8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan
kerangka acuan yang disusun berdasarkan kajian
berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan dan
mendasari usulan penelitian. Dasar-dasar usulan penelitian dapat berasal dari temuan dan
hasil penelitian terdahulu yang terkait dan mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi
permasalahan penelitian.
Dalam pembahasan kajian pustaka perlu diungkapkan kerangka acuan komprehensif
mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Uraian dalam kajian pustaka diharapkan menjadi landasan teoritik
mengapa masalah yang dihadapi dalam penelitian perlu dipecahkan dengan strategi yang
dipilih. Berikut adalah kajian pustaka untuk penelitian ini yaitu:
2.1.1
Konsep Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-
variabel periklanan,personal selling dan alat-alat promosi yang lain,yang kesemuanya
direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Basu Swastha dan Irawan,
2008:349)
2.1.1.1 Bauran Pemasaran
Tujuan perusahaan adalah memuaskan konsumen serta mencapai target pasar yang
ingin dicapai. Seiring dengan tujuan tersebut, perusahaan juga menginginkan tercapainya
permintaan sebanyak-banyaknya agar hasil penjualan yang di harapkan dapat tercapai. Akan
tetapi timbul masalah yakni bagaimana cara untuk dapat mempengaruhi pembeli agar
membeli produk yang ditawarkan.
Philip Kotler (2003:24) dalam bukunya mengatakan, Marketing Mix adalah
serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat di kendalikan produk, harga, tempat, dan
promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan
perusahaan dalam pasar sasaran. Guna mencapai tujuan pasar yang telah di targetkan maka
perusahaan
harus menggunakan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan.
8
9
Gambaran mengenai marketing mix diatas serta variabel-variabel mana yang termaksud
dalam controllable.
Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004:320) mengemukakan marketing mix terbagi atas
empat variabel sebagai berikut:
1.
Produk
Di dalam kondisi persaingan, sangatlah berbahaya bagi sebuah perusahaan bila hanya
mengandalkan produk tanpa usaha untuk mengembangkannya. Oleh karena itu di dalam
mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan market share perlu mengadakan
penyempurnaan dan pengembangan produk yang di hasilkan lebih baik, sehingga dapat
memberikan daya guna, daya pemuas, serta daya tarik yang lebih besar. Strategi produk
dalam hal ini adalah menetapkan cara dan menyediakan produk yang lebih tepat bagi pasar
yang dituju, sehingga dapat memuaskan konsumen dan sekaligus dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan
peningkatan marker sharenya.
Didalam produk terkandung fungsi produk dan faktor lain yang diharapkan oleh
konsumen yang sering dinyatakan dengan produk plus (pelayanan). Faktor-faktor yang
terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang
ada (options), gaya (style), merek (brand lines), macam produk (product item), jaminan
(guaranties), dan pelayanan (services).
Tujuan utama strategi produk adalah untuk mencapai sasaran pasar yang dituju guna
meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh karena itu strategi
produk merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk melakukan harus
datang dari bidang pemasaran.
2.
Price (harga)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketig mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur biasa saja. Meskipun penetapan harga
merupakan persoalan yang penting, namun masih banyak perusahaan yang kurang mampu
menangani permasalahan penetapan harga yang dapat mempengaruhi penerimaan
perusahaan, sebab harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang mana berdampak pada
keuntungan serta market share yang dicapai oleh perusahaan.
Penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan yang
semakin tajam dan perkembangan permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini
sangat terasa dalam pasar pembeli (buyer market) peranan harga sangat penting terutama
10
untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercermin dalam target
pasar perusahaan. Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing
perusahaan dan kemampuan mengenai konsumen.
Dalam menetapkan harga suatu produk perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara
langsung misalnya harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran serta adanya
peraturan pemerintah. Faktor tidak langsung misalnya harga produk sejenis yang dijual oleh
pesaing lain, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan produk
komplementer, diskon untuk para penyalur dam konsumen.
Adapun tujuan dari penetapan harga tersebut yakni:
1. Memperoleh laba yang maksimum
2. Meningkatkan market sharenya.
3. Memerah pasar (market skimming)
4. Memperoleh keuntungan yang ditargetkan
5. Mempromosikan produk
3.
Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk dari produsen ke konsumen pada
waktu yang tepat. Oleh karena itu distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran yang
mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical
distribution).
Bagaimanapun bagusnya suatu produk baik dari segi kualitas, model, serta harga yang
terjangkau, tidak akan berarti sama sekali apabila konsumen sama sekali tidak mengetahui
tentang produk tersebut, serta tidak mengetahui dimana bisa mendapatkan informasi
mengenai produk tersebut. Oleh karena itu diperlukan lembaga-lembaga perantara untuk
menghubungkan perusahaan dengan konsumen. Dengan lembaga-lembaga tersebut akan
terbentuk saluran distribusi.
4.
Promosi
Suatu produk bagaiman bermanfaatnya jika tidak dikenal konsumen maka produk
tersebut tidak akan diketahui dan bermanfaat bagi konsumen. Oleh karena itu perusahaan
harus melakukan cara agar konsumen dapat mengetahui produk perusahaan tersebut. Serta
berusaha mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produk
tersebut, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan rangkaian kegiatan promosi sebagai salah satu acuan pemasaran.
11
Kegiatan promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan
serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat
berperan secara baik dalam meningkatkan penjualan dan market share. Untuk memahami
lebih jauh tentang promosi beberapa ahli pemasaran mendefinisikan promosi sebagai salah
satu bagian terpenting dalam dan sangat menentukan arah
tujuan perusahaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu diketahui bentuk-bentuk promosi yang efektif serta terkait
dengan komunikasi yang baik di antara bentuk-bentuk promosi yang ada yang kebih dikenal
promotion mix.
Menurut Philip Kotler (2005:264) promotion mix terdiri dari atas 5 perangkat utama
yakni:
1.
Advertising
Merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa
yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.
2.
Sales Promotion
Berupa insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli
suatu produk atau jasa.
3.
Personal Selling
Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab langsung dan menerima pesanan
4.
Publicity
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau
produk individualnya
5.
Direct Marketing
Penggunaan surat, telepon, faksimil, email dan alat penghubung nonpersonal lain
untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.
2.1.1.2 Konsep Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah yang akan di beli pelanggan. Salah satu dari 5 indikator promosi yang
biasa dikenal adalah promosi penjualan (sales promotion) dimana promosi tersebut
12
merupakan sebuah promosi yang menawarkan tindakan lansung konsumen ataupun calon
konsusmen untuk sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian produk perusahaan.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi
penjualan,perusahaan atau online shop dapat menarik pelanggan baru,mempengaruhi
pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih
banyak,menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian
tanpa rencana sebelumnnya),atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan
pengencer. Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi :
1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan konsumen akhir
2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara
3. Mendukung dan mengkoordinasi kegiatan personal selling dan iklan
Sifat-sifat
yang
terkandung
dalam
promosi
penjualan
diantaranya
adalah
komunikasi,insentif dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti bahwa
promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang memperkenalkan
pelanggan kepada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan
yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khalayak untuk
membeli saat itu juga.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut antara lain:
1.
Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau
mendorong pelanggan untuk membeli.
2.
Trade promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong atau
merangsang
pedangan
grosir,
pengecer,eksportir,
dan
impotir
untuk
memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor
3.
Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi
armada penjualan
4.
Business promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan
baru,
mempertahankan
kontak
hubungan
dengan
pelanggan,
memperkenalkan produk baru,menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan
