ISSN 1412 - EJOURNAL | Universitas Narotama Surabaya

advertisement
ISSN 1412 - 0879
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Vol. 7, No. 2, Agustus 2007
ANALISIS PENGARUH SUMBER MODAL INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN
RENTABILITAS MODAL SENDIRI (STUDI KASUS DI PT. INTERMEDIA PRESSINDO)
Anik Mubiatiningrum
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE NOKIA
Sengguruh Nilowardono
ANALISISI HARAPAN DAN PERSEPSI NASABAH ATAS SERVICE QUALITY DI BANK
INTERNASIONAL INDONESIA CABANG PEMBANTU BONGKARAN SURABAYA
R. Agus Baktiono
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN VOLUME PENJUALAN
PADA PT. X
I Putu Artaya
IMPLEMENTASI KERANGKA BALANCED SCORECARD DALAM PENGEMBANGAN
RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
Dewi Fitriasari
LEMBAGA PENERBITAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
ISSN 1412 - 0879
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Vol. 7, No. 2, Agustus 2007
DAFTAR ISI
ANALISIS PENGARUH SUMBER MODAL INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN
RENTABILITAS MODAL SENDIRI (STUDI KASUS DI PT. INTERMEDIA PRESSINDO)
Anik Mubiatiningrum
1 - 13
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE NOKIA
Sengguruh Nilowardono
14 - 27
ANALISISI HARAPAN DAN PERSEPSI NASABAH ATAS SERVICE QUALITY DI BANK
INTERNASIONAL INDONESIA CABANG PEMBANTU BONGKARAN SURABAYA
R. Agus Baktiono
28 - 36
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN VOLUME PENJUALAN
PADA PT. X
I Putu Artaya
37 - 44
IMPLEMENTASI KERANGKA BALANCED SCORECARD DALAM PENGEMBANGAN
RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
Dewi Fitriasari
45 - 60
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI
HANDPHONE NOKIA
(STUDI KASUS : KONSUMEN SURABAYA)
Sengguruh Nilowardono
Dosen Fakultas Ekonomi
ABSTRAK
Saat ini pilihan konsumen dalam memutuskan untuk membeli handpone
semakin banyak. Beragam tipe, aksesoris bahkan hingga tingkat teknologi ditawarkan
oleh banyak produsen. Hal ini menyebabkan beban perusahaan dalam bidang
pemasaran akan semakin berat, karena harus menghadapi tantangan untuk tetap
mempertahankan konsumen dan tantangan dari perusahaan lainnya yang
menghasilkan produk sejenis. Sebagai salah satu perusahaan handpone, Nokia
berupaya untuk selalu tetap bertahan pada pangsa pasarnya yang diiringi dengan
peningkatan kualitas berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan selanjutnya menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan saat
membeli handphone merk Nokia dimana pendekatan yang digunakan adalah analisis
faktor. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberi masukkan kepada perusahaan
dalam merancang strategi pemasarannya untuk meraih konsumen.
Kata kunci : analisis faktor, perilaku konsumen, kepuasan konsumen, strategi
pemasaran
PENDAHULAN
Seiring dengan meningkatnya tingkat hidup masyarakat, maka kebutuhan
masyarakat terhadap barangjuga akan semakin meningkat. Oleh sebab itu. tidak bisa
dipungkiri bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan sarana komunikasi yang
memadai dan canggih yang sesuai dengan kebutuhan manusia untuk saling
berkomunikasi. Hal ini semakin membawa pengaruh terhadap perilaku mereka dalam
memilih barang yang akan mereka beli yang mereka anggap paling sesuai dan benarbenar dapat memenuhi kebutuhan dan dapat memuaskan mereka.
Produsen produk handphoiie Nokia melihat ini sebagai peluang bisnis yang
menjanjikan oleh sebab itu Nokia segera meluncurkan handphone dengan banyak
alternatif kepada masyarakat untuk memilih handphone yang paling ideal. Di sisi lain
menimbulkan persaingan-persaingan yang semakin ketat.
Permasalahannya disini walaupun Nokia menjadi market share yang tidak
tergoyahkan yaitu sekitar 50-an%, bahkan Nokia 3650 menjadi ponsel favorit pada
tahun 2003 dengan prosentase 25,7%, namun dalam pengkategorian produk-produk.
