LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI Disusun Oleh : Susanna Noviana N (1507524) Laurensius Wilfran N (1505339) Ari Abdurakhman (1504221) Kemal Ahmad Riva’i (1507116) Anisa Zega (?????) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Serealia,legum (kacang), dan umbi-umbian Serealia memang sangat populer di dunia. Bahkan, hingga kini, serealia jadi makanan pokok dunia, khususnya sebagai sumber karbohidrat dan protein. Untungnya, kebanyakan bahan makanan dari serealia yang bisa dikonsumsi anak mengandung banyak manfaat. Serealia adalah biji-bijian yang diperoleh dari tanaman padi-padian atau rumput-rumputan(Gramineae). Serealia yang banyak ditanam di seluruh dunia adalah gandum, beras, jagung, jewawut,jali, oat dan barley. Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosae atau polongan (berbunga kupu-kupu) mempunyai bentuk agak bulat, berat dan jenisnya bervariasi. Beberapa kacang-kacangan yang dikenal seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah dan sebagainya. Serealia atau padi-padian adalah sumber karbohidrat yang baik (70% - 80%), selain itu juga sebagai sumber protein sebab 6% sampai 12% dari semua serealia biasanya terdiri dari protein. Serealia juga mengandung beberapa mineral (Fe dan Ca) dan beberapa vitamin(thiamin, riboflavin dan niacin) dan juga merupakan sumber serat terutama dalam produk biji utuh. Mutu serealia banyak ditentukan pada saat penanganan prapanen sampai lepas panen. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama prapanen sampai lepas panen harus diperkecil untuk mempertahankan keadaan/mutu bahan pada suatu tingkatan yang masih dapat diterima oleh pemakai. Oleh karena itu, percobaan serealia dan kacang-kacangan baik struktur dan sifat fisik serta mutu perlu untuk dilakukan. 1.2. Tujuan Praktikum a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi struktur dan sifat fisik umbi-umbian yang biasa dan dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat. b. Mahasiswa dapat melakukan penanganan umbi-umbian yang sering dilakukan yaitu pengeringan dan dapat mengetahui pengaruh perbedaan tingkat pemanasan c. Mahasiswa dapat melakukan penaganan ubi-ubian yang sering dilakukan yaitu pengeringan dan dapat mengetahui pengaruh perbedaan tingkat pemanasan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori Guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk, pengetahuan mengenai zat gizi yang umumnya tersedia dalam berbagai kelompok pangan berguna dalarn merencanakan produksi pangan bagi suatu usahatani, suatu masyarakat atau suatu bangsa, atau bagi seseorang ataupun suatu rumah tangga tertentu. Padi-padian seperti beras, jagung atau ganduni merupakan bagian terbesar(60-80 %) dari susunan pangan penduduk yang tinggal di negara-negara Asia Tenggara. Bahan makanan tersebut adaiah sumbei karbohidrat yang baik dan karena itu juga sumber tenaga. Bahan ma kanan tersebut juga merupakan sunnber protein yang bcrguna sebab 6- 12 persen dari semua padi-padian biasanya terdiri dari protein. Padi-padian juga,mengandung beberapa mineral dan beberapa vitamin yang dikenal sebagai vitamin B-kompleks. Khususnya butir padi-padian yang utuh rnerupakan sumber besi, thiamin, riboflavin dan niasin. Jagung kuning mengandung vitamin A. Di seluruh dunia, padi-padian yang paling umum ditanam dan di gunakan adalah padi, jagung, gandum, jelai, jawawut, haver, gandum hitam dan sorgum. Banyak juga hasil olahannya dan beberapa diantaranya adalah tépung, tepung kasar dan hasil yang siap