BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam definisi sistem akuntansi, formulir merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi. Sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2001: 6) prosedur ini sendiri adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Setiap sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsurunsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai susbsistem. Pendekatan subsistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut pandangan sistem, yang berusaha menemukan strukur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 B. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan dalam setiap organisasi atau perusahaan, suatu sistem akuntansi yang digunakan berguna untuk mecapai suatu tujuan perusahaan, agar terciptanya suatu efisiensi sebuah perusahaan. Sedangkan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur pokok Sistem Akuntansi yang sebagaimana di uraikan Mulyadi (2001: 3-5) adalah sebagai berikut: 1. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. 2. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklarifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. 3. Buku Besar Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. 4. Buku Pembantu Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). 5. Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 ditahan, dll. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem informasi. Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Sistem informasimemiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem informasi. Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok. Masing-masing blok bangunan sistem informasi tersebut adalah: 1. Blok Masukan (Input Block) Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam sistem. 2. Blok Model (Model Block) Blok model terdiri dari logico-mathematicalmodels yang mengolah masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai cara untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa imformasi yang bermutu dan dokumen untuk semua pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar organisasi. Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suau sistem. 4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengkases data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem. 5. Blok Basis Data (Data Base Block) Basis data merupakan tempat unuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. 6. Blok Pengendalian (Control Block) Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti kegagalan sistem, sabotase dan lainnya. Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus mengetahui pembanguan sistem akuntansi itu sendiri, sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Tujuan sistem akuntansi merupakan suatu tujuan yang berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dari setiap sistem akuntansi yang terdiri dari berbagai sistem mempunyai tujuan yang sama, sistem akuntansi sendiri dibuat oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya. Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan utama yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001: 20) sebagai berikut: 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru 2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun sruktur informasinya 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaiu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi C. Pengertian Kas Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah, hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Hal tersebut terjadi karena Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 hampir seluruh transaksi yang dilakukan dalam suatu perusahaan dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif, oleh karena itu harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada “idle cash”. Daya beli uang bisa berubah-ubah mungkin naik turun tetapi kenaikan atau penurunan daya beli ini tidak akan mengakibatkan penilaian kembali terhadap kas (Baridwan 2004: 83) D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari wesel, setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari 2 sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai biasa dilakukan pada perusahaan dagang seperti toko. Sedangkan penerimaan kas dari piutang biasanya digunakan pada perusahaan manufaktur. Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan. “Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai” (Mulyadi 2003: 455). Dalam buku yang ditulis Mulyadi (2001: 464) menyebutkan bahwa ada beberapa unsur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu sebagai berikut: 1. Fungsi Penjualan Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas 2. Fungsi Kas Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli 3. Fungsi Gudang Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 Dalam ransaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. 4. Fungsi Pengiriman Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi iniberanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5. Fungsi Akuntansi Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Menurut Mulyadi (2001: 75) Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2001: 463) adalah: 1. Faktur penjualan tunai 2. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Pita register kas 3. Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan Credit Card Sales Slip Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu kredit. 4. Bill of Lading Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 5. Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Faktur Penjualan COD Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. 6. Bukti Setor Bank 7. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Menurut Mulyadi (2001: 468) Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal ini digunakan fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan tunai. 2. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan digunakan fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. 3. Jurnal Umum Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. Menurut Mulyadi (2001: 469) Jaringan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Prosedur Order Penjualan Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembelian dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barnag yang akan diserahkan kepada pembeli. 2. Prosedur Penerimaan Kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan berikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman. 3. Prosedur Penyerahan Barang atau Pemberian Jasa Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. 4. Prosedur Pencatatan Penjualan Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas 5. Prosedur Penyerahan Kas ke Bank Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. 6. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas. 7. Prosedur Pencatatan harga Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu pesediaan. E. Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern meliputi sruktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Mulyadi (2001: 165) untuk Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 dapat mencapai tujuan pengendalian intern, perusahaan harus menerapkan unsur pokok pengendalian intern yaitu: 1. Sruktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua transaksi. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi Cara-cara yang umumnya ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah penggunaan formulir bernomor urut tercetak, pemeriksaan mendadak (surprised audit), setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan oleh satu orang atau satu bagian tanpa campur tangan bagian lain dari awal sampai akhir, perputaran jabatan (job rotation),keharusan pengambilan cuti, pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya secara periodik dan pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur sistem pengendalian intern yang lain. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif. Tujuan dari sistem pengendalian intern sendiri adalah: 1. Menjaga kekayaan organisasi 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan, perlu dibentuk struktur organisasi yang memisahkan taaggungjawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggungjawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: 1. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi 2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan seluruh tahap suatu transaksi Sistem Akuntansi Penerimaan..., Zulfian Fadilla R D, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2016