BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan informasi utama yang dapat digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan posisi keuangan suatu perusahaan dan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Definisi laporan keuangan menurut Slamet S. dan Bogat A.R (2007:21) menyatakan bahwa “Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan pelbagai pihak (misalnya pemilik dan kreditor)”. Definisi laporan keuangan menurut Warren, Reeve, dan Fess (2006:24) menyatakan bahwa “Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan”. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Indonesia (SAK) No. 1 (2007:1.2) sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai Laporan Arus Kas, atau Laporan Arus Data) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Jadi pengertian diatas menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah produk atau hasil dari proses akuntansi yang meliputi Neraca, Laporan laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan serta Catatan dan Laporan Lain yang 7 8 dapat digunakan para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan, pertanggungjawaban serta dapat menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya. B. Laporan Arus Kas (Cash Flow) 1. Pengertian Laporan Arus Kas Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 (2007:2.1) Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan laporan arus kas sebagai berikut : Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Di Indonesia, perusahaan harus menyusun arus kas sesuai dengan Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan menyajikannya sebagai bagian dari integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Nilai dari laporan arus kas adalah untuk membantu para pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan. 9 Ada berbagai macam pengertian arus kas, yaitu sbb : a. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:242) adalah : Cashflow accounting adalah salah satu sistem pelaporan keuangan yang lebih obyektif dan mudah dimengerti laporan ini mencoba menyatakan fakta dalam indikator akuntansi keuangan tanpa harus ada taksiran/pertimbangan subyektif dari akuntan pada suatu periode. b. Menurut Niswonger (2000:44) adalah: Laporan arus kas merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden. c. Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2006:25) menyatakan bahwa: “Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.” d. Menurut Donald E. Kiesso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (2002:372) adalah : Laporan yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir. Berdasarkan definisi di atas, laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyediakan informasi yang lebih obyektif dan mudah dimengerti yang berguna bagi para pengguna laporan mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. 10 Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan ini menyediakan laporan yang berguna mengenai kemampuan untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan deviden kepada para investor. Laporan arus kas adalah laporan keuangan dasar laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Selain itu laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan membayar hutangnya yang telah jatuh tempo. Menurut Darsono dan Ashari (2006:90) dengan melihat laporan arus kas, kita dapat menilai dan mengidentifikasi : 1. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh arus kas masuk bersih di masa mendatang dari kegiatan operasi untuk membayar hutang, bunga, dan deviden; 2. Kebutuhan dana dari pihak eksternal; 3. Alasan perbedaan antara penghasilan bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi; 4. Dampak dari investasi dan pendanaan transaksi kas maupun non kas; 5. Informasi arus kas historis sebagai alat prediksi arus kas di masa mendatang. 11 Dalam proses pengambilan keputusan, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. 2. Pengertian Kas dan Setara Kas Terdapat beberapa pengertian kas, yaitu sebagai berikut : a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 Tahun 2007 kas didefinisikan sebagai “kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro“ (2007 : 2.2). Beberapa contoh kas adalah sebagai berikut cash on hand, and bank, treasury bills, commercial paper, money market fund. b. Menurut Jay M. Smith dan K. Fred Skounsen (2004 : 282) dalam buku Intermediate Accounting, Cash is the most liquid of current asset and consist of those items that serve as a medium of exchange and provide a basic for accounting measurement. Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Selain kas didalam laporan arus kas juga dinyatakan tentang setara kas, yaitu sebagai berikut : a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 (2007 : 2.2) setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, 12 berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. b. Menurut Jay M. Smith dan K. Fred skounsen (2004 : 319) mendefinisikan setara kas adalah investasi jangka pendek, sangat likuid yang siap untuk dikonversikan menjadi sejumlah kas, dan jatuh temponya sangat singkat sehingga dapat menimbulkan resiko perubahan tingkat bunga yang tidak berarti. Adapun motif transaksi perusahaan untuk memiliki kas dan setara kas adalah sebagai berikut : 1. Motif transaksi, yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menjalankan usahanya sehari-hari. 2. Motif berjaga-jaga, yaitu berkaitan dengan bisa tidaknya arus kas masuk dan keluar diperkirakan. 3. Motif memenuhi kebutuhan masa depan, dimana saldo kas dan suratsurat berharga perusahaan suatu saat bisa melonjak tinggi dan dana dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dimasa datang. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang 13 dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali subtansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, daham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan. C. Tujuan Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Menurut PSAK No. 2 (2007:2.1) tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut : Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Tujuan pernyataan ini adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi. Tujuan utama laporan arus kas untuk menyediakan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu entitas selama satu periode tertentu. 14 D. Metode Penyajian Laporan Arus Kas Laporan arus kas dapat disajikan dalam 2 metode antara lain : 1. Metode Langsung (Direct Method) Dalam metode ini, arus kas dilaporkan dalam bentuk kelompokkelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan melaporkan aktivitas investasi dan pembiayaan (Evi Maria,2007). Menurut PSAK No. 2 Tahun 2007, perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik : a. Dari catatan akuntansi perusahaan, atau b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk : 1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan, 2. Pos bukan kas lainnya, dan 3. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. 15 Adapun penyajian laporan arus kas dengan metode langsung (direct method) adalah sebagai berikut : PT Delta Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Untuk tahun berakhir 31 desember 2007 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas diterima dari nasabah Bunga yang diterima Kas dibayarkan ke pemasok Kas dibayarkan ke karyawan Kas untuk biaya operasi lain Bunga yang dibayarkan Pajak Kas dihasilkan (digunakan) operasi xxx xxx (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) (xxx) x.xxx Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Penambahan aktiva tetap Kegiatan investasi yang lain Kas dihasilkan (digunakan) investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerbitan saham Penurunan hutang jangka pendek Kenaikan hutang jangka panjang Penurunan hutang jangka panjang Pembayaran deviden Kas dihasilkan (digunakan) pendanaan Kenaikan (penurunan) kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Sumber : Toto Prihadi (2007:71) (xxx) (xxx) (x.xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) x.xxx xxx xxx xxx 16 2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method) Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan : a. Pengaruh transaksi yang belum direalisasi (deferral) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang accrued seperti Piutang dan Utang. b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dam pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti Penyusutan, Amortisasi, Laba Rugi dari Penjualan Aktiva Tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan investasi), Laba Rugi pembatalan Utang (transaksi pembiayaan). Menurut PSAK No. 2 Tahun 2007, dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan, b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi, dan c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. 17 Sebagai alternatif , berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode. 18 Adapun penyajian laporan arus kas dengan metode tidak langsung (Indirect method) adalah sebagai berikut : PT Delta Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk tahun berakhir 31 desember 2007 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Laba bersih Pendapatan dan biaya non kas Depresiasi dan amortisasi Utang pajak penghasilan ditangguhkan Kenaikan (penurunan) kas akibat perubahan aktiva lancar dan utang lancar Piutang dagang Persediaan Biaya dibayar di muka Utang usaha Accrued liabilities Kas dihasilkan (digunakan) operasi x.xxx xxx xxx (xxx) (xxx) xxx xxx xxx x.xxx Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Penambahan aktiva tetap Kegiatan investasi yang lain Kas dihasilkan (digunakan) investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penerbitan saham Penurunan hutang jangka pendek Kenaikan hutang jangka panjang Penurunan hutang jangka panjang Pembayaran deviden Kas dihasilkan (digunakan) pendanaan Kenaikan (penurunan) kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun Sumber : Toto Prihadi (2007:72) (xxx) (xxx) (x.xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) x.xxx xxx xxx xxx 19 E. Penyajian Laporan Arus Kas Berdasarkan PSAK No.2 (2007:2.3-2.4), laporan arus kas diklasifikasikan menjadi 3 aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan : 1. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba dengan menjual barang dan jasa. Singkatnya, aktivitas operasi aktivitas rutin perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2007 : a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. b. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain. c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. d. Pembayaran kas kepada karyawan. e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya. f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. 20 g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. 2. Aktivitas Investasi Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 Tahun 2007 : a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri. b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain. c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. 21 d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan). e. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan kapasitas operasinya. Pada umumnya arus kas investasi adalah negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk menambah kapasitas, sementara perusahaan yang bangkrut cenderung menjual kapasitasnya. 3. Aktivitas Pendanaan Pendanaan (financing) berhubungan dengan pengelolaan sumber dana perusahaan. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas masuk dan keluar dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 Tahun 2007 : a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya. b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan. 22 c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman lainnya. d. Pelunasan pinjaman. e. Pembayaran kas oleh penyewa (lesse) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease). F. Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Distionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979), berasal dari akar kata “to perform” dengan beberapa “entries” yaitu: melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute); memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar ( to discharge of fulfill; as vow); melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or complete an understaking); dan melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine). 23 Laporan kinerja adalah salah satu tahap penting dari sistem perencanaan dan pengendalian laba terpandu untuk keperluan internal manajemen. Kinerja keuangan merupakan ukuran dari keberlangsungan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya terutama dalam hal pengelolaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Kinerja keuangan adalah prestasi di bidang keuangan yang unsurunsurnya berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, keadaaan operasional secara keseluruhan, struktur hutang dan hasil investasi. Dalam penilaian aset, kita cukup memeriksa obyek aset secara fisik, kondisi ekonomi, dan fungsionalnya yang bersifat statis. Sedangkan penilaian kinerja keuangan, yang dinilai adalah data keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan dilakukan terutama untuk beberapa tujuan sehubungan dengan kegiatan seperti pengambilalihan perusahaan, penggabungan perusahaan, kepemilikan dalam perusahaan, pemberian kredit, serta perluasan usaha dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah kemampuan menghasilkan dari penjualan, kemampuan dari mengembalikan modal usaha, serta kemampuan hutangnya yang digunakan untuk membelanjai aktiva. Makanya pada suatu perusahaan dan pada umumnya penilaian kinerja keuangan perusahaan yang digunakan di Indonesia adalah analisis rasio keuangan. 24 G. Analisis Rasio Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan salah satu laporan utama perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas tersebut di masa depan. Laporan arus kas juga berguna untuk menilai kinerja perusahaan atas kegiatan operasi, investasi, dan kegiatan pendanaan dan mengetahui kegiatan mana yang menghasilkan dana terbesar bagi perusahaan. Untuk menilai kinerja perusahaan itulah maka kita perlu mengadakan analisa atas laporan arus kas untuk mendukung kondisi riil keuangan perusahaan sebagai salah satu pendukung analisa laporan keuangan, analisanya sebagai berikut : 1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Analisis rasio arus kas operasi memperoleh kinerja yang baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 100%. Rumus : Jumlah Arus Kas Operasi Kewajiban Lancar 2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga, 25 pajak, dan deviden preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak, dan deviden preferen. Analisis rasio cakupan arus dana memperoleh kinerja yang baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 1 kali. Rumus: EBIT Bunga + Penyesuaian pajak + Deviden Preferen 3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Analisis cakupan kas terhadap bunga memperoleh kinerja yang baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 1 kali. Rumus : Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak Bunga 4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar. Analisis rasio cakupan kas terhadap hutang lancar memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 1 kali. 26 Rumus : Arus Kas Operasi + Deviden Kas Hutang lancar 5. Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Analisis rasio pengeluaran modal memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 1 kali. Rumus : Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal 6. Rasio Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang dan perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini kita bisa menganalisis dalam jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Analisis rasio total hutang memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 100%. Rumus : Arus Kas Operasi Total Hutang 27 7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan dikapitalisasi + depresiasi dan amortisasi + biaya sewa dan leasing operasi + deviden yang diumumkan – pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa dan leasing operasi + proporsi hutang jangka panjang + proporsi sekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas di masa mendatang. Analisis rasio arus kas bebas bersih memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 100%. Rumus : Laba Bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Deviden – Pengeluaran Modal Biaya Bunga + Sewa + Hutang Jangka Panjang + Kewajiban Leasing 8. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Maksud dari analisa ini adalah untuk mengetahui kecukupan arus kas perusahaan dari aktivitas operasi untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan antara lain kreditor dan investor. Selain itu dapat pula digunakan untuk membeli aktiva baru guna peningkatan produktivitas perusahaan. Analisis rasio kecukupan arus kas memperoleh kinerja yang baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 100%. Rumus : Kas dari Kegiatan Operasi Pembayaran hutang jangka panjang + pembelian aktiva + pembayaran deviden