Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Terbuka Untuk UMUM
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com
[email protected]
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Congratulation
Wedding Adhi & Hilda 26 September 2015
Pelayanan Koor Bahasa Inggris di FX
Minggu 25 Oktober 2015
Kegiatan Gathering DOJCC
selama Bulan Oktober 2015
Kegiatan Gathering DOJCC
Bulan Oktober 2015
Kegiatan Gathering DOJCC
selama Bulan Oktober 2015
Doa Taize
Rabu 21 Oktober 2015
Doa Taize diadakan setiap Rabu ke - 3 di Gereja FX Kuta
1
Novena Doa Rosario
selama bulan Oktober 2015
bergantian di rumah anggota
dan ziarah ke Tabanan
3
Foto bersama Romo Yomi saat Ziarah ke
Gereja St Maria Immaculata Tabanan
dan Stasi Penganggahan
4
2
5
6
7
8
9
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Fr David, Alin, Yudi,
Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel,
Bro Yance, Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel,
Lita, Herman, Br. Martin MGL.
Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syalom...
Senang berjumpa kembali dengan temanteman semua...
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan
selalu semangat membaca, mendengarkan,
menghayati dan melakukan Firman Tuhan.
Happy Birthday.....
Puji Tuhan, bulan November ini, Fresh Juice
Buku dan Fresh Juice Audio ulang berulang
tahun.
Tahun Fresh Juice Buku berulang tahun yang
ke-6.
Tak terasa, kita udah melewati masa-masa
balita. Biasanya setelah melewati masa
balita, seorang anak, sebuah pernikahan,
kaul biarawan biarawati, organisasi atau
apapun bisa dibilang sudah melewati masamasa rawan. Sudah lebih kuat dan mantap.
Mari pada ulang tahun ke-6 saya mengajak
teman-teman semua....para penulis Fresh
Juice terutama untuk merefleksi kembali
waktu-waktu yang telah kita lewati. Sharing
pengalaman iman yang telah kita bagikan,
jatuh bangun kita melayaninya dalam bentuk
tulisan ini. Banyak hal yang telah dilalui. Kita
ingat kembali dan renungkan itu semua.
Dan sekarang mari kita membuat suatu “janji”
baru dalam hati kita masing-masing. Supaya
pelayanan kita dalam Fresh Juice Buku ini
dan juga pelayanan kita yang lain lebih baik
lagi dan bisa membawa berkat bagi tiap
saudara kita yang membutuhkan.
Semoga Tuhan memberkati setiap niatan
baik dan “janji” kita...
Dan kita persembahkan kembali semua
kepada rencana dan perkenanan Tuhan
Yesus Kristus
Selalu tetap semangat dan Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Bertahan dan Bangkit
Minggu 1 November 2015
Mat. 5:12a“Bersukacita dan
Hari Raya Semua Orang Kudus
Why. 7:2-4, 9-14;
1Yoh. 3:1-3;
Mat. 5:1-12a
bergembiralah, karena besarlah
ganjaranmu di surga“
Ada dua perayaan besar di awal Bulan November ini yang saling berhubungan. Pertama adalah
perayaan Hari Raya Semua Orang Kudus dan yang kedua adalah Hari Raya Arwah Semua
Orang Beriman besok, all Saints Day dan all Souls Day.Menjadi orang kudus adalah panggilan
untuk semua umat beriman, yang percaya dan dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Nah, lalu apa sih artinya menjadi kudus itu? Kalau kita membaca riwayat semua orang
kudus, ada satu alur ceritera yang sama; yaitu ada pertobatan, atau perubahan dari yang
tadinya pembunuh menjadi pewarta seperti St. Paulus; atau adalagi kisah St. Ignatius Loyola
yang dulunya adalah prajurit yang berambisi meraih kemuliaan duniawi tapi kemudian malah
berbelok mementingkan kemuliaan Allah di dunia, Ad Maiorem Dei Gloriam.
Saya dan Anda memang bukan St. Paulus atau St. Ignatius Loyola. Kita hanya orang biasa yang
sering jatuh pada kesalahan yang sama berulang-ulang. Mungkin kita pernah juga bertobat
dan berjanji untuk hidup lebih baik di hadapan Allah dan manusia, tetapi selalu saja gagal.
Kemudian mungkin kita frustrasi dengan diri sendiri karena tidak pernah menjadi orang baik
seperti yang kita cita-citakan karena berbagai alasan. Lalu kemudian berpikir, mungkin lebih
baik menjadi orang baik saja tidak perlu percaya pada Kristus dan Gereja-Nya itu yang bisanya
cuma menuntut untuk menjadi kudus, yang nyatanya tidak mungkin tercapai selama kita hidup
di dunia.
Paulus dan Ignatius adalah dua manusia biasa juga. Yang luar biasa adalah kesediaan mereka
menerima Kristus dalam hidup mereka. Bahkan kalau boleh dibilang, itulah yang membuat
mereka menjadi kudus, yaitu ketika mereka menerima Kristus dalam hidup mereka dan
membiarkan Kristus sendiri menunjukkan bagaimana caranya untuk hidup bahagia, walaupun
dianiaya, miskin, lapar dan haus akan kebenaran, ditindas, berdukacita, dicela, difitnah dan
kesusahan lainnya. Paulus dan Ignatius berani merubahmindset mereka seturut mindset Kristus.
Itulah pertobatan dan itulah jalan awal untuk menjadi kudus. Jalan selanjutnya adalah pewarta
sukacita, menjadi orang yang berbahagia di tengah-tengah kesulitan hidup atau frustrasi karena
jatuh dalam dosa yang sama, karena tahu bahwa Kristus akan selalu menyelematkan kita kalau
kita punya iman kepada-Nya.
Kita tidak dipanggil untuk hidup susah, tetapi kita dipanggil untuk bertahan dan bangkit dari
segala kesusahan dengan bantuan Rahmat Allah. Menjadi kudus bukan berarti tidak berdosa
atau tidak menderita lagi. Menjadi kudus adalah bagaimana kita bisa bangkit lagi setiap kali kita
berdosa dan menderita. Karena Tuhan tidak menuntut kita untuk berhasil (menjadi suci) tetapi
berusaha; God does not require us to succeed, he only requires that you try kata Beata Teresa
dari Calcuta.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Super Jesus
Senin 2 November 2015
Peringatan Mulia –
Arwah Semua Orang Beriman
mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
2Mak. 12:43-45;
telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang
Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8;
hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir
1Kor. 15:12-34;
zaman.
Yoh. 6:37-40
Sejak TK sampai SD bahkan hingga sekarangpun saya masih suka menonton
tayangan Power Rangers atau superhero lainnya ditelevisi, yang mana semua dari
mereka memiliki misi yang sama yaitu menyelamatkan silemah. Pada akhir dari film
biasanya superhero ini pasti akan menang atas monster-monster jahat yang menyiksa
silemah. Misi yang sama juga dibawa oleh superhero sepanjang masa kita, Yesus.
Dia datang ke dunia dengan satu misi, menyelamatkan kita. Misi penyelamatan ini
adalah untuk melakukan apa yang Allah kehendaki yaitu supaya kita semua, anakanak Allah, yang adalah anggota tubuh Kristus melalui pembabtisan, tidak akan
hilang melainkan akan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh 6:39).
Yoh 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah
Hari ini gereja Katolik memperingati arwah semua orang beriman. Banyak referensi
yang saya baca pada saat akan membuat renungan ini guna menjawab
pertanyaan saya, mengapa gereja merasa sangat perlu mendedikasikan hari ini
bahkan menyebutnya sebagai peringatan mulia. Kita diingatkan bahwa memang
kita semua pasti akan masuk surga, namun proses menuju kesana tidak semudah
itu. Ada banyak pula jiwa yang masih berada dalam api penyucian yaitu tempat
penantian di mana jiwa manusia kembali disucikan sampai bisa bersatu dengan
Allah di surga. Belajar dari yang dilakukan oleh Yudas dalam 2Mak 12:45b, dimana
dia memerintahkan supaya megadakan korban penebusan untuk prajuritnya
yang gugur dimedan perang supaya mereka terlepas dari dosa. Dia yakin bahwa
jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit,
niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati (2Mak 12:44). Ini
menjawab pertanyaan saya, bahwa mendoakan orang-orang terkasih kita yang
telah meninggal dunia sangatlah penting. Tentu saja tidak hanya hari ini, namun
dalam setiap doa dan persembahan kita.
Saya mengajak kita semua untuk menutup renungan ini dengan berdoa Doa Fatima.
Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga, terlebih jiwajiwa yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu,
Amin.
God bless you,
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Menanggapi Undangan Tuhan
Selasa 3 November 2015
St. Martinus de Porres,
Luk 14:15 Mendengar itu berkatalah
Pius Campidelli, Rupert Mayer
Rm. 12:5-16a;
Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:15-24
seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus:
“Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam
Kerajaan Allah.”
Pesta, biasanya identik dengan makan – makan dan kebahagiaan. Di dalam sebuah
pesta, akan berkumpul banyak orang, dimana satu sama lain biasanya saling berbagi
kabar, dan berbagi keceriaan. Pastinya sangat menyenangkan bila mendapat undangan
pesta
Namun kali ini, Yesus mengkisahkan cerita yang berbeda dari biasanya.Orang – orang
yang mendapatkan undangan pesta, justru sibuk dengan urusannya masing – masing.
Setiap orang melekat dengan egonya sendiri. Dan pada akhirnya, mereka sama sekali
tidak mendapatkan tempat dalam perjamuan tersebut meskipun mereka sebetulnya
adalah orang yang diundang.
Bagi teman – teman yang sudah mengikuti retret awal, tentunya tahu bahwa karya
penyelamatan adalah sebuah anugerah.Karya penyelamatan merupakan undangan dari
Tuhan.
Sebetulnya setiap orang telah dipilih dan diberi hak keselamatan.Namun, tidak semua
orang mau menanggapi undangan tersebut.
Ada yang masih sibuk memikirkan dirinya sendiri, dan menutup dirinya dari undangan
Tuhan.Mungkin undangan tersebut tidak lebih penting dibandingkan urusannya.Akhirnya,
dia menyia – nyiakan karya penyelamatan yang telah disiapkan untuknya.
Mungkin juga dia merasa dirinya sudah cukup, sehingga tidak butuh untuk bergabung
dalam pesta perjamuan.Orang ini merasa dirinya bisa melakukan segalanya sendiri.Tuhan
pun menjadi tidak penting lagi dalam hidupnya.Ada kesombongan dalam mengandalkan
diri sendiri, dan biasanya baru ingat Tuhan saat berada dalam kesulitan.