Nokia tidak menduduki peringkat seperti pada posisi penjualannya. Pertama, yaitu
dalam kategori best color screen peringkat pertama
21,8%.Best design phone oleh Siemens Xelibri 13;45, Nokia 3650 11,2%. Best
polifonik ringtone oleh Samsung V200 40,1%, Nokia 3650 12,3%. Best mid low end
phone, oleh Samsung SGH-C 100 27,4%, Nokia 3530 26,5%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa walaupun dalam penjualan Nokia menjadi market leader, namun
dari segi kualitas produk Nokia bukanlah yang terbaik, sehingga bukan tidak mungkin
konsumen akan beralih pada merek-merek pesaing lain yang menawarkan kualitas
yang lebih baik. Hal ini sangat mungkin menurunkan pen jualan handphone Nokia,
yang diprediksi menurut pandangan konsumen dengan harga yang lebih murah namun
bila kualitas yang ditawarkan sama konsumen jelas akan memilih produk yang lebih
berkualitas karena mekanisme pasar yang akan menentukan penurunan maupun
peningkatan kembali penjualan handpone tersebut.
Fasilitas yang lengkap dengan teknologi yang mutahir, perangkat yang
mudah untuk diperbaiki dan didapat, serta bergaransi dapat menjadikan Nokia sebagai
pilihan yang terbaik. Namun seperti halnya produk atau jasa lainya, ketika konsumen
akan memilih produk, merekajuga dipengaruhi oleh banyak faktor. Pandangan yang
berbeda dari tiap konsumen yang berbeda atas kinerja yang dihasilkan menyebabkan
ketidakmerataan jumlah peminat diantara handpone-handpone yang beredar.
Berdasar uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan
identifikasi dan analisis factor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan pembelian handphone merk Nokia. Hasil analisis ini akan menjadi
masukkan bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran yang tepat sesuai
dengan konsumen yang dibidik.
Perumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah :
a. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen untuk membeli handpone
Nokia.
b. Faktor mana yang paling dipertimbangkan konsumen untuk membeli handpone
Nokia.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen untuk
membeli handpone Nokia
b. Untuk mengetahui faktor mana yang paling dipertimbangkan konsumen untuk
membeli handphone Nokia.
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Definisi prilaku konsumen yang dikemukakan oleh Engel, Balackwell dan
Minniard (1994 : 3) sebagai berikut: "Kegiatan-kegiatan indivisu yang langsung
terlihat dalam mendapatkan. mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini".
Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1992 : 9), perilaku konsumen adalah
kegiatan individu yang secara langsung terlihat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan / penetapan.
Berdasarkan definisi diatas diketahui dalam perilaku konsumen terdapat dua
elemen yang penting, yaitu proses pengambilan keputusan (decision maker), dan
kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan
mempergunakan barang dan jasa secara ekonomis. Analisa perilaku konsumen tidak
hanya mempelajari apa yang akan dibeli dan/atau dikonsumsi konsumen tetapijuga
dimana, bagaimana kebiasaan konsumen dan dalam kondisi yang bagaimana barang
dan jasa itu dibeli.
Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang
terisolasi dari lingkungan sekitar. Perilaku membeli seorang konsumen dipengaruhi
oleh 2 faktor, yaitu :
1. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yakni budaya, kelas
sosial, keluarga, dan proses kepemimpinan pendapat.
2. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yakni motivasi, persepsi,
belajar, kepribadian, sikap, dan konsep diri.
Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Engel, dkk (1994 :59), ada 5 tahap dalam pengambilan keputusan pada
konsumen, yaitu :
a) Pengenalan masalah (problem recognition)
Adanya keadaan ideal sesungguhnya terjadi pada suatu saat, hal ini digerakkan
oleh timbulnya motif dalam rangka mencapai tujuan, sehingga masalahnya
disadari. Dan selanjutnya menentukan apa yang diperbuat.
b) Meneliti (search)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengirigat altematif-altematif yang telah
dikenal untuk mengadakan pilihan
c) Evaluasi alternatif
Jika telah meneliti atau telah mengingat apa yang telah diketahui konsumen harus
mengevaluasi alternatif-aiternatif yang ada sehingga timbul keinginan untuk
membeli
d) Pemilihan
Memilih alternatif yang paling baik atau yang paling sesuai diantara alternatif
yanga ada
e) Hasil (outcome)
Pada saat ini konsumen menilai akibat dan pengaruh dari pengambilan keputusan
yang dibuat oleh keputusan tersebut.
