4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sirup Pada dasarnya

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sirup
Pada dasarnya sirup menurut SNI (1994), sirup didefinisikan sebagai
larutan gula pekat (sakarosa : High Fructose Syrup dan atau gula inversi
lainnya) dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang
diijinkan. Definisi sirup yang lain yaitu sejenis minuman ringan berupa larutan
kental dengan citarasa beraneka ragam, biasanya mempunyai kandungan gula
minimal 65% (Satuhu 1994), sedangkan menurut Cruess (1958), sirup
didefinisikan sebagai produk yang dibuat dengan cara melarutkan gula tebu
atau sirup jagung, atau kombinasi keduanya dalam air, dengan menambahkan
bahan penambah cita rasa pada larutan tersebut.
Menurut Satuhu (1994), berdasarkan bahan baku, sirup dibedakan
menjadi tiga, yaitu sirup essens, sirup glukosa, dan sirup buah-buahan. Sirup
esens adalah sirup yang cita rasanya ditentukan oleh esens yang ditambahkan.
Sirup glukosa adalah sirup yang mempunyai rasa manis saja, biasanya
digunakan sebagai bahan baku industri minuman, sari buah, dan sebagainya.
Sirup buah adalah sirup yang aroma dan rasanya ditentukan oleh bahan
dasarnya yaitu buah segar.
B. Rosella Merah
Tanaman rosella memiliki lebih dari 300 spesies yang tersebar pada
daerah tropis dan non tropis. Biasanya, digunakan sebagai tanaman hias
dan beberapa diantaranya dipercaya memiliki khasiat medis, salah satu
diantaranya adalah rosella merah atau rosella (Hibiscus sabdariffa L.).
Nama
lain
rosella
varaltissima, Rozelle,
adalah
Red
Hibiscus
Sorrel,
Sabdariffa L.,
Sour-sour,
Lemon
H. Sabdariffa
bush,
Florida
cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Spanyol), Karkad
(Afrika Utara), Bisap (Senegal). (Ullych 2009).
4
5
Dalam taksonomi tumbuhan, Rosella Merah diklasifikasikan sebagai
berikut :
Devisio
: Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Malvaceales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Speces
: Hibiscus sabdariffa L.
Varietas
: Hibiscus sabdariffa varietas sabdariffa L.
(Anonim 2009).
Menurut (Zahra Haidar 2009) dikenal bermacam-macam rosella. Secara
umum orang mengenal rosella berdasarkan warna bunganya. Berdasarkan
warna bunganya, terdapat 3 jenis rosella yang banyak ditemui di lapangan.
Diantaranya adalah
1. Rosella Merah
Tanaman Rosella merah, kaliks berwarna merah menyala, panjang, batang
kuat dan tdak mudah patah. Kaliks kering berwarna merah cerah.
Gambar 2. Rosella Merah
6
2. Rosella Ungu
Nama lain dari Rosella ungu yaitu Rosella hitam. Kaliks berwarna merah
gelap, rosella ungu mempunyai bulu lebih banyak dibandingkan dengan
merah, kaliks berwarna merah kehitaman.
Gambar 3. Rosella Ungu
3. Rosella Putih
Kaliks Rosella putih berwarna putih kekuningan dengan kapsul biji segar,
daun yang menjari bulat, dan pertumbuhan tanaman yang lambat.
Gambar 4. Rosella Putih
Pemilihan rosella merah sebagai bahan baku pembuatan sirup ini karena
selain rosella merah memiliki warna yang menarik rosella merah juga mudah
didapatkan di pasaran. Kandungan yang paling banyak yang terdapat pada
rosella merah dibandingkan dengan rosella ungu dan rosella putih yaitu
senyawa antosianin yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai
antioksidan. Antosianin ini berfungsi sebagai antioksidan yang diyakini dapat
menyembuhkan penyakit degeneratif seperti jantung dan osteoporosis.
Kandungan vitamin C pada rosella merah cukup tinggi yang berfungsi untuk
7
meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit.
(Zahra 2009)
Pohon rosella merah tumbuh dari biji atau benih dengan ketinggian yang
bisa mencapai 3 -5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang
tahun. Bunga
rosella berwarna cerah,
kelopak
bunga
atau
kaliksnya
berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga
sepatu.
Bagian bunga rosella yang bisa diproses menjadi makanan ialah
kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai
rasa
yang
amat
masam.
Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi berbagai jenis makanan seperti
minuman, jelly, saos, serbuk (teh) atau manisan rosella. Daun muda rosella
bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji rosella
dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, rosella
diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan karkadeh dan
merupakan minuman kebangsaan orang Sudan. (Nnuke, 2008).
