BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak tempat-tempat dengan daya tarik wisata yang sudah dikenal dibeberapa Negara. Sebut saja Bali, Lombok, Bandung, Jakarta dan beberapa tempat menarik lainnya. Sebagai Negara kepulauan yang mempunyai banyak objek wisata yang menarik, Indonesia membuat program Visit Indonesia yang dimana ini untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang perlu diberdayakan, karena selain sebagai sumber penerimaan daerah, serta pengembangan dan pelestarian seni budaya, juga membangkitkan sektor perekonomian masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia selama September 2013 mencapai 770,878 orang atau naik sekitar 12,77 persen dibandingkan periode September sebanyak 683,584 orang. Jika diakumulasikan dari Januari sampai September 2013 menurut BPS, angka wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia sekitar 6,41 juta atau naik sekitar 8,80 dibandingkan periode 2012 yang sekitar 5,90 juta orang. Peningkatan jumlah wisatawan Domestik tidak kalah dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Seperti yang di lihat dari tabel 1.1.1 tentang Statistik kunjungan wisatawan Nusantara di Indonesia tahun 2004 -2010 sebagai berikut. 1 2 Tahun Tabel 1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan Nusantara Di Indonesia Tahun 2004 -2010 Sumber: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia,2010 Jumlah Perjalanan Rata-rata Total wisatawan (ribuan) Domestik lama tinggal pengeluaran (hari) (triliunan Rp) 2004 11,352,000 202.763 1,82 71,70 2005 112,701,000 198,359 1,76 74,72 2006 114,270,000 204,553 1,93 88,21 2007 115,335,000 222,389 1,92 108,96 2008 117,213,000 225,041 1,92 123,17 2009 119,944,000 229,731 1,92 137,91 2010 122,312,000 234,377 1,92 150,49 Dari tabel diatas, pada tahun 2004 – 2010 jumlah wisatawan domestik yang mengalami peningkatan dari tahun –ketahunnya, dengan jumlah perjalanan yang juga meningkat yang diikuti dengan rata-rata tinggal dan total pengeluaran yang mencapai 150,49 triliun pada tahun 2010. Adapun salah satu kota di provinsi Jawa Barat yang sedang meningkatkan jumlah pariwisata dan mempunyai tempat-tempat pariwisata yang layak untuk dikembangkan, yaitu Kota Bandung. Letak geografis dari Kota Bandung yang terletak ditengah provisi Jawa Barat, ini menjadikan kota Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa barat. Banyaknya tempat pariwisata dan tempat bersejarah di Bandung membuat banyaknya wisatawan asing maupun lokal berkunjung ke Kota Bandung. Banyaknya akses menuju Bandung membuat tingginya tingkat kunjungan. Selain pariwisata, Bandung juga terkenal dnegan tekstil dan wisata kulinernya. Yang membuat banyak orang ingin mencoba, bahkan Bandung menjadi salah satu tempat kunjungan bagi wisatawan dari Jakarta ketika akhir pekan. 3 Dengan penduduk 2,483,977 juta jiwa, Kota Bandung memiliki banyak potensi yang dikembangkan. Selain mempunyai tempat rekreasi, Bandung juga memiliki potensi industri seperti industri makanan, industri tekstil , industri pakaian dan lain-lain. Ini yang membuat banyaknya inverstor dan wisatawan berkunjung ke Kota Bandung. Menurut data statistik jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara dan pelabuhan Muarajati menurut kebangsaan periode Februari – April 2014, Singapura dan Malaysia adalah negara terbanyak yang berkunjung ke Bandung, ikuti oleh Jepang, Australia dan beberapa negara lainnya. Gambar 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Jawa Barat melaui Pintu masuk Bandara Husein Sastranegara. Sumber Badan Pusat Satatistik Jawa Barat,2014) Menurut data statistik jumlah wisatawan mancanegara dan domestik Kota Bandung pada tahun 2008 – 2011 tercatat peningkatan dengan jumlah 4.070.072 wisatawan yang berkunjung. 4 Gambar 1.