Struktur Keputusan Pembelian
Keputusan membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu
struktur sebanyak 7 (tujuh) komponen. Komponen-komponen tersebut akan dibahas
berikut ini didalam kaitannya dengan pembelian :
1. Keputusan tentangjenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau
menggunakan uangnya untuk tujuan lain. dalam hal ini perusahaan harus
memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta
alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu.
Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebaginya.
Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui
kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan
daya tarik mereka.
3. Keputusan tentang merek
4.
5.
6.
7.
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan
harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana radio tersebut akan dibeli, apakah
pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio atau toko lain. Dalam
hal ini, produsen, pedagang besar dan pengecer harus mengetahui bagaimana
konsumen memilih penjual tertentu.
Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang
akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu
unit. Dalam hal ini perusahaan harus mepersiapkan banyaknya produk sesuai
dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian. Masalah ini akan menyangkut tresedianya uang untuk membeli
produk. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan
demikian perusaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.
Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran
produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut
akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya.
Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Pembelian
Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk
bersedia membeli barang atau jasa perusahaan. Sebelum kegiatan pemasaran
dilakukan manager harus memahami prilaku konsumen. Para konsumen umumnya
ingin memenuhi kebutuhannya sehingga harus membuat berbagai keputusan
pembelian. Dari teori yang diuraikan, maka banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memilih.
Dari uraian teori diatas, maka factor tekhnologi dari handpone tersebut haruslah
benar-benar up to date sehingga mampu mengitu tren/zaman yang mengharuskan kita
untuk terus bergerak lebih cangih terhadap teknologi. Yang meliputi ukuran ponsel
yang menarik mulai tipe yang memiliki ukuran bentuk yang kecil, tipis, hingga
ukuran yang spesial edition yaitu yang berbentuk seperti laptop kecil atau oval bahkan
yang dapat dilipat atau ditarik.
Didukung dengan kualitas produk yang sesuai janji yang ditawarkan karena
dengan persaingan yang ada saat ini bukan tidak mungkin suatu produk akan kalah
dalam pasaran bila produk yang ditawarkan tidak kualitas.
Desain dan tipe yang beragam serta warna cover yang bervariasi, yang memudahkan
konsumen untuk menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
karena tidak dipungkiri bila dalam pemggunaan handpone konsumen menginginkan
variasi, maka konsumen tinggal mengganti cover sesuai dengan warna atau corak
yang diinginkan dan yang ditawarkan dipasaran.
Dan ditunjang pula dengan tekhnologiyang canggih sehingga dapat
menampilkan menu yang mudah dipahami karena untuk pemakaiannya biasanya
konsumen memilih menu yang simple dan terlebih yang dapat menggunakan tampilan
bahasa Indonesia. Karena signal yang dihasilkan kuat maka suara yang dihasilkan
jernih, semua itu karena akslerasi mesin yang cepat yang memudahkan pengguna juga
untuk menambahkan aplikasi yang diinginkanpun konsumen dapat melakukanya
sendiri dengan mudah hanya dengan menyambungkan dengan perangkat lunak.
