BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan, obesitas (kegemukan) adalah salah satu penyakit
W
D
K
U
yang ditandai dengan adanya timbunan lemak yang berlebihan akibat konsumsi
makanan dan minuman yang jauh melebihi kebutuhan. Hingga kini angka
kejadian obesitas pada anak terus meningkat dan masih menjadi masalah epidemi
di seluruh dunia (Soetjiningsih, 2014).
Obesitas dan overweight sebenarnya
adalah 2 istilah berbeda yang menyatakan suatu kondisi kelebihan berat badan.
Obesitas atau gemuk adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan, sedangkanoverweight adalah kondisi
©
kelebihan berat badan dibandingkan berat badan ideal yang dapat disebabkan oleh
penimbunan jaringan lemak maupun non lemak, misalnya seorang binaragawan
yang mengalami hipertrofi otot (Sjarif, 2003). Menurut Center for Disease
Control (CDC) (2006) seorang anak dikatakan mengalamioverweight yaitu bila
Body Mass Index (BMI) ≥ 85๐‘กโ„Ž dan ≤ 95๐‘กโ„Ž persentil sedangkan obesitas yaitu bila
Body Mass Index (BMI) ≥ 95๐‘กโ„Ž persentil.
Data Lembaga survei National Health and Nutrition Examination Survey
(2009-2010) menunjukkan bahwa pada anak-anak dan remaja usia 2 hingga 19
tahun di Amerika Serikat, lebih dari 5 juta anak perempuan dan sekitar 7 juta anak
laki-laki mengalami obesitas (Ogden et al, 2012). Di Indonesia sendiri pada tahun
1
2
2013 menurut Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
didapati 10,8% remaja usia 13-15 tahun mengalami kegemukan dan 2,5%
diantaranya adalah obesitas.
Di Yogyakarta prevalensi obesitas pada remaja
SLTP diperkotaan tahun 2003 sebanyak 7,8% dan dipedesaan sebanyak 2% (Hadi,
2004) dan meningkat menjadi 10,3% (Huriyati, 2006).
Dikatakan bahwa risiko obesitas akan menetap dan meningkat sejalan
W
D
K
U
dengan usia dan derajat obesitas, sehingga banyak anak dan remaja obesitas yang
tetap obesitas saat tumbuh dewasa dan gizi berlebih pada remaja usia 11 tahun
dapat meningkatkan risiko untuk tetap berstatus gizi lebih saat usia 15 tahun
sebanyak dua kali lipat (Marcdante et al, 2014). Berikut adalah contoh ungkapan
salah seorang remaja perempuan yang mengalami obesitas saat remaja hingga
menjadi dewasa yang tetap obesitas:
©
“Kalo ditanya hal apa yang bener-bener aku penginin didunia ini cuman
satu jawabanku. Pengen jadi kurus!!! Tapi aku tuh udah hidup selama 19
tahun dengan berat badan berlebih, aku tumbuh jadi anak yang gendut,
trus jadi remaja cewek yang sizenya XL, dan sekarang aku jadi wanita
dengan ukuran jumbo. Aku tahu banget dan ngerasain gimana rasanya
waktu aku diolok-olok dan diperlakukan dengan kurang baik hanya karna
aku gendut....”
Pada remaja, masalah gizi penting untuk diperhatikan karena sangat
berpengaruh pada kesehatannya saat dewasa. Masalah obesitas pada remaja ini
dapat menimbulkan berbagai penyakit saat dewasa diantaranya maturasi seksual
lebih awal dan menstruasi tidak teratur (Suandi, 2004) serta berisiko terkena
diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dislipidemia, osteoarthritis,
3
kanker,
benigna
prostat
hiperplasi,
asma,
fertiliti,
obstructive
sleep
apnea,masalah respirasi (Lyznicki et al, 2001).
