Bab II Kajian Pustaka Penelitian terdahulu

advertisement
Bab II
Kajian Pustaka
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam memperkaya teori yang
digunakan pada penelitian. Pada penelitian terdahulu ini menggunakan jurnal-jurnal
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan saat ini yaitu mengenai strategi
promosi.
NO
1
Nama Penulis
Judul Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
Shakeel-Ul-
Integrated
Kualitatif
Rehman dan Dr.
Marketing
pemasaran terpadu harus
M.Syed Ibrahim
Communication
memiliki kombinasi yang
(2011)
and Promotion
tepat dari alat promosi
Suksesnya komunikasi
dan teknik yang
membantu perusahaan
untuk mengetahui
metode yang tepat dan
efisien. Ditujukan untuk
berkomunikasi dan
membangun hubungan
dengan pelanggan
(konsumen) serta pihak
yang memiliki
kepentingan lainnya
2
Al-Dmour,
The Effect of
Tujuan dari penelitian ini
Hani; Al-Zu'bi,
Service marketing
adalah untuk
Zu'bi M
Mix Elements
mempelajari pengaruh
F; Kakeesh,
on Customer-
unsur bauran pemasaran
Dana. (2013).
Based Brand
pada merek produk
International
Equity: An
bidang jasa. Hal ini juga
9
10
Journal of
Imperial Study on
bertujuan untuk
Business and
Mobile Telecom
mengetahui pengaruh
Management.
Service Recipient
unsur-unsur tersebut
Proquest E-
in Jordan
terhadap konsumen atau
journal Binus
pasar yang dituju.
University
Peneliti juga
menganalisis data yang
diperoleh dari kuesioner
mengungkapkan
bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari
elemen bauran
pemasaran jasa terhadap
ekuitas merek berbasis
pelanggan. Penelitian ini
menunjukkan bahwa
pengenalan merek,
merupakan aset berharga
untuk sektor jasa,
terutama bagi manajer
pemasaran untuk menilai
hasil dari upaya mereka
dengan mendapatkan
umpan balik dari
pelanggan untuk masalah
yang dapat muncul dalam
layanan yang disediakan
Villarejo- Ramos,
3
Angel
F; SánchezFranco, Manuel J.
(2005). Proquest
The impact of
Penelitian ini
Marketing
menunjukkan
Communication
dampak dari komunikasi
and Price
pemasaran dan promosi
11
E-journal
Binus Promotion on
University
Brand Equity.
suatu produk ditentukan
oleh ekuitas merek.
Tinjauan teoritis
mendukung menerapkan
teknik analisis
berdasarkan persamaan
model struktural untuk
mengkonfirmasi secara
empiris hubungan antara
upaya komunikasi
pemasaran dan
dimensi ekuitas merek:
persepsi kualitas,
loyalitas merek,
kesadaran merek dan
citra merek. Model
pengukuran ini
diverifikasi pada
kelompok sampel
keluarga yang membeli
barang tahan lama
4
Natasudharma
Analisis Dan
Penggunaan strategi
Wijaya, Caroline,
Perumusan
marketing mix sangat
Suryadi, Bun
Strategi
berhasil memasarkan
Sucento
Marketing Mix
beberapa produk sejenis
Dan STP Untuk
yang ada di beberapa
meningkatkan
mall
Brand Awareness
jakarta. Dengan membuat
Cafe "X"
masyarakat atau
pengunjung mengetahui
terlebih dahulu barang
yang dipasarkan, maka
12
secara tidak langsung
produk yangditawarkan
dapat diketahui oleh
pengunjung
5
Dr. M.Syed
INTEGRATED
IMC Merupakan alat
Ibrahim
MARKETING
yang kuat untuk
COMMUNICATI
menuntun praktisi dalam
ON AND
mengembangkan dan
PROMOTION
menanamkan komunikasi
pemasaran secara lebih
konsisten dan efektif.
Sehingga kegiatan
promosi yang diakukan
perusahaan dapat
berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan.