Rosella sebagai obat herba memiliki berbagai macam manfaat. Hal ini
karena kandungan berbagai zat penting yang dimilikinya. Rosella mengandung
berbagai senyawa berkhasiat, seperti antioksidan asam essensial, beta karoten,
potasium, zat besi, dan berbagai jenis vitamin. Vitamin yang terdapat pada
kelopak bunga rosella diantaranya adalah vitamin D,C,A,B1,B2 yang
semuanya baik untuk kesehatan atau tubuh manusia. Semakin pekat warna
rosella merah, semakin kaya kandungan antioksidan. Didalam rosella diantara
lain kalsium, niasin, riboflavin dan zat besi yang cukup tinggi. Selain itu
kelopak bunga rosella merah juga mengandung protein, serat kasar, sodium,
vitamin C dan vitamin A. Kandungan vitamin A dan vitamin C rosella cukup
tinggi dibandingkan dengan buah-buahan seperti jeruk, apel, pepaya, dan
jambu biji. Kandungan vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh manusia terhadap serangan penyakit. Kelopak bunga rosella juga
diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat
kekentalan darah. Hal ini terjadi karena adanya asam organik, poly-sakarida
dan flavonoid yang terkadung dalam ekstrak kelopak bunga rosella merah. Dari
8
hasil penelitian laboratorium teknik diketahui dalam 100 g bunga Rosella
memiliki kandungan zat-zat sebagai berikut.
No
Nama
1 Karbohidrat
2 ßkaroten
3 Protein
4 Fiber
5 Fosfor
6 Lemak
7 Besi
8 Kalsium
9 Kalori
10 H2O
11 Asam Askorbat
(Zahra Haidar 2009)
Kandungan
12,3 gr
3 gr
1,9 gr
1,2 gr
0,57 gr
0,1 gr
0,029 gr
0,0172 gr
49 kal
84,5 %
0,14
Hibiscus sabdariffa L. merupakan tanaman semusim yang tumbuh tegak
bercabang yang berbatang bulat dan berkayu. Daunnya tunggal, berbentuk
bulat telur, pertulangan menjari dan letaknya berseling dan pinggiran daun
bergerigi. Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya terdapat satu kuntum
bunga pada setiap tangkai bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai
kelopak yang berbulu dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan
berwarna merah. Mahkota bunga rosella berwarna merah sampai kuning
dengan warnalebih gelap dibagian tengahnya.
Tangkai
sari
merupakan
tempat melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal. Putik
berbentuk tabung dan berwarna kuning atau merah. Bunga rosella bersifat
hermaprodit sehingga mampu menyerbukan sendiri. (Maryani 2005).
9
C. Kayu Manis
Dalam taksonomi tumbuhan, Rosella Merah diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kerajaan
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Laurales
Suku
: Lauraceae
Marga
: Cinnamomum
Spesies
: Cinnamomum burmanii Bl
Terdapat 54 spesies kayu manis (Cinnamomum sp.) yang dikenal di
dunia, 12 di antaranya terdapat di Indonesia. Tiga jenis kayu manis yang
menonjol di pasar dunia yaitu Cinnamomum burmannii (di Indonesia) yang
produknya dikenal dengan nama cassiavera, Cinnamomum zeylanicum (di Sri
Lanka dan Seycelles) dan Cinnamomum cassia (di China) yang produknya
dikenal dengan Cassia China. Jenis-jenis tersebut merupakan beberapa
tanaman rempah yang terkenal di pasar dunia. Tanaman kayu manis yang
selama ini banyak dikembangkan di Indonesia adalah C. burmannii Bl, yang
merupakan usaha perkebunan rakyat, terutama diusahakan di Sumatera Barat,
Jambi dan Sumatera Utara. Jenis C. burmanii BL atau cassiavera ini
merupakan produk ekspor tradisional yang masih dikuasai Indonesia sebagai
negara pengekspor utama di dunia (Abdullah 1990).
Pohon kayu manis merupakan tumbuhan asli Asia Selatan, Asia
Tenggara dan daratan Cina, Indonesia termasuk didalamnya. Tumbuhan ini
termasuk famili Lauraceae yang memiliki nilai ekonomi dan merupakan
tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk diambil hasilnya. Hasil
utama kayu manis adalah kulit batang dan dahan, sedang hasil samping adalah
ranting dan daun. Komoditas ini selain digunakan sebagai rempah, hasil
olahannya seperti minyak atsiri dan oleoresin banyak dimanfaatkan dalam
industri-industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman, rokok (Heyne, 1987).
10
Kayu manis adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak
digunakan sebagai bahan pemberi aroma dan citarasa dalam makanan dan
minuman, dan bahan aditif pada pembuatan parfum serta obat-obatan.
