BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir, perhatian akan pentingnya manajemen aset mengalami peningkatan (Gaarenstroom, 2015). Hal ini disebabkan karena meningkatnya pemahaman akan aset sebagai modal kerja suatu organisasi yang sangat penting untuk menunjang kinerja organisasi tersebut. Oleh karenanya, aset perlu untuk diidentifikasi, dikelola, dan dirawat dengan baik agar kondisinya selalu optimal. Aset yang dikelola dengan baik dapat memberikan beberapa manfaat seperti peningkatan profesionalisme dan risk management suatu organisasi. Penerapan manajemen aset memungkinkan organisasi mempunyai struktur dan tanggung jawab yang lebih jelas sehingga dapat meningkatkan profesionalisme organisasi tersebut. Selain itu, dengan menerapkan manajemen aset, resiko terkait dengan aset yang dimiliki dapat diidentifikasi, didokumentasikan dan dinilai dampak yang akan ditimbulkan sehingga risk manajemen dapat ditingkatkan (Gaarenstroom, 2015). Manfaat manajemen aset lainnya dibuktikan oleh Achmad dan Hidayat (2013) yang menemukan bahwa manajemen aset berpengaruh terhadap financial performance perusahaan. Total asset turnover terbukti berpengaruh signifikan terhadap kuangan perusahaan yang diwakili oleh variabel operating profit margin. Manajemen aset tetap akan berjalan lebih efektif apabila didukung oleh pencatatan organisasi yang diperbaharui secara real-time untuk mencerminkan status aktual dari semua aset tetap yang dimiliki. Sebelum adanya perkembangan teknologi yang pesat, pencatatan dijalankan secara tradisonal atau manual. Akan tetapi, dalam penerapannya, pencatatan secara tradisonal menimbulkan beberapa permasalahan seperti penumpukan data yang dapat menimbulkan kesulitan pada saat proses perbaruan data. Selain itu, pencatatan secara tradisonal menimbulkan 1 2 kesulitan dalam proses integrasi data dan menimbulkan ketergantungan data (O’brien, 2006). Kehadiran teknologi telah membawa banyak kemudahan dalam proses pencatatan aset. Manajemen aset berbasis teknologi informasi tidak hanya dapat digunakan untuk mengetahui kondisi real-time aset, tetapi juga melakukan fungsi-fungsi lainnya seperti pelacakan lokasi aset, perekaman sejarah perpindahan aset, sejarah perawatan aset, dan dapat digunakan untuk mengetahui nilai aset baik nilai waktu beli maupun nilai setelah terjadi depresiasi. Yepez (2011) dalam Jevon (2013), menyebutkan bahwa penerapan manajemen aset berbasis teknologi informasi dapat meningkatkan produktivitas suatu organisasi dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan serta menurunkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada proses pencatatan secara manual. Penggunaan manajamen aset berbasis sistem informasi telah banyak digunakan oleh perusahaan atau organisasi diberbagai bidang seperti perbankan, store chain, oil and gas industry, dan industri lainnya. Penggunaan sistem informasi tidak hanya terbatas pada perusahaan berorintasi profit saja tetapi juga lembaga pemerintahan seperti pemerintah daerah. Penggunaan sistem informasi dalam pengelolaan aset daerah telah membantu pemerintah dalam mengidentifikasi dan mengelola aset-aset daerah yang dimiliki sehingga aset dapat digunakan dengan optimal. Pengelolaan aset berbasis sistem informasi juga perlu diterapkan pada institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi karena aset tetap yang dimiliki universitas tidak hanya sekadar fasilitas yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian, tetapi juga sebagai salah satu indikator penentu dalam mengukur skala suatu universitas dan mencermikan kondisi dan ukuran universitas tersebut (Pu dan Chaou, 2011 dalam Jevon, 2013). Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia, Universitas Gadjah Mada tentunya memiliki banyak aset yang harus dikelola. Jumlah yang banyak dan tersebarnya letak fakultas yang ada di UGM menimbulkan kesulitan tersendiri dalam pengelolaan aset. Selain itu, prosedur yang rumit dalam pengelolaan aset menambah kesulitan tersendiri. 3 Pelaksanaan pengelolaan aset UGM dibebankan kepada setiap departemen diseluruh fakultas. Setiap departemen wajib melakukan pengelolaan aset yang dimiliki oleh departemen tersebut. Oleh karena UGM merupakan instansi pemerintah, maka pengelolaan aset menggunakan SIMAK-BMN. SIMAK-BMN atau sistem informasi manajemen aset dan akuntasi barang milik negara merupakan sistem informasi resmi dari pemerintah pusat untuk merekam transaksi perolehan, perubahan dan penghapusan BMN untuk mendukung Sistem Akuntansi Keuangan dalam rangka menghasilkan laporan neraca. Selain itu, SIMAK-BMN menghasilkan berbagai laporan, buku-buku, serta kartu-kartu yang memberikan informasi manajerial dalam pengelolaan BMN. Pada Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, pengelolaan aset telah terkomputerisasi dan terintegrasi dengan SIMAK-BMN. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, tidak semua proses terintegrasi dengan SIMAK-BMN. Proses pengajuan aset baru dan pengajuan disposal aset masih belum terintegrasi dengan SIMAK-BMN. Selain itu, oleh karena proses reinventarisasi yang lama, yakni setiap lima tahun sekali, menyebabkan perpindahan barang tidak terkontrol sehingga data yang ada pada sistem tidak sama dengan kondisi nyata. Kondisi tersebut menyulitkan pengurus barang dalam melakukan pelacakan letak dan kondisi aset, dan menyebabkan meningkatnya probabilitas aset hilang atau tidak ditemukan. Oleh karena pentingnya pengelolaan aset universitas seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada penelitian ini penulis akan merancang database untuk mendukung operasional pengelolaan aset Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah merancang struktur database berbasis web untuk memfasilitasi proses pengajuan aset baru, inventarisasi aset, dan pengajuan disposal aset pada pengelolaan aset di Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. 4 1.3. Asumsi dan Batasan Masalah Untuk membatasi cakupan penelitian, berikut beberapa batasan masalah dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Analisa dan perancangan database pengelolaan asset dilakukan di Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. 2. Aset yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi semua fasilitas fisik (aset bergerak tidak habis pakai yang tergolong Alat, Elektronik, Meubel, Komputer, AC, Software, dan Internet dengan nilai pembelian lebih dari Rp300.000,00) yang digunakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, dan semua kegiatan departemen lainnya. 3. Lingkup pembahasan pengelolaan aset meliputi proses pengajuan aset baru, inventarisasi aset, dan disposal aset. 4. Software yang akan digunakan untuk mendukung sistem informasi yang akan dibangun adalah software XAMPP dengan basis data MySQL. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Merancang struktur database untuk pengelolaan aset di DTMI. 2. Mengembangkan database berbasis web untuk memfasilitasi proses pengajuan aset baru, inventarisasi aset, dan pengajuan disposal aset pada pengelolaan aset yang terdapat pada DTMI UGM. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu pihak pengurus Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM dalam mengelola aset-aset yang ada sehingga semua aset yang dimiliki dapat digunakan dengan optimal. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi untuk pengembangan penelitian dimasa depan dengan topik yang sama.