TERAPI UNTUK BERHENTI MEROKOK DAN INTERAKSI OBAT Modul 3 Tobacco Education Program “Peran apoteker dalam pengendalian tembakau” This presentation was adapted from Rx for change with permission 1 Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada TUJUAN PEMBELAJARAN Apoteker dan calon apoteker diharapkan mampu untuk: • Mendeskripsikan jenis pengobatan yang tersedia untuk berhenti merokok dan aplikasinya • Mempraktekkan teknik konseling untuk tiap-tiap jenis terapi (ditekankan untuk Varenicline) • Menyebutkan keuntungan dan kerugian masing masing jenis obat untuk berhenti merokok • Mendeskripsikan prinsip interaksi obat dengan merokok 2 • Mendeskripsikan pengaruh berhenti merokok dengan pengobatan pasien ISI PRESENTASI • Jenis terapi berhenti merokok: metode non farmakologi dan farmakologi • Metode farmakologi: terapi lini pertama dan lini kedua • Terapi lini pertama (NRT, Bupropion, Varenicline) • Terapi lini kedua (Nortriptyline and Clonidine) • Terapi kombinasi • Interaksi obat dengan merokok • Interaksi obat di level farmakokinetik • Interaksi obat di lebel farmakodinamik This presentation was adapted from Rx for change with permission 3 • Rangkuman METODE NON FARMAKOLOGI Program berhenti merokok Self-help program Konseling individu Konseling kelompok Konseling via telefon Konseling Web-based • Akupuntur • Hipnoterapi • Terapi pijat • www.quittobaccoindonesia.com • www.stopmerokok.com by Pfizer 4 • • • • • Terapi alternatif dan komplementer METODE FARMAKOLOGI : Terapi lini pertama: • Nicotine replacement therapy (NRT) Nikotin gum, patch, lozenge, nasal spray, inhaler • Jenis obat psikotropik Bupropion • Agonis parsial nicotinic reseptor Varenicline Terapi lini kedua: Di Indonesia, hanya varenicline yang tersedia untuk terapi lini pertama • Nortriptyline 5 • Clonidine NRT: PRODUK Pasien harus berhenti merokok ketika sedang memulai pengobatan dengan NRT 6 • Polacrilex gum • Lozenge • Transdermal patch • Nasal spray • Inhaler NRT: PERINGATAN Pasien dengan penyakit kardiovaskuler • Infark miokardial (dalam 2 minggu terakhir) • Aritmia parah Produk NRT boleh digunakan untuk pasien diatas, 7 • Angina yang memburuk NIKOTIN GUM: DOSIS Dosis didasarkan pada “pertama kali merokok di pagi hari” sebagai indikator ketergantungan nikotin Untuk 2 mg gum: Jika pasien merokok pertama dalam waktu ≥ 30 menit setelah bangun tidur Untuk 4 mg gum: 8 Jika pasien merokok pertama dalam waktu < 30 menit setelah bangun tidur NIKOTIN GUM: DOSIS (CONT’D) Jadwal penggunaan nikotin gum Minggu 1–6 Minggu 7–9 1 gum tiap 1–2 1 gum tiap 2–4 jam jam Minggu 10–12 1 gum tiap 4–8 jam 9 Jangan lebih dari 24 gum per hari. NIKOTIN GUM: TEKNIK KONSELING • Jangan makan/minum dalam 15 menit sebelum menggunakan gum • Kunyah gum pelan pelan, sampai terasa aroma kuat, dan letakkan di antara pipi gusi. Ulangi sampai rasa mulai hilang 10 • Jangan gunakan lebih dari 1 gum di satu waktu. NIKOTIN LOZENGE NICORETTE LOZENGE AND NICORETTE MINI LOZENGE (GLAXOSMITHKLINE); GENERICS • menghantarkan ~25% nikotin lebih banyak dibanding dengan bentuk gum • sugar-free mint, cherry flavors • Berisi agen buffer untuk meningkatkan absorpsi nikotin • Tersedia : 2 mg, 4 mg 11 Formulasi nikotin polacrilex NIKOTIN