Bab II

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BIREUEN
2.1 LETAK GEOGRAFIS
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Aceh yang
letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh Jalan Nasional serta diapit oleh beberapa
Kabupaten dan merupakan pusat perdagangan di wilayahnya. Secara geografis,
Kabupaten Bireuen terletak pada posisi 40 54’ - 50 21’ Lintang Utara (LU) dan 960 20’
- 970 21’ Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya 1.901,21 Km2 atau (190.121
Ha) dan berada pada ketinggian 0 sampai 800 M Dari Permukaan Laut (DPL).
Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi strategis, karena
terletak sebagai berikut.
1. Kawasan pantai Timur pulau Sumatera yang merupakan kawasan cepat
berkembang di pulau Sumatera, dibandingkan dengan kawasan tengah dan
kawasan pantai Barat Sumatera.
2. Berdekatan dengan kota pusat pertumbuhan Lhokseumawe dan Medan yang
merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Disamping itu, di Kota Medan juga
terdapat Pelabuhan dan Bandar Udara Internasional. Adapun waktu tempuh
antara kota Bireuen dengan Kota Lhokseumawe hanya sekitar 45 menit
perjalalan, sedangan dengan Kota Medan sekitar 8 – 9 jam perjalanan.
3. Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan Zona Ekonomi
Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan internasional yang padat.
4. Dilintasi oleh jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, yang merupakan
jalur perdagangan yang padat di Pulau Sumatera. Di masa mendatang, Jalintim
Sumatera pada ruas antara Medan sampai Bandar Lampung direncanakan untuk
dikembangkan sebagai jalan internasional Trans Asia dan Trans Asean.
Wilayah Bireuen berkembang menjadi kabupaten Bireuen sebagai hasil dari
pemekaran Kabupaten Aceh Utara menjadi kabupaten baru, berdasarkan UndangUndang Nomor 48 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan
Kabupaten Simeulue, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2000.
10
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
PETA KAB. BIREUEN
Gambar. Peta Kabupaten Bireuen
11
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
2.2 TOPOGRAFI
Topografi Kabupaten Bireuen memiliki daerah yang datar dan bergelombang
( 0-8%) terutama pada wilayah pesisir utara sedangkan pada daerah
bagian
Selatan memiliki topografi berbukit dengan kemiringan 15% sampai dengan 30%.
Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-Undang No.48 tahun
1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang pemerintahan,
dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan. Pada tahun 2001 dimekarkan
menjadi 10 Kecamatan selanjutnya pada tahun 2004 dimekarkan kembali menjadi
17 Kecamatan. Adapun Kecamatan, serta luas wilayahnya seperti tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Luas Wilayah Per Kecamatan Kab. Bireuen
Data BPS
No
Kecamatan
Luas
(Km2)
Luas (Ha)
Proporsi (%)
1
Samalanga
156,22
15.622,00
8,22
2
Simpang Mamplam**
218,49
21.849,00
11,49
3
Pandrah*
89,33
8.933,00
4,70
4
Jeunieb
114,52
11.452,00
6,02
5
Peulimbang**
64,15
6.415,00
3,37
6
Peudada
391,33
39.133,00
20,58
7
Juli*
212,08
21.208,00
11,16
8
Jeumpa
69,42
6.942,00
3,65
9
Kota Juang**
31,56
3.156,00
1,66
10
Kuala**
23,72
2.372,00
1,25
11
Jangka
81,33
8.133,00
4,28
12
Peusangan
122,36
12.236,00
6,44
13
Peusangan Selatan**
128,30
12.830,00
6,75
54,62
5.462,00
2,87
66,53
6.653,00
3,50
14
15
Peusangan Siblah
Krueng**
Makmur
12
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Data BPS
No
Kecamatan
Luas
(Km2)
Luas (Ha)
Proporsi (%)
16
Kuta Blang**
41,10
4.110,00
2,16
17
Gandapura
36,15
3.615,00
1,90
1.901,21
190.121,00
100,00
Kabupaten Bireuen
* : Pemekaran Tahun 2001
**
: Pemekaran Tahun 2004
2.3 GEOLOGI
2.3.1 JENIS TANAH
Jenis Tanah di Kabupaten Bireuen terdiri dari tanah Aluvial, Hidromorf kelabu,
Podsolik Merah Kuning, Latosol, Komplek PMK Latosol dan Litosol serta Komplek
Renzina dan Litosol. Di bagian utara wilayah ini di dominasi oleh jenis tanah Aluvial
dan Hidromorf Kelabu, sedangkan pada bagian selatan wilayah ini di dominasi oleh
jenis tanah Latosol, Komplek PMK Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan
Litosol. Jenis tanah ini mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian
tanaman yang dapat dikembangkan. Jenis tanah Aluvial dan Latosol umumnya relatif
subur dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengernbangan pertanian, jenis tanah
Podsolik Merah Kuning sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan. Sedangkan
jenis tanah Litosol mempunyai sifat yang mudah tererosi dan mempunyai kedalaman
efektif yang dangkal sehingga mempunyai resiko erosi yang tinggi. (lihat Tabel).