untuk digunakan seperti flakes, roti, cracker, biskuit, kueh, makaroni, mi dan spageti. Kacang-kacangan, buah keras, biji berminyak kadang-kadang merupakan sebanyak 5 persen dari pangan yang dimakan penduduk Asia Tenggara. Pangan tersebut merupakan sumber energi yang baik berkat kandungan karbohidrat atau lemak. Pangan ini juga merupakan sumber protein yang baik, begitu pula beberapa mineral dan vitamin B-kompleks. Sebagian besar pangan ini mengandung sedikit besi atau vitamin A. Pada waktu berkecambah, kacang-kacangan dan biji berminyak merupakan sumber vitamin C yang baik. BAB III. METODE PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Hari/tanggal Waktu Tempat : Selasa 15 September 2015 : 13.00 WIB : Gedung Baru FPTK UPI lantai 4 laboratorium Pengolahan Bahan Pangan 3.2. Alat dan Bahan a. Pengamatan Karakteristik Fisik Serealia dan Kacang-Kacangan Alat : 1. Neraca/timbangan 2. Mikrometer/jangka sorong 3. Kaca pembesar 4. Beaker glass 100 ml 5. Gelas ukur 6. Tabung reaksi 7. Panci/penangas air Bahan : 1. Beras/gabah 2. Jagung 3. Kacang hijau 4. Kacang kedelai b. Pengamatan Karakteristik Fisik Umbi-Umbian Alat : 1. Penggaris dan benang 2. Timbangan 3. Pisau Bahan : 1. Ubi jalar kuning 2. Ubi kayu 3. Talas 4. Ganyong c. Penanganan Umbi-Umbian Alat : 1. Pisau 2. Oven Bahan : 1. Ubi kayu 2. Ubi jalar 3. Talas 4. Ganyong 3.3. Prosedur Kerja a. Pengamatan Karakteristik Fisik Serealia dan Kacang-Kacangan 1. Catat warna dan gambar bentuk setiap bahan yang akan diamati. 2. Ukur dengan jangka sorog dan mikrometer panjang, lebar, dan tebal setiap bahan yang akan diamati. 3. Ambil 100 butir setiap bahan dan ditimbang. Dinyatakan dalam gram/100 butir. 4. Bahan dimasukan kedalam beaker glass sampai 100 ml. Lalu ditimbang. 5. Timbang setiap bahan sebanyak 2 gram, bahan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan air 20 ml, lalu panaskan pada suhu 80oC selama 20 menit dan tiriskan 6. Ukur panjang, lebar atau tebal bahan setelah dimasak Rasio pengembangan = Panjang bahan setelah dimasak/ panjang awal bahan b. Pengamatan Karakteristik Fisik Umbi-Umbian 1. Gambar setiap umbi-umbian secara utuh. 2. Setiap jenis umbi diukur dengan penggaris dan benang. 3. Setiap jenis umbi ditimbang dengan menggunaan timbangan. 4. Setiap jenis umbi dicatat warna kulit dan dagingnya. 5. Daging umbi diiris dan diamati perubahan warnanya. c. Penanganan Umbi-Umbian 1. Kupas umbi dan dicuci yang akan dieringkan. 2. Iris umbi yang sudah dicuci dengan ketebalan 2-5 mm. 3. Umbi yang sudah diiris rendam pada garam dapur selama 3 menit. 4. Tiriskan dan tulis berat irisan umbinya. 5. Umbi yang sudah ditiriskan di keringkan selama 18 jam di oven pada suhu 80 C. 6. Umbi yang telah kering pada oven diamati. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil a. Pengamatan Karakteristik Fisik Serealia dan Kacang-Kacangan Beras Jagung Kedelai Warna bentuk Lonjong Bulat pipih Bulat Kacang hijau Bulat kecil Ukuran sebelum dan akhir 6,25 mm dan 7,9 mm 7,43 mm dan 8,45 mm 6,5 mm dan 11, 39 mm 5,2 mm dan 5,29 mm Berat 1,8 gr dan 14,5 gr 16,7 gr 5,9 gr Densitas kamba 86 gr/100ml 81 gr/100 ml 73 gr/ 100 ml 69 gr/ 100 ml Daya serap air [(Berat setelahBerat awal)/ Berat awal] Rasio pengembangan (Panjang akhir /Panjang sebelum) 2,1 0,45 1,2 1,35 1,264 1,137 1,75 1,01 b. Pengamatan dan Penanganan Karakteristik Fisik Umbi-Umbian Singkong Ubi Jalar Talas Ganyong Bentuk Khas Khas Khas Khas Ukuran (P = panjang, L = lebar, D =diameter) Warna P= 22 cm L = 3,8 cm D = 14 cm P = 