Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com [email protected] PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Congratulation Wedding Adhi & Hilda 26 September 2015 Pelayanan Koor Bahasa Inggris di FX Minggu 25 Oktober 2015 Kegiatan Gathering DOJCC selama Bulan Oktober 2015 Kegiatan Gathering DOJCC Bulan Oktober 2015 Kegiatan Gathering DOJCC selama Bulan Oktober 2015 Doa Taize Rabu 21 Oktober 2015 Doa Taize diadakan setiap Rabu ke - 3 di Gereja FX Kuta 1 Novena Doa Rosario selama bulan Oktober 2015 bergantian di rumah anggota dan ziarah ke Tabanan 3 Foto bersama Romo Yomi saat Ziarah ke Gereja St Maria Immaculata Tabanan dan Stasi Penganggahan 4 2 5 6 7 8 9 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Bro Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Syalom... Senang berjumpa kembali dengan temanteman semua... Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan selalu semangat membaca, mendengarkan, menghayati dan melakukan Firman Tuhan. Happy Birthday..... Puji Tuhan, bulan November ini, Fresh Juice Buku dan Fresh Juice Audio ulang berulang tahun. Tahun Fresh Juice Buku berulang tahun yang ke-6. Tak terasa, kita udah melewati masa-masa balita. Biasanya setelah melewati masa balita, seorang anak, sebuah pernikahan, kaul biarawan biarawati, organisasi atau apapun bisa dibilang sudah melewati masamasa rawan. Sudah lebih kuat dan mantap. Mari pada ulang tahun ke-6 saya mengajak teman-teman semua....para penulis Fresh Juice terutama untuk merefleksi kembali waktu-waktu yang telah kita lewati. Sharing pengalaman iman yang telah kita bagikan, jatuh bangun kita melayaninya dalam bentuk tulisan ini. Banyak hal yang telah dilalui. Kita ingat kembali dan renungkan itu semua. Dan sekarang mari kita membuat suatu “janji” baru dalam hati kita masing-masing. Supaya pelayanan kita dalam Fresh Juice Buku ini dan juga pelayanan kita yang lain lebih baik lagi dan bisa membawa berkat bagi tiap saudara kita yang membutuhkan. Semoga Tuhan memberkati setiap niatan baik dan “janji” kita... Dan kita persembahkan kembali semua kepada rencana dan perkenanan Tuhan Yesus Kristus Selalu tetap semangat dan Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Bertahan dan Bangkit Minggu 1 November 2015 Mat. 5:12a“Bersukacita dan Hari Raya Semua Orang Kudus Why. 7:2-4, 9-14; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga“ Ada dua perayaan besar di awal Bulan November ini yang saling berhubungan. Pertama adalah perayaan Hari Raya Semua Orang Kudus dan yang kedua adalah Hari Raya Arwah Semua Orang Beriman besok, all Saints Day dan all Souls Day.Menjadi orang kudus adalah panggilan untuk semua umat beriman, yang percaya dan dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Nah, lalu apa sih artinya menjadi kudus itu? Kalau kita membaca riwayat semua orang kudus, ada satu alur ceritera yang sama; yaitu ada pertobatan, atau perubahan dari yang tadinya pembunuh menjadi pewarta seperti St. Paulus; atau adalagi kisah St. Ignatius Loyola yang dulunya adalah prajurit yang berambisi meraih kemuliaan duniawi tapi kemudian malah berbelok mementingkan kemuliaan Allah di dunia, Ad Maiorem Dei Gloriam. Saya dan Anda memang bukan St. Paulus atau St. Ignatius Loyola. Kita hanya orang biasa yang sering jatuh pada kesalahan yang sama berulang-ulang. Mungkin kita pernah juga bertobat dan berjanji untuk hidup lebih baik di hadapan Allah dan manusia, tetapi selalu saja gagal. Kemudian mungkin kita frustrasi dengan diri sendiri karena tidak pernah menjadi orang baik seperti yang kita cita-citakan karena berbagai alasan. Lalu kemudian berpikir, mungkin lebih baik menjadi orang baik saja tidak perlu percaya pada Kristus dan Gereja-Nya itu yang bisanya cuma menuntut untuk menjadi kudus, yang nyatanya tidak mungkin tercapai selama kita hidup di dunia. Paulus dan Ignatius adalah dua manusia biasa juga. Yang luar biasa adalah kesediaan mereka menerima Kristus dalam hidup mereka. Bahkan kalau boleh dibilang, itulah yang membuat mereka menjadi kudus, yaitu ketika mereka menerima Kristus dalam hidup mereka dan membiarkan Kristus sendiri menunjukkan bagaimana caranya untuk hidup bahagia, walaupun dianiaya, miskin, lapar dan haus akan kebenaran, ditindas, berdukacita, dicela, difitnah dan kesusahan lainnya. Paulus dan Ignatius berani merubahmindset mereka seturut mindset Kristus. Itulah pertobatan dan itulah jalan awal untuk menjadi kudus. Jalan selanjutnya adalah pewarta sukacita, menjadi orang yang berbahagia di tengah-tengah kesulitan hidup atau frustrasi karena jatuh dalam dosa yang sama, karena tahu bahwa Kristus akan selalu menyelematkan kita kalau kita punya iman kepada-Nya. Kita tidak dipanggil untuk hidup susah, tetapi kita dipanggil untuk bertahan dan bangkit dari segala kesusahan dengan bantuan Rahmat Allah. Menjadi kudus bukan berarti tidak berdosa atau tidak menderita lagi. Menjadi kudus adalah bagaimana kita bisa bangkit lagi setiap kali kita berdosa dan menderita. Karena Tuhan tidak menuntut kita untuk berhasil (menjadi suci) tetapi berusaha; God does not require us to succeed, he only requires that you try kata Beata Teresa dari Calcuta. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Super Jesus Senin 2 November 2015 Peringatan Mulia – Arwah Semua Orang Beriman mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang 2Mak. 12:43-45; telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir 1Kor. 15:12-34; zaman. Yoh. 6:37-40 Sejak TK sampai SD bahkan hingga sekarangpun saya masih suka menonton tayangan Power Rangers atau superhero lainnya ditelevisi, yang mana semua dari mereka memiliki misi yang sama yaitu menyelamatkan silemah. Pada akhir dari film biasanya superhero ini pasti akan menang atas monster-monster jahat yang menyiksa silemah. Misi yang sama juga dibawa oleh superhero sepanjang masa kita, Yesus. Dia datang ke dunia dengan satu misi, menyelamatkan kita. Misi penyelamatan ini adalah untuk melakukan apa yang Allah kehendaki yaitu supaya kita semua, anakanak Allah, yang adalah anggota tubuh Kristus melalui pembabtisan, tidak akan hilang melainkan akan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 6:39). Yoh 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah Hari ini gereja Katolik memperingati arwah semua orang beriman. Banyak referensi yang saya baca pada saat akan membuat renungan ini guna menjawab pertanyaan saya, mengapa gereja merasa sangat perlu mendedikasikan hari ini bahkan menyebutnya sebagai peringatan mulia. Kita diingatkan bahwa memang kita semua pasti akan masuk surga, namun proses menuju kesana tidak semudah itu. Ada banyak pula jiwa yang masih berada dalam api penyucian yaitu tempat penantian di mana jiwa manusia kembali disucikan sampai bisa bersatu dengan Allah di surga. Belajar dari yang dilakukan oleh Yudas dalam 2Mak 12:45b, dimana dia memerintahkan supaya megadakan korban penebusan untuk prajuritnya yang gugur dimedan perang supaya mereka terlepas dari dosa. Dia yakin bahwa jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati (2Mak 12:44). Ini menjawab pertanyaan saya, bahwa mendoakan orang-orang terkasih kita yang telah meninggal dunia sangatlah penting. Tentu saja tidak hanya hari ini, namun dalam setiap doa dan persembahan kita. Saya mengajak kita semua untuk menutup renungan ini dengan berdoa Doa Fatima. Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, terlebih jiwajiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu, Amin. God bless you, Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Menanggapi Undangan Tuhan Selasa 3 November 2015 St. Martinus de Porres, Luk 14:15 Mendengar itu berkatalah Pius Campidelli, Rupert Mayer Rm. 12:5-16a; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:15-24 seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Pesta, biasanya identik dengan makan – makan dan kebahagiaan. Di dalam sebuah pesta, akan berkumpul banyak orang, dimana satu sama lain biasanya saling berbagi kabar, dan berbagi keceriaan. Pastinya sangat menyenangkan bila mendapat undangan pesta Namun kali ini, Yesus mengkisahkan cerita yang berbeda dari biasanya.Orang – orang yang mendapatkan undangan pesta, justru sibuk dengan urusannya masing – masing. Setiap orang melekat dengan egonya sendiri. Dan pada akhirnya, mereka sama sekali tidak mendapatkan tempat dalam perjamuan tersebut meskipun mereka sebetulnya adalah orang yang diundang. Bagi teman – teman yang sudah mengikuti retret awal, tentunya tahu bahwa karya penyelamatan adalah sebuah anugerah.Karya penyelamatan merupakan undangan dari Tuhan. Sebetulnya setiap orang telah dipilih dan diberi hak keselamatan.Namun, tidak semua orang mau menanggapi undangan tersebut. Ada yang masih sibuk memikirkan dirinya sendiri, dan menutup dirinya dari undangan Tuhan.Mungkin undangan tersebut tidak lebih penting dibandingkan urusannya.Akhirnya, dia menyia – nyiakan karya penyelamatan yang telah disiapkan untuknya. Mungkin juga dia merasa dirinya sudah cukup, sehingga tidak butuh untuk bergabung dalam pesta perjamuan.Orang ini merasa dirinya bisa melakukan segalanya sendiri.Tuhan pun menjadi tidak penting lagi dalam hidupnya.Ada kesombongan dalam mengandalkan diri sendiri, dan biasanya baru ingat Tuhan saat berada dalam kesulitan. Bacaan ini sekaligus menyentil saya untuk saya berkaca dan bertanya kepada diri saya sendiri : “Apakah saya termasuk orang yang mengabaikan undangan yang telah diberikan kepada saya?” Dan bagaimana dengan Anda? Salam Hangat, Daniel Anugroho Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Tiga Syarat Rabu 4 November 2015 Luk 14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara Kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu. Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus Rm. 13:8-10; Mzm. 112:1-2,4-5,9; Luk. 14:25-33. Petikan Injil Lukas ini menyampaikan tiga syarat yang harus dipenuhi agar orang dapat disebut murid Yesus yang sejati. Syarat pertama (Luk 14:26) kedengarannya keras.Orang yang tidak “membenci” orangtua, keluarga, sanak, nyawa sendiri tak layak menjadi muridnya. Dalam gaya bicara orang Semit yang dipakai dalam kumpulan kata-kata Yesus, ungkapan “membenci” biasa dipakai untuk menggambarkan sikap tidak memihak. Begitu pula “mengasihi” maksudnya sama dengan berpihak. Dalam mengikuti jalan menuju Kerajaan Allah orang diingatkan agar tidak lagi memihak pada ikatan-ikatan kekerabatan atau mengikuti naluri menyelamatkan diri. Mengapa? Bukan karena mengikuti Yesus itu bertolak belakang dengan ikatan-ikatan tadi, melainkan agar perkara Kerajaan Allah tidak dibataskan lagi menjadi perkara “mengurus nyawa sendiri” (mengurus keselamatan sendiri), dan dibawahkan pada kelembagaan sosial yang tumbuh dari ikatan-ikatan keluarga Syarat kedua (ayat 27) ialah mengangkat salib dan mengikuti Yesus.Perkataan ini janganlah kita pahami sebagai ajakan mencari-cari salib. Cara yang paling menjamin untuk menemukan salib ialah mengikutinya jejak langkah Yesus meniti jalan yang sama. Begitulah orang akan sampai ke tujuan perjalanan Yesus (“exodos” Luk 9:31 tempat kemuliaannya), bukan penderitaan melulu. Bila cara berpikir ini tak ada gunanya mencari-cari salib. Salib sudah ditemukan oleh Yesus dan orang tinggal ikut memanggulnya.Ikut meringankan beban perjalanan.Itulah makna mengangkat salib dan mengikutinya.Menjadi murid berarti menjadi rekan seperjalanan. Dalam artian itulah Yesus berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tak layak mengikut aku.” (lihat juga Mat 10:38; Mrk 8:34; 10:21; Mat 16:24; Luk 9:23). Dalam semua ayat itu, “memikul salib” dan “mengikut aku” tak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya. Bila dipisahkan, beban yang dipikul orang bisa-bisa bukan lagi salib yang membawa ke “keselamatan”, tapi berhenti pada penderitaan yang tanpa ujung pangkal. Dan upaya menjadi murid akan terganjal. Syarat ketiga (ayat 33) ialah melepaskan harta milik.Syarat ini disebutkan sesudah diberikan perumpamaan mengenai membuat anggaran yang cukup sebelum mulai membangun (ayat 28-30) dan memperhitungkan kekuatan sendiri masak-masak sebelum mulai berperang (3132). Kedua perumpamaan itu mengajarkan agar murid belajar mempertanggungjawabkan rencana yang penting dengan cara yang matang. Dalam hubungan ini lebih jelas mengapa ada syarat agar orang melepaskan ikatan harta milik.Salah satu kekhususan Kerajaan Allah dalam perspektif Lukas ialah perhatian kepada orang yang miskin.Berarti orang yang memiliki kelebihan diajak agar menggunakan kekayaan dengan mereka membantu mereka yang kurang mempunyai. Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Hati yang Mencari Fransiskus de Campillas, Guido M. Conforti Rom. 14:7-12; Mzm. 27:1-4, 13-14; Lk.15:1-10 Kamis 5 November 2015 Rom. 14:7 “Sebab tidak ada seorangpun diantara kita yang hidup untuk dirinya sendiri” Beberapa waktu yang lalu, saya berjalan kaki dari rumah kami di Darwin menuju pantai Casuarina.Jaraknya dari rumah kami sekitar kurang lebih 3 kilometer. Sambil berjalan, saya merasa ada pergolakan yang kuat dalam hati mengenai panggilanku.Pada akhirnya, saya membuka mulut untuk bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya.Pertanyaanku saat itu adalah, “Tuhan berikan aku petunjuk-Mu, karena aku saat ini sedang dalam krisis berhubungan dengan panggilanku”. Setelah bertanya, saya pun melanjutkan perjalananku ke pantai. Di sana saya menghabiskan waktu untuk menikmati hembusan angin sepoi-sepoi basa. Saya merasakan ketenangan dan damai dengan diriku sendiri. Pergolakan yang ada dalam hatiku sebelumnya, menghilang dibawa hembusan angin. Pengalaman di atas mengingatkan saya untuk selalu mencari dan mengenal kehendak Tuhan melalui ciptaan-Nya di dunia.Tuhan mengajari saya lewat alam dan membagi suka-dukaku dalam hiudp dengan sesama dan juga dengan alam sekitarnya. Hari ini Gereja memperingati kedua orang kudusnya yang telah melewati semua sukaduka dalam hidup melalui panggilan hidup.Mereka menjalani hidupdan pelayanannya masing-masing dalam terang iman dan terang kasih Tuhan dan sesama. Fransiskus de Capillas (15 Agustus 1607 – 15 Januari 1648) adalah misionaries dari Spanyol yang menjadi martir Catholic pertama; di penggal kepalanya di Fu’an Fujian (China). Sementara, Guido M. Conforti adalah pendiri kongregasi Xaverian (1895) dan juga sebagai uskup dari Ravenna dan Parma (Italia). Sebagai seorang uskup, ia memiliki hati yang sangat peduli dengan situasi dunia di zamannya. Keduanya menghidupi semangat injil untuk mengikuti Kristus dengan mengikrarkan kaul kemisikinan, ketataatan dan kemurnian secara radikal.Mereka menyerahkan seluruh hidup mereka kepada kehendak dan rencana Allah satu-satunya.Hati mereka sepenuhnya hanya untuk mencari Tuhan dan kehendak-Nya dalam diri orang-orang yang mereka jumpai dalam pelayanannya sehari-hari.Keduanya membawa kabar sukacita Tuhan Yesus kepada dunia melalui hidup dan karya mereka.Semoga hidup dan karya serta berkat doa-doa mereka, kita diberi hati yang peduli terhadap penderitaan dunia saat ini.Saya dan anda diajak untuk terus mencari dan melakukan kehendak Tuhan melalui tutur- kata dan perbuatan kita hari ini.Tuhan tolonglah kami yang lemah ini. Fr. Anis, mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Kita Semua Adalah Bendahara yang Dipercaya oleh Tuhan Jumat 6 November 2015 Luk 16:8 Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang St. Nuno Alvares Pereira Rm. 15:14-21; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Luk. 16:1-8. Pada saat saya membaca tentang bendahara yang tidak jujur ini, ingatan saya melayang kepada pembantu rumah tangga keluarga di rumah, ketika dulu masih di Atambua, Kami sekeluarga cukup dekat dengannya dan sering makan bersama-sama satu meja dengannya. Bahkan kalau kami semua sedang tidak berada di dalam rumah, kami tidak pernah mengunci kamar tidur, lemari, dll. Namun, suatu saat, mamaku begitu terkejut, karena menemukan dompet pembantu kami berada di dalam tas mamaku yang berada di lemari pakaian keluarga. Ini berarti, pembantu kami ternyata pernah memakai tas mamaku ketika kami sedang bepergian keluar rumah. Sungguh, kami tidak habis berpikir, kenapa pembantu yang sungguh kami perlakukan dengan baik dapat menyalahgunakan kepercayaan kami. Namun, kalau kita merenungkan lagi, bukankah apa yang dilakukan oleh pembantu kami juga sama seperti apa yang dilakukan oleh masing-masing dari kita? Kita, yang dipercayai sebagai bendahara dari orang yang paling kaya dan berkuasa untuk selama-lamanya, yaitu Tuhan, namun sering menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan.Kita sering gagal dalam mengemban tugas untuk menjadi bendahara yang baik.Pada prinsipnya, seorang bendahara mengatur sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya sendiri dan begitu pula dengan kehidupan kita. Segala sesutu yang kita miliki di dunia ini saat juga adalah bukan milik kita melainkan pemberian dari Tuhan. Kita dipercaya untuk mengatur kehidupan kita sesuai dengan tugas dan perananan dari masing2 kita namun terkadang kita tempuh jalan salah saat menghadapi krisis. Padahal, kita diberi pikiran dan hati nurani untuk bertindak bijak.Mari kita sama-sama meminta rahmat kasih Tuhan untuk menuntun kehidupan yang telah Tuhan percayakan kepada kita menuju hidup yang mulia di mata Tuhan. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Setia Assunta Pallota, Gratia dr Kotar. Rm. 16:3-9.16,22-27; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11, Luk.16:9-15. Sabtu 7 November 2015 Luk. 16:10: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Setia adalah hal yang mudah untuk diucapkan namun sangat sulit untuk dilaksanakan, apalagi jika menyangkut hal yang kecil, karena seringkali kita menganggapnya sebagai hal yang sepele. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu ketika saya masih bekerja di kantor dan pada waktu yang bersamaan saya juga terlibat dalam pelayanan. Ketika saya perlu untuk membuat beberapa lembar photo-copy untuk keperluan pelayanan, maka saya dengan mudahnya mengerjakan semuanya itu dengan mempergunakan fasilitas kantor. Pada suatu waktu seorang teman pelayanan yang juga bekerja di tempat yang sama mengatakan pada saya:” Betty, apakah kamu tidak menyadari bahwa dengan melakukan tindakan itu kamu telah mencuri, kamu telah mengambil beberapa lembar kertas kepunyaan kantor, mempergunakannya untuk membuat photo-copy yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan kantor.” Saya bilang:” Mungkin itu benar tapi beberapa lembar kertas tidak akan membuat kantor menjadi rugi dan saya memerlukan photo-copy itu dan tidak punya waktu untuk pergi ke tempat khusus photo-copy, lagi pula itu untuk keperluan pelayanan.” Teman saya benar, dan saya salah. Saya telah tidak setia pada hal kecil, karena saya menganggapnya sepele, mencari alasan untuk membenarkan diri serta mengatasnamakan pelayanan untuk tindakan saya yang salah. Walaupun tidak ada peraturan tertulis di kantor tetapi hal tersebut dapat dilihat dengan jelas pada perintah ke 7 dari 10 Perintah Allah yaitu : Jangan Mencuri. Saya telah melakukannya, mengambil sesuatu yang bukan milik saya walaupun hanya bebeberapa lembar kertas. Tapi masalahnya bukan berapa harga kertas itu, tetapi saya telah mencurinya entah secara sadar atau tidak saya telah melanggar perintah Tuhan dan tidak setia padaNya. Kita semua adalah anak-anak Bapa kita yang berada di surga karena itu kita juga wajib hidup dalam peraturanNya serta melaksanakannya, dan tidak hidup menurut peraturan dunia yang di kuasai oleh mamom. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Memberi Secara Total Minggu 8 November 2015 Mrk 12:44“Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” 1Raj. 17:10-16; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44 Waktu saya berkunjung ke Manila selama dua minggu di bulan oktober lalu, saya beberapa kali diminta untuk memberkati rumah.Dari beberapa acara berkat rumah, yang paling mengesan adalah ketika saya memberkati rumah seorang janda tua.Rumahnya sangat sederhana dan terletak di sebuah pemukiman yang agak kumuh.Kalau di Indonesia seperti daerah Bantar Gebang, Jakarta lah.Setelah berjalan kaki selama 15 menit, akhirnya saya sampai di rumah tersebut dan mulai acara berkat rumah tanpa misa. Setelah berkat rumah, saya diajak untuk makan sedikit dari hidangan yang telah disediakan oleh Ibu tersebut bersama tetangga-tetangganya. Setelah saya tanya-tanya keberadaan Ibu janda tersebut, ternyata dia kerjanya serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan pekerjaan tersebut, dia menghasilkan 500 pesos per hari atau sekitar seratus ribu. Pendapatan itu cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Nah, sebelum saya pulang, Ibu janda tua itu memberikan amplop sebagai ucapan Terimakasih karena sudah melakukan ibadat pemberkatan rumahnya.Saya sebenarnya mau menolaknya, tetapi Ibu itu sudah memasukkan amplop tersebut ke dalam saku celana saya. Sesampainya saya di rumah, saya buka amplop tersebut dan terdapat dua lembar pecahan 500 pesos alias 1000 pesos alias pendapatannya dua hari. Saya hanya terhenyak dan kaget, Ibu tua itu dapat dikatakan memberikan segalanya bahkan dari kekurangannya. Peristiwa ini mengingatkan saya akan bacaan Injil pada hari ini tentang persembahan seorang janda. “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” Pemberian, khususnya dalam hal persembahan adalah lambang syukur dan Terimakasih atas apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Dari peristiwa yang saya alami di Manila dan bacaan hari ini, saya diingatkan lagi untuk memberi secara lebih total, entah itu memberi derma, memberikan waktu untuk berdoa dan mengunjungi orang.Bukan berdasarkan jumlah, tetapi lebih kepada kerelaan dan ungkapan hati yang mau bersyukur kepada Tuhan, Sang Pemberi kehidupan.Kita diajak untuk lebih dermawan dan tidak pelit atau kikir. Bagaimana dengan saya hari ini? Sudahkah saya memberi secara total dan sukarela? Romo Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Kisah Orang Kudus Pemberkatan Gereja Basilik Lateran Yeh. 47:1-2,8-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; 1Kor. 3:9b-11,16-17; Yoh. 2:13-22 Senin 9 November 2015 S. Theodorus Tiro Theodorus hidup pada abad ketiga. Baru saja ia diterima sebagai prajurit dalam ketentaraan Romawi ketika ia harus mati demi imannya. Meskipun masih muda, Theodorus tahu bagaimana menjaga agar jiwanya bersih dan kudus. Ia seorang yang bijaksana yang sungguh mengganggap setan sebagai musuh utamanya. Ketika pasukannya berkemah selama musim dingin di daerah Pontus, semua prajurit ikut ambil bagian dalam upacara penyembahan dewa-dewi kafir. Karena ia seorang Kristen, ia tahu bahwa dewa-dewi itu tidak ada. Jadi, Theodorus menolak ikut serta dalam upacara-upacara mereka. Maka, Theodorus ditangkap. “Berani benar engkau menganut agama yang diancam oleh kaisar dengan hukuman mati!” tuntut sang gubernur. Tanpa ragu, prajurit muda itu menjawab, “Saya tidak mengenal dewa-dewi tuan. Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Dia-lah Tuhan-ku. Jika tuan menganggap jawaban saya sebagai suatu penghinaan, silakan tuan potong lidah saya. Setiap bagian tubuh saya siap menderita jika Tuhan menghendaki pengurbanan yang demikian.” Para hakim kafir meloloskan Theodorus sekali itu. Kemudian, ia ditangkap kembali. Para hakim mula-mula berusaha membujuknya dengan lemah-lembut. Ketika usaha tersebut gagal, mereka berusaha menakut-nakutinya dengan menyebutkan segala siksa dan aniaya yang harus ia tanggung. Pada akhirnya, mereka menyerahkan Theodorus kepada para algojo. Ketika prajurit yang telah disiksa dengan aniaya itu dibawa kembali ke penjara, beberapa orang mengatakan bahwa malaikat-malaikat datang untuk menghiburnya. Setelah diinterogasi tiga kali, akhirnya Theodorus dijatuhi hukuman mati dengan dibakar hiduphidup pada tahun 306. Sebuah gereja yang indah kelak didirikan untuk menghormati abunya. Banyak orang datang ke sana untuk mohon bantuan doa sang martir. Bagaimana jika setiap hari aku hidup dalam penyerahan total kepada Yesus, seperti yang dilakukan Theodorus? “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Menjadi yang Terbaik Selasa 10 November 2015 Luk 17: 9 :Pelayan itu tidak perlu dipuji karena sudah mematuhiperintah tuannya, bukan? Peringatan Wajib St. Leo Agung Keb. 2:23 - 3:9; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk. 17:7-10 Bulan lalu saya mengunjungi pabrik Yamaha bersama teman-teman komunitas bisnis. Saat itu kami melihat ada foto pekerja di papan pengumuman dengan tulisan ‘Penghasil NG” terbanyak. Saya bertanya, apakah NG itu? Ternyata NG adalah No Good products alias Rijek. Saya terkesan, karena biasanya, papan pengumuman diisi oleh ‘Employee of The Month” - karyawan terbaik dan berprestasi di bulan ini. Yamaha malah menerapkan kebalikannya.Kata managemen Yamaha, mereka lakukan ini agar, orang berlombalomba untuk menghindari ada fotonya di papan pengumuman, berlomba-lomba tidak berbuat kesalahan. Bukan untuk menjadi yang terbaik, tapi cukup untuk tidak menjadi yang terendah. Hal ini menarik bagi saya, karna sistem ini membuat produktifitas dan kualitas meningkat. “Bila kami pilih karyawan terbaik, biasanya yang muncul orang nya itu-itu lagi”,tambah mereka. Teman kami bertanya, apakah ada rewards / hadiah apabila pekerja melakukan pekerjaan nya dengan baik. Managemen Yamaha dengan tangkis langsung berkata, “Bekerja dengan baik adalah kewajiban pekerja, dan kami sudah memberi penghargaan berupa Gaji Bulanan”. Betul, terkadang, kita terpaku dengan Reward & Punishment. Bila berbuat baik, kita merasa layak diberi penghargaan. Namun, hal baik itu adalah pekerjaan kita, kewajiban kita. Begitu juga dengan iman kita. Kita terkadang merasa marah ketika hal baik yang kita lakukan tidak dihargai orang lain, tidak diucapin “terima kasih’. Ego kita terusik. Padahal berbuat baik adalah kewajiban kita sebagai manusia di hadapan Tuhan. Bila kita melakukan pelayanan, janganlah mencari pujian, lakukan itu dengan sepenuh hati, hanya karna itu adalah kewajiban kita, bukan ‘hal baik’ tambahan yang kita lakukan. Labuan Bajo, Jeff Kristianto Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Tuhan dalam Keheningan Peringatan Wajib St. Martinus dr Tours Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19 Rabu 11 November 2015 Luk 17:14b Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir Umumnya kita memahami cerita penyembuhan sepuluh orang kusta ini sebagai ajakan