Topik Utama - Badan Litbang ESDM

advertisement
Topik Utama
gas alam (termasuk
LNG), panas bumi
sebesar 8,4 GW
atau 11,9% dari
kapasitas to- 19,2% Antam
Strategi
Pertumbuhan
Melalui
tal, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau 8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan
Nilai Tambah
Mineral
bahan bakar lainnya
(Gambar 6).
6,8%, setelah ituPenciptaan
Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak
0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya, 2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan
Trenggono Sutioso
Gardu Induk
angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
Pengembangan
Dari total kapasitas tersebut, tambahan
pem-(Persero)
PT. Antam
Tbk. sistem penyaluran pada periode
bangkit di Sumatera sebesar 17,7
GW dan di 2015-2024 berupa pengembangan sistem
[email protected]
Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV
sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275
sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur
dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem
tahun.
SARI
transmisi secara umum diarahkan kepada
tercapainya
kesesuaian
antara mewajibkan
kapasitas
Komposisi
produksiNo.
listrik
pada tahun
untukPertambangan
Undang-Undang
4 tahun
20092024
tentang
Mineral
dan Batubara
pembangkitan
di
sisi
hulu
dan
permintaan
daya
gabungan
Indonesia
diproyeksikan
menjadi
peningkatan
nilai tambah
mineralakan
melalui
proses pengolahan dan pemurnian dalam negeri.
PT.
di sisi sumber
hilir secara
efisien.
Di samping
itu sebagai
63,7%
19,2%
alam (termasuk
LNG),berbasis
Antambatubara,
(Persero)
Tbk,gas
sebagai
perusahaan
daya
mineral,
mengembangkan
usaha
untuk mengatasi
bottleneck pendapatan
penyaluran
8,9%
panas bumi,
tenagapengolahan
air 6,6% serta
proyek-proyek
investasi
dan1,6%
pemurnian
mineral
untuk meningkatkan
dan
perbaikan
tegangan
pelayanan.
minyak
dan bahan bakar
lainnya
(Gambar
dan memanfaatkan
sumber
daya
mineral5).
yang dimiliki perusahaan. Investasi di bidang pengolah­
an dan pemurnian mineral logam membutuhkan nilai investasi besar dan memiliki risiko yang
Pengembangan
transmisi
500 kV di
Jawa-bali
Bauran
energisehingga
saat ini masih
didominasi
olehkebijakan
cukup tinggi,
diperlukan
dukungan
pemerintah,
iklim investasi
dan
sumber
pada
dimaksudkan
untuk
batubara
52,8%, disusul
oleh gas
pendanaansebesar
yang kompetitif.
Untuk bersaing
dalam
industriumumnya
pengolahan dan
pemurnian, pengenmengevakuasi
daya
dari
pembangkit24,2%,
tenaga
air 6,5%%
hidro danhal
panas
dalian biaya
produksi
merupakan
yangbumi
sangat penting, mengingat harga produk pengolahan
pembangkit
baru maupun
ekspansi
dan menjaga
4,4%
serta BBM
11,7%.
Komposisi
produksi
dan pemurnian
mineral
bersifat
komoditas,
sehingga
harga ditentukan
melalui
mekanisme
pasar.
listrik pada tahun 2024 untuk gabungan Indone- kriteria keandalan N-1, baik statik maupun
dinamik.kebijakan
Sedangkan
pengembangan transmisi
sia
diproyeksikan
akan menjadi
63,7%
batubara,
Kata
Kunci: investasi,
mineral,
pemurnian,
pengolahan,
pemerintah
1. PENDAHULUAN
mineral dan kondisi harga komoditas nikel dan
emas yang berada level harga sangat rendah.
Kombinasi larangan ekspor mineral dan harga
jual komoditas ini mengakibatkan Antam pada
tahun buku 2014 mencatatkan kerugian yang
pertama sejak Antam menjadi perusahaan terbuka.
