The 2015 AEC Business Competition, Business Intelligence and

advertisement
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
37
HUBUNGAN PROMOSI DAN POTONGAN HARGA
TERHADAP PENJUALAN
(Studi Kasus Pada PT Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang)
MIRANTI
ZAKARIA ISMAIL
HARIYANI
Management Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
[email protected]
Abstract-Writers in the conduct of this study is to provide empirical
evidence about the relationship Promotions and Discounts on Sales
of Honda Motorcycle. This research goes to prove the correlation
analysis in the analysis of each relationship of each variable. The
data used in 2014, in which the data used is primary data. The results
show no relationship to the sales promotion variables of 0,365 means
can be interpreted on the basis that the correlation coefficient
strength indicator shows the strength of the correlation value of the
lower categories. No relationship variables rebates on sales
amounted to 0,833 means can be interpreted on the basis of
indicators of the strength of the correlation coefficient indicates that
the value of the strength of the correlation is very strong category.
Keywords: Promotion, Discounts and Sales
I. PENDAHULUAN
pemberian potongan harga (Discount) kepada pelanggan
maupun pada saat pembelian dalam skala kecil atau skala
yang lebih besar sedikit banyak akan dapat menambah bahkan
mempertahankan minat konsumen untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.
Selain itu kebijakan harga berupa potongan harga juga
berhubungan dengan minat konsumen untuk memiliki suatu
barang dengan penetapan harga sesuai dengan kebutuhan
masing-masing yang bisa terpenuhi. Promosi berhubungan
erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan
produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba
meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada,
perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya
kepada calon pelanggan. Harga adalah salah satu unsur bauran
pemasaran yang sangat strategis terhadap peningkatan volume
penjualan. Dengan adanya promosi dan penetapan harga
berupa potongan harga yang diberikan oleh perusahaan
diharapkan penjualan akan dapat ditingkatkan.
Agar perusahaan dapat menggunakan promosi dan harga
secara efektif, maka sebelum mengadakan kegiatan tersebut
hendaknya diadakan suatu perencanaan yang baik dengan
memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan promosi
dan potongan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat
berhasil dengan baik. Tentu saja hal ini harus disesuaikan
dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan
yang mana dapat membuat ketertarikan konsumen yang
nantinya untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan.
Berkaitan dengan pentingnya masalah promosi dan
potongan harga, maka hal ini perlu diperhatikan oleh PT.
Federal Internasional Finance Pangkalpinang yaitu sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan
sepeda bermotor merk “HONDA” dimana dalam upaya untuk
mengantisipasi persaingan yang semakin ketat dengan
perusahaan lainnya, serta untuk lebih meningkatkan penjualan
produknya maka perusahaan perlu melakukan evaluasi
mengenai promosi dan potonga harga yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan
data penjualan pada PT. Federal Internasional Finance
Pangkalpinang selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2011 s/d
2014 yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan
makin tajamnya persaingan, khususnya dalam pengelolaan
unit usaha perusahaan. Hal ini ditandai dengan munculnya
perusahaan yang menawarkan jenis produk yang berkualitas
dengan harga yang bersaing dalam pemasaran. Mengingat
semakin pesatnya pertumbuhan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh konsumen, semakin bertambah banyak, baik
dalam jumlah maupun jenisnya. Hal ini mendorong
perusahaan-perusahaan saling berpacu agar dapat memuaskan
kebutuhan konsumen dengan cara menghasilkan barang dan
jasa serta pelayanan demi untuk membangun hubungan jangka
panjang dengan konsumen. Untuk menghadapi persaingan ini
memaksa perusahaan untuk berorientasi pada kegiatan
pemasaran dimana perusahaan harus bisa menerapkan strategi
harga yang mana dalam hal ini adalah promosi dan potongan
harga yang mampu bersaing sehingga peningkatan penjualan
yang terus meningkat.
