Pencegahan stroke ulang/secundair Dr L.Laksmiasanti Sp S(K) Bg peny syaraf RS Bethesda Pencegahan stroke meliputi Tindakan promotif ◦ Sasaran : individu sehat ◦ Tujuan mencegah timbulnya faktor resiko ◦ Cara : gaya hidup sehat Prevensi primer ◦ Sasaran : individu yg mempunyai faktor resiko ◦ Tujuan :mencegah stroke ◦ Cara :gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor resiko Prevensi sekunder Prevensi sekunder ◦ Sasaran : individu yg pernah mengalami stroke ◦ Tujuan : mencegah terjadinya stroke ulang ◦ Cara : gaya hidup sehat Mengendalikan faktor resiko Terapi medikamentosa anti platelet atau anticoagulan Terapi bedah trombektomi/angiopasti/stenting Gaya hidup sehat Mengatur pola makan Menghentikan merokok Menghindari alkohol dan penyalah gunaan obat Melakukan OR teratur Menghindari stress dan istirahar cukup Mengatur pola makan Makanan yg membantu menurunkan kolesterol ◦ Serat larut yg ada dlm biji2an, mis beras merah jagung ◦ Oat/hevermout ◦ Kacang kedele ◦ Kacang2 an Makanan yg berpengaruh thd pencegahan stroke ◦ Mkn yg membentu mencegah homocystein mis as folat, b6,b12 riboflavin ◦ Susu dan ca ◦ Ikan yg mengandung omega 3 ◦ Mkn kaya vit C ,E dan beta karoten ◦ Teh hitam/hijau ◦ Buah2an dan sayuran Menghentikan merokok ◦ Rokok meningkatkan koagubilitas, viskositas drh, menaikkan kdr fibrinogen, meningkatkan aggregasi, menurunkan HDL Menghindari alkohol dan penyalah gunaan obat ◦ Meningkatkan aggregasi Melakukan OR yg teratur ◦ Aktivitas fisik yg mempunyai nilai aerobik mis jln cepat , sepeda, renang, akan menurunkan tek drh, menurunkan kdr gula, menurunkan BB ◦ Menurunkan aktivitas platelet, dan fibrinogen, menaikkan aktivitas tissue plaminogen aktivator dan HDL. Menghindari stress dan istirahat cukup ◦ Istirahat teratur 6-8 jam sehari ◦ Menghindari stress dg berpikir positip Mengendalikan faktor resiko stroke Penggolongan faktor resiko 1. Faktor resiko yg tak dpt diubah atau dimodifikasi 2. Faktor resiko yang dpt dimodifikasi 3. Faktor resiko yang sangat dapat diubahdimodifikasi Pentingnya mengetahui faktor resiko 70 % stroke adalah stroke yang pertama Di Inggris/negara maju insiden turun 40% setelah diupayakan pengobatan/pencegahan faktor resiko Faktor resiko yang dapat diubah Tekanan darah tinggi Merokok Diabetes mellitus Penyakit jantung/atrial fibrillation Kenaikan kadar cholesterol/lemak darah Penyempitan pemb darah carotis Penggunaan terapi sulih hormon Kegemukan Faktor resiko yang sangat dapat diubah Metabolik sindrom Pemakaian alkohol berlebihan Drug abuse/narkoba Pemakainan obat2 OC Gangguan pola tidur Kenaikan homocystein Kenaikan lipoprotein Hypercoagubility Peradangan pembuluh darah dll Faktor resiko yang tak dapat diubah Faktor resiko yang tak dapat diubah Umur Jenis Berat lahir rendah Ras Faktor keturunan Kelainan bawaan Faktor resiko yang dapat diubah Hypertensi/tekanan darah tinggi Makin tinggi tekanan darah makin tinggi terjadinya stroke baik penyumbatan maupun perdarahan Hipertensi sebagai salah satu penyebab stroke sekunder Sekitar 72 juta penduduk USA menderita tek drh tinggi (≥ 140/90 ). Meta-analysis of randomized controlled trials meneliti 30-40 % pasien yg diturnkan tek drhnya. Risk reduction lbh besar pd penurunan yg lbh tinggi. Dari data yg ada maka pemakaian ACE dan diuretik penting. ©2010 American Heart Association, Inc. All rights reserved. Recommendations for Treatable Vascular Risk Factors Risk Factors Recommendation – Hypertension Class/Level of Evidence BP reduction is recommended for both