7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi utama yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan posisi keuangan suatu
perusahaan dan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang
bersangkutan.
Definisi laporan keuangan menurut Slamet S. dan Bogat A.R
(2007:21) menyatakan bahwa “Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari
proses akuntansi, menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan pelbagai pihak (misalnya pemilik dan kreditor)”.
Definisi laporan keuangan menurut Warren, Reeve, dan Fess
(2006:24) menyatakan bahwa “Laporan akuntansi yang menghasilkan
informasi demikian disebut laporan keuangan”.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi
Indonesia (SAK) No. 1 (2007:1.2) sebagai berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan,
laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai Laporan Arus Kas, atau Laporan Arus
Data) catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
Jadi pengertian diatas menjelaskan bahwa laporan keuangan adalah produk
atau hasil dari proses akuntansi yang meliputi Neraca, Laporan laba Rugi,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan serta Catatan dan Laporan Lain yang
7
8
dapat digunakan para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan, pertanggungjawaban serta dapat menggambarkan
indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
B. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
1. Pengertian Laporan Arus Kas
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 (2007:2.1)
Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan laporan arus kas sebagai
berikut :
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pengguna laporan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memperlihatkan
pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam
suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Di Indonesia,
perusahaan harus menyusun arus kas sesuai dengan Pernyatan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan menyajikannya sebagai bagian dari
integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan. Nilai dari laporan arus kas adalah untuk membantu para
pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas
keuangan.
9
Ada berbagai macam pengertian arus kas, yaitu sbb :
a. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:242) adalah :
Cashflow accounting adalah salah satu sistem pelaporan
keuangan yang lebih obyektif dan mudah dimengerti laporan ini
mencoba menyatakan fakta dalam indikator akuntansi keuangan
tanpa harus ada taksiran/pertimbangan subyektif dari akuntan
pada suatu periode.
b. Menurut Niswonger (2000:44) adalah:
Laporan arus kas merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar
yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan
ini menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
kas
dari
operasi,
mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya,
memenuhi kewajiban keuangannya dan membayar deviden.
c. Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2006:25) menyatakan bahwa:
“Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan
pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan
atau setahun.”
d. Menurut Donald E. Kiesso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield
(2002:372) adalah :
Laporan yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan
perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan serta pembiayaan perusahaan selama suatu periode,
dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir.
Berdasarkan definisi di atas, laporan arus kas adalah laporan
keuangan yang menyediakan informasi yang lebih obyektif dan mudah
dimengerti yang berguna bagi para pengguna laporan mengenai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
10
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar
yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan
ini menyediakan laporan yang berguna mengenai kemampuan untuk
melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan membagikan deviden
kepada para investor.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan dasar laporan ini
berguna bagi manajer dalam mengevaluasi masa lalu dan dalam
merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Selain
itu laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dan membayar hutangnya yang telah jatuh tempo.
Menurut Darsono dan Ashari (2006:90) dengan melihat laporan
arus kas, kita dapat menilai dan mengidentifikasi :
1. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh arus kas masuk bersih di
masa mendatang dari kegiatan operasi untuk membayar hutang,
bunga, dan deviden;
2. Kebutuhan dana dari pihak eksternal;
3. Alasan perbedaan antara penghasilan bersih dengan arus kas bersih
dari kegiatan operasi;
4. Dampak dari investasi dan pendanaan transaksi kas maupun non kas;
5. Informasi arus kas historis sebagai alat prediksi arus kas di masa
mendatang.