LOZENGE: TEKNIK KONSELING • Nikotin lozenge harus dikonsumsi seperti permen biasa atau lozenge lain • Letakkan lozenge di atas lidah, sampai melarut. Jangan dikunyah atau ditelan • Gunakan lidah untuk menggerakkan lozenge ke sisi kiri dan kanan mulut 12 • Biasanya membutuhkan waktu 20 sd 30 menit untuk melarut. Jangan ditelan dulu! TRANSDERMAL NICOTINE PATCH NICODERM CQ (GLAXOSMITHKLINE); GENERIC • Nikotin diabsorpsi baik melalui kulit, untuk menghindari first pass metabolism 13 • Kadar nikotin plasma lebih rendah dan berfluktuasi, dibandingkan dengan merokok TRANSDERMAL NICOTINE PATCH: DOSIS Perokok ringan Perokok berat 10 batang rokok/hari >10 batang rokok/hari Step 2 (14 mg, 6 minggu) Step 1 (21 mg, 6 minggu) Step 3 (7 mg, 2 minggu) Step 2 (14 mg, 2 minggu) Dikonsumsi 1x sehari 14 Step 3 (7 mg, 2 minggu) NIKOTIN TRANSDERMAL: TEKNIK KONSELING • Nikotin Patch harus diaplikasikan di area yang bersih, kering, dan tanpa bulu, misalnya di pangkal atas kaki, lengan bagian dalam, atau dada. • Jangan diaplikasikan di kulit yang luka, merah, atau teriritasi • Lepaskan patch setelah 16 jam (biasanya menjelang tidur). 15 • Pemilihan lokasi penempelan harus bervariasi setiap hari BUPROPION SR ZYBAN (GLAXOSMITHKLINE); GENERIC • Dikategorikan sbg non-nicotine agent • Jenis antidepresan sustained-release 16 • Bentuk tablet (oral) BUPROPION: MEKANISME AKSI • Jenis antidepresan, bekerja di neurotransmitter otak: • Dopamine • Norepinephrine • Antagonis dari nicotinic acetylcholine receptor • Efek klinis • hasrat merokok 17 • gejala withdrawal BUPROPION: KONTRAINDIKASI • Pasien dengan seizure disorder • Pasien yang sedang menggunakan obat: • Wellbutrin, Wellbutrin SR, Wellbutrin XL • MAO inhibitor sejak 14 hari • Pasien dengan sejarah anoreksia dan bulimia nervosa 18 • Pasien yang sedang dalam proses berhenti minum alkohol atau obat sedatif (termasuk benzodiazepine) BUPROPION: PERHATIAN DAN PERINGATAN Gejala neuropsychiatic dan risiko bunuh diri • Perubahan mood (depresi atau stimulasi) • Psychosis/halusinasi/paranoid/delusi • Cemas/panik/agitasi • Keinginan bunuh diri • Usaha bunuh diri • Bunuh diri 19 Pasien harus menghentikan bupropion dan menghubungi apoteker jika terjadi hal-hal diatas BUPROPION: PERHATIAN DAN PERINGATAN (CONT’D) Bupropion harus digunakan dengan hatihati pada pasien: • Pasien dengan sejarah seizure • Pasien dengan sejarah cranial trauma • Pasien yang menggunakan antipsychotics, antidepressants, theophylline, systemic steroids • Pasien dengan hepatic cirrhosis parah 20 • Pasien dengan gangguan depresi dan psikiatrik BUPROPION SR: DOSIS Pasien harus memulai terapi 1-2 minggu sebelum jadwal berhenti merokok (quit date) untuk memastikan kadar plasma bupropion mencapai level terapetik Terapi inisial 150 mg tiap pagi selama 3 hari Selanjutnya… 150 mg 2x sehari Durasi 7–12 minggu 21 BUPROPION: ADVERSE EFFECTS Efek samping yang sering terjadi: • Insomnia (saran: hindari minum obat menjelang tidur) • Mulut kering Efek samping yang jarang: • Tremor 22 • Skin rash BUPROPION SR: RINGKASAN KEUNTUNGAN Bentuk tablet shg mudah digunakan 2x sehari, potensi lupa rendah • Risiko sizure meningkat • Banyak kontraindikasi pada beberapa pasien Menghambat kenaikan berat