Bacaan ini sekaligus menyentil saya untuk saya berkaca dan bertanya kepada diri saya
sendiri : “Apakah saya termasuk orang yang mengabaikan undangan yang telah diberikan
kepada saya?”
Dan bagaimana dengan Anda?
Salam Hangat,
Daniel Anugroho
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Tiga Syarat
Rabu 4 November 2015
Luk 14:33
Demikian pulalah tiap-tiap orang
di antara Kamu, yang tidak melepaskan dirinya
dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu.
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
Rm. 13:8-10;
Mzm. 112:1-2,4-5,9;
Luk. 14:25-33.
Petikan Injil Lukas ini menyampaikan tiga syarat yang harus dipenuhi agar orang dapat
disebut murid Yesus yang sejati.
Syarat pertama (Luk 14:26) kedengarannya keras.Orang yang tidak “membenci” orangtua,
keluarga, sanak, nyawa sendiri tak layak menjadi muridnya. Dalam gaya bicara orang Semit
yang dipakai dalam kumpulan kata-kata Yesus, ungkapan “membenci” biasa dipakai untuk
menggambarkan sikap tidak memihak. Begitu pula “mengasihi” maksudnya sama dengan
berpihak. Dalam mengikuti jalan menuju Kerajaan Allah orang diingatkan agar tidak lagi
memihak pada ikatan-ikatan kekerabatan atau mengikuti naluri menyelamatkan diri.
Mengapa? Bukan karena mengikuti Yesus itu bertolak belakang dengan ikatan-ikatan tadi,
melainkan agar perkara Kerajaan Allah tidak dibataskan lagi menjadi perkara “mengurus
nyawa sendiri” (mengurus keselamatan sendiri), dan dibawahkan pada kelembagaan sosial
yang tumbuh dari ikatan-ikatan keluarga
Syarat kedua (ayat 27) ialah mengangkat salib dan mengikuti Yesus.Perkataan ini janganlah
kita pahami sebagai ajakan mencari-cari salib. Cara yang paling menjamin untuk
menemukan salib ialah mengikutinya jejak langkah Yesus meniti jalan yang sama. Begitulah
orang akan sampai ke tujuan perjalanan Yesus (“exodos” Luk 9:31 tempat kemuliaannya),
bukan penderitaan melulu. Bila cara berpikir ini tak ada gunanya mencari-cari salib. Salib
sudah ditemukan oleh Yesus dan orang tinggal ikut memanggulnya.Ikut meringankan
beban perjalanan.Itulah makna mengangkat salib dan mengikutinya.Menjadi murid berarti
menjadi rekan seperjalanan. Dalam artian itulah Yesus berkata: “Barangsiapa tidak memikul
salibnya dan mengikut aku, ia tak layak mengikut aku.” (lihat juga Mat 10:38; Mrk 8:34;
10:21; Mat 16:24; Luk 9:23). Dalam semua ayat itu, “memikul salib” dan “mengikut aku” tak
bisa dipisahkan satu dari yang lainnya. Bila dipisahkan, beban yang dipikul orang bisa-bisa
bukan lagi salib yang membawa ke “keselamatan”, tapi berhenti pada penderitaan yang
tanpa ujung pangkal. Dan upaya menjadi murid akan terganjal.
Syarat ketiga (ayat 33) ialah melepaskan harta milik.Syarat ini disebutkan sesudah diberikan
perumpamaan mengenai membuat anggaran yang cukup sebelum mulai membangun (ayat
28-30) dan memperhitungkan kekuatan sendiri masak-masak sebelum mulai berperang (3132). Kedua perumpamaan itu mengajarkan agar murid belajar mempertanggungjawabkan
rencana yang penting dengan cara yang matang. Dalam hubungan ini lebih jelas mengapa
ada syarat agar orang melepaskan ikatan harta milik.Salah satu kekhususan Kerajaan Allah
dalam perspektif Lukas ialah perhatian kepada orang yang miskin.Berarti orang yang memiliki
kelebihan diajak agar menggunakan kekayaan dengan mereka membantu mereka yang
kurang mempunyai.
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Hati yang Mencari
Fransiskus de Campillas,
Guido M. Conforti
Rom. 14:7-12;
Mzm. 27:1-4, 13-14;
Lk.15:1-10
Kamis 5 November 2015
Rom. 14:7
“Sebab tidak ada
seorangpun diantara kita yang hidup untuk
dirinya sendiri”
Beberapa waktu yang lalu, saya berjalan kaki dari rumah kami di Darwin menuju pantai
Casuarina.Jaraknya dari rumah kami sekitar kurang lebih 3 kilometer. Sambil berjalan,
saya merasa ada pergolakan yang kuat dalam hati mengenai panggilanku.Pada
akhirnya, saya membuka mulut untuk bertanya kepada Tuhan mengenai kehendakNya.Pertanyaanku saat itu adalah, “Tuhan berikan aku petunjuk-Mu, karena aku saat
ini sedang dalam krisis berhubungan dengan panggilanku”. Setelah bertanya, saya
pun melanjutkan perjalananku ke pantai. Di sana saya menghabiskan waktu untuk
menikmati hembusan angin sepoi-sepoi basa. Saya merasakan ketenangan dan damai
dengan diriku sendiri. Pergolakan yang ada dalam hatiku sebelumnya, menghilang
dibawa hembusan angin.
Pengalaman di atas mengingatkan saya untuk selalu mencari dan mengenal kehendak
Tuhan melalui ciptaan-Nya di dunia.Tuhan mengajari saya lewat alam dan membagi
suka-dukaku dalam hiudp dengan sesama dan juga dengan alam sekitarnya.
Hari ini Gereja memperingati kedua orang kudusnya yang telah melewati semua sukaduka dalam hidup melalui panggilan hidup.Mereka menjalani hidupdan pelayanannya
masing-masing dalam terang iman dan terang kasih Tuhan dan sesama.
Fransiskus de Capillas (15 Agustus 1607 – 15 Januari 1648) adalah misionaries dari
Spanyol yang menjadi martir Catholic pertama; di penggal kepalanya di Fu’an Fujian
(China). Sementara, Guido M. Conforti adalah pendiri kongregasi Xaverian (1895) dan
juga sebagai uskup dari Ravenna dan Parma (Italia). Sebagai seorang uskup, ia memiliki
hati yang sangat peduli dengan situasi dunia di zamannya. Keduanya menghidupi
semangat injil untuk mengikuti Kristus dengan mengikrarkan kaul kemisikinan, ketataatan
dan kemurnian secara radikal.Mereka menyerahkan seluruh hidup mereka kepada
kehendak dan rencana Allah satu-satunya.Hati mereka sepenuhnya hanya untuk
mencari Tuhan dan kehendak-Nya dalam diri orang-orang yang mereka jumpai dalam
pelayanannya sehari-hari.Keduanya membawa kabar sukacita Tuhan Yesus kepada
dunia melalui hidup dan karya mereka.Semoga hidup dan karya serta berkat doa-doa
mereka, kita diberi hati yang peduli terhadap penderitaan dunia saat ini.Saya dan
anda diajak untuk terus mencari dan melakukan kehendak Tuhan melalui tutur- kata
dan perbuatan kita hari ini.Tuhan tolonglah kami yang lemah ini.
Fr. Anis, mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Kita Semua Adalah Bendahara yang Dipercaya oleh Tuhan
Jumat 6 November 2015
Luk 16:8 Anak-anak dunia ini lebih
cerdik terhadap sesamanya daripada
anak-anak terang
St. Nuno Alvares Pereira
Rm. 15:14-21;
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;
Luk. 16:1-8.
Pada saat saya membaca tentang bendahara yang tidak jujur ini, ingatan
saya melayang kepada pembantu rumah tangga keluarga di rumah, ketika
dulu masih di Atambua, Kami sekeluarga cukup dekat dengannya dan sering
makan bersama-sama satu meja dengannya. Bahkan kalau kami semua sedang
tidak berada di dalam rumah, kami tidak pernah mengunci kamar tidur, lemari,
dll. Namun, suatu saat, mamaku begitu terkejut, karena menemukan dompet
pembantu kami berada di dalam tas mamaku yang berada di lemari pakaian
keluarga. Ini berarti, pembantu kami ternyata pernah memakai tas mamaku ketika
kami sedang bepergian keluar rumah. Sungguh, kami tidak habis berpikir, kenapa
pembantu yang sungguh kami perlakukan dengan baik dapat menyalahgunakan
kepercayaan kami.
Namun, kalau kita merenungkan lagi, bukankah apa yang dilakukan oleh
pembantu kami juga sama seperti apa yang dilakukan oleh masing-masing dari
kita? Kita, yang dipercayai sebagai bendahara dari orang yang paling kaya dan
berkuasa untuk selama-lamanya, yaitu Tuhan, namun sering menyalahgunakan
kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan.Kita sering gagal dalam mengemban
tugas untuk menjadi bendahara yang baik.Pada prinsipnya, seorang bendahara
mengatur sesuatu yang sebenarnya bukan miliknya sendiri dan begitu pula
dengan kehidupan kita. Segala sesutu yang kita miliki di dunia ini saat juga adalah
bukan milik kita melainkan pemberian dari Tuhan. Kita dipercaya untuk mengatur
kehidupan kita sesuai dengan tugas dan perananan dari masing2 kita namun
terkadang kita tempuh jalan salah saat menghadapi krisis. Padahal, kita diberi
pikiran dan hati nurani untuk bertindak bijak.Mari kita sama-sama meminta rahmat
kasih Tuhan untuk menuntun kehidupan yang telah Tuhan percayakan kepada kita
menuju hidup yang mulia di mata Tuhan.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Setia
Assunta Pallota, Gratia dr Kotar.
Rm. 16:3-9.16,22-27;
Mzm. 145:2-3,4-5,10-11,
Luk.16:9-15.
Sabtu 7 November 2015
Luk. 16:10: “Barangsiapa setia dalam
perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak
benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar
juga dalam perkara-perkara besar.”
Setia adalah hal yang mudah untuk diucapkan namun sangat sulit untuk dilaksanakan,
apalagi jika menyangkut hal yang kecil, karena seringkali kita menganggapnya sebagai
hal yang sepele.
Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu ketika saya masih bekerja di kantor dan pada
waktu yang bersamaan saya juga terlibat dalam pelayanan. Ketika saya perlu untuk
membuat beberapa lembar photo-copy untuk keperluan pelayanan, maka saya dengan
mudahnya mengerjakan semuanya itu dengan mempergunakan fasilitas kantor. Pada suatu
waktu seorang teman pelayanan yang juga bekerja di tempat yang sama mengatakan
pada saya:” Betty, apakah kamu tidak menyadari bahwa dengan melakukan tindakan
itu kamu telah mencuri, kamu telah mengambil beberapa lembar kertas kepunyaan
kantor, mempergunakannya untuk membuat photo-copy yang tidak ada sangkut pautnya
dengan urusan kantor.” Saya bilang:” Mungkin itu benar tapi beberapa lembar kertas tidak
akan membuat kantor menjadi rugi dan saya memerlukan photo-copy itu dan tidak punya
waktu untuk pergi ke tempat khusus photo-copy, lagi pula itu untuk keperluan pelayanan.”
Teman saya benar, dan saya salah. Saya telah tidak setia pada hal kecil, karena saya
menganggapnya sepele, mencari alasan untuk membenarkan diri serta mengatasnamakan pelayanan untuk tindakan saya yang salah. Walaupun tidak ada peraturan
tertulis di kantor tetapi hal tersebut dapat dilihat dengan jelas pada perintah ke 7 dari 10
Perintah Allah yaitu : Jangan Mencuri. Saya telah melakukannya, mengambil sesuatu yang
bukan milik saya walaupun hanya bebeberapa lembar kertas. Tapi masalahnya bukan
berapa harga kertas itu, tetapi saya telah mencurinya entah secara sadar atau tidak saya
telah melanggar perintah Tuhan dan tidak setia padaNya.
Kita semua adalah anak-anak Bapa kita yang berada di surga karena itu kita juga wajib
hidup dalam peraturanNya serta melaksanakannya, dan tidak hidup menurut peraturan
dunia yang di kuasai oleh mamom.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Memberi Secara Total
Minggu 8 November 2015
Mrk 12:44“Sebab mereka semua memberi
dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi
dari kekurangannya, semua yang ada
padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
1Raj. 17:10-16;
Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;
Ibr. 9:24-28;
Mrk. 12:38-44
Waktu saya berkunjung ke Manila selama dua minggu di bulan oktober lalu, saya beberapa
kali diminta untuk memberkati rumah.Dari beberapa acara berkat rumah, yang paling
mengesan adalah ketika saya memberkati rumah seorang janda tua.Rumahnya sangat
sederhana dan terletak di sebuah pemukiman yang agak kumuh.Kalau di Indonesia seperti
daerah Bantar Gebang, Jakarta lah.Setelah berjalan kaki selama 15 menit, akhirnya saya
sampai di rumah tersebut dan mulai acara berkat rumah tanpa misa.
Setelah berkat rumah, saya diajak untuk makan sedikit dari hidangan yang telah disediakan
oleh Ibu tersebut bersama tetangga-tetangganya. Setelah saya tanya-tanya keberadaan
Ibu janda tersebut, ternyata dia kerjanya serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan pekerjaan tersebut, dia menghasilkan 500 pesos per hari atau sekitar seratus ribu.
Pendapatan itu cukup untuk kebutuhannya sehari-hari.
Nah, sebelum saya pulang, Ibu janda tua itu memberikan amplop sebagai ucapan
Terimakasih karena sudah melakukan ibadat pemberkatan rumahnya.Saya sebenarnya
mau menolaknya, tetapi Ibu itu sudah memasukkan amplop tersebut ke dalam saku celana
saya. Sesampainya saya di rumah, saya buka amplop tersebut dan terdapat dua lembar
pecahan 500 pesos alias 1000 pesos alias pendapatannya dua hari.
Saya hanya terhenyak dan kaget, Ibu tua itu dapat dikatakan memberikan segalanya
bahkan dari kekurangannya.
Peristiwa ini mengingatkan saya akan bacaan Injil pada hari ini tentang persembahan
seorang janda. “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini
memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Pemberian, khususnya dalam hal persembahan adalah lambang syukur dan Terimakasih
atas apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Dari peristiwa yang saya alami di
Manila dan bacaan hari ini, saya diingatkan lagi untuk memberi secara lebih total, entah
itu memberi derma, memberikan waktu untuk berdoa dan mengunjungi orang.Bukan
berdasarkan jumlah, tetapi lebih kepada kerelaan dan ungkapan hati yang mau bersyukur
kepada Tuhan, Sang Pemberi kehidupan.Kita diajak untuk lebih dermawan dan tidak pelit
atau kikir.
Bagaimana dengan saya hari ini? Sudahkah saya memberi secara total dan sukarela?
Romo Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Kisah Orang Kudus
Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
Yeh. 47:1-2,8-9,12;
Mzm. 46:2-3,5-6,8-9;
1Kor. 3:9b-11,16-17;
Yoh. 2:13-22
Senin 9 November 2015
S. Theodorus Tiro
Theodorus hidup pada abad ketiga. Baru saja ia diterima sebagai prajurit dalam
ketentaraan Romawi ketika ia harus mati demi imannya. Meskipun masih muda, Theodorus
tahu bagaimana menjaga agar jiwanya bersih dan kudus. Ia seorang yang bijaksana yang
sungguh mengganggap setan sebagai musuh utamanya. Ketika pasukannya berkemah
selama musim dingin di daerah Pontus, semua prajurit ikut ambil bagian dalam upacara
penyembahan dewa-dewi kafir. Karena ia seorang Kristen, ia tahu bahwa dewa-dewi itu
tidak ada. Jadi, Theodorus menolak ikut serta dalam upacara-upacara mereka. Maka,
Theodorus ditangkap.
“Berani benar engkau menganut agama yang diancam oleh kaisar dengan hukuman
mati!” tuntut sang gubernur. Tanpa ragu, prajurit muda itu menjawab, “Saya tidak mengenal
dewa-dewi tuan. Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, Dia-lah Tuhan-ku. Jika tuan menganggap
jawaban saya sebagai suatu penghinaan, silakan tuan potong lidah saya. Setiap bagian
tubuh saya siap menderita jika Tuhan menghendaki pengurbanan yang demikian.”
Para hakim kafir meloloskan Theodorus sekali itu. Kemudian, ia ditangkap kembali. Para
hakim mula-mula berusaha membujuknya dengan lemah-lembut. Ketika usaha tersebut
gagal, mereka berusaha menakut-nakutinya dengan menyebutkan segala siksa dan
aniaya yang harus ia tanggung. Pada akhirnya, mereka menyerahkan Theodorus kepada
para algojo.
Ketika prajurit yang telah disiksa dengan aniaya itu dibawa kembali ke penjara, beberapa
orang mengatakan bahwa malaikat-malaikat datang untuk menghiburnya. Setelah
diinterogasi tiga kali, akhirnya Theodorus dijatuhi hukuman mati dengan dibakar hiduphidup pada tahun 306. Sebuah gereja yang indah kelak didirikan untuk menghormati
abunya. Banyak orang datang ke sana untuk mohon bantuan doa sang martir.
Bagaimana jika setiap hari aku hidup dalam penyerahan total kepada
Yesus, seperti yang dilakukan Theodorus?
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Menjadi yang Terbaik
Selasa 10 November 2015
Luk 17: 9 :Pelayan itu tidak perlu
dipuji karena sudah mematuhiperintah
tuannya, bukan?
Peringatan Wajib St. Leo Agung
Keb. 2:23 - 3:9;
Mzm. 34:2-3,16-17,18-19;
Luk. 17:7-10
Bulan lalu saya mengunjungi pabrik Yamaha bersama teman-teman komunitas bisnis.
Saat itu kami melihat ada foto pekerja di papan pengumuman dengan tulisan ‘Penghasil
NG” terbanyak. Saya bertanya, apakah NG itu? Ternyata NG adalah No Good products
alias Rijek. Saya terkesan, karena biasanya, papan pengumuman diisi oleh ‘Employee of
The Month” - karyawan terbaik dan berprestasi di bulan ini. Yamaha malah menerapkan
kebalikannya.Kata managemen Yamaha, mereka lakukan ini agar, orang berlombalomba untuk menghindari ada fotonya di papan pengumuman, berlomba-lomba tidak
berbuat kesalahan. Bukan untuk menjadi yang terbaik, tapi cukup untuk tidak menjadi
yang terendah.
Hal ini menarik bagi saya, karna sistem ini membuat produktifitas dan kualitas meningkat.
“Bila kami pilih karyawan terbaik, biasanya yang muncul orang nya itu-itu lagi”,tambah
mereka. Teman kami bertanya, apakah ada rewards / hadiah apabila pekerja melakukan
pekerjaan nya dengan baik. Managemen Yamaha dengan tangkis langsung berkata,
“Bekerja dengan baik adalah kewajiban pekerja, dan kami sudah memberi penghargaan
berupa Gaji Bulanan”.
Betul, terkadang, kita terpaku dengan Reward & Punishment. Bila berbuat baik, kita merasa
layak diberi penghargaan. Namun, hal baik itu adalah pekerjaan kita, kewajiban kita.
Begitu juga dengan iman kita. Kita terkadang merasa marah ketika hal baik yang kita
lakukan tidak dihargai orang lain, tidak diucapin “terima kasih’. Ego kita terusik. Padahal
berbuat baik adalah kewajiban kita sebagai manusia di hadapan Tuhan.
Bila kita melakukan pelayanan, janganlah mencari pujian, lakukan itu dengan sepenuh
hati, hanya karna itu adalah kewajiban kita, bukan ‘hal baik’ tambahan yang kita lakukan.
Labuan Bajo,
Jeff Kristianto
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Tuhan dalam Keheningan
Peringatan Wajib
St. Martinus dr Tours
Keb. 6:1-11;
Mzm. 82:3-4,6-7;
Luk. 17:11-19
Rabu 11 November 2015
Luk 17:14b Dan sementara mereka di
tengah jalan mereka menjadi tahir
Umumnya kita memahami cerita penyembuhan sepuluh orang kusta ini sebagai
ajakan bagi kita untuk selalu bersyukur atas berkat yang kita terima dari Tuhan. Cerita
ini mengingatkan kita bahwa tidak jarang kita lupa untuk bersyukur atas apa yang
dikaruniakan Tuhan sebagaimana sembilan orang yang tidak kembali kepada Yesus dan
berterima kasih sesedah mereka disembuhkan. Sikap yang benar adalah sebagaimana
dilakukan salah seorang dari mereka yang kembali kepada Yesus menyampaikan
terima kasih.
