RINGKASAN DAN SUMMARY Di dalam wilayah iklim tropis, pohon peneduh atau sering disebut juga tree canopy/shade tree mempunyai peranan penting dalam memberikan perlindungan serta penyaringan terhadap semua radiasi matahari ataupun radiasi akibat dari pemanasan fasade bangunan. Pembangunan kota yang berkembang dengan pesat tanpa diimbangi dengan pengembangan lingkungan ekologi menyebabkan ekosistem perkotaan terganggu seperti terjadi peningkatan suhu udara, pencemaran udara, banjir, menurunnya permukaan air tanah, dan meningkatnya kandungan logam berat di dalam tanah. Untuk mengembangkan lingkungan perkotaan secara ekologi yang seimbang dengan perkembangan nilai ekonomi kawasan perkotaan, salah satu alternatifnya adalah penghijauan kota. Untuk itu maka perlu dilakukannya penelitian mengenai jenis karakterisktik pohon penghijauan, yang dapat mengindifikasikan 1) keadaan lingkungan termal pada iklim tropis; dan 2) pengaruh pohon peneduh terhadap iklim mikro yang dihasilkan di bawah pohon. Penelitian ini berfokus pada metode penelitian dekriptif – analitis, dengan melakukan pengamatan dan pengukuran pada jenis pohon peneduh di lokasi penelitian pada kawasan permukiman di Kelapa Gading.Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kelembaban udara dan kecepatan angin terhadap iklim mikro yang dihasilkan di bawah tajuk pohon peneduh tersebut.Pohon peneduh memiliki potensi besar dalam mengurangi masalah lingkungan seperti stress termal. Bayangan yang dibentuk oleh pohon peneduh dengan aspek fisik (bentuk, tinggi, kepadatan dan struktur percabangan) yang tersusun secara geometri dapat menciptakan keteduhan dan sistem penyaringan yang baik. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dilakukan dengan metode pengamatan dan pengukuran di lapangan. Metode pengamatan dilakukan untuk dapat mengidenfikasi kondisi fisik dan non fisik serta jenis pohon peneduh dan kondisi lingkungan termal yang ada pada koridor jalan yang ada sebagai hasil dari pembangunan perkotaan.Metode pengukuran dilakukan terhadap aspek fisik dari pohon peneduh dan kondisi iklim mikro yang dihasilkan pada lingkungan di bawah pohon peneduh dan sekitarnya, dimana pengukuran dilakukan secara periodik pada beberapa lokasi pengamatan.Berdasarkan data-data dari hasil observasi, maka akan dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan antara temperatur udara dengan kelembaban udara dan kecepatan angin di bawah kanopi pohon Angsana, dengan menggunakan uji korelasi Pearson (product momen). Berdasarkan uji korelasi di atas, maka diperoleh hasil bahwa nilai koefisien korelasi berkisar 0,71 – 0,90. Ini menunjukkan hubungan antara kecepatan angin terhadap temperatur udara di bawah pohon Angsana, korelasinya sangat kuat dan telah terjadi hubungan linier positif, dimana semakin besar nilai kecepatan angin, makin besar nilai temperatur udara atau semakin kecil nilai kecepatan angin maka makin kecil nilai temperatur udaranya. Berdasarkan uji korelasi di atas, maka diperoleh hasil bahwa nilai koefisien korelasi berkisar 0,00–0,20. Ini menunjukkan hubungan antara kelembaban udara terhadap temperatur udara di bawah pohon Angsana, korelasinya sangat lemah dan telah terjadi hubungan linier negatif, dimana semakin besar nilai kelembaban udara, makin kecil nilai temperatur udara atau semakin kecil nilai kelembaban udara maka makin besar nilai temperatur udaranya. Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: temperatur di bawah tutupan pohon lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan kecepatan angin dibandingkan dengan kelembaban udaranya. iii