PROTEIN PROTEIN • Istlh Protein Yunani “Proteos” , “Yang Utama” atau “Yang Didahulukan”. • ”Zat yang paling penting bagi setiap organisme”. By YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd/Gizi Poltekkes Kemenkes P.Raya PROTEIN • Protein bagian dari semua sel hdp & mrp bag t’bsr tubuh sesudah air. • Protein Fgs khas “Membangun” ASAM AMINO • AA yg m’btk Protein bertindak sbg prekursor sebag bsr koenzim, hormon, as nukleat, dan mlkl2 yg essensial u/ kehdpn. ASAM AMINO • Asam amino : unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, disamping itu ada unsur fosfor, besi, sodium, dan kobalt. Unsur nitrogen a/ unsur utama protein, 16% dari berat protein. ASAM AMINO 1. 2. 3. AA : Esensial ( tdk dpt disintesa tbh, hrs ada dlm mak sehari2) Tdk esensial bersyarat, AA yg disintesis dari AA lain atau metabolit mengandung N kompleks lain. Tdk esensial : AA yg dpt disintesa melalui aminase reduktif as keton/ melalui transaminase. 1 KLASIFIKASI ASAM AMINO esensial Tdk esensial bersyarat Tdk esensial Glutamat Leusin Prolin Isoleusin Serin Alanin Valin Arginin Aspartat Glutamin Triptofan Tirosin Fenilalanin Sistein Metionin Trionin Treonin Glisin Lisin Histidin KLASIFIKASI ASAM AMINO 3. FGS BIOLOGIS Fgs. Struktural Fgs. Katalitik/enzim Fgs. transport 4. SUMBER Hewani Nabati 5. STRUKTUR Primer Sekunder Tersier Kuartener KELARUTAN Glutelin ;lrt dlm as/basa encer. Ex : glutelin (gandum), origenin (beras). Prolamin/gliandin; lrt dlm alkhl 70-80%, tdk lrt dlm air. Ex : gliandin (gandum), zain (jagung). Histon ;lrt dlm air, m’endap pd pelarut protein lainnya. Ex : globin pd haemoglobin. Protamin ; lrt dlm air, tdk lrt pd amonia encer, tdk terkoagulasi o/ pns. Ex : salmin (salmon), klupsin (ikan herring), skomerin (mackerel), siprinin(karper). KLASIFIKASI ASAM AMINO Berdsrkan : Kelarutan, Bentuk, Fgs, Sumber, Struk 3 dimensi. 1. KELARUTAN (Albumin, Globulin, Glutelin, prolamin, Histon, Protamin) 2. BENTUK P. Globular/speroprotein P. Fibrosa/skleroprotein P. Konjugasi (Nukleoprotein, lipoprotein, fospoprotein, metaloprotein, hemoprotein, dan flavoprotein) • KELARUTAN Albumin : larut dlm air, terkoagulasi o/ pns. Cth : alb pd telur, alb pd serum, & laktalbumin pd susu. Globulin : tdk lrt air, terkog o/ pns, m’endap pd lart garam konsentrasi tinggi. Ex : miosinogen pd otot, ovoglobulin pd kng tlr. BENTUK Protein globular btk bola, lrt dlm p’lrt basa, garam & as. Encer, mengalami p’ubahan o/ suhu, mdh m’alami denaturasi (sep susu, daging) t’susun o/ rantai polypeptida yang b’lipat & b’belit. Protein fibrosa btk serabut, tdk lrt dlm pelarut encer (basa, as, grm, alkhl), b’gn u/ m’btk struk bahan dan jar. Susunan mlkl tdk b’btk kristal & jk rantai ditarik m’manjang dpt kembali k’kead semula. Ex : kolagen pd tlg rawan, myosin pd otot, keratin pd rambut. 2 PENCERNAAN PROTEIN BENTUK 1. 2. 3. 4. Protein konjugasi protein sdrhn yg terikat dg bhn2 non AA. Gugus non AA Gugus prostetik. Nukleoprotein : Komb p dg as. Nukleat & mengandung 9-10% fosfat. Lipoprotein : p larut yang berkonjugasi dg lipida sep lesitin dan kolesterol. Fospoprotein : p yg terikat melalui ikatan ester dg as fosfat sep pd kasein susu. Metaloprotein : p yg t’ikat dg mineral sep : feritin 7 hemosiderin dimana mineral adl zat besi, tembaga 7 seng. DAFTAR ENZIM LOKASI ENZIIM PENCERNAAN PROTEIN PREKURSOR AKTIVATOR LAMBUNG Protease lambung berupa pepsin Pepsinogen HCl Pepsin Usus Halus Protease pankreas berupa : tripsin tripsinogen Enterokinase dan tripsin Kimotripsin Kimotripsinogen Tripsin Karboksipeptidase