mendidik pelanggan,
13
2.1.1.3 Langkah-langkah Promosi Penjualan
Dewasa ini banyak perusahaan yang menggunakan promosi penjualan sebagai sarana
komunikasi dengan konsumen, karena promosi ini dikatakan sangat efektif dalam menarik
konsumen. Dengan penggunaan promosi penjualan yang terus meningkat maka akan
menghasilkan kesemerawutan promosi (promotion clutter). Konsumen semakin menghindari
promosi, melemahnya kemampuan promosi tersebut dalam memicu pembelian segera. Hal
inilah yang harus dihindari oleh perusahaan.
Dalam menciptakan program promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan
tujuan promosi penjualan dengan jelas dan kemudian memilih alat-alat terbaik untuk
mencapai tujuan tersebut. Menurut Djaslim Saladin (2003:196), menguraikan langkahlangkah dalam promosi penjualan sebagai berikut:
1.
Menentukan tujuan promosi penjualan
Tujuan umum: bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran, untuk mempercepat
respon pasar yang ditargetkan.
Tujuan khusus: bagi konsumen adalah untuk mendorong konsumen umtuk lebih banyak
menggunakan produk, membeli produk dalam unit besar, mencoba merek yang
dipromosikan, dan untuk menarik penbeli dari merek pesaing. Bagi pengecer adalah
untuk membujuk pengecer agar menjual produk baru, menimbun lebih banyak
persediaan barang, mengingatkan pembelian ketika sedang tidak musim. Sedangkan bagi
wiraniaga adalah untuk mendukung atas produk atau model baru, dan mendorong
penjualan di musim sepi
2. Menyeleksi alat-alat promosi penjualan
Dalam mempergunakan alat-alat promosi penjualan, kita harus memperhitungkan jenis
pasar, tujuan promosi, keadaan pesaing, dan efektivitas biaya untuk setiap alat.
3. Menyusun program promosi penjualan
Keputusan-keputusan dalam menyusun program promosi penjualan yaitu:
a. Besarnya insentif
b. Syarat-syarat partisipasi
c. Waktu promosi
d. Wahana distribusi untuk promosi
e. Saat-saat promosi
f.
Total anggaran promosi penjualan
4. Melakukan pengujian pendahuluan atas program
14
Keputusan mengenai tes pengujian pendahuluan promosi penjualan dapat dilakukan
dengan menyusun berbagai peringkat promosi, atau dilakukan di daerah tertentu yang
luasnya terbatas
5. Melaksanakan dan mengendalikan program
Dalam pelaksanaannya harus memperhitungkan waktu persiapan dan waktu penjualan.
Waktu persiapan yaitu mulai sejak persiapan program sampai saat program diluncurkan.
Sedangkan waktu penjualan yaitu mulai saat barang dikeluarkan sampai barang tersebut
berada di tangan konsumen.
6. Mengevaluasi hasil
Ada beberapa metode untuk mengavaluasi hasil promosi penjualan, yaitu:
Membandingkan penjualan sebelum, sewaktu, dan sesudah promosi.
Percobaan mengenai berbagain macam hal, misalnya nilai insentif, jangka waktu dan
media distribusinya.
2.1.1.4 Tipe-tipe Promosi Penjualan
Dalam promosi penjualan terdapat beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.1 Alternatif- alternatif promosi penjualan antara lain
No
1
Jenis Promosi
Kupon
Tujuan
Merangsang permintaan
2
Deals
3
Premium
(diskon)
Meningkatkan hasrat konsumen
untuk
mencoba
produk,membalas
tindakan
pesaing
Membentuk goodwill
4
Kontes
Meningkatkan
pembelian
konsumen,membentuk business
inventory
Keunggulan
Mendorong
dukungan
pengecer
Mengurangin
resiko konsumen
Kelemahan
Konsumen
menunda
pembelian
Konsumen
menyukai barang
yang gratis atau
yang
memperoleh
potongan harga
Mendorong
keterlibatan
konsumen
terhadap produk
Konsumen
membeli
hanya
karena
diskonnya,bukan karena
produknya
Konsumen
menunda
pembelian;mengurangi
product value
Memerlukan pemikiran
yang kreatif dan analitis
15
5
Undian
(sweepstakes)
Mendorong konsumen untuk
membeli
lebih
banyak,meminimumkan
perilaku berganti-ganti merek
6
Sampel
Mendorong
konsumen
mencoba produk baru
7
Trading
stamps
Mendorong pembelian ulang
8
Point
purchase
displays
9
Potongan
rabat
of
Mendorong konsumen untuk
mencoba produk,memberi in
store support untuk alat
promosi yang lain
Mendorong pelanggan
untukmembeli;menghentikan
penurunan penjualan
Konsumen lebih
sering
menggunakan
produk
dan
menyimpannya
Risiko kecil bagi
konsumen yang
mencoba produk
Membantu dalam
menciptakan
loyalitas
Memberikan
penampilan
produk yang baik
Efektif
untuk
merangsang
permintaan
Penjualan
menurun
setelah masa undian
berakhir
Biaya
tinggi
perusahaan
bagi
Biaya
tinggi
perusahaan
bagi
Sulit meminta pengencer
untuk menempatkan
produk pada tempat yang
ramai dilalui pelanggan
Mudah ditiru,mengurangi
perceived product value
Sumber Berkowitz,E.N, et al (1992),Marketing, 3 rd ed. Homewood,II.: Richard D. Irwin, Inc,
p 477
2.1.1.5 Tujuan Promosi Penjualan
Tujuan merupakan petunjuk dalam menentukan alat-alat promosi penjualan yang
cepat dan juga sebagai dasar dalam mengevaluasi pelaksanaan program tersebut. Tujuantujuan tersebut harus berdasarkan konsep dasarnya, yaitu program promosi penjualan ini
merupakan salah satu startegi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan karena pengaruh
utama yang diharapkan dari program promosi penjualan ini adalah untuk mendorong
konsumen atau distributor melakukan tindakan pembelian.
Menurut Buchari Alma (2002:145) dalam bukunya manajemen pemasaran dan
pemasaran jasa mengatakan bahwa tujuan promosi penjualan adalah sebagai berikut:
1. Menarik perhatian para pembeli baru
2. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen atau pelanggan lama
3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
4. Menghindarkan konsumen dari peralihan ke merek lain
5. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas
6. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar
jangka panjang
Ada beberapa keuntungan dari promosi penjualan, yaitu:
16
1.
Seringkali menarik perhatian konsumen
2.
Tema atau judul peralatan promosi menarik
3.
Konsumen dapat memperoleh sesuatu yang berharga seperti kupon, voucher, hadiah,
barang gratis, dan lain-lain.
4.
Menambah jumlah konsumen dan menjaga kesetiaan atau loyalitas konsumen
5.
Meningkatkan daya rangsang ataupun minat beli untuk melakukan pembeliaan.
2.1.1.6 Pengukuran Promosi Penjualan
Untuk
melakukan pengukuran promosi penjualan di gunakan Model AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action). Menurut model ini, alat promosi harus menarik
perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan
tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah
memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen
melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi
yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut
Teori AIDA (Tjetjep Djatnika,2007) yang mendalilkan bahwa pengambilan
keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau
pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap
barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan
(Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang
jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat atau berminat (Desire) karena
barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan
minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar
maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy)
barang atau jasa yang di tawarkan.
Penjelasan dari AIDA sebagai berikut:
A = Attention:Memberikan perhatian khusus kepada segmen target pasar kita.
Sehingga menjadi menarik untuk mereka membaca apa yang kita tawarkan dan sesuai dengan
target pasar yang kita inginkan.
I = Interest: Memberikan ketertarikan pembaca/prospek untuk lebih membaca lagi
iklan/pemasaran tools yang kita tawarkan dengan benefit, keuntungan yang akan didapatkan.
D = Desire :Memberikan rasa/hasrat keinginan dari pembaca untuk mengikuti apa
yang kita tawarkan. Biasanya memberikan testimoni para pelanggan yang ada. Lalu
17
memberikan lebih detail apa yang ditawarkan dan apa yang akan didapatkan jika mereka
membeli produk/jasa dari kita. Lebih memberikan sebuahemotional benefit kepada mereka
sehingga ada keinginan untuk membeli.
A = Action:Membuat prospek untuk segera Action, dengan menghubungi kita segera
untuk membeli atau mendaftar. Action field ini biasanya dibatasi dengan waktu, jumlah
terbatas, hadiah-hadiah atau bonus atau benefit tambahan jika segera membeli atau mendaftar
pada waktu yang diberi batas.
2.1.2
Konsep Perilaku Konsumen
Konsumen adalah raja,kata ini sering kita dengar dalam aktivitas bisnis. Jika
konsumen adalah raja maka pengusaha atau organisasi bisnis adalah hamba yang melayani
dan memuaskannya.Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,kelompok
dan organisasi memilih,membeli,menggunakan dan bagaimana barang,jasa, ide atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler & Keller,2009:166).
Sebagai suatu proses, perilaku konsumen adalah suatu proses untuk mendapatkan dan
menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga perilaku
konsumen merupakan hal kompleks atau rumit yang menimbulkan banyak permasalahan baik
konsumen maupun pemasar.
Sebelum memutuskan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya,
konsumen akan mecari informasi dan mengevaluasi alternatif-alternatif yang tersedia. Dalam
proses tersebut konsumen dipengaruhi oleh faktor internal,yang terdiri atas aspek psikologis
konsumen seperti motivasi,persepsi,kepribadian dan sikap dan karakteristik konsumen yang
meliputi: demografi,gaya hidup dan kepribadian.
Selain faktor yang berasal dari dirinya (internal) konsumen dipengaruhi (mendapat