9 cm L = 5,5 cm D = 16,5 cm P = 10 cm L = 3,4 cm D = 13 cm P = 8 cm L = 4,5 cm D = 15,5 cm Coklat - Coklat kehitaman - Coklat muda Pencokelatan Kuning kecoklatan Coklat Coklat Pengeringan pada suhu 80oC Berat awal umbi 173 gr 132 gr 119 gr 106 gr Berat akhir gaplek 41 gr 41 gr 25 gr 21 gr Warna, aroma, dan tekstur gaplek 4.2. Pembahasan Oleh Susan Bentuk, Ukuran dan berat 'ada pengamatan ini dapat dilihat bahwa ubi kayu berbentuk lonjong dengan ujungyang mengecil dengan diameter rata - rata cm. Ubi kayu mempunyai panjang rata – rata sekitar cm. hal ini menunjukkan bahwa bahan ubi kayu yang digunakan pada percobaan ini adalah bahan yang bukan dari bibit unggul. dibuktikan dengan panjang ubikayu yang diamati tidak mencapai panjang ubi kayu rata - rata yaitu cm. teksturnya yang padat menyebabkan ubi kayu cukup berat dibandingkan dengan umbi - umbian lainnya.Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari dua bagian yaitu kulit luar dan kulit dalam.berdasarkan hasil pengamatan, daging ubi kayu berwarna putih tulang, dan kulitnya berwarna coklat. dibagian tengah daging umbi terdapat suatu jaringan yang tersusun dariserat. antara kulit dalam dan daging umbi terdapat lapisan kambium. kondisi ubi kayu yang diamati dinyatakan dengan skor tiga yang berdasarkan sistemnilai berarti kondisi ubi kayu tersebut sedang, dikatakan sedang karena hanya ada satu penyebab kerusakan pada umbi ini, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh kapang (jamur).Umbi ubi kayu tidak tahan di simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. sejalakerusakan ditandai dengan munculnya sedikit warna kecoklatan pada bagian pinggir daging umbi ubi kayu di sisi sebelah kiri. dimana proses ini disebut kepoyoan, yangdiakibatkan oleh reaksi pencoklatan secara enimatis yang disebabkan oleh aktivitas enzim poli-enolase. Meskipun demikian daging umbi ubi kayunya tetap kelihatan segar yangmenandakan bahwa ubi kayu tersebut mengandung cukup pati dan serat. Ubi jalar bentuknya tidak seragam, ada yang berbentuk bulat, lonjong, atau benjol-benjol, pada pengamatan kali ini bentuk ubi jalarnya adalah lonjong. 'ada umumnya ubi jalar lebih pendek dari pada ubi kayu dan diameternya juga lebih kecil daripada ubi kayu. Secara fisik kulit ubi jalar lebih tipis dibandingkan kulit ubi kayu dan merupakan umbi dari bagian batang tanaman. Ubi jalar juga lebih ringan dibandingkan dengan ubi kayu karena ukurannya yang lebih kecil karna kulit ubi jalar bervariasi dan tidak selalu sama dengan warna umbinya. Pada umumnya warna kulit luarnya putih kekuningan atau merah keunguan karna daging umbinya juga bermacam-macam dapat berwarna putih,kuning,jingga,kemerahan atau keabuan ini disebabkan oleh daging umbi mengandung pigmen warna merah yaitu karotenoid yang merupakan indikator adanya betakaroten. 1 betakaroten merupakan salah satu gizi yang penting bagi tubuh kita sebab betakaroten juga merupakan prekursor vitamin. Manfaat umbi talas adalah mudah dicerna dan daunnya merupakan sumber yang baik dari vitamin. Dan di Indonesia sendiri umbi talas banyak ditemui di daerah sekitaran puncak, Bogor Jawa Barat di daerah tanah gembur yang beriklim sejuk. Umbi talas tumbuh hampir seukuran dengan lobak,memiliki bentuk bulat atau lonjong dengan kulit berserat coklat permukaannya ditandai dengan cincin melingkar yang menunjukkan titik-titik penempelan pada daun bersisik di dalamnya terdapat warna daging yang putih kekuningan,tetapi mungkin akan beda warna tergantung pada jenis kulti