Table Jurnal 2.1
2.2 Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi memegang peranan penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk di pasaran. Komunikasi pemasaran membutuhkan anggaran yang
tidak sedikit, oleh karena itu pemasar harus berhati-hati dan penuh perhitungan
dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja sasaran
komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan
sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. Bauran
komunikasi
pemasaran
atau
biasa
disebut
sebagai
Intergated
Marketing
Communications (IMC) menurut Four As (the American Association of Advertising
Agency) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai
13
tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk
komunikasi misalnya Sales Promotion, direct marketing dan Public Relation dan
memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi
maksimal melalui pengintegrasian maksimal. (George E. Belch & Michael A. Belch,
2010:11)
Ada delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan
promosi total yang efektif. Komunikator harus :
1. Mengidentifikasi khalayak yang dituju
Khalayak dapat diartikan ssebagai calon pembeli produk perusahaan,
pemakai saat ini, penentu keutusan atau pihak yang mempengaruhi.
2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut
Setelah pasaran sasaran dan karakteristiknya diidentifikasi, komunikator
pemasaran harus memutuskan tanggapan yang di harapkan dari khalayak.
Merancang pesan, ssetelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari
khalayak, komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif.
Idealnya pesan itu harus menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan,
membangkitkan keinginan dan menggerakan tindakan.
3. Memformulakan pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah.
Isi pesan : apa yang akan dikatakan
Struktur pesan : bagaimana mengatakannya ssecara logis
Format pesan : bagaimana mengatakannya secara simbolik
Sumber pesan : siapa seharusnya mengataknnya
4.
Memilih saluran komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu saliran komunikasi personal
yang mencakpu dua orang atau lebih untuk berkomunikasi secara langsung satu
sama lain dan saluran komunikasi nonpersonal yang menyapaikan pesan tanpa
melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media,
atmosfer dan acara.
5. Menentukan total anggaran promosi
Ada empat metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi:
a. Metode sesuai kemampuan
b. Metode persentase penjualan
14
c. Metode keseimbangan persaingan
d. Metode tujuan dan tugas
6. Membuat keputusan atas naruann promosi
Perusahaan harus menditribusikan total anggaran promosi untuk lima alat
promosi yaitu :
a. Iklan
b. Promosi penjualan
c. Hubungan masyarakat dan publisitas
d. Penjualan personal
e. Pemasaran langsung
7. Mengukur hasil promosi tersebut
Setelah menetapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur
dampaknya pada khalayak sasaran.
8. Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi pemasaran terintegrasi
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat
komunikasi untuk mencapi tujuan komunkasinya. Prakitik ini terus berlangsung,
meski sekaran ini terjadi integrasi dari pasar massal kebanyakan pasar kecil,
yang
masing0masing
memerlukan
pendekatan
komunikasi
tersendiri,
berkembangnya bebagai jeni media baru dan semakin canggihnya konsumen.
(Hermawan,2012: 63-66)
Dari definisi-definisi diatas, dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian pesan melalui interaksi antar individu dengan individu maupun
individu
dengan
kelompok
dengan
menggunakan
simbol
tertentu
untuk
menyampaikan pesan tersebut agar dapat di pahami oleh penerima pesan.
2.3 Startegi
Strategi adalah serangkaian langkah yang harus dilakukan secara matang dan
terorganisir dalam meraih target organisasi. Menurut Barry strategi diartikan sebagai
rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi apa suatu organisasi
ddimasa depan dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut.
(Tripomo dan Udan, 2005:17).
15
Menurut Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, strategi adalah
bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaiaman membuuat persepsi
baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan
pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala,
kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan jadi yang
pertama daripada menjadi yang lebih baik. (Suyanto, 2007:16).
Dari pengertian-pengertian strategi diatas maka dapat disimpulkan
bahwa strategi adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan
karena strategi merupakan rencana dari apa yang akan dilakukan oleh perusahaan
tersebut agar tercapainya tujuan utama perusahaan tersebut.