11
Dalam proses pengambilan keputusan, para pengguna perlu
melakukan
evaluasi
terhadap
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
2. Pengertian Kas dan Setara Kas
Terdapat beberapa pengertian kas, yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 Tahun 2007 kas
didefinisikan sebagai “kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro“ (2007 : 2.2). Beberapa contoh kas adalah sebagai
berikut cash on hand, and bank, treasury bills, commercial paper,
money market fund.
b. Menurut Jay M. Smith dan K. Fred Skounsen (2004 : 282) dalam buku
Intermediate Accounting, Cash is the most liquid of current asset and
consist of those items that serve as a medium of exchange and provide
a basic for accounting measurement.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah
satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa
semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Selain kas didalam laporan arus kas juga dinyatakan tentang setara
kas, yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 (2007 : 2.2)
setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
12
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang
signifikan.
b. Menurut Jay M. Smith dan K. Fred skounsen (2004 : 319)
mendefinisikan setara kas adalah investasi jangka pendek, sangat likuid
yang siap untuk dikonversikan menjadi sejumlah kas, dan jatuh
temponya sangat singkat sehingga dapat menimbulkan resiko
perubahan tingkat bunga yang tidak berarti.
Adapun motif transaksi perusahaan untuk memiliki kas dan setara
kas adalah sebagai berikut :
1. Motif transaksi, yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
menjalankan usahanya sehari-hari.
2. Motif berjaga-jaga, yaitu berkaitan dengan bisa tidaknya arus kas
masuk dan keluar diperkirakan.
3. Motif memenuhi kebutuhan masa depan, dimana saldo kas dan suratsurat berharga perusahaan suatu saat bisa melonjak tinggi dan dana
dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dimasa datang.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek,
bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara
kas, investasi harus dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah
diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas
hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
13
dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk
setara kas, kecuali subtansi investasi saham tersebut adalah setara kas.
Sebagai contoh, daham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo
serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.
C. Tujuan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang
utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Menurut PSAK No. 2
(2007:2.1) tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut :
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Tujuan pernyataan ini adalah memberikan informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas
yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi
maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Tujuan utama laporan arus kas untuk menyediakan informasi tentang
penerimaan kas dan pembayaran kas dari suatu entitas selama satu periode
tertentu.
14
D. Metode Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dapat disajikan dalam 2 metode antara lain :
1. Metode Langsung (Direct Method)
Dalam metode ini, arus kas dilaporkan dalam bentuk kelompokkelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi
secara lengkap (gross) dan baru dilanjutkan melaporkan aktivitas investasi
dan pembiayaan (Evi Maria,2007).
Menurut PSAK No. 2 Tahun 2007, perusahaan dianjurkan untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode
langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan
metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat
diperoleh baik :
a. Dari catatan akuntansi perusahaan, atau
b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos
lain dalam laporan laba rugi untuk :
1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama
periode berjalan,
2. Pos bukan kas lainnya, dan
3. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
15
Adapun penyajian laporan arus kas dengan metode langsung (direct
method) adalah sebagai berikut :
PT Delta
Laporan Arus Kas (Metode Langsung)
Untuk tahun berakhir 31 desember 2007
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Kas diterima dari nasabah
Bunga yang diterima
Kas dibayarkan ke pemasok
Kas dibayarkan ke karyawan
Kas untuk biaya operasi lain
Bunga yang dibayarkan
Pajak
Kas dihasilkan (digunakan) operasi
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
x.xxx
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Penambahan aktiva tetap
Kegiatan investasi yang lain
Kas dihasilkan (digunakan) investasi
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Penerbitan saham
Penurunan hutang jangka pendek
Kenaikan hutang jangka panjang
Penurunan hutang jangka panjang
Pembayaran deviden
Kas dihasilkan (digunakan) pendanaan
Kenaikan (penurunan) kas
Kas dan setara kas awal tahun
Kas dan setara kas akhir tahun
Sumber : Toto Prihadi (2007:71)
(xxx)
(xxx)
(x.xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
x.xxx
xxx
xxx
xxx
16
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan :
a. Pengaruh transaksi yang belum direalisasi (deferral) dari arus kas
masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah
persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang
accrued seperti Piutang dan Utang.
b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dam
pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti Penyusutan,
Amortisasi, Laba Rugi dari Penjualan Aktiva Tetap dan dari
operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan investasi), Laba
Rugi pembatalan Utang (transaksi pembiayaan).
Menurut PSAK No. 2 Tahun 2007, dalam metode tidak langsung,
arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba
atau rugi bersih dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama
periode berjalan,
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan, serta hak minoritas
dalam laba/rugi konsolidasi, dan
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.
