KULIT DAN FUNGSINYA Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta STRUKTUR KULIT FUNGSI PROTEKSI Kulit melindungi bagian dalam tubuh dari : • Gangguan mekanik : Tekanan, gesekan, tarikan • Gangguan kimiawi/zat kimia iritan : Lisol, karbol, asam, basa namun juga minyak atsiri yang berasa panas) • Gangguan fisik : Panas, dingin, radiasi ultraviolet • Gangguan mikroba : Jamur, bakteri, virus PENANGGULANGAN GANGGUAN • Gangguan mekanik dan fisik oleh bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit dan serabut penunjang • Gangguan kimiawi oleh lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit dengan pH 5,0-6,5 • Gangguan sinar ultraviolet oleh sel melanin yang menyerap sebagian sinar tsb. • Gangguan mikroba oleh lemak di permukaan kulit FUNGSI ABSORPSI • Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. • Cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap kulit • Zat yang larut dalam minyak jugalebih mudah diserap kulit • Permeabilitas kulit terhadap gas CO2 dan O2 menunjukkan peran respirasi kulit FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN ABSORPSI KULIT • • • • • Tebal tipisnya kulit Hidrasi Kelembaban udara Metabolisme zat yang menempel kulit Jenis vehikulum zat yang menempel kulit PENYERAPAN DAPAT MELALUI CELAH ANTAR SEL, SALURAN KELENJAR ATAU SALURAN KELUAR RAMBUT FUNGSI EKSRESI • Kelenjar pada kulit mengeluarkan zat tak berguna dan sisa metabolisme tubuh: Na Cl, urea, asam urat, amonia, dan sedikit lemak • Sebum hasil produksi kelenjar palit meminyaki kulit sehingga menahan penguapan berlebihan dan kulit tidak menjadi kering • Produk kelenjar lemak dan keringat membentuk keasaman kulit pada pH 5-6,5 yang memiliki fungsi sawar agar eksresi melalui kulit tidak berlebihan FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN (MELANOGENESIS) • Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis • Melanin dibuat dari protein tirosin dengan bantuan ensim tirosinase, ion Cu dan oksigen • Jika pajanan sinar matahari meningkat maka produksi melanin akan meningkat, kulit menjadi lebih gelap FUNGSI PRODUKSI VITAMIN D • Kulit membuat vitamin D dari bahan baku 7dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari • Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh sehingga perlu tambahan dari luar melalui makanan FUNGSI PENGATURAN SUHU TUBUH (TERMOREGULASI) • Pada saat suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak leringat ke permukaan kulit dan bersamaan dg itu terjadi pembuangan kalori/panas tubuh • Vasokonstriksi pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi diri dari kehilangan panas pada waktu dingin • Mekanisme termoregulasi ini diatur pleh sistem saraf simpatis yang mengeluarkan zat perantara asetilkolin FUNGSI KERATINISASI • Lapisan kulit orang dewasa memiliki 3 jenis sel utama : keratinosit, melanosit dan sel Langerhans. • Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboit, bermitosis ke atas berubah bentuk menjadi sel spinosum yang lebih poligonal, terangkat lebih keatas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel granulosum. • Kmd sel tsb terangkat keatas lebih gepeng dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering, menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang disebut sel tanduk. Sel tanduk ini secara kontinyu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya PROSES KERATINISASI SEBAGAI SAWAR MEKANIK • Sawar kulit berfungsi mencegah keluar masuknya zat dari luar dan dalam tubuh • Fungsi sawar kulit berada di sel epidermis dan berbeda kemampuannya bergantung pada kondisi epidermisnya. • Skrotum