18 | Ekonomi Nasional RABU, 6 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Meraih Posisi Puncak Manufaktur ASEAN Indonesia cukup strategis sebagai tempat berinvestasi para pengusaha manufaktur dan basis industri untuk pasar Asia Tenggara Jajang Sumantri B ANTARA/SENO S IKAN LEMURU: Nelayan menjemur ikan lemuru untuk dikeringkan di Tempat Pelelangan Ikan Puger, Jember, Jawa Timur, kemarin. Harga ikan lemuru kering naik dari Rp9.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Kenaikan tersebut disebabkan terbatasnya hasil tangkapan akibat banyaknya nelayan yang tidak melaut karena angin kencang dan gelombang tinggi. Aliran Modal Asing Dongkrak Cadangan Devisa BESARNYA aliran modal asing yang masuk ke Indonesia terus mendorong penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, jumlah cadangan devisa juga terdongkrak mencapai US$86,5 miliar pada akhir September 2010. Dalam konferensi pers pemaparan hasil rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, kemarin, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan transaksi modal dan finansial masih mencatat surplus cukup besar. Secara keseluruhan, neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2010 tercatat surplus cukup besar. Akibatnya, pada akhir September lalu, posisi cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi US$86,5 miliar atau setara dengan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono meminta agar masyarakat tidak mengkhawatirkan derasnya arus modal asing ke Indonesia (capital inflow). Langkah antisipasi telah dilakukan BI dengan penyempurnaan regulasi. Bahkan Kekhawatiran kita akan terjadi reversal yang besar tidak perlu berlebihan.” Hartadi Agus Sarwono Deputi Gubernur BI selama 2010, arus pembalikan (reversal) masih dalam level yang bisa dikendalikan. “Kekhawatiran kita akan terjadi reversal yang besar tidak perlu berlebihan. Yang penting, bagaimana investor bisa nyaman dan stay longer di Indonesia. Itu tugas kita,” ujar Hartadi. Ia menambahkan, sejauh ini jumlah modal asing yang masuk ke Indonesia belum dalam jumlah yang besar dan masih bisa dikontrol sehingga arus modal asing yang masuk belakangan ini masih bisa mudah dikelola dengan baik. Derasnya dana asing pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) karena instrumen moneter itu masih mempunyai daya tarik yang tinggi. “Suku bunga yang menarik membuat banyak investor asing menyimpan dananya.” Dengan kondisi itu, lanjutnya, tidak perlu dikhawatirkan terjadi pembalikan arus modal yang akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Lebih jauh Hartadi mengatakan, saat ini Indonesia masih memerlukan suntikan modal asing. Pasalnya, investasi dari dalam negeri belum mampu mencukupi seluruh kebutuhan pembangunan. “Kita masih memerlukan tambahan biaya luar negeri, jangan keburu katakan setop,” ujarnya. I a m e n a m b a h k a n , t re n masuknya modal asing ke In donesia masih akan terus ber lanjut. Apalagi adanya keputusan bank sentral Jepang menurunkan suku bunganya akan membuat arus modal a sing ke Indonesia semakin deras. (ST/E-5) ANYAK kekhawatiran yang dikemukakan kalangan industri di dalam negeri atas berlakunya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Agreement/ACFTA). Namun, pihak investor justru melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan investasi, bukan sekadar menjadikan Indonesia sebagai pasar. Para pengusaha Taiwan, misalnya, melihat potensi Indonesia untuk dikembangkan sebagai pusat produksi manufaktur bagi kawasan ASEAN. “Ini merupakan