prevention of recurrent stroke and prevention of other vascular events in persons who have had an ischemic stroke or TIA and are beyond the first 24 hours Class I; LOE A Because this benefit extends to persons with and without a documented history of hypertension, this recommendation is reasonable for all patients with ischemic stroke or TIA who are considered appropriate for BP reduction Class IIa; LOE B An absolute target BP level and reduction are uncertain and should be individualized, but benefit has been associated with an average reduction of approximately 10/5 mm Hg, and normal BP levels have been defined as <120/80 mm Hg by JNC 7 Class IIa; LOE B ©2010 American Heart Association, Inc. All rights reserved. Pemilihan jenis obat juga disesuaikan dg kondisi msg2 individu dan tgt juga peny penyerta mis gangguan ginjal, peny jantung dsbnya Diabetes mellitus Membuat kecenderungan artheriosclerosis Meningkatkan hypertensi,kegemukan dan kenaikan lemak drh Perlu pengobatan jika gula puasa >126 mg % , sewaktu>200 mg %, Hba1C >6,5 Diusahakan gula puasa <126 mg HbA1C<6,5 % PENYAKIT JANTUNG/ATRIAL FIBRILLATION Apapun penyebab AF beresiko adanya emboli thrombus di pembuluh drh otak. Recommendations for Patients With Cardioembolic Stroke Types Risk Factor – Atrial Fibrillation Class/Level of Evidence For patients with ischemic stroke or TIA with paroxysmal (intermittent) or permanent AF, anticoagulation with a vitamin K antagonist (target INR 2.5; range, 2.0 to 3.0) is recommended. Class I; LOE A For patients unable to take oral anticoagulants, aspirin alone is recommended. Class I; LOE A The combination of clopidogrel plus aspirin carries a risk of bleeding similar to that of warfarin and therefore is not recommended for patients with a hemorrhagic contraindication to warfarin. Class III; LOE B New Recommendation For patients with AF at high risk for stroke (stroke or TIA within 3 months, CHADS2 score of 5 or 6, mechanical valve or rheumatic valve disease) who require temporary interruption of oral anticoagulation, bridging therapy with an LMWH administered subcutaneously is reasonable. Class IIa; LOE C New Recommendation ©2010 American Heart Association, Inc. All rights reserved. CHA2DS2VASc score and stroke rate Risk factors for stroke and thrombo-embolism in non-valvular AF Major risk factors Clinically relevant non major risk factors Previous stroke, TIA or systemic embolism, age > 75 yrs Heart failure or moderate to severe LV systolic dysfunction (e.g. LV EF < 40%) Hypertension, DM, Female sex, Age 65–74 yrs,Vascular disease Risk factor-based approach expressed as a point based scoring system, with the acronym CHA2DS2-VASc (maximum score is 9) CCF/LVV dysfunction (<40%) 1 Hypertension 1 Age >/=75 (MAJOR) 2 DM 1 Stroke/TIA/thromboembolism (MAJOR) 2 Vascular disease 1 Age 65-74 1 Female sex 1 Recommendations CHA2DS2-VASc score Rx 2 or more OAC 1 OAC or aspirin but prefer OAC 0 Either aspirin or no Rx prefer no treatment Clinical Characteristics Score H Hypertension >160 1 A Abnormal liver (cirrhosis or biochemical evidence hepatic dysfunction) and renal function (creatinine >200 or transplantation/dialysis) 1 or 2 S Stroke 1 B Bleeding (previous bleeding history/predisposition to bleeding) 1 L Labile INR (< 60% time in therapeutic range 2-3) 1 E Elderly (> 65 years) 1 D Drugs (concominant use of NSAIDA/aspirin) or alcohol abuse (1 point for each) 1 or 2 A score >/=3 equals high risk Max 9 Stroke risk reductions from randomized trials