input dari) faktor eksternal yaitu bauran pemasaran perusahaan,lingkungan keluarga,budaya
dan masyarakat sekitarnya
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen yaitu:
1.
Pendekatan interpretif.
Alternatif yang tersedia, dalam proses tersebut konsumen dipengaruhi oleh faktor
internal, yang terdiri atas aspek psikologis konsumen seperti motivasi, persepsi,
kepribadian dan sikap dan karakteristik konsumen yang meliputi: demografi, gaya
hidup dan kepribadian. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan
18
focus group discussion unutk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi
konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan
menggunakannya.
2.
Pendekatan tradisional yang didasari pada teori yang didasari pada teori dan metode
dari ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
3.
Pendekatan sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi
dan statistika. Pendapatan ini dilakukan dengan menggembangkan dan menguji coba
model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow
untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
2.1.2.1 Perilaku Konsumen Indonesia
Setiap bangsa memiliki karakter berbeda-beda sebagai konsumen,karena mempunyai
keragaman faktor sosial, ekonomi,budaya dan lingkungan alam. Karena strategi yang
diterapkan pemasar untuk memasuki pasar suatu negara perlu disesuaikan dengan situasi dan
kondisi dinegara yang dituju. Penyesuaian strategi pemasaran tidak hanya dilakukan pada
produk yang mereka jual tetapi juga pada strategi harga, promosi dan distribusinya.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada prilaku konsumen adalah faktor
demografi atau kependudukan. Aspek demografi konsumen Indonesia terdiri atas:
1.
Komposisi penduduk
Yang terdiri atas jenis kelamin atau gender dan usia
2.
Penyebaran Penduduk
Agar dapat melayani dan memuskan konsumen, penting setiap bisnis mengetahui lokasi
konsumen yang dituju.
3.
Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu faktor penting yang
mempengaruhi perilakunya sebagai konsumen.
4.
Belanja Konsumen
Besarnya dana yang dibelanjakan konsumen dan peruntukan belanjanya merupakan
indikator penting bagi pemasar.
Konsumen di Indonesia cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan
luarnya, bukan pada hal-hal yang detail meskipun hal tersebut merupakan faktor yang sangat
penting. Dalam hal kebutuhan akan informasi, misalnya: masyarakat Indonesia cenderung
19
memilih informasi yang ringan, tidak detail, menghibur, ringkas dan mudah. Masyarakat
Indonesia pada umumnya lebih menyukai informasi dalam bentuk lisan dan kurang suka
membacanya. Sehingga bisa dimengerti bahwa konsumen Indonesia cenderung sangat
menikmati acara-acara televisi yang bersifat ringan seperti infotaiment, sinetron, film,
olahraga, kuis, serta kriminal.
Gejala menyukai merk-merk luar negeri tidak hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia,
tetapi juga oleh kebanyakan bangsa-bangsa di dunia termasuk dinegara-negara maju. Gejala
menyukai produk buatan luar negeri di Indonesia cenderung semakin kuat seiring dengan
proses globalisasi. Sebagai akibat dari preferensi konsumen terhadap merek luar negeri
tersebut, banyak produk lokal yang menggunakan merek dengan kata-kata asing. Alasan
preferensi konsumen Indonesia atas merek luar negeri pada dasarnya karena faktor image dan
kualitas.
2.1.2.2 Sikap Konsumen
Salah satu hal yang penting untuk dipahami dalam mempelajari perilaku konsumen
adalah sikap. Pemahaman tentang sikap merupakan dasar bagi pengembangan produk,
reposisi produk,menyusun kampanye promosi,memprediksi prefensi merek serta perilaku
konsumen secara umum.
Pengertian dan Karakteristik Sikap Menurut Ferrel (2006) :” Sikap sebagai knowledge and
positive or negative feeling abaut something”.
Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi maka ia melibatkan faktor motivasi,emosi,
persepsi, serta pemahaman tentang sesuatu hal. Definisi sikap mengidentifikasi bahwa sikap
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Sikap memiliki objek maksudnya apakah berbentuk barang
nyata atau tidak nyata
sebuah konsep.
2.
Sikap mempunyai arah, tingkat, dan intensitas. Sikap merupakan ekspresi perasaan
seseorang terhadap sesuatu. Arah menunjukkan rasa suka atau tidak suka terhadap
sesuatu produk biasanya mempunyai tingkat keterlibatan yang tinggi. Sedangkan
intensitas mirip dan berhubungan konsumen tentang suatu objek.
3.
Sikap mempunyai struktur,yang berarti bahwa ia mempunyai internal consistency dan
inter-attitudinal centralily. Struktur dari sikap seseorang merupakan hal yang komplek
dimana pusatnya adalah nilai dan konsep diri orang tersebut.
20
4.
Sikap adalah dipelajari manusia pada dasarnya merupakan maklum pembelajaran,
sehingga sikapnya terhadap sesuatu juga merupakan hasil dari proses pembelajaran baik
langsung maupun tidak langsung.
Ketika konsumen akan akan mengambil keputusan untuk pembelian suatu produk,akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1.
Kosumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh:
a.
Kebutuhan konsumen
b.
Persepsi atas karakteristik merek
c.
Sikap kearah pilihan
Sebagai tambahan,pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya
hidup dan karakteristik personalia
2.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh:
a.
Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
b.
Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen),
c.
Group tata muka (teman, anggota keluarga, dan group referensi),
d.
Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti
keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3.
Marketing Strategi
Merupakan variabel dimana pemasaran mengendakikan usahanya dalam memberitahu
dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah:
a.
Barang
b. Harga
c.
Periklanan
d.
Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Pemasaran harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi
kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.
2.1.3
Konsep Gaya Hidup
“Gaya hidup merupakan sebuah penggambaran “keseluruhan diri seseorang” yang
berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002)”.
Sedangkan menurut
Susanto (2003) “ Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan
21
kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh
karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang
misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya.
Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang
menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang
dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan
sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang,
dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1.
Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar
sasaran.
2.
Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk
di pasar dengan menggunakan iklan.
3.
Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada mediamedia yang paling cocok
4.
Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk
sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Delapan pangsa untuk perilaku gaya hidup :
a.
The Affluent, kelompok ini diperkirakan berjumlah 15% dari populasi. Gaya hidup
mereka adalah pekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang kuat,proaktif, inovatif
dan berani menanggung resiko. Kelompok ini menyukai barang-barang yang
mempunyai fungsi sosial yang kuat.
b.
The Arhiever, kelompok ini juga mempengaruhi orang lain cenderung kurang
menyukai diperhatikan oleh orang lain. Mereka menyukai barang-barang fungsional
c.
The Anxius, gaya hidup segmen yang berjumlah sekitar 6% dari penduduk
perkotaan ini adalah pengikutan tetapi mempunyai kencederungan ambisius.
Mereka cenderung senang menunjukan prestasinya serta berani dalam mengambil
keputusan. Mereka mudah dibujuk dengan hal-hal yang bersifat rasional.
d.
The Loners, sebagaimana namanya the loner atau penyendiri, kelompok ini
merupakan konsumen yang suka menyendiri dan kurang suka tampil. Mereka
22
cenderung individualis dan kurang tertarik bersosialisasi dengan konsumen lain.
Jumlah segemn ini sekitar 10%.
e.
The Socialite, Kebalikan dari kelompok the loner, kelompok ini merupakan
kensumen yang senang bersosialiasi. Meski dasar rasio mereka kurang dalam
mempertimbangkan suatu keputusan, mereka relatif berani dalam mengambil
keputusan.
f.
The Pusher,kelompok pendorong atau the pusher yang berjumlah sekitar 6% dari
masyarakat perkotaan adalah kelompok yang tidak begitu mudah menerima hal-hal
baru.
g.
The Attention Seekers, jumlah konsumen kelompok yang cenderung menjadi
pengikut ini cukup banyak 17% dari populasi. Mereka menyukai barang-barang
yang sociable dan noticeable. Mereka juga sering impulsif dan kurang rasional.
Gaya hidup tersebut menyebabkan mereka mudah untuk dibujuk dengan
pendekatan emosi.
h.
Pleasure Seekers, gaya hidup pencari kesenangan ini, sebagaimana namanya
berusaha mendapatkan kesenangan jika bisa dengan tidak banyak mengeluarkan
pengorbanan. Mereka cenderung individualis,kurang bersosialisasi, tetapi selalu
mengikuti trend yang berlaku.
Dari persepsi ekonomi, gaya hidup menunjukkan pada bagaimana seseorang
mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan berbagai pilihan
lainnya ketika memilih alternatif dalan satu kategori jenis produk yang ada. Apa yang
mempengaruhi gaya hidup dan bagaimana pengaruhnya terhadap konsumsi
Penentuan Gaya Hidup