Harga yang ditawarkanpun beragam dan terjangkau mulai dari tipe classic,
medium, expression, dan smart collection diluncurkan yang tiap tipe telah
menunjukkan kelasnya masing-masing, sesuai dengan kualitas handpone yang
diwarkan maka berhubungan erat dengan semua fasilitas diatas. Dan bila konsumen
menginginkan untuk menjual kembali, handhpone tersebut masih memiliki nilaijual
kembali yang tinggi dipasaran yang menjadikannya suatu nilai tambah. Dari teoriteori yang ada dan telah dijelaskan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
konsumen dalam memutuskan untuk pembelian handhpone Nokia memperhatikan dan
mempertimbangkan variabel-variabel antara lain :
1. Tekhnologi yang canggih dan up to date
2. Menu yang mudah dipahami
3. Pilihan tipe atau seri
4. Signal kuat
5. Desain body ponsel
6. Pilihan warna cover (casing) bervariasi
7. Ukuran ponsel yang menarik
8. Kejernihan penerimaan suara
9. Tambahan aplikasi personalisasi (douwnload dering atau gambar) yang mudah
10. Harga terjangkau
11. Akselerasi mesin cepat
12. Ringtone atau nada dering yangjemih
13. Tombol (keypad) yang dinamis
14. Mudah menemukan accessories tambahan
15. Nilai jual kembali yang tinggi
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang dianalisi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
(X)
Tekhnologi yang canggih dan up to date, merupakan persepsi konsumen
terhadap mesin selalu lebih canggih
(X2) Menu yang mudah dipahami, merupakan persepsi konsumen terhadap menu
yang terdapat pada ponsel
(X3) Pilihan tipe atau seri, merupakan persepsi konsumen terhadap ketersediannya
pilihan tipe atau seri yang beragam.
(X4) Signal kuat, merupakan persepsi konsumen terhadap signal ponsel yang kuat
(X5)
(X6)
(X7)
(X8)
(X9)
(X10)
(X11)
(X12)
(X13)
(X14)
(X15)
Desain body ponsel, merupakan persepsi konsumen terhadp desain eksterior
ponsel yang beragam
Pilihan warna cover (casing) bervariasi, merupakan persepsi konsuman
terhadap warna cover yang bervariasi setiap ponsel
Ukuran ponsel yang menarik, merupakan persepsi konsumen terhadap ukuran
ponsel yang menarik
Kejernihan penerimaan suara, merupakan prsepsi konsumen terhadap
kejernuhan penerimaan suara telphone baik in/out call
Tambahan aplikasi personalisasi (download dering atau gambar) yang mudah,
merupakan persepsi konsumen terhadap kemudahan dalam penambahan
aplikasi personalisasi
Harga terjangkau, merupakan persepsi konsumen terhadap harga terjangkau
Akierasi mesin cepat, merupakan persepsi konsumen terhadap terhadap
teknologi mesin yang terdapat pada mesin
Ringtone atau nada dering yangjernih, merupakan persepsi konsumen terhadap
ringtoneatau nada dering ponsel
Tombol (keypad) yang dinamis, merupakan persepsi konsumen terhadap
terhadap susunan tombol yang terdapat pada ponsel
Mudah menemukan accessories eksterior merupakan persepsi konsumen
terhadap terhadap tambahan original atau tidak dengan mudah
Nilai jual kembali yang tinggi, merupakan persepsi konsumen terhadap
terhadap harga jaul ponsel yang stabil jika dijual kembali
1.4 Pengukuran terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
skala interval. Untuk memberikan bobot nilai kuesioner menggunakan skala
pengukuran semantic defferensial yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan
skala penilaian butir-butir yang menyatakan secara dalam penelitian ini sebanyak
15 sehingga apabila dikalikan 5 menjadi 75 dan kemudian dibulatkan menjadi
110 responden
Analisis Faktor
Analisis factor ini bertujuan untuk mengeksppolasi atau menggambarkan apa
yang didapat dari data dan tidak menyusun batasan-batasan yang utama atas
komponen estimasi komponen yang didapat. Karena analisis ini bersifat exploratory
factor maka tidak disusun suatu hipotesis. Langkah-langkah dalam analisis factor:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan matrik korelasi
3. Penentuan banyaknya factor
4. Melakukan rotasi tehadap factor
5. Menginterprestasikan factor
6. Menghitung skor dan variabel-variabel
7. Menentukan model yang sesuai
Model Analisis Faktor
Model analisis factor menurut Maholtra (1996:646) dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Xi = Ai1 +F1 +Ai2 +Ai3 F3 +...... + Aim Fm + ViUi ....... (3.3)
Dimana:
Xi
: Variabel standar ke I
Aij
F
Vi
Ui
m
: Factor loading/koefisien multiple regression dari variabel I pada faktor
j
: Factor umum
: Koefisien standar regresi dari variabel I pada factor unik I
: Faktor unik ke I
: Jumlah factor umum
Factor-factor unik berkolerasi satu dengan yang lain dan berkolerasi dengan factorfactor umum. Factor umum itu sendiri dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier
dengan variabel yang diamati. Persamaannya adalah :
Fi = Wi1 X1 + Wi2 Xi3 F3 + ...... + WikXk ....... (3.4)
Dimana:
Fi
: Estimasi factor ke I
Wi
: Koefisien nilai factor
K
: Jumlah variabel
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada perhitungan analisis factor dengan memasukkan kelima belas variabel
didapat bahwa hasil KMO Measure of Sampling Adequancy (MSA) sebesar 0,682
dan Barlett's test sebesar 560,385 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil
perhitungan menghasilkan angka MSA yang lebih baik dan diatas 0,5 maka kumpulan
variabel tresebut dapat diproses lebih lanjut. Pada label ke satu (Anti Image
Matreces), terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal dari kiri atas ke kanan
bawah. yang bertanda 'a' yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Tampak
bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki MSA dibawah 0,5 dengan dcmikian
variabel dapat dilanjutkan pada proses selanjutnya tanpa diperlukan eliminasi
variabel.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan 15 variabel didapat
nilai communalities, sebagaimana ditampilkan dalam table 1.
