Boks 3 Potensi Tekanan Inflasi Pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Seperti siklus yang selalu terjadi tiap tahunnya, pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri harga barang kebutuhan pokok di berbagai daerah selalu meningkat termasuk di Kota Palu. Sisi permintaan dan faktor ekspektasi lebih dominan dalam pembentukan inflasi pada periode ini. Dari periode tahun 2007 s.d. 2011 dapat dilihat bahwa puncak pembentukan inflasi terjadi dalam periode 2 bulan dengan kencenderungan bergeser sesuai perubahan penetapan tanggal bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tabel 1. Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Palu Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 avg (2007-2011) 2012 Jan 2,09 1,00 0,40 0,12 1,13 0,95 0,45 Feb (1,70) 0,08 0,33 (0,10) 0,66 (0,15) (0,04) Mar 0,24 0,09 1,04 (0,65) 0,67 0,28 0,15 Apr 0,96 0,24 (0,85) (0,13) (1,47) (0,25) 0,16 Mei (0,30) 1,85 0,35 0,96 0,58 0,69 0,61 Jun 1,21 2,44 0,15 0,83 0,21 0,97 0,95 Jul 0,66 2,65 0,98 1,17 1,37 1,37 1,86 Agust 0,09 1,08 1,56 2,75 1,91 1,48 Sep 0,84 1,20 0,77 0,94 (2,33) 0,29 Okt 0,89 0,03 (1,17) (1,84) (0,23) (0,46) Nop (0,36) (0,95) (0,20) 0,52 0,42 (0,11) Des 3,30 0,30 0,35 1,73 1,52 1,44 Inflasi Bulanan Selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri Bila dibandingkan dengan periode Ramadhan tahun sebelumnya, harga komoditas beras di Kota Palu untuk semua jenis mengalami kenaikan rata-rata sebesar 20,47% (yoy). Sementara harga bawang putih juga mengalami lonjakan sebesar 42,86% (yoy) seiring dengan kurangnya pasokan secara nasional. Akan tetapi pada periode Juli 2012 bawang merah justru turun sebesar 16,67% (yoy). Di sisi lain, harga jagung sedikit mengalami peningkatan sementara harga ayam potong dan daging sapi khas dalam turun dibandingkan tahun sebelumnya. Perkembangan Harga Beras Perkembangan Harga Bawang Bulan Agustus 2012 bawang merah bawang putih 20000 18000 14000 15000 10.000 12.000 20.000 15.000 8.000 7.500 9.000 7.500 8.500 7.500 8.200 9.000 7.000 7.000 8.000 7.000 6.500 8.500 Bulan AgustusTahun 2011 Bulan AgustusTahun 2011 Sumber : Liaison KPw BI Palu Bulan Juli 2012 Harga Jagung Harga Daging Ayam potong (kg) 75.000 Jagung kuning kering Daging Sapi khas dalam 70.000 8000 jagung putih 8000 5000 4000 25.000 22.000 Bulan Agustus 2011 Bulan Agustus 2011 Bulan Juli 2012 Bulan Juli 2012 Sumber : Liaison KPw BI Palu Sumber : Liaison KPw BI Palu Pada bulan Juli 2012 Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 1,86% (mtm) atau inflasi tahunan sebesar 5,50% (yoy). Kelompok bahan makanan merupakan kelompok utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 1,83%. Bila dilhat lebih dalam lagi, subkelompok ikan segar ternyata mendominasi komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan Ramadhan 2012. Siklus ini ternyata berulang bila dibandingkan dengan bulan Ramadhan tahun sebelumnya dengan berbagai komoditas ikan segar yang menjadi penyumbang inflasi pada bulan tersebut. Tabel 2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi pada Bulan Ramadhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jul-12 Komoditi Andil Inflasi (%) No IKAN CAKALANG IKAN MUJAIR CABE RAWIT IKAN SELAR TELUR AYAM RAS IKAN BANDENG IKAN LAYANG MIE KERING INSTANT AYAM HIDUP IKAN EKOR KUNING 0,22 1 0,21 2 0,17 3 0,17 4 0,15 5 0,15 6 0,14 7 0,12 8 0,10 9 0,09 10 Agust-11 Komoditi Andil Inflasi (%) IKAN MUJAIR ANGKUTAN UDARA IKAN CAKALANG PISANG IKAN BAKAR IKAN BANDENG IKAN EKOR KUNING IKAN SELAR MINYAK KELAPA EMAS PERHIASAN 0,28 0,26 0,18 0,15 0,13 0,13 0,12 0,10 0,08 0,08 Core Volatile Foods Dominasi peningkatan harga pada subkelompok ikan segar disebabkan oleh adanya cuaca yang kurang kondusif yang menyebabkan terjadinya ombak tinggi dan berdampak pada kurangnya hasil tangkapan ikan oleh nelayan. Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi ombak tinggi masih terjadi hingga Agustus 2012. Selain faktor cuaca yang kurang kondusif, tingginya permintaan masyarakat akan komoditas ikan pada bulan Ramadhan juga ikut berkontribusi pada tekanan harga komoditas ini. Adanya momen puasa juga menyebabkan nelayan mengurangi aktivitasnya yang menyebabkan pasokan ikan di pasar berkurang cukup signifikan. Di samping itu, budaya mudik yang dilakukan oleh sejumlah nelayan yang kebanyakan berasal dari Sulawesi Selatan menjelang hari raya Idul Fitri juga ikut berkontribusi pada permasalahan tekanan inflasi subkelompok ikan segar di sisi pasokan. Berkaitan dengan hal tersebut, TPID Provinsi Sulteng telah melakukan sejumlah langkah antisipatif dalam bentuk rekomendasi, seperti : Melakukan upaya peningkatan kapasitas nelayan melalui pemberian bantuan sejumlah kapal tangkap Program sosialisasi diversifikasi konsumsi ikan air laut dan ikan air tawar Meningkatkan produksi budidaya air tawar seperti ikan mas, nila, dan lele sehingga mampu memberikan kontribusi stok ikan dan melakukan pengaturan masa panen budidaya ikan air tawar sehingga stok komoditas ikan tersebut tidak menumpuk pada waktu tertentu. Melakukan percontohan terpusat program budidaya air tawar dan dan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan suplai beberapa komoditas bumbu-bumbuan yang terintegrasi dengan budidaya ikan hemat air. Ke depan program diversifikasi konsumsi ikan air tawar perlu terus digalakkan sehingga ketika pasokan ikan laut berkurang di pasar maka masyarakat dapat beralih ke komoditas substitusi lainnya seperti ikan mas, ikan lele, ikan mujair dan ikan tawar lainnya. Di samping itu Pemda juga perlu melakukan pembangunan cold storage di sentra-sentra produksi ikan baik melalui anggaran APBD ataupun mengundang investor untuk menanamkan modalnya. Langkah ini perlu dilakukan agar pasokan komoditas ikan segar di Palu memiliki buffer stock yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mencegah fluktuasi suplai ikan di pasar. Sementara itu untuk mengantisipasi peningkatan komoditas di luar subkelompok ikan segar pada bulan Ramadhan, Pemda dan stakeholder lainnya dapat melakukan langkah-langkah, diantaranya : Optimalisasi program pasar murah dan operasi pasar yang dilakukan berbagai instansi Menghimbau para pedagang dan distributor untuk tidak memanfaatkan situasi untuk kepentingan sesaat dengan melakukan spekulasi dan penimbunan barang. Terkait hal ini Pemprov dapat memberikan sanksi terhadap aktivitas spekulasi yang melanggar hukum. Menghimbau masyarakat untuk melakukan konsumsi sewajarnya secara bijak dan tidak berlebihan. Pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selain bahan makanan, komoditas lainnya seperti subkelompok sandang, subkelompok transpor dan kelompok kesehatan cenderung meningkat. Mempercepat perbaikan infrastruktur jalan khususnya akses di daerah daerah sentra produksi dan sentra perdagangan