Bab II Kajian Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam memperkaya teori yang digunakan pada penelitian. Pada penelitian terdahulu ini menggunakan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan saat ini yaitu mengenai strategi promosi. NO 1 Nama Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Shakeel-Ul- Integrated Kualitatif Rehman dan Dr. Marketing pemasaran terpadu harus M.Syed Ibrahim Communication memiliki kombinasi yang (2011) and Promotion tepat dari alat promosi Suksesnya komunikasi dan teknik yang membantu perusahaan untuk mengetahui metode yang tepat dan efisien. Ditujukan untuk berkomunikasi dan membangun hubungan dengan pelanggan (konsumen) serta pihak yang memiliki kepentingan lainnya 2 Al-Dmour, The Effect of Tujuan dari penelitian ini Hani; Al-Zu'bi, Service marketing adalah untuk Zu'bi M Mix Elements mempelajari pengaruh F; Kakeesh, on Customer- unsur bauran pemasaran Dana. (2013). Based Brand pada merek produk International Equity: An bidang jasa. Hal ini juga 9 10 Journal of Imperial Study on bertujuan untuk Business and Mobile Telecom mengetahui pengaruh Management. Service Recipient unsur-unsur tersebut Proquest E- in Jordan terhadap konsumen atau journal Binus pasar yang dituju. University Peneliti juga menganalisis data yang diperoleh dari kuesioner mengungkapkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari elemen bauran pemasaran jasa terhadap ekuitas merek berbasis pelanggan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan merek, merupakan aset berharga untuk sektor jasa, terutama bagi manajer pemasaran untuk menilai hasil dari upaya mereka dengan mendapatkan umpan balik dari pelanggan untuk masalah yang dapat muncul dalam layanan yang disediakan Villarejo- Ramos, 3 Angel F; SánchezFranco, Manuel J. (2005). Proquest The impact of Penelitian ini Marketing menunjukkan Communication dampak dari komunikasi and Price pemasaran dan promosi 11 E-journal Binus Promotion on University Brand Equity. suatu produk ditentukan oleh ekuitas merek. Tinjauan teoritis mendukung menerapkan teknik analisis berdasarkan persamaan model struktural untuk mengkonfirmasi secara empiris hubungan antara upaya komunikasi pemasaran dan dimensi ekuitas merek: persepsi kualitas, loyalitas merek, kesadaran merek dan citra merek. Model pengukuran ini diverifikasi pada kelompok sampel keluarga yang membeli barang tahan lama 4 Natasudharma Analisis Dan Penggunaan strategi Wijaya, Caroline, Perumusan marketing mix sangat Suryadi, Bun Strategi berhasil memasarkan Sucento Marketing Mix beberapa produk sejenis Dan STP Untuk yang ada di beberapa meningkatkan mall Brand Awareness jakarta. Dengan membuat Cafe "X" masyarakat atau pengunjung mengetahui terlebih dahulu barang yang dipasarkan, maka 12 secara tidak langsung produk yangditawarkan dapat diketahui oleh pengunjung 5 Dr. M.Syed INTEGRATED IMC Merupakan alat Ibrahim MARKETING yang kuat untuk COMMUNICATI menuntun praktisi dalam ON AND mengembangkan dan PROMOTION menanamkan komunikasi pemasaran secara lebih konsisten dan efektif. Sehingga kegiatan promosi yang diakukan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan. Table Jurnal 2.1 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi memegang peranan penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasaran. Komunikasi pemasaran membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, oleh karena itu pemasar harus berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. Bauran komunikasi pemasaran atau biasa disebut sebagai Intergated Marketing Communications (IMC) menurut Four As (the American Association of Advertising Agency) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai 13 tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi misalnya Sales Promotion, direct marketing dan Public Relation dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian maksimal. (George E. Belch & Michael A. Belch, 2010:11) Ada delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif. Komunikator harus : 1. Mengidentifikasi khalayak yang dituju Khalayak dapat diartikan ssebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keutusan atau pihak yang mempengaruhi. 2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut Setelah pasaran sasaran dan karakteristiknya diidentifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang di harapkan dari khalayak. Merancang pesan, ssetelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari khalayak, komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya pesan itu harus menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan keinginan dan menggerakan tindakan. 