BAB IV KESIMPULAN Dengan menggunakan teori

advertisement
110
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan menggunakan teori struktural dan psikologi sastra, tepatnya
psikologi humanistik Abraham Maslow, penulis menganalisis tokoh utama “Aku”
dalam cerita pendek Majutsu karya Akutagawa Ryuunosuke. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan dalam penelitian ini.
Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari apa yang disampaikan penulis
dalam rumusan masalah pada bab pertama.
Kesimpulan pertama berupa susunan struktur dalam cerpen Majutsu.
Majutsu memiliki tema tingkat egoik berupa sifat manusia yang tidak pernah
puas. Tema tersebut ditunjukkan oleh tokoh utama dan tokoh tambahan dalam
cerita. Tokoh Aku tidak mampu mengendalikan nafsunya dalam menggunakan
ilmu sihir. Hal tersebut tergambar ketika seorang teman Aku menambahkan harta
benda miliknya sebagai barang taruhan dalam permainan kartu, lalu tokoh Aku
menggunakan ilmu sihir agar menang. Ia ingin menguasai semua benda yang
menjadi taruhan dalam permainan kartu, yakni uang emas dan harta benda milik
teman Aku.
Kemudian latar belakang yang terdiri dari latar waktu, tempat dan sosial
sangat erat kaitannya dengan penokohan yang mendukung tema dalam sebuah
cerita. Latar waktu yang sangat jelas tergambar adalah malam hari dan hujan lebat
ketika tokoh Aku bergegas menuju menuju kediaman Misra. Sedangkan latar
waktu zaman Taishoo tergambar secara tersirat dalam cerita. Zaman Taishoo
111
merupakan zaman di mana Jepang sudah menerima budaya asing. Orang asing,
budaya dan produk luar Jepang sudah masuk ke dalam Jepang. Hal tersebut
dibuktikan oleh Nenek yang menjadi asisten rumah tangga Misra. Nenek memiliki
kewarganegaraan
Jepang,
sedangkan
Misra
berkewarganegaraan
India.
Penggambaran zaman Taishoo juga didukung oleh latar tempat ketika tokoh Aku
berkumpul bersama teman-temannya di suatu klub di daerah Ginza. Klub tersebut
memiliki kursi kulit yang berasal dari luar negara Jepang, yakni Morokko.
Kemudian latar tempat tersebut berhubungan dengan latar sosial dalam cerita
yang menggambarkan masyarakat modern, karena tokoh Aku dan teman-teman
berkumpul di suatu klub mewah di daerah Ginza. Selain itu, tokoh Aku, Misra dan
teman-teman mengonsumsi cerutu yang merupakan produk dari luar negara
Jepang.
Maka susunan struktur dari cerita Majutsu saling berkaitan satu sama lain.
Masing-masing dari unsur intrinsiknya yaitu tema dan fakta cerita yang meliputi
latar, tokoh dan penokohan serta judul memiliki keterkaitan atau hubungan satu
sama lain.
Kesimpulan kedua adalah bentuk aktualisasi diri tokoh Aku yang tidak
sempurna karena terdapat dua kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Tokoh Aku
berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan keamanan dengan
baik. Namun kebutuhan akan memiliki dan cinta serta kebutuhan akan
penghargaan terganggu. Sedangkan untuk mengaktualisasikan diri, seseorang
harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya terlebih dahulu. Maka tokoh Aku
112
tidak bisa mencapai aktualisasi dirinya, terutama karena kebutuhan memiliki dan
cinta serta kebutuhan akan penghargaan tidak terpenuhi.
Kesimpulan ketiga, faktor yang menghambat proses aktualisasi diri tokoh
Aku adalah ia kehilangan kepercayaan dari temannya, yaitu Misra. Hal ini terjadi
karena tokoh Aku tidak dapat mengendalikan diri dan bernafsu untuk menguasai
barang yang menjadi taruhan dalam permainan kartu, yakni uang emas dan harta
benda milik teman-teman tokoh Aku. Padahal, sebelumnya ia yang telah berjanji
pada Misra bahwa ia sanggup memenuhi syarat agar bisa menggunakan ilmu sihir,
yaitu mengendalikan nafsu. Namun, akhirnya ia gagal karena tidak bisa
mengendalikan nafsunya untuk memenangkan pertandingan dengan cara curang,
yakni menggunakan ilmu sihir. Akibatnya Misra tidak lagi percaya pada tokoh
Aku dan ia mengurungkan niat untuk mengajarinya ilmu sihir.
Kemudian ciri-ciri orang dari orang yang berhasil mengaktualisasikan
dirinya adalah ia akan memandang hidup secara jernih, mengabdikan hidupnya
kepada kewajiban, kreatif dan spontan, kadar konflik dirinya rendah dan
mempunyai kemerdekaan psikologis. Tokoh Aku hanya memiliki salah satu dari
lima ciri-ciri tersebut, yakni kreatif dan spontan. Hal tersebut menandakan bahwa
tokoh Aku tidak mampu mengaktualisasikan dirinya.
Download