Kali ini saya in ingin mengajak kita merenungkan satu aspek lain dari perikop ini yang
sepertinya tidak sering dilihat. Coba kita perhatikan secara teliti kisah penyembuhan
sepuluh orang kusta ini.Berbeda dengan kisah-kisah penyembuhan lainnya, Yesus tidak
melakukan sesuatu secara langsung terhadap orang-orang kusta ini.Dia tidak menjamah
mereka sebagaimana biasanya di kisah-kisah penyembuhan.Ataupun mengucapkan
kata-kata penyembuhan.Dia hanya berpesan kepada mereka untuk pergi menunjukkan
diri kepada para imam dan mempersembahkan korban. Penyembuhan terjadi di
tengah perjalanan mereka ke bait Allah, tanpa banyak tanda-tanda hebat dan luar
biasa. Serasa seperti sesuatu yang terjadi diam-diam tanpa mereka sendiri sadar.
Tidak begitu jarang kita berharap akan hal-hal besar dan luar biasa terjadi dalam
hidup kita. Kita sering memohon Tuhan untuk melakukan hal-hal ajaib.Memang benar
bahwa Tuhan mahadahsyat, Dia bisa melakukan apapun.Dia sanggup mengadakan
hal-hal yang besar.Namun, kita lupa bahwa Tuhan pun bisa bekerja dalam hal-hal yang
sederhana.Hal-hal yang tidak serta merta kita pahami atau kita sadari terjadi.
Ada begitu banyak hal sederhana dalam kehidupan kita setiap hari yang terlewatkan
begitu saja tanpa kita sadari.Mereka hanya bisa dirasakan dalam keheningan.Di
dalam suasana hening tanpa banyak suara gemuruh sorak.Sebagaimana nabi Yeremia
menemukan Tuhan dalam hembusan angina sepoi-sepoi, semoga kita pun dapat
menemukan Tuhan dalam keheningan dan dalam hal-hal sederhana dalam keseharian
hidup kita. Tuhan itu mahabesar, Ia sanggup melakukan karya-karya agung dan mulia.
Tetapi ingat, Dia memilih menjadi manusia kecil seperti kita dan hadir ke dunia dalam
keheningan malam, tanpa banyak yang menyadarinya.
Mari kita menemukan Tuhan dalam keheningan dan kesederhanaan.
Fr. Yance, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Kerajaan Allah Ada Di Antara Kamu
Kamis 12 November 2015
Peringatan Wajib St. Yosafat
Luk.17:20, “Atas pertanyaan orangorang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan
Keb.7:22-8:1;
datang, Yesus menjawab, kata-Nya:
Mzm. 119: 89, 90, 130, 135, 175;
“Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda
Luk. 17:20-25
lahiriah.”
Kerajaan Allah akan menampakkan diri dengan kemuliaan pada akhir jaman.
Tetapi sementara Kristus ada di dunia Kerajaan Allah datang tanpa tandatanda lahiriah.Demikian juga sekarang.
Orang Farisi mempunyai gambaran bahwa Kerajaan Allah akan datang dengan
tanda-tanda yang menakjubkan, hingga orang-orang akan mengatakan,
ia ada di sini atau ada di sana. Yesus tidak membenarkan atau menjanjikan
hal itu. Sebaliknya Ia menyatakan: “Kerajaan Allah ada di antara kamu”.
Yesus sendiri adalah pembawa dan pewartaan Kerajaan Allah. Yohanes dulu
berkata, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, tetapi Yesus menyatakan, bahwa
“Kerajaan Allah ada di antara kamu”, bahkan ditambahkan “tanpa tandatanda lahiriah”. Bukan mujizat dan kegemparan yang menandai hadirnya
Kerajaan Allah pada manusia, tetapi dengan bertobat dan percaya kepada
Injil, Kerajaan Allah yang dekat, yang datang dan ada di antara manusia,
masuk dan hadir di dalam hati.
Kekuatan Kerajaan Allah tidak dapat diukur dengan banyak dan megahnya
bagunan Gereja, atau berapa jumlah kepala yang sudah dibaptis.Kekuatan itu
ada di dalam, karena kehadiran Roh yang nampak dalam iman yang kokoh,
harapan yang tak terpatahkan dan perbuatan kasih dalam segala bentuk.
Dengan semangat Katolik, kita berjuang sebagai guru, pegawai, pelayan Altar,
ibu rumah tangga, pengurus lingkungan yang setiap hari sibuk melayani dan
menyelamatkan jiwa, dengan tulus lkhlas tanpa pamrih, kita sudah mengambil
bagian dalam memperkokoh Kerajaan Allah dalam hati dan diri kita.
Herman
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Bebas berekspresi
St. Fransiskus Xaverius Cabrini, St.
Agustina Pietrantoni,
Keb. 13:1-9;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Luk. 17:26-37.
Jumat 13 November 2015
Yeh 13: 3 ” Celakalah nabinabi yang bebal yang mengikuti
bisikan hatinya sendiri ”
Saat ini saya tidak menceritakan kisah tentang nabi, tetapi mengenai Murid Yesus sendiri :
Alkitab bukan untuk dipelajari tetapi untuk dihayati, ini yang sering saya dengar melalui
khotbah room-romo di Gereja, karena kalau hanya dipelajari sampai keblinger malah
akan menjadi sangat berbahaya menurut saya.
Beberapa bulan lalu saya ngobrol sama teman saya mengenai Gereja kami masing
masing, teman saya tersebut sebenarnya adalah Katolik tetapi masih sering ke Gereja
tetangga, dan ada salah satu pemimpin muda Gerejanya yang baru mengatakan bahwa
dari kitab Mat 5 : 39 “ Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” dan dengan seenaknya bisa menafsirkan
bahwa yang dimaksud sesama ini adalah orang yang kita kenal minimal sekian bulan.
Wah teman saya saat itu juga binggung, dan bertanya “ maaf Pak, kita tidak kenal dan
jika seandainya nanti pulang ini ada kecelakaan dan korbannya Bapak dan saya satu
satunya orang yang ada, karena saya kenal Bapak baru sekian menit maka saya tidak
perlu menolong (mengasihani) bapak ya?”
Dan situasi saat itu langsung ribut, karena biasanya Gereja juga tidak berbeda dengan
gedung DPR, hanya bisa nyanyian lagu setuju (kata Iwan Fals) karena yang berbicara
adalah pemimpin Gereja.Dan pemimpin itu saat itu juga ga bisa menjawab.
Ini salah satu penafsiran Alkitab yang menurut saya juga tidak benar, tetapi hanya
mengikuti bisikan hatinya sendiri, dan jika hal ini terus dilakukan akan terjadi penyesatan
berjamaah. Dan masih banyak lagi penyesatan penyesatan yang lain, karena Alkitab
hanya dipelajari sampai khatam (sampai habis) tetapi tidak dihayati, hanya dibaca
dan diingat tanpa di cerna lebih dalam, jadi sebaiknya orang orang yang akan
membawakan renungan atau member khotbah, sebaiknya dibawa kedalam doa dulu,
jadi tidak membawa penyesatan berjamaah.
Semoga renungan saya juga tidak membawa penyesatan tetapi membawa berkat bagi
pembacanya.
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Tuhan dan Gelombang Hidup
Sabtu 14 November 2015
Luk 18:1
Yesus mengatakan …,
bahwa mereka harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemu.
St. Nikolaus Tavelic,
St. Yosef Pignatelli
Keb. 18:14-16,19:6-9;
Mzm. 105:2-3,36-37,42-43;
Luk. 18:1-8.
Kenyataan, bahwa di dalam mengarungi samudra hidup, banyak sekali gelombang
lautan. Ada gelombang yang besar dan ada gelombang yang kecil.Terkadang ada
gelombang yang begitu nyaman dan indah. Dengan demikian, mataharipun tetapi
bersinar memberikan kesejukan dan kehangatan di dalam hati yang dilanda cobaan.
Suatu ketika, aku didekati seorang pemuda. Dia begitu sedih dan tidak ingin untuk
berceritera dengan aku.Aku berperasaan bahwa si pemuda itu sedang mengalami
tantangan yang berat di dalam hidupnya.Dia selalu mengalami banyak kesulitan
di dalam hidup rumah tangganya. Dia ingin menceraikan istrinya. Dia memohon
bantuan dan persetujuan dari aku untuk menceraikan istrinya. Ketika mendengarkan
permohonannya itu, aku berusaha untuk meyakinkan dia akan rahmat pemberian
Tuhan yang terluhur, kita diciptakan Allah dalam rupa dan gambaran Allah. Karena itu
kita harus menghargai rupa dan gambaran itu. Beberapa hari kemudian, dia menelpon
dan marah-marah, “Kenapa Romo tidak menceraikan aku dan istriku?Kenapa
Gereja Katolik todak membebaskan aku dari tantangan ini?” Aku terdiam dan selalu
mengarahkan dia kepada keluarganya terlebih sang buah hati mereka yang begitu
lucu dan pintar. Aku juga selalu mengajak mereka untuk selalu datang kepada Yesus
untuk berdoa, Namun akhirnya dia menyadarinya betapa pentingnya menempatkan
Yesus di tenga-tengah hidup mereka.
Hari ini kita diajak untuk selalu berkonsentrasi pada rahmat luhur dari Allah kepada
kita.Allah sungguh menyayangi kita sampai merelakan anakNya yang tunggal mati
disalibkan demi dosa-dosa kita. Marilah kita berharap pada Tuhan kita yang selalu
memberikan pertolongan kepada kita.Marilah kita tiada henti-hentinya berdoa kepada
Allah memohon berkat perlindunganNya.Dia adalah Allah yang selalu menolong.
Bukalah katimu kepadaNya.
Doa: Ya Allah Bapa, Penyelenggara Ilahi. Aku datang ke hadiratMu, dengan segenap
hati ku, dengan segenap jiwaku dna dengan seluruh tenagaku. Aku memohon berkat
dan perlindunganMu ya, Allah di dalam mengarungi samudera hidup ini.Betapa berat
beban yang aku hadapi, betapa sakitnya hatiku merasakan kepedihan ini. Namun aku
percana, Engkau akan menolong aku. Terima kasih Bapa atas curahan Mu.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Akhir Jaman
Dan. 12:1-3;
Ibr. 10:11-14,18;
Mrk. 13:24-32
Mrk. 13:32
Minggu 15 November 2015
“Tetapi tentang hari atau saat
itu tidak ada seorang pun yang tahu,malaikatmalaikat di surga pun tidak, Anak pun tidak!