3. Memformulakan pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah. Isi pesan : apa yang akan dikatakan Struktur pesan : bagaimana mengatakannya ssecara logis Format pesan : bagaimana mengatakannya secara simbolik Sumber pesan : siapa seharusnya mengataknnya 4. Memilih saluran komunikasi Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu saliran komunikasi personal yang mencakpu dua orang atau lebih untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain dan saluran komunikasi nonpersonal yang menyapaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara. 5. Menentukan total anggaran promosi Ada empat metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi: a. Metode sesuai kemampuan b. Metode persentase penjualan 14 c. Metode keseimbangan persaingan d. Metode tujuan dan tugas 6. Membuat keputusan atas naruann promosi Perusahaan harus menditribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yaitu : a. Iklan b. Promosi penjualan c. Hubungan masyarakat dan publisitas d. Penjualan personal e. Pemasaran langsung 7. Mengukur hasil promosi tersebut Setelah menetapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran. 8. Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi pemasaran terintegrasi Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapi tujuan komunkasinya. Prakitik ini terus berlangsung, meski sekaran ini terjadi integrasi dari pasar massal kebanyakan pasar kecil, yang masing0masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri, berkembangnya bebagai jeni media baru dan semakin canggihnya konsumen. (Hermawan,2012: 63-66) Dari definisi-definisi diatas, dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan melalui interaksi antar individu dengan individu maupun individu dengan kelompok dengan menggunakan simbol tertentu untuk menyampaikan pesan tersebut agar dapat di pahami oleh penerima pesan. 2.3 Startegi Strategi adalah serangkaian langkah yang harus dilakukan secara matang dan terorganisir dalam meraih target organisasi. Menurut Barry strategi diartikan sebagai rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi ddimasa depan dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut. (Tripomo dan Udan, 2005:17). 15 Menurut Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaiaman membuuat persepsi baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan jadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik. (Suyanto, 2007:16). Dari pengertian-pengertian strategi diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan karena strategi merupakan rencana dari apa yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut agar tercapainya tujuan utama perusahaan tersebut. 2.4 Promotion Mix (Bauran Promosi) Menurut William J. Stanton yang dikutip (Basu Swastha dan Irawan ,2008:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa, Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Bauran promosi (promotion mix) juga di sebut sebagai bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan saran pemasaran langsung yang di gunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelaggan secara persuasif dan membangun hubungan pelaggan (Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2006:116-117). Didalam bauran promosi terdapat lima sarana promosi utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (personal selling), hubungan masyarakat (public relations), promosi penjualan (sales promotion) dan pemasaran langsung (direct marketing). Dari kesimpulan diatas bahwa bauran promosi bagi perusahaan sangatlah penting bisa dilihat dari peran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotional mix selain periklanan dan penjualan pribadi, pada pokoknya bauran promosi (promotional mix) terdiri dari empat variabel, yaitu periklanan (advertising), 16 promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas dan pemasaran langsung (direct marketing). 2.4.1 Public Relations (Hubungan Masyarakat) Menurut Frank Jefkins (2005:260) Humas adalah segenap upaya yang terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik dan pengertian timbal-balik antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Public relations Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok kelompok tersebut dapat terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak atau orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media masa. (Huriyati Ratih, 2010:60). Publisitas merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam program public relations atau humas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas adalah suatu bentuk komunikasi non personal dalam bentuk berita (news story form), sehubungan dengan organisasi tertentu, dan atau tentang produkproduknya yang ditransmisi melalui perantara media massa (Muhammad, 2009:60). Fungsi utama humas meliputi: 1) Hubungan dengan pers yakni menyajikan berita dan informasi 2) Publisitas produk seperti mensponsori berbagai program 3) Komunikasi korporat yaitu meningkatkan kesepamahaman organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal 4) Lobi yakni menjalin hubungan erat para penentu kebijakan dan kalangan legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan peraturan dan undangundang tertentu. 