luar. Tekstur dagingnya yang renyah dan airnya seperti rasa pedas. Berdasarkan pengamatan struktur yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa ukuran (panjang, diameter dan berat) umbi-umbian dari yang besar hingga terkecil secara berurutan adalah ubi talas, ubi jalar, ubi kayu, dan kentang. Meskipun ubi talas yang mempunyai ukuran terbesar namun berdasarkan kondisinya,melalui pengamatan yangtelah dilakukan umbi-umbian yang mempunyai mutu paling baik secara berurutan adalah kentang,ubi jalar,ubi talas dan ubi kayu 4.3. Pembahasan Oleh Wilfran Pada pengamatan karakteristik fisik serealia dan kacang-kacangan, yang teramati yakni perubahan bentuk (membesar), perubahan bentuk paling mencolok ditunjukkan oleh beras dan kedelai. Percobaan selanjutnya yang dilakukan yakni pengamatan karakteristik fisik umbi-umbian dan penanganan umbi umbian sebagai sumber karbohidrat.Pengamatan ubi kayu , ubi kayu yang di amati mempunyai bentuk lonjong panjang khas, diameter 14 cm lebar 3,8 cm panjang 22 cm, teksturnya padat, sehingga lebih berat dari ketiga umbi lainnya, kulitnya terdiri dari dua bagian, luar dan dalam, kulit luarnya berwarna coklat , dagingnya berwarna putih tulang. Ketika di iris ubi kayu tidak mengalami pencoklatan. Pengamatan ubi jalar, mempunyai bentuk bulat , benjol , lonjong khas, , panjang 9 cm, lebar 5,5 cm diameter 16,5 cm , ubi jalar memiliki tekstur kulit yang lebih tipis, dan beratnya lebih ringan dari umbi kayu, warna dari umbi yang diamati kekuning kuningan, dan ketika di iris warna dari daging umbinya menjadi kecoklat coklatan. Pengamatan talas, talas mempunyai bentuk bulat atau lonjong khas dengan kulit berserat coklat, panjang 10 cm , lebar 3,4 cm , diameter13 cm, warna kulit luar coklat kehitaman, tekstur daging licin berlendir, berwarna putih kekuningan, dan tidak mengalami pencoklatan. Pengamatan ganyong , ganyong memiliki bentuk khas, panjang 8 cm, lebar 4,5 cm, diameter 15,5 cm , warna coklat muda, warna daging coklat sedikit menguning, mengalami pencoklatan. Pencoklatan yang terjadi pada ubi jalar dan ganyong dikarenakan oksidasi dengan udara atau bisa saja karena terjadi reaksi antara enzim-enzim pemacu pencoklatan, sedangkan pada ubi kayu dan talas Percobaan selanjutnya mengenai pengeringan, di percobaan ini seharusnya di panduan melakukan percobaan pada 60oC dan 80oC , namun hanya menggunakan suhu 80o C dikarenakan waktu yang kurang. Percobaan ini melibatkan data berat awal umbi kayu 173 gr, ubi jalar 132 gr, talas 119 gr, ganyong 106 gr, masing-masing umbi di iris dijadikan gaplek, masingmasing umbi di rendam kedalam air yang sudah dicampurkan ke dalam garam, setelah itu di masukan kedalam oven dengan suhu 80oC selama 20 jam, hasil pengamatan setelah pengeringan , tekstur masing-masing umbi umbian menjadi lebih berkerut, mongering, keras , kasar, rapuh, warna menjadi lebih pucat, aroma nya jadi sedikit lebih asam. Perubahan berat gaplek setelah pengeringan menjadi : ubi kayu 41 gr, ubi jalar, 41 gr, talas 25 gr, ganyong 21 gr. Meskipun dengan menggunakan satu perlakuan yakni dengan suhu 80oC dapat diperkirakan bila menggunakan perlakuan 60oC pengeringan akan kurang efektif bila dengan waktu yang sama. Aroma, tekstur, yang berbeda beda. Pengamatan struktur yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa ukuran(panjang, diameter dan berat) umbi-umbian dari yang terbesar hingga terkecil adalah ubi kayu, ubi jalar, talas, ganyong. Percobaan penanganan umbi-umbian, penanganan umbi-umbian pada praktikum kali ini yang dilakukan yaitu pengeringan, namun hanya menggunakan satu perlakuan yakni pada suhu 80oC selama kurang lebih 20 jam , dapat diamati setelah pengeringan tampak jelas perubahan yang terjadi pada gaplek dari mulai berat yang berkurang , kadar air yang sangat sedikit, struktur , tekstur, warna , aroma. 