Hanya Bapa yang tahu!“
Bacaan hari ini saya renungkan sambil berbaring di Siloam Hospitals Kupang, di tangan kiri ada
infus, sementara itu di tangan kanan, masih ada pen terpasang agar jempol kanan tidak dislokasi
lagi. Kemudian sambil bengong memandang dinding Rumah Sakit, saya merenung apa yang
Yesus maksudkan dengan akhir zaman dalam Injil hari ini? Apa Dia sedang menakuti-nakuti kita
semua ini dengan akhir zaman yang ditandai dengan siksaan-siksaan berat, matahari yang
gelap dan bulan yang tidak bercahaya (Mrk. 13-26), bintang-bintang yang jatuh menimpa
bumi dan langit akan goncang (Mrk. 13:26); saya makin bengong tingkat dewa. Di dalam
hati kecil saya berkata, kalau Tuhan mau mengakhiri dunia ini, ya sudah akhiri saja, tidak perlu
didahului dengan tanda-tanda zaman yang nggak enak itu. Lalu kebengongan berubah
menjadi kebingungan dan dari kebingungan saya menuju kepada pemberontakan pada
Tuhan; sambil menutup Kitab Suci saya berpikir untuk apa saya capek-capek menjadi pengikut
Kristus yang setia, menahan segala macam godaan, lalu akhirnya toh akan mengalami akhir
zaman yang sama dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus?
Saya hanya menyembah dan percaya kepada Allah yang membawa keteraturan ke dalam
dunia yang tadinya tidak teratur itu. Allah yang bersabda di tengah kegelapan, jadilah terang,
maka terang itu jadi (Kej. 1:3). Allah macam itu yang saya ikuti bukan Allah yang penghancur
yang saya sembah. Allah yang membawa harmony di tengah-tengah kekacauan, Dialah
yang saya ikuti.
Kemudian saya kembali membuka Kitab Suci, kali ini saya baca dari awal sampai akhir, baru
kemudian saya sedikit paham bahwa Yesus tidak sedang menakuti-nakuti kita. Dia juga tidak
sedang mengancam, atau menyumpahi kita apalagi meramal tentang akhir zaman. Yesus
yakin akan Sabda Allah yang kekal itu, ketika Allah menciptakan dunia, Dia bersabda dan
sabdaNya itu kekal. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu
(Mrk.13:31) begitulah Sabda Yesus. Sejak awal kita yakin bahwa dunia dijadikan oleh Sabda
Allah. Sabda Allah itu kekal, karena itu logikanya sederhana saja, apa yang ditetapkan Allah
akan tetap selama-lamanya. Lalu apa yang Yesus maksudkan dengan akhir zaman?
Akhir zaman sejatinya adalah permulaan zaman yang baru. Dunia yang diciptakan manusia
ini mestinya kekal, tetapi manusia yang dipercayakan untuk memelihara dan menjaganya
membuatnya sedemikian sampai seolah tidak punya masa depan sama sekali. Umpamanya
seperti rumah yang kita kontrakkan dan dibikin hancur oleh penyewa sebelumnya. Rumahnya
tetap ada, tetapi isi dalamnya mungkin yang hancur, lampunya mati, langit-langit berantakan,
dst. Apa yang kita buat sebagai pemilik rumah? Tentunya menuntut ganti rugi dari si penyewa
yang tidak bertanggung jawab dan kemudian merenovasi rumah supaya baik adanya. Jadi
selama kita yang hidup di bawah kolong langit ini memelihara hubungan harmonis antar
sesama dan lingkungan, maka tidak perlulah kita kuatir akan akhir zaman.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Iman menuntut Perjuangan
Senin 16 November 2015
Luk 18:42 Lalu kata Yesus kepadanya:
“Melihatlah engkau, imanmu telah
menyelamatkan engkau!”
St. Margarita dr Skotlandia, St. Gertrudis,
1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm.
119: 53, 61, 134, 150, 155, 158;
Luk. 18:35-43.
Pada bacaan hari ini, kita melihat bagaimana iman dari seorang buta yang telah
menyembuhkan dia sehingga dia dapat melihat.Ketika dia mengetahui bahwa
Yesus sedang melewati dia, dengan penuh iman dan kepercayaan dia berseru
“Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”Orang buta tersebut tetep berseru dengan
suara yang semakin keras dan semakin keras walaupun orang-orang di sekitarnya
menegor dia supaya diam, sehingga akhirnya Tuhan Yesus mengundang dia untuk
bersama dengan Tuhan Yesus.
Sama halnya dalam kehidupan doa kita. Janganlah kita ragu dalam berdoa,
berdoalah dengan penuh keyakinan.Hendaklah dalam berdoa kita melepaskan
kecemasan, ketakutan, dan kekwatiran kita.kalau masih ada kecemasan, berarti
kita masih tidak 100% percaya dengan iman kita kepada Tuhan Yesus. Mari kita
belajar dari orang buta dalam bacaan hari ini yang memohon kepada Tuhan Yesus
dengan penuh kepercayaan.(Luk 18:41: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”)
Pada saat itu juga Tuhan menyembuhkan dia, “Melihatlah engkau, imanmu telah
menyelamatkan engkau!”. Pada saat kita telah berdoa pada Tuhan dengan iman
kepercayaan kita, maka Tuhan akan menjawab doa kita, waktu Tuhan dalam
menjawab doa kita tidak pernah terlambat atau tidak pernah lebih cepat. Tuhan
menjawab doa kita pada waktu Nya, bukan menurut waktu kita.
Iman menuntut perjuangan seperti halnya orang buta yang tetap berjuang
berseru memanggil Tuhan Yesus walaupun orang sekitarnya telah menegur dan
melarangnya untuk memanggil Yesus. Hendaklah kita juga senantiasa bersyukur
dengan setiap anugerah yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita, seperti halnya
orang buta yang bersyukur dan memuliakan Tuhan (Lukas 18:43 Dan seketika itu
juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat
melihat hal itu dan memuji-muji Allah.)
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Cukuplah Kasih KaruniaNya
Peringatan Wajib St.Elisabet dr Hungaria
2Mak. 6:18-31;
Mzm. 4:2-3,4-5,6-7;
Luk. 19:1-10.
Selasa 17 November 2015
Luk 19:10”Sebab Anak
Manusia datang untuk memcari
dan menyelamatkan yang
hilang.”
Dari beberapa kisah yang pernah saya baca saya mengamati bahwa Tuhan
suka memakai orang-orang biasa sama seperti anda dan saya, dengan semua
kelemahan, untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Namun yang menjadi
pertanyaan saya :
*Apakah kita sedang mengizinkan kelemahan dan rasa tidak aman mencegah
kita untuk menjadi yang terbaik?
*Apakah kita sedang membiarkan perasaan tidak layak mencegah kita untuk
percaya bahwa Tuhan akan memberikan hal-hal lebih besar lagi?
*Apakah kita yakin bahwa Tuhan ingin memakai kita walaupun kita memiliki
kelemahan-kelemahan?
Janganlah pusatkan perhatian pada kelemahan kita, namun pusatkan perhatian
pada Tuhan.
Mungkin kita merasa bahwa kita tidak sanggup, tapi Tuhan sanggup.Buanglah
semua pemikiran negatif dan pandanglah diri kita seperti Tuhan memandang,
bahwa kita berharga bagi Tuhan.
Jangan khawatir dan merasa terbeban, karena sambil kita melangkah, Tuhan
akan memunculkan bidang mana yang kita membutuhkan perbaikan-perbaikan.
Kita adalah suatu karya yang sedang dalam proses dibentuk, dan Dia akan terus
menerus mengubah kita untuk menjadi semakin baik seturut karyaNya.
Lulu
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Melipatgandakan ‘Mina’
Rabu 18 November 2015
Luk. 19:15
Dan terjadilah, ketika ia kembali,
setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh
memanggil hamba-hambanya, yang telah
diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil
dagang mereka masing masing.
Grimoaldo Santamaria, St. Philippine
Duchesne
2Mak. 7:1,20-31; Mzm. 17:1,56,8b,15; Luk. 19:11-28.
Sewaktu kecil, membaca kisah perumpamaan ini, teringat penjelasan guru agama perihal
uang mina ibaratnya talenta/kemampuan yang sudah diberikan Tuhan sejak kita lahir.
Bahasa kerennya ‘Karunia’.Semua orang pasti memiliki talenta/kemampuan/karunia.Bahkan
seorang yang terlahir tanpa kaki dan tangan pun memiliki karunia special. Tidak percaya
?Coba lihat Nick Vujicic. Dia terlahir tanpa kaki dan tangan, tapi siapa yang tidak tau seorang
Nick ?Dia seorang pembicara yang mampu memotivasi hidup begitu banyak orang.Meski
kekurangan anggota tubuh, bukan berarti kekurangan juga talenta/karunia. Tidak… Tuhan
sudah melengkapi kepada setiap orang dengan karunia, tugas kita hanyalah mengolah
menjadi buah buah karunia yang berlimpah.Ada pula Grace Ephifania, anak kecil dengan
selaput dimatanya, membuat dia tidak bisa melihat dengan baik, tapi memiliki suara yang
indah saat menyanyi dan memuji Tuhan.Suaranya adalah karunia, tidak disembunyikan,
tidak dipakai sia sia untuk menangisi keadaannya.Tapi dipakai untuk memuji kebaikan
Tuhan dalam hidupnya. Bila Nick dan Grace mampu memakai kekurangan mereka sebagai
hal luar biasa bagi Tuhan, bagaimana dengan saya ..yang tidak memiliki cacat fisik ini…?
Beberapa tahun silam saya pun seperti hamba yang menyimpan 1 mina dalam sapu
tangan.Saya simpan baik baik karunia yang saya miliki dalam diri saya. Sampai suatu
titik balik dalam hidup yang membuat saya tersadar… saya belum berbuat apa apa
dengan ‘mina’ saya. Saya belum mengolah ‘mina’ saya menjadi beberapa ‘mina’. Sama
seperti Pohon yang tidak pernah berbuah, brarti saya akan ditebang dan dibuang. Oh…
tidak. Bila Nick dan Grace bisa berbuat banyak dengan kekurangan mereka, saya harus
bisa berbuat juga dengan kemampuan saya dalam melayani Tuhan. Saya harus bisa
mengolah talenta yang ada didiri saya agar menjadi buah buah yang manis. Jadilah saya
penulis di buku ini. Sewaktu SMA pelajaran menulis saya bagus kok nilainya. Ternyata bisa
dikembangkan menjadi menulis bagi Tuhan.Saya suka menyanyi, daripada saya hanya
menyanyi di rumah, jadilah saya koor bersama komunitas DOJCC, menyanyi bagi Tuhan.