Tabel 2.2. Jenis Tanah Di Kabupaten Bireuen
No.
Kecamatan
Jenis Tanah
1.
Samalanga
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
2.
Pandrah
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
3.
Jeunib
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
4.
Peudada
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
5.
Jeumpa
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
13
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
No.
Kecamatan
Jenis Tanah
6.
Juli
Podsolik Merah Kuning, Latosol
7.
Peusangan
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
8.
Jangka
Aluvial, Hidromorf Kelabu
9.
Gandapura
Aluvial, Hidromorf Kelabu
10.
Makmur
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
11.
Simpang Mamplam
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
12.
Peulimbang
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning
13.
Kota Juang
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning,
14.
Kuala
Latosol
15.
Peusangan
Siblah Aluvial
Krueng
Podsolik Merah Kuning, Latosol
16.
Pensangan Selatan
Podsolik Merah Kuning, Latosol
17.
Kuta Blang
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Sumber : Data Pokok Kabupaten Aceh Utara, Tahun 1996
2.3.2 MORFOLOGI
Morfologi daerah di kabupaten Bireuen dapat di bagi tiga, yaitu: daerah pesisir
(Utara), kenampakan yang ada adalah di daerah pantai struktur tanahnya berupa
pasir,banyak di tumbuhi pohon kelapa , tambak – tambak rakyat, pemukiman
penduduk desa pantai dan desa tambak, tempat pembenihan, di daerah muara
umumnya dipakai tempat TPI dan PPI dan beberapa kota – kota kecamatan berada
di wilayah ini . Daerah tengah kenampakan yang ada adalah di dominasi
persawahan , kebun- kebun penduduk , pemukiman penduduk dan ibu kota
Kabupaten berada juga di wilayah ini yang di lewati jalan Nasional Banda Aceh –
Medan. Daerah Selatan kenampakan yang ada adalah daerah berbukit atau dataran
tinggi yang umumnya merupakan kawasan hutan, meliputi hutan lindung, konservasi
dan termasuk juga kawasan budidaya
14
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
2.3.3 KLIMATOLOGI
Kondisi iklim di Kabupaten Bireuen sebagaimana pada umumnya di Indonesia,
Kabupaten Bireuen merupakan daerah tropis dengan tipe iklim muson , dengan
klasifikasi menurut sistem mohr,schimidt dan ferguson termasuk dalam tipe C.
Kondisi iklim di wilayah kabupaten Bireuen relatip lebih kering di banding dengan
bagian lain di Provinsi Aceh. Hal ini di pengaruhi oleh adanya pegunungan Bukit
Barisan, yang mana secara umum wilayah Timur dan Utara merupakan wilayah yang
lebih kering di bandingkan dengan wilayah sebelah Barat dan Selatan.
Keadaan iklim secara umum di wilayah Kabupaten Bireuen dengan suhu ratarata
30 0C dan kelembaban udara berkisar 84 – 89 %, bila di rata – rata dalam
sepuluh tahun berkisar 86,6 %.
