BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan solar merupakan jenis BBM yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Penggunaan BBM bersubsidi (premium dan solar) selalu mengalami peningkatan disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia. Data dari Korps Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia (Korlantas Polri) Menunjukkan jumlah populasi kendaraan bermotor yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun 2013 mencapai 104,211 juta unit [1]. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor berdampak terhadap meningkatnya konsumsi BBM bersubsidi. Konsumsi BBM bersubsidi yang selalu meningkat, terkadang menimbulkan kelangkaan BBM bersubsidi di sejumlah daerah. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berencana melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi bagi kendaraan dengan kapasitas mesin 1.500 cc ke atas melalui pemberian batas pembelian atau kuota pembelian untuk setiap kendaraan [2]. Beberapa aplikasi yang berhubungan dengan pengendalian pembelian BBM bersubsidi telah dikembangkan dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi pada BBM bersubsidi. Aplikasi yang sudah dikembangkan antara lain rancangan sistem monitoring pengendalian BBM bersubsidi melalui pemasangan tag RFID untuk kendaraan, RFID Reader pada SPBU dan RFID untuk Nozzle pada mesin BBM [3], namun baru sebatas mencatat setiap transaksi dan belum online. Pengembangan aplikasi pengendalian distribusi BBM bersubsidi juga dibuat dalam bentuk aplikasi sistem arus BBM bersubsidi P.T Pertamina pada unit pemasaran Surabaya berbasis web. Sistem arus BBM dilakukan di semua titik kegiatan mulai dari proses pengiriman, penerimaan dan penyimpanan [4]. Dalam mengatasi kelangkaan BBM bersubsidi yang disebabkan oleh penggunaan BBM bersubsidi yang terus meningkat, penerapan manajemen logistik atasi kelangkaan BBM bersubsidi telah dibuat namun belum mampu mengendalikan kelangkaan dan pembelian BBM bersubsidi [5]. 1 Pengendalian dan pengawasan terhadap BBM bersubsidi berikutnya adalah rancangan otomasi berbasis Internet untuk pengendalian proses penyaluran BBM bersubsidi dari Pertamina ke Operator SPBU untuk menghindari penyelewengan terhadap distribusi BBM bersubsidi [6], sistem dibangun menggunakan Otomasi Model SCADA dan Smart Card [7]. Aplikasi pembatasan BBM bersubsidi selanjutnya dilakukan melalui kartu yang diberi Nama Eazy Fuel, yaitu pembelian BBM bersubsidi layaknya menggunakan kartu kredit. Eazy Fuel berisi kuota pembelian BBM bersubsidi dalam bentuk Rupiah, sehingga pembelian BBM bersubsidi tidak dapat dilakukan melebihi jumlah Rupiah yang telah ditetapkan pada kartu Eazy Fuel [8]. Pengembangan sistem pengendalian dan pengawasan terhadap BBM bersubsidi telah banyak dilakukan, namun belum mengarah terhadap pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk melakukan pengendalian terhadap pembelian BBM bersubsidi adalah membangun sebuah prototype sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pembatasan pembelian BBM bersubsidi menggunakan RFID dan aplikasi berbasis web, sehingga SPBU dapat saling terhubung. Transaksi pembelian perlu direkam menggunakan basis data guna mempermudah dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan pelaporan data pembelian BBM bersubsidi. Desain sistem yang dibuat untuk mempermudah dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan manajemen pembelian BBM bersubsidi menggunakan perangkat RFID dan web sebagai antarmuka sistem. Teknologi RFID sebagai teknologi identifikasi baru menggantikan Barcode karena pembacaan tidak harus line of sign. Pemasangan tag RFID pada kendaraan yang berisi data kendaraan dan kuota BBM bersubsidi dapat memperlancar dalam mengawasi dan merekam setiap transaksi pembelian BBM bersubsidi di SPBU. Antarmuka transaksi pembelian BBM bersubsidi menggunakan bahasa pemrograman PHP 5 dengan tujuan agar sistem dapat diakses melalui Internet sehingga sistem antar SPBU dapat saling terhubung. 2 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat ditentukan perumusan masalah terhadap penggunaan BBM bersubsidi sebagai berikut. 1. Belum adanya sistem pengendalian dan perekaman berbasis web terhadap pembelian BBM bersubsidi. 2. Perlunya sebuah sistem yang dapat membatasi pembelian BBM bersubsidi sebagai sarana untuk mengawasi dan menghemat penggunaan BBM bersubsidi oleh konsumen. 3. Tidak terhubungnya antar SPBU sehingga pengendalian pembelian BBM bersubsidi kurang maksimal. 