badan Bupropion menguntungkan bagi pasien yang terindikasi depresi 23 KERUGIAN VARENICLINE: CHAMPIX (PFIZER)® • Dikategorikan non-nicotine agent • Agonis parsial nicotinic receptor 24 • Bentuk tablet Starter Pack Maintenance Pack Source: PT Pfizer Indonesia, 2013 25 25 VARENICLINE: MEKANISME AKSI Terikat dengan afinitas tinggi dan selektif di reseptor 42 neuronal nicotinic acetylcholine • Menstimulasi aktivitas sebagai agonis level rendah • Secara kompetitif menghambat ikatan nikotin Efek klinik • gejala withdrawal 26 • Mem-blok stimulasi dopaminergik yang berperan dalam dorongan dan keinginan merokok CARA KERJA VARENICLINE TARTRATE membantu mengurangi CRAVING yg hebat yg terjadi karena berhenti merokok (rasa konsentrasi yg turun, bad mood, pusing, tidak nyaman, rasa ketagihan) membantu menghilangkan rasa nikmat, yg diperoleh dari rokok Source:PT Pfizer Indonesia, 2013 VARENICLINE: PERHATIAN DAN PERINGATAN Neuropsychiatric Symptoms and Suicidality • Perubahan mood (depresi dan stimulasi) • Psychosis/halusinasi/paranoid/delusi • Agitasi/cemas/panik • Keinginan bunuh diri • Usaha bunuh diri • Bunuh diri 28 Pasien harus menghentikan varenicline dan menghubungi apoteker jika terjadi efek semping diatas VARENICLINE: PERHATIAN DAN PERINGATAN (CONT’D) • Efek samping kardiovaskuler terutama pada pasien yang sudah mempunyai penyakit CVD • Reaksi hipersensitivitas • Reaksi kulit parah 29 • Mual, adalah efek samping yang sering terjadi (30%). Pengurangan dosis dianjurkan jika mual terjadi VARENICLINE: DOSIS Pasien harus memulai terapi 1 minggu sebelum jadwal berhenti merokok (quit date). Dosis dinaikkan bertahap untuk mengurangi mual dan insomnia Titrasi dosis inisial Hari 1 sd hari 3 Hari 4 sd hari 7 Hari 8 sd sakhir terapi* * Sampai 12 minggu Dosis 0,5 mg 4x sehari 0,5 mg 2x sehari 1 mg 2x sehari 30 Terapi pada hari ke- VARENICLINE: ADVERSE EFFECTS Sering terjadi ( ≥ 5% dan 2x lebih sering dibanding plasebo) Mual Gangguan tidur (insomnia, mimpi aneh) Konstipasi Flatulen Muntah 31 • • • • • VARENICLINE: RINGKASAN KERUGIAN Mudah digunakan krn bentuk tablet • Menginduksi mual, hingga 1/3 pasien mengalami 2x sehari mengurangi potensi lupa. • Hasil survei post-marketing menunjukkan potensi Mekanisme kerja obat baru, bagus digunakan pada kondisi pasien gagal menggunakan NRT neuropsychiatric symptoms. 32 KEUNTUNGAN METODE FARMAKOLOGI : TERAPI LINI KEDUA • Nortriptyline (Pamelor oral) 33 • Clonidine (Catapres transdermal or oral) NORTRIPTYLINE • Secara umum diresepkan untuk pengobatan depresi; • nortriptyline banyak digunakan untuk terapi berhenti merokok jika terapi lini pertama gagal 34 Safety of nortriptyline at equivalent therapeutic doses for smoking cessation, A systematic review and meta-analysis. Drug Saf. 2011. NORTRIPTYLINE: MEKANISME AKSI • Dikategorikan sebagai norepineprine reuptake blocker 35 • Menstimulasi efek neurotransmitter noradrenergic dari nikotin di otak NORTRIPTYLINE: DOSIS Pasien harus memulai terapi 10-28 hari sebelum jadwal berhenti merokok (quit date). Dosis secara bertahap dinaikkan untuk meminimalkan ADR Titrasi dosis inisial Dosis Hari 1 25 mg 1x sehari Dosis pemeliharaan (hari 2-7) 75-100 mg 1x sehari Hari 8 sd minggu 12 75-100 mg 1x