Sisanya, saya gunakan tenaga dan pikiran saya untuk turut andil dalam audio fresh juice,
meski cuma peran kecil… adalah baik daripada tidak berperan apa apa hehehee… kata
pepatah, kecil kecil jadi bukit juga hasilnya.
Bagaimana dengan anda..apakah anda sudah seperti hamba yang menghasilkan 10
mina? Atau kah 5 mina..? ataukah masih tetap 1 mina yang disimpan baik baik dalam
sapu tangan hidup anda?
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Lihatlah dengan hatimu
St. Rafael dr St. Yosef Kalinowski,
St. Agnes dari Assisi, St. Mechtildis
1Makabe 2:15-29;
Mzm. 50:1-6, 14-15;
Lk. 19:41-44
Kamis 19 November 2015
Luk. 19:41“Melihat kota itu,
Ia menangisinya”
Pada suatu hari, saya mengikuti misa harian di Rumah Sakit Darwin bersama Romo Brian,
mgl.Seusai misa, seorang ibu mendekati saya dan memperkenalkan dirinya padaku. Saya
pun juga melakukan hal yang sama. Tak disangka, ibu itu dengan semangat dan wajah
yang berseri-seri mensharingkan pengalaman imannya selama masa Pra-Paskah dan Paskah
tahun lalu kepadaku.Saya pun mendengarkannya dengan penuh perhatian dan merasa
tersentuh oleh pengalaman imannya.Saya juga merasa terharu dan hampir menangis saat
itu.Hal yang membuatku hampir menangis, karena ibu itu lagi berdoa dan berusaha agar
suaminya mengikuti imannya.Ia seringkali ditantang oleh suaminya karena kegigihannya
untuk meyakinkan dia akan kebenaran imannya kepada Tuhan Yesus. Ia pun tidak menyerah
untuk memafaankan suaminya yang pemabuk meski seringkali disakiti olehnya. Ia ingin
supaya suaminya juga mengalami hal yang sama seperti drinya.
Hari ini Gereja merayakan pesta dua hamba Tuhan Yesus yang setia dalam hidup dan
panggilan mereka masing-masing.St. Rafael dr St. Yosef Kalinowski (1 September 1835 - 15
November, 1907), adalah imam dari Ordo Carmel.Salah-satu dari sekian banyak usaha
pastoralnya adalah berjuang untuk mempersatukan perpecahan dalam Gereja di Rusia
saat itu.Sementara, St. Agnes dari Assisi, St. Mechtildis (1197- 16 November 1253) adalah
seorang suster dan juga saudari dari St. Clara.Keduanya mengikuti jejak Tuhan Yesus dalam
semangat St. Fransiskus dari Assisi. Para kudus ini menangis bersama Tuhan Yesus ketika
melihat “Yerusalem” jamannya yang penuh dengan ketidakadilan dan peperangan. Hari ini
Tuhan Yesus juga menangis kondisi hidup kita saat ini.Ia juga mungkin menangis melihat saya
dan anda (Gereja-Nya) tidak melakukan kehendak Bapa-Nya di surga. Tuhan berikanlah hati
kami seperti hati-Mu yang menangis ketika melihat kota Yerusalem.
Prayer from Siberia (St. Raphael Kalinowski): Lord, I have rejected many times your call to
follow your way of the cross. I often say that I love you, but I quickly forget that to love you
means to follow your way of suffering. Jesus, help me to walk your way.
Doa dari Siberia (St. Rafael Kalinowski – Italia): Tuhan, saya sudah banyak kali menolak
panggilan-Mu untuk mengikuti Jalan Salib-Mu. Saya sering mengatakan bahwa saya
mencintai-Mu, tapi saya begitu cepat lupa bahwa untuk mencintai-Mu berarti mengikuti
Jalan Salib-Mu.Yesus, tolonglah saya untuk berjalan di jalan-Mu.
Fr. Anis, mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Hatiku adalah BaitMU
Jumat 20 November 2015
Luk 19:46 kata-Nya kepada
mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah
rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya
sarang penyamun.”
St. Agnes Asisi
Mak. 4:36-37,52-59;
MT 1Taw. 29:10,11abc,11da2a,12bcd;
Luk. 19:45-48.
Di jamannya, Yesus datang saat itu sebagai pembebas. Pembebas dari apa?
Pembebas dari hukum-hukum dan taurat yang mengikat manusia dan menjauhkan
manusia dari Kebenaran Sejati.Di masa itu ada banyak aturan yang menjadikan
manusia budak dari aturan-aturan itu.Hati seorang manusia, kadang terabaikan
karena aturan yang berlaku.Dan Yesus datang dan membawakan sebuah nafas
baru, yaitu Hukum Cinta Kasih.
Dalam hukumNya, manusia diangkat begitu tinggi.Tangan cintaNya selalu terbuka
bagi siapapun yang mau datang.Ia menumpahkan darahNya sehingga setiap
manusia yang penuh dosa, tetap bisa menikmati dan mengambil Hak sebagai
Ahli waris surga. Yesus datang dan melihat dengan Cinta pada setiap penderitaan
dan Ia menginginkan pembebasan bagi manusia-manusia yang terbelenggu.
Di jaman saat ini, kita diberikan kebebasan untuk memeluk agama dan
beribadah.Tetapi sangat disayangkan jarang ada yang menyadari, bahwa
terkadang manusia membuat sebuah peraturan, sebuah tata ritual, dan dengan
otoritas yang ada padanya, tanpa sadar mulai membelenggu sesamanya dalam
aturan-aturan baru yang ada.Tentu saja peraturan tersebut dibuat dengan tujuan
yang baik. Hanya saja akan indah, jika kita tidak melupakan Hukum Cinta yang
Yesus sebarkan. Sudahkah tangan kita juga terbuka bagi sesama?Sungguhkah kita
membuat tata ritual yang sesuai dengan kehendak Allah yang sangat mencintai
manusia?
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Kebangkitan
Peringatan Wajib
SP Maria Dipersembahkan
kepada Allah
1Mak.6:1-13;
Mzm. 9:2-3,4,6,16b,19;
Luk:20:27-40
Luk 20:36:
Sabtu 21 November 2015
”Sebab mereka tidak dapat mati
lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan
mereka adalahanak-anak Allah, karena mereka
telah dibangkitkan.
Sampai sekarang ini kebangkitan masih merupakan misteri dalam kehidupan manusia,
bahkan tetap akan menjadi misteri bagi kita selama masih hidup di dunia ini. Mengenai
kebangkitan ini ada berbagai macam tanggapan masyarakat: ada yang percaya, ada
yang tidak percaya dan ada juga yang tidak mau tahu.
Sebagai murid Kristus, kita percaya bahwa kebangkitan adalah awal dari suatu kehidupan
kekal bersama Allah di surga seperti yang tertera pada Luk 20:36:” Sebab mereka tidak
dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak
Alah, karena mereka telah dibangkitkan.”
Semasa Jesus hidup di dunia 2000 tahun yang lalu, dapat di lihat di Injil bahwa dalam
bebeapa kesempatan Jesus sungguh membangkitkan mereka yang telah mati,
diantaranya:
*Yairus, anak perempuan dari seorang kepala rumah ibadah di Galilea, telah dibangkitkan
oleh Yesus walaupun sebelumnya orang-orang di sana menertawakan Dia, karena Dia
berkata, “anak itu tidak mati, tetapi tidur … “ (Matius 9:24:25).
*Di Kota Nain, Yesus membangkitkan seorang anak muda yang sedang diusung keluar kota
untuk dikuburkan. Hal ini membuat kegemparan di kota itu bahkan sampai keseluruhan
daerah Yudea dan sekitarnya (Lukas 7:14-15).
*Lazarus yang telah beberapa hari dikuburkan, pada saat Yesus berseru dengan suara
keras, “Lazarus, marilah keluar!” Lazaruspun keluar dengan kaki dan tangannya masih
terikat dengan kain kapan dan mukanyapun masih tertutup dengan kain peluh (Yohanes
11:43-44).
Namum diatas segalanya kebangkitan Kristus adalah jaminan yang pasti akan kebangkitan
secara tubuh (Roma 8:11) dan Kristus “telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan
hidup yang tidak dapat binasa” ( 2 Timotius 1:10).
Jadi sebagai murid Kristus kita percaya bahwa setelah meninggalkan dunia yang kita
tempati sekarang, pada suatu waktu kita akan mengalami kebangkitan karena Jesus sendiri
mengatakan bahwa Dialah Kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Nya,
ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yohanes 11:25).
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Hamba Tuhan VS Hamba Dosa
Minggu 22 November 2015
Yoh 8: 34, kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang
berbuat dosa, adalah hamba dosa.”
HARI RAYA TUHAN KITA
YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5;
Why. 1: 5-8; Yoh. 8:33b-37
Setiap orang pernah berbuat dosa, entah itu dosa kecil ataupun dosa besar.Dan ada
satu slogan yang pernah saya baca yang bunyinya, “Dosa bukanlah satu masalah,
tetapi dosa adalah dosa.”Kalau masalah dapat diatasi dan dipecahkan, tetapi dosa
butuh pengampunan.Nah, Sabda Yesus hari ini berkata, Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.”Jadi, kalau
kita berbuat baik dengan mengampuni berarti kita menjadi hamba Tuhan yang
mengampuni dan penuh Kasih sayang.Sedangkan Kalau kita tetap saja berbuat dosa,
kita menjadi hamba dosa.
Tentunya kita masing-masing punya kecendrungan untuk jatuh ke dalam dosa yang
sama yang mungkin sering kita bawa dalam pengakuan dosa supaya mendapat
pengampunan dari Tuhan.
Hari ini adalah Hari Raya Yesus Raja Semesta Alam.Yesus adalah raja kita yang sudah
menang atas maut dengan mengalahkan dosa dengan kematiannya di kamu
Salib. Dengan kata lain Yesus adalah seorang raja yang menguasai segala sesuatu,
merajai orang yang mau tunduk di bawah kekuasaan kasihNya dengan penuh segala
kebebasan.
Seorang raja adalah seorang yang tahu keadaan kerajaannya dan rakyatnya. Kalau
rakyatnya mengalami masalah, kelaparan, diserang musuh, pasti raja tersebut akan
turun tangan menghadapinya. Demikian juga dengan Yesus, Sang Raja kita.Raja yang
selalu beserta kita (Imanuel).
Yesus, adalah Raja yang luar biasa, dan kita adalah rakyatnya yang dijamin, dilindungi
dan selalu dibimbing oleh Roh Kudusnya, dijaga oleh malaikat-malaikatnya dan lain
sebagainya.
Nah, apakah kita mau menjadi hamba dosa atau hamba Yesus yang menjauhkan kita
dari dosa?
