JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 37 HUBUNGAN PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang) MIRANTI ZAKARIA ISMAIL HARIYANI Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia [email protected] Abstract-Writers in the conduct of this study is to provide empirical evidence about the relationship Promotions and Discounts on Sales of Honda Motorcycle. This research goes to prove the correlation analysis in the analysis of each relationship of each variable. The data used in 2014, in which the data used is primary data. The results show no relationship to the sales promotion variables of 0,365 means can be interpreted on the basis that the correlation coefficient strength indicator shows the strength of the correlation value of the lower categories. No relationship variables rebates on sales amounted to 0,833 means can be interpreted on the basis of indicators of the strength of the correlation coefficient indicates that the value of the strength of the correlation is very strong category. Keywords: Promotion, Discounts and Sales I. PENDAHULUAN pemberian potongan harga (Discount) kepada pelanggan maupun pada saat pembelian dalam skala kecil atau skala yang lebih besar sedikit banyak akan dapat menambah bahkan mempertahankan minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Selain itu kebijakan harga berupa potongan harga juga berhubungan dengan minat konsumen untuk memiliki suatu barang dengan penetapan harga sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang bisa terpenuhi. Promosi berhubungan erat dengan komunikasi. Ketika perusahaan mengembangkan produk baru, mengubah yang lama atau bahkan mencoba meningkatkan penjualan atas barang dan jasa yang ada, perusahaan harus menginformasikan pesan penjualannya kepada calon pelanggan. Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang sangat strategis terhadap peningkatan volume penjualan. Dengan adanya promosi dan penetapan harga berupa potongan harga yang diberikan oleh perusahaan diharapkan penjualan akan dapat ditingkatkan. Agar perusahaan dapat menggunakan promosi dan harga secara efektif, maka sebelum mengadakan kegiatan tersebut hendaknya diadakan suatu perencanaan yang baik dengan memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan promosi dan potongan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yang mana dapat membuat ketertarikan konsumen yang nantinya untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Berkaitan dengan pentingnya masalah promosi dan potongan harga, maka hal ini perlu diperhatikan oleh PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan sepeda bermotor merk “HONDA” dimana dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya, serta untuk lebih meningkatkan penjualan produknya maka perusahaan perlu melakukan evaluasi mengenai promosi dan potonga harga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan data penjualan pada PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2011 s/d 2014 yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan makin tajamnya persaingan, khususnya dalam pengelolaan unit usaha perusahaan. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaan yang menawarkan jenis produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing dalam pemasaran. Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, semakin bertambah banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan saling berpacu agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan demi untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Untuk menghadapi persaingan ini memaksa perusahaan untuk berorientasi pada kegiatan pemasaran dimana perusahaan harus bisa menerapkan strategi harga yang mana dalam hal ini adalah promosi dan potongan harga yang mampu bersaing sehingga peningkatan penjualan yang terus meningkat. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menginformasikan, memberitahukan, membujuk, dan memengaruhi konsumen dalam memilih atau membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi dapat menambah serta mempengaruhi konsumen terhadap nilai pada barang atau jasa yang sedang diedarkan di pasaran. Promosi juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan selalu membangun komunikasi sebaik mungkin kepada konsumennya dan calon konsumennya melalui promosi. Kegiatan ini mendorong dan mengarahkan konsumen untuk membeli, sehingga penjualan akan meningkat sesuai tujuan yang diharapkan, selain itu pula potongan harga yakni www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 TABEL 1 PT. FIF KCP PANGKALPINANG DATA PENJUALAN PRODUK FIF TAHUN 2011 s/d 2014 Sumber: Data PT Fif Kcp Pangkalpinang Menurut data diatas terdapat penurunan penjualan walaupun diiringi dengan peningkatan potongan harga dan promosi, maka hal inilah yang membuat penulis untuk membahas lebih jauh. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui hubungan promosi yang secara signifikan terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang. 2) Untuk mengetahui hubungan yang secara signifikan potongan harga terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang. II. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Promosi Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Pengertian promosi Menurut Fandy Tjiptono (2008) sebagai berikut: “Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau program pemasaran”. Sedangkan pengertian promosi menurut Ali Hasan (2009) sebagai berikut: “Promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk”. Menurut Arief Rakhman kurniawan (2014) promotion atau promosi adalah: “Kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mempromosikan, mengenalkan, mempublikasikan produknya agar dapat diterima oleh masyarakat. Tujuan dari promosi adalah konsumen tertarik pada produk itu, karena keterkaitan ini maka konsumen berkeinginan untuk membeli produk ini”. Menurut Titik Wijayanti, (2012) Promosi merupakan salah satu kegiatan bauran marketing yang sangat penting dalam keberhasilan suatu produk atau barang atau jasa atau bisnis apa pun. Dari beberapan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong atau menarik calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang di pasarkan. Atau dapat juga disimpulkan, bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk, agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan. 38 melakukan kegiatan promosi dengan tujuan untuk menjual barang atau jasa yang diproduksinya, yang kemudian pada akhirnya perusahaan akan mendapatkan laba. Ada beberapa tujuan dari dilakukanya promosi menurut Rangkuti, (2009) tujuan promosi diantaranya: 1. Modifikasi tingkah laku 2. Memberitahu 3. Membujuk 4. Mengingatkan Tujuan utama dari promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar terdiri dari beberapa alternatif, antara lain: menginformasikan, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 3. Pengertian Potongan Harga (Discount) Definisi Potongan Harga (Discount) merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari penjual yang menyenangkan bagi pembeli. Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk menarik konsumen. terdapat empat jenis diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musiman, diskon kas, dan trade Discount. Pengertian Discount Price menurut Mahmud Machfoedz dalam bukunya Pengantar Ekonomi Modern (2005) adalah: “Potongan harga yang menarik, sehingga harga sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Discount yang diberikan harus mempunyai arti yang penting bagi konsumen, kalau tidak, tidak ada artinya”. Perusahaan umumnya akan menyesuaikan daftar harga mereka dan memberikan diskon atau potongan untuk setiap pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalan jumlah besar, dan pembelian diluar musim. Perusahaan harus melakukan hal itu secara hati-hati atau mereka akan menemukan bahwa laba mereka jauh lebih kecil dibanding yang direncanakan. 4. Pengertian Penjualan Pengertian penjualan menurut Henry Simamora, (2000) dalam buku “ Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa Penjualan adalah : “Pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”. Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002) dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa: “Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”. Menurut Winardi, (2002) menyatakan: Penjualan adalah “proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak”. 5. Jenis-Jenis Penjualan Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta (2001) yaitu: a) Trade selling 2. Tujuan promosi Dapat terjadi bila mana produsen dan pedagang besar Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki tentu mempunyai tujuan. Demikian juga perusahaan distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 b) c) d) e) penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada penjualan melalui penyalur dari pada penjualan kepembeli akhir. Missionary Selling Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya. Technical Selling Technucal selling Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut. New Business Selling New bisiness selling berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dicapai oleh perusahaan asuransi. Responsive selling Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang. 6. Kerangka Berfikir PT. Federal Internasional finance adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor merk “HONDA” sebagai perusahaan penjualan sepeda motor, maka perusahaan perlu memperhatikan mengenai masalah promosi dan potongan harga terhadap peningkatan penjualan sepeda motor. Untuk mengetahui hubungan antara promosi dan potongan harga yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap peningkatan penjualan sepeda motor maka alat analisis yang dipergunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan uraian di atas maka pengaruh promosi dan potongan harga dalam kaitannya dengan peningkatan penjualan sepeda motor honda dapat dijabarkan dalam bentuk kerangka pikir berikut ini: GAMBAR 1 KERANGKA BERFIKIR PROMOSI (X1) H1 H2 PENJUALAN (Y) POTONGAN HARGA (X2) Potongan Harga yang berhubungan terhadap Penjualan Sepeda Motor merk “Honda” pada Paerusahaan PT. Federal International Finance Group Pangkalpinang. Adapun hipotesis alternatif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Hipotesis 1: Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan promosi terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang Ha: Adanya hubungan yang signifikan promosi terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang. Hipotesis 2: Ho: Tidak adanya hubungan yang signifikan potongan harga terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang . Ha: Adanya hubungan yang signifikan potongan harga terhadap penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang III. METODODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan penelitian ini, penulis menentukan obyek penelitian yaitu pada salah satu perusahaan Finance yang terdapat di Kota Pangkalpinang, yaitu tepatnya pada Perusahaan PT. Federal Internasional Finance yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman no.08 kel. Selindung Baru kec. Gabek Pangkalpinang. Adapun waktu yang dimanfaatkan untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan sejumlah data yang diperlukan adalah dari bulan Februari sampai Mei 2015. 2. . Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang 2014 yang berjumlah 6563 orang. 3. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Sedangkan Sutrisno Hadi (2004) mengemukakan bahwa “tidak ada ketepatan mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi”. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang kredit motor honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang. Besarnya sampel berjumlah 99 responden di dapat dengan menggunakan perhitungan rumus (Notoatmojo, 2010). Besaran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus: N Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 39 n= 1+N(d2 ) 7. Hipotesis 6563 Berdasarkan masalah pokok yang telah dilakukan n= sebelumnya, maka dapat disajikan hipotesis alternatif sebagai 1+6563x(0,1)2 jawaban sementara atas masalah pokok yaitu Promosi dan www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 6563 40 TABEL 2. HUBUNGAN VARIABEL, DIMENSI, DAN INDIKATOR PENELITIAN n= 1+6563(0,01) 6563 n= 1+65,63 6563 n = 66,63 n = 98,50 = 99/100 keterangan: n = Besar sampel N = Besar populasi d = Presisi = 0,1 besarnya kekeliruan menafsir tidak lebih dari 10% pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan perhitungan diatas didapat ukuran sampel adalah 99/100 orang. Sehingga dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel sebesar 100 responden. Menurut Surachmad (2001), jumlah tersebut sudah memenuhi syarat untuk dijadikan sampel karena sudah lebih dari 30 orang. Adapun kriteria sampel adalah : a) Responden yang sedang atau pernah menggunakan jasa pembiayaan atau kredit sepeda motor di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang. b) Perempuan atau laki-laki c) Umur > 21 tahun d) Kesadaran baik e) Mampu berkomunikasi (berbicara/menulis) 4. Operasional Variabel Penelitian Dan untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi, penelitian ini menggunakan variabel-variabel sbagai berikut: a) Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel terikat. Maka yang menjadi variabel bebasnya adalah variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan promosi dan potongan harga terhadap penjualan sepeda motor honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang yang meliputi: 1) Promosi (X1) 2) Potongan harga (X2) b) Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya berhubungan dengan variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikatnya adalah penjulan sepeda motor honda di perusahaan PT. Federal Internasional Finance pangkalpinang (Y). Operasional variabelnya sebagai berikut: Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 5. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut: 1) Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perusahaan. Data primer didapatkan melalui cara sebagai berikut: 1) Observasi: Yaitu penulis melakukan pengamatan langsung terhadap konsumen yang membeli sepeda motor dengan cara kredit di perusahaanPT.Federaal Internasional Finance Pangkalpinang. 2) Kuesioner: Untuk mendapatkan data mengenai gambaran riel terhadap objek penelitian, penulis datang langsung kerumah konsumen yang kredit sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance dengan cara memberikan kertas pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti oleh responden sendiri. www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 Metode penarikan sampel dinamakn metode purposive sampling, yaitu responden yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai, cara menentukan Skala likert dengan lima alternatif jawaban sebagai berikut : 1) Sangat Setuju (SS) diberi nilai = 5 2) Setuju (S) diberi nilai = 4 3) Kurang Setuju (KS) diberi nilai = 3 4) Tidak Setuju (TS) diberi nilai = 2 5) Sangat tidak Setuju (STS) diberi nilai = 1 2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui library research dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, baik yang berupa bukubuku perpustakaan, catatan kuliah, serta referensi-referensi lain yang berhubungan dengan penelitian. 6. Metode Analisis Data Untuk melakukan analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan promosi dan potongan harga terhadap penjualan sepeda motor honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Pangkalpinang, peneliti akan menggunakan analisis korelasi serta pengujian hipotesis. 