Demografi

Sub-budaya

Kelas sosial

Motif

Kepribadian

Emosi

Nilai-nilai

Daur hidup
keluarga

Budaya

Pengalaman masa
lalu
Gaya Hidup tercermin pada

Aktivitas

Minat

Kesukaan
/ketidaksukaan

Sikap

Konsumsi

Harapan

Perasaan
Dampak terhadap perilaku

Pembelian
(bagaiman,kapan,dima
na, apa dan dengan
siapa)

Konsumsi (dimana,
dengan siapa,
bagaimana, kapan dan
apa)
Gambar 2.1 Gaya Hidup dan Proses Konsumsi
23
2.1.3.1 Pengukuran Gaya Hidup Konsumen
Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umum dipakai mengungkapkan aktivitas (A atau
Activities),
minat
(I=Interest)
dan
opini
(O=opinion)
konsumen.
Karena
dalam
pengukurannya menanyakan aktivitas,minat, dan opini konsumen, maka sering disebut
sebagai AIO statement.
Dimensis pengukuran gaya hidup secara lengkap disajikan dalam table 2.2
Tabel 2.2 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup
Aktivitas
Minat
Opini
Demografi
Pekerjaan
Keluarga
Mereka sendiri
Usia
Hobi
Rumah
Masalah sosial
Pendidikan
Kegiatan sosial
Pekerjaan
Politik
Pendapat
Liburan
Komunitas
Bisnis
Jabatan
Hiburan
Rekreasi
Ekonomi
Ukuran keluarga
Keanggotan klub
Mode
Pendidikan
Tempat tinggal
Komunitas
Makanan
Produk
Geografi
Belanja
Media
Masa depan
Ukuran kota
Sumber: William D. Wells dan Douglas
Untuk pengukuran gaya hidup konsumen menggunakan VALS1 (value and life style 1)
yang ditinjau dari aspek nilai cultural yaitu (1) outer directed yang merupakan gaya hidup
konsumen yang jika membeli produk harus sesuai dengan nilai – nilai dan norma tradisional
yang telah terbentuk, (2) inner directed , yaitu konsumen yang membeli produk untuk
memenuhi keinginan dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan tidak terlalu memikirkan
norma- norma budaya yang berkembang, (3) need driven yaitu konsumen yang membeli
sesuatu didasarkan atas kebutuhan dan bukan keinginan berbagai pilihan yang tersedia.
SRI kemudian memperbaiki program VALS1 dengan VALS2 yang mengindentifikasi
delapan kelompok konsumen yaitu:
1. Actualizer , mempunyai pendapat yang paling tinggi dan harga diri yang tinggi.
Mereka membeli produk dengan tujuan mencapai yang terbaik dalam hidup
2. Fulfilleds, berpendapatan tinggi, bertanggung jawab, berpendidikan tinggi dan
terbuka pada perubahan.
24
3. Believers, tidak berpendapatan tinggi dan hidup lebih tradisional daripada fulfilleds.
Hidup bersosial dan menghargai peraturan.
4. Struggeler, minat dan kegiatan terbatas,kesehatan bermasalah, konvervatif dan
tradisional,setia pada agama.
5. Experience, senang hal baru, aneh, dan beresiko,sporty, kagum akan kekayaan dan
kekuasaan.
6. Maker menikmati alam, menghindari orang, mencemooh politisi,konglomerat.
2.1.4
Konsep Minat Beli Konsumen
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahapan dimana konsumen membentuk pilihan
mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan,kemudian pada
akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu alternatif yang paling disukainya atau proses
yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam
pertimbangan (Sukmawati dan Suyono dalam pramono, 2012).
Sedangkan pengertian minat beli menurut Howard (1994) (Durianto dan
Liana,2004:44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari
dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemesar untuk mengetahui minat beli konsumen
terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat
untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
Menurut Ferdinand (2002, p. 129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikatorindikator sebagai berikut:
1.
Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk yang
ditawarkan dipasaran.
2.
Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain
3.
Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang
memiliki preferensial utama pada produk tersebut. Preferensial ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensial
25
4.
Minat eksploratif, minat ini menggambarkan seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler,2005) yaitu:
1.
Sikap orang lain,maksudnya sejauh mana sikap orang lain itu dapat mengurangi
alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat
negatif orang lain terhadap alterenatif yang disukai konsumen dan motivasi
konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
2.
Faktor situasi yang terantisipasi,faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian
konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran
konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu
barang atau tidak.
Menurut Setiadi (2008:415) “Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision
making) adalah proses pengintegrasian yang mengkobinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya”.
Keputusan konsumen bisa berupa beberapa kemungkinan,yakni membeli,menunda
membeli atau tidak membeli. Untuk menunda membeli secara langsung dapat dikategorikan
sebagai tidak atau belum membeli. Menunda membeli mungkin disebabkan oleh beberapa
pertimbangan,antara lain belum merasa yakin terhadap barang yang akan dibeli atau ada
faktor-faktor lainnya.
Setelah keputusan diambil,maka dengan sendirinya konsumen bisa memanfaatkan
barang yang telah dibeli untuk berbagai tujuan. Salah satu tujuan adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam melaksanakan maksud
pembeli,konsumen dapat membentuk enam sub keputusan atau niat untuk membeli produk
(Dharmmesta&Handok, 2008),yaitu:
1.
Pemilihan Produk
Perusahaan harus dapat memusatkan perhatiannya kepada konsumen yang berminat
untuk mengeluarkan uang atau membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka
pertimbangan
2.
Pemilihan Merek
Perusahaan di tuntut untuk dapat mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah
merek. Karena setiap merek itu memiliki keistimewaan yang berbeda-beda menurut
konsumen.
26
3.
Pemilihan Penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungin.
Setiap
konsumen
dikenakan
oleh
faktor
lokasi
yang
dekat,
harga
yang
murah,persediaan barang yang lengkap,kenyamanan berbelanja, keluasaan tempat dan
sebagainya.
4.
Waktu Pembelian
Disini konsumen merupakan raja sehingga untuk membeli suatu produk mereka bisa
memiliki waktu yang berbeda-beda, baik itu bisa setiap hari, setiap minggu, maupun
setiap bulan. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui waktu-waktu yang tepat
ketika konsumen akan membeli produk.
5.
Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak yang akan dibeli pada
suatu saat. Pembeli yang dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan
harus menyiapkan banyakanya produk sesuai dengan keinginan konsumen yang
berbeda-beda.
6.
Metode Pembayaran
Untuk melakukan pembayaran perusahaan harus dapat menyediakan layanan
pembayaran yang memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi. Keputusan
tersebut dapat mempengaruhi keputusan tentang penjualan dan jumlah pembeliannya.
2.1.4.1 Pengukuran Minat Beli Konsumen
Dalam pengukuran minat beli konsumen akan digunakan metode menurut Cooper
dan Schindler (2008), penskalaan adalah prosedur untuk memberikan angka-angka nilai ke
suatu properti dari objek untuk tujuan memberi beberapa karakteristik dari angka-angka
tersebut ke properti-properti yang ditanyakan.Dalam hal ini skala yang akan digunakan
adalah Skala Likert. Pertanyaan untuk pengukuran minat beli termasuk “mempertimbangkan
untuk membeli,bersedia untuk merekomendasikan kepada teman-teman saya,”dan “peluang
untuk membeli.
2.1.5 Penerapan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen
Promosi penjualan merupakan salah satu dari bauran komunikasi atau yang lazim kita
sebut dengan promosi, dimana kegiatan promosi ini sangat penting dilakukan oleh
perusahaan guna mendapatkan informasi mengenai produk dari perusahaan yang
27
disebarluaskan ketangan konsumen. Promosi penjualan yang dilakukan secara baik dapat