Curah hujan rata – rata tahunan di wilayah Kabupaten Bireuen berdasarkan
pantauan dari 4 ( empat ) BPP adalah berkisar 1.447 mm pertahun, dengan ratarata hari hujan adalah sebesar 92 hari pertahun. Pada bulan Agustus sampai
Desember, curah hujan bulanan mencapai maksimal dengan rata-rata berkisar
antara 10 – 13 hari dalam satu bulan. Pada bulan Juni curah hujan paling rendah
dengan rata-rata curah hujan berkisar 54 mm dengan hari hujan sebanyak empat
hari.
2.3.4 HIDROLOGI
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri, rumah tangga
dan lain sebagainya, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di wilayah
Kabupaten Bireuen yaitu :
A.
Perairan Terbuka
Perairan terbuka yang dapat dimanfaatkan di wilayah ini adalah sungai, yang
semuanya berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan
bermuara ke Selat Malaka. Terdapat 1 buah Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang cukup besar yaitu DAS Krueng
Peusangan sedangkan sub das lainnya, diantaranya
Krueng Peudada, Krueng Pandrah, dan Krueng Jeunieb.
Jika dilihat bentuk pola alirannya, maka sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini
15
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
berbentuk sub pararel di
bagian hulu hal ini karena wilayah yang bergunung
sehingga pola aliran yang terbentuk mengikuti lereng dari suatu jalur pegunungan,
sedangkan pada bagian hilir berbentuk linier. Keadaan sungai-sungai tersebut
sebagian ada yang sudah terkena erosi yang mengakibatkan lingkungan rusak dan
rawan bahaya banjir. Banjir ini disebabkan karena terjadinya penggundulan hutan di
wilayah hulu sungai.
B.
Waduk Irigasi
Potensi sumber daya air lainnya yang dapat dimanfaatkan yaitu berupa waduk dan
irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bireuen. Terdapat 5 waduk yang
berfungsi sebagai penyatu dari beberapa aliran sungai di wilayah ini untuk
kebutuhan irigasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.3. Sungai – sungai, Catchment, Debit Air dan Permasalahan
Sungai Di Kab. Bireuen
No
Sungai
.
Debit
Cathment
Area (Km)
Min
Max
(l/dt)
(l/dt)
1.
Kr. Salamanga
33.00
1.52
300.00
2.
Kr. Peudada
33.00
5.90
14.70
3.
Kr. Pandrah
38.00
4.80
16.30
4.
Kr. Nalan
21.00
0.94
49.69
5.
Kr. Peusangan
75.00
24.50
381.90
6.
Kr. Jeunieb
20.00
0.49
24.17
7.
Kr. Bugeng
8.40
0.53
53.43
8.
Kr. Meuh
23.00
0.05
4.93
9.
Kr. Wie
11.00
0.10
9.62
10. Kr. Leubu
15.00
0.64
33.92
11. Kr. Mane
20.00
5.49
206.16
16
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
No
Sungai
.
Debit
Cathment
Min
Max
(l/dt)
(l/dt)
Area (Km)
12. Kr. Simpo
28.00
2.80
15.07
13. Kr. Kuala Raja
7.00
0.04
4.49
KABUPATEN BIREUEN
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Bireuen
2.2 Administratif
Secara Administratif, Kabupaten Bireuen masuk di dalam Provinsi Aceh.
Batas-batas Administratif Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara Berbatas dengan Selat Malaka

Sebelah Selatan Berbatas dengan Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah

Sebelah Barat Berbatas dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie

Sebelah Timur Berbatas dengan Kabupaten Aceh Utara
Kabupaten Bireuen meliputi 17 Kecamatan da 609 desa/Gampong.
