Kajian pengaruh kebisingan, temperatur, dan pencahayaan terhadap performansi kerja operator produksi dengan pendekatan desain eksperimen UNIVERSITAS SEBELAS MARET Ade Herman Setiawan I0302547 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 LATAR BELAKANG Faktor yang termasuk di dalam lingkungan kerja fisik adalah intensitas kebisingan, temperatur, pencahayaan, kualitas udara, dan getaran. Suatu lingkungan kerja fisik dikatakan ideal apabila seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan tepat, cepat aman serta mendapatkan nilai produktivitas yang baik (Sutalaksana, 1979). Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi atau alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran, sehingga merupakan salah satu sumber stres dalam industri. Temperatur yang tidak dikendalikan dengan baik akan berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan pekerja dan gangguan kesehatan sehingga dapat meningkatkan beban kerja, mempercepat munculnya kelelahan dan keluhan subjektif serta menurunkan produktivitas kerja. Intensitas pencahayaan sangat mempengaruhi manusia untuk melihat objek. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik akan semakin diperlukan apabila mengerjakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian (Tawaka dkk, 2004). I-1 Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan atau di desain sedemikian sehingga menjadi kondusif terhadap pekerja untuk melaksanakan kegiatan dalam suasana yang aman dan nyaman. Evaluasi lingkungan dilakukan dengan cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja terhadap paparan lingkungan kerja (Manuaba, 1992) PT. Reksa Prima Daya didirikan tahun 2004. PT. Reksa Prima Daya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa produksi dan konsultan untuk konstruksi pengelasan, jasa pelatihan (trainning) pengelasan, jasa repair mesin-mesin produksi utamanya mesin las listrik serta konsultan jaminan kualitas kekuatan las (Quality Assurance). Saat ini PT. Reksa Prima Daya mempunyai 50 orang tenaga kerja produksi dan staf. Perusahaan mempunyai kebijakan produk atau jasa dari konsumen diselesaikan sesuai pasanan dan tepat waktu, hal tersebut membuat perusahaan harus mampu membuat konsumen puas dengan pemanfaatan sumber daya yang ada. Tenaga kerja manusia (operator) merupakan salah satu pendukung yang dominan dalam kegiatan produksi, oleh karena itu keberadaanya harus bisa dimanfaatkan secara optimal dan terarah dalam usaha meningkatkan kinerja dengan tidak melupakan batasan-batasan yang dimilikinya. Selain itu, manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung (Manuaba, 1992). Berdasarkan hasil pengukuran terhadap lingkungan kerja operator di bagian produksi, diperoleh data rata-rata tingkat kebisingan sebesar 85 dB, temperatur sebesar 32°C, dan pencahayaan sebesar 150 lux. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.51/MEN/1999 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 405/Menkes/SK/XI/2002, nilai ambang batas (NAB) tertinggi kebisingan adalah 85 dB untuk 8 jam kerja per hari, untuk temperatur ruangan NAB terendah adalah 18° C dan NAB tertinggi adalah 30°C, dan tingkat pencahayaan minimal untuk pekerjaan mesin dan perakitan adalah 300 lux. Berdasarkan hasil survey terhadap 30 operator produksi, diperoleh hasil 28 operator menyatakan tidak nyaman dan terganggu dengan kebisingan, temperatur, dan penerangan yang ada saat ini, dimana tingkat kebisingan dan temperatur I-2 terlalu tinggi dan penerangan dianggap terlalu rendah selama bekerja di bagian produksi. Pada bulan September 2006 PT. Reksa Prima Daya sedang memproduksi meja, dimana berdasarkan pengamatan langsung dapat diketahui rata-rata performansi kerja operator sebesar 84.4 detik untuk menyelesaikan merakit sebuah meja. Berdasarkan penggambaran permasalahan diatas dapat dilakukan penelitian mengenai tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan lingkungan kerja operator di bagian produksi PT. Reksa Prima Daya yang mendukung performansi kerja. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana menentukan tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di lingkungan kerja operator pada bagian produksi PT. Reksa Prima Daya dalam upaya evaluasi di lingkungan kerja untuk mendukung performansi kerja. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian mengenai usulan perbaikan tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan lingkungan kerja operator untuk meningkatkan performansi kerja, yaitu: 1. Menentukan level tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di bagian produksi PT. Reksa Prima Daya yang mendukung performansi kerja operator produksi. 