98 BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh mengenai penerapan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran pada tayangan Primitive Runaway yang peneliti tetapkan menjadi kategori merendahkan dan melecehkan suku, dengan menggunakan data-data yang telah terkumpul, maka kesimpulan dari akhir penelitian ini adalah : 1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tayangan Primitive Runaway pada periode Desember 2010 tidak seluruhnya menerapkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), berdasarkan dari kategorisasi yang telah ditentukan yaitu kategori merendahkan suku berdasarkan visual dan narasi, dan kategori melecehkan suku berdasarkan visual dan narasi 2. Pada tabel Pedoman Perilaku Penyiaran dalam kategori merendahkan suku pada edisi 03 Desember 2010, terdapat adegan yang paling banyak merendahkan suku yaitu pada indikator mencibir dengan frekuensi 13 kali dengan persentase 46,4%. Terdapat narasi yang paling banyak merendahkan suku pada indikator menertawakan, dengan frekuensi 9 kali dengan persentase 42,8%. Pada tabel Standar Program Siaran dalam kategori melecehkan suku 99 pada edisi 03 Desember 2010, terdapat adegan yang paling banyak melecehkan suku yaitu pada indikator mimik tidak suka yaitu dengan frekuensi 10 kali adegan mimik tidak suka berdasarkan visual dengan persentase 29,4%. Terdapat narasi yang paling banyak melecehkan suku pada indikator muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku, dengan frekuensi 3 kali narasi muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku dengan persentase 50%. 3. Pada tabel Pedoman Perilaku Penyiaran dalam kategori merendahkan suku pada edisi 10 Desember 2010, maka terdapat adegan yang paling banyak merendahkan suku yaitu pada indikator mencibir, yaitu dengan frekuensi 15 kali adegan mencibir berdasarkan visual dengan persentase 88,2%. Terdapat narasi yang paling banyak merendahkan suku pada indikator mencibir, yaitu dengan frekuensi 7 kali narasi mencibir dengan presentase 70%. Pada tabel Standar Program Siaran dalam kategori melecehkan suku pada edisi 10 Desember 2010, terdapat adegan yang paling banyak melecehkan suku yaitu pada indikator muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku, dengan frekuensi 7 kali adegan muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku berdasarkan visual dengan persentase 46,6%. Pada episode ini tidak terdapat narasi yang melecehkan suku. 4. Pada tabel Pedoman Perilaku Penyiaran dalam kategori merendahkan suku pada edisi 17 Desember 2010, maka terdapat adegan yang paling banyak 100 merendahkan suku yaitu pada indikator mencibir, dengan frekuensi 6 kali adegan mencibir berdasarkan visual dengan persentase 54,5%. Terdapat narasi yang paling banyak merendahkan suku pada indikator menghina, dengan frekuensi 5 kali narasi menghina dengan persentase 50%. Pada tabel Standar Program Siaran dalam kategori melecehkan suku pada edisi 17 Desember 2010, terdapat adegan yang paling banyak melecehkan suku yaitu pada indikator mimik tidak suka, yaitu dengan frekuensi 8 kali adegan mimik tidak suka berdasarkan visual dengan persentase 38%. Terdapat narasi yang paling banyak melecehkan suku pada indikator muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku yaitu dengan frekuensi 3 kali narasi muak dan mual terhadap kebiasaan hidup suku dengan persentase 50%. 5.2. Saran Setelah menganalisis Penerapan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran pada tayangan Primitive Runaway yang peneliti tetapkan menjadi kategori merendahkan dan melecehkan suku, peneliti menyarankan kepada pihak Trans TV agar berupaya membuat tayangan yang menghormati perbedaan pada tiaptiap suku maupun suatu kebudayaan tertentu. Serta tidak mendiskriminasikan Masyarakat Adat dengan menyematkan predikat “primitif”. Masyarakat Indonesia sendiri telah sadar bahwa dengan menonton tayangan yang berisi tentang keberagaman serta kekayaan salah satu suku bangsa di Indonesia, berarti mereka 101 telah belajar adat istiadat, budaya maupun kebiasaan sebuah suku bangsa di Indonesia.