menghasilkan efek yang baik pula terhadap perusahaan dalam siklus hidup perusahaan itu
sendiri.
Secara umum, promosi penjualan harus menciptakan hubungan konsumen, bukan
hanya menciptakan penjualan jangka pendek saja, atau pergantian merek secara temporer
saja. Promosi penjualan harus membantu memperkuat posisi produk dan menciptakan
keterkaitan jangka panjang dengan konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya promosi
penjualan, dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
Promosi penjualan memiliki hubungan atau pengaruh yang erat terhadap minat beli
konsumen. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung
oleh konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Promosi penjualan secara
efektif memberikan daya rangsang langsung terhadap konsumen sehingga dapat
menimbulkan minat beli.
2.1.6 Hubungan Antara Promosi Penjualan, dengan Minat beli yang di moderatori
oleh Gaya Hidup Konsumen
Secara keseluruhan teknik-teknik promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang
berdampak pada jangka panjang terhadap penjualan suatu produk. Dengan promosi penjualan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa
produk itu berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Promosi yang dikemukakan oleh Swasta (1997: 349) adalah arus informasi atau
persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Media promosi online adalah iklan baner
website, facebook marketing dan viral marketing.
Faktor perkembangan di era globalisasi dan informasi saat ini mendorong gaya hidup
masyarakat yang berdampak pada perubahan struktur pasar konsumen. Perubahan gaya
hidup, pergeseran kebutuhan konsumen, tentu tidak bisa dibendung sejalan dengan kenaikan
daya beli mereka, yang disertai ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan. Konsumen
saat ini hidup dengan berbagai macam kebutuhan dan produsen akan berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut. Dalam upaya untuk memenangkan pasar, produsen dituntut untuk
memahami perilaku konsumen. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi perilaku
28
konsumen saat ini adalah gaya hidup. Gaya hidup merupakan salah satu indikator dari faktor
pribadi yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Jika diartikan, gaya hidup
merupakan pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang
dan menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya. Gaya hidup pada
prinsipnya adalah pola seseorang dalam mengelola waktu dan uangnya
Minat memfokuskan pada preferensi dan prioritas konsumen. minat merupakan faktor
pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan
dituntut untuk selalu memahami minat dan hasrat para pelanggannya. Minat merupakan salah
satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan
minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan
apa yang mereka lakukan Menurut Gunarso (1985), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu
yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek
akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk
mendekati atau mendapatkan objek tersebut.
2.1.7
Bisnis Online Shop melalui Jejaring Sosial
Dengan adanya internet mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah
berbelanja, Orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja diswalayan, supermarket, plaza,
butik, ataupun pasar, Orang cukup duduk di depan komputer, atau malah sekarang bisa lewat
ponsel, memilih dan memesan barang kesukaannya, jual beli barang via internet, disebut ecommerce atau online shopping.
Ada beberapa alasan kenapa konsumen lebih memilih belanja online dari
pada belanja secara offline yaitu:
1.
Waktu
Konsumen lebih memeilih belanja secara online dikarenakan waktu yang dipakai
relatid sedikit dari pada belanja secara offline yang membutuhkan waktu yang relative
sangat lama, dan di toko online yang dijual biasanya sudah disertakan spesifikasai
barang yang sangat lengkap.
29
2.
Ketersediaan barang di pasaran
Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan di tempat
tinggal konsumen,misalnya jika konsumen ingin membeli produk dan ternyata produk
X tidak ada di Jakarta,tapi ada sebuah toko online di Medan yang menjual barang
itu,mau tidak mau, konsumen harus membeli barang itu dari toko online yang berpusat
di Medan.
3.
Harga
Di beberapa toko online, harga bisa lebih murah dibandingkan harga yang ada di toko
offline. Bahkan ada beberapa barang yang di toko offline lebih mahal dua kali lipat
dibandingkan di toko online.
Online shopping adalah proses di mana konsumen langsung membeli barang atau jasa
dari penjual secara real-time, tanpa perantara layanan.Dalam beberapa tahun terakhir
online shooping telah menjadi popular, namun masih melayani konsumen menengah
ke atas, 6 (enam) alasan kenapa belanja
Online sangat popular yaitu :
a.
Total Belanja Nyaman
Toko online tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ini berarti konsumen
bisa duduk kembali dan rileks saat konsumen menghabiskan malam hari atau
browsing sambil belanja online. Tidak ada lagi sembunyi-sembunyi ketika mau
pergi belanja dan membeli hadiah Natal dan ulang tahun untuk teman dan
keluarga. Sekarang konsumen bisa membeli secara online kapan saja, beberapa
fitur toko online banyak yang menawarkan produk-produk dengan berbagai
jenis harga, bahan, dan model pakaian untuk segala usia.
b.
Browsing Web Daripada Mengemudi di sekitar Kota
Kebanyakan orang saat ini bingung dengan harga bensin dan mencari cara
untuk menghematnya. Banyak orang yang berpikir ulang jika ingin berjalanjalan ke mall karena ingin menghemat bensin dan uang. Sekarang siapa pun
dapat mengunjungi Web dan toko di pusat perbelanjaan secara online tanpa
harus meninggalkan rumah mereka. Belanja online menghemat uang bensin,
dan memungkinkan anda untuk menemukan barang yang unik tanpa pergi dari
toko ke toko selama liburan atau kesempatan kesempatan khusus lainnya.
30
c.
Perbandingan Harga
Para pemilik toko online dapat memberikan tabungan ekstra kepada konsumen
dengan menawarkan produk pada atau di bawah harga grosir. Konsumen juga
memiliki keuntungan dari membandingkan harga produk tertentu di situs
belanja online. Sangat mudah untuk berbelanja di saat konsumen mengambil
keuntungan dari mencari informasi di internet. Banyak toko online
menyediakan ratusan nama merek, sehingga anda dapat dengan mudah
menemukan salah satu yang sesuai kebutuhan dan anggaran konsumen.
d.
Pemilihan produk tanpa batas
Toko online biasanya menawarkan berbagai pilihan produk. Konsumen dapat
menemukan pakaian untuk seluruh keluarga, perhiasan, rumah dan kebun,
produk-produk dekorasi, dan bahkan personalisasi hadiah bagi orangorang
yang sangat istimewa. Bahkan pilihan yang lebih luas tersedia di situs belanja
online bagi para pembeli yang mencari komputer, ponsel dan elektronik
lainnya
e.
Belanja dengan tenang tanpa terburu-buru
Konsumen dengan sendirinya sudah tahu apa yang inginkan ketika
mengunjungi pusat perbelanjaan online, tapi jika anda tidak yakin, konsumen
biasanya mengambil lebih banyak waktu dan browsing selama yang di
inginkan tanpa mendengar, “toko akan tutup sepuluh menit!” Situs belanja
online di internet tidak menutup kecuali website sedang down untuk beberapa
alasan, sehingga konsumen tidak perlu merasa terburu-buru atau dipaksa untuk
berkomitmen untuk membeli item.
f.
Informasi dan Tinjauan
Jika konsumen ingin mendengar pendapat tentang suatu produk
sebelum membeli konsumen akan menemukan beberapa toko online yang
memungkinkan pelanggan memberikan komentar atau menilai sebuah barang
yang telah mereka beli. Ini akan membantu konsumen baru membuat
keputusan berdasarkan pengalaman orang lain. Jika konsumen menemukan
bahwa suatu produk atau bahkan seluruh toko online telah menerima berbagai
ulasan yang buruk, mungkin menjadi tanda untuk beralih ke produk berikutnya