sehari 36 Terapi hari ke- NORTRIPTYLINE: ADVERSE EFFECTS Peringatan dan perhatian untuk nortriptyline sama dengan bupropion 37 • Ngantuk (drowsiness) • Mulut kering • Berkunang-kunang • Pandangan kabur • Retensi urin • Tremor CLONIDINE • Secara luas digunakan untuk terapi antihipertensi 38 • Clonidine bekerja dengan mengurangi gejala withdrawal, dan digunakan jika terapi lini pertama tidak berhasil. CLONIDINE: MEKANISME AKSI • Kategori agonis α2-adrenergic receptor • Berperan di otak utamanya mengurangi sympathetic neural outflow • Keuntungan Clonidine sebgai terapi berhenti merokok berkaitan dengan efeknya yang menenangkan dan efek anxiolytic nya 39 • Berguna untuk pasien yang mengalami pengalaman kecemasan yang tinggi dalam usahanya berhenti merokok. CLONIDINE: DOSIS Treatment step Initial Maintenance Dosis 0.1 mg 2x sehari peroral atau 0.1 mg sehari transdermal 0.15-0.75 mg sehari peroral atau Dosis dinaikkan 0,10 mg sehari setiap minggu tergantung respon pasien 40 0.1-0.3 mg sehari transdermal CLONIDINE: ADVERSE EFFECTS • Mulut kering • mengantuk • Dizziness • Sedasi 41 • Konstipasi TERAPI KOMBINASI Regimen yang direkomendasikan: • Kombinasi NRT Formulasi long-acting (patch) • Menghasilkan kadar nikotin yang konstan PLUS Formulasi short-acting (gum, inhaler, nasal spray) • Fleksibel dalam titrasi dosis jika diperlukan, untuk mencegah gejala withdrawal 42 • Bupropion SR + Nikotin Patch 43 INTERAKSI OBAT DAN MEROKOK HAL HAL PENTING : • Hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) adalah partikel karsinogen paru yang ditemukan dalam asap rokok • PAH potensial menginduksi sitokrom P-450 (CYP) di hepar, isozim 1A1, 1A2, dan juga 2E1 44 • Setelah pasien berhenti merokok, hal penting yang perlu diperhatikan adalah berhentinya induksi enzim CYP1A2 INTERAKSI FARMAKOKINETIK DENGAN MEROKOK Obat yang efeknya menurun karena induksi CYP1A2: Bendamustine Caffeine Clozapine Erlotinib Fluvoxamine Irinotecan Olanzapine Ropinirole Tacrine Theophylline Inhaled corticosteroid Perokok membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk obatobat diatas Efek berkebalikan terjadi jika pasien berhenti merokok INTERAKSI FARMAKOKINETIK DENGAN MEROKOK CONT’D Obat yang efeknya meningkat karena induksi CYP1A2: Clopidogrel Karena Clopidogrel adalah pro-drug Efek berkebalikan terjadi jika pasien berhenti merokok INTERAKSI FARMAKODINAMIK DENGAN MEROKOK • Perokok yang menggunakan kontrasepsi hormonal meningkatkan risiko efek samping kardiovaskuler sbb : • Stroke • Myocardial infarction • Thromboembolism • Interaksi ini tidak menurunkan efikasi kontrasepsi hormonal 47 • Merokok bukan kontraindikasi untuk kontrasepsi emergensi atau kontrasepsi progestin INTERAKSI OBAT DENGAN MEROKOK: RANGKUMAN Apoteker harus memperhatikan status merokok pasien karena : 48 • Interaksi klinis terjadi karena asap rokok, bukan dari nikotin • Komponen dalam asap rokok (hidrokarbon polisiklik aromatik PAH) meningkatkan metabolisme obat lain, menghasilkan perubahan efek farmakologi • Merokok menyebabkan outcome terapi pengobatan menjadi tidak maksimal • Interaksi obat dengan merokok harus menjadi perhatian ketika: pasien mulai merokok, berhenti merokok, atau mengubah pola kebiasaan merokoknya