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan tujuan untuk menginformasikan, memberitahukan,
membujuk, dan memengaruhi konsumen dalam memilih atau
membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Promosi dapat menambah serta mempengaruhi konsumen
terhadap nilai pada barang atau jasa yang sedang diedarkan di
pasaran.
Promosi
juga
berarti
aktivitas
yang
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk
sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan selalu
membangun
komunikasi
sebaik
mungkin
kepada
konsumennya dan calon konsumennya melalui promosi.
Kegiatan ini mendorong dan mengarahkan konsumen untuk
membeli, sehingga penjualan akan meningkat sesuai tujuan
yang diharapkan, selain itu pula potongan harga yakni
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
TABEL 1
PT. FIF KCP PANGKALPINANG DATA
PENJUALAN PRODUK FIF TAHUN 2011 s/d 2014
Sumber: Data PT Fif Kcp Pangkalpinang
Menurut data diatas terdapat penurunan penjualan
walaupun diiringi dengan peningkatan potongan harga dan
promosi, maka hal inilah yang membuat penulis untuk
membahas lebih jauh. Adapun tujuan penelitian ini untuk
mengetahui:
1) Untuk mengetahui hubungan promosi yang secara
signifikan terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di
Perusahaan
PT.
Federal
Internasional
Finance
Pangkalpinang.
2) Untuk mengetahui hubungan yang secara signifikan
potongan harga terhadap penjualan Sepeda Motor Honda
di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance
Pangkalpinang.
II. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam
marketing mix yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan
dalam pemasaran produk atau jasanya. Pengertian promosi
Menurut Fandy Tjiptono (2008) sebagai berikut: “Promosi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau
program pemasaran”. Sedangkan pengertian promosi menurut
Ali Hasan (2009) sebagai berikut: “Promosi merupakan proses
mengomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing
mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk”.
Menurut Arief Rakhman kurniawan (2014) promotion
atau promosi adalah: “Kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
usaha untuk mempromosikan, mengenalkan, mempublikasikan produknya agar dapat diterima oleh masyarakat.
Tujuan dari promosi adalah konsumen tertarik pada produk
itu, karena keterkaitan ini maka konsumen berkeinginan untuk
membeli produk ini”.
Menurut Titik Wijayanti, (2012) Promosi merupakan
salah satu kegiatan bauran marketing yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu produk atau barang atau jasa atau
bisnis apa pun. Dari beberapan pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau
menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang
di pasarkan. Atau dapat juga disimpulkan, bahwa promosi
merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk,
agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan.
38
melakukan kegiatan promosi dengan tujuan untuk menjual
barang atau jasa yang diproduksinya, yang kemudian pada
akhirnya perusahaan akan mendapatkan laba. Ada beberapa
tujuan dari dilakukanya promosi menurut Rangkuti, (2009)
tujuan promosi diantaranya:
1. Modifikasi tingkah laku
2. Memberitahu
3. Membujuk
4. Mengingatkan
Tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan oleh
perusahaan secara mendasar terdiri dari beberapa alternatif,
antara lain: menginformasikan, mempengaruhi, membujuk
dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan
bauran pemasarannya.
3. Pengertian Potongan Harga (Discount)
Definisi Potongan Harga (Discount) merupakan
pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari
penjual yang menyenangkan bagi pembeli. Biasanya potongan
harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan
dimaksudkan untuk menarik konsumen. terdapat empat jenis
diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musiman, diskon kas,
dan trade Discount.
Pengertian Discount Price menurut Mahmud Machfoedz
dalam bukunya Pengantar Ekonomi Modern (2005) adalah:
“Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya
lebih rendah dari harga umum. Discount yang diberikan harus
mempunyai arti yang penting bagi konsumen, kalau tidak,
tidak ada artinya”.