atau toko online lainnya.
31
Ketika seorang pembeli berbelanja online, terdapat beberapa hal yang menjadi
pertimbangan mereka yaitu :
1.
Faktor Kepercayaan (Trust)
Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan seseorang
pembeli adalah apakah mereka percaya kepada website, sosial media yang
menyediakan online shopping dan penjual online pada website tersebut. Kepercayaan
pembeli terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online
shopping tersebut. Semakin popularitas suatu website,maka pembeli lebih yakin dan
percaya terhadap realibilitas website tersebut. Selanjutnya kepercayaan pembeli
terhadap penjual online terkait dengan keandalan penjualan online dalam menjamin
keamanan bertransaksi dan menyakinkan transaksi akan diproses setelah pembayaran
dilakukan oleh pembeli. Semakin berkembangnya teknologi,semakin berkembang pula
modus penipuan online fiktif yang memasarkan produk fiktif juga. Seorang pembeli
harus lebih dahulu untuk mengecek keberadaan penjual online. Biasanya pada situs
online shopping situ akan menampilkan informasi tentang penjual-penjual yang
“lapaknya” sering diakses orang.
2.
Faktor Kemudahan (Ease of use)
Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi pembeli online adalah faktor
kemudahan penggunaan. Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional
bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat
pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor
keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Suatu website online shopping
yang baik adalah yang menyediakan petunjuk cara bertransaksi online, mulai dari cara
pembayaran dan cara pembelian
3.
Faktor Kualitas Informasi (Information Quality)
Informasi yang disajikan pada online shop sebaiknya mencakup informasi berkaitan
dengan produk dan jasa yang ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya
berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa.
Untuk memuaskan kebutuhan informasi konsumen atau pembeli online, informasi
produk dan jasa harus up to date, membantu pembeli online dalam membuat
keputusan, konsistensi dan mudah dipahami.
32
Adapun jenis bisnis online yang sudah pernah dilakukan diantaranya adalah:
1.
Program Afiliasi
Adalah bisnis yang menawarkan kerjasama antara pemilik situs tertentu dengan kita
yang akan bertugas sebagai agen penjualan. Sebagai seorang penjual, tentunya kita ikut
memasarkan dan mempromosikan produk-produk mereka. Prosentase komisi akan
sangat beragam, komisi yang besar biasanya di dapat dari penjualan e-book atau
software. Contoh populer adalah Commission Junction.
2. Reseller
Bisnis seperti ini nyaris sama dengan bisnis di atas namun untuk memulainya kita harus
bergabung dan mengikuti sistem produk yang telah mereka tetapkan.
3. Jual Produk Informasi
Dalam bisnis ini kita menjual informasi ilmu, keahlian yang kita miliki ataupun ilmu
yang didapatkan dari orang lain. Biasanya semua informasi dikumpulkan dan dijadikan ebook yang siap jual. Kalau dipikir, seharusnya informasi bisa kita dapatkan gratis di
dunia internet, namun untuk beberapa situs hanya menghimbau untuk memberikan
sumbangan (donation).
4. Bisnis Iklan
Bisnis ini cukup banyak peminatnya, karena hasilnya cukup besar. Kita bisa menjadi
perantara antara orang yang memiliki produk untuk dijual (advertiser) dan orang yang
menayangkan iklan di web/blog pribadinya (publisher). Atau kita juga bisa menjadi
publisher, asalkan kita mempunyai situs yang memiliki trafik pengunjung yang tinggi.
Ada juga bisnis Text Link
5. Paid To Survey (survey online berbayar)
Kita diminta untuk melakukan survei online yang bayarannya tidak terlalu besar namun
menjanjikan. Caranya kita diminta mengisi form isian survei dari perusahaan-perusahaan
besar yang sedang melakukan survei tentang pasar. Informasi yang saya terima untuk
warga Indonesia bayarannya masih kecil, pembayaran tebesar biasanya untuk survei di
Negara Amerika, Kanada, dan Inggris.
6. Paid To Click
Kita diminta meng-klik iklan dan melihatnya, biasanya selam 30 detik dan kita
mendapat bayaran dari kegiatan tersebut. Salah satunya seperti ClixSense atau BuxNet.
33
7. Autosurf Program
Sebuah program yang meminta kita untuk melakukan surfing di internet, yang
sebelumnya kita diminta mendaftar sebagai member. Hati-hati terhadap program ini,
karena banyak yang hanya menipu (scam).
8. Toko Online
Kita menjual produk melalui internet dengan membuat situs untuk memajang produkproduk tersebut, kelebihannya kita tidak perlu memiliki gudang, kita hanya perlu
bekerjasama dengan produsen produk yang kita jual. Apabila kita membuat produk
sendiri akan lebih leluasa, terutama dalam penentuan harga.
9. Jasa Online
Bila Anda memiliki ilmu tentang website, misalnya pembuatan web, desain web, web
hosting, atau ilmu tentang pembuatan software, konsultan dan lain-lain. Dengan semua
kemampuan tersebut Anda juga bisa menjadi konsultan.
10. Investasi Online
Kegiatan investasi (menanamkan modal/sejumlah uang) melalui internet, yang hasil
akhirnya uang kita bisa bertambah tanpa harus melakukan usaha apapun. Untuk bisnis
yang satu ini, saya sangat tidak menyarankan kepada para pemula, karena banyak tiputipu di dalamnya. Beberapa teman pernah merugi hingga puluhan juta.
11. MLM Bisnis
Sama dengan bisnis network marketing yang ada saat ini, hanya saja kita tidak harus
bertatap muka dengan calon klien kita. Mengingat makin banyaknya jumlah pengguna
internet di Indonesia bisnis ini cukup menjanjikan. Namun hati-hati Anda harus mencari
perusahaan yang cukup solid dan terpercaya.
2.2
Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan promosi penjualan dapat memberikan suatu informasi bagi konsumen
yang akan membeli suatu produk tertentu. Dengan adanya promosi penjualan, konsumen
dapat semakin mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum konsumen tersebut
melakukan pembelian terhadap barang tertentu. Promosi penjualan yang diciptakan dengan
baik oleh perusahaan akan meningkatkan minat beli konsumen sehingga produk perusahaan
dapat
disalurkan
kepada
tiap-tiap
konsumen
Armstrong(2004:667) menyatakan bahwa:
yang
ada.
Menurut
Kotler
dan
34
“Survei dapat memberikan informasi tentang berapa banyak konsumen yang mengingat
promosi yang dilakukan perusahaan, apa pendapat mereka tentang promosi tersebut,
berapa banyak yang memanfaatkan promosi tersebut, dan bagaimana promosi tersebut
mempengaruhi minat pembelian mereka”.
Menyadari bahwa pentingnya sebuah komunikasi pemasaran khususnya promosi
penjualan yang akan dilakukan oleh perusahaan sehingga diharapkan dalam tiap
pelaksanakan program promosi penjualan agar menimbulkan dampak yang baik atau positif
sehingga terjalin suatu komunikasi pemasaran antar perusahaan dengan para konsumen
maupun calon konsumen, sehingga produksi perusahaan dapat tersalurkan ke tangan
konsumen. Promosi penjualan yang baik akan memberikan informasi yang baik pula terhadap
produk perusahaan sehingga masyarakat sebagai konsumen dapat dengan yakin untuk
melakukan pembelian.
Dewasa ini internet telah menjadi media yang diperhitungkan untuk tempat beriklan
dan melakukan promosi.Keputusan membeli secara online dipengaruhi oleh (Deavaj dll
2003) : (1) Efisiensi untuk pencarian (waktu cepat, mudah dalam penggunaan, dan usaha
pencarian mudah), (2) value (harga bersaing dan kualitas baik), dan (3) interaksi (informasi,
keamanan, load time, dan navigasi). Kemudahan dalam mencari informasi tergantung dari
layout halaman web. Jika layout cukup jelas, waktu yang diperlukan untuk searching dapat
dipersingkat. Usaha untuk searching lebih mudah,sehingga efisiensi meningkat.
Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Dimensis pengukuran gaya hidup konsumen dapat dilihat sebagai berikut:
a. Aktivitas
 Pekerjaan
 Hobi
 Kegiatan sosial
 Liburan
 Hiburan
 Keanggotan club
 Komunitas
 Belanja
b. Minat





