VI. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENYUSUN

advertisement
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT
6.1
Identifikasi Tujuan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Melakukan
Kegiatan Supply Chain Management
Perusahaan maupun kegiatan usaha dalam menjalankan aktivitasnya
memiliki tujuan untuk mencapai target yang diinginkan. Dalam kegiatan supply
chain management, perusahaan juga memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan tujuan kegiatan supply chain management perusahaan yang telah
dirancang sebelumnya. Dengan berbagai keunggulan produk dengan segmen dan
target pasar tertentu, kegiatan supply chain management yang dilakukan secara
optimal akan berjalan berkesinambungan dengan fungsi pemasaran yang juga
diharapkan mencapai hasil yang optimal.
Dalam menyusun supply chain management yang tepat untuk Beras SAE ,
maka harus diketahui dan dianalisis terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan supply chain management serta faktor-faktor yang menjadi penyusun
supply chain management. Berdasarkan hasil wawancara dengan Lembaga
Pertanian Sehat maka dapat diketahui beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh
Lembaga Pertanian Sehat dari kegiatan supply chain management, yaitu:
1. Mendapatkan jalur distribusi yang efisien
Kegiatan supply chain management yang dilakukan Lembaga Pertanian
Sehat sebagai suatu lembaga yang menghasilkan produk Beras SAE diharapkan
mampu mendapatkan jalur distribusi yang lebih efisien dari sebelumnya. Artinya
pelayanan yang baik adalah kecepatan dalam penyediaan produk sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, dalam jumlah yang dibutuhkan dan tanpa ada kesalahan.
Selama ini, jalur distribusi yang dilakukan oleh pihak Lembaga Pertanian Sehat
adalah hanya sebatas pengetahuan jalur umum saja tanpa melihat berapa biaya
yang dikeluarkan dan lamanya proses distribusi tersebut. Proses distribusi yang
diakukan belum begitu mementingkan kecepatan yang didistribusikan. Kecepatan
dalam penyediaan produk ini diharapkan menjadi keunggulan yang bersaing di
Lembaga Pertanian Sehat. Bagi konsumen tujuan supply chain management disini
bagaimana konsumen bisa memperoleh produk dengan mudah dan sesuai dengan
yang diharapkan konsumen.
2. Mempertahankan kualitas beras
Pengertian standar kualitas atau mutu tidak lagi hanya sesuai dengan
spesifikasi, tetapi lebih luas dari itu, yaitu segala sesuatu di luar harga yang
dikehandaki oleh konsumen seperti waktu penyerahan, keandalan memenuhi janji,
bentuk atau estetika dan ketahanan produk, keamanan produk, layanan purna jual
dan sebagainya. Selama ini beras SAE yang dihasilkan Lembaga Pertanian Sehat
telah memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI). Bagi Lembaga Pertanian
Sehat, standar kualitas (mutu) Beras SAE ini memberikan kejelasan kualitas yang
diinginkan, begitu juga bagi produsen mendapat kejelasan beras yang harus
mereka hasilkan, sedangkan bagi konsumen mereka mendapatkan beras sesuai
mutu yang diinginkan. Dengan demikian, standar kualitas ini diharapkan akan
tercipta nilai kepuasan transaksi maupun konsumsi.
6.2
Identifikasi Faktor-faktor Penyusun
Management Lembaga Pertanian Sehat
Kegiatan
Supply
Chain
Setelah mengetahui tujuan supply chain management yang ingin dicapai
oleh Lembaga Pertanian Sehat, maka langkah selanjutnya yaitu mengetahui
faktor-faktor penyusun kegiatan supply chain management yang dilakukan oleh
Lembaga Pertanian Sehat. Analisa faktor Supply Chain Management dilakukan
dengan melihat kegiatan pengadaan produk dan jasa sebagai permasalahan yang
lebih luas terbentang sejak pembelian sampai dengan barang jadi diproduksi yang
pada akhirnya digunakan oleh konsumen, maka diketahui faktor-faktor dan
subfaktor yang mempengaruhi Lembaga Pertanian Sehat dalam penyusunan
kegiatan supply chain management yaitu:
1.