Perusahaan umumnya akan menyesuaikan daftar harga
mereka dan memberikan diskon atau potongan untuk setiap
pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalan jumlah besar,
dan pembelian diluar musim. Perusahaan harus melakukan hal
itu secara hati-hati atau mereka akan menemukan bahwa laba
mereka jauh lebih kecil dibanding yang direncanakan.
4. Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan menurut Henry Simamora, (2000)
dalam buku “ Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan
Bisnis” menyatakan bahwa Penjualan adalah : “Pendapatan
lazim dalam perusahaan dan merupakan kotor yang
dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”.
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002) dalam
buku “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan
bahwa: “Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai
sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan
secara teratur”.
Menurut Winardi, (2002) menyatakan: Penjualan adalah
“proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan
dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang
penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang
menguntungkan kedua belah pihak”.
5. Jenis-Jenis Penjualan
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta
(2001) yaitu:
a) Trade selling
2. Tujuan promosi
Dapat terjadi bila mana produsen dan pedagang besar
Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki
tentu mempunyai tujuan. Demikian juga perusahaan
distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
b)
c)
d)
e)
penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan
dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada
penjualan melalui penyalur dari pada penjualan kepembeli
akhir.
Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha
ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli
barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri
dalam pendistribusian produknya.
Technical Selling
Technucal selling Berusaha meningkatkan penjualan
dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir
dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana
produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
New Business Selling
New bisiness selling berusaha membuka transaksi
baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli.
Jenis penjualan ini sering dicapai oleh perusahaan
asuransi.
Responsive selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving
dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan
menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun
layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang
menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
6. Kerangka Berfikir
PT. Federal Internasional finance adalah merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor
merk “HONDA” sebagai perusahaan penjualan sepeda motor,
maka perusahaan perlu memperhatikan mengenai masalah
promosi dan potongan harga terhadap peningkatan penjualan
sepeda motor.
Untuk mengetahui hubungan antara promosi dan
potongan harga yang mempunyai hubungan yang signifikan
terhadap peningkatan penjualan sepeda motor maka alat
analisis yang dipergunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan uraian di atas maka pengaruh promosi dan
potongan harga dalam kaitannya dengan peningkatan
penjualan sepeda motor honda dapat dijabarkan dalam bentuk
kerangka pikir berikut ini:
GAMBAR 1
KERANGKA BERFIKIR
PROMOSI
(X1)
H1
H2
PENJUALAN
(Y)
POTONGAN
HARGA (X2)
Potongan Harga yang berhubungan terhadap Penjualan Sepeda
Motor merk “Honda” pada Paerusahaan PT. Federal
International Finance Group Pangkalpinang. Adapun hipotesis
alternatif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Hipotesis 1:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan promosi
terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan
PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang
Ha: Adanya hubungan yang signifikan promosi terhadap
penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT.
Federal Internasional Finance Pangkalpinang.
Hipotesis 2:
Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan potongan
harga terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di
Perusahaan PT. Federal Internasional Finance
Pangkalpinang .
Ha: Adanya hubungan yang signifikan potongan harga
terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan
PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang
III. METODODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis menentukan
obyek penelitian yaitu pada salah satu perusahaan Finance
yang terdapat di Kota Pangkalpinang, yaitu tepatnya pada
Perusahaan PT. Federal Internasional Finance yang beralamat
di Jalan Jendral Sudirman no.08 kel. Selindung Baru kec.
Gabek Pangkalpinang. Adapun waktu yang dimanfaatkan
untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan sejumlah data
yang diperlukan adalah dari bulan Februari sampai Mei 2015.
2. . Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di Perusahaan
PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang 2014 yang
berjumlah 6563 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Sedangkan
Sutrisno Hadi (2004) mengemukakan bahwa “tidak ada
ketepatan mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil
dari populasi”. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen
yang kredit motor honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Pangkalpinang. Besarnya sampel
berjumlah 99 responden di dapat dengan menggunakan
perhitungan rumus (Notoatmojo, 2010). Besaran sampel
dalam penelitian ini menggunakan rumus:
N
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
39
n=
1+N(d2 )
7. Hipotesis
6563
Berdasarkan masalah pokok yang telah dilakukan
n=
sebelumnya, maka dapat disajikan hipotesis alternatif sebagai
1+6563x(0,1)2
jawaban sementara atas masalah pokok yaitu Promosi dan
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
6563
40
TABEL 2.
HUBUNGAN VARIABEL,
DIMENSI, DAN INDIKATOR PENELITIAN
n=
1+6563(0,01)
6563
n=
1+65,63
6563
n =
66,63
n = 98,50 = 99/100
keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Presisi = 0,1 besarnya kekeliruan menafsir tidak lebih dari
10% pada tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan perhitungan diatas didapat ukuran sampel
adalah 99/100 orang. Sehingga dalam penelitian ini ditetapkan
ukuran sampel sebesar 100 responden. Menurut Surachmad
(2001), jumlah tersebut sudah memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel karena sudah lebih dari 30 orang. Adapun
kriteria sampel adalah :
a) Responden yang sedang atau pernah menggunakan jasa
pembiayaan atau kredit sepeda motor di Perusahaan PT.
Federal Internasional Finance Pangkalpinang.
b) Perempuan atau laki-laki
c) Umur > 21 tahun
d) Kesadaran baik
e) Mampu berkomunikasi (berbicara/menulis)
4. Operasional Variabel Penelitian
Dan untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan
skripsi, penelitian ini menggunakan variabel-variabel sbagai
berikut:
a) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi
sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel terikat. Maka
yang menjadi variabel bebasnya adalah variabel-variabel
yang mempengaruhi hubungan promosi dan potongan
harga terhadap penjualan sepeda motor honda di
Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group
Pangkalpinang yang meliputi:
1) Promosi (X1)
2) Potongan harga (X2)
b) Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya
berhubungan dengan variabel bebas. Maka yang menjadi
variabel terikatnya adalah penjulan sepeda motor honda di
perusahaan PT. Federal Internasional Finance pangkalpinang
(Y). Operasional variabelnya sebagai berikut:
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
5. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang
penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama, baik dari individu atau perusahaan. Data
primer didapatkan melalui cara sebagai berikut:
1) Observasi:
Yaitu penulis melakukan pengamatan langsung
terhadap konsumen yang membeli sepeda motor
dengan cara kredit di perusahaanPT.Federaal
Internasional Finance Pangkalpinang.
2) Kuesioner:
Untuk mendapatkan data mengenai gambaran riel
terhadap objek penelitian, penulis datang langsung
kerumah konsumen yang kredit sepeda motor Honda
di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance
dengan cara memberikan kertas pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada pihak yang
berhubungan langsung dengan masalah yang akan
diteliti oleh responden sendiri.
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
Metode penarikan sampel dinamakn metode
purposive sampling, yaitu responden yang kebetulan
dijumpai atau dapat dijumpai, cara menentukan Skala
likert dengan lima alternatif jawaban sebagai berikut :
1) Sangat Setuju (SS) diberi nilai = 5
2) Setuju (S) diberi nilai = 4
3) Kurang Setuju (KS) diberi nilai = 3
4) Tidak Setuju (TS) diberi nilai = 2
5) Sangat tidak Setuju (STS) diberi nilai = 1
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh
melalui library research dengan cara membaca dan
mempelajari literatur-literatur, baik yang berupa bukubuku perpustakaan, catatan kuliah, serta referensi-referensi
lain yang berhubungan dengan penelitian.
6. Metode Analisis Data
Untuk
melakukan
analisis
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan promosi dan potongan harga terhadap
penjualan sepeda motor honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Pangkalpinang, peneliti akan
menggunakan analisis korelasi serta pengujian hipotesis.