prokarboksipeptidase Tripsin Elatase Proelastase Tripsin Amino Peptidase Mukosa UH : Tripeptidase Dipeptidase ABSORPSI DAN TRANSPORTASI P AA d’absorp 15’ setlh makan. Tjd di UH 4 absorps aktif E. Untuk AA Netral, as, basa, prolin, hidroksiprolin. M’use mekanisme natrium. AAAbsorp sirkulasi darah melalui pena porta hati. D’use : hati, sel2 jaringan. P belum dicerna memasuki mukosa UH darah alergi. Ex : protein susu, protein telur. EKSKRESI • Beberapa jns P krn struk fisika/kimia tdk dpt dicerna & dikeluarkan melalui UH tanpa perubahan UB • Tjd met mikroflora kolon & prod dikeluarkan feses : dlm btk protein bakteri. 3 METABOLISME ASAM AMINO Pool Asam Amino Exogenous Dietary protein source P jaringan baru (enzim, hormon, Antobody, dll) Endogenous Body Protein Plasma protein (Fibrinogen, globulin Albumin) Pembtkn :Ureum, as urat, garam2 amonium METABOLISME ASAM AMINO Persenyawaan yg Mengandung nitrogen Metabolisme KH Persenyawaan tdk Mengandung nitrogen Metabolisme Lemak Pool AA kumpulan asam amino yg dapat dipergnakan untuk cadangan energi PROTEIN MENGHASIL AA DIGOLONGKAN MENJADI ISTILAH-ISTILAH DEKARBOKSILASI Memisahkan gugus karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru yang merupakan zat antara yang masih mengandung N TRANSAMINASI Pemindahan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino ke ikatan lain yang biasanya asam keton sehingga terjadi asam amino DEAMINASI KEDUANYA AKAN MASUK KE SIKLUS KREB Memisahkan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino. Biasanya dikuti produksi asam alfa keto yang bila dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O atau disintesa menjadi aseto asetat mengikuti metabolisme asam lemak PROTEIN MENGHASIL AA DIGOLONGKAN MENJADI HASIL PROSES DEAMINASI (TIDAK MENGANDUNG N) 58% akan masuk ke garis met KH oksidasi sempurna glukosa glikogen Bersifat ganda : lisin, isoleusin, fenilalanin, dan tirosin Mengalami proses transaminasi membentuk AA baru Berubah mjd komponen protein lain yg tdk mengandung N. Misal : Triptofan Niasin dan serotonin 4 HASIL PROSES DEAMINASI (MENGANDUNG N YAITU NH3) PERANAN HATI DALAM METABOLISME Memasuki pool amoniak anabolisme dan katabolsime. U/ Deaminasi as keto AA baru U/ sintesa purin dan pirimidin Hati akan mengontrol AA darah Deaminasi AA >> E atau L Sintesa Protein tubuh Amoniak (racun) detoksiifikasi glutamin diangkut melalui darah ke ginjal ekskresikan melalui urine sebagai amoniak Pusat penawar racun NH3 racun diubah dulu menajdi urea (siklus ornitin) Memasuki siklus ornitin membentuk urea dalam hati Interaksi Met KH, P dan L FUNGSI PROTEIN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KECUKUPAN PROTEIN P’tumbuhan & pemeliharaan P’btkan ikatan2 esensial tubuh Mengatur keseimbangan air Memelihara netralitas tubuh Pembentukan antibody Mengangkut zat2 gizi Sumber energi KECUKUPAN PROTEIN • AKP dws 0,75 g/kg BB berupa Protein patokan tinggi yt Protein telur (mutu cerna/digestibility & dy manf/utility telur adl 100). • Angka ini dinamakan SAVE LEVEL OF INTAKE atau TARAF SUAPAN TERJAMIN (TST). • AKP (ANGKA KECUKUPAN PROTEIN) • AKP = TST x 100 x 100 . BB • SAA DP • SAA = Skor AA • DP = daya cerna P 5 KECUKUPAN PROTEIN KEBUTUHAN PROTEIN Ada 3 Metode Menaksir Kebutuhan N / protein Tubuh Metode faktorial (faktorial method) kdr N rata2 didlm P = 16% mk P yg menghslkan a gr N adlh 100/16 x a gr atau 6,25 x a gr. Faktor 6,25 ini disbt faktor konversi N mjd protein. 2. Metode keseimb. N (Nitrogen Balance) diukur jlh P (nitrogen) yg diekskresikan tubuh dibandingkan dg jlhnya didlm makanan yg dikonsumsi. 