PT. Antam (Persero) Tbk merupakan sebuah
Badan Usaha Milik Negara dengan kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 65% dan sisanya dimiliki oleh investor melalui bursa saham. Antam berge­rak di
bidang pertambangan mineral utamanya nikel,
emas dan bauksit. Proses penciptaan nilai tam- Memang disadari bahwa kerugian yang diderita
bah mineral, melalui integrasi proses eksplora- Antam pada tahun buku 2014, tidak sepenuh­
si, penambangan, pengolahan dan pemurnian nya sebagai akibat peraturan larangan ekspor
telah lama dilakukan Antam sebelum berlaku­ mineral, tetapi juga kondisi eksternal yang
nya Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang mempengaruhi harga komoditas, serta pada
Pertambangan Mineral dan Batubara, yang saat bersamaan Antam sedang membutuhkan
mewajibkan peningkatan nilai tambah mineral dana untuk membiayai beberapa proyek pabrik
melalui proses pengolahan dan pemurnian da- nikel dan bauksit yang memerlukan dana inlam negeri. Meskipun Antam telah beroperasi vestasi besar. Investasi yang telah ditanamsesuai dengan amanat undang-undang dimak- kan dan akan dibutuhkan untuk pembangunan
sud, perusahaan pada tahun 2014 mengalami pabrik pengolahan dan pemurnian mine­ral nikondisi yang sangat menantang sebagai akibat kel dan alumina mencapai angka 4,43 Miliar
Gambarpendapatan
6. Proyeksidari
komposisi
energi
listrik per jenis bahan bakar
hilangnya potensi
ekspor produksi
bijih Dolar
Amerika.
14
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 3, September 2015
9
Topik Utama
Tujuan dari
tulisan
adalah
memberikan
sebesar
8,4 GW
atau ini
11,9%
dari kapasitas
togambaran
mengenai
pengembangan
tal,
kemudian
panas bumi
sebesar 4,8 investasi
GW atau
pabrik setelah
pengolahan
dan pemurnian
mineral
lo­
6,8%,
itu Pembangkit
Listrik
Tenaga
gam
dalam
negeri,
beserta
implementasinya
di
Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak
PT. Antam
(Persero)
0,9
GW dan
terakhirTbk.
pembangkit lain (surya,
Selanjutnya
pembahasan
angin,
biomassa)
sebesar 0,1akan
GW. difokuskan
pada:
1. Bagaimana
strategi
Antam untuk
mengatasi
Dari
total kapasitas
tersebut,
tambahan
pempermasalahan
volatilitas
komoditas
bangkit
di Sumatera
sebesarharga
17,7 GW
dan di
mineralTimur
dan kebijakan
hilirisasi
Indonesia
adalah sekitar
14,2mineral
GW. Untuk
sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah
2.Bagaimana
peluang
dan tantangan,
sekitar
38,5 GW
atau rata-rata
3,8 GWserta
per
kajian risiko dalam investasi pabrik pengotahun.
lahan dan pemurnian mineral logam
Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk
3. Bagaimana
Antam
mendanai proyek-proyek
gabungan
Indonesia
diproyeksikan
akan menjadi
investasi
di bidang
pengolahan
dan pemur63,7%
batubara,
19,2% gas
alam (termasuk
LNG),
nian
mineral
8,9%
panas
bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6%
minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
4.Bagaimana arah pengembangan investasi
pabrikenergi
pengolahan
pemurnian
mineral
Bauran
saat inidan
masih
didominasi
oleh
yang akan
dikembangkan
lebih lanjut
batubara
sebesar
52,8%, disusul
oleh gas
24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi
4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi
2. Strategi
DAN
PELUANG
listrik
pada tahun
2024
untuk gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi 63,7% batubara,
Strategi Antam untuk Mengatasi Tan­tangan
yang Ada Saat Ini
Strategi utama yang dijalankan adalah fokus
pada bisnis inti, penciptaan nilai tambah mine­
ral, serta meningkatkan efisiensi operasi. Stra­
tegi penciptaan nilai tambah mineral, dimu­lai
dari kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan
cadangan-cadangan mineral baru, kegiat­
an
penambangan, serta kegiatan pengolahan dan
pemurnian mineral.
Peluang
Penciptaan
Nilai
19,2%
gasdan
alamTantangan
(termasuk LNG),
panas bumi
Tambah
Mineral
Indonesia
8,9%,
tenaga
air di
6,6%
serta 1,6% BBM dan
bahan bakar lainnya (Gambar 6).
Penciptaan nilai tambah mineral dapat dilakukan dengan
pembangunan
pabrik
peng­olahan
2.4.
Rencana
Pengembangan
Transmisi
dan
dan pemurnian
mineral, yang berarti diperlukan
gardu Induk
Gardu
investasi, infrastruktur penunjang, teknologi,
sumber daya manusia
dan pasar pada
bagi periode
produk
Pengembangan
sistem penyaluran
komoditas yang
dihasilkan.
Dari segi potensi
2015-2024
berupa
pengembangan
sistem
mineral logam,
termasuk
transmisi
denganIndonesia
tegangan 500
kV danwilayah
150 kV
yang
memiliki
potensi
yang
sa­
di
sistem
Jawa-Bali,
sertamineralisasi
tegangan 500
kV, 275
ngat150
besar.
kV,
kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur
dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem
Untuk membuat
tulisan
ini lebih
fokus, kepada
pembatransmisi
secara
umum
diarahkan
hasan selanjutnya
akan dibatasi
mine­
tercapainya
kesesuaian
antarapada
kapasitas
ral nikel. Mineralisasi
laterit
merupakan
pembangkitan
di sisi hulu
dan nikel
permintaan
daya
sumber
untuk
bahan baku
indusdi
sisi hilirutama
secaranikel
efisien.
Di samping
itu sebagai
tri peng­
olahan
nikel di Indonesia.
nikel
usaha
untuk
mengatasi
bottleneck Laterit
penyaluran
meru­
pakan produk
mineralisasi
sekunder batudan
perbaikan
tegangan
pelayanan.
an ultramafik. Penyebaran batuan ultramafik ini
utamanya terdapat
di Indonesia
timur,
Pengembangan
transmisi
500 kVbagian
di Jawa-bali
di antaranya
di Sulawesi
Tenggara, Sulawesi
pada
umumnya
dimaksudkan
untuk
Tengah, Sulawesi daya
Selatan,
Maluku
Utara dan
mengevakuasi
dari
pembangkitPapua. Mengacu
kepada
data ESDM
tahun
pembangkit
baru maupun
ekspansi
dan menjaga
2012, Sumber
daya N-1,
nikel baik
di Indonesia
mencakriteria
keandalan
statik maupun
pai 2,8 Miliar
ton bijihpengembangan
nikel dan cadangan
nikel
dinamik.
Sedangkan
transmisi
yang mencapai 1,1 Miliar ton bijih nikel. Potensi ini sangat menjanjikan bagi ketersediaan
suplai bijih nikel bagi industri pengolahan dan
pemurnian nikel dalam negeri.
Tantangan investasi di bidang pengolahan dan
pemurnian mineral di Indonesia adalah masih
terbatasnya ketersediaan infrastruktur yang
ada untuk mendukung operasional pabrik
peng­olahan dan pemurnian. Sehingga fasilitas
pembangkit listrik, pelabuhan dan akses ke lo-
Gambar 1.
Rantai Proses Penciptaan
Nilai Tambah Mineral
gambar 6. Proyeksi komposisi produksi energi listrik per jenis bahan bakar
Gambar
PT. Antam (Persero) Tbk.
M&E,
Vol. 13,
No.
Juni 2015
M&E, Vol.13,
No.
3, 2,
September
2015
159
Topik Utama
sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau
6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak
0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya,
angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di
Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk
sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah
kasi
menjadi
investasi
pabrik
sekitar
38,5 kesatuan
GW atau dalam
rata-rata
3,8 GW
per
pengolahan
dan pemurnian mineral. Hal ini
tahun.
membuat biaya investasi pabrik pengolahan
dan
pemurnian
di Indonesia
relatif
cukup
Komposisi
produksi
listrik pada
tahun
2024tinggi,
untuk
dibandingkan
negaradiproyeksikan
lain yang telah
gabungan Indonesia
akanmemiliki
menjadi
jaringan
infrastruktur
lebih(termasuk
memadai.
Se63,7% batubara,
19,2%yang
gas alam
LNG),
lain
tingginya
biaya air
investasi,
hal yang
8,9%relatif
panas
bumi, tenaga
6,6% serta
1,6%
sangat
menantang
adalah
bagaimana
minyak dan
bahan bakar
lainnya
(Gambar 5).cara
mendanai investasi dan sumber pendanaannya.
Saat
ini, harga
komoditas
relatif rendah
Bauran
energi
saat ini
masih didominasi
oleh
dan
terjadinya
kelebihan
pasokan
nikel,
halgas
ini
batubara
sebesar
52,8%,
disusul
oleh
dapat
dilihat
pada
Gambar
2,
persediaan
nikel
24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi
di
Bursa
London
Exchange
(LME)
yang
4,4%
serta
BBMMetal
11,7%.
Komposisi
produksi
mencapai
tonuntuk
dengan
harga rata-ralistrik pada440.000
tahun 2024
gabungan
Indoneta
6,29/lb (Gambar
3). Sehingga
diperlusiaUS$
diproyeksikan
akan menjadi
63,7% batubara,
kan horizon investasi jangka panjang bila ingin
membangun pabrik pengolahan dan pemurnian, utamanya komoditas nikel.
Manajemen Risiko Pengembang­
an Pabrik
Pengolahan dan Pemurnian
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi
8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan
bahan bakar lainnya (Gambar 6).
2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan
Gardu Induk
Gambar 2.
Persediaan
dan
Pengembangan sistemGrafik
penyaluran
pada periode
Harga Logam Nikelsistem
di
2015-2024 berupa pengembangan
LME
dan
Proyeksinya
transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV
di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275
kV, 150
kV dan 70barang
kV di sistem
Indonesia Timur
dap
pengadaan
dan keuangan
yang
dan Indonesia
Pembangunan
memadai,
akanBarat.
mengurangi
dampak sistem
yang
transmisi
secara
diarahkan
kepada
mung­
kin timbul
dariumum
ketiga risiko
dimaksud.
tercapainya
kesesuaian
antara
kapasitas
Pada
fase operasional
pabrik
pengolahan
dan
pembangkitan
di
sisi
hulu
dan
permintaan
daya
pemurnian, beberapa risiko yang sering terjasecara efisien.
Di pada
samping
itu sebagai
di sisi
danhilir
berdampak
besar
keekonomian
usaha
untuk mengatasi
bottleneck
penyaluran
dan
operasional
pabrik adalah
fluktuasi
harga
dan perbaikan
tegangankebijakan
pelayanan.pemerintah,
komoditas,
perubahan
serta perubahan lingkungan dan masyarakat
Pengembangan
500 kV di
Jawa-bali
di
sekitar lokasitransmisi
penambangan
dan
pabrik
padaolahan/pemurnian.
umumnya dimaksudkan untuk
peng­­
mengevakuasi daya dari pembangkitpembangkit
baru maupun ekspansi
dan
menjaga
Gambar
3 memperlihatkan
bahwa
harga
kokriteria keandalan
N-1,
baik statik
moditas
nikel sangat
fluktuatif
dan maupun
ditentudinamik.
transmisi
kan
oleh Sedangkan
mekanismepengembangan
pasar. Bagi perusahaan
peng­olahan dan pemurnian nikel, hanya dapat
berproduksi bila biaya produksi nikel lebih
rendah dari harga jual, sehingga biaya produksi merupakan kunci bagi perusahaan untuk
dapat terus beroperasi. Penciptaan daya saing
dengan penekanan biaya rendah dalam bisnis
pengolahan dan pemurnian diperoleh dengan
cara:
a. integrasi proses
b. biaya investasi yang kompetitif
c. pencapaian skala ekonomi dengan peningkatan skala produksi
d. manajemen operasi yang efisien
Risiko yang mempengaruhi keekonomian pa­
brik pengolahan dan pemurnian mine­ral dapat
dibagi menjadi dua fase, yaitu fase konstruksi dan fase opera­sional. Risiko-risiko tersebut
dapat dikategorikan menjadi aspek hukum,
aspek teknis, aspek lingkungan, aspek perubahan kebijakan pemerintah dan faktor-faktor
lain di luar kendali (Lawrence, 2004). Pada Strategi Antam untuk Mendanai Investasi
fase konstruksi, risiko utama yang teridentifi- pada Proyek-proyek Pengembang­an Pabrik
kasi, sering terjadi dan berdampak besar pada Pengolahan dan Pemurnian
keeko­nomian dan operasional pabrik pengolahan dan pemurnian adalah ketidaktepatan Pada prinsipnya terdapat dua sumber penwaktu penyelesaian proyek, kenaikan biaya danaan yaitu pendanaan internal dan eks­
nal yang dipergunakan untuk mendanai
investasi dan perma­salahan teknis pada fase ter­­
commisioning. Untuk mengelola risiko ini maka proyek-proyek Antam saat ini. Dana internal
perusahaan
pengembangan
manajemenGambar
penge­lolaan
proyek,komposisi
kontrol terha­
6. Proyeksi
produksi
energi listrikuntuk
per jenis
bahan bakar proyek
16
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 3, September 2015
9
Topik Utama
sudah sangat
tidak
karena
adanya
sebesar
8,4 GW
ataumemadai
11,9% dari
kapasitas
tokebijakan
larangan
ekspor
mineral
mentah.
tal,
kemudian
panas bumi
sebesar
4,8 GW
atau
Potensisetelah
kehilangan
pendapatan Listrik
Antam Tenaga
dari la6,8%,
itu Pembangkit
rangan
ekspor
ini
mencapai
36%
pendapatan
Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak
perusahaan
Antam,
2013),
0,9
GW dan(Laporan
terakhir Tahunan
pembangkit
lain (surya,
sehingga
diperlukan
strategi
lain di
angin,
biomassa)
sebesar
0,1pendanaan
GW.
luar dana internal perusahaan.
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pemPendanaan
dari luar sebesar
perusahaan
menbangkit
di Sumatera
17,7 untuk
GW dan
di
danai proyek-proyek
pabrik
Indonesia
Timur adalahinvestasi
sekitar 14,2
GW. peng­
Untuk
olahan Jawa-Bali,
dan pemurnian
mineral
berasal
dari
sistem
tambahan
pembangkit
adalah
hutang
jangka
panjang
yang
bersumber
sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW dari
per
perbankan dan obligasi perusahaan. Posisi
tahun.
hutang jangka panjang perusahaan per 31 Desember 2014
mencapai
Rp. 6,2
triliun
de­untuk
ngan
Komposisi
produksi
listrik pada
tahun
2024
total
aset
sebesar
Rp.
22
triliun.
Sehingga
ungabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi
tuk pengembangan
investasi
63,7%
batubara, 19,2%proyek-proyek
gas alam (termasuk
LNG),
selanjutnya
tambahan
8,9%
panas diperlukan
bumi, tenaga
air 6,6% pendanaan
serta 1,6%
yang bersumber
ekuitas
perusahaan
minyak
dan bahandari
bakar
lainnya
(Gambar 5).atau
pencarian partner strategis. Penambahan
ekuitas perusahaan
penerbitan
saham
Bauran
energi saat melalui
ini masih
didominasi
oleh
baru, akansebesar
sangat 52,8%,
membantu
Antam
batubara
disusul
olehuntuk
gas
dapat
terus
berkembang.
Rencana
Penyer24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi
taan Modal
Negara
(PMN)
dan Dana
Publik
4,4%
serta BBM
11,7%.
Komposisi
produksi
melalui
Skema
Baru
akan
listrik
pada
tahunPenerbitan
2024 untukSaham
gabungan
Indonemembantu
Antamakan
untuk
menyelesaikan
pabrik
sia
diproyeksikan
menjadi
63,7% batubara,
pengolahan nikel di Buli, Halmahera Timur.
Kerjasama dengan partner stretegis dalam
pengembangan pabrik pengolahan dan pe­
murnian mineral juga dilakukan oleh Antam.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko investasi, sumber pembiayaan investasi dan ja-
minan pasar
produk
mineralLNG),
olahan.
Bebera­
pa
19,2%
gas alam
(termasuk
panas
bumi
proyektenaga
yang akan
dikembangkan
dengan
8,9%,
air 6,6%
serta 1,6%
BBM mo­
dan
del strategis
partner(Gambar
meliputi 6).
proyek Smelter
bahan
bakar lainnya
Grade Alumina dan Ferronikel/Nikel Pig Iron.