17
Sebagai alternatif , berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi dapat
dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban
yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam
persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode.
18
Adapun penyajian laporan arus kas dengan metode tidak langsung
(Indirect method) adalah sebagai berikut :
PT Delta
Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)
Untuk tahun berakhir 31 desember 2007
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Laba bersih
Pendapatan dan biaya non kas
Depresiasi dan amortisasi
Utang pajak penghasilan ditangguhkan
Kenaikan (penurunan) kas akibat perubahan
aktiva lancar dan utang lancar
Piutang dagang
Persediaan
Biaya dibayar di muka
Utang usaha
Accrued liabilities
Kas dihasilkan (digunakan) operasi
x.xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
x.xxx
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Penambahan aktiva tetap
Kegiatan investasi yang lain
Kas dihasilkan (digunakan) investasi
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Penerbitan saham
Penurunan hutang jangka pendek
Kenaikan hutang jangka panjang
Penurunan hutang jangka panjang
Pembayaran deviden
Kas dihasilkan (digunakan) pendanaan
Kenaikan (penurunan) kas
Kas dan setara kas awal tahun
Kas dan setara kas akhir tahun
Sumber : Toto Prihadi (2007:72)
(xxx)
(xxx)
(x.xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
x.xxx
xxx
xxx
xxx
19
E. Penyajian Laporan Arus Kas
Berdasarkan
PSAK
No.2
(2007:2.3-2.4),
laporan
arus
kas
diklasifikasikan menjadi 3 aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan :
1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan
dalam memperoleh laba dengan menjual barang dan jasa. Singkatnya,
aktivitas operasi aktivitas rutin perusahaan.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut
pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi
menurut PSAK No. 2 Tahun 2007 :
a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain.
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
d. Pembayaran kas kepada karyawan.
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
20
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator
yang
menentukan
apakah
operasi
perusahaan
dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi
mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain,
berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
2. Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi menurut PSAK
No. 2 Tahun 2007 :
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan
aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang
dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, serta
aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
21
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan).
e. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak
tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau
apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan
sebagai aktivitas
pendanaan.
Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan
mengamankan kapasitas operasinya. Pada umumnya arus kas investasi
adalah negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk
menambah kapasitas, sementara perusahaan yang bangkrut cenderung
menjual kapasitasnya.
3. Aktivitas Pendanaan
Pendanaan (financing) berhubungan dengan pengelolaan sumber
dana perusahaan. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi
klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas masuk dan keluar dari aktivitas
pendanaan menurut PSAK No. 2 Tahun 2007 :
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham perusahaan.
22
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan
pinjaman lainnya.
d. Pelunasan pinjaman.
e. Pembayaran kas oleh penyewa (lesse) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).
F. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target
atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama. Jika dilihat dari asal katanya, kata kinerja adalah
terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam
English Distionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979), berasal dari
akar kata “to perform” dengan beberapa “entries” yaitu: melakukan,
menjalankan, melaksanakan (to do or carry out, execute); memenuhi atau
melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar ( to discharge of fulfill; as
vow); melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or
complete an understaking); dan melakukan sesuatu yang diharapkan oleh
seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine).
23
Laporan kinerja adalah salah satu tahap penting dari sistem
perencanaan dan pengendalian laba terpandu untuk keperluan internal
manajemen.
Kinerja keuangan merupakan ukuran dari keberlangsungan suatu
perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya terutama dalam hal
pengelolaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
membayar kewajibannya.