Kecamatan
Peudada merupakan kecamatan terluas dengan luas sekitar 391,33 km2 atau sekitar
20,58 persen luas Kabupaten Bireuen. Nama Kecamatan dan luas lahan tanam
ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel 2.4. LUAS, KEDELE, JAGUNG, KACANG TANAH, KACANG HIJAU, UBI
KAYU, DAN UBI JALAR DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2008
Kacan
Kecamatan
Kedele
Jagung
g
(Ha)
(Ha)
Tanah
(Ha)
(1)
1
Kacang
Ubi
Ubi
Hijau
Kayu
Jalar
(Ha)
(Ha)
(Ha)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Samalanga
850
2
28
70
24
14
Simpang
320
35
60
65
27
25
200
127
25
56
30
28
2 Mamplam
3
Pandrah
17
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
4
Jeunieb
80
1
-
-
12
-
5
Peulimbang
50
111
45
55
10
-
6
Peudada
2.205
61
10
70
4
7
7
Juli
775
335
75
435
27
36
8
Jeumpa
269
246
10
8
59
33
9
Kota Juang
35
40
2
1
14
12
10 Kuala
-
17
18
62
11
3
11 Jangka
1
11
2
9
30
2
12 Peusangan
1.707
100
4
95
39
20
Peusangan
1.540
140
38
115
55
30
2.041
10
18
130
57
28
360
118
30
115
22
24
16 Gandapura
-
12
7
55
30
20
17 Kuta Blang
144
2
13
65
31
13
18.245
3.038
590
2.153
10.29
1.85
8
2
13 Selatan
Peusangan Sb.
14 Krueng
15 Makmur
Jumlah
Sumber : Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Bireuen 2009
Adapun kondisi produksi perikanan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.5. PRODUKSI PERIKANAN MENURUT JENIS BUDIDAYA MENURUT
KECAMATAN DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2008
Kecamatan
(1)
Perikanan
Perikanan
Laut
Air Tenang
(2)
(3)
Udang
(4)
1
Samalanga
2.706,76
6,00
62
2
Simpang Mamplam
4.318,69
7,20
127
3
Pandrah
690,28
5,04
38
4
Jeunieb
3.341,08
6,00
41,0
5
Peulimbang
2.426
3,60
28,0
18
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Kecamatan
(1)
6
Peudada
7
Juli
8
Jeumpa
9
Kota Juang
10 Kuala
Perikanan
Perikanan
Laut
Air Tenang
(2)
(3)
Udang
(4)
1.636,67
6,96
52
-
11,50
-
3.160
3,60
25
-
6,00
-
1.655
1,20
91
11 Jangka
-
4,08
296
12 Peusangan
-
6,00
77
13 Peusangan Selatan
-
7,20
-
14 Peusangan Sb. Krueng
-
6,00
-
15 Makmur
-
6,00
-
16 Gandapura
-
6,00
129
17 Kuta Blang
-
3,60
-
19.934,48
90,48
966
Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen 2009
Tabel 2.6. LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI KOMODITI PERKEBUNAN
RAKYAT KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2008
Komoditi
(1)
1
2
Karet
Kelapa Hibrida
Luas Tanaman
(Ha)
Produksi (Ton)
(2)
(3)
4.822
591
773
533
3
Kelapa Sawit
3.690
2.217
4
Pinang
7.222
4.236
16.507
7.577
Jumlah
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bireuen 2009
19
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
2.3 Kependudukan
Penduduk Kabupaten berjumlah 359,032 jiwa yang tersebar di 17 Kecamatan dan
609 desa dengan penduduk paling terbanyak terdapat di Kecamatan Peusangan
yaitu 44,148 jiwa dan Kecamatan Kota Juang yaitu 42,783 jiwa dan penduduk yang
paling sedikit terdapat di Kecamatan Pandrah yaitu 7,509 jiwa.
Jumlah penduduk dan kepadatan kecamatan di Bireuen ditunjukkan pada tabel
berikut :
Tabel 2.7. Kepadatan Penduduk per Kecamatan Di kab. Bireuen
No
Kecamatan
Luas
Jumlah
Kepadatan
Wilayah
Penduduk
Penduduk per
(Km2)
(jiwa)
Km2
1.
Samalanga
156,22
24,034
154
2.
Simpang Mamplam
218,49
21,093
97
3.
Pandrah
89,33
7,509
84
4.
Jeunieb
114,52
18,764
164
5.
Peulimbang
64,15
9,330
145
6.
Peudada
391,33
22,148
57
7.
Juli
212,08
25,416
120
8.
Jeumpa
69,42
28,390
409
9.
Kota Juang
31,56
42,783
1,356
10.
Kuala
23,72
15,100
637
11.
Jangka
81,18
25,300
312
12.
Peusangan
122,48
44,148
360
13.
Psg. Selatan
106,33
11,971
113
14.
Psg. Siblah Krueng
76,62
9,320
122
15.
Makmur
66,53
13,295
200
16.
Gandapura
36,15
20,857
577
17.
Kuta Blang
41,1
19,574
476
20
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Tabel 2.8. JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DI KABUPATEN BIREUEN
NAMA KECAMATAN
SAMALANGA
0-4Thn
5-9Thn 10-14Thn 15-19Thn 20-24Thn 25-29Thn 30-34Thn 35-39Thn 40-44Thn 45-49Thn 50-54Thn
1.008
1.988
1.967
1.994
2.467
2.407
2.044
1.579
1.296
1.020
1.028
939
2.053
2.173
2.170
2.439
2.131
1.907
1.501
1.211
987
968
PEUDADA
1.012
2.312
2.344
2.134
2.551
2.382
1.997
1.562
1.333
1.121
1.053
JEUMPA
1.314
2.884
3.046
2.960
3.400
2.957
2.598
2.171
1.795
1.396
1.235
PEUSANGAN
1.762
4.141
4.160
3.998
4.621
4.390
3.799
3.404
2.966
2.372
2.062
MAKMUR
567
1.332
1.513
1.356
1.557
1.165
1.051
970
773
658
610
GANDAPURA
756
1.926
1.984
1.995
2.131
1.864
1.645
1.594
1.321
1.092
1.000
JEUNIEB
PANDRAH
339
694
731
721
864
783
644
442
379
329
341
JULI
1.184
2.711
2.681
2.570
2.931
2.844
2.357
1.923
1.554
1.260
1.114
JANGKA
1.021
2.368
2.311
2.561
2.898
2.456
2.004
1.681
1.494
1.232
1.103
SIMPANG MAMPLAM
1.089
2.344
2.359
2.312
2.635
2.483
2.095
1.706
1.274
1.080
953
PEULIMBANG
431
1.055
1.060
1.033
1.130
960
893
694
553
464
452
KOTA JUANG
1.721
4.024
4.154
3.880
4.591
4.656
4.284
3.533
3.063
2.421
2.048
KUALA
594
1.479
1.538
1.506
1.749
1.617
1.456
1.258
1.047
821
669
PSG SIBLAH KRUENG
372
960
1.035
984
1.144
880
751
732
656
552
453
PSG SELATAN
477
1.156
1.219
1.156
1.431
1.241
1.082
918
817
602
561
KUTA BLANG
676
1.706
1.760
1.762
1.957
1.960
1.585
1.422
1.256
1.108
920
2.4 Pendidikan
Sarana Pendidikan di Kabupaten Bireuen terdapat dari Taman Kanak kanak sampai
dengan Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Al-Muslim dan STIE Kebangsaan.
Tabel 2.9. Jumlah Sarana Pendidikn Di Kab. Bireuen
No
Sekolah
1.
Taman Kanak-kanak
118
2.
Sekolah Dasar (SD)
289
3.
SMTP/Sederajat
85
4.
SLTA/Sederajat
44
5.
Universitas
2
KABUPATEN BIREUEN
21
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Jumlah
2.5 Kesehatan
Pada tahun 2010 di Kabupaten Bireuen hanya memiliki 1 RSUD Pemerintah, 4 RS
swasta dan 18 Puskesmas, 45 Puskesmas Pembantu dan 25 Puskesmas Non
Perawatan (Pusling).
2.6 Sosial Masyarakat
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana
peribadatan masing masing agama. Ditinjau dari jumlah pemeluk agama, tercatat
358,579 Umat Islam, 200 Umat Kristen, 17 Katolik, 11 Hindu, 225 Hindu.
2.7 Perekonomian
Sektor pertanian adalah yang paling dominan di Kabupaten Bireuen, ditahun 2009
40,57% perekonomian digerakan oleh sector ini. Perkembangan subsector tanaman
bahan makanan, peternakan dan perikanan sangat mempengaruhi perekonomian di
Bireuen. 17,98% perekonomian Bireuen berasal dari subsector tanaman bahan
makanan, 10,02% dari sub sector peternakan dan sub sector perikanan 9,23%.
Sedangkan kontribusi subsector tanaman perkebunan dan subsector kehutanan
hanya sebesar 2,09% dan 0,44 %.
2.8 Visi dan Misi Kabupaten Bireuen
2.8.1 Visi Kabupaten Bireuen
Adapun Visi Kabupaten Bireuen adalah :
“ Terwujudnya Pemerintahan Kabupaten Bireuen yang Bersih dan
Adil, serta Masyarakat yang Makmur dan Sejahtera dengan Berbasis
Usaha Agrobisnis dan Industri “
2.8.2 Misi Kabupaten Bireuen
Untuk mewujudkan Visi di atas, maka Misi pembangunan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen
selama periode 2007 – 2012 yaitu
sebagai berikut :
1) Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan sesuai mekanisme pasar
yang memiliki daya saing;
2) Mengembangkan usaha agrobisnis dan industri;
22
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
3) Memanfaatkan lahan tidur dan lahan kritis;
4) Meningkatkan keterlibatan investor (pemilik modal) dalam pembangunan
kawasan-kawasan industri, pertanian, peternakan dan perdagangan;
5) Membangun Kapasitas aparatur pemerintah daerah yang transparan, bebas
korupsi,
dan
meningkatkan
profesionalitas
aparatur
dalam
melayani
masyarakat;
6) Membangun
dan
mengembangkan
prasarana
dan
sarana
kebutuhan/
kepentingan umum;
7) Membangun dan meningkatkan sistem kesehatan dan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat;
8) Membangun dan menciptakan sistem pendidikan yang bermutu ;
9) Meningkatkan kapasitas keuangan daerah dengan mengintensifkan penerimaan
sumber-sumber
pendapatan
yang
ada
dan
menggali
sumber-sumber
pendapatan yang baru;
10) Menerapkan syariat islam, adat istiadat, dan kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat; dan
11) Menegakkan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
2.9 Institusi dan Organisasi Pemda
Secara institusi dan organisasi pemerintah Kabupaten Bireuen terdiri atas 11
Dinas dan 7 Lembaga Teknis Daerah. Dasar keberadaan dinas yang ada di
Kabupaten Bireuen adalah Peraturan Daerah (Qanun) No. 2 Tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas pada Pemerintah Kabupaten
Bireuen, dimana didalam Peraturan Daerah (Qanun) ini dinas-dinas yang ada di
lingkungan kabupaten Bireuen adalah :
1. Dinas Syariat Islam.
2. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga.
3. Dinas Kesehatan.
4. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
5. Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika.
6. Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi.
7. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
23
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
8. Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan.
9. Dinas Perikanan dan Kelautan.
10. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah.
11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Sedangkan berdasarkan pada Peraturan Daerah (Qanun) No. 3 tahun 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bireuen,
maka Lembaga Teknis Daerah yang ada di Kabupaten Bireuen terdiri dari :
1. Inspektorat Kabupaten.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Sejahtera.
4. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan.
5. Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan.
6. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
7. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen.
2.10. Tata Ruang Wilayah
Hirarki kota-kota berdasarkan peran dan fungsinya secara ketataruangan di
Kabupaten Bireuen ditunjukkan pada Tabel berikut ini.
Tabel 2.10. Peran Dan Fungsi Tata Ruang Wilayah Kab. Bireuen
Jumlah
No
Kecamatan
Penduduk
(jiwa)
1.
Samalanga
24,034
2.
Simpang Mamplam
21,093
3.
Pandrah
7,509
4.
Jeunieb
18,764
24
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Peran dan Fungsi
Jumlah
No
Kecamatan
Penduduk
(jiwa)
5.
Peulimbang
9,330
6.
Peudada
22,148
7.
Juli
25,416
8.
Jeumpa
28,390
9.
Kota Juang
42,783
10.
Kuala
15,100
11.
Jangka
25,300
12.
Peusangan
44,148
13.
Psg. Selatan
11,971
14.
Psg. Siblah Krueng
9,320
15.
Makmur
13,295
16.
Gandapura
20,857
17.
Kuta Blang
19,574
KABUPATEN BIREUEN
25
Buku Putih sanitasi Kb. Bireuen
Peran dan Fungsi
Download