kesempatan bagi Taiwan untuk semakin meningkatkan nilai perdagangan dengan negaranegara ASEAN,” ujar Kepala Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei, Andrew Hsia, dalam konferensi pers menyambut kegiatan Misi Dagang dan Investasi Taiwan ke Indonesia 2010 di Jakarta, pekan lalu. Menurut Hsia, posisi Indonesia yang cukup strategis sebagai tempat berinvestasi para pengusaha seiring dengan terus meningkatnya hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Taiwan. Dari situlah terbuka peluang untuk semakin meningkatkan penetrasi ke pasar ASEAN. Hal senada diungkapkan Menteri Perekonomian Taiwan Shi Yan Xiang yang memimpin misi dagang dan investasi Taiwan kali ini. Bagi Taiwan, Indonesia adalah negara investasi penting di Asia Tenggara. Shi menyatakan saat ini kor porasi-korporasi Taiwan mempunyai pemikiran yang agak berbeda mengenai lokasi investasi, dengan lebih menyampingkan China. Hal itu karena adanya peningkatan biaya buruh serta peraturan tenaga kerja dan modal yang ketat di China. Investasi Taiwan di Indonesia sampai dengan Juni 2010 telah mencapai US$14 miliar. “Bukan tidak mungkin Taiwan bisa kembali menjadi mitra dagang utama Indonesia seperti di masa lalu ketika Taiwan sempat menjadi mitra dagang nomor dua dengan Indonesia,” ujar Shi. Shi mengatakan para pengusaha Taiwan melihat Indonesia sebagai negara yang cukup ideal untuk menjadi tempat berinvestasi. Beberapa investor memasukkan Indonesia sebagai tambahan kelompok negara yang paling potensial dari sisi pasar maupun peluang investasi. Semula kelompok itu terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, atau disebut BRIC. Kini, Indonesia masuk di dalamnya sehingga menjadi BRIIC. Saling menguntungkan Menurut Shi, keunggulan Indonesia di antaranya terkait dengan pasar domestik, dengan tingkat ketergantungan terhadap pasar ekspor hanya 22%. Belum lagi ditambah tingkat inflasi yang relatif rendah. Indonesia adalah partner dagang kesepuluh terbesar bagi Indonesia Jadi Contoh bagi Asia Pasifik INDONESIA kini menjadi negara percontohan untuk pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah (KUKM) bagi negara-negara yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Indonesia dinilai berhasil keluar dari hempasan dua kali krisis ekonomi karena kekuatan sektor KUKM. Demikian diungkapkan Men teri Koperasi dan UKM Syarief Hasan kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Syarief baru saja kembali dari pertemuan APEC SME Ministrial Meeting ke-17 di Gifu, Jepang, yang digelar pada 1-3 Oktober 2010. Ia menyebutkan 21 negara yang tergabung dalam APEC memuji program pembiayaan terhadap KUKM yang dilakukan pemerintah Indonesia. Pemerintah 21 negara APEC menilai kekuatan KUKM yang dibina Indonesia berhasil mengatasi krisis berkepanjangan beberapa waktu lalu. “Mereka baru sadari pentingnya sektor KUKM, khususnya MI/AGUNG W Syarief Hasan Menteri Koperasi dan UKM ketika negara sedang tertimpa krisis,” ungkap Syarief. Karena keberhasilan itu, lanjutnya, kini pola pembiayaan sektor KUKM Indonesia menjadi percontohan bagi negaranega ra APEC. Syarief menjelaskan pada pertemuan itu juga dilakukan pertemuan bilateral dengan menteri KUKM Amerika Serikat (AS), Taiwan, dan Korea Selatan. Hasilnya, Indonesia dan AS sepakat untuk bertukar pengalaman dan teknologi di sektor KUKM. Korea Selatan dan Indonesia pun sepakat untuk beker ja sama di bidang pemasar an produk-produk KUKM dan Taiwan sepakat meningkatkan kerja sama di bidang kewirausahaan. “Kerja sama terus ditingkatkan. Terutama dengan