Kinerja keuangan adalah prestasi di bidang keuangan yang unsurunsurnya berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, keadaaan operasional
secara keseluruhan, struktur hutang dan hasil investasi. Dalam penilaian aset,
kita cukup memeriksa obyek aset secara fisik, kondisi ekonomi, dan
fungsionalnya yang bersifat statis. Sedangkan penilaian kinerja keuangan,
yang dinilai adalah data keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan dilakukan
terutama untuk beberapa tujuan sehubungan dengan kegiatan seperti
pengambilalihan perusahaan, penggabungan perusahaan, kepemilikan dalam
perusahaan, pemberian kredit, serta perluasan usaha dan sebagainya. Jadi
dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah kemampuan menghasilkan dari
penjualan, kemampuan dari mengembalikan modal usaha, serta kemampuan
hutangnya yang digunakan untuk membelanjai aktiva. Makanya pada suatu
perusahaan dan pada umumnya penilaian kinerja keuangan perusahaan yang
digunakan di Indonesia adalah analisis rasio keuangan.
24
G. Analisis Rasio Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan utama perusahaan yang
dapat memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan menghasilkan
arus kas tersebut di masa depan. Laporan arus kas juga berguna untuk menilai
kinerja perusahaan atas kegiatan operasi, investasi, dan kegiatan pendanaan
dan mengetahui kegiatan mana yang menghasilkan dana terbesar bagi
perusahaan. Untuk menilai kinerja perusahaan itulah maka kita perlu
mengadakan analisa atas laporan arus kas untuk mendukung kondisi riil
keuangan perusahaan sebagai salah satu pendukung analisa laporan keuangan,
analisanya sebagai berikut :
1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi
dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi
arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dengan
kewajiban lancar. Analisis rasio arus kas operasi memperoleh kinerja yang
baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 100%.
Rumus :
Jumlah Arus Kas Operasi
Kewajiban Lancar
2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bunga,
25
pajak, dan deviden preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum
pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak, dan deviden
preferen. Analisis rasio cakupan arus dana memperoleh kinerja yang baik
apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 1 kali.
Rumus:
EBIT
Bunga + Penyesuaian pajak + Deviden Preferen
3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga dan pembayaran
pajak dibagi pembayaran bunga. Analisis cakupan kas terhadap bunga
memperoleh kinerja yang baik apabila nilai per tahun nya berada diatas
nilai 1 kali.
Rumus :
Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak
Bunga
4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang
lancar. Analisis rasio cakupan kas terhadap hutang lancar memperoleh
kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 1 kali.
26
Rumus :
Arus Kas Operasi + Deviden Kas
Hutang lancar
5. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk
investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan
arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Analisis rasio
pengeluaran modal memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun
nya berada diatas nilai 1 kali.
Rumus :
Arus Kas Operasi
Pengeluaran Modal
6. Rasio Total Hutang (TH)
Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang dan
perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk
membayar hutang. Rasio ini diperoleh arus kas operasi dibagi dengan total
hutang. Dengan mengetahui rasio ini kita bisa menganalisis dalam jangka
waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan
menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional
perusahaan. Analisis rasio total hutang memperoleh kinerja yang baik
apabila hasil per tahun nya berada diatas nilai 100%.
Rumus :
Arus Kas Operasi
Total Hutang
27
7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)
Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan
dikapitalisasi + depresiasi dan amortisasi + biaya sewa dan leasing operasi
+ deviden yang diumumkan – pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga
dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa dan leasing operasi + proporsi
hutang jangka panjang + proporsi sekarang dari kewajiban leasing yang
dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban kas di masa mendatang. Analisis rasio arus
kas bebas bersih memperoleh kinerja yang baik apabila hasil per tahun nya
berada diatas nilai 100%.
Rumus :
Laba Bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Deviden – Pengeluaran Modal
Biaya Bunga + Sewa + Hutang Jangka Panjang + Kewajiban Leasing
8. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Maksud dari analisa ini adalah untuk mengetahui kecukupan arus
kas perusahaan dari aktivitas operasi untuk memenuhi kebutuhan pihak
luar perusahaan antara lain kreditor dan investor. Selain itu dapat pula
digunakan untuk membeli aktiva baru guna peningkatan produktivitas
perusahaan. Analisis rasio kecukupan arus kas memperoleh kinerja yang
baik apabila nilai per tahun nya berada diatas nilai 100%.
Rumus :
Kas dari Kegiatan Operasi
Pembayaran hutang jangka panjang + pembelian aktiva + pembayaran deviden
Download