BAB V PENUTUP

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Komunikasi antarpribadi merupakan proses penyampaian pesan
dari komunikaator kepada komunikan baik dua orang, tiga orang, atau
empat orang dalam suatu kelompok kecil yang prosesnya cenderung
bertatap muka (face to face) sehingga mendapatkan timbal balik secara
langsung.
Proses komunikasi interpersonal khususnya dikalangan pekerja
seks komersial tidak jauh beda dengan komunikasi interpersonal pada
umumnya, tetapi karena mereka berada pada satu lokasi yang bisa
dikatakan kelompok kecil maka kuomunikasi yang dibangun lebih
cenderung sedikit yang menjadi komponennya. Dimana dalam satu rumah
dihuni tidak lebih dari sepuluh manusia
Pada mulanya komunikator (pekerja seks komersial yang sudah
menjadi penghuni lama)
memulai rangsangan untuk untuk membuka
suatu komunikasi baik berupa pertanyaan maupun saran kepada
komunikan (pekerja seks komersial yang baru menjadi penghuni). Pesan
yang biasanya dijadikan bahan pembicaraan adalah masalah keluarga dan
keuangan sehingga dengan adanya rangsangan tersebut si komunikan
secara naluriah akan melakukan timbal balik (feedback) berupa jawaban
secara langsung dari para pekerja seks komersial.
Komunikasi
terjadi
antara
komunikan
dan
komunikator.
Komunikan merupakan penerima pesan dari sebuah proses dalam
komunikasi. Cara mendengarkan dan menanggapi lawan bicara sangat
penting dalam kelancaran komunikasi. Ketika komunikan mampu
memberikan kesan sebagai pendengar yang baik maka komunikator pun
akan memberikan respon yang baik pula.
Pesan adalah apa yang disampaikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal maupun non verbal yang
berisi ide, sikap dan nilai komunikator. Pesan yang disampaikan akan
mempengaruhi sikap atau respon dari komunikan. Respon tersebut disebut
dengan feedback.
Dalam komunikasi antarpribadi seorang sumber dapat mengetahui
feedback dengan segera karena efek atau pesan yang akan disampaikan
langung akan terlihat sesaat setelah pesan tersebut sampai ke sasaran.
Akan tetapi berbeda dengan komunikasi massa, umpan balik dalam
komunikasi model seperti ini bersifat tertunda, karena efek yang terjadi
atau sampai tidaknya pesan kepada sasaran tidak dapat secara langsung
diketahui, umpan balik yang terjadi mungkin berupa respon yang akan
terlihat beberapa saat kemudian.
Rasa kekeluargaan para pekerja seks komersial didasari oleh beberapa
faktor, diantaranya:1. Keterbukaan 2. Empati 3.Rasa Positif 4. Kesetaraan
Sehingga apabila mengacu pada hal diatas maka bisa dikatakan
proses
komunikasi
pekerja
seks
komersial
yang
dimulai
dari
komunikator(encoder), memberikan pesan (message) kepada komunikan
(decoder), menimbulkan timbal balik (feedback) secara langsung dari para
pekerja seks komersial.
B. Rekomendasi
Dari uraian di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang
mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan lain untuk
dijadikan contoh serta untuk fakultas maupun prodi dalam menentukan
kebijakan mendatang, yaitu :
1. Kepada masyarakat jangan selalu menganggap rendah para pekerja
seks komersial, disamping itu untuk para pekerja seks komersial
hendaknya menaati peraturan desa dan menciptakan hubungan yang
harmonis melalau komunikasi yang dianamis dan efektif.
2. Diharapkan
dalam memberikan mata kuliah ilmu komunikasi
mahasiswa dituntut untuk lebih berperan aktif dalam menganalisa dan
mempraktekkan proses komunikasi interpersonal yang efektif. 
Download