4.4. Pembahasan Oleh Kemal Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa ubi kayu berbentuk lonjong dengan ujungyang mengecil dengan diameter rata - rata 14 cm. Ubi kayu mempunyai panjang rata – rata sekitar 14 cm. hal ini menunjukkan bahwa bahan ubi kayu yang digunakan pada percobaan ini adalah bahan yang bukan dari bibit unggul. dibuktikan dengan panjang ubi kayu yang diamati tidak mencapai panjang ubi kayu rata - rata yaitu 22 cm. Teksturnya yang padat menyebabkan ubi kayu cukup berat dibandingkan dengan umbi - umbian lainnya. Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari dua bagian yaitu kulit luar dan kulit dalam.berdasarkan hasil pengamatan, daging ubi kayu berwarna putih tulang, dan kulitnya berwarna coklat. Dibagian tengah daging umbi terdapat suatu jaringan yang tersusun dariserat. antara kulit dalam dan daging umbi terdapat lapisan kambium. Kondisi ubi kayu yang diamati tersebut sedang, dikatakan sedang karena hanya ada satu penyebab kerusakan pada umbi ini, yaitu kerusakan yang disebabkan olebh kapang (jamur). Umbi ubi kayu tidak tahan di simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan munculnya sedikit warna kecoklatan pada bagian pinggir daging umbi ubi kayu di sisi sebelah kiri. dimana proses ini disebut kepoyoan, yang diakibatkan oleh reaksi pencoklatan secara enimatis yang disebabkan oleh aktivitas ezim poli-enolase. Meskipun demikian daging umbi ubi kayunya tetap kelihatan segar yang menandakan bahwa ubi kayu tersebut mengandung cukup pati dan serat. Ubi jalar bentuknya tidak seragam, ada yang berbentuk bulat, lonjong, atau benjol - benjol, pada pengamatan kali ini bentuk ubi jalarnya adalah lonjong. Pada umumnya ubi jalar lebih pendek dari pada ubi kayu dan diameternya juga lebih kecil daripada ubi kayu. Secara fisik, kulit ubi jalar lebih tipis dibandingkan kulit ubi kayu dan merupakan umbi dari bagian batang tanaman. Ubi jalar juga lebih ringan dibandingkan dengan ubi kayu karena ukurannya yang lebih kecil. Warna kulit ubi jalar bervariasi dan tidak selalu samadengan warna umbinya. Pada umumnya warna kulit luarnya putih kekuningan atau merah keunguan. Warna daging umbinya juga bermacam - macam, dapat berwarna putih, kuning, jingga, kemerahan atau keabuan. warna ini disebabkan oleh daging umbi mengandung pigmen warna merah yaitu karotenoid yang merupakan indikator adanya betakaroten. Betakaroten merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh kita sebab betakaroten juga merupakan prekursor vitamin A (pro vitamin A), dan karena setiap molekul betakaroten didalam tubuh manusia dan hewan menjadi dua molekul vitamin A. Jumlah vitamin A pada ubi jalar berkisar 60 – 700 mg. Pada percobaan ini warna daging umbinya adalah putih krem kekuningan, sedangkan warna kulit luarnya adalah merah keunguan. Pada pengamatan kondisi ubi jalar dinyatakan kondisinya dengan sedang, karena penyebab kerusakannya adalah kulitnya terkelupas, yang merupakan salah satu indikator kerusakan secara mikrobiologis, dan kerusakan ini dapat langsung dikenali karena terlihat langsung di permukaan ubi jalar. Talas adalah akar sayur yang bisa dimakan dalam berbagai budaya di seluruh duniadan memiliki