Perencanaan (plan)
Analisa pada bagian ini menyangkut segala hal yang berkaitan dengan
kegiatan perencanaan, termasuk mengenai tingkat keberhasilan perencanaan
sejalan dengan realisasinya. Perencanaan (plan) dibuat guna sebagai kerangka
kerja setiap aktifitas Lembaga Pertanian Sehat. Dengan adanya perencanaan,
Lembaga Pertanian Sehat dapat mengukur keberhasilan dari aktifitas yang
dilakukannya. Perencanaan (plan) biasanya dibuat berdasarkan hasil analisis
atupun data-data yang dimiliki oleh Lembaga Pertanian Sehat, baik mengenai
kondisi internalnya maupun eksternalnya.
75
Sub faktor perencanaan yang mempengaruhi kegiatan supply chain
management adalah :
a) Keuangan
Lembaga Pertanian Sehat dalam melakukan perencanaan di kegiatan
supply chain management harus memperhatikan faktor keuangan
secara cermat.
b) Strategi
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep
lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang
disusun. Lembaga Pertanian Sehat membuat strategi apa yang harus
dilakukan dalam perencanaan kegiatan supply chain management.
c) Pengukuran pengontrolan
Setelah semua perencanaan dibuat dan dijalan Lembaga Pertanian
Sehat selalu mengukur apakah semua sudah sesuai dengan yang
diharapkan dan memeriksa kembali apa yang tidak sesuai.
2.
Sumber (source)
Sumber (source) berkaitan dengan perolehan bahan baku untuk proses
produksi perusahaan. Dalam konsep supply chain management, sumber
(source) ini lebih dispesifikasikan kepada hal-hal mengenai penyusunan
strateginya, kegiatan organisasi atau sumber daya manusia (SDM) yang
berkaitan dengan hal perolehan bahan baku, tata cara atau proses dalam
perolehannya teknologi yang digunakan, maupun tentang penilaian resiko
yang menyangkut dalam perolehan bahan baku.
Sub faktor sumber yang mempengaruhi kegiatan supply chain management
adalah :
a)
Strategi
Lembaga Pertanian Sehat menyusun strategi apa yang dilakukan
dalam memperoleh bahan baku produk Beras SAE nya.
b) Organisasi atau SDM
Setelah strategi untuk memperoleh bahan baku dibuat langkah
selanjutnya nya adalah Lembaga Pertanian Sehat menyusun organisasi
76
sederhana, siapa-siapa yang terlibat dalam perolehan bahan baku
tersebut.
c)
Proses
Disini Lembaga Pertanian Sehat melakukan langkah-langkah apa
yang harus dilakukan dalam memperoleh bahan baku tersebut.
d) Teknologi
Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan lingkungan, murah,
dan mudah didapat disekeliling sesuai dengan misi di Lembaga
Pertanian Sehat dalam memperoleh bahan baku yang dibutuhkan.
e)
Penilaian risiko
Memperkirakan risiko seperti apa yang akan dihadapi dalam
memperoleh bahan baku.
3.
Pembuatan (make)
Pada faktor pembuatan (make) terdapat kegiatan produksi. Kegiatan produksi
merupakan alat yang digunakan untuk mengubah masukan sumber daya guna
menciptakan barang atau jasa sebagai keluarannya.
Sub faktor pembuatan yang mempengaruhi kegiatan supply chain
management adalah :
a)
Strategi
Untuk dapat melakukan kegiatan produksi maka harus dibuat suatu
strategi untuk mengatur ketepatan dan kesesuaian proses kegiatan
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
b) Organisasi atau SDM
Adapun strategi yang baik harus didukung dengan sumber daya
manusia maupun struktur organisasi yang tepat.
c)
Proses
Pada kegiatan proses produksi, ketepatan, kesesuaian dan kefesienan
penggunaan alat harus diperhatikan.
d) Ukuran dan kontrol
Pengukuran dan pengontrolan dilakukan agar dapat menilai aktivitasaktivitas sistem produksi.
77
e)
Penilaian risiko
Memperkirakan risiko seperti apa yang akan dihadapi dalam kegiatan
produksi ini.
4.
Agen (agent)
Agen (agent) merupakan bagian dari konsep supply chain. Untuk dapat
mengetahui keberadaan agen, maka pada penelitian ini dilakukan analisa
mengenai segala hal tentang toko yang menjual Beras SAE.