1.3 Keaslian Penelitian Setelah melakukan penelusuran terhadap literatur yang ada, terdapat beberapa penelitian terkait dengan pengelolaan dan pengendalian BBM bersubsidi dan RFID, tetapi tidak melakukan pembatasan pembelian terhadap BBM bersubsidi terhadap konsumen. Penelitian yang telah dilakukan oleh Carwoto [6] membahas tentang rancangan otomasi berbasis internet untuk pengendalian proses penyaluran BBM bersubsidi dari Pertamina ke Operator SPBU. Sistem menggunakan Otomasi Model SCADA dan Smart Card [7]. Hanif Lyonnais et al [8], mengembangkan aplikasi pembatasan BBM bersubsidi melalui kartu layaknya kartu kredit yang diberi Nama Eazy Fuel. Pembelian BBM bersubsidi tidak dilakukan secara tunai, melainkan menggunakan kartu Eazy Fuel yang telah berisi kuota pembelian BBM bersubsidi dalam bentuk Rupiah, sehingga pembelian BBM bersubsidi tidak dapat dilakukan melebihi jumlah Rupiah yang telah ditetapkan pada kartu Eazy Fuel. Li Yun et al, [9], melakukan penelitian dengan membangun Sistem Informasi terhadap masalah volume setiap tangki pada SPBU sering tidak tepat dan volume tangki tidak dapat terlihat secara visual. Makalah ini mengedepankan metode menggunakan algoritma interpolasi linear untuk menghitung volume tangki minyak secara real time. Metode tersebut telah meningkatkan akurasi perhitungan dan pengelola dapat memantau perhitungan volume tangki secara real time. Sistem informasi terdiri dari empat bagian yaitu: System Settings, Bisnis 3 Manajemen, Manajemen Pelanggan, dan Optimization and Data Backup. Penelitian selanjutnya oleh Lu Jun et al, [10], membahas tentang Design on Information Management System of Gas Station, yang membahas tentang rendahnya manajemen pada SPBU saat ini. Sehingga dikembangkanlah sistem informasi manajemen di SPBU yaitu dengan melakukan manajemen bahan bakar melalui controller terhadap Tanker bahan bakar menggunakan komputer dengan foreground sebagai basis data. Ringkasan keaslian penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka, perlu dibangun sebuah sistem pengendalian pembelian BBM bersubsidi menggunakan RFID berbasis Web. Sistem akan melakukan cek terhadap kendaraan saat akan mengisi BBM bersubsidi. Kendaraan dapat mengisi BBM bersubsidi, bila kuota belum terpenuhi, namun jika kuota telah terpenuhi, maka kendaraan tidak dapat mengisi BBM dan harus membeli pada minggu berikutnya. Pada sistem pengendalian ini, identifikasi kendaraan menggunakan RFID (reader dan tag). Pembuatan prototype sistem menggunakan web design with database. Sistem berfungsi untuk memberikan informasi terkait pembelian BBM bersubsidi sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan apakah konsumen dapat mengisi BBM bersubsidi atau tidak. Sistem pembatasan pembelian berlaku selama 1 minggu (senin - minggu), sistem akan me-reset secara otomatis pada hari Senin pukul 00.00 waktu setempat. 4 Judul Penelitian Tahun Rancangan Otomasi Berbasis Internet Untuk Pengendalian Proses Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi Research on Gas Stations Automation Management System Based on Neural Network 2011 2009 Aplikasi Pembatasan BBM Menggunakan Kartu 2013 Design on Information Management System of Gas Station 2012 Tabel 1.1 Ringkasan Keaslian Penelitian Metodologi Peneliti Tujuan Penelitian Penelitian Carwoto Merancang Model otomasi berbasis Supervisory internet untuk Control and Data pengendalian Acquisition proses penyaluran (SCADA) dan BBM bersubsidi Smart Card Zhao Menghitung Algoritma Meihong volume pada Interpolasi Linear dan Li Tangki minyak Yun secara real time Hanif Lyonnais, Irfan K dan Satria Liang Zhihong dan Lu Jun Membatasi Jumlah Pembelian BBM bersubsidi Menerapkan sistem e-Money Melakukan manajemen BBM di SPBU menggunakan Sistem Informasi Menggunakan Desain Modul (Controller Module, Communication Module and Management Module) 5 Hasil Penelitian Model sistem otomasi berbasis Internet Perbedaan Penelitian Perbedaan ada pada hasil penelitian dan model sistem Meningkatkan akurasi perhitungan dan pengelola serta dapat memantau volume tangki secara real time Kartu Eazy Fuel Perbedaan ada pada hasil penelitian dan Metode. MIS tentang Manajemen bahan bakar melalui controller terhadap Tanker BBM using komputer dengan foreground sebagai basis data Perbedaan pada basis data dan hasil penelitian yaitu hanya melakukan manajemen terhadap tangki BBM Hasil Penelitian dan metode penelitian 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Membangun prototype sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap pembelian BBM bersubsidi. 2. Membangun prototype sistem yang dapat membatasi pembelian BBM bersubsidi oleh konsumen. 3. Membangun prototype sistem yang dapat terhubung antar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Dapat melakukan pengawasan terhadap pembelian BBM bersubsidi oleh konsumen melalui sistem pengendalian pembelian BBM bersubsidi. 2. Dapat melakukan penghematan penggunaan BBM bersubsidi melalui pembatasan terhadap pembelian BBM bersubsidi. 3. Mengetahui jumlah pemakaian BBM bersubsidi (misal per tahun) melalui hasil rekaman di basis data. 6