I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang–kacangan termasuk famili Leguminosa atau polongan. Jenis kacang– kacangan yang banyak dikenal oleh masyarakat antara lain kacang merah, kacang kedelai, dan lain-lainnya. Kacang-kacangan merupakan sumber protein yang tinggi (Soedjono, 1995) dan mempunyai daya guna yang luas. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Kacang merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat rendah, mengandung sedikit lemak jenuh, serta bebas kolesterol. Khasiat kacang merah tersebut dapat diperoleh secara sempurna dengan cara pengolahan terlebih dahulu, yaitu dengan perebusan dan perendaman. Perebusan dan perendaman tersebut perlu dilakukan untuk menghilangkan kemampuan kacang merah memproduksi gas dalam usus yang dapat menyebabkan perut kembung (http://aldihilal.student.umm.ac.id /2010/10/07/kandungan-gizi-kacang-merah/). Semua komoditas pertanian pada dasarnya mempunyai sifat higroskopis, yaitu kemampuan bahan menyerap air yang berada di udara sekitarnya dan melepaskan sebagian air yang berada di dalam bahan ke udara. Pengolahan kacang merah dengan cara perebusan atau perendaman dapat mengakibatkan kacang merah terhidrasi sehingga menjadi lunak atau sering disebut masak. Difusi air ke dalam biji-bijian pada proses perendaman membutuhkan waktu yang cukup lama (Engels dkk., 1986 dalam Kashaninejad dkk., 2009). Perendaman biji-bijian pada suhu ruang dengan waktu yang lama dapat menimbulkan mikroba kontaminasi dan dapat berpengaruh terhadap kualitas produk, misalnya warna, rasa, dan bau (Bello dkk., 2004). Metode yang biasa digunakan untuk mempersingkat waktu perendaman yaitu metode perendaman dengan air hangat. Perendaman kacang merah dengan suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan difusivitas kelembaban kacang merah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu perendaman terhadap koefisien difusi air dan sifat fisik kacang merah. Pengaruh suhu perendaman terhadap koefisien difusi air dan sifat fisik kacang merah tersebut dapat digunakan untuk mengetahui suhu dan lama waktu perendaman yang optimum pada suatu proses pengolahan, serta diketahui pula seberapa cepat adsorpsi air dapat dicapai. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu perendaman terhadap koefisien difusi air dan sifat fisik kacang merah (Phaseolus vulgaris L.). C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi pengolahan pangan, khususnya tentang pengaruh suhu perendaman terhadap koefisien penyerapan massa/difusi pada kacang merah serta sifat fisik kacang merah.