Sub faktor agen yang mempengaruhi kegiatan supply chain management
adalah :
a) Strategi
Strategi berkaitan dengan ada atau tidaknya kerjasama antara agen
dengan pihak Lembaga Pertanian Sehat, penggunaan gudang umum,
ataupun melihat tingkat keberhasilan agen.
b) Organisasi atau SDM
Berguna untuk melihat keadaan organisasi dan sumber daya manusia
yang terdapat dalam toko, melihat apakah terdapat pertemuanpertemuan dengan pihak Lembaga Pertanian Sehat, menilai karyawan
yang diperkerjakan sudah sesuai dengan kriteria atau tidak.
c) Manajemen persediaan barang
Disini melihat lebih jauh bagaimana agen menerapkan manajemen
pada
persediaan
barangnya,
pemeriksaan
stok,
pengontrolan
persediaan barang dan melihat apakah terdapat umpan balik kepada
pembeli.
d) Penilaian risiko
Melihat seberapa banyak sumber daya yang keluar, dan melakukan
penilaian untuk melihat apakah agen melakukan pengintegrasian
antara sistem penyimpanan dengan sistem pesanan yang masuk.
5.
Transportasi (transport)
Sistem transportasi merupakan sistem yang mengatur dan melakukan
pengiriman atau pemindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Jika sistem transportasi dapat efektif dan efesien maka dapat terciptanya
penghematan biaya. Oleh karena itu sistem transportasi harus juga
78
diperhatikan, sehingga terciptanya kesesuaian dan ketepatan penggunaan dan
adanya penghematan waktu.
Sub faktor transportasi yang mempengaruhi kegiatan supply chain
management adalah :
a)
Strategi
Melihat pernyataan misi dan perencanaan strategis oleh sistem
transportasi, melihat adanya ketersediaan data informasi kegiatan
perusahaan dan melihat tingkat keberhasilan sistem trasportasi sejalan
dengan kegiatan perusahaan.
b) Perencanaan
Melihat apakah terdapat perencanaan untuk mengelompokkan
pesanan dan melihat apakah terdapat rencana pemuatan untuk dapat
menentukan waktu pengiriman.
c)
Pengarahan pengiriman
Pada sub faktor ini melihat pembentukan rute dengan pengangkut dan
melihat ada atau tidaknya prosedur yang digunakan dalam
menggunakan rute tersebut.
d) Pemilihan jalan dan tarif pengiriman
Pada sub faktor ini dilihat apakah terdapat proses negosiasi tarif
pengangkutan,
melihat
apakah
terdapat
analisa
pergerakan
transportasi, melihat cara pemberian daftar biaya ke bagian keuangan
dan melihat bagaimana konfirmasi penerimaan atau penolakan
pengiriman diterima dari pengangkut.
e)
Saran pengangkutan, dokumen pengiriman dan pengiriman produk
Melihat bagaimana prosedur pendaftaran, cara penurunan barang,
pemeriksaan sarana sebelum mengangkut.
f)
Evaluasi keberhasilan pengangkut
Sub faktor terkahir ini berguna untuk dapat mengetahui keberhasilan
pengangkut dalam proses pengiriman. Untuk dapat mengetahui
keberhasilan pengangkut dilakukan antara perencanaan sistem
transportasi dengan realisasi pengangkut dalam proses pengiriman.
79
6.
Penjualan (sell)
Penjualan merupakan aktivitas yang memasarkan dan menjual produk yang
dihasilkan ke pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sub faktor penjualan yang mempengaruhi kegiatan supply chain management
adalah :
a)
Strategi
Strategi dilakukan untuk mencapai sasaran penjualan yang diinginkan.
Strategi ini berfungsi untuk memperoleh keberhasilan penjualan
dalam hal melayani pelanggan agar dapat sejalan dengan kegiatan
lembaga lainnya, mengetahui tipe peramalan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan.
b) Organisasi atau SDM
Sub faktor ini melihat apakah terdapat informasi klaim dengan
departemen lain, dilakukannya pengotomatisannya tenaga penjualan
dan apakah organisasi memiliki informasi yang cukup mengenai
pesanan atau kebutuhan pelanggannya.
c)
Proses
Pada sub faktor ini melihat bagaimana cara memeriksa kredit,
bagaimana peramalan permintaan dibuat, bagaimana cara memeberi
pengertian pelanggan terhadap produk yang dapat dikembalikan.
d) Ukuran dan kontrol
Dalam sub faktor ini dilihat bagaimana cara melakukan pengukuran
dan pengontrolan, seperti apakah terdapat kebijakan-kebijakan khusus
terhadap pelanggan, bagaimana Lembaga Pertanian Sehat merespon
produk yang dikembalikan tersebut
e)
Penilaian risiko
Melihat apakah proses penjualan sejalan dengan sumber, bagaimana
keberhasilan pemenuhan pesanan yang ada, apakah Lembaga
Pertanian Sehat khususnya sistem penjualan dapat memenuhi
kebutuhan pasar, bagaimana hasil dari adanya pengintegrasian antara
kegiatan penjualan dengan pemberian layanan terhadap pelanggan.