7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a) Uji Validitas:
Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat
ukur, atau kemampuan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Suatu instrumen dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, dan memberikan hasil
ukur sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran
tersebut. Azwar, (2000).
Mengingt pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuisioner, maka kesanggupan dan
kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaanpertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian. Keabsahan suatu penelitian sangat
ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat
ukur yang digunakan tidak valid dan tidak reliabel,
maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan
menggambarkan
keadaan
yang
sesungguhnya,
sehingga katepatan pengujian suatu hipotesa tentang
hubungan variabel penelitian dapat diragukan.
Sugiyono, (2007) mengemukakan bahwa validitas
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur
apa yang ingin di ukur. Pengujian terhadap valid
tidaknya butir pertanyaan dilakukan dengan cara
membandingkan nilai koefisien (r-hitung) masingmasing item pertanyaan dengan nilai korelasi tabel (rtabel) pada taraf a = 0,05. Jika r-hitung > r-tabel maka
butir pertnayaan dinyatakan valid.
41
keterangan :
r = koefisien reliabilitas
k = Jumlah butir pertanyaan
Ơi2 = varian butir pertanyaan
Ơ2b = varian skor tes
Untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat (dependent variabel) dengan variabel bebas
(independent variable) menggunakan uji korelasi.
Menurut Sugiyono, (2007). Bentuk hubungan
matematika antara variabel tersebut adalah:
Dimana:
r = koefisien korelasi
n = ukuran sampel
x = nilai variabel bebas
y = nilai variabel terikat
8. Korelasi
Korelasi merupakan suatu kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel terikat (dependent
variable) dengan satu variabel bebas (independent variable).
Tujuan utama dalam penggunaan analisis ini adalah
untuk mengetahui seberapa kuat hubungan variabel bebas
(independent variable) terhadap variabel terikat (dependent
variable). Sebelum melakukan pengujian korelasi maka data
dan variabel yang digunakan perlu diuji validitas dan
realibilitasnya.
a) Interpretasi Kekuatan Korelasi
TABEL 3.
INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI
Sumber : Sugiyono (2007)
b) Signifikansi Hasil Korelasi
Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua
dari output SPSS adalah menguji apakah angka korelasi
yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan
untuk menjelaskan hubungan dua variabel.
Hipotesis:
Ho: Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel,
berarti angka korelasi adalah 0.
Ha: Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel, atau
angka korelasi tidak 0.
b) Uji Reliabilitas
Realibilitas menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama
Sugiyono, (2007).
Uji dilakukan dua sisi karena yang akan dicari adalah
Uji
reliabilitas
ini
dilakukan
dengan
ada atau tidak adanya hubungan dua variabel.
menggunakan formula Alpha Cronbach Nurgiyantoro,
(2000) dengan rumus sebagai berikut:
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
IV. PEMBAHASAN
1. Deskripsi profil responden
Data konsumen yang membeli sepeda motor honda di
PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang
sebagai berikut:
42
TABEL 6
DATA RESPONDEN
BERDASARKAN PEKERJAAN
TABEL 4.
DATA RESPONDEN
BERDASARKAN USIA
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Tabel 4 karakteristik responden berdasarkan usia,
menunjukkan bahwa usia konsumen yang melakukan
pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh
konsumen dengan usia 21 s/d 30 tahun. Hal ini dapat dilihat
dari keseluruhan responden yang ada dengan usia 21 s/d 30
tahun berjumlah 41 responden atau (41%), sedangkan
karakteristik responden terendah usia 51- 60 tahun berjumlah
9 responden atau 9%.
TABEL 5.
DATA RESPONDEN
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Tabel 6 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan,
menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian
sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional
Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh konsumen
dengan pekerjaan karyawan swasta. Hal ini dapat dilihat dari
keseluruhan responden yang ada bahwasanya konsumen yang
mempunyai pekerjaan karyawan swasta berjumlah 28
responden atau (28%), sedangkan konsumen yang mempunyai
pekerjaan pelajar/mahasiswa berjumlah 5 responden atau
(5%).
