SKENARIO 3 “Perut Kembung” KELOMPOK B.2 KETUA SEKRETARIS ANGGOTA : Rendi Muflih : RR Ardianti Rachma Wardhani 1102011227 1102011247 : Widya Paramita Witrisyah Putri Pari Cendana Mellati Zastia Putri Muhammad Reza Irzanto mohammad syarif hidayatullah Randy Prayogo RR Ardianti Rachma Wardhani Sri Handayani Tiffany Nurzaman 1102010287 1102010293 1102011160 1102011180 1102010170 1102011221 1102011247 1102011264 1102011280 • SKENARIO 3 Perut Kembung Seorang Pria, 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan perut kembung disertai dengan muntah, nyeri perut, tidak bisa buang angin dan tidak bisa buang air besar sejak 3 hari yang lalu. • Pada pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus spincter ani baik, ampula kolaps, serta tidak ditemukan feses, lendir dan darah. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan radiologi foto polos abdomen dan BNO 3 posisi. Kemudian dokter merencanakan untuk melakukan tindakan operasi. Pasien bersedia dilakukan tindakan operasi karena tidak bertentangan dengan ajaran islam. • 1. Memahami dan menjelaskan Anatomi usus halus dan usus besar • 1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi makroskopis Pada sisi media bawah caecum terdapat appendix vermiformis: Bentuk seperti cacing dengan panjang 8-13 cm Pada orang mati dapat ditemukan beberapa tipe: - Post caecalis (65%), terletak dibelakang caecum - Diescending = pelvic type (31%), terletak dibawah ileum - Subcaecalis (2,6%), terletak dibawah caecum - Ante ilei (1,0%), terletak didepan ileum Post ilei (0,4%) terletak di belakang ileum Letak taenia pada colon transversum : Perlekatan alat penggantung dibelakang disebut - taenia mesocolica - Perletakatan omentum majus dimuka disebut taenia omentalis - Diding caudal tidak ada alat yang melekat disebut taenia libera LI 1.2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskopis Ileum dan Colon • • • • • • • Duodenum Usus 12 jari, panjang ± 25 cm Tidak mempunyai mesenterium Tempat muara ductus empedu dan pancreas Villus berbentuk daun, Σ ± 40/mm2 Bagian depan diliputi serosa dan bagian belakang diliputi adnventitia Submucosa mgd kel Brunner, Tubulosa bercabang-cabang berkelokkelok. Tersusun dalam lobuli. Ductus menembus m. mucosa bermuara ke dalam cryptus Lieberkuhn • Villi intestinalis Pada duodenum, lebar spt daun • Jejunum • Paling panjang, 2,5 – 3 mm • Mesenterium menggantung pada bgn posterior rongga abdomen • Di proximal villi, bentuk spt lidah, makin ke distal bentuk seperti jari dan lebih panjang • Tidak ada kel Brunner dan plaque Peyeri • Plica semicircularis tinggi mudah dikenal • • • • • • • Ileum Panjang 4 – 4,5 m Villi intestinalis kurus-kurus Sel Goblet amat banyak Plica semicircularis pendek Seperti jejunum juga digantung kan pada mesenterium Ciri : banyak mgd lymphonoduli agregati (plaque Peyeri) di dalam l. propria menembus sampai submucosa. Letaknya pada arah berlawanan dgn mesenterium. Lymphonoduli berbentuk buah pir, kubah menonjol ke arah • Lumen. Bila nodulus mencapai lumen, biasanya tidak diliputi villi, tetapi oleh epithel selapis yang disebut epithel kubah. Epitel kubah terdiri dari sel khusus yang berfungsi untuk transport antigen dari lumen usus ke lapisan bawah lymphonodulus, disebut Associated Follicle epithelium (M cell), berbentuk cuboid. COLON (USUS BESAR) • • • • • • • • • • • • • • Tunica mucosa Tidak mempunyai villi, permukaan relatif rata Sel epithel : - Sel absorbtif, silindris, brushborder lbh pendek dari usus halus - Sel Goblet jauh lbh banyak, makin ke distal makin banyak Lamina propria Nodulus soliter, lbh besar, lbh banyak sering menonjol kedalam submucosa. Crypti Lieberkuhn lebih panjang Tunica submucosa Terdiri dari any peny jarang tanpa kelenjar Pada lapisan lebih dalam terdapat plexus Meisner Tunica muscularis Lap dalam circular Lap luar longitudinal, membentuk penebalan berbentuk pita di 3 tempat (Taenia coli) selebar 1 cm Taenia lbh pendek dari lapisan lapisan sebelah dalamnya terbentuk lipatan2 kearah lumen dan kantong2 LO 2 Memahami dan Menjelaskan Ileus • LI 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Ileus • Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi usus dapat akut dengan kronik, partial atau total. Obstruksi usus biasanya mengenai kolon sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. • LI 2.