2. Menganalisa level terpilih dari alternatif level faktor kebisingan, temperatur, dan pencahayaan terhadap performansi kerja operator produksi. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Memberikan usulan perbaikan mengenai tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan pada bagian produksi PT. Reksa Prima Daya berdasarkan hasil eksperimen untuk meningkatkan performansi kerja operator. 1.5 BATASAN MASALAH I-3 Agar sasaran dalam studi lapangan tercapai, maka perlu dilakukan batasan-batasan sebagai berikut: 1. Operator penelitian adalah 3 operator bagian produksi PT. Reksa Prima Daya. 2. Pengambilan data tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di bagian produksi PT. Reksa Prima Daya dilakukan tanggal 11 sampai dengan 16 Desember 2006. 3. Eksperimen dilakukan di laboratorium, dengan tingkat kebisingan disimulasikan pada kondisi rendah (60 dB), sedang (75 dB), dan tinggi (85 dB). Temperatur disimulasikan pada kondisi rendah (24°C), sedang (27°C), dan tinggi (32°C). Tingkat pencahayaan disimulasikan pada kondisi rendah (150 lux), sedang (200 lux), dan tinggi (300 lux). 1.6 ASUMSI MASALAH Asumsi penelitian mengenai usulan perbaikan kondisi tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan lingkungan kerja operator untuk meningkatkan performansi kerja, sebagai berikut: 1. Kemampuan kerja ketiga operator penelitian dianggap sama. 2. Pengambilan data dalam eksperimen di laboratorium ruang iklim dianggap mewakili kondisi kerja di bagian produksi PT. Reksa Prima Daya. 3. Variabel bebas lain yang muncul pada saat pengukuran berkaitan dengan waktu pengambilan data seperti perbedaan hari tidak berpengaruh terhadap variabel respon. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan laporan Tugas Akhir disusun secara sistematis agar mempermudah dalam membaca dan memahami hasil dari penelitian ini, adapun sistematika penulisannya sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi latar belakang usulan perbaikan tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di lingkungan kerja bagian produksi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. Diuraikan mengenai lingkungan kerja yang terdiri dari faktor kebisingan, temperatur, dan pencahayaan dapat I-4 mempengaruhi performansi kerja seseorang. Lingkungan kerja yang ideal dapat meningkatkan kinerja operator, sehingga penelitian ini ditujukan untuk memberikan usulan perbaikan tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan lingkungan kerja fisik yang optimal. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini menjelaskan tentang teori yang menjadi landasan bagi penelitian baik dari buku referensi, jurnal maupun sumber literatur yang lain. Berisi gambaran lingkungan kerja fisik perusahaan, dijabarkan tentang teori yang mendukung dan terkait langsung dengan penelitian khususnya pada pengaruh tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di lingkungan kerja terhadap performansi kerja operator dan konsep desain eksperimen. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi gambaran terstruktur tahap demi tahap pelaksanaan penelitian yang digambarkan dalam flow chart dari langkah-langkah yang dilakukan agar memiliki urut-urutan yang jelas untuk pengerjaannya. BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini dimulai dengan pengambilan data di perusahaan yang akan menjadi parameter eksperimen dan validasi dari pengolahan data. Pengolahan data dikemukakan secara bertahap dan urut yang dimulai dari penyajian keabsahan data sampai dengan diperolehnya hasil akhir perhitungan yang didasarkan pada hasil eksperimen tiga faktor yang mendukung performansi kerja. BAB VI : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini berisi analisis perhitungan dan interpretasi hasil yang dilakukan dengan metode eksperimen. Dilakukan analisis terhadap hasil kerja operator dengan perlakuan sesuai kondisi yang diterima di perusahaan dan hasil kerja pada perlakuan dari faktor dan level optimal dari eksperimen yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usulan perbaikan tingkat kebisingan, temperatur, dan pencahayaan di lingkungan kerja operator bagian produksi. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN I-5 Bab ini berisi uraian hasil pengolahan dan interpretasi dan menjawab dari tujuan, sedangkan saran berisi kelanjutan dari penelitian yang dilakukan dan masukan bagi perusahaan tempat dilakukannya penelitian. I-6