Menurut Pardede (2002) masa remaja ialah suatu periode transisi dari
masa anak anak menuju masa dewasa dengan ditandai percepatan perkembangan
fisik, emosional, sosial dan mental. Obesitas pada remaja biasanya berdampak
buruk pada psikologinya hal ini ditandai dengan stres emosional, diskriminasi,
W
D
K
U
penurunan kualitas hidup dan stigma sosial (Puhl and Heuer, 2010), sikap pasif
dan depresif remaja, sikap mengisolasi diri dari pergaulan, hal ini dikarenakan
sering tidak dilibatkan dalam kegiatan oleh teman-temannya dan sulit mendapat
pacar (Soetjiningsih, 1998). Tidak sedikit pula para ramaja obesitas tersebut yang
menerima kalimat-kalimat yang mengganggu, diantaranya adalah:
"jangan makan banyak-banyak nanti kaya babi loh"
©
"Kamu kaya ikan paus"
"Besar banget toh badanmu kaya badak"
"si gembroot"
"Kamu kaya gentong"
"Mana ada cowok yang suka cewek gendut kaya kamu"
"Dietlah biar dapet cowok"
"Stop makanmu, pantes aja badanmu kaya gajah gitu”
Menurut Green et al (2000) status kesehatan sesorang pada dasarnya
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Faktor
4
perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, sehingga perbaikan
pengetahuan, sikap dan perilaku sangat penting untuk meningkatkan status
kesehatan, dalam konteks ini adalah menanggulangi obesitas pada remaja.
1.2. Rumusan Masalah
Mengingat risiko remaja yang gemuk akan menjadi orang dewasa yang
obesitas, akan meningkatkan faktor risiko penyakit dan gangguan psikologi
W
D
K
U
seperti diatas, bagaimanakah sesungguhnya pengetahuan remaja yang mengalami
kegemukan tersebut terhadap keadaan obesitas itu sendiri? Dengan pengetahuan
itu bagaimanakah sikap remaja-remaja tersebut?
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan umum :
obesitas
Memahami pengetahuan dan sikap remaja gemuk tentang
©
Tujuan khusus :
1. Mengetahui dan memahamiseberapa jauh remaja tersebut mengetahui tentang
obesitas.
2. Mengetahui seberapa jauh remaja tersebut mengetahui bahwa dirinya
termasuk overweight atau obesitas.
3. Mengetahui dan memahami pengaruh pengetahuan terhadap sikap remaja
obesitas tersebut.
5
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi orangtua dan pihak sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para orangtua dan pihak sekolah
dalam hal ini para pendidik untuk mengarahkan dan mencegah remaja-remaja
tersebut agar tidak sampai pada level obesitas melainkan mendukung para
remaja tersebut agar memiliki motivasi untuk memiliki status gizi yang
W
D
K
U
normal.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Kedokteran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu kesehatan
dibidang kesehatan remaja, obesitas pada remaja dan pandangan remajaremaja yang gemuk tersebut tentang obesitas itu sendiri.
3. Bagi Petugas Kesehatan dan Psikolog
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para orangtua,
©
para pendidik/guru serta petugas kesehatan bekerja sama dengan psikolog
dalam memberikan dukungan dan informasi seputar obesitas.
6
1.5. Keaslian Penelitian
Penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Remaja Gemuk tentang
Obesitas belum pernah dilakukan, namun terdapat beberapa penelitian yang
hampir serupa yaitu:
1. Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Obesitas Antara Ibu Yang Memiliki
Anak Obesitas Dan Tidak Di SD Lempuyangwangi Yogyakarta oleh
W
D
K
U
Mitha Riskina (2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan dan sikap ibu tentang obesitas antara ibu yang memiliki anak
obesitas dan tidak.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
rancangan cross sectional. Hasil dari penelitan ini adalah tidak adanya
perbedaan pengetahuan maupun sikap antara ibu yang memiliki anak
obesitas dan tidak. Pada penelitian tersebut dapat terlihat bahwa subjek
©
yang diteliti adalah para ibu anak sekolah dasar. Sedangkan dalam
penelitian ini, subjek yang diteliti adalah langsung pada remaja yang
mengalami problem obesitas itu sendiri.
2. Penelitian Novriani Tarigan (2005) yang berjudul Hubungan Citra Tubuh
dengan Status Obesitas, Aktivitas Fisik dan Asupan Energi Remaja SLTP
di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara citra tubuh dengan status obesitas, aktifitas
fisik dan asupan energi. Penelitian ini menggunakan penelitian
observasional dengan rancangan cross sectional. Hasil dari penelitian ini
adalah remaja obesitas merasa tidak puas dengan citra tubuhnya, remaja
obesitas yang tidak puas dengan citra tubuhnya memiliki aktifitas berat
7
yang lebih sedikit dibandingkan dengan remaja yang puas, serta tidak
adanya hubungan bermakna antara status ketidakpuasan citra tubuh
dengan asupan energi.
©
W
D
K
U
Download