2. Analisis Pengujian Statistik
Uji reliabilitas dan validitas terhadap data mentah di
lakukan untuk mengecek konsistensi alat ukur dan validitas
dari masing-masing kuesioner.
Untuk memperoleh hasil perhitungan yang akurat, proses
penghitungan menggunakan program SPSS 22, hasilnya
sebagai berikut:
a) Uji Validitas
Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu
mengukur yang di inginkan oleh peneliti, serta dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang
dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Cara
Tabel 5 karakteristik responden berdasarkan jenis
pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor
kelamin, menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan
total dengan menggunakan rumus korelasi product
pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal
moment, seperti yang di nyatakan Arikunto (2002).
Internasional Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh
Setelah dilakukan perhitungan dengan teknik korelasi
konsumen perempuan. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan
“product moment” di peroleh koefisien korelasi butir (rresponden yang ada bahwasanya konsumen perempuan
hitung) dengan sampel sebanyak = 100 orang (n = 100
berjumlah 51 responden atau (51%), sedangkan konsumen
orang), dengan 0.05 pada derajat bebas (df) 98 di dapat
laki-laki berjumlah 49 responden atau (49%).
nilai r-tabel 0,197 (Ghozali, 2009), artinya bila r-hitung < r
-tabel, maka butir instrument tersebut tidak valid dan
apabila r-hitung > r-tabel, maka butir instrument tersebut
dapat digunakan (valid).
Dari perhitungan statistik untuk masing-masing
variabel, bahwa r-hitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel, sehingga dikatakan bahwa rata-rata semua butir
kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai koefisien korelasi
untuk uji validitas instrument setiap variabel, disajikan
sebagai berikut :
1) Variabel Promosi (X1)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas
untuk variable promosi dapat dilihat padaTabel 7.
TABEL 7.
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
REKAPITULASI NILAI r
UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN
PENELITIAN VARIABEL PROMOSI (X1)
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
43
UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN
PENELITIAN VARIABEL PENJUALAN (Y)
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel
promosi (X1), pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan
3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan
7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi r-hitung >
dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa dari
seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument
dalam penelitian ini valid.
Dari table 9 dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel
penjualan (Y), pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan
3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan
7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi r-hitung >
dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa dari
seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument
dalam penelitian ini valid.
2) Variabel Potongan Harga (X2)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas
untuk variabel potongan harga dapat dilihat pada Tabel
8.
3. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas di gunakan untuk menunjukkan
konsistensi alat ukur yang digunakan atau sejauh mana alat
ukur dapat di percaya atau diandalkan. Suatu instrument
adalah reliable sebagai alat pengumpul data apa bila
memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala
pada waktu yang berlainan. Nunnally dalam bukunya Ghozali
(2005) mengatakan bahwa suatu konstruk atau variabel di
katakan reliable jika memberikan nilai alpha cronbach (α) >
0,60. Melalui perhitungan dengan bantuan program SPSS 22
diperoleh nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
(Ghozali, 2005), dapat dilihat pada tabel 10.
TABEL 8.
REKAPITULASI NILAI r
UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN
PENELITIAN VARIABEL PROMOSI (X2)
TABEL 10.
KOEFISIEN RELIABILITAS
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Dari table 8 dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel
potongan harga (X2), pertanyaan 1, pertanyaan 2,
pertanyaan 3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6,
pertanyaan 7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi
r-hitung > dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa
dari seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument
dalam penelitian ini valid.
3) Variabel Penjualan (Y)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas
untuk variabel penjualan dapat dilihat pada Tabel 9.
TABEL 9.
REKAPITULASI NILAI r
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Dari tabel 10 dapat diketahui hasil perhitungan dari
masing-masing indikator Promosi (X1), Potongan harga (X2),
serta Penjualan (Y) memiliki koefisien keandalan (reliabilitas)
sebesar α > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari seluruh
indikator yang ada pada instrument dalam penelitian ini
reliabel.
