PE~JDA!1ULU1',N ! . 1.1 Latar Belakang Kelapa yang ini merupakan penting telah bagi ditanam salah satu Jcomoditi perekonomian hampir di perkcbunan Indonesia. seluruh Komodi ti Indonesia dan luas arealnya terus meningkat. Pusat produksi kelapa antara Nusa lain Tenggara Indonesia yang Aceh, Sumatera Timur menduduki memiliki dan Maluku. urutan areal Utara, Jawa, Sejak pertama pertanaman Sulaviesi, tahun sebagai kelapa 1988 negara terluas di dunia dengan total produksi pada tahun 1990 sekitar 2.293.000 MT (Palungkun, 1993). I<elapa dikcnal sebagai tanaman serba guna J:arena seluruh bagian tanaman ini bermanfant bagi kchidupan manusia mulai dari batang, Limbah daun, bunga dan buahnva. yang dihasilkan dari pengolahan buah l:elc:.pa yang berupa ampas sisa perasan secara potenGial masih dapat dimanfaatkan. Henurut \'Joo::lroof ( 1010), dalam kelapa yang telah diekstraksi santannya der:qan perbandingan 1:1 masih mengandung lemak scbesar 33,58 %. Kandungan tersebut akan terus menurun sejalan dengan intensitas ekstraksi yang dilakttl:an. Ampas kelapa dapat diolah 1 menjadi suatu produk yang menycrupai pasta yang bcrbentuk encer, pasta kelapa yang dikenal pada umumnya santan kelapa. mcrupakan Produk f"'mulsi bahan penstabil produk ini ini emu lsi hampir sama berbahan baku menyerupai minyak dalam air santan dan serta menqandung Pengguno.an (emulsifier). dcngan C.imana santan antara lain sebagai bahan pencampur es krim, sebagai ba~a:1 han memas:,]<:: membuat. kue, sebagainya. sebagai bahan ini mempunyai Produk untul: kelebihan seluruh bagian daging kclapa menggunakan tambada:1 yaitu :o-el:1inqga tidak ada lemak dan protein yang terbuang. Kerusakan encer ini oleh yang sering terjadi pada pasta antara lain disebabkan oleh oksidasi dan kont~minasi baktcri pcnghasiJ asam. N~ibat dnri oksidasi lomak pada pasta encer arnpas kelapa artalah terjadinya ketengikan, hal ini dapat dicegah dcngan penambahan antioksidan. Sedangkan akibat kontaminasi bakteri asam laktat dapat dicegah dengan penc.nl:·::l1e>n bahan pengawet (antimikrobia). Bahan pengawet dapat didef inisikan sebag2.i suat.u substansi yang dapat menghambat, menahan atau memperlambat dekomposisi bahan makanan. bah an pengawet simpan bahan malzanan adalah untuk tanpa 2 Tujuan penambahan memperpanjanc:; menurunkan kualitas umur dan tanpa mcngganggu keschatan (Tranggono, 1990). Beberapa persyaratan yang penting baha~ untuk pe~0awct antara lain : bahan pengawet digunakan apabila caracara pengawetan yang lain tidak mencukupi atau tidak tersedia; tidak menurunkan kualitas aman dalam jumlah yang diperlukan; dengan analisa pencernaan dan kimia; tidak bahan mudilh ditentukan tidak :r..enghambat mengalami makanan; enzim-er.zim dekomposisi atau tidak bereaksi untuk membentuk suatu senyawa kompleks yilng bersifat lebih toksis. Untuk pasta encer ampas kelapa ini digunakan bahan pengawet Na-rnetabiculfit. Pengaturan kombinasi perlalwan freku.ensi eJ:straksj_ dan penambahan untuk diteliti bahan penga\·Iet dapat menj<-:di agar diperoleh pasta encer kaj ian acpas kelapa yang dapat di:;impa:1 dalam Vlaktu relc:tit lc.:.na. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ~o~;uruh frekuensi ekstraksi pada ampas kelapa yang digunakan dan konsentrasi Na-metabisulfit yang ditamLahkar;. terhadap masa simpan pasta encer dari ampas kelapa.