adalah kulit dengan tingkat sawar paling rendah sehingga paling permeabel, disusul oleh kulit wajah dan punggung tangan. Telapak tangan dan telapak kaki paling baik sawarnya shg tidak dapat dilalui komponen apapun FUNGSI PENGINDRA (SENSORI) • Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis • Badan Ruffini yang terletak di dermis menerima rangsangan dingin dan panas diperankan oleh badan Krause. • Badan taktil Meissner di papil dermis dan badan MerkelRenvier menerima rangsangan rabaan • Saraf-saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah erotik FUNGSI EKSPRESI EMOSI • Hasil gabungan berbagai fungsi kulit menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang ada dalam jiwa manusia • Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum • Kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata • Ketegangan berkaitan dengan otot kulit dan kelenjar keringat • Ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit shg kulit menjadi pucat • Rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah, berminyak dan menyebarkan bau khas. PARFUM (WANGI-WANGIAN) • Parfum diperlukan untuk menambah penampilan dan menutupi bau badan yang mungkin kurang sedap untuk orang lain • Selain bermanfaat, Parfum mempunyai tingkat resiko yang tinggi bagi kulit yang sensitif thd zat kimia yang terdapat pada komponennya yang berupa minyak atsiri • Minyak atsiri dalam sediaan parfum terdapat dalam campuran dengan zat pembawa atau base oils BASE OILS / MINYAK PEMBAWA • Minyak atsiri terlalu pekat untuk diaplikasikan langsung di kulit ataupun sebagai aromaterapi dan parfum • Pengenceran dengan minyak pembawa/base oils memungkinkan dapat diaplikasikan dengan dioleskan atau dipijatkan pada kulit dengan takaran yang tepat dan dapat meliputi daerah yang luas di kulit BASE OILS • Merupakan bahan yang berasal dari sayuran, buah atau biji • Sering berfungsi juga sebagai zat aktif atau memiliki efek terapetik • Selain berupa minyak lemak, base oils dapat berupa gel/musilago, pektin, atau minyak mineral • Minyak nilam merupakan minyak atsiri yang berfungsi juga sebagai base oils karena konsistensinya yang kental PEDOMAN UKURAN PENGENCERAN MINYAK ATSIRI DENGAN BASE OILS Min-max tetes MA 0 – 1 tetes 2–5 4 – 10 6 – 15 8 – 20 10 – 25 12 – 30 Volume base oils (mL) 1 5 10 15 20 25 30 PEDOMAN UKURAN PENGENCERAN MINYAK ATSIRI DENGAN BASE OILS Min-max MA Volume base oils Jika membeli minyak atsiri (tetes) (mL) 20 tetes = 1 mL 0–1 1 40 tetes = 2 mL 2–5 5 60 tetes = 3 mL 4 – 10 10 6 – 15 15 Dst. 8 – 20 20 5 mL = 1 sendok teh 10 – 25 25 12 – 30 30 10 mL = 1 sendok bubur 15 mL = 1 sendok makan GEL • Gel sangat sesuai untuk semua jenis kulit dalam berbagai kondisi • Secara komersial gel dijual dalam bentuk mikro-emulsi hingga yang berbasis akrilik yang terlihat bening • Salah satu contoh gel adalah yang terdapat pada daun lidah buaya PEKTIN • Berupa serbuk yang bereaksi sedikit asam, dibuat dari kulit buah jeruk atau apel • Pektin dapat dibuat dengan mudah dari buah apel yang jatuh karena angin, blender kulit buahnya selama 30 menit, peras, lanjutkan memblendernya sehingga larutan menjadi kental. Jika didinginkan akan terbentuk gel. • Floral pectin dapat dibuat dengan membuat infusa kulit buah apel hingga terbentuk gel PENCAMPURAN PEKTIN • Untuk setiap 30 gram gel pektin, tambahkan 1 sendok teh minyak almond (5 mL), aduk dengan blender kemudian tambahkan minyak atsiri yang diinginkan dan aduk kembali hingga rata. • Gel yang terbentuk sangat baik, bereaksi asam, merupakan gel astringen yang sangat sesuai untuk kulit berlemak dan berjerawat.