1. Identifikasi tumbuhan yang belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan - Belum memiliki nama ilmiah dan kategori tertentu - Hanya dapat dilakukan oleh ahli-ahli taksonomi tumbuhan Persyaratan nama baru menurut KITT: Nama ilmiah Nama harus sah Dipublikasikan dalam jurnal berbahasa Inggris dan Latin Berhubungan secara permanen dengan salah satu elemen dari takson tersebut 2. Identifikasi tumbuhan yang sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan - Tumbuhan tersebut telah mempunyai nama ilmiah - Menempati salah satu kategori (ada tempatnya) dalam sistem klasifikasi tumbuhan. - Aktivitas ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Tumbuhan segar Sampel Herbarium Herbarium Gambar Ilustrasi Kunci Identifikasi 4 cara dalam kegiatan identifikasi tumbuhan 1. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak dikenal, langsung kepada orang yang dianggap ahli. - Pakar botani dapat berasal dali LP, Herbarium, PT - Cara ini dianggap cepat, mudah, murah dan memuaskan. - Bila survey/kegiatan eksplorasi botani di lapangan, identitas suatu pohon dapat ditanyakan kepada seorang pengenal pohon setempat yang pergi ke lapangan. Mengenai pengenal pohon setempat: - Perlu dicatat bahasa daerah yang digunakan - Tempat tinggalnya. - Apakah dia penduduk asli atau pendatang - Pengalaman dan jam terbang bergaul dan mengenal dekat sifat-sifat vegetatif (batang, kulit, getah, kayu, daun). - Karena pengalaman setiap orang berbedabeda, penggunaan jasa pengenal pohon di lapangan harus selektif. Contoh daerah pohon yang bermiripan di Kalimantan Tengah, ternyata berbeda sekali nama ilmiahnya No Nama Daerah Bahasa Daerah Nama Perdagang an Suku Nama Ilmiah 1. Bensu Telang Dayak Meranti Merah Dipterocar paceae Shorea ovalis 2. Bentalang Dayak - Clusiaceae Garcinia sp 3. Kayu bulan Dayak Rengas Anacardia ceae 4. Kayu Bulan Melayu Labu/sendo Euphorbiac Endospermum k eae malaccense Sumber : Direktorat Bina Program Kehutanan, 1983 Melanorrhoea sp Tumbuhan yang akan yang diidentifikasi harus dibuat contohnya yg lengkap: ranting, daun, bunga dan buah. Bandingkan/cocokkan dengan herbarium yang telah diketahui identitasnya. Identitas herbarium meliputi: nama daerah, nama ilmiah, genus/marga, suku/famili, tempat tumbuh, lokasi dan ciriciri khas morfologinya. Herbarium yang lengkap di Indonesia: Herbarium Bogoriense, LIPI (Bogor) dan Herbarium Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri (lama), kirim spesimen, dicocokkan petugas (cepat, tepat, biaya mahal). Herbarium: - Bagian tbh-an atau spesimen yg diawetkan - Tempat penyimpanan spesimen yg telah diawetkan Herbarium Herbarium Herbarium Bogoriense, Cibinong Candra atau deskripsi botani berisi: data taksonomi (nama ilmiah, klasifikasi), data ekologi dan kegunaan yang penting, umumnya disertai gambar-gambar yang jelas, dan dilengkapi dengan kunci pengenalan (kunci determinasi). Buku Flora adalah karya ilmiah yang memuat informasi mengenai semua jenis tumbuhan yang ada di wilayah tertentu. Contoh buku Flora: C.G.G.J. van Steenis. 2006. The Mountain Flora of Java. J. Wyatt-Smith, K.M. Kochummen. 