sejarah yang kaya, dengan berbagai resep masakan yang menggunakannya. Daun dari tanaman talas juga digunakan sebagai sayuran. Manfaat umbi talas, mudah dicerna dan daunnya merupakan sumber yang baik dari vitamin A dan C di Indonesia sendiri, umbi talas banyak ditemui di daerah sekitaran puncak, bogor Jawa Barat di daerah tanah gembur yang beriklim sejuk. Umbi talas tumbuh hampir seukuran dengan lobak, memiliki bentuk bulat atau lonjong dengan kulit berserat coklat. Permukaannya ditandaidengan cincin melingkar yang menunjukkan titik - titik penempelan pada daun bersisik. Didalamnya terdapat warna daging yang putih kekuningan, tetapi mungkin akan berwarna beda tergantung pada jenis kultivar. Sebuah umbi talas dengan ukuran rata - rata beratnya sekitar 1 - 2 kilogram. Tekstur dagingnya yang renyah dan kastanye air seperti rasa pedas. Ganyong merupakan jenis umbi-umbian yang dapat tumbuh di hampir semua jeis tanah. Akan tetapi, ganyong dapat tumbuh dan berproduksi paling optimal ketika ditanam di tanah yang berpasir dan memiliki humus yang yang cukup tinggi. Tanaman ganyong dapat hidup hingga keringgian 2500 mdpl dan memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Ganyong berasal dari amerika selatan kemudian menyebar ke Asia, Australia, Polinesia, dan Afrika. Pada umumnya dikenal dua macam ganyong yaitu ganyong putih dan ganyong merah. Yang memebedakan keduanya adalah daun, batang, umbi, dan juga rimpangnya. Ganyong merah memiliki daun yang berwarna hijau muda dengan tepid an tulang daun yang berwarna merah, batang semu berwarna coklat kemerahan, dan memiliki umbi yang malah berwarna putih. Ganyong putih memiliki daun yang berwarna hijau tua yang merata di seluruh bagian daun. Batang berwarna hijau dan umbinya berwarna putih kecoklatan. Pada pengamatan kondisi ganyong ini sedang dangan rata - rata ukuran panjang 8 cm dan diameter 15, 5 cm. 4.5. Pembahasan Oleh Anisa Sifat hasil pertanian serealia dan kacang-kacangan dapat ditinjau dari warna, bentuk, ukuran, berat, densitas kamba, serta rasio pengembangan dan daya serap air oleh bahan. Bentuk dan ukuran serealia berbeda-beda, ada yang berbentuk bulat, pipih, lonjong dan tidak beraturan. Perbedaan bentuk tersebut merupakan hasil dari setiap spesies dan genus tanaman meskipun masih dalam satu kelas. Densitas kamba bahan yang diukur pada alat yang sama maka tidak akan sama, hal yang mempengaruhi perbedaan ini adalah besar-kecilnya serealia dan kacangkacangan tersebut, semakin besar serealia maka densitas kamba yang didapat semakin kecil yang disebabkan oleh banyak terdapat ruang kosong didalam bahan saat diukur, dan semakin kecil ukuran serealia dan kacang-kacangan maka densitas kamba semakin besar karena terdapat sedikit ruang kosong dalam bahan saat pengukuran. Kekerasan dari suatu bahan serealia dan kacang-kacangan sangat berpengaruh terhadap rasio pengembangan dan daya serap air terhadap. Banyak dan sedikitnya bahan menyerap air saat dimasak mempengaruhi berat akhir bahan setelah dimasak, bahan yang telah dimasak cenderung memiliki berat yang lebih besar dibandingkan dengan bahan yang belum dimasak, hal ini terjadi akibat proses pemasakan yang mengakibatkan bahan menyerap air. Proses pemasakan bahan juga mempengaruhi rasio pengembangan bahan. Hasilnya terdapat pada table diatas. Bahan yang banyak menyerap air menyebabkan pertambahan panjang, lebar dan tebal bahan yang lebih besar, seperti halnya percobaan yang telah kami lakukan pada beras, jagung, kedelai, dan kacang tanah