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun 2008 – 2011 Sumber: (Bandung, 2012) Dari data tersebut bisa dilihat jika wisatawan mancanegara dari tahun 2008 sampai tahun 2011 mengalami kenaikan, begitu pula dengan kunjungan wisatawan domestik yang peningkatannya cukup drastis. Kota Bandung sendiri mempunyai banyak tempat pariwisata, yang diantaranya kita sudah ketahui seperti Tangkuban Perahu, museum geologi dan banyak lainnya. Seperti pada gambar dibawah ini. 5 Gambar 1.3 Data Obyek dan Daya Tarik di Jawa Barat yang banyak dikunjungi Wisatawan Mancanegara Tahun 2012 Sumber: (Barat, 2012) Dilihat dari data yang dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung mempunyai objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara salah satunya Tangkuban Perahu, Saung Angkling Udjo lalu diikuti oleh objek-objek wisata lainnya. Adapun pendukung dari objek wisata yang menarik di Kota Bandung selain transportasi dan sebagainya , tempat penginapan atau Hotel di Kota Bandung untuk menunjang pariwisata pun tidak kalah menarik. Seperti yang dilansir pada website statistik Kota Bandung pada tahun 2012, jumlah hotel bintang 5 sebesar 9 hotel, hotel bintang 4 berjumlah 25, hotel bintang 3 berjumlah 30, diikuti hotel bintang 2 dan 1 yang masing-masing berjumlah 25 hotel dan 10 hotel. Untuk Hotel Melati di Kota Bandung pada tahun 2012, hotel melati 1 berjumlah 59 hotel, hotel melati 2 berjumlah 75 hotel dan hotel melati 3 sebesar 107 hotel. Dengan jumlah kamar pada 6 hotel berbintang dan hotel Melati berjumlah 16.150 kamar.Adapun seperti yang terlihat dari gambar 1.2 dibawah ini. Tabel 1.2 Jumlah Penginapan / Hotel dan Jumlah kamar Hotel Menurut Klasifikasinya Di Kota Bandung Tahun 2012 Klasifikasi Penginapan / Jumlah Jumlah Kamar Hotel 1. Hotel Bintang 5 9 1,958 2. Hotel Bintang 4 25 3,323 3. Hotel Bintang 3 30 2,974 4. Hotel Bintang 2 25 1,671 5. Hotel Bintang 1 10 306 6. Hotel Melati 1 59 944 7. Hotel Melati 2 75 1,416 8. Hotel Melati 3 107 3.558 340 16,150 Jumlah Sumber: (Bandung, 2012) Banyaknya tempat penginapan / hotel di Kota Bandung menjadi keuntungan tersendiri bagi Kota Bandung. Hotel yang ada juga tidak hanya menawarkan hunian kamar hotel yang nyaman tetapi juga pelayanan jasa yang mendukung kinerja hotel tersebut. Menurut penelitian (ComScore, 2012), menjelaskan bahwa wisatawan biasanya menggunakan smartphone adan tablet untuk riset dan merencanakan perjalanannya. Sebesar 44% menggunakan tablet atau smartphone untuk merencakan perjalanan mereka sedangkan 48% menggunakan perangkat mobile untuk merencakan perjalanan impian, 64% untuk Promo, 55% untuk foto dan 38% untuk rekomendasi adalah jenis konten yang berguna untuk mencari ide perjalanan. 7 Gambar 1.4 Penggunaan Perangkat mobile untuk Perjalanan Sumber: (ComScore, 2012) Masih dalam penelitian yang dilakukan oleh (ComScore, 2012), dikatakan bahwa wisatawan lebih nyaman melakukan pemesanan pada perangkat mobile mereka. Wisatawan yang mempunyai perangkat mobile, membuat pemesanan pada tablet sebesar 61% sedangkan pada mobile sebesar 51%. Dan wisatawan yang memesan perjalanan pada perangkat mobile, sebesar 80% adalah pengguna smartphone dan 90% adalah pengguna tablet yang akan melakukan hal yang berulang. Pada penelitian tersebut juga disebutkan, bahwa 44% yan merencanakan perjalanan pada perangkat mobile menggunakan aplikasi mobile. Dengan presentase 56% adalah yang memesan hotel pada aplikasi untuk di pesan. Menurut penelitian yang dilakukan terhadap Mahasiswa di Jakarta. Dapat di ambil kesimpulan jika, sebagian besar mahasiwa menyukai liburan ke Kota Bandung. Banyak dari mereka menggunakan aplikasi pencarian dan pemesanan hotel ketika berlibur dan menggunakan platform Android sebagai sistem operasi pada smartphone. Harga, tempat yang strategis dan reputasi dari tempat penginapan / hotel menjadikan pilihan mahasiswa Binus untuk mencari penginapan melalui mobile. 