1999. Pocket Check List of Timber Trees. Malayan Forest Records No. 17 Buku Flora: Menguraikan flora suatu wilayah/kawasan Misal: - Flora of Java I – III (1948) by Backer & Van den Brink - Flora of Cibodas - Flora Malesiana Monografi: Menguraikan flora suatu takson tertentu Misal: - Larissey, M.M.1940. Monograph of Genus Baptisia - Monograph of Dipterocarpaceae Untuk keperluan identifikasi, spesiemen yang kita bawa dari lapangan harus dikeringkan terlebih dahulu Monografi adalah karya ilmiah yang memuat informasi mengenai jenis-jenis tumbuhan yang termasuk suatu takson tertentu, misalnya dalam suatu marga/genus atau suku/famili. Uraiannya lebih luas dari buku flora, karena mencakup: sitologi, genetika, anatomi dan ekologi, dilengkapi gambar dan kunci determinasi. Contoh: Larissey, M.M. 1940. Monograph of Genus Baptisia. Conard, H.S. 1905. The Waterlilies, a Monograph of the Genus Nymphaea. Kunci identifikasi adalah analisi buatan untuk mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan yang belum diketahui. Dianggap metode pengenalan yang paling tepat atau ilmiah. Meski begitu, dalam kenyataannya pengenalan jenis menempuh cara kombinasi dari beberapa teknik. Tahapannya disususn sedemikian rupa sehingga diantara dua atau beberapa sifat bertentangan dan akhirnya dapat ditemukan identitas tumbuhan yang bersangkutan. Bentuk kunci identifikasi umumnya bercabang dua yang disusun secara sejajar (kunci sejajar/paralel) atau secara bertakik (kunci bertakik). Sifat morfologi yang digunakan adalah sifat organ vegetatif atau generatif. Umumnya kunci tereminasi disusun untuk kategori tertentu misalnya kunci jenis, marga, suku, bangsa, kelas, dsb. Syarat-syarat bagi pengguna kunci determinasi: Menguasai morfologi tumbuhan (bentuk luar tumbuhan). Menguasai terminologi/istilah ilmiah yg digunakan Ketajaman observasi Ketelitian kerja Kunci untuk jenis-jenis yang penyusunnya berdasarkan sifat vegetatif, tidak terikat sistem klasifikasi. Contoh untuk beberapa marga pohon bukan Dipterocarpaceae berdasarkan sifat-sifat di lapangan. Apabila ingin menyusun kunci identifikasi sendiri, syarat-syaratnya: Berisi dua pernyataan bertentangan. Dimulai dengan pernyataan sifat atau nama organ tumbuhan yang sama. Dihindari pernyataan negatif. Jumlah baris atau pasangan=n-1; dimana n=jumlah takson. 1.a. Daun lebar………………………………………………………………………………2 2.a. Berdaun tunggal………………………………………………………………….3 3.a. Pinggir daun bergerigi, helai daun diremas harum…Altingia excelsa 3.b. Pinggir daun rata, helai daun diremas cairan merah..Tectona grandis 2.b. Berdaun majemuk………………………………………………………………….4 4.a. Majemuk menjari…………………………………….Hevea brasiliensis 4.b. Majemuk bersirip………………..………Paraserianthes falcataria 1.b. Berdaun jarum……………………………………………………………………….5 5.a. Satu fasicle, 2 daun jarum………………………Pinus merkusii 5.b. Satu fasicle, 3 daun jarum………………………Pinus insularis 1. a. Berdaun lebar…………………………………………………………………………2 b. Berdaun jarum……………………………………………………………………….5 2. a. Berdaun tunggal…………………………………………………………………….3 b. Berdaun majemuk………………………………………………………………….4 3. a. Pinggir daun bergerigi, helai daun diremas harum…Altingia excelsa b. Pinggir daun rata, helai daun diremas cairan merah..Tectona grandis 4. a. Majemuk menjari…………………………………….Hevea brasiliensis b. Majemuk bersirip……………………………Paraserianthes falcataria 5. a. Satu fasicle, 2 daun jarum………………………Pinus merkusii b. Satu fasicle, 3 daun jarum………………………Pinus insularis 1. a. Panjang daun 20-40 cm, pada muka bawah urat-urat daun sangat menonjol (timbul)………Dryobalanops keithi b. Panjang daun tak lebih dari 15 cm, pada muka bawah urat daun tidak menonjol……………………………………………………………..2 2. a. Daun bulat telur-jorong, berbulu bintang berwarna karat yang mudah lepas. Pohon terdapat di hutan gambut dan tanah podsol………………..D. rappa b. Tidak demikian………..…………………………………………………………… 3 3. a. Duan bulat telur-bulat panjang, urat daun pinggir membatasi pinggir daun. Buah bentuk jorong p=2,5 cm, melebihi tabung kelopak …D. aromatica b. Daun jorong sampai jorong lanset, urat daun pinggir tidak terlalu rapat dengan pinggir daun. Buah tidak terlalu banyak melebihi tinggi tabung kelopak……………………………………………….4 4. a. Duan lanset, pinggir menggulung ke dalam pada dasar daun. Batang kehitam-hitaman, bersisik pohon tumbuh pada tanah liat……….…………….D. lanceolata b. Daun jorong bulat panjang (eleptis), pinggir tidak atau agak menggulung ke dalam pada dasarnya. Batang kuning coklat kemerahan. Pohon tumbuh pada tanah podsol berpasir……………………………D. beccarii Adalah cara analisis untuk memungkinkan pengenalan tumbuh-tumbuhan berdasarkan sifat-sifatnya yang dipertentangkan, mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. Dalam hal ini jumlah basis/pasangan pernyataan adalah n-1, dimana n= jumlah jenis. Contoh kunci determinasi berdasarkan sifat daun: Gmelina arborea (daun tunggal, oppsite) Caesalpinia pulcherrima (daun majemuk ganda dua, alternate) Chrysophyllum cainito (daun tunggal, alternate, bagian bawah daun berwarna coklat keperakan) Artocarpus heterophyllus (daun tunggal, alternate, bagian bawah daun berwarna hijau) Swietenia macrophylla (daun majemuk ganda, alternate) Contoh: Penyusunan kunci identifikasi utk 5 spesies berdasarkan pada sifat morfologi daun. 1. Gmelina arborea (Gmelina) 2. Caesalpinia pulcherrima (Kembang merak) 3. Chrysophyllum cainito (Sawo duren) 4. Artocarpus heterophyllus (Nangka) 5. Swietenia macrophylla (Mahoni) Langkah 1: uraikan sifat morfologi daun tiap jenis, kemudian buat bagannya, baru ditulis. Gmelina arborea (daun tunggal, oppsite) Caesalpinia pulcherrima (daun majemuk ganda dua, alternate) Chrysophyllum cainito (daun tunggal, alternate, bagian bawah daun berwarna coklat keperakan) Artocarpus heterophyllus (daun tunggal, alternate bagian bawah daun berwarna hijau) Swietenia macrophylla (daun majemuk ganda, alternate) 1. 2. 3. 4. 5. G. arborea : tunggal, opposite C. pulcherrima : mjk menyirip ganda 2, alternate C. cainito : tunggal, alt.distichous, bag. bwh. berwarna cokelat A.heterophyllus : tunggal, alternate, bag. bwh. Hijau S. macrophylla : mjk menyirip ganda 1, alternate Menyirip gd.1 S. macrophylla D.mjk (2) (1) Menyirip gd.2 Opposite D.tgl (3) Alternate, (4) Alt.distich C. pulcherrima G. arborea Bag. Bwh hijau A. heterophyllus Bag. Bwh coklat C. cainito 1. a. Komposisi daun majemuk ………………………………. 2 b. Komposisi daun tunggal ………………………………… 3 2. a. Menyirip ganda 1 ……………………….. S. macrophylla b. Menyirip ganda 2 ………………………. C. pulcherrima 3. a. Tata daun opposite ……………………. G. arborea b. Tata daun alternate atau alternate distichous…….. 4 4. a. Bag. bawah berwarna hijau…………. A.heterophyllus b. Bag. Bawah berwarna cokelat ……… C. cainito 1. a.Komposisi daun majemuk ………………………………….. 2 2. a. Menyirip ganda 1 …………………………S. macrophylla b. Menyirip ganda 2 …………………………C. pulcherrima 1. b. Komposisi daun tunggal …………………………………… 3 3. a. Tata daun opposite …………………………… G. Arborea b. Tata daun alternate atau alternate distichous……… 4 4. a. Bag. bwh berwarna hijau ………….A.heterophyllus b. Bag.bwh berwarna cokelat ………………..C. cainito