Pada hari Raya Yesus Raja Semesta alam, kita yang hidup di alam Semesta ini diajak
kembali untuk merenungkan Apakah aku selama ini masih di bawah Kerajaan Kasih
yang di pimpin oleh Yesus ataukah sudah beralih kepada “raja-raja” dunia yang lain
seperti kekayaan, harta, kuasa dunia dan lain sebagainya yang fana di dunia ini?
Tuhan Yesus, rajailah kami, rakyatmu ini. Amin
Romo Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Memberi Dengan Sepenuh Hati
St. Klemens I, St. Kolumbanus,
Mikhael Agustinus Pro
Dan. 1:1-6,8-20;
MT Dan. 3:52,53,54,55,56;
Luk. 21:1-4.
Senin 23 November 2015
“Sebab mereka
semua memberi persembahannya dari
kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya, bahkan ia
memberi seluruh nafkahnya.”
Lukas 21:4
Arti kata memberi merupakan sebuah tindakan aktif untuk menyisihkan bahkan
mengorbankan apa yang dimiliki untuk kemudian dibagikan kepada orang
lain. Ada bermacam-macam bentuk pemberian dan tidak selalu harus memberi
dalam bentuk uang atau materi yang berwujud nyata.Setiap orang pasti
mampu memberi. Jika umat Tuhan berkekurangan, maka berilah apa yang
dimiliki, entah itu kebaikan hati untuk selalu mau menolong jika dibutuhkan,
memberi tenaga, waktu, perhatian dan bakat-bakat lainnya.
Seperti dalam perikop hari ini seorang janda miskin yang memberi dari
kekurangannya.Yesus ingin umat-Nya belajar dari janda miskin tersebut
dalam memberi. Seolah-olah Yesus berkata: Berilah seluruh dirimu kepada
Tuhan dan gunakan itu untuk menyenangkan hati Tuhan. Tidak akan pernah
ada kata kekurangan atau tidak punya jika orang berani memberikan dirinya
seutuhnya kepada Tuhan. Sebab dalam diri setiap umat-Nya, Tuhan sudah
memperlengkapinya dengan kecukupan yang berlimpah.
Jadi persembahan yang berlimpah bagi Tuhan adalah mereka yang memberi
dari kekurangan, bahkan memberikan seluruh dirinya. Biarlah Tuhan sendiri
yang akan menyempurnakan apa yang diberi umat-Nya dari kekurangannya.
Untuk itu diperlukan ketulusan hati dalam memberi.
Yudi Cutam
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Kisah Orang Kudus
Selasa 24 November 2015
Peringatan Wajib St. Andreas Dung Lac,
St. Ignasius Delgado,
St. Vinsensius Liem, St. Dominikus An-Kham
Dan. 2:31-45;
MT Dan. 3:57,58,59,60,61;
Luk. 21:5-11.
S. Andreas Dung-Lac, dkk
Para Martir VietnamPara
misionaris Kristen pertama
kali
membawa
iman
Katolik ke Vietnam pada
abad
keenambelas.
Pada abad ketujuhbelas,
kedelapanbelas
dan
kesembilanbelas,
umat
Kristiani
menderita
penganiayaan
oleh
karena iman mereka.
Banyak di antara mereka
yang wafat sebagai martir,
terutama dalam masa
pemerintahan
Kaisar
Minh-Mang (1820-1840).
Termasuk di antara mereka
seratus tujuhbelas martir
yang kita rayakan hari ini. Mereka dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada
tanggal 19 Juni 1988.
Keseratus tujuhbelas martir tersebut terdiri dari sembilanpuluh enam orang Vietnam, 11 orang
Spanyol serta sepuluh orang Perancis. Delapan orang di antara mereka adalah Uskup,
limapuluh orang adalah Imam dan limapuluh sembilan orang lainnya adalah umat Katolik
awam. Sebagian dari antara para imam tersebut adalah imam Dominikan, sedangkan
yang lainnya adalah imam praja dari Serikat Misi Paris. Seorang imam praja seperti mereka
yang juga menjadi martir adalah St. Theophane Venard (Kita merayakan pestanya pada
tanggal 6 November). St. Andreas Dung-Lac, yang mewakili kelompok pahlawan iman ini,
adalah seorang imam praja Vietnam.
Para martir Vietnam sanggup menanggung aniaya yang ditimpakan atas mereka oleh
karena mereka mengimani bahwa Kristus bersama mereka dalam segala hal.
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Menjadi saksi dalam situasi apapun
St. Katarina dr Aleksandria Elisabet
dr Reute
Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28;
MT Dan. 3:62,63,64,65,66,67;
Luk. 21:12-19
Luk 21 : 19
Rabu 25 November 2015
kalau kamu tetap
bertahan , kamu akan
memperoleh hidupmu
Bacaan dan injil pada hari ini, sama-sama membicarakan tentang kehendak Allah.
Kehendak Allah yang terjadi di dalam hidup kita dan di sanalah kita dikehendaki untuk
tetap menjadi saksinya.Perbedaannya adalah, dalam firman di Daniel, kehendak
Allah yang tertulis melalui punggung tangan atas Raja Belsyazar yg awalnya dikatakan
bahwa Raja Belsyazar mengadakan pesta perjamuan besar-besaran menggambarkan
situasi yg gembira. Walaupun dengan barang-barang yang diambil dari bait suci. Dan
berakhir dengan terbunuhnya raja Belsyazar. Sedangkan dalam injil Lukas dikatakan
bahwa pada awalnya akan ditangkap , dianiaya, di serahkan ke rumah-rumah ibadat,
tetapi Tuhan mengatakan bahwa itu kesempatan untuk bersaksi. Awalnya sebuah
penderitaan dan akhirnya beroleh sukacita karena : “ Kalau kamu bertahan, kamu
akan memperoleh hidupmu “.
Begitupun yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Pada saat kita mengalami
penderitaan, dianiaya baik dengan kata-kata dan dengan tindakan, apakah kita tetap
akan bertahan sebagai saksi Kristus ?
Pada saat kita sudah sedemikian keras melakukan kebaikan dan akhirnya kita dituduh
macam-macam, mempunyai kehendak jahatlah, memanfaatkan, tidak baik , apakah
pada saat itu kita masih bisa bertahan untuk tetap berbuat baik pada orang-orang
yang menganggap kita berbuat jahat ?
Perlu hati yang besar untuk tetap setia dan tetap konsisten dengan kebaikan kita di
tengah ketidak percayaan dan tuduhan-tuduhan.
Perlu permenungan dan juga kesiapan hati untuk bisa melalui semuanya itu.Keikhlasan
untuk membiarkan apapun anggapan orang terhadap kita.Hal itu tidak mudah dan
seringkali kita merasa jengkel dan berteriak tanpa suara kepada Tuhan.
Sejauh kita tetap berjalan untuk Tuhan, dan setia, kita akan tetap bisa menjadi saksinya.
Sama seperti yang dikatakan dalam Lukas.Kesempatan itu kita gunakan untuk bersaksi
tanpa perlu memikirkan apapun pembelaan kita. Karena Tuhan sendiri yang akan
memberikan kata-kata hikmat yang tidak dapat ditentang. Yang bisa dikatakan bahwa
pada akhirnya, dengan caraNya, Tuhan sendiri yang akan melakukan pembelaan
kepada kita. Tanpa perlu kita berteriak - teriak mematahkan semua kehendak jahat
orang-orang, tetapi dengan itu, Tuhan menggunakan kita untuk menjadi saksiNya.
Kita harus bertahan, menjadi saksi dalam situasi apapun, menemukan kehendak Tuhan
dalam masalah.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Kamis 26 November 2015
Penyelamatanmu Sudah Dekat
St. Leonardus dr Porto Mauritio, St.
Yohanes Berchmans
akan melihat Anak Manusia datang
Dan. 6:12-28;
dalam awan dengan segala kekuasaan MT Dan. 3:68,69,70,71,72,73,74;
dan kemuliaanNya.”
Luk. 21:20-28.
Luk 21: 27 “ Pada waktu itu orang
Merenungkan kisah Injil Lukas ini membuat kita menjadi ngeri.Dan tentu
kita terbayang dengan keadaan saat ini di mana berbagai bencana
dan kondisi alam yang kurang bersahabat. Kita merasa tidak aman, kita
merasa segala sesuatunya menjadi tidak pasti, kita sulit untuk percaya
dengan lingkungan sekitar kita banyak hal-hal yang dimanipulasi......
Begitu juga Yesus menggambarkan saat kedatanganNya dengan
tanda-tanda alamiah yang dahsyat.Apakah ini salah satu tanda akhir
jaman?Tidak ada seorang pun yang tahu.Bagi kita kisah Injil Lukas ini
juga sulit dimengerti.Persoalannya terletak pada ketidakpastian waktu.
Apakah kepastian akhir jaman perlu bagi kita?Tampaknya bukan hal
ini yang penting disampaikan oleh Yesus. Di ayat 28 kita menemukan
jawabannya : ” Apabila semua itu terjadi bangkitlah dan angkatlah
mukamu, sebab penyelamatannu sudah dekat.”
Jadi yang terpenting adalah momen penyelamatan itu.Bukan masalah
soal waktu, bukan juga ketakutan atas kehancuran dan kebinasaan.Dan
saat penyelamatan itu sesungguhnya sudah dimulai dari saat ini. Lalu
bagaimana kita menyikapinya yaitu dengan PERCAYA : Yesus aku percaya
kepadaMu. Percaya berarti melakukan apa yang dikehendakinya setiap
saat.
Jika kita sudah memiliki Dia sebagai yang utama dalam hati dan
hidup kita, maka saat kedatangan Kristus bukan lagi menjadi moment
ketakpastian dan menakutkan.Akan tetapi menjadi saat-saat kerinduan
dan penyelamatan kita.
Lita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Membaca Tanda-Tanda Jaman
Jumat 27 November 2015
Luk 21: 31 “Demikian juga, juga jika kamu
St Fransiskus –Antonius Pasani
melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa
Dan. 7:2-14 ;
kerajaan Allah sudah dekat.
MT Dan. 3:75,76,77,78,79,80,81.;
Luk. 21:29-33.
Di sekitar tanah yang kami miliki saat ini (Biara Missionaries of God’S Love
Maumere) di tumbuhi oleh pohon jambu mente, dan biasanya pohon
jambu mente ini menghasilkan buah sekali dalam setahun.Tahun lalu
pohon jambu mente ini berbuah sangat banyak karena curah hujan
juga sangat banyak dan harga penjualan sangat murah. Tahun ini
buahnya sangat sedikit dan hampir tidak ada hujan sepanjang tahun
ini sehingga harga penjualan pun sangat mahal,bila dilihat dari segi
ekonomis pasti sangat berguna bagi kehidupan.