Tabel 1. Nilai Communalities
Variabel
Initial
X1
1,000
X2
1,000
X3
1,000
X4
1,000
X5
1,000
X6
1,000
X7
1,000
X8
1,000
X9
1,000
X10
1,000
X11
1,000
X12
1,000
X13
1,000
X14
1,000
X15
1,000
Sumber : data diolah
Extraction
0,831
0,848
0,577
0,561
0,778
0,515
0,728
0,598
0,634
0,661
0,734
0,671
0,797
0,528
0,581
Ada 15 variabel yang dimasukkan dalam analisis factor. Dengan masingmasing variabel mempunyai varians 1 maka total varians adalah 15x1 = 15
sekarangjika 5 komponen yang terbentuk tersebut 'diringkas' menjadi satu factor maka
varians yang dapat dijelaskan oleh suatu factor tersebut adalah (lihat component i= 1)
:
4,302/15 x 100% = 28,683
Jika 15 variabel diekstrak menjadi 5 factor, maka :
a. Varians factor pertama adalah 28,683 %
b. Varians factor kedua adalah 2,257/15 x 100% = 15,044 %
c. Varians factor ketiga adalah 1,234/15 x 100% = 8,223 %
d. Varians factor keempat adalah 1,221/15 x 100% = 8,140 %
e. Varians factor kelima adalah 1,028/15 x 100% - 6,852 %
Total kedua factor dapat menjelaskan 18,683 % + 15,044 % + 8,223 % +8,140 % +
6,852 % = 66,943 % dari variabilitas kelimabelas factor ash tersebut.
Hasil perhitungan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalas
Extraction Sums of Squared
Loadng
Total
% 0f
Comulative Total
% 0f
Comulative
variance (%)
variance (%)
1
4,302
28,683
28,683
4,302
28,683
28,683
2
2,257
15,044
43,726
2,257
15,044
43,726
3
1,234
8,223
51,950
1,234
8,223
51,950
4
1,221
8.140
60,090
1,221
8,140
60,090
5
1,028
6,852
66,943
1,028
6,852
66,943
Sumber: data diolah
Eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing factor dalam
menghitung varians kelima komponen yang dianalisis perhatikan disini bahwa :
a. Jumlah angka Eigenvalues untuk kelimabelas variabel adalah sama dengan total
varians lima komponen atau 4,302 = 2,257 + 1,234 + 1,221 + 1,028 = 15
b. Susunan Eigenvalues selalu diurutkan dari yang terbesar, dampai terkecil dengan
creteria bahwa angka Eigenvalues dibawah 1 tidak digunakan dalam
menghitungjumlah factor yang trebentuk.
Dalam 5 factor, angka Eigenvalues diatas 1 dengan yang terbentuk, karena
dengan 5 factor, angka Eigenvalues diatas 1 dengan setlah 5 factor angka Eigenvalues
sesudah dibawah 1.