80
Proses identifikasi yang telah dilakukan bertujuan untuk mempengaruhi
urutan prioritas dari tujuan kegiatan supply chain management, dan faktor mana
yang paling mempengaruhi dalam penyusunan kegiatan supply chain management
di Lembaga Pertanian Sehat. Analisis tujuan dari faktor-faktor penyusun kegiatan
supply chain management dilakukan dengan menyusun hierarki keputusan dengan
empat tingkat. Model struktur hierarki tujuan kegiatan supply chain management
dan faktor-faktor penyusun kegiatan supply chain management di Lembaga
Pertanian Sehat dapat digambarkan pada Gambar 8 sebagai berikut.
81
Identifikasi Faktor-Faktor
Kegiatan Supply Chain
Management Beras SAE
Mendapatkan Jalur Distribusi yg Efesien
Perencanaan
Sumber
Pembuatan
Mempertahankan kualitas Beras
Agen
Keuangan
Strategi
Strategi
Strategi
Organisasi/
SDM
Organisasi
/SDM
Organisasi/
SDM
Organisasi/
SDM
Proses
Proses
Manajemen
persediaan
barang
Pengukuran/
pengontrolan
Teknologi
Penilaian
risiko
Ukuran
dan
kontrol
Penilaian
risiko
Strategi
Penilaian
risiko
Transportasi
Penjualan
Strategi
Strategi
Perencanaan
Organisasi
/SDM
Pengarahan
pengiriman
Pemilihan
jalan dan
tarif
pengiriman
Proses
Ukuran
dan
kontrol
Penilaian
risiko
Sarana
pengangkutan,
dokumen
pengiriman dan
pengiriman
produk
Evaluasi
keberhasilan
pengangkutan
Gambar 8. Model Hierarki Keputusan Kegiatan Supply Chain Management di
Lembaga Pertanian Sehat
82
Keterangan:
Tingkat 1
= Fokus
Tingkat 2
= Tujuan kegiatan supply chain management
 Mendapatkan jalur distribusi yang efesien
 Mempertahankan kualitas beras
Tingkat 3
= Faktor
 Perencanaan
= Segala hal yang berkaitan perencanaan kegiatan
supply chain management
 Sumber
= Berkaitan dengan perolehan bahan baku untuk proses
produksi
 Pembuatan
= Segala aktivitas dalam kegiatan produksi
 Agen
= Berkaitan dengan kerjasama dengan agen penjual
 Transportasi
= Berkaitan dengan pengiriman dan pemindahan barang
 Penjualan
= Segala aktivitas yang memasarkan dan menjual Produk
Tingkat 4
= Subfaktor
 Keuangan
= Segala hal yang berkaitan dengan keuangan di kegiatan
supply chain management
 Strategi
= Segala aktivitas yang berkaitan dalam menyusun strategi
yang akan direncanakan
 Organisasi
= Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dalam pengorganisasian
karyawan dan tenaga kerja
 Proses
= Aktivitas dimana proses pembuatan (produksi) produk
 Teknologi
= Kegiatan yang terkait dengan penggunaan teknologi
 Ukuran
= Aktivitas dimana mengontrol semua kegiatan, mengukur
dan Kontrol
 Penilaian Risiko
apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai standar
= Kegiatan yang memperkirakan risiko apa yang akan
dihadapi
 Manajemen
= Pengaturan barang dan pemeriksaan stok
Persedian Barang
 Perencanaan
= Merencanakan kegiatan transportasi yang hemat biaya
 Pengarahan
= Pembentukan rute yang lebih efesien
Pengiriman
83
 Pemilihan Jalan
= Proses negosiasi tarif pengangkutan
dan tarif pengiriman
 Sarana Pengangkutan, = Melihat bagaimana prosedur pendaftaran,cara
Dokumen Pengiriman,
penurunan barang, pemeriksaan sarana sebelum dan
Pengiriman Produk
mengangkut.
 Evaluasi Keberhasilan = Mengetahui keberhasilan pengangkut dalam proses
Pengangkutan
pengiriman
84
Download