2.4 Promotion Mix (Bauran Promosi)
Menurut William J. Stanton yang dikutip (Basu Swastha dan Irawan
,2008:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa,
Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan,
personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Bauran promosi (promotion mix) juga di sebut sebagai bauran komunikasi
pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik
iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan saran
pemasaran langsung yang di gunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai
pelaggan secara persuasif dan membangun hubungan pelaggan (Philip Kotler dan
Gary Amstrong, 2006:116-117). Didalam bauran promosi terdapat lima sarana
promosi utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (personal selling),
hubungan masyarakat (public relations), promosi penjualan (sales promotion) dan
pemasaran langsung (direct marketing).
Dari kesimpulan diatas bahwa bauran promosi bagi perusahaan sangatlah
penting bisa dilihat dari peran yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan. Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel
promotional mix selain periklanan dan penjualan pribadi, pada pokoknya bauran
promosi (promotional mix) terdiri dari empat variabel, yaitu periklanan (advertising),
16
promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), publisitas
dan pemasaran langsung (direct marketing).
2.4.1 Public Relations (Hubungan Masyarakat)
Menurut Frank Jefkins (2005:260) Humas adalah segenap upaya yang
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan
niat baik dan pengertian timbal-balik antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.
Public relations Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
kelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok
kelompok tersebut dapat terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham,
pelanggan, khalayak atau orang-orang yang tinggal di sekitar organisasi, pemasok,
perantara, pemerintah, serta media masa. (Huriyati Ratih, 2010:60).
Publisitas merupakan salah satu teknik yang sering digunakan dalam program
public relations atau humas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas adalah suatu bentuk
komunikasi non personal dalam bentuk berita (news story form), sehubungan dengan
organisasi tertentu, dan atau tentang produkproduknya yang ditransmisi melalui
perantara media massa (Muhammad, 2009:60). Fungsi utama humas meliputi:
1)
Hubungan dengan pers yakni menyajikan berita dan informasi
2)
Publisitas produk seperti mensponsori berbagai program
3)
Komunikasi korporat yaitu meningkatkan kesepamahaman organisasi melalui
komunikasi internal dan eksternal
4)
Lobi yakni menjalin hubungan erat para penentu kebijakan dan kalangan
legislatif untuk mendukung atau justru menggagalkan peraturan dan undangundang tertentu.
5)
Konseling yaitu dengan member saran manajemen tentang isu-isu publik dan
bagaimana perusahaan mesti mneyikapinya serta tentanng citra perusahaan.
(Sulaksana, 2003:124-125)
17
Dengan publisitas, image produk dan perusahaan akan mendapatkan kesan
tersendiri. Pelanggan sering mengasosiakan produk dengan citra perusahaannya.
Tidak sedikit seseorang memutuskan menggunakan produk atau jasa karena
dipengaruhi oleh persepsi umum publik mengenai perusahaannya. Oleh karena itu,
kegiatan pencitraan perusahaan memang merupakan bagian dari strategi promosi
yang tidak boleh diabaikan.
Dari
pernyataan
para
ahli
menyimpulkan
public
relations
adalah
mempertahankan dan timbal balik dengan masyarakat atau organisasi dan ini sangat
penting bagi perusahaan, karna peran public relations dalam
menjaga nama
perusahaan merupakan telinga dan mata perusahaan yang dapat menganalisis
berbagai kecenderungan, memprediksi dan memberikan masukan masukan kepada
pimpinan perusahaan atau organisasi.
2.4.2 Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
(Philip Kotler, 2005:288) mengemukakan bahwa pemasaran langsung (direct
marketing)
adalah
penggunaan
saluran-saluran
langsung
konsumen
untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa
menggunakan perantara pemasaran.
(Hurriyati Ratih,2010:61) Pemasaran Langsung adalah sistem pemasaran
yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau berbeda media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam
pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen
individual, dan tujuan agar pesan pesan tersebut ditanggapi konsumen yang
bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat
pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi ( pengecilan )
pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta
pilihan yang sangat individual.
Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh paling pesat untuk
melayani pelanggan. Pemasar langsung mencari tanggapan yang dapat diukur,
khususnya pesanan pelanggan. Hal ini kadang-kadang disebut pemasaran pesanan
langsung. Dewasa ini, banyak pemasar langsung menggunakan pemasaran langsung
untuk membina jangka panjang dengan pelanggan.
18
2.4.3 Advertising (Periklanan)
Menurut (Philip Kotler, 2005:277) bahwa iklan adalah segala bentuk
presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang
tertentu yang harus dibayar.
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensila atas produk barang atau
jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya. ( Frank Jefkins,2005:5)
Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunnakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk
komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang di susun sedemikian rupa sehingga menimbulkan
rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan
pembelian. (Hurriyati ratih, 2010:59)
Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang
meliputi penyampaian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan
memiliki empat fungsi utama yaitu, menginformasikan khalayak mengenai seluk
beluk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan
menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan
suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi
(entertainmnent).
2.4.4 Sales Promotion (promosi penjualan)
Sales promotion adalah bebagai insentif jangka pendek unutk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk dan jasa. Jadi, dalam sales promotion
ini biasanya di gunakan orang-orang yang di tugaskan untuk memperkenalkan
sekaligus menjual produk dan mendorong konsumen untuk membeli ataupun
menggunakan suatu produk berupa barang atau jasa. Kotler (2005:264).
Promosi penjualan atau sales promotion yaitu kegiatan pemasaran yang
memberikan nilai tambah atau intensif kepada tenaga penjualan, distributor, atau
konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan (Morissan, 2010:25).
Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang di beli pelanggan. Tujuan dari
19
promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui Promosi Penjualan, perusahaan
dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk
pesaing mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi
pesaing, meningkatkan impluse buying (pembelian tanpa renca sebelumnya), atau
mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. (Hurriyati ratih,
2010:60).
Dalam hal ini menurut( Muhammad, 2009:63-64), sales promotion mencakup
alat untuk promosi konsumen, seperti sampel, kupon, tawaran pengembalian uang,
potongan harga, premi, hadiah, percobaan gratis, garansi, promosi silang, pajangan
dan demonstrasi di toko tempat pembelian. Sales promotion mempunyai tujuan,
seperti:
1) Menarik pelanggan baru
2) Mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru
3) Mengupayakan kerjasama dengan pengecer atau perantara lainnya
4) Meningkatkan permintaan dari konsumen
2.4.5 Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Personal selling menurut (Huriyati Ratih, 2012:59) adalah komunikasi
langsung antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudia akan menccoba dan membelinya.
personal selling merupakan “tendangan” paling dekat dengan gawang yang
sangat menentukan keseluruhan proses promosi. Maka dari itu, personal selling
bukanlah aktivitas yang mudah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hal yang
paling sulit ialah mengubah kebiasaan. Oleh karena itu, personal selling harus
strategis, terencana, dan fokus pada suatu sasaran. (Muhammad, 2009:56)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tentang bauran komunikasi
pemasaran: (Adisaputro, 2010:262-263)
a) Karakteristik dari target audience (penerima pesan): pesan yang dirancang
akan berbeda bagi penerima pesan yang berpendidikan tinggi dengan yang
berendidikan rendah.
20
b) Karakteristik dari produk perusahaan: pesan akan berbeda bilamana produk
perusahaan menuntut adanya keterlibatan yang tinggi dari pemakainya
(komputer, mobil) dibandingkan dengan produk dengan keterlibatan rendah
(sabun, minyak goreng, dsb).
c) Karakteristik dari tujuan perusahaan: cara berpromosinya akan berbeda untuk
perusahaan yang memiliki posisi pasar yang berbeda.
d) Pola persaingan pasar: apakah persaingan dilakukan atas dasar harga (Price
Based Competition) atau persaingan atas dasar bukan harga (Non Price Based
Competition).
e) Ketersediaan dan biaya media yang dapat digunakan
f) Kemungkinan adanya regulasi dari pemerintah dan berbagai isu etikal
yangnperlu diperhatikan.