7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a) Uji Validitas: Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur, atau kemampuan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dan memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Azwar, (2000). Mengingt pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, maka kesanggupan dan kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaanpertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan suatu penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid dan tidak reliabel, maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, sehingga katepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variabel penelitian dapat diragukan. Sugiyono, (2007) mengemukakan bahwa validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Pengujian terhadap valid tidaknya butir pertanyaan dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien (r-hitung) masingmasing item pertanyaan dengan nilai korelasi tabel (rtabel) pada taraf a = 0,05. Jika r-hitung > r-tabel maka butir pertnayaan dinyatakan valid. 41 keterangan : r = koefisien reliabilitas k = Jumlah butir pertanyaan Ơi2 = varian butir pertanyaan Ơ2b = varian skor tes Untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variable) menggunakan uji korelasi. Menurut Sugiyono, (2007). Bentuk hubungan matematika antara variabel tersebut adalah: Dimana: r = koefisien korelasi n = ukuran sampel x = nilai variabel bebas y = nilai variabel terikat 8. Korelasi Korelasi merupakan suatu kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel terikat (dependent variable) dengan satu variabel bebas (independent variable). Tujuan utama dalam penggunaan analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa kuat hubungan variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Sebelum melakukan pengujian korelasi maka data dan variabel yang digunakan perlu diuji validitas dan realibilitasnya. a) Interpretasi Kekuatan Korelasi TABEL 3. INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Sumber : Sugiyono (2007) b) Signifikansi Hasil Korelasi Setelah angka korelasi didapat, maka bagian kedua dari output SPSS adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel. Hipotesis: Ho: Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel, berarti angka korelasi adalah 0. Ha: Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel, atau angka korelasi tidak 0. b) Uji Reliabilitas Realibilitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama Sugiyono, (2007). Uji dilakukan dua sisi karena yang akan dicari adalah Uji reliabilitas ini dilakukan dengan ada atau tidak adanya hubungan dua variabel. menggunakan formula Alpha Cronbach Nurgiyantoro, (2000) dengan rumus sebagai berikut: www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 IV. PEMBAHASAN 1. Deskripsi profil responden Data konsumen yang membeli sepeda motor honda di PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang sebagai berikut: 42 TABEL 6 DATA RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN TABEL 4. DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Tabel 4 karakteristik responden berdasarkan usia, menunjukkan bahwa usia konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh konsumen dengan usia 21 s/d 30 tahun. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada dengan usia 21 s/d 30 tahun berjumlah 41 responden atau (41%), sedangkan karakteristik responden terendah usia 51- 60 tahun berjumlah 9 responden atau 9%. TABEL 5. DATA RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Tabel 6 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh konsumen dengan pekerjaan karyawan swasta. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan responden yang ada bahwasanya konsumen yang mempunyai pekerjaan karyawan swasta berjumlah 28 responden atau (28%), sedangkan konsumen yang mempunyai pekerjaan pelajar/mahasiswa berjumlah 5 responden atau (5%). 2. Analisis Pengujian Statistik Uji reliabilitas dan validitas terhadap data mentah di lakukan untuk mengecek konsistensi alat ukur dan validitas dari masing-masing kuesioner. Untuk memperoleh hasil perhitungan yang akurat, proses penghitungan menggunakan program SPSS 22, hasilnya sebagai berikut: a) Uji Validitas Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur yang di inginkan oleh peneliti, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Cara Tabel 5 karakteristik responden berdasarkan jenis pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar skor kelamin, menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan total dengan menggunakan rumus korelasi product pembelian sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal moment, seperti yang di nyatakan Arikunto (2002). Internasional Finance Group Pangkalpinang didominasi oleh Setelah dilakukan perhitungan dengan teknik korelasi konsumen perempuan. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan “product moment” di peroleh koefisien korelasi butir (rresponden yang ada bahwasanya konsumen perempuan hitung) dengan sampel sebanyak = 100 orang (n = 100 berjumlah 51 responden atau (51%), sedangkan konsumen orang), dengan 0.05 pada derajat bebas (df) 98 di dapat laki-laki berjumlah 49 responden atau (49%). nilai r-tabel 0,197 (Ghozali, 2009), artinya bila r-hitung < r -tabel, maka butir instrument tersebut tidak valid dan apabila r-hitung > r-tabel, maka butir instrument tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan statistik untuk masing-masing variabel, bahwa r-hitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel, sehingga dikatakan bahwa rata-rata semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrument setiap