PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak dapat berfungsi secara normal, yang disebabkan adanya gangguan secara terus menerus oleh gen patogenik (biotik) atau faktor lingkungan (abiotik) dan akan menghasilkan perkembangan gejala. Penyakit tanaman terjadi bila salah satu atau beberapa fungsi fisiologis tanaman menjadi abnormal karena adanya gangguan patogen atau kondisi lingkungan tertentu. Penyakit yang menyerang tanaman diantaranya Bercak Daun, Bercak Kuning (pada tanaman Anthurium), Tungro, Leaf Blast, Brown Spot, dan Hawar Daun (pada tanaman Padi). Penyakit tersebut dapat mengakibatkan kematian dan penurunan kualitas dan kuantitas hasil pertanian secara signifikan sehingga secara ekonomis dapat menyebabkan kerugian bagi petani. Untuk itu diperlukan identifikasi dini terhadap penyakit yang menyerang tanaman agar mudah dilakukan pencegahan. Identifikasi penyakit tanaman dapat ditentukan berdasarkan fitur atau penciri dari suatu citra berpenyakit. Secara umum fitur citra berupa warna, bentuk, dan tekstur. Kebapci et al. (2009) telah melakukan penggabungan ekstraksi ciri warna, bentuk, dan tekstur untuk temu kembali citra tanaman hias menggunakan Gabor dan SIFT. Pada penelitian ini fitur atau penciri yang digunakan adalah fitur tekstur, sedangkan ciri warna dan bentuk tidak dapat digunakan, disebabkan adanya kemiripan antara penyakit yang satu dengan lainnya sehingga sulit untuk dijadikan penciri dalam menentukan jenis penyakit. Penelitian tentang penyakit pada tanaman sebelumnya sudah dilakukan. Phadikar dan Jaya Sil (2008) melakukan penglasifikasian daun padi yang berpenyakit mengggunakan jaringan syaraf tiruan Self–Organizing Maps (SOM). Sebelum dilakukan penglasifikasian penelitian di atas terlebih dahulu melakukan segmentasi terhadap citra penyakit yang akan diolah. Umumnya proses segmentasi sulit dilakukan, membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan usaha yang tidak kecil untuk melakukannya. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini (Nisa 2006) melakukan identifikasi cacat citra tekstur batik dengan menggunakan Fast Fourier Transform (FFT). Spektrum fourier yang dihasilkan dari FFT kemudian dihitung berdasarkan parameter statistik yaitu mean, standar deviasi, skewness, kurtosis, dan nilai piksel tertinggi untuk mendapatkan ekstraksi cirinya. Kulsum (2010) menggunakan metode Local Binary Pattern (LBP) sebagai ekstraksi cirinya dalam mengidentifikasi jenis tanaman hias. Metode LBP merupakan metode ekstraksi ciri berdasarkan ciri tekstur tanpa melakukan tahap segmentasi di dalamnya. LBP bekerja dengan membagi citra ke dalam beberapa local region dan setiap local region diekstraksi untuk mendapatkan pola biner lokal. Penelitian ini mengidentifikasi penyakit daun pada tanaman Padi dan Anthurium dengan menerapkan FFT dan LBP untuk ekstraksi cirinya. Kemudian dilakukan klasifikasi hasil ekstraksi yang telah didapat sebelumnya dengan menggunakan Probabilistic Neural Network (PNN). Diharapkan identifikasi penyakit daun dengan metode PNN akan meningkatkan akurasi klasifikasi, sehingga identifikasi yang dihasilkan dapat lebih akurat. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menerapkan metode Fast Fourier Transform dan Local Binary Pattern descriptor sebagai ekstraksi ciri dengan Probabilistic Neural Network untuk klasifikasi penyakit pada daun tanaman. Ruang Lingkup Ruang lingkup Penelitian ini adalah identifikasi penyakit tanaman Padi dan Anthurium di Persawahan Desa Laladon dan Balai Penelitian Segunung Cipanas, Bogor, Jawa Barat. Penyakit yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah penyakit Bercak Daun dan Bercak Kuning (pada tanaman Anthurium), Tungro, Leaf Blast, Brown Spot, dan Hawar Daun (pada tanaman Padi). TINJAUAN PUSTAKA Anthurium Anthurium termasuk keluarga Araceae yang memunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor. Dalam keluarga Araceae, Anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar seribu jenis anggota marga Anthurium. Beberapa jenis tanaman Anthurium dapat dilihat pada Gambar 1. 1