Scree Plot menunjukkan hubungan antara component number dengan
Eigenvalues. Terlihat bahwa dari satu kedua factor (garis dari sumbu component
number = 1 ke 2), arah garis menurun, namun dengan slope yang lebih kecil. Juga
perhatikan factor 5 sudah di bawah angka 1 dari sumbu Y (Eigenvalues). Hal ini
menunjukkan bahwa 5 factor adalah paling bagus untuk meringkas kelimabelas
variabel tersebut.
Setelah diketahui bahwa 5 factor adalah jumlah yang paling optimal maka
tabel ini menunjukkan karakteristik kelimabelas variabel tersebut pada 5 factor ada.
Sedangkan angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, atau besar
korelasi anatara suatu variabel dengan factor yang terbentuk. Dari hasil perhitungan
diperoleh component matrix sebagai nampak pada tabel 3.
Tabel 3. Component Matrx (a)
Component
1
2
3
4
X1
0,362
0,017
0,699
0,327
X2
0,321
-0,073
0,068
0,781
X3
0,380
0,616
-0,016
0,140
X4
0,169
-0,382
0,491
-0,311
X5
0,588
0,227
0,308
-0,348
X6
0,560
0,422
0,027
-0,061
X7
0,784
-0,043
-0,182
-0,130
X8
0,636
0,398
0,055
-0,051
X9
0,673
0,221
0,055
0,252
X10
0,568
0,482
-0,203
0,149
X11
0,482
0,504
-0,449
0,167
X12
0,596
0,363
-0,116
-0,243
X13
0,827
0,020
-0,056
-0,203
X14
0,319
0.546
-0,145
0,070
X15
0,262
0,609
-0,290
-0,159
Extraction Method : Principal Component Analysis
A 5 Componen Extracted
Sumber :Data diolah




5
0,323
0,355
0,181
0,221
0,404
0,139
0,248
0,173
-0,256
-0,207
0,135
-0,335
-0,261
0,320
-0,180
Pengelompokkan suatu variabel menjadi anggota suatu faktor di dasarkan loading
factor variabel terbesar yang berada pada ke 5 faktor. Pada Variabel XI termasuk
anggota factor 3 karena memiliki loading factor terbesar (0,699) pada factor ke 3.
Dengan demikian dapat dikatakan variabel XI dapat dimasukkan sebagai
komponen factor 3, demikian seterusnya.
Proses penentuan variabel mana masuk factor mana di dasarkan pada factor
loading terbesar diantara komponent 1 s/d component 5. Karena pengelompokkan
pada component Matrix kurang tajam antara loading factor pada factor 1 s/d factor
5 maka perlu dilakukan "rotasi".
Melakukan proses rotasi factor yang terbentuk. Tujuan ini adalah memperjelas/
mempertajam loading factor pada masing-masing variabel yang masuk ke dalam
factor tertentu, atau memperpesar loading factor pada suatu factor dan
memperkecil loading factor pada factor lain.
Setelah dilakukan rotasi, distribusi % varians yang dapat dijelaskan oleh 5 faktor
berubah menjadi lebih seimbang (lihat tabel total variance explained), dari 28,683
% menjadi 20,750 % untuk faktor 1 dan seterusnya hingga dari 6,852 % berubah
menjadi 8,200 % untuk factor 5. Total varians tidak berubah yaitu tetap sebesar
66,943 %. Rotasi inijuga menghasilkan perbedaan loadng factor yang lebih tajam
diantara 5 factor, sehingga tidak terdapat keraguan dalam menentukan suatu
variabel sebagai anggota kelompok suatu factor.