8 Indonesia merupakan lokasi potensial untuk berbisnis secara online. Seperti yang dilansir dari Mashable, Indonesia adalah negara peringkat keenam dengan pengguna aktif internet terbanyak di Asia setelah China, India, dan Jepang.Dari jumlah pengguna aktif internet di Indonesia, kecenderungan masyarakat Indonesia untuk bertransaksi melalui internet dapat dilihat pada Gambar 1.4 dimana bertransaksi atau membeli barang/jasa menempati peringkat kedua tertinggi tujuan masyarakat menggunakan internet, sehingga media pemasaran melalui internet mulai diminati oleh para pelaku bisnis. Gambar 1.5 Tujuan Pengguna Internet di Indonesia Sumber: (Mutanfrog Magazine, 2013) Apabila dilihat dari sisi pengguna smartphone di Indonesia, berdasarkan data dari (Tech in Asia, 2014)di dapat bahwa Android menduduki posisi pertama pada pasar smartphone di Indonesia, sehingga layak dipertimbangkan sebagai basis penjualan aplikasi. 9 Gambar 1.6 Persebaran Pengguna OS Smartphone di Indonesia Sumber: (Tech in Asia, 2014) Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile bebasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Salah satu contoh aplikasi pemesanan hotel, yaitu Agoda.com yang merupakan situs reservasi hotel berbasis website yang memberikan informasi yang mengenai informasi harga hotel, memberikan informasi hotel dengan memberikan rating yang diberikan reviewer yang telah menginap di hotel tersebut. Adapun contoh dari screenshot pada pemesanan Agoda.com. Gambar 1.7 Agoda.com portal pemesanan tiket Sumber: (Agoda.com, 2015) Jika dilihat dari portal pemesanan tiket di Agoda.com pada gambar 1.5 .Agoda merupakan salah satu portal pemesanan tiket atau voucher hotel online yang berfokus pada kawawan Asia Pasifik, terutaman di Bangkok,Singapura dan Filiphina. Pada awalnya Agoda adalah mesin pencari informasi perjalanan dan hotel. 10 Adapun setelah Agoda sukses banyak yang mengikuti apa yang dijalankan oleh Agoda seperti wego, hoterip, traveloka yang dimana adalah buatan Indonesia dan masih banyak lagi. Gambar 1.8 BeberapaAplikasipencarian hotel berbasis web Sumber: Hoterip.com, skyscanner.co.id, wego.com. Contoh lain aplikasi pencarian hotel seperti Skyscanner.co.id, yang menampilkan pencarian hotel dan membandingkan harga hotel pada satu website dengan website yang lain. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada wisatawan untuk harga penyewaan kamar hotel dari berbagai website. Banyaknya aplikasi sejenis hanya beberapa yang dikenal di masyarakat. Dari data-data yang telah disebutkan diatas, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung dari tahun ketahun mengalami peningkatan sehingga memerlukan sebuah system yang bias membantu wisatawan untuk mencari penginapan yang terdekat dan sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Sehingga wisatawan bisa menuju penginapan atau hotel yang terdekat dengan lokasi yang dari objek-objek wisata yang berada di Kota Bandung. LOCANDA juga akan mencarikan harga kamar hotel yang sesuai dengan budget penggunanya, dengan memasukkan budget untuk penginapan maka LOCANDA akan mencarikannya lengkap dengan fasilitas yang memadai. 11 Adapun diskusi antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang berdiskusi dengan Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengenai industri perhotelan yang ada di Bandung. Ridwan Kamil menjelakan industri perhotelan di Bandung memang sedang berkembang. Tetapi hunian kamar hotel yang ada tidak sebanding dengan banyakanya wisatawan yang berkunjung ke Bandung (Indhryani, 2014). Maka, dari masalah ini LOCANDA diharapkan bisa membantu wisatawan yang berkunjung ke Bandung bisa mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan melalui smartphone Anda. LOCANDA adalah kata dari bahasa Italia yang berarti penginapan. Yang dimana kami akan menyediakan kepada wisatawan tempat penginapan / hotel yang diinginkan dan nyaman. Tidak hanya menawarkan harga murah tapi menawarkan penginapan yang bisa membuat wisatawannya merasa nyaman ketika berlibur. LOCANDA dibuat untuk mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung ke Bandung dan menginap. LOCANDA akan menunjukkan hotel yang terdekat dengan lokasi wisatawan