Analisis Strategi, SWOT analisis Pertemuan ke 8 1 Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Internal Assessment: Organizational assets, resources, people, culture, systems, partnerships, suppliers, . . . External Assessment: Marketplace, competitor’s, social trends, technology, regulatory environment, economic cycles . Matt H. Evans, [email protected] Lingkungan Internal yang terdiri: 1. Kekuatan (Strengths) adalah situasi dan kemampuan Internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan stratejik dalam mencapai visi dan misi. 1. Kelemahan Internal (Weaknesess) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif, yang menghambat organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi. 4 Lingkungan Eksternal terdiri: 1. Peluang (Opportunities) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif, yang membantu organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi. 2. Ancaman (Threats) adalah faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif, yang dapat mengakibatkan organisasi gagal dalam mencapai visi dan misi. 5 Pada dasarnya ada 4 kelompok strategi : 1. Strategi mengoptimalkan kekuatan utk memanfaatkan peluang 2. Strategi menggunakan kekuatan utk mencegah/mengatasi ancaman 3. Strategi mengurangi kelemahan utk memanfaatkan peluang 4. Strategi mengurangi kelemahan utk mencegah dan mengatasi ancaman ANALISIS SWOT UNTUK MANAJEMEN STRATEGIK KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) Susun daftar ranking : Susun daftar ranking : 1. ……………… 1. ……………… 2. ……………… 2. ……………… PELUANG (O) Susun daftar ranking : 1. ……………… S + O = PENDORONG W + O = STATUS QUO Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Mengurangi kelemahan dg memanfaatkan peluang 2. ……………… ANCAMAN (T) Susun daftar ranking : 1. ……………… 2. ……………… S + T = STATUS QUO W + T = PENGHAMBAT Menggunakan kekuatan untuk mencegah ancaman Mengurangi kelemahan dan menghndari ancaman ANALISIS SWOT UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK KEKUATAN (S) PELUANG (O) Susun daftar ranking : 1. ……………… 2. ……………… ANCAMAN (T) Susun daftar ranking : 1. ……………… 2. ……………… KELEMAHAN (W) Susun daftar ranking : Susun daftar ranking : 1. ……………… 1. ……………… 2. ……………… 2. ……………… AGRESIF/INTENSIF INTEGRASI PENGEMBANGAN PASAR, PENGEMBANGAN PELAYANAN, DAN PENETRASI PASAR INTEGRASI KE DALAM, KE DEPAN, DAN KE BELAKANG DIVERSIFIKASI DEFENSIF KONSENTRIK, HORIZONTAL, ATAU KONGLOMERAT MERGER, DOWNSIZING, DIVESTASI, LIKUIDASI Contoh 1 Kekuatan 1. 2. 3. 4. Pegawai sebagian berpendidikan sarjana, merupakan salah satu pendorong untuk menciptakan profesionalisme. Struktur organisasi sebagai unsur staf yang bertugas membantu pimpinan dalam rangka menyusun kebijakan dan koordinasi. Sarana dan prasarana kerja relatif memadai sehingga sangat membantu pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehari-hari. Sikap renponsif pegawai terhadap aspirasi masyarakat yang berkembang. 9 Kelemahan 1. Lemahnya kapasitas aparatur dalam pemahaman kewenangan Pengelolaan keuangan dan asset barang milik daerah. 2. Keterbatasan aparatur dalam mengimplementasikan peraturan. 3. Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana kerja. 10 Peluang 1. Adanya kesempatan untuk meningkatkan kapasitas aparatur melalui pendidikan dan latihan pengelolaan keuangan dan asset barang milik daerah. 2. Tersedianya peraturan perundang-undangan. 3. Tersedianya anggaran untuk sarana dan prasarana. 4. Tersedianya sistem pengelolaan keuangan dan asset barang milik daerah. 5. Memiliki potensi pajak daerah (Objek dan subjek pajak daerah). 11 Ancaman 1. Sering terjadinya regulasi peraturan mengenai pengelolaan keuangan dan asset milik daerah. 2. Sering terlambatnya pelayanan pengelolaan keuangan daerah. 3. Tidak terakomodirnya perencanaan anggaran untuk sarana dan prasarana sesuai kebutuhan. 4. Tidak tercapainya target penerimaan pendapatan daerah, karena tidak kurang optimalnya penggalian potensi pajak daerah. Berdasarkan analisis terhadap lingkungan strategis SOPD serta perumusan strategi yang akan dijalankan, telah dilakukan identifikasi faktor-faktor kunci penentu keberhasilan, yang meliputi : • Kecepatan pelayanan bidang pengelolaan keuangan, pendapatan dan asset daerah bagi Kepala Daerah dan seluruh SKPD. • Adanya peningkatan kompetensi aparatur. • Tersenggaranya pengelolaan keuangan, pendapatan dan asset daerah dalam memperkuat otonomi daerah. • Adanya penggunaan teknologi informasi yang meluas di setiap SKPD untuk mempercepat pelayanan. • Bertambahnya prasarana dan sarana kerja bagi aparatur Pemerintah Kabupaten Garut sesuai dengan kebutuhan. 