3. Metode estimasi dari kons N/P yg dikons (dari ASI /mak) u/ mempertahankan kes tbh. ASI = m’cukupi keb bayi 4-6 bl. 100 ml ASI mengandung 1,15 gr P, 70 Kal + 600-900 ml ASI /hr kons ASI bayi 6,9-10,4 gr P & 420-630 Kal 1. KEBUTUHAN PROTEIN • WHO menuliskan kebutuhan protein untuk orang sehat sekitar 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 – 1,0 g/kgBB. • Kebutuhan protein minimal untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen adalah 0,4-0,5 g/kgBB. MUTU PROTEIN 1.Protein sempurna (P Komplet). P Bernilai biologi tinggi = mengandung semua jns AA esensial dlm proporsi yg ckp, baik mcm maupun jlhnya. Sempurna jk mendukung pertumb bdn & pemeliharaan jaringan. Ex : semua p hew ; kec gelatin ( - tryptopan). • Hewani : telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang. • Nabati : kcg ked & hsl tempe & tahu, kcg2an lain. MUTU PROTEIN 2. Protein ½ sempurna mengandung semua AA esensial, tapi msg2 dlm jlh terbts namun ckp u/ perbaikan jar tbh. Ex : metionin AA p’batas kcg2an lisin p’bts beras jagung p’bts triptofan. 3. Protein tidak sempurna p tdk mengandung atau mengandung dlm jlh kurang 1 /lbh AA ess. Sebag bsr P nabati kcl kcg kedelai mrp P tdk komplet. 6 EVALUASI KUALITAS PROTEIN • Nilai biologi: proporsi nitrogen yg ditahan dan diserap o/ tubuh • NPU (net protein utilization) • PER (Protein efficiency ratio) PENILAIAN MUTU PROTEIN 2. Net P Utilization (NPU) NPU = NB x Koef kecernaan Net protein utilization (NPU) adalah indeks mutu yang tidak saja memperhatikan jumlah protein yang ditahan akan tetapi juga jumlah yang di cernakan. PENILAIAN MUTU PROTEIN 4. Skor Kimia /Skor AA Skor kimia = Skor Kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan asam amino esensial dalam bahan makanan dengan kandungan asam amino esensial yang sama dalam protein patokan / ideal, misalnya protein telur. PENILAIAN MUTU PROTEIN 1. Nilai Biologi NB = NB = NB > 70 Makanan yang mempunyai nilai NB 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan jika dimakan dalam jumlah cukup dan konsumsi energi mencukupi. PENILAIAN MUTU PROTEIN 3. Protein Efficiency Ratio / PER PER = Protein efficiency ratio (PER) merupakan pengukuran mutu protein makanan yang di tetapkan oleh kemampuan protein menghasilkan pertumbuhan pada tikus muda. PER digunakan sebagai criteria mutu protein dalam memberi label makanan jadi. SKOR KIMIA U/ menentukan kualitas protein dlm makanan adlh dg menentukan nilai kimia atau skor protein dlm mak t3. Nilai ini dibandingkan dg nilai kimia protein standar atau protein teoretik (reference protein ) yg ditentukan mpy susunan AA esensial ideal bg tubuh mns FAO. 7 SKOR KIMIA SKOR KIMIA Hsl penelitian thd berbagai BM dibuat pola keb AA bg mns pola provisional (Provisional Pattern). Dg mengetahui kadar & susunan AA esensial suatu mak, diketahui pola perbandingannya thd protein teoretik yg diberi skor 100. skor protein atau nilai kimia makanan diperoleh dg menentukan defisit terbesar AA mak thd pola provisional. Nilai kimia protein dpt dinaikkan dg m’beri’n diet sbr protein campuran, shg kekurangan AA esensial dari suatu BM dpt dikompensasi dg AA esensial sejenis dari sumber protein lain. Cth : beras yg mempunyai defisit dlm lisin, AA yg mengandung S dan triptofan dpt dinaikkan mutunya bl dimakan bersama dg tempe dan tahu. Mgp sering SAA? Hanya triptofan, treonin, lisin & metionin + sistin (AA mengandung Sulfur) yg perlu dipertimbangkan. Hanya salah satu dari AA inilah yg biasa mrp AA pembatas dlm