Penggunaan rempah-rempah secara tradisional biasanya dilakukan dengan
menambahkan langsung bahan asal kedalam makanan dan minuman, baik
dalam bentuk utuh, rajangan atau dalam bentuk yang telah dihaluskan. Cara
tersebut merupakan cara yang sederhana tetapi mengandung beberapa
kelemahan terutama bila diterapkan dalam skala industri. Kelemahan
kelemahan tersebut antara lain : jumlah flavor yang terekstrak dan meresap ke
dalam makanan atau minuman rendah, bahan tidak seragam sehingga sulit
untuk distandardisasi, kurang higienis, masih mengandung enzim lipase yang
dapat merusak bahan pangan dan bahan sering terkontaminasi oleh jamur,
kotoran dan bahan asing. Saat ini banyak industri makanan dan minuman
menggunakan rempah-rempah bukan dalam bentuk asal melainkan dalam
bentuk produk olahan (Sundari 2001).
Manfaat kayu manis menurut kesehatan medis yaitu salah satunya adalah
mencegah penyakit jantung. Didalam kayu manis memiliki kandungan anti
inflamasi, kayu manis sangat efektif dalam menjaga jantung dan sekitarnya
arteri dari kerusakan dan infeksi. Kayu manis membantu melawan kolestrol
“buruk”, secara signifikan menurunkan kadar kolestrol total. Sifat anti
inflamasi juga membantu menyembuhkan peradangan pada jaringan internal
dan mengurangi resiko serangan jantung ( Muhammad Adam Husein 2015)
D. Pengemasan Produk
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus kemasan suatu produk. Kemasan meliputi
tiga hal, yaitu merk, kemasan dan label. Pengembangan desain produk perlu
memperhatikan beberapa aspek, mulai dari perencanaan waktu hingga
perancangan produknya. Alasannya jelas untuk menghasilkan produk yang
terbaik. Desain produk akan terus berubah seiring perkembangan pasar. Ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam perbaikan desain kemasan
diantaranya adalah aspek identitas, aspek estetika, aspek promosi, aspek
11
komunikasi dan aspek ekonomi yang semua itu bertujuan untuk meningkatkan
produk seeling yang lebih baik dari sebelumnya (Supriyadi 2007).
Kemasan adalah salah satu aspek penting dalam pemasaran produk.
Kemasan juga dapat menjadi media promosi bagi produk. Promosi melalui
kemasan merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan tujuan
suatu perusahaan yaitu agar konsumen bersedia menjadi pelanggan produk
tersebut (Kotler 2002)
Fungsi pengemasan secara umum adalah sebagai wadah bagi produk
yang bersangkutan, melindungi produk, mengamankan produk, menjaga
keawetan produk, memuat informasi mengenai produk, memudahkan
distribusim, memudahkan konsumen dalam membeli, membawa dan
menikmatinya. Selain itu kemasan juga dapat meningkatkan laba perusahaan
dan promosi bagi produk didalamnya. Berdasarkan jenisnya kemasan dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu kemasan inti, kemasan jual dan kemasan
transport (Lilies 2004).
Masalah kemasan menjadi bagian kehidupan masyarakat sehari-hari,
terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu
pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan
teknologi yang makin canggih. Berbagai macam kemasan yang ada di pasaran
saat ini, seperti kertas, plastik, gelas, logam dan bahan laminate lainnya,
membawa dampak yang menguntungkan dan juga merugikan bagi konsumen.
Sisi positifnya salah satunya adalah untuk memperpanjang masa simpan
produk dan sisi negatifnya salah satunya adalah bahan kemasan yang ada, bila
salah penanganan akan menyebabkan bahan pembuat kemasan dapat
bermigrasi ke produk makanan yang dapat membawa pengaruh tidak baik bagi
kesehatan masyarakat (Afriani 2010).
E. Pemasaran Produk
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
12
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan definisi tersebut,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk
menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha
pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan
yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin
mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen (Stanton 2001).
Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk
yang ditawarkan tersebut, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya
diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan
untuk memperoleh laba. Strategi pemasaran ini adalah logika pemasaran
dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan
keuntungan dari hubungannya dengan konsumen (Kotler 2008).
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion
(4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa
mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang
searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli
pemasaran. Lovelock dan Wright (2002) mengembangkan bauran pemasaran
(marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan
pendekatan 8P, yaitu:
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang
menciptakan nilai bagi perusahaan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan,
dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan
perancangan
insentif
untuk
membangun
persepsi
pelanggan
yang
dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha
yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan
layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
13
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang
diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada
pelanggan.
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauh mana efisiensi
masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan
yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah
derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan
memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam
menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.
Download