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Ileus • Perlengketan • Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh secara lambat setelah pembedahan abdomen • Intusepsi • Salah satu bagian dari usus • menyusup kedalam bagian lain • yang ada dibawahnya akibat • penyempitan lumen usus. • Segmen usus tertarik kedalam • segmen berikutnya oleh gerakan • peristaltik yang memperlakukan segmen itu seperti usus. • Volvulus • Usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi. Keadaan ini dapat juga terjadi pada usus halus yang terputar pada mesentriumnya. • Hernia • Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen atau defek di dinding rongga peritoneum yang memungkinkan terbentukkan tonjolan peritoneum mirip kantong yang dilapisi serosa. • Tumor • Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus • Inkarserasi (terperangkap) • Massa visera yang meningkat di dalam hernia sehingga massa tersebut terperangkap akibat adanya stasis dan edema secara permanen. • Strangulasi • Gangguan lebih lanjut dimana pasokan darah dan drainase menyebabkan infark segmen yang terperangkap LI 2.3 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Ileus • • • • Ada dua tipe obstruksi yaitu : Mekanis (Ileus Obstruktif) Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik) Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan menjadi tiga kelompok : • a. Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda asing, bezoar, batu empedu. • b. Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau inflamasi. • c. Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, volvulus atau intususepsi. • • • • • • • Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar,yaitu : Ileus obstruktif sederhana Ileus obstruktif strangulasi Ileus obstruktif jenis gelung tertutup Untuk keperluan klinis, ileus obstruktif dibagi dua : Ileus obstruktif usus halus, termasuk duodenum Ileus obstruktif usus besar LI 2.4 Memahami dan Menjelaskan Patogenesis Ileus Obstruksi usus LI 2.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Ileus • • • • • • • • • • • • • Obstruksi Sederhana Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, Gejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada perut menjadi muntah fekal Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen Bising usus yang meningkat dan “metallic sound” Obstruksi Disertai Proses Strangulasi Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri hebat. adanya skar bekas operasi atau hernia tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri yang sangat hebat Obstruksi Mekanis Di Kolon nyeri akibat sumbatan biasanya terasa di epigastrium Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplit. • • • • • • Terdapat 4 tanda utama gejala ileus obstruktif,yaitu : Nyeri abdomen Muntah Distensi Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi). Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi tergantung kepada • • • • Lokasi obstruksi Lamanya obstruksi Penyebabnya Ada atau tidaknya iskemia usus LI 2.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Ileus • Anamnesis • Pada ileus obstruksi usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilkus, • pada ileus obstruksi usus besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. • Pemeriksaan Fisik • Fisik umum • demam, takikardi, hipotensi dan gejala dehidrasi yang berat. Demam menunjukkan adanya obstruksi strangulate. • • • • • abdomen tampak distensi Dance’s Sign dan Sausage Like Sign Peristaltic meningkat (bunyi Borborigmi). Adanya feces bercampur darah dan lendir makroskopis Pemeriksaan rectal toucher teraba seperti portio uteri (pseudoportio) akibat invaginasi usus yang lama. • Radiologi • Penggunaan kontras dikontraindikasikan adanya perforasi-peritonitis. Barium enema diindikasikan untuk invaginasi, dan endoskopi disarankan pada kecurigaan volvulus. • Laboratorium • Leukositosis, dengan pergeseran ke kiri, biasanya terjadi bila terdapat strangulasi, • Pemeriksaan colok dubur Gambar Step ledder sign Temuan Radiologis Osbtruksi Mekanik Air-fluid Level Present obstruction Gas in small intestine Large bowel shape stepladder pattern gas ini colon Absent or diminished Thickened bowel wall Present if strangulation Intraabdominal fluid Rare Diapraghm Slightly motion Gastrointestinal media Ileus proximal to Prominent throughout loops; Gas present moveable diffusely; Increase throughout chronic or Present with inflamation Often present elevated; normal Elevated; decrease motion contrast Rapid progression to point of Slow progression to colon obstruction Gambar Coffee bean appearance Gambar Herring bone appearance • Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Colok dubur • Pemeriksaan colok dubur • • • • • • Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease Adanya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma Feses yang mengeras : skibala Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis Diagnosis banding • Ileus obstruksi harus dibedakan dengan: • • • • • • • • • Carcinoid gastrointestinal. Penyakit Crohn. Intussuscepsi pada anak. Divertikulum Meckel. Ileus meconium. Volvulus. Infark Myocardial Akut. Malignansi, Tumor Ovarium. TBC Usus. TATALAKSANA • Dekompresi • Pada pemberian resusitasi cairan intravena, hal lain yang juga penting untuk dilakukan ialah pemasangan nasogastric tube. Pemasangan tube ini bertujuan untuk mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan terjadinya distensi abdomen. Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi secara konservatif dengan resusitasi dan dekompresi saja. Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif dilaporkan sebesar 60 – 85% pada obstruksi parsial. (Evers, 2004) • Tindakan Operatif Tergantung dari etiologi masing-masing : • Adhesi Pada operasi, perlengketan dilepaskan dan pita dipotong agar pasase usus pulih kembali. • Hernia inkarserata Dapat dilakukan Herniotomi untuk membebaskan usus dari jepitan. • Neoplasma Operasi berupa pengangkatan tumor. Pada tumor jinak pasase usus harus dipulihkan kembali, sedangkan pada tumor ganas sedapat mungkin dilakukan reseksi radikal. • Askariasis Jika terdapat obstruksi lengkap, atau jika pengobatan konservatif tidak berhasil dapat dilakukan operasi dengan jalan enterotomi untuk mengeluarkan cacing, tapi apabila usus sudah robek, atau mengalami ganggren dilakukan reseksi bagian usus yang bersangkutan. • Carsinoma Colon Operasi dengan jalan reseksi luas pada lesi dan limfatik regionalnya. Apabila obstruksi mekanik jelas terjadi, maka diperlukan persiapan Colostomi atau Sekostomi. • Divertikel Reseksi bagian colon yang mengandung divertikel dapat dikerjakan secara elektif setelah divertikulitis menyembuh. • Volvulus Pada volvulus sekum dilakukan tindakan operatif yaitu melepaskan volvulus yang terpelintir dengan melakukan dekompresi dengan sekostomi temporer, yang juga berefek fiksasi terhadap sekum dengan cara adhesi. • Intusussepsi Sebelum dilakukan tindakan operasi, dilakukan terlebih dahulu dengan reduksi barium enema, jika tidak ada tanda obstruksi lanjut atau perforasi usus halus. Bila reduksi dengan enema tidak dapat dilaksanakan maka dilakukan operasi berupa eksplorai abdomen melalui suatu insisi transversal pada quadran kanan bawah. • Konservatif • • • • • • • • • Penderita dirawat di rumah sakit. Penderita dipuasakan Untuk mengurangi distensi Mengurangi resiko aspirasi Untuk mengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum bila muntah Persiapan operasi bila diperlukan Kontrol status airway, breathing and circulation. Pasang nasogastric tube. Pasang IVFD, Intravenous fluids and electrolyte • • • • Farmakologis Antibiotik broadspectrum untuk gram +, gram -, dan anaerob Analgesik apabila nyeri. Pemberian obat-obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis. Antiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah. • Medikamentosa • Obat pertama : • Prostigmin 3 x 1 sampai IV untuk memacu mobilitas usus • Antibiotik • Obat Antiemetik • Antagonis Reseptor H1 • Cinnarizine, cyclizine, dimenhydrinate, promethazine • Efektif untuk mabuk kendaraan dan mual-muntah krn rangsangan pada lambung • Antagonis Reseptor Muskarinik • hyoscine • untuk mual-muntah krn gangguan labirin dan rangsangan lokal di lambung • Antagonis Reseptor Dopamin • Domperidone • antagonis reseptor d2 • antiemetik untuk vomitting postoperatif dan akibat kemoterapi kanker • Antagonis Reseptor Serotonin • Cannabinoid • Steroid • • • • • • • • • LI 2.7 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Ileus Peritonitis septikemia Syok hipovolemia Perforasi usus ganguan elektrolit pnemonia aspirasi dari proses muntah sepsis nekrosis usus perfusi usus • 2.11. Memahami dan menjelaskan prognosis ileus obstruktif • Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur, etiologi, tempatdan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda ataupun tua maka toleransinyaterhadap penyakit maupun tindakan operatif yang dilakukan sangat rendah sehinggameningkatkan mortalitas. Pada obstruksi kolon mortalitasnya lebih tinggi dibandingkanobstruksi usus halus. • Memahami dan menjelaskan tindakan operasi menurut islam • Adapun dari sunnah maka ada beberapa hadits yang bisa dijadikan pijakan dalam menetapkan dibolehkannya operasi medis, di antaranya: • 1. Hadits hijamah (berbekam) • Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw berbekam di kepalanya. (HR. AlBukhari). Dari Jabir bahwa dia menjenguk orang sakit. Dia berkata, “Aku tidak meninggalkan tempat ini sebelum kamu berbekam karena aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Padanya terdapat kesembuhan”. (HR. Al-Bukhari). • Hadits Jabir bin Abdullah • Jabir bin Abdullah berkata, “Rasulullah SAW mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Kaab maka tabib tersebut memotong pembuluh darahnya dan menempelnya dengan besi panas”. (HR. Muslim). Dalam hadits ini Nabi SAW menyetujui apa yang dilakukan oleh tabib tersebut terhadap Ubay bin Kaab, dan apa yang dilakukan oleh tabib tersebut adalah salah satu bentuk operasi medis • Syariat Islam tidak melarang operasi medis secara mutlak dan tidak membolehkan secara mutlak, syariat meletakkan larangan pada tempatnya dan pembolehan pada tempatnya, masing-masing diberi hak dan kadarnya. Jika operasi medis memenuhi syarat-syarat yang diletakkan syariat maka dibolehkan karena dalam kondisi ini target yang diharapkan yaitu kesembuhan dengan izin Allah bisa diwujudkan, sebaliknya jika tim medis berpandangan bahwa operasi tidak bermanfaat, tidak mewujudkan sasarannya atau justru menambah penderitaan penderita maka dalam kondisi ini syariat melarangnya. Terima kasih