Diharapkan
partner
strategis memiliki
teknolo2.4.
Rencana
Pengembangan
Transmisi
dan
gi, membawa
pendanaan dan memiliki akses
Gardu Induk
pasar terhadap produk mineral olahan.
Pengembangan sistem penyaluran pada periode
2015-2024 berupa pengembangan sistem
Proyek-Proyek
di Bidang
transmisi
denganInvestasi
tegangan Antam
500 kV dan
150 kV
Pengolahan
dan Pemurnian
Mineral
di Ma­
di
sistem Jawa-Bali,
serta tegangan
500 kV,
275
sa Depan
kV,
150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur
dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem
Proyek-proyek
baru
untukdiarahkan
pengolahan
dan
transmisi
secara
umum
kepada
pemurnian di masa
depan perlu
bertumpu
pada
tercapainya
kesesuaian
antara
kapasitas
ketersediaan sumber
bahan
baku bijih, daya
intepembangkitan
di sisi hulu
dan permintaan
grasi
pengolahan,
energi
di
sisi proses
hilir secara
efisien. Diketersediaan
samping itu sebagai
yang murah
pasar produk
mineral
olahan,
usaha
untuk dan
mengatasi
bottleneck
penyaluran
sertaperbaikan
kompetensi
dan pengalaman
dan
tegangan
pelayanan.yang dimiliki Antam. Sumber bahan baku mineral merupakan daya saing utama
yang500
dimiliki
Antam
Pengembangan
transmisi
kV dioleh
Jawa-bali
dari segiumumnya
jumlah dan kualitas.
Total cadangan
pada
dimaksudkan
untuk
nikel saprolit yangdaya
dimiliki
Antam
mencapai
mengevakuasi
dari
pembangkit133 juta wmtbaru
(wetmaupun
metric ton)
dan sumber
daya
pembangkit
ekspansi
dan menjaga
nikel saprolit
110 juta
wmtbaik
dengan
rakriteria
keandalan
N-1,
statik kadar
maupun
ta-rata nikel
2%, serta
potensi sumber
daya
dinamik.
Sedangkan
pengembangan
transmisi
nikel limonit mencapai 380 juta wmt de­ngan
kadar rata-rata nikel 1,4% (Laporan Tahunan
Perseroan PT. Antam, Tbk, 2014). Potensi ini
memungkinkan Antam mengembangkan beberapa pabrik pengolahan dan pemurnian nikel dengan beberapa teknologi, baik teknologi
pyrometalurgy maupun hydrometalurgy. Pilih­
Gambar
komposisi
produksi
energi
jenis1999
bahan
bakar
Gambar6.3.Proyeksi
Grafik Pergerakan
Harga
Logam
Nikel listrik
di LMEper
(Tahun
– 2015).
Sumber: Infomine.com, data per 30 April 2015
M&E,
Vol. 13,
No.
Juni 2015
M&E, Vol.13,
No.
3, 2,
September
2015
179
Topik Utama
sebesar 8,4 GW atau 11,9% dari kapasitas total, kemudian panas bumi sebesar 4,8 GW atau
6,8%, setelah itu Pembangkit Listrik Tenaga
Minihidro (PLTM) skala kecil tersebar sebanyak
0,9 GW dan terakhir pembangkit lain (surya,
angin, biomassa) sebesar 0,1 GW.
19,2% gas alam (termasuk LNG), panas bumi
8,9%, tenaga air 6,6% serta 1,6% BBM dan
bahan bakar lainnya (Gambar 6).
2.4. Rencana Pengembangan Transmisi dan
Gardu Induk
Pengembangan sistem penyaluran pada periode
2015-2024 berupa pengembangan sistem
transmisi dengan tegangan 500 kV dan 150 kV
di sistem Jawa-Bali, serta tegangan 500 kV, 275
kV, 150 kV dan 70 kV di sistem Indonesia Timur
dan Indonesia Barat. Pembangunan sistem
transmisi secara umum diarahkan kepada
Komposisi produksi listrik pada tahun 2024 untuk tercapainya kesesuaian antara kapasitas
gabungan Indonesia diproyeksikan akan menjadi pembangkitan di sisi hulu dan permintaan daya
63,7% batubara, 19,2% gas alam (termasuk LNG), di sisi hilir secara efisien. Di samping itu sebagai
8,9% panas bumi, tenaga air 6,6% serta 1,6% usaha untuk mengatasi bottleneck penyaluran
Gambar 4. Proyek-Proyek Pengembangan Pengolahan
dan Pemurnian
Mineral Antam
dan perbaikan
tegangan pelayanan.
minyak dan bahan bakar lainnya (Gambar 5).