5) Konseling yaitu dengan member saran manajemen tentang isu-isu publik dan bagaimana perusahaan mesti mneyikapinya serta tentanng citra perusahaan. (Sulaksana, 2003:124-125) 17 Dengan publisitas, image produk dan perusahaan akan mendapatkan kesan tersendiri. Pelanggan sering mengasosiakan produk dengan citra perusahaannya. Tidak sedikit seseorang memutuskan menggunakan produk atau jasa karena dipengaruhi oleh persepsi umum publik mengenai perusahaannya. Oleh karena itu, kegiatan pencitraan perusahaan memang merupakan bagian dari strategi promosi yang tidak boleh diabaikan. Dari pernyataan para ahli menyimpulkan public relations adalah mempertahankan dan timbal balik dengan masyarakat atau organisasi dan ini sangat penting bagi perusahaan, karna peran public relations dalam menjaga nama perusahaan merupakan telinga dan mata perusahaan yang dapat menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi dan memberikan masukan masukan kepada pimpinan perusahaan atau organisasi. 2.4.2 Direct Marketing (Pemasaran Langsung) (Philip Kotler, 2005:288) mengemukakan bahwa pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. (Hurriyati Ratih,2010:61) Pemasaran Langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau berbeda media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan agar pesan pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi ( pengecilan ) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang dapat diukur, khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang disebut pemasaran pesanan langsung. Dewasa ini, banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung untuk membina jangka panjang dengan pelanggan. 18 2.4.3 Advertising (Periklanan) Menurut (Philip Kotler, 2005:277) bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang tertentu yang harus dibayar. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensila atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya. ( Frank Jefkins,2005:5) Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunnakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang di susun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. (Hurriyati ratih, 2010:59) Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyampaian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu, menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainmnent). 2.4.4 Sales Promotion (promosi penjualan) Sales promotion adalah bebagai insentif jangka pendek unutk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk dan jasa. Jadi, dalam sales promotion ini biasanya di gunakan orang-orang yang di tugaskan untuk memperkenalkan sekaligus menjual produk dan mendorong konsumen untuk membeli ataupun menggunakan suatu produk berupa barang atau jasa. Kotler (2005:264). Promosi penjualan atau sales promotion yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau intensif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan (Morissan, 2010:25). Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang di beli pelanggan. Tujuan dari 19 promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui Promosi Penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impluse buying (pembelian tanpa renca sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. (Hurriyati ratih, 2010:60). Dalam hal ini menurut( Muhammad, 2009:63-64), sales promotion mencakup alat untuk promosi konsumen, seperti sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, percobaan gratis, garansi, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat pembelian. Sales promotion mempunyai tujuan, seperti: 1) Menarik pelanggan baru 2) Mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru 3) Mengupayakan kerjasama dengan pengecer atau perantara lainnya 4) Meningkatkan permintaan dari konsumen 2.4.5 Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) Personal selling menurut (Huriyati Ratih, 2012:59) adalah komunikasi langsung antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudia akan menccoba dan membelinya. personal selling merupakan “tendangan” paling dekat dengan gawang yang sangat menentukan keseluruhan proses promosi. Maka dari itu, personal selling bukanlah aktivitas yang mudah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hal yang paling sulit ialah mengubah kebiasaan. Oleh karena itu, personal selling harus strategis, terencana, dan fokus pada suatu sasaran. (Muhammad, 2009:56) Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tentang bauran komunikasi pemasaran: (Adisaputro, 2010:262-263) a) Karakteristik dari target audience (penerima pesan): pesan yang dirancang akan berbeda bagi penerima pesan yang berpendidikan tinggi dengan yang berendidikan rendah. 