BM (limiting amino acid). Ex : Metionin AA pembatas kcg2an Lisin beras Triptofan jagung SKOR KIMIA SKOR KIMIA • Skor kimia ditentukan oleh persentase pembatas pertama (first limiting amino acid). • Dengan meningkatkan AA pembatas ini skor kimia dapat meningkat Meningkatkan kualitas protein makanan tersebut. • Parameter skor kimia : 65-100 • PER = 2.5-4.0 DAN NPU = 70-100 SKOR KIMIA SKOR KIMIA • Dalam prakteknya meningkatkan kadar AA limiting tidak perlu dilakukan utk semua AA limiting. • Tidak perlu juga sampai skor mencapai 100 • Kualitas protein sempurna cukup mencapai skor 65 atau lebih. 8 SKOR KIMIA PENILAIAN MUTU PROTEIN KESEIMBANGAN PROTEIN EFEK PROTEIN TERHADAP KESEHATAN 1. Akibat kelebihan protein Kelebihan PL meningkat obesitas ke (+) AA m’berat’n fgs ginjal & hati. Ke(+) N : asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah & demam. 2. Kekurangan Protein Marasmus Kwashiorkor Kwashiorkor Marasmik MARASMUS MARASMUS 1. 2. 3. Penampilan (seperti OT) Perubahan mental ( anak menangis, apatis) Kelainan pd kulit (klt krg, dingin & mengendur krn kehlgn byk L) 4. Kelainan kulit kpl (rambut krg, tipis, & mdh rontok) 5. L bwh klt ( L subkutan m’hlg) 6. Otot2 atropis. 7. Saluran pencernaan (diare atau konstipasi) 8. Jantung ( bradikardi) 9. Tek drh (lbh rendah) 10. Sal nfs (frek p’nfs yg m(-)) 11. Sist drh kdr Hb turun 12. Kelainan biokimia darah (albumin rendah, globulin rendah, kdr kolesterol serum rendah 9 KWASHIORKOR MARASMIK Campuran antara marasmus dan kwashiorkor, tdk ckp E dan P u/ pertumb yg normal. BB dibawah 60% baku harvard, edema, kelainan rambut, kulit, sdg kelainan biokimia terlihat pula. KWASHIORKOR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penampilan ( suger baby) Gangg. Pertumb Perub mental (mdh menangis & apatis) Edema ( asites dpt mengiringi) Atrofi otot Sist gastro-intestinum (diare) Perub rambut ( mdh dicabut, rbt kpl kusam, krg, hls, jarang & berubah warnanya) 8. Perubahan kulit (crazy pavement dermatosis) 9. Perbesaran hati 10. anemia PERBANDINGAN MARASMUS DAN KWASHIORKOR PERBANDINGAN MARASMUS DAN KWASHIORKOR PERBANDINGAN MARASMUS DAN KWASHIORKOR Proses Yang Tersangkut Dalam Metabolisme Protein 1. 2. 3. Proses Dekarboksilasi memisahkan gugus karboksil dari AA, shg tjd ik baru yg mrp zat antara yg masih mengandung N Proses Transaminase memindahkan gugus amino dari suatu AA ke asam keto shg m’hslkan AA baru & 1 as keto. AA nonesensial : asal tersedia ckp N. Proses Deaminase m’misahkan gugusan amino (NH2) dari suatu Aa diikuti prod as α keto if dioksidasi sempurna mjd CO2 + H2O disintesa mjd aseto asetat ikuti met Lemak. proses deaminasi : if AA d’use sbg sbr E/Utk m’btk L tbh. p AA yg d’glgkan mjd : siklus kreb. 1. Glukogenik : melalui gugus proses KH 2. Ketogenik : melalui garis proses as lemak. 10 PROTEIN Protein sbg penawar racun (detoksikasi) if garam netral konsent tinggi P mengendap. Garam2 logam berat & as2 mineral kuat t’nyata baik d’use u/ m’endap P, prinsip ini dipakai u/ m’obati org yg keracunan logam berat dg m’beri minum susu /makan telur mentah kpd pasien. Kelebihan kons protein demam? dekarboksilasi Aa m’hsl berbagai ik. Amino yg toksik. Komp2 ik2 ini disbt PTOMAINE. 2 anggota ptomaine : putreacine & cadaverine, zat2 toksik ini dpt diserap o/ tbh & m. Berikan keluhan2 sep demam & gatal2. Asidosis keton bodies (as. Aseto asetat, β- hidroksi butirat aseton). Aa ketogenik if oksidasi L meningkat keton bodis meningkat. Terlalu banyak keton bodies dlm drh oksidasi tak sempurna as. Aseto asetat, dll asidosis 11