Dari total kapasitas tersebut, tambahan pembangkit di Sumatera sebesar 17,7 GW dan di
Indonesia Timur adalah sekitar 14,2 GW. Untuk
sistem Jawa-Bali, tambahan pembangkit adalah
sekitar 38,5 GW atau rata-rata 3,8 GW per
tahun.
an
alternatif
pengolahan
ini akan
Bauran
energiteknologi
saat ini masih
didominasi
oleh
menjamin
pemanfaatan
batubara optimalisasi
sebesar 52,8%,
disusul bijih
olehnikel
gas
dan
diferensiasi
produk
olahan
mineral.
24,2%, tenaga air 6,5%% hidro dan panas bumi
4,4% serta BBM 11,7%. Komposisi produksi
Hal
yang
penting
menjadi
pertimbangan
listriklain
pada
tahun
2024 untuk
gabungan
Indoneadalah
sumber energi
yang kompetitif,
karena
sia diproyeksikan
akan menjadi
63,7% batubara,
hampir 40% dari biaya produksi nikel Antam
saat ini diserap oleh pengadaan energi. Diharapkan sumber energi gas merupakan salah
satu solusi yang paling cocok untuk teknologi
proses yang dimiliki Antam saat ini. Penggunaan teknologi proses yang telah dimiliki dan
dioperasikan pada rencana pabrik pengolahan
baru, merupakan strategi untuk mengurangi
risiko kegagalan atau kendala pengoperasian
pabrik. Sehingga alokasi gas alam oleh pemerintah untuk kebutuhan pabrik pengolahan
dan pemurnian mineral, merupakan kebijakan
yang mendukung pengembangan pabrik peng­
olahan mineral di dalam negeri.
3. Kesimpulan
Pengembangan
transmisi
500 kV
Jawa-bali
mineral melalui
pengolahan
dandipemurnian
pada
dimaksudkan untuk
dalamumumnya
negeri.
mengevakuasi
daripengolahan
pembangkit2.
Risiko investasidaya
di bidang
dan
pembangkit
baru
maupun
ekspansi
dan
menjaga
pemurnian cukup tinggi, sehingga perlu
kriteria
keandalan
baik
statikkebijakan
maupun
di­
dukung
denganN-1,
iklim
usaha,
dinamik.
Sedangkan
pengembangan
transmisi
pe­merintah
dan sumber
pendanaan
yang
kompetitif untuk menarik investasi di bidang
pengolahan dan pemurnian mineral.
3. Besarnya potensi mineral dan kebutuhan
komoditas mineral logam olahan pada
jangka panjang, membuat investasi pabrik
pengolahan dan pemurnian di Indonesia,
tetap menarik.
Daftar Pustaka
Lawrence,M.J., 2004, Overview of Mineral
Project Risk Issues and Role of Mineral
Industry Proffesionals (Especially Consultants) in Risk Reduction Strategies, Pacific
Rim 2004
berdasarkan uraian dalam tulisan ini, maka http://www.infomine.com, InvestmentMine, Mi­
ning Markets and Investment, diakses tangdapat disimpulkan beberapa hal sebagai berigal 4 Mei, 2015
kut :
1. PT. Antam (Persero) Tbk. melaksa­na­kan
investasi di bidang pengolahan dan pemur- Laporan Tahunan Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Antam,
Tbkbahan
Tahunbakar
2013 dan 2014
nian mineral,
sejalan
dengankomposisi
kebijakanproduksi
peGambar
6. Proyeksi
energi
listrik
per jenis
merintah untuk meningkatkan nilai tambah
18
M&E, Vol. 13, No. 2, Juni 2015
M&E, Vol.13, No. 3, September 2015
9
Download