2.5 Wisatawan
Kata wisatawan (tourist) merujuk pada orang. Secara umum wisatawan
menjadi subset atau bagian dari traveller atau visitor. Untuk dapat disebut sebagai
wisatawan, seseorang haruslah seorang traveller atau seorang visitor (Pitana,
2009:35). Dalam bahasa Inggris, orang yang melakukan perjalanan disebut traveller.
Sedangkan orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut tourist.
Dalam
undang-undang
Kepariwisataan
Nomor
9
tahun
2000,
wisatawan
didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi menurut
pengertian ini, semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan
apapun tujuannya dengan catatan perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak
untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi. (Damardjati, 2001:88).
a. Tipologi wisatawan
Cohen (1972) mengklasifikasi wisatwan atas dasar tingkat familiarisasi dari
daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian perjalanan wisatanya.
Atas dasar ini, Cohen menggolongkan wisatawan menjadi empat, yaitu:
1)
Drifter, yatiu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali
belum diketahuinya, yang berpergian dalam jumlah kecil.
2) Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur
perjalanannya sendiri, tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang yang
sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum. Wisatawan seperti ini
21
bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya
dengan masyarakat lokal juga tinggi.
3) Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan
perjalanannya kepada agen perjalanan, dan mengunjungi daerah tujuan wisata
yang sudah terkenal.
4) Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi
daerah yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di
tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu di pandu oleh pemandu wisata.
(Pitana, 2009:47)
b. Jenis-Jenis Wisatawan
1) Wisatawan Asing (Foreign Tourist)
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu
negara lain yang bukan merupakan negara di mana ia biasanya tinggal.
Wisatawan ini disebut juga wisatawan mancanegara.
2) Domestic Foreign Tourist
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena
tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah di manaia tinggal.
3) Domestic Tourist
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata daam
batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.
Wisatawan ini disebut juga wisatwan dalam negeri atau wisatawan nusantara
(wisnu).
4) Indigeneus Foreign Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya
berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan
wisata di wilayah negaranya sendiri. Jenis wisatawan ini merupakan
kebalikan dari Domestic Foreign Tourist.
5) Transit Tourist
Wisatwan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu, yang
terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan
atas kemauannya sendiri.
6) Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, bukan wisata, tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai.
22
Jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan promer
yaitu bisnis selesai dilakukan.
c. Motivasi Wisatawan
1) Motivasi Fisik
Tujuan wisatawan melakukan pariwisata adalah untuk memperoleh sesuatu
yang berhubungan dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik,
istirahat, santai, olah raga atau pemeliharaan kesehatan.
2) Motivasi Kultural
Tujuan wisatawan melakukan aktivitas pariwisata adalah ada kaitannya
dengan keinginan pribadi sesorang yakni supaya dapat melihat dan
mengetahui
negara/daerah
lain,
terutama
mengenai
penduduk
dan
kebudayaannya.
3) Motivasi Interpersonal
Motivasi wisatawan melakukan aktivitas pariwisata adalah keinginan
seseorang untuk mengunjungi sanak keluarga, teman baru, dan lain-lain.
motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan seseorang untuk melarikan
diri dari kesibukan rutin sehari-hari.
4) Motivasi Status dan Harga Diri
Dalam hal ini motif yang mendorong wisatawan adalah suatu pamer, maksud
dari perjalanannya adalah untuk memperlihatkan “siapa dia”, yakni untuk
menunjukkan kedudukannya, statusnya dalam masyarakat tertentu demi
prestige pribadinya. (Baiquni, 2011:36)
23
2.6 Kerangka Pemikiran
KOMUNIKASI PEMASARAN
STRATEGI
BAURAN PROMOSI
Advertising
Public
Personal
Direct
Sales
Relation
selling
marketing
Promotion
PENGUNJUNG
Kerangka pemikiran diatas sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan
pada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, yaitu melalui kegiatan
komunikasi pemasaran terpadu dapat menarik pengunjung di Pulau Burung yang ada
dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Serang.
Download