AS yang besaran biaya pembinaan KUKM-nya mirip dengan Indonesia. Mereka baru terkena krisis sehingga banyak masyarakat miskin bermunculan.” APEC SME Ministrial Meeting ke-17 di Gifu, Jepang, merupakan forum para menteri dari berbagai anggota yang tergabung dalam APEC, yang disebut economics members. Tiap economis member menyampaikan pengalaman dan pandangan dalam melakukan perbaikan sektor ekonomi dan UKM, terutama dalam menghadapi masa krisis moneter yang lalu. Syarief mewakili Indonesia memaparkan pengalaman pembangunan ekonomi rakyat melalui KUKM dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Semuanya itu tidak bisa terlepas dari peranan lembaga keuangan mikro yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. (Far/E-5) Taiwan. Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Taiwan pada Januari-Agustus 2010 mencapai US$6,6 miliar, atau meningkat 30,7% dari periode yang sama tahun lalu. Ekspor Taiwan ke Indonesia mencapai US$2,9 miliar dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 57,1%. Adapun impor Taiwan dari Indonesia mencapai US$3,8 miliar. “Walaupun telah mengalami defisit dagang sebesar US$900 juta di Indonesia, Taiwan tidak merasa rugi. Ini karena produk yang diperdagangkan merupakan barang yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak,” tutur Shi. Ia mengatakan Indonesia dan Taiwan telah memiliki keunggulan masing-masing di beberapa industri. Indonesia sangat kompetitif untuk perdagangan minyak, gas alam, kayu lapis, dan tekstil, sedangkan Taiwan pada elektronik, permesinan, dan suku cadang kendaraan. (E-2) [email protected] Ekspor Pupuk 2010 Dinaikkan KEMENTERIAN Perdagangan menerbitkan izin ekspor pupuk tahap kedua tahun ini sebanyak 492.061 ton bagi empat produsen pupuk nasional. Dengan tambahan ini, kuota ekspor pupuk 2010 menjadi 906.751 ton. Demikian diungkap Pelaksana Tugas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Ke mendag) Deddy Saleh di Jakarta, kemarin. Menurutnya, izin ekspor pupuk diberikan kepada PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kujang Cikampek, dan PT Petrokimia Gresik. “Sebanyak 152.061 ton untuk PT Pupuk Sriwijaya, 265 ribu ton untuk PT Pupuk Kalimantan Timur, 40 ribu ton bagi PT Petrokimia Gresik, dan 35 ribu ton untuk PT Pupuk Kujang.” Deddy menjelaskan, keputusan ini didasari rekomendasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Karena itu, pihaknya menaikkan kuota ekspor pupuk tahun 2010 dari semula 729 ribu ton menjadi 906.751 ton. Sebelumnya Direktur Utama PKT Hidayat Nyakman mengatakan pihaknya membutuhkan tambahan kuota ekspor pupuk. Pasalnya, stok pupuk sudah berlebih. Tahap pertama 2010, PKT mendapatkan izin ekspor 198 ribu ton. Produksi pupuk PKT saat ini sebesar 9.000 ton per hari. Adapun penyerapan pupuk dalam negeri, rata-rata hanya 70%-80% dari alokasi. Dengan tambahan izin ekspor, akan membuat perusahaan bisa menyalurkan stok dan mengoptimalkan potensi produksi. “Dari sebanyak 2,2 juta ton yang disediakan, hanya 1,6 juta ton sampai 1,7 juta ton yang tersalur. Jadi kita potong produksi karena gudang di Bontang juga sudah tidak bisa tampung,” katanya. Sebagai salah satu barang dalam tata niaga, perdagangan pupuk diatur ketat oleh tiga kementerian yakni Kemendag, Kemenperin, dan Kementerian Pertanian. Karena itu, untuk melaksanakan ekspor, produsen harus mendapat izin dari ketiga kementerian. Syarat ekspor ialah terpenuhinya ketentuan stok untuk memenuhi kebutuhan pupuk domestik. Khususnya pada masa tanam padi yang terjadi di akhir tahun. (Ant/E-6)