4. Analisis dan Interpretasi
Hasil olahan data menggunakan program SPSS 22,
hubungan/korelasi antara variabel independen (variabel bebas)
terhadap variavel dependen (variabel terikat) dapat dilihat
pada tabel berikut:
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
TABEL 11.
CORRELATIONS
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015
Pada pengujian korelasi/ hubungan maka yang diuji
adalah:
a) Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi
b) Uji Hipotesis Korelasi
a) Pengujian kekuatan (magnitude) koefisien korelasi
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel
promosi terhadap penjualan dengan nilai 0,365 di
interpretasikan dengan berdasarkan indikator
kekuatan (magnitude) koefisien korelasi 0,20 –
0,399 bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan
(magnitude) korelasi kategori rendah.
b. Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel
potongan harga terhadap penjualan dengan nilai
0,833 di interpretasikan dengan berdasarkan
indikator kekuatan (magnitude) koefisien korelasi
0,80 – 1,000 bahwa nilai tersebut menunjukkan
kekuatan
(magnitude)
korelasi
kategori
sangatkuat.
b) Pengujian Hipotesis Antara Variabel Independent
(variabel bebas) terhadap Variabel Dependent
(variabel terikat).
Indikator yang digunakan adalah jika nilai sign
pada output SPSS < 0,025 maka keputusan
hipotesisnya adalah tolak Ho, terima Ha dan jika nilai
signpada output SPSS> 0,025 maka keputusan
hipotesisnya terima Ho.
a. Uji Hipotesis Variabel Promosi Terhadap
Variabel Penjualan
Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel
promosi terhadap variabel penjualan sepeda
motor Honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang.
Ha: Diduga terdapat hubungan variabel promosi
terhadap variabel penjualan sepeda motor
Honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang.
44
korelasi yaitu 0,025 maka dapat diketahui bahwa
keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima
Ha bahwa terdapat hubungan antara variabel
promosi terhadap penjualan sepeda motor Honda
di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance
Group Pangkalpinang.
b. Uji Hipotesis Variabel Potongan Harga Terhadap
Variabel Penjualan
Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel
potongan harga terhadap variabel penjualan
sepeda motor Honda di Perusahaan PT.
Federal Internasional Finance Group
Pangkalpinang
Ha: Diduga terdapat hubungan variabel potongan
harga terhadap variabel penjualan sepeda
motor Honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign
pengujian hipotesis varibel potongan harga terhadap
variabel penjualan adalah 0,010. Jika dibandingkan
nilai sign (0,010) dengan indikator korelasi yaitu
0,025 maka dapat diketahui bahwa keputusan
hipotesisnya adalah tolak Ho, terima Ha bahwa
terdapat hubungan antara variabel potongan harga
terhadap penjualan sepeda motor Honda di
Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group
Pangkalpinang.
c) Temuan-Temuan Dalam Penelitian
Hasil uji statistik bahwa uji validitas yang
dilakukan untuk menguji semua pernyataan yang
diuji valid serta uji reliabilitas menunjukkan bahwa
semua variabel yang diuji reliabel (layak).
Dari uji kekuatan (magnitude) koefisien korelasi
menunjukkan bahwa variabel potongan harga
memiliki hubungan sangat kuat dengan variabel
penjualan, sedangkan variabel promosi kekuatan
(magnitude) koefisien korelasinya rendah.
Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa
variabel promosi dan potongan harga berhubungan/
berkorelasi terhadap variabelpenjualan. Ha ini
ditunjukkan bahwa nilai sign < dari 0,025.