Keluarga
Rumah
Pekerjaan
Komunikasi
Rekreasi
35
 Mode
 Makanan
 Media
c. Opini
 Mereka sendiri
 Masalah sosial
 Politik
 Bisnis
 Ekonomi
 Pendidikan
 Produk
d. Demografi






Usia
Pendidikan
Pendapatan
Jabatan
Ukuran keluarga
Tempat tinggal
Kepribadian merupakan suatu ciri yang dibawa dari dalam jiwa seseorang semenjak
dia mulai dewasa, kepribadian sangat menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang
dengan tingkah laku terhadap lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen, kepribadian, gaya hidup jelas
mempengaruhinya, sebab dengan adanya perbedaan kepribadian dan gaya hidup seseorang
maka pola pikir dalam menilai suatu produk akan berbeda pula, sehingga akan
mempengaruhinya dalam minat membeli suatu produk.
Menurut Assael (2002:72) faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen
diantaranya:
1.
Lingkungan, lingkungan disekitar dapat mempengaruhi minat beli konsumen dalam
pemilihan suatu produk tertentu.
2.
Stimulus Pemasaran, pemasaran berupaya menstimulus konsumen sehingga dapat
menarik minat beli.
Minat beli dibentuk oleh pengaruh sikap konsumen terhadap suatu produk dan
keyakinan mereka akan kualitas dan harga. Dalam hal ini pemasar harus mengerti keinginan
konsumen. Minat beli konsumen yaitu sikap, minat dan tindakan yang dilakukan konsumen
dalam proses pengambilan keputusan dan merencanakan pembelian terhadap jumlah merk.
Minat konsumen sangat dipengaruhi oleh karakteristik produk, pemilihan terhadap manfaat
dari suatu produk dan harga yang ditentukan oleh pemasar.
36
Dari uraian di atas mengenai konsep variabel promosi penjualan dan gaya hidup
sebagai variabel mediator terhadap minat beli konsumen dapat menarik suatu kerangka
pemikiran yang diperlihatkan pada Gambar 2.2
Gaya Hidup
(Z)
1. Kegiatan
2. Minat
3. Pendapat
1.
2.
3.
4.
Promosi Pen jualan (X)
Potongan harga (diskon)
Hadiah pelanggan (prize)
Voucer
Rabat
Minat Beli (Y)
1.
2.
3.
4.
Perhatian konsumen
Minat beli
Keinginan dan hasrat
Tindakan
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Pengaruh Promosi Penjulan Terhadap Minat Beli Produk Fashion Dengan Gaya Hidup Sebagai
Variabel Moderator (Survei Konsumen Pada Jejaring Sosial)
2.3
Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian pendahulu yang menjadi rujukan variable dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
37
Tabel 2.3 Penelitian Sebelumnya
Peneliti
Assael
(1992)
Penelitian
Tentang
Gaya
Hidup
Ferdinand
(2002, p.
129)
Minat Beli
Reza
Mardian
(2011)
Promosi
Penjualan
Variabel
 Activities
(kegiatan)
 Interest
(minat)
 Opinion
(pendapat)
 Minat
transaksional
 Minat
Refrensial
 Minat
Preferensial
 Minat
eksploratif
 Sampel
 Kupon