bagi kita untuk selalu bersyukur atas berkat yang kita terima dari Tuhan. Cerita ini mengingatkan kita bahwa tidak jarang kita lupa untuk bersyukur atas apa yang dikaruniakan Tuhan sebagaimana sembilan orang yang tidak kembali kepada Yesus dan berterima kasih sesedah mereka disembuhkan. Sikap yang benar adalah sebagaimana dilakukan salah seorang dari mereka yang kembali kepada Yesus menyampaikan terima kasih. Kali ini saya in ingin mengajak kita merenungkan satu aspek lain dari perikop ini yang sepertinya tidak sering dilihat. Coba kita perhatikan secara teliti kisah penyembuhan sepuluh orang kusta ini.Berbeda dengan kisah-kisah penyembuhan lainnya, Yesus tidak melakukan sesuatu secara langsung terhadap orang-orang kusta ini.Dia tidak menjamah mereka sebagaimana biasanya di kisah-kisah penyembuhan.Ataupun mengucapkan kata-kata penyembuhan.Dia hanya berpesan kepada mereka untuk pergi menunjukkan diri kepada para imam dan mempersembahkan korban. Penyembuhan terjadi di tengah perjalanan mereka ke bait Allah, tanpa banyak tanda-tanda hebat dan luar biasa. Serasa seperti sesuatu yang terjadi diam-diam tanpa mereka sendiri sadar. Tidak begitu jarang kita berharap akan hal-hal besar dan luar biasa terjadi dalam hidup kita. Kita sering memohon Tuhan untuk melakukan hal-hal ajaib.Memang benar bahwa Tuhan mahadahsyat, Dia bisa melakukan apapun.Dia sanggup mengadakan hal-hal yang besar.Namun, kita lupa bahwa Tuhan pun bisa bekerja dalam hal-hal yang sederhana.Hal-hal yang tidak serta merta kita pahami atau kita sadari terjadi. Ada begitu banyak hal sederhana dalam kehidupan kita setiap hari yang terlewatkan begitu saja tanpa kita sadari.Mereka hanya bisa dirasakan dalam keheningan.Di dalam suasana hening tanpa banyak suara gemuruh sorak.Sebagaimana nabi Yeremia menemukan Tuhan dalam hembusan angina sepoi-sepoi, semoga kita pun dapat menemukan Tuhan dalam keheningan dan dalam hal-hal sederhana dalam keseharian hidup kita. Tuhan itu mahabesar, Ia sanggup melakukan karya-karya agung dan mulia. Tetapi ingat, Dia memilih menjadi manusia kecil seperti kita dan hadir ke dunia dalam keheningan malam, tanpa banyak yang menyadarinya. Mari kita menemukan Tuhan dalam keheningan dan kesederhanaan. Fr. Yance, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Kerajaan Allah Ada Di Antara Kamu Kamis 12 November 2015 Peringatan Wajib St. Yosafat Luk.17:20, “Atas pertanyaan orangorang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan Keb.7:22-8:1; datang, Yesus menjawab, kata-Nya: Mzm. 119: 89, 90, 130, 135, 175; “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda Luk. 17:20-25 lahiriah.” Kerajaan Allah akan menampakkan diri dengan kemuliaan pada akhir jaman. Tetapi sementara Kristus ada di dunia Kerajaan Allah datang tanpa tandatanda lahiriah.Demikian juga sekarang. Orang Farisi mempunyai gambaran bahwa Kerajaan Allah akan datang dengan tanda-tanda yang menakjubkan, hingga orang-orang akan mengatakan, ia ada di sini atau ada di sana. Yesus tidak membenarkan atau menjanjikan hal itu. Sebaliknya Ia menyatakan: “Kerajaan Allah ada di antara kamu”. Yesus sendiri adalah pembawa dan pewartaan Kerajaan Allah. Yohanes dulu berkata, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, tetapi Yesus menyatakan, bahwa “Kerajaan Allah ada di antara kamu”, bahkan ditambahkan “tanpa tandatanda lahiriah”. Bukan mujizat dan kegemparan yang menandai hadirnya Kerajaan Allah pada manusia, tetapi dengan bertobat dan percaya kepada Injil, Kerajaan Allah yang dekat, yang datang dan ada di antara manusia, masuk dan hadir di dalam hati. Kekuatan Kerajaan Allah tidak dapat diukur dengan banyak dan megahnya bagunan Gereja, atau berapa jumlah kepala yang sudah dibaptis.Kekuatan itu ada di dalam, karena kehadiran Roh yang nampak dalam iman yang kokoh, harapan yang tak terpatahkan dan perbuatan kasih dalam segala bentuk. Dengan semangat Katolik, kita berjuang sebagai guru, pegawai, pelayan Altar, ibu rumah tangga, pengurus lingkungan yang setiap hari sibuk melayani dan menyelamatkan jiwa, dengan tulus lkhlas tanpa pamrih, kita sudah mengambil bagian dalam memperkokoh Kerajaan Allah dalam hati dan diri kita. Herman Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Bebas berekspresi St. Fransiskus Xaverius Cabrini, St. Agustina Pietrantoni, Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37. Jumat 13 November 2015 Yeh 13: 3 ” Celakalah nabinabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri ” Saat ini saya tidak menceritakan kisah tentang nabi, tetapi mengenai Murid Yesus sendiri : Alkitab bukan untuk dipelajari tetapi untuk dihayati, ini yang sering saya dengar melalui khotbah room-romo di Gereja, karena kalau hanya dipelajari sampai keblinger malah akan menjadi sangat berbahaya menurut saya. Beberapa bulan lalu saya ngobrol sama teman saya mengenai Gereja kami masing masing, teman saya tersebut sebenarnya adalah Katolik tetapi masih sering ke Gereja tetangga, dan ada salah satu pemimpin muda Gerejanya yang baru mengatakan bahwa dari kitab Mat 5 : 39 “ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” dan dengan seenaknya bisa menafsirkan bahwa yang dimaksud sesama ini adalah orang yang kita kenal minimal sekian bulan. Wah teman saya saat itu juga binggung, dan bertanya “ maaf Pak, kita tidak kenal dan jika seandainya nanti pulang ini ada kecelakaan dan korbannya Bapak dan saya satu satunya orang yang ada, karena saya kenal Bapak baru sekian menit maka saya tidak perlu menolong (mengasihani) bapak ya?” Dan situasi saat itu langsung ribut, karena biasanya Gereja juga tidak berbeda dengan gedung DPR, hanya bisa nyanyian lagu setuju (kata Iwan Fals) karena yang berbicara adalah pemimpin Gereja.Dan pemimpin itu saat itu juga ga bisa menjawab. Ini salah satu penafsiran Alkitab yang menurut saya juga tidak benar, tetapi hanya mengikuti bisikan hatinya sendiri, dan jika hal ini terus dilakukan akan terjadi penyesatan berjamaah. Dan masih banyak lagi penyesatan penyesatan yang lain, karena Alkitab hanya dipelajari sampai khatam (sampai habis) tetapi tidak dihayati, hanya dibaca dan diingat tanpa di cerna lebih dalam, jadi sebaiknya orang orang yang akan membawakan renungan atau member khotbah, sebaiknya dibawa kedalam doa dulu, jadi tidak membawa penyesatan berjamaah. Semoga renungan saya juga tidak membawa penyesatan tetapi membawa berkat bagi pembacanya. Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Tuhan dan Gelombang Hidup Sabtu 14 November 2015 Luk 18:1 Yesus mengatakan …, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. St. Nikolaus Tavelic, St. Yosef Pignatelli Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8. Kenyataan, bahwa di dalam mengarungi samudra hidup, banyak sekali gelombang lautan. Ada gelombang yang besar dan ada gelombang yang kecil.Terkadang ada gelombang yang begitu nyaman dan indah. Dengan demikian, mataharipun tetapi bersinar memberikan kesejukan dan kehangatan di dalam hati yang dilanda cobaan. Suatu ketika, aku didekati seorang pemuda. Dia begitu sedih dan tidak ingin untuk berceritera dengan aku.Aku berperasaan bahwa si pemuda itu sedang mengalami tantangan yang berat di dalam hidupnya.Dia selalu mengalami banyak kesulitan di dalam hidup rumah tangganya. Dia ingin menceraikan istrinya. Dia memohon bantuan dan persetujuan dari aku untuk menceraikan istrinya. Ketika mendengarkan permohonannya itu, aku berusaha untuk meyakinkan dia akan rahmat pemberian Tuhan yang terluhur, kita diciptakan Allah dalam rupa dan gambaran Allah. Karena itu kita harus menghargai rupa dan gambaran itu. Beberapa hari kemudian, dia menelpon dan marah-marah, “Kenapa Romo tidak menceraikan aku dan istriku?Kenapa Gereja Katolik todak membebaskan aku dari tantangan ini?” Aku terdiam dan selalu mengarahkan dia kepada keluarganya terlebih sang buah hati mereka yang begitu lucu dan pintar. Aku juga selalu mengajak mereka untuk selalu datang kepada Yesus untuk berdoa, Namun akhirnya dia menyadarinya betapa pentingnya menempatkan Yesus di tenga-tengah hidup mereka. Hari ini kita diajak untuk selalu berkonsentrasi pada rahmat luhur dari Allah kepada kita.Allah sungguh menyayangi kita sampai merelakan anakNya yang tunggal mati disalibkan demi dosa-dosa kita. Marilah kita berharap pada Tuhan kita yang selalu memberikan pertolongan kepada kita.Marilah kita tiada henti-hentinya berdoa kepada Allah memohon berkat perlindunganNya.Dia adalah Allah yang selalu menolong. Bukalah katimu kepadaNya. Doa: Ya Allah Bapa, Penyelenggara Ilahi. Aku datang ke hadiratMu, dengan segenap hati ku, dengan segenap jiwaku dna dengan seluruh tenagaku. Aku memohon berkat dan perlindunganMu ya, Allah di dalam mengarungi samudera hidup ini.Betapa berat beban yang aku hadapi, betapa sakitnya hatiku merasakan kepedihan ini. Namun aku percana, Engkau akan menolong aku. Terima kasih Bapa atas curahan Mu. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Akhir Jaman Dan. 12:1-3; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32 Mrk. 13:32 Minggu 15 November 2015 “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu,malaikatmalaikat di surga pun tidak, Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!“ Bacaan hari ini saya renungkan sambil berbaring di Siloam Hospitals Kupang, di tangan kiri ada infus, sementara itu di tangan kanan, masih ada pen terpasang agar jempol kanan tidak dislokasi lagi. Kemudian sambil bengong memandang dinding Rumah Sakit, saya merenung apa yang Yesus maksudkan dengan akhir zaman dalam Injil hari ini? Apa Dia sedang menakuti-nakuti kita semua ini dengan akhir zaman yang ditandai dengan siksaan-siksaan berat, matahari yang gelap dan bulan yang tidak bercahaya (Mrk. 13-26), bintang-bintang yang jatuh menimpa bumi dan langit akan goncang (Mrk. 13:26); saya makin bengong tingkat dewa. Di dalam hati kecil saya berkata, kalau Tuhan mau mengakhiri dunia ini, ya sudah akhiri saja, tidak perlu didahului dengan tanda-tanda zaman yang nggak enak itu. Lalu kebengongan berubah menjadi kebingungan dan dari kebingungan saya menuju kepada pemberontakan pada Tuhan; sambil menutup Kitab Suci saya berpikir untuk apa saya capek-capek menjadi pengikut Kristus yang setia, menahan segala macam godaan, lalu akhirnya toh akan mengalami akhir zaman yang sama dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus? Saya hanya menyembah dan percaya kepada Allah yang membawa keteraturan ke dalam dunia yang tadinya tidak teratur itu. Allah yang bersabda di tengah kegelapan, jadilah terang, maka terang itu jadi (Kej. 1:3). Allah macam itu yang saya ikuti bukan Allah yang penghancur yang saya sembah. Allah yang membawa harmony di tengah-tengah kekacauan, Dialah yang saya ikuti. Kemudian saya kembali membuka Kitab Suci, kali ini saya baca dari awal sampai akhir, baru kemudian saya sedikit paham bahwa Yesus tidak sedang menakuti-nakuti kita. Dia juga tidak sedang mengancam, atau menyumpahi kita apalagi meramal tentang akhir zaman. Yesus yakin akan Sabda Allah yang kekal itu, ketika Allah menciptakan dunia, Dia bersabda dan sabdaNya itu kekal. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu (Mrk.13:31) begitulah Sabda Yesus. Sejak awal kita yakin bahwa dunia dijadikan oleh Sabda Allah. Sabda Allah itu kekal, karena itu logikanya sederhana saja, apa yang ditetapkan Allah akan tetap selama-lamanya. Lalu apa yang Yesus maksudkan dengan akhir zaman? Akhir zaman sejatinya adalah permulaan zaman yang baru. Dunia yang diciptakan manusia ini mestinya kekal, tetapi manusia yang dipercayakan untuk memelihara dan menjaganya membuatnya sedemikian sampai seolah tidak punya masa depan sama sekali. Umpamanya seperti rumah yang kita kontrakkan dan dibikin hancur oleh penyewa sebelumnya. Rumahnya tetap ada, tetapi isi dalamnya mungkin yang hancur, lampunya mati, langit-langit berantakan, dst. Apa yang kita buat sebagai pemilik rumah? Tentunya menuntut ganti rugi dari si penyewa yang tidak bertanggung jawab dan kemudian merenovasi rumah supaya baik adanya. Jadi selama kita yang hidup di bawah kolong langit ini memelihara hubungan harmonis antar sesama dan lingkungan, maka tidak perlulah kita kuatir akan akhir zaman. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Iman menuntut Perjuangan Senin 16 November 2015 Luk 18:42 Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” St. Margarita dr Skotlandia, St. Gertrudis, 1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155, 158; Luk. 18:35-43. Pada bacaan hari ini, kita melihat bagaimana iman dari seorang buta yang telah menyembuhkan dia sehingga dia dapat melihat.Ketika dia mengetahui bahwa Yesus sedang melewati dia, dengan penuh iman dan kepercayaan dia berseru “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”Orang buta tersebut tetep berseru dengan suara yang semakin keras dan semakin keras walaupun orang-orang di sekitarnya menegor dia supaya diam, sehingga akhirnya Tuhan Yesus mengundang dia untuk bersama dengan Tuhan Yesus. Sama halnya dalam kehidupan doa kita. Janganlah kita ragu dalam berdoa, berdoalah dengan penuh keyakinan.Hendaklah dalam berdoa kita melepaskan kecemasan, ketakutan, dan kekwatiran kita.kalau masih ada kecemasan, berarti kita masih tidak 100% percaya dengan iman kita kepada Tuhan Yesus. Mari kita belajar dari orang buta dalam bacaan hari ini yang memohon kepada Tuhan Yesus dengan penuh kepercayaan.(Luk 18:41: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”) Pada saat itu juga Tuhan menyembuhkan dia, “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”. Pada saat kita telah berdoa pada Tuhan dengan iman kepercayaan kita, maka Tuhan akan menjawab doa kita, waktu Tuhan dalam menjawab doa kita tidak pernah terlambat atau tidak pernah lebih cepat. Tuhan menjawab doa kita pada waktu Nya, bukan menurut waktu kita. Iman menuntut perjuangan seperti halnya orang buta yang tetap berjuang berseru memanggil Tuhan Yesus walaupun orang sekitarnya telah menegur dan melarangnya untuk memanggil Yesus. Hendaklah kita juga senantiasa bersyukur dengan setiap anugerah yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita, seperti halnya orang buta yang bersyukur dan memuliakan Tuhan (Lukas 18:43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.) -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Cukuplah Kasih KaruniaNya Peringatan Wajib St.Elisabet dr Hungaria 2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10. Selasa 17 November 2015 Luk 19:10”Sebab Anak Manusia datang untuk memcari dan menyelamatkan yang hilang.” Dari beberapa kisah yang pernah saya baca saya mengamati bahwa Tuhan suka memakai orang-orang biasa sama seperti anda dan saya, dengan semua kelemahan, untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Namun yang menjadi pertanyaan saya : *Apakah kita sedang mengizinkan kelemahan dan rasa tidak aman mencegah kita untuk menjadi yang terbaik? *Apakah kita sedang membiarkan perasaan tidak layak mencegah kita untuk percaya bahwa Tuhan akan memberikan hal-hal lebih besar lagi? *Apakah kita yakin bahwa Tuhan ingin memakai kita walaupun kita memiliki kelemahan-kelemahan? Janganlah pusatkan perhatian pada kelemahan kita, namun pusatkan perhatian pada Tuhan. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak sanggup, tapi Tuhan sanggup.Buanglah semua pemikiran negatif dan pandanglah diri kita seperti Tuhan memandang, bahwa kita berharga bagi Tuhan. Jangan khawatir dan merasa terbeban, karena sambil kita melangkah, Tuhan akan memunculkan bidang mana yang kita membutuhkan perbaikan-perbaikan. Kita adalah suatu karya yang sedang dalam proses dibentuk, dan Dia akan terus menerus mengubah kita untuk menjadi semakin baik seturut karyaNya. Lulu Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Melipatgandakan ‘Mina’ Rabu 18 November 2015 Luk. 19:15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing masing. Grimoaldo Santamaria, St. Philippine Duchesne 2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,56,8b,15; Luk. 19:11-28. Sewaktu kecil, membaca kisah perumpamaan ini, teringat penjelasan guru agama perihal uang mina ibaratnya talenta/kemampuan yang sudah diberikan Tuhan sejak kita lahir. Bahasa kerennya ‘Karunia’.Semua orang pasti memiliki talenta/kemampuan/karunia.Bahkan seorang yang terlahir tanpa kaki dan tangan pun memiliki karunia special. Tidak percaya ?Coba lihat Nick Vujicic. Dia terlahir tanpa kaki dan tangan, tapi siapa yang tidak tau seorang Nick ?Dia seorang pembicara yang mampu memotivasi hidup begitu banyak orang.Meski kekurangan anggota tubuh, bukan berarti kekurangan juga talenta/karunia. Tidak… Tuhan sudah melengkapi kepada setiap orang dengan karunia, tugas kita hanyalah mengolah menjadi buah buah karunia yang berlimpah.Ada pula Grace Ephifania, anak kecil dengan selaput dimatanya, membuat dia tidak bisa melihat dengan baik, tapi memiliki suara yang indah saat menyanyi dan memuji Tuhan.Suaranya adalah karunia, tidak disembunyikan, tidak dipakai sia sia untuk menangisi keadaannya.Tapi dipakai untuk memuji kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Bila Nick dan Grace mampu memakai kekurangan mereka sebagai hal luar biasa bagi Tuhan, bagaimana dengan saya ..yang tidak memiliki cacat fisik ini…? Beberapa tahun silam saya pun seperti hamba yang menyimpan 1 mina dalam sapu tangan.Saya simpan baik baik karunia yang saya miliki dalam diri saya. Sampai suatu titik balik dalam hidup yang membuat saya tersadar… saya belum berbuat apa apa dengan ‘mina’ saya. Saya belum mengolah ‘mina’ saya menjadi beberapa ‘mina’. Sama seperti Pohon yang tidak pernah berbuah, brarti saya akan ditebang dan dibuang. Oh… tidak. Bila Nick dan Grace bisa berbuat banyak dengan kekurangan mereka, saya harus bisa berbuat juga dengan kemampuan saya dalam melayani Tuhan. Saya harus bisa mengolah talenta yang ada didiri saya agar menjadi buah buah yang manis. Jadilah saya penulis di buku ini. Sewaktu SMA pelajaran menulis saya bagus kok nilainya. Ternyata bisa dikembangkan menjadi menulis bagi Tuhan.Saya suka menyanyi, daripada saya hanya menyanyi di rumah, jadilah saya koor bersama komunitas DOJCC, menyanyi bagi Tuhan. Sisanya, saya gunakan tenaga dan pikiran saya untuk turut andil dalam audio fresh juice, meski cuma peran kecil… adalah baik daripada tidak berperan apa apa hehehee… kata pepatah, kecil kecil jadi bukit juga hasilnya. Bagaimana dengan anda..apakah anda sudah seperti hamba yang menghasilkan 10 mina? Atau kah 5 mina..? ataukah masih tetap 1 mina yang disimpan baik baik dalam sapu tangan hidup anda? Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Lihatlah dengan hatimu St. Rafael dr St. Yosef Kalinowski, St. Agnes dari Assisi, St. Mechtildis 1Makabe 2:15-29; Mzm. 50:1-6, 14-15; Lk. 19:41-44 Kamis 19 November 2015 Luk. 19:41“Melihat kota itu, Ia menangisinya” Pada suatu hari, saya mengikuti misa harian di Rumah Sakit Darwin bersama Romo Brian, mgl.Seusai misa, seorang ibu mendekati saya dan memperkenalkan dirinya padaku. Saya pun juga melakukan hal yang sama. Tak disangka, ibu itu dengan semangat dan wajah yang berseri-seri mensharingkan pengalaman imannya selama masa Pra-Paskah dan Paskah tahun lalu kepadaku.Saya pun mendengarkannya dengan penuh perhatian dan merasa tersentuh oleh pengalaman imannya.Saya juga merasa terharu dan hampir menangis saat itu.Hal yang membuatku hampir menangis, karena ibu itu lagi berdoa dan berusaha agar suaminya mengikuti imannya.Ia seringkali ditantang oleh suaminya karena kegigihannya untuk meyakinkan dia akan kebenaran imannya kepada Tuhan Yesus. Ia pun tidak menyerah untuk memafaankan suaminya yang pemabuk meski seringkali disakiti olehnya. Ia ingin supaya suaminya juga mengalami hal yang sama seperti drinya. Hari ini Gereja merayakan pesta dua hamba Tuhan Yesus yang setia dalam hidup dan panggilan mereka masing-masing.St. Rafael dr St. Yosef Kalinowski (1 September 1835 - 15 November, 1907), adalah imam dari Ordo Carmel.Salah-satu dari sekian banyak usaha pastoralnya adalah berjuang untuk mempersatukan perpecahan dalam Gereja di Rusia saat itu.Sementara, St. Agnes dari Assisi, St. Mechtildis (1197- 16 November 1253) adalah seorang suster dan juga saudari dari St. Clara.Keduanya mengikuti jejak Tuhan Yesus dalam semangat St. Fransiskus dari Assisi. Para kudus ini menangis bersama Tuhan Yesus ketika melihat “Yerusalem” jamannya yang penuh dengan ketidakadilan dan peperangan. Hari ini Tuhan Yesus juga menangis kondisi hidup kita saat ini.Ia juga mungkin menangis melihat saya dan anda (Gereja-Nya) tidak melakukan kehendak Bapa-Nya di surga. Tuhan berikanlah hati kami seperti hati-Mu yang menangis ketika melihat kota Yerusalem. Prayer from Siberia (St. Raphael Kalinowski): Lord, I have rejected many times your call to follow your way of the cross. I often say that I love you, but I quickly forget that to love you means to follow your way of suffering. Jesus, help me to walk your way. Doa dari Siberia (St. Rafael Kalinowski – Italia): Tuhan, saya sudah banyak kali menolak panggilan-Mu untuk mengikuti Jalan Salib-Mu. Saya sering mengatakan bahwa saya mencintai-Mu, tapi saya begitu cepat lupa bahwa untuk mencintai-Mu berarti mengikuti Jalan Salib-Mu.Yesus, tolonglah saya untuk berjalan di jalan-Mu. Fr. Anis, mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Hatiku adalah BaitMU Jumat 20 November 2015 Luk 19:46 kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” St. Agnes Asisi Mak. 4:36-37,52-59; MT 1Taw. 29:10,11abc,11da2a,12bcd; Luk. 19:45-48. Di jamannya, Yesus datang saat itu sebagai pembebas. Pembebas dari apa? Pembebas dari hukum-hukum dan taurat yang mengikat manusia dan menjauhkan manusia dari Kebenaran Sejati.Di masa itu ada banyak aturan yang menjadikan manusia budak dari aturan-aturan itu.Hati seorang manusia, kadang terabaikan karena aturan yang berlaku.Dan Yesus datang dan membawakan sebuah nafas baru, yaitu Hukum Cinta Kasih. Dalam hukumNya, manusia diangkat begitu tinggi.Tangan cintaNya selalu terbuka bagi siapapun yang mau datang.Ia menumpahkan darahNya sehingga setiap manusia yang penuh dosa, tetap bisa menikmati dan mengambil Hak sebagai Ahli waris surga. Yesus datang dan melihat dengan Cinta pada setiap penderitaan dan Ia menginginkan pembebasan bagi manusia-manusia yang terbelenggu. Di jaman saat ini, kita diberikan kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah.Tetapi sangat disayangkan jarang ada yang menyadari, bahwa terkadang manusia membuat sebuah peraturan, sebuah tata ritual, dan dengan otoritas yang ada padanya, tanpa sadar mulai membelenggu sesamanya dalam aturan-aturan baru yang ada.Tentu saja peraturan tersebut dibuat dengan tujuan yang baik. Hanya saja akan indah, jika kita tidak melupakan Hukum Cinta yang Yesus sebarkan. Sudahkah tangan kita juga terbuka bagi sesama?Sungguhkah kita membuat tata ritual yang sesuai dengan kehendak Allah yang sangat mencintai manusia? Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Kebangkitan Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah 1Mak.6:1-13; Mzm. 9:2-3,4,6,16b,19; Luk:20:27-40 Luk 20:36: Sabtu 21 November 2015 ”Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalahanak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Sampai sekarang ini kebangkitan masih merupakan misteri dalam kehidupan manusia, bahkan tetap akan menjadi misteri bagi kita selama masih hidup di dunia ini. Mengenai kebangkitan ini ada berbagai macam tanggapan masyarakat: ada yang percaya, ada yang tidak percaya dan ada juga yang tidak mau tahu. Sebagai murid Kristus, kita percaya bahwa kebangkitan adalah awal dari suatu kehidupan kekal bersama Allah di surga seperti yang tertera pada Luk 20:36:” Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Alah, karena mereka telah dibangkitkan.” Semasa Jesus hidup di dunia 2000 tahun yang lalu, dapat di lihat di Injil bahwa dalam bebeapa kesempatan Jesus sungguh membangkitkan mereka yang telah mati, diantaranya: *Yairus, anak perempuan dari seorang kepala rumah ibadah di Galilea, telah dibangkitkan oleh Yesus walaupun sebelumnya orang-orang di sana menertawakan Dia, karena Dia berkata, “anak itu tidak mati, tetapi tidur … “ (Matius 9:24:25). *Di Kota Nain, Yesus membangkitkan seorang anak muda yang sedang diusung keluar kota untuk dikuburkan. Hal ini membuat kegemparan di kota itu bahkan sampai keseluruhan daerah Yudea dan sekitarnya (Lukas 7:14-15). *Lazarus yang telah beberapa hari dikuburkan, pada saat Yesus berseru dengan suara keras, “Lazarus, marilah keluar!” Lazaruspun keluar dengan kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanyapun masih tertutup dengan kain peluh (Yohanes 11:43-44). Namum diatas segalanya kebangkitan Kristus adalah jaminan yang pasti akan kebangkitan secara tubuh (Roma 8:11) dan Kristus “telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa” ( 2 Timotius 1:10). Jadi sebagai murid Kristus kita percaya bahwa setelah meninggalkan dunia yang kita tempati sekarang, pada suatu waktu kita akan mengalami kebangkitan karena Jesus sendiri mengatakan bahwa Dialah Kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Nya, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yohanes 11:25). Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Hamba Tuhan VS Hamba Dosa Minggu 22 November 2015 Yoh 8: 34, kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.” HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Why. 1: 5-8; Yoh. 8:33b-37 Setiap orang pernah berbuat dosa, entah itu dosa kecil ataupun dosa besar.Dan ada satu slogan yang pernah saya baca yang bunyinya, “Dosa bukanlah satu masalah, tetapi dosa adalah dosa.”Kalau masalah dapat diatasi dan dipecahkan, tetapi dosa butuh pengampunan.Nah, Sabda Yesus hari ini berkata, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.”Jadi, kalau kita berbuat baik dengan mengampuni berarti kita menjadi hamba Tuhan yang mengampuni dan penuh Kasih sayang.Sedangkan Kalau kita tetap saja berbuat dosa, kita menjadi hamba dosa. Tentunya kita masing-masing punya kecendrungan untuk jatuh ke dalam dosa yang sama yang mungkin sering kita bawa dalam pengakuan dosa supaya mendapat pengampunan dari Tuhan. Hari ini adalah Hari Raya Yesus Raja Semesta Alam.Yesus adalah raja kita yang sudah menang atas maut dengan mengalahkan dosa dengan kematiannya di kamu Salib. Dengan kata lain Yesus adalah seorang raja yang menguasai segala sesuatu, merajai orang yang mau tunduk di bawah kekuasaan kasihNya dengan penuh segala kebebasan. Seorang raja adalah seorang yang tahu keadaan kerajaannya dan