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
Hubungan Promosi dan Potongan Harga terhadap Penjualan
Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional
Finance Group Pangkalpinang, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Terdapat hubungan variabel promosi terhadap penjualan
sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang dengan nilai
0,365 di interprestasikan dengan berdasarkan indikator
kekuatan koefisien korelasi bahwa nilai tersebut
menunjukan kekuatan korelasi kategori rendah.
b) Terdapat hubungan variabel potongan harga terhadap
penjualan sepeda motor Honda di perusahaan PT. Federal
Internasional Finance Group Pangkalpinang dengan nilai
0,833 di interprestasikan dengan berdasarkan indikator
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign
pengujian hipotesis varibel promosi terhadap
variabel
penjualan
adalah
0,000.
Jika
dibandingkan nilai sign (0,000) dengan indikator
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015
ISSN 2354-5682
kekuatan koefisien korelasi bahwa nilai tersebut
menunjukan kekuatan korelasi kategori sangat kuat.
2. Saran
a. Dalam rangka meningkatkan promosi maka pimpinan
perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group
Pangkalpinang yang mengurusi bagian promosi harus
memiliki kemampuan individual dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen.
b. Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya
kegiatan perusahaan dalam menghasilkan barang/jasa,
mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa
tersebut kepada masyarakat/konsumen sehingga
pimpinan perusahaan PT. Federal Internasional Finance
Group pangkalpinang perlu melakukan penelitian
dalam rangka meningkatkan promosi kepada
konsumen.
21] Swasta, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran
Modern. Edisi II, Liberty, Yogyakarta 2008.
22] Simamora, Henry, Akuntansi Manajemen. edisi 2, Upp
Amp Ykpn, Jakarta 2000.
23] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta,
Bandung 2007.
24] Terry, George R, Prinsip-prinsip Manajemen, PT. Bumi
Aksara, Jakarta 2001.
25] Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran. Alfabeta
Scheffman, Jakarta 2008. Tjiptono, Fandy, Strategi
Pemasaran Jasa. CV. Andi, Yogyakarta 2009.
26] Wijayanti, Titik, Marketing Plan dalam Bisnis. PT
Gramedia, Jakarta 2012.
27] Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen.
PT Raja Grafindo, Jakarta 2002.
DAFTAR PUSTAKA
1]
2]
3]
4]
5]
6]
7]
8]
9]
10]
11]
12]
13]
14]
15]
16]
17]
18]
19]
20]
45
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan dan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta 2002.
Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka
Belajar, Yogyakarta 2000.
Hadi, Sutrisno, Metode Research, Jilid I, ANDI
Yogyakarta, 2004.
Hasan, Ali, Marketing. PT Buku Kita, Jakarta 2009.
Firdaus, Muhammad. Manajemen Agribisnis. Bumi
Aksara, Jakarta 2009.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali.,Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program
SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang 2009.
Griffin, R. Business, 8th Edition. Prentice Hall, Jakarta
2006.
Kotler, Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran 2, Edisi
kedua belas, Erlangga Jakarta 2008.
Kurniawan Rakhman, Arief, Total Marketing. PT Buku
Kita, Yogyakarta 2014.
La Midjan, Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan, Lingga Jaya, Bandung 2001.
Machfoedz, Mahmud, Pengantar Pemasaran Modern.
Upp Amp Ykpn, Yogyakarta 2005.
Malayu SP, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya
Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta 2000.
Marbun.B.N, Kamus Manajemen. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta 2003.
Marom, Chairul, Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang,
Edisi ke- dua, Penerbit Grasindo, Jakarta 2002.
Notoatmodjo,
Soekijo,
Metodologi
Penelitian
Kesehatan. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta 2010.
Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Gajah
Mada University Press Gramedia, Yogyakarta 2000.
Rangkuti, Freddy, Creating Effective Marketing Plan. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001.
Rangkuti, Freddy, Marketing Analysis Made Esay.
Penerbit Kencana, Jakarta 2009.
Swastha, Basu, Manajeman penjualan, cetakan ke lima,
BFSE, Yogyakarta 2001.
www.stie-ibek.ac.id
© 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
Download