Tawaran
Uang
Kembali
(Rabat)
 Paket Harga
(Transaksi
potongan
harga)
 Hadiah
Pemberian
 Hadiah
Variabel yang dievaluasi dalam penelitian ini
 Kegiatan seperti pekerjaan,hobi,belanja,olahraga,kerja
Pendapat tentang diri mereka,isu-isu social,bisnis
dan produk social
 Minat atau ketertarikan kepada makanan,menonton dan mode.
 Pendapat tentang diri mereka,isu-isu social, bisnis dan produk
 Kecenderungan seseorang untuk membeli produk
 Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepada orang lain
 Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
prefrensi utama pada produk tersebut.
 Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinnya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut.
 Tawaran sejumlah produk atau jasa gratis yang dikirim
dari rumah kerumah, dikirim melalui pos, diambil di toko,
disertakan pada produk lain.
 Sertifikat yang member hak kepada pemegangnya
atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu
 Memberi pengurangan harga setelah pembelian bukan pada saat
Di toko eceran;konsumen mengirim “bukti pembelian”
terentu kepada produsen yang mengembalikan uang sebagian
dari harga beli
 Menawarkan kepada konsumen penghematan dari garga
biasa suatu produk yang dikurangkan pada label atau kemasan,
seperti beli satu dapat 2.
 Barang yang ditawarkan denga harga yang relative rendah
atau diberikan secara gratis sebagai insentif untuk membeli
produk tertentu.
 Tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai
,perjalanan, atau barang karena membeli produk dengan nomial
yang besar
38
2.4 Model dan Hipotesis Penelitian
Model penelitian ini merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti.
Dalam hal ini sesuai dengan tema penelitian yaitu pengaruh promosi penjualan terhadap
minat beli produk fashion dengan gaya hidup sebagai variabel moderator. Maka model
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut
Gaya Hidup (Z)
Promosi Penjualan
(X)
Minat Beli (Y)
Gambar 2.3
Model penelitian pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli yang di
moderator oleh gaya hidup
Berdasarkan
model penelitian
serta penelitian terdahulu maka dihasilkan sebagai
berikut:
1. Promosi penjualan yang semakin beragam dapat meningkatkan minat beli konsumen.
2. Dengan adanya gaya hidup konsumen yang konsumtif maka berdampak pada
promosi penjualan yang beragam dan meningkatnya minat beli konsumen.
Download