pada table diatas. a. Singkong Singkong berbentuk silinder dengan panjang 22 cm, lebar 3,8 cm, diameter 14 cm dan berat utuh 173 gram. Kemudian dilakukan pengelupasan pada kulit singkong terdiri dari 75% daging yang dapat dikonsumsi, sedangkan kulit 25% termasuk tidak dapat dikonsumsi. Setelah dilakukan pengeringan, didapat perubahan organoleptik pada sampel singkong. Warnanya menjadi coklat, mempunyai aroma khas ubi singkong dan memiliki tekstur yang kasardan ukurannya berubah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya. b. Ubi jalar Ubi jalar yang diamati memiliki panjang 9 cm, lebar 5,5 cm, diameter 16,5 cm dan berat utuh 119 gram. Kemudian dilakukan pengelupasan pada kulit ubi jalar terdiri dari 78% daging yang dapat dikonsumsi, sedangkan kulit 22% termasuk tidak dapat dikonsumsi. Setelah dilakukan pengeringan , terjadi perubahan pigmen yaitu daging ubi jalar berubah menjadi warna kecoklatan, aroma khas ubi jalar, memiliki tekstur yang kasar dan ukurannya berubah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya. c. Talas Talas yang diamati memiliki panjang 10 cm, lebar 3,4 cm, diameter 13 cm dan berat utuh 132 gram. Kemudian dilakukan pengelupasan pada kulit umbi talas terdiri dari 78% daging yang dapat dikonsumsi, sedangkan kulit 22% termasuk tidak dapat dikonsumsi. Setelah dilakukan pengeringan , terjadi perubahan pigmen yaitu daging umbi talas berubah menjadi warna kecoklatan, aroma khas umbi talas, memiliki tekstur yang kasar dan ukurannya berubah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya. d. ganyong ganyong yang diamati memiliki panjang 8 cm, lebar 4,5 cm, diameter 15,5 cm dan berat utuh 106 gram. Sampel umbi ganyong memiliki warna kulit yang kekuningan dan bewarna putih sedikit kuning pada dagingnya. Hal ini disebabkan karena umbi ganyong mengandung fosfor yang dominan dan karbohidrat, sedangkan karbohidrat pada umumnya merupakan zat padat berwarna putih. Kemungkinan besar fosfor yang terkandung dalam umbi ganyong merupakan fosfor berwarna putih. Saat dilakukan pengelupasan pada kulit umbi ganyong terdiri dari 78% daging yang dapat dikonsumsi, sedangkan kulit 22% termasuk tidak dapat dikonsumsi. Setelah dilakukan pengeringan , terjadi perubahan pigmen yaitu daging umbi ganyong berubah menjadi warna kecoklatan, aroma khas umbi ganyong, memiliki tekstur yang kasar dan ukurannya berubah menjadi lebih kecil dari ukuran sebelumnya. 4.6. Pembahasan Oleh Ari BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Oleh Wilfran Pada praktikum kali ini kita dapat mengamati ,mengidentifikasi struktur dan sifat fisik umbi-umbian yang biasa dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat dari mulai bentuk , panjang, lebar , diameter, warna , aroma, tekstur, yang berbeda beda. Pengamatan struktur yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa ukuran (panjang, diameter dan berat) umbi-umbian dari yang terbesar hingga terkecil adalah ubi kayu, ubi jalar, talas, ganyong. Percobaan penanganan umbi-umbian, penanganan umbi-umbian pada praktikum kali ini yang dilakukan yaitu pengeringan, namun hanya menggunakan satu perlakuan yakni pada suhu 80oC selama kurang lebih 20 jam , dapat diamati setelah pengeringan tampak jelas perubahan yang terjadi pada gaplek dari mulai berat yang berkurang , kadar air yang sangat sedikit, struktur , tekstur, warna , aroma. 