20 b) Karakteristik dari produk perusahaan: pesan akan berbeda bilamana produk perusahaan menuntut adanya keterlibatan yang tinggi dari pemakainya (komputer, mobil) dibandingkan dengan produk dengan keterlibatan rendah (sabun, minyak goreng, dsb). c) Karakteristik dari tujuan perusahaan: cara berpromosinya akan berbeda untuk perusahaan yang memiliki posisi pasar yang berbeda. d) Pola persaingan pasar: apakah persaingan dilakukan atas dasar harga (Price Based Competition) atau persaingan atas dasar bukan harga (Non Price Based Competition). e) Ketersediaan dan biaya media yang dapat digunakan f) Kemungkinan adanya regulasi dari pemerintah dan berbagai isu etikal yangnperlu diperhatikan. 2.5 Wisatawan Kata wisatawan (tourist) merujuk pada orang. Secara umum wisatawan menjadi subset atau bagian dari traveller atau visitor. Untuk dapat disebut sebagai wisatawan, seseorang haruslah seorang traveller atau seorang visitor (Pitana, 2009:35). Dalam bahasa Inggris, orang yang melakukan perjalanan disebut traveller. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut tourist. Dalam undang-undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 2000, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi menurut pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan apapun tujuannya dengan catatan perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi. (Damardjati, 2001:88). a. Tipologi wisatawan Cohen (1972) mengklasifikasi wisatwan atas dasar tingkat familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian perjalanan wisatanya. Atas dasar ini, Cohen menggolongkan wisatawan menjadi empat, yaitu: 1) Drifter, yatiu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya, yang berpergian dalam jumlah kecil. 2) Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri, tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum. Wisatawan seperti ini 21 bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya dengan masyarakat lokal juga tinggi. 3) Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan, dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal. 4) Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu di pandu oleh pemandu wisata. (Pitana, 2009:47) b. Jenis-Jenis Wisatawan 1) Wisatawan Asing (Foreign Tourist) Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan negara di mana ia biasanya tinggal. Wisatawan ini disebut juga wisatawan mancanegara. 2) Domestic Foreign Tourist Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah di manaia tinggal. 3) Domestic Tourist Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata daam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Wisatawan ini disebut juga wisatwan dalam negeri atau wisatawan nusantara (wisnu). 4) Indigeneus Foreign Tourist Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri. Jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic Foreign Tourist. 5) Transit Tourist Wisatwan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri. 6) Business Tourist Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, bukan wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. 22 Jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan promer yaitu bisnis selesai dilakukan. c. Motivasi Wisatawan 1) Motivasi Fisik Tujuan wisatawan melakukan pariwisata adalah untuk memperoleh sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik, istirahat, santai, olah raga atau pemeliharaan kesehatan. 2) Motivasi Kultural Tujuan wisatawan melakukan aktivitas pariwisata adalah ada kaitannya dengan keinginan pribadi sesorang yakni supaya dapat melihat dan mengetahui negara/daerah lain, terutama mengenai penduduk dan kebudayaannya. 3) Motivasi Interpersonal Motivasi wisatawan melakukan aktivitas pariwisata adalah keinginan seseorang untuk mengunjungi sanak keluarga, teman baru, dan lain-lain. motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan seseorang untuk melarikan diri dari kesibukan rutin sehari-hari. 4) Motivasi Status dan Harga Diri Dalam hal ini motif yang mendorong wisatawan adalah suatu pamer, maksud dari perjalanannya adalah untuk memperlihatkan “siapa dia”, yakni untuk menunjukkan kedudukannya, statusnya dalam masyarakat tertentu demi prestige pribadinya. (Baiquni, 2011:36) 23 2.6 Kerangka Pemikiran KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGI BAURAN PROMOSI Advertising Public Personal Direct Sales Relation selling marketing Promotion PENGUNJUNG Kerangka pemikiran diatas sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, yaitu melalui kegiatan komunikasi pemasaran terpadu dapat menarik pengunjung di Pulau Burung yang ada dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Serang.