yang membuka aplikasi dengan melacak menggunakan GPS, memudahkan wisatawan untuk melakukan reservasi hotel, memberikan informasi fasilitas dan memberikan rekomendasi harga penginapan / hotel yang sesuai dengan budget yang di miliki oleh pengguna. Untuk menjaring konsumen LOCANDA menggunakan media sosial untuk lebih dekat dan mengenalkan jasa yang ditawarkan oleh LOCANDA,sebagaimana diketahui sosial media adalah media yang saat ini bisa mengenalkan sebuah produk terhadap masyarakat luas seperti Facebook, Youtube, twitter dan lain sebagainya. Dalam pengembangannya, situs maupun aplikasi yang dibuat menggunakan security web untuk keamanan bertransaksi agar konsumen merasa nyaman dan aman. Pendapatan LOCANDA berasal dari kerjasama dengan hotel-hotel yang berada di Kota Bandung dan juga pemasangan iklan promo dari hotel. Perancangan LOCANDA, akan disusun dalam penulisan skripsi dengan judul E-Business Startup: Aplikasi berbasis mobile Android pencarian Hotel LOCANDA. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalah yang sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan, yaitu: 1. Apakah pengguna menginginkan jenis produk atau jasa yang beragam yang ditawarkan dalam satu aplikasi? 12 2. Apakah dengan LOCANDA, wisatawan atau pengguna bisa terbantu dengan pencarian hotel? 3. Apakah dengan Business Model Canvas , dapat ditemukan segmentasisegmentasi pasar yang tepat yang sesuai dengan aplikasi? 4. Apakah dengan dirancangnya aplikasi ini, akan berdampak positif pada pariwisata di Kota Bandung? 1.3 Ruang Lingkup Penulisan skripsi ini akan berfokus kepada: 1. Analisis keadaan bisnis saat ini dengan Business Canvas Model dengan Analisa 5 (lima) kekuatan porter. 2. Sistem yang berbasiskan Aplikasi Android dibuat secara prototype dan berfokus kepada perancangan prototype aplikasi pencarian hotel serta fitur-fitur yang digunakan. 3. Pemanfaatan aplikasi terhadap keperluan traveling/pariwisata. 4. Memberikan layanan bagi pelanggan, dan memudahkan pelanggan dalam pemesanan kamar hotel 5. Memberikan informasi mengenai kamar hotel dan tempat pariwisata yang ada disekitar hotel. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Adapun tujuan dalam penelitian ini,yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menganalisa keadaan bisnis dengan five force Porter dan Business Canvas Model agar nantinya bisa dijadikan aplikasi yang bermanfaat dan mendapatkan segmentasi pasar yang sesuai. 2. Untuk memudahkan konsumen mendapatkan rekomendasi hotel terdekat dan kemudahan dalam melakukan pemesanan kamar hotel. 3. Menawarkan jenis produk atau jasa yang beragam yang memenuhi kebutuhan wisatawan. 4. Berkontribusi dalam berkembangnya pariwisata yang ada di Kota Bandung. 13 1.4.2 Manfaat Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Bagi Pengguna - Bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung, LOCANDA memudahkan pencarian tempat menginap yang berada dekat dengan lokasi pengguna berada. - Memudahkan melakukan pemesanan kamar hotel dan memberikan infornasi fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. - Memudahkan pengguna untuk mengetahui berapa jarak antara hotel atau tempat menginap dengan lokasi pengguna menggunakan map yang disediakan pada aplikasi. Bagi Pihak Hotel - Dapat memberikan informasi mengenai wisatawan yang sering berkunjung pada lokasi yang terdekat. - Agar memberikan fasilitas yang memadai kepada pengguna atau wisatawan yang ingin menginap di hotel. 1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yaitu metode yang digunakan untuk mendukung pemecahan masalah yang ada. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualintatif yang dimana penulis mengumpulkan penejelasan teori pendukung atas pemecahan masalah. 1.5.1 Studi Pustaka Mempelajari teknologi yang digunakan dalam pembuatan system berbasis android dan pengimplementasiannya dengan membaca buku – buku, artikel, melihat di internet, dan sumber – sumberlainnya. 