BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara langsung pengaruh norma subjektif, sikap terhadap pembelian, persepsi kontrol perilaku, persepsi harga, persepsi ketersediaan, dan gaya hidup sehat terhadap niat pembelian. Penelitian ini telah dilakukan secara online dan offline dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsumen siapa saja yang mempunyai pengetahuan tentang makanan organik yang ada di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat salah satu hipotesis dalam penelitian ini yang tidak didukung yaitu hipotesis kelima persepsi ketersediaan terhadap niat pembelian. Variabel pada hipotesis pertama, kedua, ketiga, keempat dan keenam berhasil membuktikan pengaruh langsung norma subjektif, sikap terhadap pembelian, persepsi kontrol perilaku, persepsi harga, dan gaya hidup sehat terhadap niat pembelian. Berdasarkan respon yang diberikan responden dapat dikatakan bahwa mereka yang mengetahui apa yang dimaksud makanan organik dan mengetahui tentang produk makanan organik akan memiliki niat pembelian makanan organik yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa norma subjektif, sikap terhadap pembelian, persepsi kontrol perilaku, persepsi harga, dan gaya hidup sehat berpengaruh terhadap niat pembelian konsumen makanan organik. Sedangkan untuk hipotesis kelima yaitu persepsi ketersediaan tidak berpengaruh terhadap niat pembelian makanan organik. 5.2 Implikasi praktis Berdasarkan hasil penelitian ini tedapat beberapa implikasi temuan penelitian dengan kebijakan yang dapat dilakukan, serta strategi-strategi pemasaran yang dapat diaplikasikan yaitu: a. Norma subjektif atau pihak yang mempengaruhi konsumen dalam berperilaku, mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap minat membeli makanan organik. Pemasar dapat melakukan promosi dan sosialisasi kepada anggota keluarga terutama para istri (ibu rumah tangga) mengenai keunggulan dan manfaat makanan organik serta kepada komunitas konsumen makanan organik. b. Sikap terhadap pembelian makanan organik memiliki kontribusi signifikan positif terhadap pembentukan niat membeli makanan organik. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin positif sikap responden terhadap perilaku membeli makanan organik maka akan semakin besar minat untuk membeli makanan organik. Pemasar dapat mengkombinasikan bauran pemasaran (product, price, place, and promotion) dalam pasar sasarannya untuk menarik sikap konsumen terhadap makanan organik. c. Kontrol perilaku berpengaruh terhadap minat membeli makanan organik. Konsumen makanan organik dalam berperilaku dan memutuskan pembelian makanan organik sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan. Hal ini disebabkan keputusan pembelian makanan organik dan kebutuhan rumah tangga diserahkan pada ibu rumah tangga, sehingga peran lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen organik. Keputusan pembelian dilakukan oleh ibu rumah tangga terutama berkaitan dengan pembelian makanan akan ditentukan apakah keluarga menyukainya atau tidak. d. Harga berpengaruh terhadap minat membeli makanan organik, sehingga pemerintah perlu mendorong sertifikasi terhadap makanan organik untuk menjamin keunggulan produk organik. Produsen dan pemasar makanan organik hendaknya menerapkan harga bersaing sehingga dapat dijangkau oleh konsumen. e. Pada variabel persepsi ketersediaan memiliki nilai yang tidak berpengaruh terhadap niat pembelian. Bagi konsumen ketersediaan makanan organik di tempat penjualan makanan tidak mudah didapat dan susah untuk dicari, sehingga niat pembelian konsumen terhadap makanan organik tidak terdapat pengaruh yang positif dalam membeli produk makanan organik. Penyedia harus dapat mendistribusikan produk dengan baik agar produk dapat diperoleh dengan mudah oleh konsumen. Dengan kata lain, ketersediaan produk adalah kiat secara konsisten dan efisien untuk memberi konsumen apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. f. Variabel gaya hidup memiliki nilai rata-rata tertinggi dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Bagi konsumen, produk makanan organik merupakan produk yang dapat menyehatkan dan merupakan produk yang baik untuk di konsumsi dan di beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen. Pemasar dapat melakukan promosi melalui leaflet dan media internet yang berisi informasi mengenai keunggulan, atribut dan manfaat makanan organik. 5.3 Keterbatasan penelitian Responden dalam penelitian ini berusia 18-25 tahun yang belum sepenuhnya mencerminkan konsumen produk makanan organik secara keseluruhan. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh norma subjektif, sikap terhadap pembelian, persepsi kontrol perilaku, persepsi harga, persepsi ketersediaan, dan gaya hidup sehat terhadap niat pembelian saja, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi niat pembelian. Penelitian ini masih belum bisa mengungkapkan secara keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi niat pembelian konsumen, karena dalam penelitian terdapat salah satu faktor yang hasilnya tidak berpengaruh terhadap niat pembelian yaitu persepsi ketersediaan. 5.4 Saran untuk Penelitian Mendatang Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi niat pembelian sehingga hasilnya lebih komprehensif, misalnya variabel kelompok acuan atau pengetahuan konsumen. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti kelompok konsumen yang lebih spesifik seperti kelompok konsumen dengan diet tertentu atau kelompok konsumen dengan gangguan kesehatan.