rakyatnya. Kalau rakyatnya mengalami masalah, kelaparan, diserang musuh, pasti raja tersebut akan turun tangan menghadapinya. Demikian juga dengan Yesus, Sang Raja kita.Raja yang selalu beserta kita (Imanuel). Yesus, adalah Raja yang luar biasa, dan kita adalah rakyatnya yang dijamin, dilindungi dan selalu dibimbing oleh Roh Kudusnya, dijaga oleh malaikat-malaikatnya dan lain sebagainya. Nah, apakah kita mau menjadi hamba dosa atau hamba Yesus yang menjauhkan kita dari dosa? Pada hari Raya Yesus Raja Semesta alam, kita yang hidup di alam Semesta ini diajak kembali untuk merenungkan Apakah aku selama ini masih di bawah Kerajaan Kasih yang di pimpin oleh Yesus ataukah sudah beralih kepada “raja-raja” dunia yang lain seperti kekayaan, harta, kuasa dunia dan lain sebagainya yang fana di dunia ini? Tuhan Yesus, rajailah kami, rakyatmu ini. Amin Romo Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Memberi Dengan Sepenuh Hati St. Klemens I, St. Kolumbanus, Mikhael Agustinus Pro Dan. 1:1-6,8-20; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Luk. 21:1-4. Senin 23 November 2015 “Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” Lukas 21:4 Arti kata memberi merupakan sebuah tindakan aktif untuk menyisihkan bahkan mengorbankan apa yang dimiliki untuk kemudian dibagikan kepada orang lain. Ada bermacam-macam bentuk pemberian dan tidak selalu harus memberi dalam bentuk uang atau materi yang berwujud nyata.Setiap orang pasti mampu memberi. Jika umat Tuhan berkekurangan, maka berilah apa yang dimiliki, entah itu kebaikan hati untuk selalu mau menolong jika dibutuhkan, memberi tenaga, waktu, perhatian dan bakat-bakat lainnya. Seperti dalam perikop hari ini seorang janda miskin yang memberi dari kekurangannya.Yesus ingin umat-Nya belajar dari janda miskin tersebut dalam memberi. Seolah-olah Yesus berkata: Berilah seluruh dirimu kepada Tuhan dan gunakan itu untuk menyenangkan hati Tuhan. Tidak akan pernah ada kata kekurangan atau tidak punya jika orang berani memberikan dirinya seutuhnya kepada Tuhan. Sebab dalam diri setiap umat-Nya, Tuhan sudah memperlengkapinya dengan kecukupan yang berlimpah. Jadi persembahan yang berlimpah bagi Tuhan adalah mereka yang memberi dari kekurangan, bahkan memberikan seluruh dirinya. Biarlah Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan apa yang diberi umat-Nya dari kekurangannya. Untuk itu diperlukan ketulusan hati dalam memberi. Yudi Cutam Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Kisah Orang Kudus Selasa 24 November 2015 Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac, St. Ignasius Delgado, St. Vinsensius Liem, St. Dominikus An-Kham Dan. 2:31-45; MT Dan. 3:57,58,59,60,61; Luk. 21:5-11. S. Andreas Dung-Lac, dkk Para Martir VietnamPara misionaris Kristen pertama kali membawa iman Katolik ke Vietnam pada abad keenambelas. Pada abad ketujuhbelas, kedelapanbelas dan kesembilanbelas, umat Kristiani menderita penganiayaan oleh karena iman mereka. Banyak di antara mereka yang wafat sebagai martir, terutama dalam masa pemerintahan Kaisar Minh-Mang (1820-1840). Termasuk di antara mereka seratus tujuhbelas martir yang kita rayakan hari ini. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 19 Juni 1988. Keseratus tujuhbelas martir tersebut terdiri dari sembilanpuluh enam orang Vietnam, 11 orang Spanyol serta sepuluh orang Perancis. Delapan orang di antara mereka adalah Uskup, limapuluh orang adalah Imam dan limapuluh sembilan orang lainnya adalah umat Katolik awam. Sebagian dari antara para imam tersebut adalah imam Dominikan, sedangkan yang lainnya adalah imam praja dari Serikat Misi Paris. Seorang imam praja seperti mereka yang juga menjadi martir adalah St. Theophane Venard (Kita merayakan pestanya pada tanggal 6 November). St. Andreas Dung-Lac, yang mewakili kelompok pahlawan iman ini, adalah seorang imam praja Vietnam. Para martir Vietnam sanggup menanggung aniaya yang ditimpakan atas mereka oleh karena mereka mengimani bahwa Kristus bersama mereka dalam segala hal. “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Menjadi saksi dalam situasi apapun St. Katarina dr Aleksandria Elisabet dr Reute Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28; MT Dan. 3:62,63,64,65,66,67; Luk. 21:12-19 Luk 21 : 19 Rabu 25 November 2015 kalau kamu tetap bertahan , kamu akan memperoleh hidupmu Bacaan dan injil pada hari ini, sama-sama membicarakan tentang kehendak Allah. Kehendak Allah yang terjadi di dalam hidup kita dan di sanalah kita dikehendaki untuk tetap menjadi saksinya.Perbedaannya adalah, dalam firman di Daniel, kehendak Allah yang tertulis melalui punggung tangan atas Raja Belsyazar yg awalnya dikatakan bahwa Raja Belsyazar mengadakan pesta perjamuan besar-besaran menggambarkan situasi yg gembira. Walaupun dengan barang-barang yang diambil dari bait suci. Dan berakhir dengan terbunuhnya raja Belsyazar. Sedangkan dalam injil Lukas dikatakan bahwa pada awalnya akan ditangkap , dianiaya, di serahkan ke rumah-rumah ibadat, tetapi Tuhan mengatakan bahwa itu kesempatan untuk bersaksi. Awalnya sebuah penderitaan dan akhirnya beroleh sukacita karena : “ Kalau kamu bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu “. Begitupun yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Pada saat kita mengalami penderitaan, dianiaya baik dengan kata-kata dan dengan tindakan, apakah kita tetap akan bertahan sebagai saksi Kristus ? Pada saat kita sudah sedemikian keras melakukan kebaikan dan akhirnya kita dituduh macam-macam, mempunyai kehendak jahatlah, memanfaatkan, tidak baik , apakah pada saat itu kita masih bisa bertahan untuk tetap berbuat baik pada orang-orang yang menganggap kita berbuat jahat ? Perlu hati yang besar untuk tetap setia dan tetap konsisten dengan kebaikan kita di tengah ketidak percayaan dan tuduhan-tuduhan. Perlu permenungan dan juga kesiapan hati untuk bisa melalui semuanya itu.Keikhlasan untuk membiarkan apapun anggapan orang terhadap kita.Hal itu tidak mudah dan seringkali kita merasa jengkel dan berteriak tanpa suara kepada Tuhan. Sejauh kita tetap berjalan untuk Tuhan, dan setia, kita akan tetap bisa menjadi saksinya. Sama seperti yang dikatakan dalam Lukas.Kesempatan itu kita gunakan untuk bersaksi tanpa perlu memikirkan apapun pembelaan kita. Karena Tuhan sendiri yang akan memberikan kata-kata hikmat yang tidak dapat ditentang. Yang bisa dikatakan bahwa pada akhirnya, dengan caraNya, Tuhan sendiri yang akan melakukan pembelaan kepada kita. Tanpa perlu kita berteriak - teriak mematahkan semua kehendak jahat orang-orang, tetapi dengan itu, Tuhan menggunakan kita untuk menjadi saksiNya. Kita harus bertahan, menjadi saksi dalam situasi apapun, menemukan kehendak Tuhan dalam masalah. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Kamis 26 November 2015 Penyelamatanmu Sudah Dekat St. Leonardus dr Porto Mauritio, St. Yohanes Berchmans akan melihat Anak Manusia datang Dan. 6:12-28; dalam awan dengan segala kekuasaan MT Dan. 3:68,69,70,71,72,73,74; dan kemuliaanNya.” Luk. 21:20-28. Luk 21: 27 “ Pada waktu itu orang Merenungkan kisah Injil Lukas ini membuat kita menjadi ngeri.Dan tentu kita terbayang dengan keadaan saat ini di mana berbagai bencana dan kondisi alam yang kurang bersahabat. Kita merasa tidak aman, kita merasa segala sesuatunya menjadi tidak pasti, kita sulit untuk percaya dengan lingkungan sekitar kita banyak hal-hal yang dimanipulasi...... Begitu juga Yesus menggambarkan saat kedatanganNya dengan tanda-tanda alamiah yang dahsyat.Apakah ini salah satu tanda akhir jaman?Tidak ada seorang pun yang tahu.Bagi kita kisah Injil Lukas ini juga sulit dimengerti.Persoalannya terletak pada ketidakpastian waktu. Apakah kepastian akhir jaman perlu bagi kita?Tampaknya bukan hal ini yang penting disampaikan oleh Yesus. Di ayat 28 kita menemukan jawabannya : ” Apabila semua itu terjadi bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatannu sudah dekat.” Jadi yang terpenting adalah momen penyelamatan itu.Bukan masalah soal waktu, bukan juga ketakutan atas kehancuran dan kebinasaan.Dan saat penyelamatan itu sesungguhnya sudah dimulai dari saat ini. Lalu bagaimana kita menyikapinya yaitu dengan PERCAYA : Yesus aku percaya kepadaMu. Percaya berarti melakukan apa yang dikehendakinya setiap saat. Jika kita sudah memiliki Dia sebagai yang utama dalam hati dan hidup kita, maka saat kedatangan Kristus bukan lagi menjadi moment ketakpastian dan menakutkan.Akan tetapi menjadi saat-saat kerinduan dan penyelamatan kita. Lita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Membaca Tanda-Tanda Jaman Jumat 27 November 2015 Luk 21: 31 “Demikian juga, juga jika kamu St Fransiskus –Antonius Pasani melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Dan. 7:2-14 ; kerajaan Allah sudah dekat. MT Dan. 3:75,76,77,78,79,80,81.; Luk. 21:29-33. Di sekitar