Namun demikian, jika terdapat variabel yang tidak ada perbedaan secara
nyata antar kedua factor loading, sehingga varibel tersebut tidak dapat begitu saja
dimasukkan ke salah satu factor dengan hanya melihat mana yang lebih besar
korelasinya. Untuk memastikan variabel yang bersangkutan masuk pada factor mana
akan digunakan metode rotasi, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.Component Rotated Matrix (a)
Component
1
2
3
X1
0,049
0,029
0,116
X2
0,148
0,082
0,013
X3
0,022
0,697
0,127
X4
0,107
0,310
0,654
X5
0,107
0,458
0,744
X6
0,134
0,642
0,263
X7
0,606
0,429
0,380
X8
0,618
0,003
0.523
X9
0,391
0,503
0,033
X10
0,787
0,070
0,046
X11
0,756
0.065
0,021
X12
0,747
0,032
0,112
X13
0,623
0,433
0,261
X14
0,084
0,658
0,111
X15
0,008
0,698
0.174
Extraction Method : Principal Component Analysis
Rotation Method : Varimax with kaisar normalization
A Rotation converged in 9 iteration
Sumber : Data diolah
4
0,882
0,188
0,273
0,146
0,050
0,095
0,106
0,071
0,456
0,141
0.243
0,160
0,339
0,142
0.053
5
0,147
0,886
0,016
0.066
0,014
0,74
0,146
0.179
0,140
0,122
0,314
0,272
0,194
0,235
0.247
Penyusunan Nama Konsep atau Faktor
Pemberian nama konsep pada kelima factor solusi yang di dapatkan dari
penelitian perlu dilakukan berdasar indicator yang mengelompok pada masing-masing
factor tersebut. Data selengkapnya hasil analisis factor dan pemberian nama adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Analisis
Nilai
Nilai
Faktor
Eigen Variasi
Variasi
Komulatif Variabel Penduduk
Nilai
Loading
Harga
28,683
0,787
0,756
4,302
Nilai jual 2.257
kembali
28,683
15,044
43,726
1. Harga terjangkau (X10)
2. Akselerasi mesin cepat
(X11)
3. Ringtone mesn cepat
(X12)
4. Tombol (keyped) yang
dinamis (X13)
5. Kejernihan
penerimaan suara (X8)
6. Ukuran ponsel yang
menarik (X7)
1. Nilai Jual Kembali
yang tinggi (X15)
2. Pilihan Tipe atau seri
(X3)
3. Mudah
menemukan
Accessories
Tambahan (X14)
4. Pilihan warna cover
0,747
0,623
0,618
0,606
0,0698
0,697
0,658
0,642
5.
Desain
1,234
8,223
51,950
1.
Teknologi 1,221
8,140
60,990
2.
1.
Menu
6,852
66,943
1.
1,028
(Casing)
Bervariasi
(X6)
Tambahan
Aplikasi
Personal (Download
Dering atau Gambar)
(X9)
Desan Body Ponsel
(X5)
Signal Kual (X4)
Teknologi
yang
canggih dan Up to
Date (X1)
Menu yang mudah
dipahami (X2)
0,503
0,744
0,654
0,882
0,886
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasar tabel diatas tampak bahwa terdapat 5 komponen yang terbentuk
terhadap factor-factor yang dipertimbangkan dalam pembelian Handphone Nokia di
Surabaya, dengan kumulatif variasi sebesar 28,485 % yaitu :
a. Faktor 1 Harga Terjangkau
Faktor pertama dengan eigenvalues sebesar 4,302 variabel yang mempengaruhi
factor 1 adalah :
1. Harga terjangkau (X 10)
2. Akselerasi mesin cepat (XI 1)
3. Ringtone atau nada dering yangjernih (XI 2)
4. Tombol (keyped) yang dinamis (XI3)
5. Kejemihan penerimaan suara (X8)
6. Ukuran ponsel yang menarik (X7)
Nilai varian sebesar 28.683 berarti faktor pertama atau harga terjangkau
mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di
Surabaya sebesar 28,683%
b. Faktor 2 Nilai Jual Kembali Yang Tinggi
Faktor kedua dengan eigenvalues sebesar 2,257 variabel yang mempengaruhi
factor 2 adalah :
1. Nilai jual kembali yang tinggi (X 15)
2. Pilihan tipe atau seri (X3)
3; Mudah menemukan accessories tambahan (X14)
4. Pilihan wama cover (casing) bervariasi (X6)
5. Tambahan aplikasi personalia yang mudah (X9)
Nilai varian sebesar 15,044 berarti factor kedua atau nilai jual kembali yang tinggi
mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handphone Nokia di
Surabaya sebesar 15.044 %
c. Faktor 3 Desain Body Ponsel
Factor ketiga dengan eigenvalues sebesar 1,234 variabel yang mempengaruhi 3
factor adalah :
1. Desain body ponsel (X5)
2. Signal kuat (X4)
Penanaman faktor didapatkan melalui proses pengolahan data dengan factor
loading yang mencerminkan urutan variabel dalam faktor yang menjadi perhatian
responden dalam pengambilan keputusan ketika akan membeli handphone Nokia.