of antithrombotic agents in atrial fibrillation. Granger C B , Armaganijan L V Circulation 2012;125:159164 Copyright © American Heart Association Kenaikan kadar lemak drh/cholesterol dsbnya Penelitian menunjukkan angka stroke meningkat pd kadar cholesterol > 240 mg% Setiap kenaikan 38,7 mg % (1 mmol) menaikkan stroke 25 % Kenaikan HDL 1 mmol menurunkan stroke 47 % Setiap penurunan 1 mmol ldl chol menurunkan 9 % kematian krn vasculair Perlu pemberian obat2 gol statin Darimanakah kolesterol berasal? DALAM tubuh 80% (endogen) ◦ Di produksi oleh tubuh sendiri (hati) LUAR tubuh 20% (exogen) ◦ Makanan yang di makan (Daging, telur, mentega dll) Jenis-jenis kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) ◦ Kolesterol JAHAT ◦ Mempercepat proses aterosklerosis pada dinding pembuluh darah (pembentukan plaque) HDL (High Density Lipoprotein) ◦ Kolesterol BAIK ◦ Memindahkan LDL dari dinding pembuluh darah Faktor-faktor risiko yang mempercepat terjadinya aterosklerosis Kadar LDL-C (kolesterol jahat) yang tinggi ADALAH FAKTOR RISIKO UTAMA FAKTOR RISIKO Lain yang perlu Diwaspadai: Merokok Kegemukan (obesitas) Kebiasaan mengkonsumsi alkohol Kurangnya olah raga Hipertensi (Tekanan darah tinggi) (TD: > 140/90 mmHg atau sedang dalam pengobatan TD) Kadar HDL-C (kolesterol baik) yang rendah ( < 40mg/dL) Riwayat Keluarga: ◦ Ada keluarga langsung yang terkena serangan jantung di usia: ◦ Laki-laki (ayah, kakak, adik) sebelum usia 55 tahun ◦ Wanita (Ibu, kakak, adik) sebelum usia 65 tahun Usia: ◦ Laki-laki > 45 tahun ◦ Wanita > 55 tahun Catatan: HDL > 60mg/dL merupakan pengurang 1 faktor risiko Grundy, Implication of Recent Clinical Trials for The NCEP/ATP III Guidelines. Circulation.2004;110:227-239 Apa yang harus dilakukan? Diet ◦ ◦ ◦ ◦ Mengurangi makanan berlemak atau yang mengandung kolesterol tinggi Perbanyak makanan dengan serat tinggi Kurangi berat badan mencapai berat ideal Perbanyak konsumsi buah dan sayuran Olah Raga secara teratur Kepatuhan Terapi ◦ Cek kadar kolesterol secara berkala ◦ Periksa ke Dokter secara teratur ◦ Minum obat sesuai anjuran Dokter secara teratur dan benar (sesuai dosis dan jangka waktu yang ditentukan Dokter) Berapakah target LDL-C yang harus dicapai? FAKTOR RISIKO LDL GOAL 0-1 Faktor risiko <160 mg/dL 2 Faktor risiko atau lebih <130 mg/dL Risiko tinggi PJK atau yg setara dgn PJK (DM) <100 mg/dL Risiko sangat tinggi (PJK + DM) < 70 mg/dL Diabetes Mellitus (DM) PJK NCEP Expert Panel. JAMA. 2001;285:2486-2497. NCEP Expert Panel. JAMA. 2001;285:2486-2497. Who to Treat: New US Guidelines Group 1 Group 2 Clinical ASCVD LDL-C ≥190 mg/dL (~5 mmol/L) CHD, stroke, and peripheral arterial disease, all of presumed atherosclerotic origin Group 3 Group 4 Diabetes mellitus ASCVD risk ≥7.5% + age of 40–75 years + LDL-C 70–189 mg/dL (~1.8–5 mmol/L) No diabetes + age of 40–75 years + LDL-C 70–189 mg/dL (~1.8–5 mmol/L) Stone NJ, et al. J Am Coll Cardiol 2013 Nov 7. Epub ahead of print Intensity of Statin Therapy High Moderate Low LDL-C ≥50% LDL-C 30 to <50% LDL-C <30% Atorva 40-80 mg Atorva 10 mg Rosuva 10 mg Simva 20-40 mg Pravas 40 mg Lova 40 mg Fluva XL 80 mg Fluva 40 mg bid Pitava 2-4 mg Simva 10 mg Prava 10-20 mg Lova 20 mg Fluva 20-40 mg Pitava 1 mg Rosuva 20-40 mg Statins in bold were evaluated in randomized controlled trials; those in italics were not 2013 ACC/AHA Guideline on the Treatment of Blood Cholesterol to Reduce Atherosclerotic Cardiovascular Risk in Adults, p 34 Intensity of Treatment Known ASCVD: high-intensity statin* LDL-C >190 mg/dl: high-intensity statin* Diabetes, age 40-75, LDL-C 70-189 mg/dl: moderateintensity statin unless score ≥7.5%, then highintensity statin Patients aged 40-75, LDL-C 70-189 mg/dl with a global 10-year risk score of ≥7.5%: moderate to highintensity statin * Unless >75 years old or statin-intolerant, then use moderate-intensity statin 2013 ACC/AHA Guideline on the Treatment of Blood Cholesterol to Reduce Atherosclerotic Cardiovascular Risk in Adults Penyempitan pemb drh carotis Sering tanpa gejala dan diketahui hanya dg pemeriksaan Pd umur >65 thn 7 % laki2 menyempit >50% dan perempuan 5 % Perlu pemberian obat sejenis aspirin, atau carotid endarterectomy/stenting Bisa diketahui dengan TCD Kegemukan BMI/body mass index : BB(kg) : TB(m)² >25-29,9 overweight >30 obesitas Disebut central obesitas jika lingkar perut >102 cm pd laki2 dan >88 cm pada perempuan Utk Asia laki2 >90 cm,perempuan>80 cm Penurunan BB menurunkan resiko stroke dan menurunkan tensi Faktor resiko yang sangat dpt diubah Metabolik sindrom Dikatakan met sindrom jika ada 3 gejala atau lebih : 1.gemuk perut 2.trigliceride >150 mg % 3.HDL < 40 mg % 4.Tensi ≥ 130≥85 mm Hg 5.gula puasa ≥ 110 mg % Perubahan gaya hidup,pola makan dan penurunan BB dan diet seimbang menurunkan terjadinya stroke Gangguan pola tidur Tidur ngorok memicu stroke, krn terjadi apneu/henti napas Perlu pemeriksaan di sleep lab Perlu dicari penyebabnya Homocystein Merupakan asam amino yg mengandung sulphur dan dpt dikonversikan menjadi metionin dan cystein.Kekurangan vit B 12 dan asam folat menggangu metabolisme dan menaikkan kadar homocystein Diet kaya sayur dan buah menurunkan kadar homocystein Lipoprotein (A) merupakan partikel dr Ldl cholesterol, menghambat plasminogen aktivator, menyebabkan thrombose Dapat diberikan niacin Tindakan medis utk prevensi stroke sekunder Obat2 anti thrombotik ◦ ◦ ◦ ◦ Aspirin Clopidogrel Ticlopidin Cilostazol Symptomatic Extracranial Carotid Disease Several randomized and nonrandomized trials have compared surgical intervention (carotid endarterectomy- CEA) with best medical therapy alone. Best medical therapy did not include use of HMG-CoA reductase inhibitors (statins), alternative antiplatelets (such as clopidogrel or sustained-release dipyridamole-aspirin), optimization of BP control, and smoking cessation therapy. Surgical techniques have evolved. Carotid angioplasty and stenting (CAS) have emerged as alternative treatments for stroke prevention in persons deemed at high risk for conventional endarterectomy. ©2010 American Heart Association, Inc. All rights reserved. SECONDARY STROKE PREVENTION: CAROTID STENOSIS PROCEDURES Carotid Endarterectomy (CEA) Clear benefit if 70-99% stenosis Some benefit if 50-69% stenosis Accept complication rate < 6% Internal Carotid Artery External Carotid Artery D N Carotid Angioplasty/Stenting (CAS) Now, option only in high-risk pts Restenosis after CEA Radiation-induced stenosis Increased medical risk for CEA Contralateral carotid occlusion Common Carotid Cerebral protection devices improving, Artery trials continue stenosis in ICA bulb % stenosis = (D-N)/D by contrast angiography Carotid Endarterectomy: Conventional Gold Standard Surgical Treatment Left image: High grade internal carotid artery stenosis, digital subtraction image, suggestive of ulceration. Right image: pathologic specimen of carotid artery plaque with thrombus. Terima kasih stroke and dislipidaemia\dyslipidaemia and cerebrovasculair disease 30 November 2013.ppt