variabel, disajikan sebagai berikut : 1) Variabel Promosi (X1) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variable promosi dapat dilihat padaTabel 7. TABEL 7. www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 REKAPITULASI NILAI r UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL PROMOSI (X1) Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 43 UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL PENJUALAN (Y) Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel promosi (X1), pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan 3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan 7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi r-hitung > dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa dari seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument dalam penelitian ini valid. Dari table 9 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel penjualan (Y), pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan 3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan 7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi r-hitung > dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa dari seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument dalam penelitian ini valid. 2) Variabel Potongan Harga (X2) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel potongan harga dapat dilihat pada Tabel 8. 3. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas di gunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat di percaya atau diandalkan. Suatu instrument adalah reliable sebagai alat pengumpul data apa bila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan. Nunnally dalam bukunya Ghozali (2005) mengatakan bahwa suatu konstruk atau variabel di katakan reliable jika memberikan nilai alpha cronbach (α) > 0,60. Melalui perhitungan dengan bantuan program SPSS 22 diperoleh nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach (Ghozali, 2005), dapat dilihat pada tabel 10. TABEL 8. REKAPITULASI NILAI r UNTUK UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL PROMOSI (X2) TABEL 10. KOEFISIEN RELIABILITAS Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Dari table 8 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dari masing-masing pertanyaan variabel potongan harga (X2), pertanyaan 1, pertanyaan 2, pertanyaan 3, pertanyaan 4, pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan 7, pertanyaan 8, memiliki koefisien korelasi r-hitung > dari r-tabel sehingga dapat dikatakan bahwa dari seluruh item pertanyaan yang ada pada instrument dalam penelitian ini valid. 3) Variabel Penjualan (Y) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel penjualan dapat dilihat pada Tabel 9. TABEL 9. REKAPITULASI NILAI r Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Dari tabel 10 dapat diketahui hasil perhitungan dari masing-masing indikator Promosi (X1), Potongan harga (X2), serta Penjualan (Y) memiliki koefisien keandalan (reliabilitas) sebesar α > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari seluruh indikator yang ada pada instrument dalam penelitian ini reliabel. 4. Analisis dan Interpretasi Hasil olahan data menggunakan program SPSS 22, hubungan/korelasi antara variabel independen (variabel bebas) terhadap variavel dependen (variabel terikat) dapat dilihat pada tabel berikut: www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 TABEL 11. CORRELATIONS **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Sumber: Data Diolah Peneliti Tahun 2015 Pada pengujian korelasi/ hubungan maka yang diuji adalah: a) Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi b) Uji Hipotesis Korelasi a) Pengujian kekuatan (magnitude) koefisien korelasi dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel promosi terhadap penjualan dengan nilai 0,365 di interpretasikan dengan berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) koefisien korelasi 0,20 – 0,399 bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) korelasi kategori rendah. b. Kekuatan (magnitude) koefisien korelasi variabel potongan harga terhadap penjualan dengan nilai 0,833 di interpretasikan dengan berdasarkan indikator kekuatan (magnitude) koefisien korelasi 0,80 – 1,000 bahwa nilai tersebut menunjukkan kekuatan (magnitude) korelasi kategori sangatkuat. b) Pengujian Hipotesis Antara Variabel Independent (variabel bebas) terhadap Variabel Dependent (variabel terikat). Indikator yang digunakan adalah jika nilai sign pada output SPSS < 0,025 maka keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima Ha dan jika nilai signpada output SPSS> 0,025 maka keputusan hipotesisnya terima Ho. a. Uji Hipotesis Variabel Promosi Terhadap Variabel Penjualan Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel promosi terhadap variabel penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang. Ha: Diduga terdapat hubungan variabel promosi terhadap variabel penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang. 44 korelasi yaitu 0,025 maka dapat diketahui bahwa keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima Ha bahwa terdapat hubungan antara variabel promosi terhadap penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang. b. Uji Hipotesis Variabel Potongan Harga Terhadap Variabel Penjualan Ho: Diduga tidak terdapat hubungan variabel potongan harga terhadap