ANALISIS RASIO LIKUIDITAS UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN LAPORAN KEUANGAN PT. HARAPAN GUNA SEJAHTERA MEDAN Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si (NIDN. 0105068501) ABSTRAK PT Harapan Guna Sejahtera menggunakan analisis laporan keuangan selama beberapa tahun untuk menangani kegiatan-kegiatan seperti pencatatan transaksi dan pendukung pengambilan keputusan. Walaupun begitu, ada dua hal penting yang berkaitan dengan manajemen laporan keuangan yang menarik untuk ditelaah. Pertama, tentang analisis laporan keuangan itu sendiri. Selama ini PT Harapan Guna Sejahtera melimpahkan seluruh pembuatan atau penyusunan laporan keuangan ke pihak ketiga (outsourcing). Adapun pembuatan laporan ditangani sendiri oleh pegawai bidang keuangan. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis pokok-pokok bahasan tersebut dan hasilnya ditujukan untuk memberikan saran bagi PT Harapan Guna Sejahtera dalam analisis laporan keuangan. Disamping itu, penelitian ini juga menganjurkan pihak PT Harapan Guna Sejahtera untuk menggembangkan analisis laporan keuangan dengan tujuan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan dan memberikan nilai yang baik bagi para pelanggan. Kata Kunci: Laporan Keuangan, Analisis. ABSTRACT PT Harapan Guna Sejahtera Medan using analysis of financial statements for several years to menagani activities such as recording transactions and decision support. Even so, there are two important things related to the management of the financial statements of interest to be explored. First, the analysis of the financial statements themselves. During this prosperous PT Harapan Guna Sejahtera Medan To bestow the entire creation or preparation of financial statements to third parties (outsourcing). For making the report dealt with solely by employees in finance. At the end of this task, the study tries to analyze the key points of discussion and the results are intended to provide advice to the PT Harapan Guna Sejahtera Medan in the analysis of financial statements. In addition, the study also recommend the PT Harapan Guna Sejahtera Medan for develop financial statement analysis to assess the soundness of the company and provide good value for our customers. Keywords: Money Report, Analysis. PENDAHULUAN Laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dari hasil usahanya akan menjadi semakin berarti jika dianalisis lebih lanjut. Sifat dan analisis yang dilakukan tergantung dari kepentingan pihak pemakai. Dengan penganalisisan laporan keuanagn yang ditujukan terhadap analisis dan pos-pos neraca dan laba rugi dapat diperoleh informasi mengenai perkembanagan hasil perusahaan pada suatu periode tertentu. Berdasarkan penelitian Sarjono (2005) yang berjudul “Analisis laporan keuangan sebagai alat predeksi kemungkinan kebangkrutan dengan model diskriminan altman pada sepuluh perusahaan properti dibursa efek jakarta“ menyatakan Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telah dilaksanakan dan Analisis rasio keuangan merupakan suatu alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi kebangkrutan perusahaan. Tabel I.1 PT Harapan Guna Sejahtera Medan 31 Desember 2009 Per 31 Des (Dalam Rupiah) 31 Desember 31 Desember 2010 2011 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 280.115.977 199.192.976 139.910.125 270.437.769 Piutang Dagang Piutang Lain-lain 90.000.000 Biaya Dibayar Dimuka 28.455.424 17.500.000 Uang Muka Pajak (PPN) 22.362.386 24.854.243 JUMLAH AKTIVA LANCAR 560.843.912 511.984.988 AKTIVA TETAP Kendaraan 614.773.736 3.366.251.661 Peralatan Kantor 56. 162.000 68.249.000 Nilai Perolehan 670.935.736 3.434.500.661 Dikurangi : Akm.Penyusutan 164.336.034 367.744.703 Nilai Buku 506.599.702 3.066.755.958 JUMLAH AKTIVA 1.067.443.614 3.578.740.946 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang Dagang 297.310.182 510.244.513 Hutang Pajak 53.829.984 150.610.443 Hutang Lain-lain 3.037.011 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA 351.140.166 663.927.967 PENDEK Sumber : PT Harapan Guna Sejahtera Medan (2011) Berdasarkan laporan keuangan 3 tahun terakhir yang digambarkan oleh tabel diatas dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami peningkatan jumlah aktiva namun secara akun per akun perusahaan mengalami naik turun nilai masing-masing akun hal ini menjadi dasar bagi saya untuk melakukan analisis laporan keuangan guna menilai kinerja perusahaan serta kelayakan dan 246.700.132 133.476.573 123.542.000 38.317.000 131.186.350 673.322.055 4.607.433.661 68.749.000 4.676.182.661 1.211.350.631 3.464.832.031 4.138.054.086 246.820.263 247.384.805 98.375.403 592.580.471 kelangsungan berdasarkan suatu analisa laporan keuangan. Melihat peranan penting dari analisis laporan keuangan sebagai masukan dari pihak-pihak berkepentingan untuk menggambil keputusan berkenan dengan kegiatan pengelolaan perusahaan, maka penulis tertarik untuk menganalisis laporan keuangan PT. Harapan Guna Sejahtera LANDASAN TEORI Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Najmudin, 2011 : 63) Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) : “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laba-rugi, laporan arus kas, neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Dari pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi (Najmudin, 2011: 65). Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dan proses akuntansi yang dapat digunakan untuk alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan data keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut menurut (Najmudin, 2011 : 68) adalah : 1. Pemilik Perusahaan Pihak ini sangat berkepentingan untuk mengetahui suatu laporan keuangan perusahaannya, karena dengan melihat laporan keuangannya maka pemilik dapat menilai apakah dia benar-benar dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Kesuksesan ini biasanya dinilai dari laba yang diperoleh oleh perusahaan. 2. Manajer Perusahaan Setelah mengetahui laporan keuangan, maka manajer dapat menilai kebijakankebijakan yang telah dijalankannya, dan jika ada kekurangan bias untuk menyusun sistem kebijaksanaan yang lebih baik lagi. 3. Investor Laporan keuangan berguna dalam hal keperluan mereka untuk menanamkan modal mereka ke suatu perusahaan. 4. Kreditur dan Banker Berhubungan dengan pemberian kredit bagi suatu perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan mereka bisa mengambil keputusan apakah akan menyetujui atau bahkan menolak pemberian kredit kepada perusahaan yang bersangkutan. 5. Pemerintah Pemerintah memerlukan laporan keuangan untuk menentukan berapa besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh pemilik perusahaan. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Najmudin (2011:78) pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut, "analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan". Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan porses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Najmudin (2011 : 78), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. 2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang brada di balik laporan keuangan (implicit). 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern. laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. 5. Mengetahui sifat-sifrt hubungan yang akhirnya dapat melahirkan modalmodel dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating). 6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga. 7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. Analisis Rasio Keuangan Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat mungetahui kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah persentase serta trend nya, penganalisa menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio adalah suatu analisa yang menggunakan kondisi dan prestasi dari sebuah perusahaan. Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah "future oriented", oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktorfaktor di masa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Tujuan tiap penganalisis pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas dan likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angkaangka rasio pada dasarnya juga dapat digolongkan antara lain : 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mendefinisikan bahwa analisa rasio keuangan merupakan perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis Rasio Keuangan Secara umum, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas (Najmudin, 2011 : 86). 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut (Najmudin, 2011: 86), rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga: a. Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar b. Quick Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar. c. Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva. 2. Rasio Solvabilitas/Leverage Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini dapat diproksikan dengan (Najmudin,2011 : 86): a. Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aset b. Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. d. Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut EBIT) terhadap bunga hutang jangka panjang. e. Current Liability to Inventory (CLI) yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan. f. Operating Income to Total Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang. 3. Rasio Aktivitas Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva (Najmudin, 2011 : 87). Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan: a. Total Asset Turnover (TAT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva b. Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata c. Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan penjualan kredit. d. Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja. 4. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan (Najmudin, 2011 : 88). Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan: a. Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total penjualannya. b. Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih. c. Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva. d. Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri. PROSEDUR SISTEM BERJALAN Kegiatan Usaha Kegiatan usaha PT. Harapan Guna Sejahtera sesuai dengan Akta perubahan terakhir Lince Hutayan, SH, No. 14 tanggal 09 -03 - 2007 adalah sebagai berikut : 1. Menjalankan usaha dibidang general contractor. 2. Menjalankan usaha dibidang ekspor impor. 3. Menjalankan usaha dibidang perdagangan alat listrik. 4. Menjalankan usaha dibidang supplier, leveransir, grossir, dan distributor komisioner. 5. Menjalankan usaha dibidang jasa konsultasi bidang listrik. Permodalan Modal dasar PT. Harapan Guna Sejahtera sebagaimana yang dinyatakan dalam Akta perubahan Notaris No : 7, tertanggal 28 Mei 2011 oleh Lince Hutahayan, SH, Notaris di Medan, adalah sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), terdiri atas 1.000 (seribu) lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp. 500.000.000,(seratus lima puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut. Tabel III.1 Jumlah Saham PT.Harapan Guna Sejahtera Medan Tahun 2011 JUMLAH NILAI JUMLAH SAHAM NOMINAL KEPEMILIKAN NO NAMA PEMEGANG PER SAHAM LEMBAR (Lbr) (Rp) (Rp) 1 KOKARLIN WILAYAH I 860 500.000 430.000.000 SUMATERA UTARA 2 KOKARLIN WILAYAH II 50 500.000 25.000.000 KODYA BINJAI 3 KOKAPLIN CABANG 50 500.000 25.000.000 PEMATANG SIANTAR 4 KOPKAR PADANG 40 500.000 20.000.000 SIDIMPUAN 1000 500.000.000 Jumlah Sumber : PT Harapan Guna Sejahtera Medan (2011) Prosedur Akuntansi Adapun prosedur akuntansi PT. Harapan Guna Sejahtera Medan menyusun laporan keuangan berdasarkan pendapatan dan biaya yang berlangsung. 1. Pendapatan Sistem akuntansi untuk pencatatan menggunakan sistem akrolbasis sehingga seluruh pendapatan selama 1 tahun diakui sebagai pendapatan dan untuk pendapatan yang belum selesai dibayar dalam 1 tahun dicatat sebagai piutang. 2. Biaya Sistem akuntansi untuk pencatatan biaya, perusahaan menggunakan sistem cashbasis atau perusahaan mencatat seluruh pengeluaran yang terjadi dalam 1 tahun hanya berdasarkan pengeluaran yang sudah dibayarkan secara tunai sehingga perusahaan tidak mengakui hutang biaya. Perusahaan mencatat seluruh transaksi secara manual dan komputerisasi yaitu : “ Untuk pembuatan bukti pengeluaran kas (voucher) masih dibuat secara manual namun untuk penjurnalan dan laporan keuangan telah dibuat secara komputerisasi atau dengan program”. Permasalahan Adapun permasalahan di dalam menyusunan laporan keuangan pada perusahaan, yaitu : 1. Bagaimana cara perusahaan menghitung transaksi untuk memperoleh laba? 2. Metode apa yang digunakan oleh pihak perusahaan? Alternatif Pemecahan Masalah Sebaiknya perusahaan didalam mencatat seluruh transaksi laporan keuangan menggunakan 1 sistem yang sama sehingga memudahkan dan mengguntungkan bagi perusahaan serta laporan keuangan yang disajikan terlihat lebih ril atau nyata (akurat) seperti yang diuraikan pada prosedur akuntansi PT. Harapan Guna Sejahtera Medan. RANCANGAN SISTEM USULAN Dibawah ini merupakan prosedur sistem usulan yang telah dirancang oleh penulis yang meliputi proses-proses sebagai berikut : 1. Proses input data keuangan Langkah pertama yang harus dilakukan untuk input data adalah input data laporan keuangan, dimana pada proses ini adalah untuk penentuan jumlah aktiva lancar dan jumlah ekuitas (kewajiban) agar tidak terjadi penyimpangan dana. 2. Proses input data aktiva lancar Kemudian langkah selanjutnya adalah input data aktiva lancar dimana pada proses ini merupakan jumlah dari total aktiva. 3. Proses input data ekuitas (kewajiban) Kemudian proses input data ekuitas (kewajiban), dimana pada proses input data ekuitas akan menunjukkan keseimbangan total aktiva dan total pasiva. 4. Proses pembuatan laporan Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat laporan, dalam proses pembuatan laporan ini akan dilakukan pembuatan jumlah aktiva, jumlah hutang jangka pendek, dan hutang lancar pada PT. Harapan Guna Sejahtera Medan. Analisis dan Pembahasan Pembahasan analisis laporan keuangan PT Harapan Guna Sejahtera Medan difokuskan pada analisis kesehatan keuangannya yang akan dibahas pada bagian selanjutnya. Dari tabel tersebut akan diambil beberapa data yang berhubungan langsung dengan analisis kesehatan keuangan perusahaan. Dari tabel tersebut dapat di lihat secara umum dapat dilihat bahwasannya harta (aktiva) perusahaan terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun yang dimana hal ini disebabkan adanya pembelian kenderaan perusahaan yang sangat tinggi pada tahun 2011 yang akan difungsikan sebagai sarana operasional perusahaan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dan aktivitas yang mendukung peningkatan kinerja dan penerimaan bagi perusahaan tersebut. Adapun kewajiban jangka pendek (lancar) yang harus diselesaikan oleh perusahaan menunjukkan trend yang relatif stabil dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan adanya pengalihan kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan, sehingga kewajiban lancarnya menjadi relatif lebih sedikit dan mengalihkan menjadi kewajiban jangka panjang (tidak lancar) akibat adanya pembelian kenderaan operasional perusahaan. Tabel IV.1 PT Harapan Guna Sejahtera Medan Neraca Per 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 (Dalam Rupiah) 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2010 2011 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 280.115.977 139.910.125 Piutang Dagang Piutang Lain-lain 90.000.000 Biaya Dibayar Dimuka 28.455.424 Uang Muka Pajak (PPN) 22.362.386 JUMLAH AKTIVA LANCAR 560.843.912 AKTIVA TETAP Kendaraan 614.773.736 Peralatan Kantor 56. 162.000 Nilai Perolehan 670.935.736 Dikurangi : Akm.Penyusutan 164.336.034 Nilai Buku 506.599.702 JUMLAH AKTIVA 1.067.443.614 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang Dagang 297.310.182 Hutang Pajak 53.829.984 Hutang Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA 351.140.166 PENDEK Sumber : PT Harapan Guna Sejahtera Medan (2011) 199.192.976 270.437.769 17.500.000 24.854.243 511.984.988 246.700.132 133.476.573 123.542.000 38.317.000 131.186.350 673.322.055 3.366.251.661 68.249.000 3.434.500.661 367.744.703 3.066.755.958 3.578.740.946 4.607.433.661 68.749.000 4.676.182.661 1.211.350.631 3.464.832.031 4.138.054.086 510.244.513 150.610.443 3.037.011 663.927.967 246.820.263 247.384.805 98.375.403 592.580.471 Tabel IV.2 Perhitungan Rasio Berdasarkan Neraca Tahun 2009 TAHUN 2009 a. RATIO Current ratio METODE Aktiva Lancar Hutang Lancar PERHITUNGAN 560.843.912 351.140.166 HASIL 159.72 % 2009 b. Cash ratio Kas + efek Hutang Lancar 280,115,977 351.140.166 79.77 % 2009 c. Quick (Acid test) Ratio Kas + Efek + Piutang Hutang Lancar 510.026.102 351.140.166 145.24 % 2009 d. Working Capital to total assets ratio Aktiva Lancar-Hutang Lancar Jumlah Assets 209.703.746 1,067,443,614 19.64 % Dari tabel di atas akan dapat dijelaskan nilai-nilai yang diperoleh sebagai berikut : 1. Current Ratio 159,72 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,59 2. Cash Ratio 79,77 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh Quick asset Rp 0,80 3. Quick Ratio 145,24 % 4. Working Capital 19,64 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 1,45 : Selisih aktiva lancar di atas hutang lancar adalah Rp 19 Tabel IV.3 Perhitungan Rasio Berdasarkan Neraca Tahun 2010 TAHUN 2010 a. RATIO Current ratio METODE Aktiva Lancar Hutang Lancar PERHITUNGAN 511,984,988 663,927,967 HASIL 77.11 % 2010 b. Cash ratio Kas + efek Hutang Lancar 199,192,976 663,927,967 30.00 % 2010 c. Quick (Acid test) Ratio Kas + Efek + Piutang Hutang Lancar 469.630.745 663,927,967 70.73 % 2010 d. Working Capital to total assets ratio Aktiva Lancar-Hutang Lancar Jumlah Assets ~151,942,979 3,578,740,946 - 4.24 % Dari tabel di atas akan dapat dijelaskan nilai-nilai yang diperoleh sebagai berikut : 1. Current Ratio 77,11 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 7,7 2. Cash Ratio 30,00 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick asset Rp 0,30 3. Quick Ratio 70,73 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,71 4. Working Capital -4,24 % : Selisih aktiva lancar di atas hutang lancar adalah Rp -4, Tabel IV.4 Perhitungan Rasio Berdasarkan Neraca Tahun 2011 TAHUN RATIO 2011 RATIO LIKUIDITAS a. Current ratio 2011 b. Cash ratio 2011 c. 2011 d. METODE PERHITUNGAN HASIL Aktiva Lancar Hutang Lancar 673,222,055 592,580,471 113.62 % Kas + efek Hutang Lancar 246,700,132 592,580,471 41.63 % Quick (Acid test) Ratio Kas + Efek + Piutang Hutang Lancar 503,718,705 592,580,471 85.00 % Working Capital to total assets ratio Aktiva Lancar-Hutang Lancar Jumlah Assets 80,641,584 4,138,054,086 1.95 % Dari tabel di atas akan dapat dijelaskan nilai-nilai yang diperoleh sebagai berikut : 1. Current Ratio 113,62 % : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh 2. Cash Ratio 41,63 % 3. Quick Ratio 85,00% 4. Working Capital 1,95 % aktiva lancar Rp 1,13 : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick asset Rp 0,41 : Setiap hutang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,85 : Selisih aktiva lancar di atas hutang lancar adalah Rp 1,95 Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas dapat dilihat bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan likuid. Artinya, perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancar yang ada. Kondisi tersebut juga menunjukkan adanya penurunan rasio likuiditas pada tahun 2010 dan 2011 dibandingkan dengan tahun 2009. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dengan memperhatikan hal-hal yang diuraikan dalam laporan ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Rasio keuangan perusahaan belum dapat dikatakan baik di karenakan mulai tahun 2009 sampai tahun 2011 masih berada di nilai batas wajar walau pun ada tingkat kenaikan dan penurunan rasio keuangan dari tahun 2009 sampai tahun 2011. 2. Perusahaan selalu menggunakan analisis laporan keuangan di dalam menilai tingkat kesehatan perusahaan dan didalam melanjutkan usaha perusahaan. 3. Dengan adanya Aplikasi Perhitungan rasio likuiditas dapat menilai tingkat kesehatan perusahaan pada setiap tahunnya. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka didapat saran- saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan dorongan yang bermanfaat serta berguna bagi pengembangan usaha perusahaan untuk kedepannya, adapun saran-saran tersebut sebagai berikut : 1. Perusahaan harus melakukan evaluasi guna menjaga nilai analisis rasio keuangan tetap berada pada batas nilai wajar (2 : 1) 200 % berbanding 100 % dengan cara menaikkan jumlah current asset. 2. Seluruh perusahaan harus menjadikan analisis laporan keuangan (rasio keuangan) sebagai alat ukur didalam menilai tingkat kesehatan perusahaan dan menilai tingkat kelanjutan usaha perusahaan dengan demikian nilai rasio keuangan dapat menunjukkan berjalan tidaknya usaha perusahaan dan menunjukkan sehat atau tidaknya perusahaan terutama hal ini ditunjukkan oleh rasio likuiditas yang menilai penuh tingkat likuiditas perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Desi. 2007, Kamus Lengkap 100 Milliard. Surabaya: Amelia Erdika, Elit. 2006. Analisa Laporan Keuangan, http://investasi/mtts. Microsoft powerpoint, diakses tanggal 4 April 2012. Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Akutualisasi Syar’iyyah Modern. Yogyakarta : Penerbit C.V Andi Offset Riyanto. 1993.Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan. Bandung: Mitra Wacana Media http://euroditaku.wordpress.com/2012/05/09/ pengertian-laporan keuangan-analisis rasio keuangan-tujuan laporan keuangan-tujuan analisis laporan keuangan. http://euroditaku.wordpress.com/2011/03/16/ komponen laporan keuangan-neraca-laporan laba rugi-perubahan ekuitas-arus kas.