tanah yang kami miliki saat ini (Biara Missionaries of God’S Love Maumere) di tumbuhi oleh pohon jambu mente, dan biasanya pohon jambu mente ini menghasilkan buah sekali dalam setahun.Tahun lalu pohon jambu mente ini berbuah sangat banyak karena curah hujan juga sangat banyak dan harga penjualan sangat murah. Tahun ini buahnya sangat sedikit dan hampir tidak ada hujan sepanjang tahun ini sehingga harga penjualan pun sangat mahal,bila dilihat dari segi ekonomis pasti sangat berguna bagi kehidupan. Tanda-tanda ini sangat mudah kita pahami.Bacaan Injil hari ini mau mengajak kita untuk melihat tanda-tanda jaman dimana kerajaan Allah di ibaratkan dengan musim panas yang berkepanjangan sehingga tidak ada lagi warna hijau sebagai tanda kehidupan. Kita sebagai pengikut Kristus diajak untuk mampu membaca tanda –tanda jaman karena Yesus pernah berkata “ bahwa langit dan bumi akan berlalu , namun sabda-Nya tidak akan berlalu, melainkan kekal untuk selamanya. Sabda-Nya membantu dan menguatkan kita untuk selalu peka dan kritis dalam membaca tanda- tanda jaman yang kerap kali tidak dapat kita pahami secara intelektual, namun hanya mampu dipahami oleh iman, harapan dan kasih yang tumbuh dalam relasi kita dengan Allah dan sesama. Khususnya dalam tindakan yang nyata yaitu lewat pelayanan dan kasih kita kepada Allah melalui pelayanan kapada sesama kita yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Berjaga-jagalah dan Berdoalah Sabtu 28 November 2015 Luk 21:34 “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. St. Katarina Labour, St. Yakobus dr Marka, Maria Helena Stollenwerk Dan. 7:15-27 ; MT Dan. 3:82,83,84,85,86,87; Luk. 21:34-36. Minggu depan kita akan memasuki masa yang sangat indah, saat yang kita nantikan, masa advent. Masa adventus adalah saat di mana kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Yesus Juru selamat kita yang lahir di Bethlehem.Namun demikian, saat ini juga merupakan masa di mana kita merasakan sungguh ditantang oleh kuasa setan. Maria Goreti adalah seorang gadis remaja asal Italia, yang mati terbunuh.Dia berasal dari sebuah keluarrga yang sangat miskin. Kerena kelaparan mereka harus berpindahpindah dari suatu tempat ke tempar yang lain. Ketika dia beru berumur 9 tahun ayahnya meninggal dunia.Dengan itu mereka tidak mempunyai apa-apa.Mereka terpaksa harus tinggal bersamaan dengan sebuah keluarga.Keluarga itu mempunya seorang anak laiklaki bernama Alesandro.Suatu saat, ketika Alesandro kembali ke rumah, dia menyadari bahwa semua orang tidak ada di rumah selai Maria Goreti.Dia lalu memperkosa Maria Goreti.Namun Maria menolaknya dan berteriak, “Tidak!Ini perbuatan dosa.”Karena penolakan Maria, Alesandro membunuh Maria dengan tikaman pisau sebanyak 12 kali. Dia masih sempat berdiri dan hendak melarikan diri.Namun Alesandro mendekati dia lagi dan menikam Maria sebanyak 3 kali. Maria lalu dilarikan ke Rumah Sakit dan akhirnya dia meninggal di sana setelah memaafkan Sang anak muda itu. Dan Maria Goreti dikanonisasikan pada tanggal 6 Juli 1950. Hari ini kita diundang untuk berwaspada akan janji-janji dunia. Penginjil Lukas mengingatkan kita, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.Ceritera Maria Goreti mengingatkan kita untuk selalu berjagajaga dan berwaspada.Namun sering kita dikalahkan oleh kuasa jahat.Sehingga kita harus menanggung derita dan sengsara. Namun demikian janganlah takut, Yousus akan selalu menolong dan menjaga kita. Hanyalah tubuh kita yang dihancurkan tetapi bukan juwa kita.Ada begitu banyak kisah tentang Gereja-Gereja yang dibakar. Yakinlah bahwa iman dan juwa kita tidak akan pernah dimusnahkan oleh siapa-siapa. Kita akan diberikan berkat yang berlimpa di surga. Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com Janji Kecil di Masa Adven HARI MINGGU ADVEN I Yer. 33:14-16; Mzm. 25:4bc5ab,8-9,10,14; 1Tes. 3:12 - 4:2; Luk. 21:25-28,34-36 Minggu 29 November 2015 Yeremia 33:14 “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda” Hari ini kita memasuki masa Advent, yang adalah masa persiapan Natal.Masih ingatkah Anda masa Advent yang lalu?Adakah kesan khusus yang ditinggalkan dari Advent yang lalu? Saya sangat menyukai masa Natal.Mungkin karena indahnya suasana Natal dengan hiasan, lagu, misa yang semarak, masa liburan yang menyenangkan. Kadang saya berharap masa ini lebih panjang, dan jangan cepat berlalu. Masa Advent tujuannya adalah mempersiapkan Natal yang adalah perayaan kasih dan sukacita, saatnya pulang berkumpul bersama keluarga (sebagai perantauan). Bahkan biasanya di bulan yang berakhiran – er saya sudah mulai menyanyikan lagu-lagu Natal Kedatangan Tuhan yang pertama kali kita rayakan saat Natal.Kedatangan Tuhan yang kedua kali kita rayakan di akhir hidup kita.Jadi sesungguhnya hidup ini sendiri adalah satu masa Advent yang “panjang” umumnya. Marilah kita mengisi masa Advent kali ini dengan membuat janji kecil di hati kita sebagai hadiah bagi Yesus yang sekali lagi lahir di hati kita di perayaan malam Natal yang indah. Kita bisa membuat niatan doa, kasih dan amal yang kita lakoni selama masa Advent ini. Apakah itu kunjungan social, adorasi lebih sering, misa harian, mengambil waktu lebih untuk orang tua kita, mengunjungi seorang sahabat yang membutuhkan.Apapun itu. Waktu remaja saya pernah ingin membeli sebuah buku yang sangat indah untuk kakak sepupu yang saya yang sangat baik, tapi buku itu mahal.Saya lalu membuat janji kecil kalau setiap ada uang seribu saya tabung, sampai akhirnya buku itu terbeli.Hari itu saya sangat bahagia. Dalam syukur bahwa kita masih diberi nafas kehidupan, mari kita mengisi masa Advent kali ini secara lebih special sebagai bagian persiapan kita untuk Natal yang agung dalam hidup kita saat kita berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 Menjadi Diri Sendiri Senin 30 November 2015 Yoh. 1:41a “Kami telah PESTA SANTO ANDREAS RASUL Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3, 4-5; Mat. 4:18-22; menemukan Mesias!” Rasul Andreas adalah seorang dari kedua belas murid Yesus. Nama “Andreas” berasal dari bahasa Yunani yang berarti: berani, perkasa, kuat. Dia dijuluki “protocletus”, karena merupakan murid pertama yang dipilih dan dipanggil Yesus.Dia adalah nelayan di Galilea, asal Betsaida, dan merupakan saudara Simon Petrus, putra Yohanes (bdk.Yoh.1:40.42.44). Mereka juga mempunyai rumah di Kapernaum (bdk.Mrk. 1:21.29), di mana Yesus sempat singgah dan menyembuhkan ibu mertua Petrus. Dalam berbagai teks Perjanjian Baru nama Andreas termasuk dalam urutan empat nama pertama dalam daftar para murid Yesus. Pada awalnya, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis (bdk. Yoh. 1:35-40). Hingga suatu saat Yohanes menunjuk Yesus yang sedang lewat, “Dialah sang Anak Domba Allah!”. Walau mungkin belum mengerti benar apa makna seruan Yohanes itu dan belum mengenal siapa Yesus, namun Andreas bersama seorang murid lainnya segera mengikuti Yesus. “Apakah yang kamu cari?”, tanya Yesus kepada mereka. “Guru, di manakah Engkau tinggal?”, tanya mereka. Jawab Yesus, “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Perjumpaan dengan Yesus dan pengalaman bersama-Nya membuat Andreas segera menyadari dan mengenal bahwa Yesuslah Sang Mesias. “Kami telah menemukan Mesias!”, serunya dengan gembira kepada Petrus, saudaranya (Yoh. 1:41). Dia tidak menyimpan kegembiraan ini untuk dirinya sendiri, namun segera membagikannya kepada Petrus.Petrus diantarnya menemui Kristus.Kedua bersaudara ini diterima Yesus menjadi murid-Nya.Pada awalnya mereka masih melanjutkan pekerjaan mereka sebagai nelayan. Hingga suatu hari saat mereka sedang menebarkan jala, Yesus memanggil mereka, “Mari ikutlah Aku dan kamu kujadikan penjala manusia.”.Saat itu mereka meninggalkan jala dan segalanya untuk mengikuti Yesus.Di kemudian hari, Petruslah yang kemudian lebih menonjol dan dipilih menjadi pemimpin. Paling banyak tampil dan dikenal, sedangkan Andreas menjadi murid biasa. Tetapi ia tetap mencintai dan setia. Marilah belajar dari Santo Andreas Rasul, yang rendah hati, periang, lembut dan menjadi dirinya sendiri dalam melayani Tuhan. Dengan apa adanya dirinya, ia ternyata hadir dalam peristiwa-peristiwa penting yang dialami Yesus. Bahwa dalam pelayanan, tidak harus menjadi pemimpin, tidak harus menjadi yang terkenal, tetapi yang terpenting adalah menjadi diri sendiri, mencintai tugas pelayananmu dan jaga kesatuan hati dengan teman-teman sepelayanan, membangun bersama, sampai kapan pun, sampai Tuhan mengijinkan kita berpindah. (Sumber: www.karmelit/narita) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 72 / 2015 www.DOJCC.com DOJ FELLOWSHIP Celebration Meal Sabtu 24 Oktober 2015 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal berikutnya : Sabtu 28 November 2015 (Terbuka untuk Umum) Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!