Nilai varian sebesar 8,223 berarti factor ketiga atau Desain Body Ponsel
mempengaruhi konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di Surabaya sebesar
8,223 %
d. Factor 4 Teknologi yang canggih dan Up To Date
Factor keempat dengan eigenvalues sebesar 1,221 variabel yang mempengaruhi
faktor 4 adalah : Teknologi yang cangih dan Up To Date (XI). Nilai varian sebesar
8,140 berarti faktor keempat atau teknologi yang canggih dan up to date
mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handphone Nokia di
Surabaya sebesar 8,140 %
e. Faktor 5 Menu Yang Mudah Dipahami
Faktor kelima egenvalues sebesar 1,028 variabel yang mempengaruhi faktor 5
adalah : Faktor yang mudah dipahami (X2).
Nilai varian sebesar 6,852 berarti faktor kelima atau menu yang mudah dipahami
mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam pembelian Handpone Nokia di
Surabaya sebesar 6,852%.
Fl sampai dengan F5 menunjukan urutan faktor yang mencerminkan persepsi
posisi faktor dalam benak para responden di surabaya dalam pengambilan keputusan
ketika akan membeli handpone NOKIA sedangkan besarnya faktor loading
mencerminkan urutan variabel dalam suatu faktor yang menjadi perhatian respoden
dalam pengambilan keputusan ketika akan membeli haphone Nokia
Variabel
Fl
F2
F3
F4
F5
X1
0,606
X8
0,613
X10
0,787
X11
0,756
X12
0,747
X13
0,623
X3
0,697
X6
0,642
X9
0,503
X14
0,658
X15
0,698
X4
0,654
X5
0,744
X1
0,882
X2
0,886
Sumber : data diolah
Faktor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone
Nokia di Surabaya adalah faktor 5 yaitu Menu yang mudah dipahami (X2). Karena
faktor 5 menu yang mudah dipahami (X2) memperoleh nilai yang terbesar yaitu
0,886.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan dari 15 variabel dalam penelitian tidak ada
variabel yang tereliminasi atau tidak ada variabel yang nilai KMO Measure of Sanling
Adequacy (MSA) dibawah 0,5.
1. Maka kesimpulan yang dapat diambil atas perumusan masalah yang diajukan
berdasarkan hasil perhitungan terbentuk lima factor yang dipertimbangkan
konsumen dalam pembelian handphone Nokia di Surabaya yaitu factor :
1. Harga dengan factor loading sebesar 0.787
2. Nilai jual kembali dengan factor loading sebesar 0,698
3. Desain dengan factor loading sebesar 0.744
4. Tekhnologi dengan factor loading sebesar 0,882
5. Menu dengan factor loading sebesar 0.886
2. Factor yang paling dipertimbangkan konsumen dalam pembelian handphone
Nokia di Surabaya adalah factor 5 yaitu Menu (X2) karena mempunyai nilai
terbesar yaitu 0,886.
1. Bagi perusahaan agar tetap meningkatkan dan mempertahankan kualitas
produknya, sehingga pembeli/konsumen tetap terjaga
2. Meningkatkan kualitas, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan konsumen. Karena factor ini yang akan dipertimbangkan konsumen
dalam mempersepsikan kualitas produk sehingga produk dapat lebih unggul
dibanding dengan produk pesaing
3. Dengan adanya hubungan kualitas produk dan harga dengan keputusan
kualitas produk, dimana hal ini bersifat sementara sehingga harus selalu
mengikuti perkembangan psar dan posisi produk dalam situasi pasar secara
keseluruha
DAFTAR PUSTAKA
Engel, Blackwell, Minniard, “ Perilaku Konsumen” Penerbit Bina Rupa Aksara,
Jakarta, 1992.
Malhotra, N. K., “ Marketing Research An Applied Orientation”,. 2nd Edition,
New Jersey: Prentice Hall Inc, 1996
Swasta, Handoko, “ Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen”, BPFE,
Yogyakarta, 1992
Download