Tanda-tanda ini sangat mudah kita pahami.Bacaan Injil hari ini mau
mengajak kita untuk melihat tanda-tanda jaman dimana kerajaan Allah
di ibaratkan dengan musim panas yang berkepanjangan sehingga
tidak ada lagi warna hijau sebagai tanda kehidupan. Kita sebagai
pengikut Kristus diajak untuk mampu membaca tanda –tanda jaman
karena Yesus pernah berkata “ bahwa langit dan bumi akan berlalu ,
namun sabda-Nya tidak akan berlalu, melainkan kekal untuk selamanya.
Sabda-Nya membantu dan menguatkan kita untuk selalu peka dan kritis
dalam membaca tanda- tanda jaman yang kerap kali tidak dapat kita
pahami secara intelektual, namun hanya mampu dipahami oleh iman,
harapan dan kasih yang tumbuh dalam relasi kita dengan Allah dan
sesama. Khususnya dalam tindakan yang nyata yaitu lewat pelayanan
dan kasih kita kepada Allah melalui pelayanan kapada sesama kita
yang sangat membutuhkan pertolongan kita.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Berjaga-jagalah dan Berdoalah
Sabtu 28 November 2015
Luk 21:34 “Jagalah dirimu, supaya hatimu
jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari
Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu
seperti suatu jerat.
St. Katarina Labour, St. Yakobus dr
Marka, Maria Helena Stollenwerk
Dan. 7:15-27 ;
MT Dan. 3:82,83,84,85,86,87;
Luk. 21:34-36.
Minggu depan kita akan memasuki masa yang sangat indah, saat yang kita nantikan,
masa advent. Masa adventus adalah saat di mana kita mempersiapkan diri kita untuk
menyambut kedatangan Yesus Juru selamat kita yang lahir di Bethlehem.Namun demikian,
saat ini juga merupakan masa di mana kita merasakan sungguh ditantang oleh kuasa
setan.
Maria Goreti adalah seorang gadis remaja asal Italia, yang mati terbunuh.Dia berasal
dari sebuah keluarrga yang sangat miskin. Kerena kelaparan mereka harus berpindahpindah dari suatu tempat ke tempar yang lain. Ketika dia beru berumur 9 tahun ayahnya
meninggal dunia.Dengan itu mereka tidak mempunyai apa-apa.Mereka terpaksa harus
tinggal bersamaan dengan sebuah keluarga.Keluarga itu mempunya seorang anak laiklaki bernama Alesandro.Suatu saat, ketika Alesandro kembali ke rumah, dia menyadari
bahwa semua orang tidak ada di rumah selai Maria Goreti.Dia lalu memperkosa Maria
Goreti.Namun Maria menolaknya dan berteriak, “Tidak!Ini perbuatan dosa.”Karena
penolakan Maria, Alesandro membunuh Maria dengan tikaman pisau sebanyak 12 kali.
Dia masih sempat berdiri dan hendak melarikan diri.Namun Alesandro mendekati dia lagi
dan menikam Maria sebanyak 3 kali. Maria lalu dilarikan ke Rumah Sakit dan akhirnya
dia meninggal di sana setelah memaafkan Sang anak muda itu. Dan Maria Goreti
dikanonisasikan pada tanggal 6 Juli 1950.
Hari ini kita diundang untuk berwaspada akan janji-janji dunia. Penginjil Lukas mengingatkan
kita, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke
atas dirimu seperti suatu jerat.Ceritera Maria Goreti mengingatkan kita untuk selalu berjagajaga dan berwaspada.Namun sering kita dikalahkan oleh kuasa jahat.Sehingga kita harus
menanggung derita dan sengsara. Namun demikian janganlah takut, Yousus akan selalu
menolong dan menjaga kita. Hanyalah tubuh kita yang dihancurkan tetapi bukan juwa
kita.Ada begitu banyak kisah tentang Gereja-Gereja yang dibakar. Yakinlah bahwa iman
dan juwa kita tidak akan pernah dimusnahkan oleh siapa-siapa. Kita akan diberikan berkat
yang berlimpa di surga. Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
Janji Kecil di Masa Adven
HARI MINGGU ADVEN I
Yer. 33:14-16; Mzm. 25:4bc5ab,8-9,10,14;
1Tes. 3:12 - 4:2;
Luk. 21:25-28,34-36
Minggu 29 November 2015
Yeremia 33:14 “Sesungguhnya,
waktunya akan datang, demikianlah firman
TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji
yang telah Kukatakan kepada kaum Israel
dan kaum Yehuda”
Hari ini kita memasuki masa Advent, yang adalah masa persiapan Natal.Masih
ingatkah Anda masa Advent yang lalu?Adakah kesan khusus yang ditinggalkan
dari Advent yang lalu?
Saya sangat menyukai masa Natal.Mungkin karena indahnya suasana Natal
dengan hiasan, lagu, misa yang semarak, masa liburan yang menyenangkan.
Kadang saya berharap masa ini lebih panjang, dan jangan cepat berlalu.
Masa Advent tujuannya adalah mempersiapkan Natal yang adalah perayaan
kasih dan sukacita, saatnya pulang berkumpul bersama keluarga (sebagai
perantauan). Bahkan biasanya di bulan yang berakhiran – er saya sudah mulai
menyanyikan lagu-lagu Natal
Kedatangan Tuhan yang pertama kali kita rayakan saat Natal.Kedatangan Tuhan
yang kedua kali kita rayakan di akhir hidup kita.Jadi sesungguhnya hidup ini sendiri
adalah satu masa Advent yang “panjang” umumnya.
Marilah kita mengisi masa Advent kali ini dengan membuat janji kecil di hati kita
sebagai hadiah bagi Yesus yang sekali lagi lahir di hati kita di perayaan malam
Natal yang indah. Kita bisa membuat niatan doa, kasih dan amal yang kita
lakoni selama masa Advent ini. Apakah itu kunjungan social, adorasi lebih sering,
misa harian, mengambil waktu lebih untuk orang tua kita, mengunjungi seorang
sahabat yang membutuhkan.Apapun itu.
Waktu remaja saya pernah ingin membeli sebuah buku yang sangat indah
untuk kakak sepupu yang saya yang sangat baik, tapi buku itu mahal.Saya lalu
membuat janji kecil kalau setiap ada uang seribu saya tabung, sampai akhirnya
buku itu terbeli.Hari itu saya sangat bahagia.
Dalam syukur bahwa kita masih diberi nafas kehidupan, mari kita mengisi masa
Advent kali ini secara lebih special sebagai bagian persiapan kita untuk Natal
yang agung dalam hidup kita saat kita berjumpa muka dengan muka dengan
Tuhan.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
Menjadi Diri Sendiri
Senin 30 November 2015
Yoh. 1:41a “Kami telah
PESTA SANTO ANDREAS RASUL
Rm. 10:9-18;
Mzm. 19:2-3, 4-5;
Mat. 4:18-22;
menemukan Mesias!”
Rasul Andreas adalah seorang dari kedua belas murid Yesus. Nama “Andreas” berasal dari
bahasa Yunani yang berarti: berani, perkasa, kuat. Dia dijuluki “protocletus”, karena merupakan
murid pertama yang dipilih dan dipanggil Yesus.Dia adalah nelayan di Galilea, asal Betsaida,
dan merupakan saudara Simon Petrus, putra Yohanes (bdk.Yoh.1:40.42.44). Mereka juga
mempunyai rumah di Kapernaum (bdk.Mrk. 1:21.29), di mana Yesus sempat singgah dan
menyembuhkan ibu mertua Petrus. Dalam berbagai teks Perjanjian Baru nama Andreas
termasuk dalam urutan empat nama pertama dalam daftar para murid Yesus.
Pada awalnya, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis (bdk. Yoh. 1:35-40). Hingga suatu
saat Yohanes menunjuk Yesus yang sedang lewat, “Dialah sang Anak Domba Allah!”. Walau
mungkin belum mengerti benar apa makna seruan Yohanes itu dan belum mengenal siapa
Yesus, namun Andreas bersama seorang murid lainnya segera mengikuti Yesus. “Apakah yang
kamu cari?”, tanya Yesus kepada mereka. “Guru, di manakah Engkau tinggal?”, tanya mereka.
Jawab Yesus, “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana
Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul
empat. Perjumpaan dengan Yesus dan pengalaman bersama-Nya membuat Andreas segera
menyadari dan mengenal bahwa Yesuslah Sang Mesias. “Kami telah menemukan Mesias!”,
serunya dengan gembira kepada Petrus, saudaranya (Yoh. 1:41).
Dia tidak menyimpan kegembiraan ini untuk dirinya sendiri, namun segera membagikannya
kepada Petrus.Petrus diantarnya menemui Kristus.Kedua bersaudara ini diterima Yesus menjadi
murid-Nya.Pada awalnya mereka masih melanjutkan pekerjaan mereka sebagai nelayan.
Hingga suatu hari saat mereka sedang menebarkan jala, Yesus memanggil mereka, “Mari
ikutlah Aku dan kamu kujadikan penjala manusia.”.Saat itu mereka meninggalkan jala dan
segalanya untuk mengikuti Yesus.Di kemudian hari, Petruslah yang kemudian lebih menonjol
dan dipilih menjadi pemimpin. Paling banyak tampil dan dikenal, sedangkan Andreas menjadi
murid biasa. Tetapi ia tetap mencintai dan setia.
Marilah belajar dari Santo Andreas Rasul, yang rendah hati, periang, lembut dan menjadi
dirinya sendiri dalam melayani Tuhan. Dengan apa adanya dirinya, ia ternyata hadir dalam
peristiwa-peristiwa penting yang dialami Yesus.
Bahwa dalam pelayanan, tidak harus menjadi pemimpin, tidak harus menjadi yang terkenal,
tetapi yang terpenting adalah menjadi diri sendiri, mencintai tugas pelayananmu dan jaga
kesatuan hati dengan teman-teman sepelayanan, membangun bersama, sampai kapan pun,
sampai Tuhan mengijinkan kita berpindah.
(Sumber: www.karmelit/narita)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 72 / 2015
www.DOJCC.com
DOJ FELLOWSHIP
Celebration Meal
Sabtu 24 Oktober 2015
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan
bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan.
Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari
Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal berikutnya :
Sabtu 28 November 2015 (Terbuka untuk Umum)
Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Download