1.5.2 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan adalah untuk membandingkan kekuatan perusahaan dengan lawan yang ada, Model 5 (lima) Kekuatan Porter dan Business Model Canvas untuk meneliti kegiatan bisnis.Dalam jurnal yang mengenai Business Model Canvas oleh Moris et al dalam (Florencia, 2015), mendefiniskan Business Model 14 adalah sebuah referensi singkat tentang bagaimana sekumpulan variabel keputusan dalam area strategi usaha, arsitektur, dan ekonomi saling berhubungan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di pasar. Pada analisis oleh (Alexander Osterwalder, 2014), menawarkan sebuah kanvas yaitu Business Model Canvas yang juga digunakan untuk memvisualisasikan gagasan, logika berpikir atau kerangka kerja para desainer untuk memudahkan pelaku dan pengambil keputusan bisnis meliputi merancang, mengevaluasi, mengelola bisnis modelnya. Adapun metode perancangan untuk LOCANDA yaitu 5 force Porter ( lima kekuatan porter), dan Business Model Canvas . Lima Kekuatan Porter, dalam analisa ini ada 5 faktor yaitu, Ancaman produk pengganti, Ancaman pesaing, Ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok, dan Daya tawar konsumen. Pada Ancaman produk pengganti akan dianalisa produk apa saja yang dapat menjadi produk pengganti dari produk yang kita buat apakah itu menjadi suatu ancaman kedepannya atau tidak, lalu ada Ancamanan pesaing, para pesaing ini akan berusaha mengembangkan beberapa model atau fitur yang terdapat dalam produk mereka sehingga menajdi anacaman bagi perusahaan. Ancaman pendatang baru yaitu produk baru yang menjadi rival dalam industri yang sama. Biasanya produk pendatang baru bisa menjadi ancaman produk pengganti. Daya tawar pemasok yaitu sebagai pemasok dalam industri ini, pemasok mendapatkan daya yang lebih kuat yang menjadi salah satu kekuatan untuk perusahaan lalu ada daya tawar konsumen, konsumen pada setiap industri mempunyai perannya masing-masing dan mejadi daya tarik yang kuat untuk berbagai perusahaan pesaing untuk berlomba menarik perhatian konsumen .Setelah analisis tersebut terkumpul maka, analisa terakhir adalah Business Model Canvas . 1.5.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data akan menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder untuk mendukung data primer yang nantinya 15 akan di masukkan kedalam penelitian ini. Guna untuk mendukung penelitian dari penulisan skripsi.Menurut jenisnya data terbagi dari 2, yaitu data Primer dan data sekunder. Data primer yaitu datang yang dikumpulkan oleh perorangan atau organisasi secara langsung dari objek yang diteliti untuk kepentingan studi yan bersangkutan. Contohnya kuesioner, data yang menggunakan kuessioner bisa disebut data cross section karena menggambarkan keadaan atau kegiatan pada waktu tertentu. Data skeunder adalah data yang diperoleh dan disatukan dengan studi yang sebelumnya atau yang telah dipublikasikan oleh berbagai instasi lain. Contoh dari data sekunder biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini merupakan gambaran umum mengenai isi dari keseluruhan pembahasan, yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan makalah skripsi ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang penelitian. Membahas permasalahan yang dihadapi, ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat yang akan dilakukan, metodelogi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Berisi tentang teori dasar yang mendasari analisis dan penerapan aplikasi berbasis mobile android dan yang mendukung latar belakang. Terdapat kutipan dari buku-buku, website, maupun sumber literatur lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini. Berisi pula teori-teori khusus yang berhubungan dengan aplikasi yang dibuat. 