13 PENYIMPULAN CSF KETERKAITAN DENGAN STRATEGI URUTAN CSF VISI MISI NILAI Strategi SO: 1. ……………………… 2. ……………………… Strategi WO: 1. ……………………… 2. ……………………… Strategi ST: 1. ……………………… 2. ……………………… Strategi WT: 1. ……………………… 2. ……………………… PEMBOBOTAN KETERKAITAN : PALING TERKAIT (4); TERKAIT (3); KURANG TERKAIT (2), DAN TIDAK TERKAIT (1) URUTAN CSF : TETAPKAN 7 SAJA DENGAN NILAI TERTINGGI Contoh 2 Kekuatan (Strengths) 1. Tersedianya berbagai paket teknologi dari mulai pra panen, panen dan pasca panen yang telah dikembangkan ke masyarakat petani pekebun. 2. Tersedianya keragaman produk kopi baik dalam bentuk regular coffee atau specialty coffee. 3. Masih terbukanya Peluang pengembangan Product development dalam bentuk kopi setengah jadi (roasted coffee) maupun kopi jadi (soluble dan instant coffee). 4. Ketersedian lahan dan agroklimat yang sesuai, khususnya pengembangan kopi Arabika. 5. Biaya produksi relatif lebih rendah. Di Indonesia memiliki sedikitnya tujuh macam kopi spesialiti yang telah dikenal dunia seperti • Gayo Mountain Coffee dari dataran tinggi Takengon, Aceh Tengah, • Mandheling dan Lintong Coffee dari Sumatera Utara, • Java Coffee dari dataran tinggi Ijen, Jawa Timur, • Toraja/Kalosi Coffee dari dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan, • Bali Coffee dari dataran tinggi Kintamani, Bali, • Flores Coffee dari dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan • Balliem Highland Coffee dari dataran tinggi Jaya Wijaya, Irian Jaya. Kelemahan (Weaknesses) 1. Rendahnya Produktivitas kopi di Indonesia, baik kopi Robusta maupun Arabika. 2. Belum proporsionalnya komposisi kopi Arabika dan Robusta. Pertanaman kopi Robusta mendominasi dibandingkan dengan kopi arabika, sedangkan permintaan kopi dunia hingga saat ini masih didominasi oleh Arabika dengan pangsa pasar >70 %. 3. Terbatasnya ketersediaan lahan yang memadai. 4. Terbatasnya panen kopi. 5. Rendahnya kualitas/mutu kopi Indonesia. 6. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung industri kopi, khususnya untuk kopi Arabika yang menuntut lingkungan dengan suhu rendah, yang hanya terdapat pada dataran tinggi di pegunungan. 7. Kurang informasi pasar dalam mengefisienkan sistem tataniaga. 8. Pemilikan lahan yang rata-rata masih sempit yaitu seluas 0,69 ha per KK. 9. Terbatas atau lemahnya kelembagaan petani dalam posisi rebut pasar (bergaining position). 10. Ditinjau dari aspek hukum belum banyak produk kopi yang tergolong dalam produk specilaty secara legal memiliki hak paten. 11. Penerapan teknologi (agronomi, pasca panen dan pengolahan) yang masih amat terbatas. Peluang (Opportunities) Peluang pasar kopi Indonesia khususnya dimasa mendatang masih cukup cerah, dengan beberapa indikator sebagai berikut. 1. Distribusi supply dan demand kopi dunia. Diasumsikan bahwa, meskipun produksi dunia mengalami sedikit peningkatan, namun lebih diakibatkan adanya kecenderungan meningkatnya produksi kopi Robusta di wilayah Asia pasifik. Sedangkan kopi Arabika dirasakan beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan. 2. Perkembangan harga kopi dunia. Menurut ICO, perkembangan harga rata-rata kopi Arabika selalu lebih tinggi dibandingkan harga kopi Robusta, maka dapat diasumsikan bahwa pengembangan agribisnis kopi Arabika memiliki kecenderungan yang lebih prospektif dibandingkan dengan Robusta. 3. Perkembangan konsumsi kopi dunia (terutama negara importir) cukup baik sehingga pasar dan permintaan baru akan terbuka. Ancaman (Treaths) 1. adanya ancaman dari minuman lain. Dewasa ini kecenderungan budaya minum kopi khususnya di pasar tradisional mengalami perubahan yaitu dari “hot beverages” ke “cold beverages” yaitu peralihan minuman ke soft drink. 2. Penyimpangan Iklim. Perubahan iklim yang akhir-akhir ini sulit diperkirakan akan berdampak terhadap penyimpangan tipe iklim di suatu wilayah. Sementara tanaman kopi dalam stadia-stadia tertentu sangat rentan terhadap pengaruh kekurangan dan kelebihan air yang akan berakibat pada penurunan produksi. 3. Kelangkaan tenaga kerja. Angkatan kerja di pedesaan kurang berminat bekerja di perkebunan, hal ini dikarenakan tingkat upah yang diterima masih dirasakan relatif rendah. 4. Perkembangan produksi yang besar di negara lain (Vietnam) sangat tinggi menyebabkan persaingan pasar sangat tinggi. Tugas elearning • Saudara sudah menjawab ujian mid semester tentang visi saudara dalam satu tahun kedepan • Buatlah analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) untuk mencapai visi tersebut. • Jawaban dalam bentuk file dengan nama file: nama saudara_SWOT • Jawaban dikirim lewat email ke alamat : [email protected] • Jawaban diterima paling lambat dua hari setelah jadwal kuliah Satgas AKIP Perw. BPKP Prov. Jabar 21