5.2. Kesimpulan Oleh Anisa Serealia merupakan sejenis tanaman pangan berupa perdu yang ditanam di sawah atau ladang dengan bentuk rumput-rumputan dan polong-polongan. Panjang,lebar dan tebal sangat berpengaruh terhadap berat dan densitas kamba kacang merah tersebut. Pengembangan yang terjadi pada serelia dan kacangkacangan berpengeruh terhadap panjang, lebar, tebal dan berat akhir bahan. Umbi-umbian sebagai bahan makanan pokok karena mengandung karbohidrat yang menjadi sumber energi pokok bagi tubuh. Ada banyak jenis umbi-umbian, seperti yang kami amati yakni umbi singkong, ubi jalar, talas dan ganyong. Umbi-umbian merupakan bahan nabati yang berasal dari tanah, biasanya berbentuk memanjang dengan diameter besar. Namun bentuknya juga dapat dipengaruhi oleh jenis umbi atau media tanam dan perlakuan pada tanaman umbi. Umbi–umbian memiliki struktur dan sifat fisik yang berbeda–beda serta beragam, baik itu dari ukuran, warna, bentuk dan beratnya. Misalnya daging singkong berwarna putih tulang ada juga yang kekuningan dan kulitnya berwarna coklat serta berbentuk silinder, setelah dilakukan pengeringan ukuran menjadi lebih kecil dan warna daging berubah menjadi coklat. Ubi jalar berbentuk bulat dengan warna kulit luarnya putih kekuningan atau merah keunguan, setelah dilakukan pengeringan ukuran menjadi lebih kecil dan warna daging berubah menjadi coklat. Warna daging umbi talas adalah kuning, bentuknya pun lebih kecil dibandingkan singkong dan ubi jalar, setelah dilakukan pengeringan ukuran menjadi lebih kecil dan warna daging berubah menjadi coklat. Ganyong memiliki bentuk yang tak beraturan dengan warna kekuningan dan bewarna putih sedikit kuning pada dagingnya, setelah dilakukan pengeringan ukuran menjadi lebih kecil dan warna daging berubah menjadi coklat. 5.3. Kesimpulan Oleh Susan Serealia,legum atau kacang-kacangan adalah tanaman yang tumbuh subur didataran Indonesia,mulai dari padi,gandum,beras,jagung,kedelai,kacang hijau dan masih banyak lagi dan semuanya itu tumbuh di Indonesia dan di konsumsi sendiri oleh masyarakat Indonesia karena mengandung karbohidrat selain sebagai makanan pokok serealia,legum atau kacang-kacangan diolah sebagai makanan atau bahan makanan yang lain seperti tahu dan tempe terbuat dari kacang kedelai,bubur jagung dan pudding jagung berbahan dasar jagung,oats itu berbahan dasar gandum dan tentu saja beras makanan pokok rakyat Indonesia dan masih banyak lagi. Itu menunjukkan bahwa industry industry di tanah air kita sangat kreatif untuk menciptakan olahan pangan yang baru dan tentu saja bernilai ekonomi tinggi. Dalam praktikum kali ini pun kita mempelajari bahwa serealia dan legum mempunyai daya serap tersendiri dalam menyerap air tergantung poripori itu sendiri. Umbi-umbian di Indonesia sangatlah beragam dan tersebar di seluruh dataran Indonesia mulai dari ubi jalar,singkong,ubi ungu,talas,ganyong dan masih banyak lagi. Dan umbi-umbian pun ada yang mengalami pencoklatan karena dipengaruhi udara atau O2 dan itu sangat mempengaruhi nilai jual pada pasaran. 5.4. Kesimpulan Oleh Ari 5.5. Kesimpulan Oleh Kemal 5.6. Saran Saran pada praktikum selanjutnya peralatan yang masih minim harapanya dapat segera dipenuhi, efisiensi waktu yang masih kurang baik. 5.7. Daftar Pustaka http://ciputcipiu.blogspot.co.id/2012/11/praktikum-mutu-serealia_27.html http://noviyantasurbaktii.blogspot.co.id/2013/08/serealia.html https://id.wikipedia.org/wiki/serealia Garnercy, Eva (2014). JENIS, KARAKTERISTIK, PEMANFAATAN, DAN PENANGANAN UMBI-UMBIAN. https://www.academia.edu/9968706/JENIS_KARAKTERISTIK_PEMANFAAT AN_DAN_PENANGANAN_UMBI-UMBIAN https://id.m.wikipedia.org/wiki/Umbi