16 BAB 3 : ANALISA BISNIS Bab ini merupakan inti dari penelitian, membahas analisis sistem yang berjalan pada aplikasi yang dibuat dan membandingkan fitur-fitur yang ada dengan apa yang akan dibuat. BAB 4 : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN Bab ini merupakan inti dari penelitian protoype yang akan dibuat, membahas analisis sistem yang sedang berjalan.Pada bab ini juga disertakan latar belakang, struktur organisasi, beserta tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan yang menyempurnakan sistem yang ada di masa yang akan datang. dilakukan untuk 17 1.7 State of The Art State of the art digunakan untuk mengetahui hasil penelitian yang sudah ada dengan hasil penelitian yang sedang dilakukan. Jurnal Penulis Penggunaan Business Wisnu Model Hasil Kesimpulan Sakti Manganalisa apa Dari hasil jurnal Canvas Dewabroto saja yang sebagai dasar untuk dimasukkan menciptakan kedalam alternatif strategi harus ini, menghitung bisnis berapa biaya dan kanvas, dan pemasukkan yang didapat 9blok pada analisa bisnis dan kelayana memasukkannya usaha kedalam yang pada bisnis model canvas canvas yang ada business serta penulis menghitung sebelumnya biaya-biaya yang dimasukkan nantinya akan kedalam 9 blok. berpengaruh untuk 3tahun kedepan. TRAVELERS ARE Expedia Media Traveler biasanya Dari jurnal CONFIDENT AND Solution dapat menggunakan tersebut, lunak disimpulkan FREQUENT perangkat MOBILE SHOPPERS untuk bahwa para ACCORDING merencanakan traveler lebih TO perjalanan mereka, menyukai STUDY BY EXPEDIA MEDIA SOLUTIONS AND COMSCORE pengguna bertransaksi dan menyukai merencanakan pembayaran perjalanan melalui perangkat mereka mobile, dan para menggunakan 18 Jurnal Penulis Hasil Kesimpulan traveller akan perangkat mobile berlanjut yang dilengkapi merencanakan dengan aplikasi perjalanan mereka yang dengan aplikasi memudahkan mudah mereka memesan yang digunakan. dan merencanakan perjalanan mereka selanjutnya. INDUSTRI (HotCourses, Dengan Pertumbuhan yang banyaknya PARIWISATA DAN t.thn.) teknologi PERHOTELAN menjadi salah satu kemajuan dalam PADA pendukung bidang teknologi, berkembangnya banyak bidang industri perhotelan industri yang EKONOMI SAAT INI. dan pariwisata, terbantu lalu banyaknya kemajuannya. kegiatan Salah satunya internasional yang adalah industri mendukung perhotelan dan banyaknya pariwisata. Saat pada ini masyarakat suatu daerah bisa mengakses sehingga banyak berbagai pengunjung hotel atau tempat informasi menginap dicari. yang yang diinginkannya serta mengetahui apa yang sebelumnya mereka tidak 19 Jurnal Penulis Hasil Kesimpulan ketahui. Selain teknologi kegiatan yang ada pada suatu daerah yang menjadi salah satu pendukung majunya industri pariwisata yang ada. PELUANG DAN Basuki TANTANGAN Antariksa Perkembangan Pengambangan pariwisata disuatu suatu daerah bisa yaitu ditunjang denan PENGEMBANGAN daerah PARIWISATA dengan menonjolkan INDONESIA menonjolkan potensi daerah dari tersebut dan kekhasan suatu daerah. Dan pemerintah harus pemerintah juga menargetkan dan harus bisa mengkontrol mengkontrol dan bagaimana membidik wisatawan daerah tersebut yang bisa menunjang. ditargetkan sesuai dengan keadaan pariwisata daerah tersebut. Menurut hasil penelitian yang saya dapatkan, pertumbuhan pariwisata di Indonesia sedang berkembang. Ini dilihat dari angka kunjungan wisatawan yang menunjukkan peningkatan setiap tahun. Data tersebut dapat dilihat dalam situs Badan Pusat Statistika Indonesia. Permasalahan yang ditemukan wisatawan lokal maupun asing 20 yaitu ketersediaan tempat penginapan atau hotel yang terdekat dengan tempat pariwisata, selain tidak banyaknya waktu untuk wisatawan mengunjungi tempat penginapan atau hotel untuk mengetahui ketersediaan kamar dan pemesanan kamar. Maka, aplikasi pemesanan dan pencarian kamar adalah salah satu solusi untuk wisatawan untuk mencari dan memesan kamar yang terdekat dengan tempat pariwisata. Perkembangan trvael agent online yang menyediakan aplikasi tersebut juga sedang mengalami pertumbuhan sekitar 60%. Ini dilihat dari banyaknya program pemerintah yang memberikan kesempatan untuk perusahaan bisnis perjalanan melakukan inovasi dalam setiap perkembangannya. 21