variabel penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang Ha: Diduga terdapat hubungan variabel potongan harga terhadap variabel penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign pengujian hipotesis varibel potongan harga terhadap variabel penjualan adalah 0,010. Jika dibandingkan nilai sign (0,010) dengan indikator korelasi yaitu 0,025 maka dapat diketahui bahwa keputusan hipotesisnya adalah tolak Ho, terima Ha bahwa terdapat hubungan antara variabel potongan harga terhadap penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang. c) Temuan-Temuan Dalam Penelitian Hasil uji statistik bahwa uji validitas yang dilakukan untuk menguji semua pernyataan yang diuji valid serta uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji reliabel (layak). Dari uji kekuatan (magnitude) koefisien korelasi menunjukkan bahwa variabel potongan harga memiliki hubungan sangat kuat dengan variabel penjualan, sedangkan variabel promosi kekuatan (magnitude) koefisien korelasinya rendah. Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa variabel promosi dan potongan harga berhubungan/ berkorelasi terhadap variabelpenjualan. Ha ini ditunjukkan bahwa nilai sign < dari 0,025. V. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Promosi dan Potongan Harga terhadap Penjualan Sepeda Motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Terdapat hubungan variabel promosi terhadap penjualan sepeda motor Honda di Perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang dengan nilai 0,365 di interprestasikan dengan berdasarkan indikator kekuatan koefisien korelasi bahwa nilai tersebut menunjukan kekuatan korelasi kategori rendah. b) Terdapat hubungan variabel potongan harga terhadap penjualan sepeda motor Honda di perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang dengan nilai 0,833 di interprestasikan dengan berdasarkan indikator Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sign pengujian hipotesis varibel promosi terhadap variabel penjualan adalah 0,000. Jika dibandingkan nilai sign (0,000) dengan indikator www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 5, Nomor 2, November 2015 ISSN 2354-5682 kekuatan koefisien korelasi bahwa nilai tersebut menunjukan kekuatan korelasi kategori sangat kuat. 2. Saran a. Dalam rangka meningkatkan promosi maka pimpinan perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group Pangkalpinang yang mengurusi bagian promosi harus memiliki kemampuan individual dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. b. Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan dalam menghasilkan barang/jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat/konsumen sehingga pimpinan perusahaan PT. Federal Internasional Finance Group pangkalpinang perlu melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan promosi kepada konsumen. 21] Swasta, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi II, Liberty, Yogyakarta 2008. 22] Simamora, Henry, Akuntansi Manajemen. edisi 2, Upp Amp Ykpn, Jakarta 2000. 23] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung 2007. 24] Terry, George R, Prinsip-prinsip Manajemen, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2001. 25] Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran. Alfabeta Scheffman, Jakarta 2008. Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Jasa. CV. Andi, Yogyakarta 2009. 26] Wijayanti, Titik, Marketing Plan dalam Bisnis. PT Gramedia, Jakarta 2012. 27] Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT Raja Grafindo, Jakarta 2002. DAFTAR PUSTAKA 1] 2] 3] 4] 5] 6] 7] 8] 9] 10] 11] 12] 13] 14] 15] 16] 17] 18] 19] 20] 45 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta 2002. Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Belajar, Yogyakarta 2000. Hadi, Sutrisno, Metode Research, Jilid I, ANDI Yogyakarta, 2004. Hasan, Ali, Marketing. PT Buku Kita, Jakarta 2009. Firdaus, Muhammad. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara, Jakarta 2009. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali.,Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang 2009. Griffin, R. Business, 8th Edition. Prentice Hall, Jakarta 2006. Kotler, Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran 2, Edisi kedua belas, Erlangga Jakarta 2008. Kurniawan Rakhman, Arief, Total Marketing. PT Buku Kita, Yogyakarta 2014. La Midjan, Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Lingga Jaya, Bandung 2001. Machfoedz, Mahmud, Pengantar Pemasaran Modern. Upp Amp Ykpn, Yogyakarta 2005. Malayu SP, Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta 2000. Marbun.B.N, Kamus Manajemen. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2003. Marom, Chairul, Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Edisi ke- dua, Penerbit Grasindo, Jakarta 2002. Notoatmodjo, Soekijo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta 2010. Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Gajah Mada University Press Gramedia, Yogyakarta 2000. Rangkuti, Freddy, Creating Effective Marketing Plan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001. Rangkuti, Freddy, Marketing Analysis Made Esay. Penerbit Kencana, Jakarta 2009. Swastha, Basu, Manajeman penjualan, cetakan ke lima, BFSE, Yogyakarta 2001. www.stie-ibek.ac.id © 2015, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK