LAKIP - DJPPR

advertisement
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang (DJPU) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja
DJPU tahun 2011 sebagai salah satu Unit Eselon I Kementerian Keuangan. LAKIP DJPU
disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta dengan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP diharapkan dapat menjadi wujud
akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas, pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi serta sebagai alat penilaian dan pengendalian dalam rangka memacu
peningkatan kinerja organisasi.
Sejalan dengan proses reformasi birokrasi, indikator keberhasilan yang digunakan
dalam LAKIP DJPU diukur berdasarkan peta strategi (strategy map) DJPU yang disusun
dengan menggunakan metodologi Balanced Scorecard (BSC). Peta strategi tersebut
memetakan setiap Sasaran Strategis (SS) yang akan dicapai dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Setiap SS memiliki ukuran yang
disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan target kinerja yang telah
ditentukan. Pada tahun 2011, DJPU memiliki peta strategi dengan 13 SS dan 26 IKU yang
telah ditetapkan dalam Kontrak Kinerja Direktur Jenderal Pengelolaan Utang dengan
Menteri Keuangan. Pengukuran LAKIP dengan menggunakan IKU diharapkan sekaligus
menjadi bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pencapaian target kinerja dalam
setahun.
Secara best practice, agenda reformasi birokrasi telah memberikan tekanan
sekaligus tantangan yang cukup besar bagi DJPU untuk mampu mengombinasikan
fungsinya sebagai organisasi birokrasi sekaligus sebagai unit yang terkait dengan pasar
keuangan, baik domestik maupun internasional. Pasar keuangan yang berkembang
dengan sangat dinamis dan disertai meningkatnya kompleksitas pekerjaan ini menuntut
DJPU untuk menerapkan prinsip-prinsip good governance secara konsisten serta
meningkatkan kualitas organisasi untuk dapat menjaga kepercayaan pasar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
i
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Dalam menjalankan tugasnya, DJPU telah menetapkan visi, yaitu “Menjadi unit
yang profesional dalam mendukung pembiayaan APBN secara efisien dan aman untuk
menuju kemandirian keuangan negara”. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam 4 misi,
yakni sebagai berikut:
a. Mewujudkan pengelolaan portofolio utang pemerintah yang efektif, transparan,
dan akuntabel dengan strategi yang mengedepankan peningkatan daya dukung
terhadap ketahanan dan kesinambungan fiskal;
b. Mengendalikan pengadaan/penerbitan utang melalui penetapan kapasitas
berutang yang mendukung stabilitas fiskal;
c. Mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional melalui upaya
mengedepankan sumber-sumber dalam negeri
dan pengembangan pasar
keuangan domestik yang efisien dan stabil;
d. Mewujudkan kerjasama internasional dalam rangka memperoleh sumber
pembiayaan alternatif, sekaligus mendukung stabilitas pasar keuangan regional.
Dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan untuk periode tahun 20102014, DJPU diharapkan dapat mencapai target kinerja secara lebih terarah, transparan,
dan akuntabel, serta mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang,
Rahmat Waluyanto
NIP 195610031985101001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
ii
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP DJPU Tahun 2011 disusun sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kinerja DJPU selama tahun 2011. Pada tahun 2011 DJPU telah menetapkan
target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Direktur Jenderal
Pengelolaan Utang dengan Menteri Keuangan yang terdiri dari 13 SS dan 26 IKU. Capaian
SS dan IKU DJPU tahun 2011 adalah: 12 SS dan 24 IKU berstatus hijau atau memenuhi
dan atau di atas target dan 1 SS dan 2 IKU berstatus kuning atau kurang memenuhi target.
Secara garis besar, uraian atas pencapaian Sasaran Strategis beserta IKU DJPU
selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian SS Pembiayaan dalam jumlah yang cukup, efisien, dan aman bagi
kesinambungan fiskal dengan indikator persentase pemenuhan target pembiayaan
melalui utang yang cukup, efisien, dan aman, persentase pencapaian target effective
cost, dan persentase pemenuhan struktur portofolio utang sesuai dengan strategi, pada
tahun 2011 dapat tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun
2011, adalah sebagai berikut:
a. Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang cukup, efisien, dan
aman ditargetkan sebesar ditargetkan sebesar Rp220,46 triliun yang kemudian
berdasarkan APBN-P dan kebijakan Menteri Keuangan direvisi sehingga menjadi
Rp219,96 triliun (100%) dengan realisasi sebesar Rp218,13 triliun (99,17%);
b. Pencapaian target effective cost ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi sebesar
83,50%. Keberhasilan penurunan biaya utang (target effective cost) disebabkan
antara lain, pemilihan instrumen pembiayaan melalui SBN yang tepat, strategi
komunikasi yang efektif dengan pelaku pasar, kondisi fundamental Ekonomi
Indonesia yang baik, likuiditas Pasar SBN yang meningkat di Pasar Perdana
(lelang) maupun Pasar Sekunder, serta membaiknya kondisi risiko kredit
Indonesia;
c. Persentase pemenuhan struktur portofolio utang sesuai dengan strategi
direncanakan sebesar 100%, dengan realisasi sebesar 96,80%. Keberhasilan
indikator ini didukung dengan kegiatan restrukturisasi utang melalui pembelian
kembali sebelum jatuh tempo (buyback) dan pengurangan Utang melalui skema
debt switching.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
iii
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
2. Pencapaian SS transparansi pengelolaan utang dengan indikator persentase publikasi
dalam rangka transparansi pengelolaan utang dapat tercapai dengan baik. Pada tahun
2011,
persentase
publikasi
dalam
rangka
transparansi
pengelolaan
utang
direncanakan sebesar (100%) dengan realisasi sebesar 104,87%.
3. Pencapaian SS akuntabilitas pengelolaan utang dengan indikator opini BPK terhadap
LK BA Pengelolaan Utang dan Hibah relatif dapat tercapai dengan baik. Pada tahun
2011, Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Bagian Anggaran (LK BA) Pengelolaan
Utang dan Hibah Tahun Anggaran 2010 ditargetkan 100% (Wajar Tanpa
Pengecualian/WTP), dengan realisasi 87,50 %, yaitu:
a. LK BA Pengelolaan Utang memperoleh opini WTP (100%); dan
b. LK BA Hibah memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (75%), karena
berdasarkan opini BPK yang disampaikan melalui surat nomor 62/S/IVXV.2/05/2011 tanggal 30 Mei 2011 terdapat pendapatan hibah yang diterima
langsung oleh Kementerian/Lembaga dan belum dapat diyakini kelengkapannya
karena tidak terdapat dokumen sumber.
4. Pencapaian SS kredibilitas pengelolaan utang dengan indikator indeks kepuasan
pengguna layanan dan persentase pembayaran utang tepat waktu, tepat jumlah, dan
tepat sasaran, dapat tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun
2011, adalah sebagai berikut:
a. Indeks kepuasan pengguna layanan ditargetkan sebesar 3,87 (puas) dengan
realisasi 4,02 (sangat puas);
b. Persentase pembayaran utang tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran
ditargetkan 100% dengan realisasi 100%, yaitu telah dilaksanakan secara tepat
waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran (tidak ada denda keterlambatan). Realisasi
pembayaran kewajiban utang pada tahun 2011 sebesar Rp226,73 triliun melalui
3.344 SPM.
5. Pencapaian SS perumusan strategi dan kebijakan pengelolaan utang yang berkualitas
dengan indikator persentase penyediaan peraturan dan keputusan yang mendukung
pengelolaan utang dan persentase penyelesaian dokumen strategi pengelolaan utang
dapat tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun 2011, adalah
sebagai berikut:
a. Persentase penyediaan peraturan dan keputusan yang mendukung pengelolaan
utang ditargetkan sebesar 100% (32 set) dengan realisasi sebesar 143,75% (46 set);
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
iv
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
b. Persentase penyelesaian dokumen strategi pengelolaan utang ditargetkan sebesar
100% dengan realisasi sebesar 100%. Dokumen strategi pengelolaan utang telah
ditetapkan melalui Kepdirjen Nomor KEP-46/PU/2011 tanggal 28 Desember 2011
tentang Strategi Pembiayaan Tahunan melalui utang tahun 2012.
6. Pencapaian SS pengembangan pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid, dengan
indikator tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi dan persentase jumlah nominal
penawaran yang masuk dalam transaksi SBN rupiah terhadap target indikatif dapat
tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun 2011, adalah sebagai
berikut:
a. Tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi ditargetkan sebesar 70% (efektif),
dengan realisasi sebesar 76,32% (efektif). Capaian tersebut diperoleh melalui
penyebaran kuisioner kepada peserta sosialisasi;
b. Persentase jumlah nominal penawaran yang masuk dalam transaksi SBN rupiah
terhadap target indikatif ditargetkan sebesar rata-rata sebesar 151,5% dengan
realisasi sebesar 338,71%. Tingginya penawaran yang masuk disebabkan antara
lain, membaiknya credit story Indonesia dan adanya peningkatan country rating
Indonesia menjadi investment grade, kesesuaian instrumen SBN yang ditawarkan
dengan preferensi investasi investor, sosialisasi kepada investor yang efektif,
calendar of issuance yang terencana secara baik dan diinformasikan/dipublikasikan
tepat waktu, meningkatnya kepercayaan investor atas komitmen Pemerintah
dalam menjaga stabilitas pasar SBN, dan belum pulihnya kondisi perekonomian
global khususnya di Amerika dan Eropa mendorong terus masuknya modal asing
ke pasar SBN domestik.
7. Pencapaian SS pengelolaan portofolio utang yang optimal dengan indikator rasio
beban bunga terhadap rata-rata outstanding utang, akurasi penetapan yield/imbalan
SBN dan biaya pinjaman terhadap benchmark dan persentase pemenuhan target
pembiayaan melalui utang yang bersumber dari dalam negeri, relatif dapat tercapai
dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun 2011, adalah sebagai berikut:
a. Rasio beban bunga terhadap rata-rata outstanding utang ditargetkan sebesar 6,11%
sesuai dengan perubahan target dalam APBN-P dengan realisasi sebesar 5,30%.
Sampai dengan akhir tahun realisasi bunga utang Rp92,08 triliun sedangkan ratarata outstanding utang akhir tahun 2011 adalah Rp1738,76 triliun;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
v
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
b. Akurasi penetapan yield/imbalan SBN dan biaya pinjaman terhadap benchmark
ditargetkan sebesar 100%, dengan realisasi sebesar 95,56%. Capaian tersebut
diperoleh dari rata-rata capaian akurasi antara benchmark yang ditetapkan dengan
yield SBN dan biaya pinjaman;
c. Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui utang yang bersumber dari
dalam negeri ditargetkan sebesar Rp174,33 triliun, realisasi sebesar 99,88%
(Rp174,12triliun).
8. Pencapaian SS pengelolaan kewajiban utang yang efektif dengan indikator persentase
dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu dapat tercapai dengan baik.
Pada tahun 2011, persentase dokumen tagihan yang diverifikasi secara tepat waktu
ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi sebesar 100%, dimana pada tahun 2011
terdapat 6.751 dokumen tagihan/NOP telah diverifikasi secara tepat waktu, yaitu
paling lambat 6 hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.
9. Pencapaian SS monitoring dan evaluasi kepatuhan yang efektif dalam pengelolaan
utang dengan indikator persentase tingkat kepatuhan pengelolaan utang yang sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan pata-rata persentase realisasi janji
layanan unggulan dapat tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada
tahun 2011, adalah sebagai berikut:
a. Persentase tingkat kepatuhan pengelolaan utang yang sesuai dengan ketentuan
dan prosedur yang berlaku ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi sebesar
99,62%;
b. Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan ditargetkan sebesar 100%
dengan realisasi sebesar 100%. Monitoring terhadap pelaksanaan SOP Layanan
Unggulan dilaksanakan pada Direktorat Pinjaman dan Hibah, Direktorat Surat
Utang Negara, Direktorat Pembiayaan Syariah, dan Direktorat Evaluasi,
Akuntansi, dan Setelmen.
10. Pencapaian SS pembentukan dan pembinaan SDM yang berkompetensi tinggi dengan
indikator persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya,
rasio jam pelatihan pegawai DJPU dibandingkan jam kerja, dan persentase
penyusunan Standard Kompetensi Jabatan (Hard Competency), dapat tercapai dengan
baik. Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun 2011, adalah sebagai berikut:
a. Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatannya
ditargetkan sebesar 80% dengan realisasi sebesar 87,83%;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
vi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
b. Rasio jam pelatihan pegawai DJPU dibandingkan jam kerja ditargetkan sebesar
2,18% (10.728 jamlat), dengan realisasi sebesar 2,33% (11.464 jamlat), yang dicapai
melalui 22 jenis pelatihan dari target 20 jenis pelatihan;
c. Persentase
penyusunan
Standar
Kompetensi
Jabatan
(Hard
Competency)
ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi 100% yaitu dengan ditetapkannya
Keputusan Dirjen Pengelolaan Utang Nomor KEP-47/PU/2011 tanggal 29
Desember 2011 tentang Standar Kompetensi Jabatan Hard Competency Eselon III
dan Eselon IV di Lingkungan DJPU.
11. Pencapaian SS penataan organisasi yang andal, dengan indikator Jumlah dokumen
perencanaan dan evaluasi kinerja organisasi, persentase UPR yang menerapkan
manajemen risiko, dan persentase penyelesaian SOP, dapat tercapai dengan baik.
Capaian IKU untuk SS tersebut pada tahun 2011, adalah sebagai berikut:
a. Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja organisasi ditargetkan
sebanyak 4 dokumen dengan realisasi 4 dokumen yaitu, 1 dokumen LAKIP DJPU
Tahun 2010, 1 dokumen Rencana Kinerja Tahunan DJPU Tahun 2011, 1 dokumen
Penetapan Kinerja DJPU Tahun 2011, dan 1 dokumen bahan masukan Rencana
Kerja Kementerian Keuangan;
b. Persentase UPR yang menerapkan manajemen risiko ditargetkan sebesar 60%
dengan realisasi 100% (6 UPR dari 6 UPR);
c. persentase penyelesaian SOP ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi sebesar
100, yang dilaksanakan melalui 2 tahap, yaitu pada tahap I tahun 2011 telah
diselesaikan 143 SOP yang ditetapkan dengan Keputusan Dirjen PU Nomor KEP30/PU/2011 pada tanggal 25 Juli 2011 dan pada tahap II telah disetujui sebanyak
83 SOP oleh Sekretaris Jenderal melalui surat nomor S-2423/SJ/2011 tanggal 30
Desember 2011.
12. Pencapaian SS perwujudan Sistem TIK yang terintegrasi dengan indikator persentase
pengembangan Database Utang yang terintegrasi dapat tercapai dengan baik.
Persentase pengembangan Database Utang yang terintegrasi ditargetkan sebesar 45%
dengan realisasi 45% yang meliputi, pengembangan data warehouse Tahap I (meliputi
penambahan elemen data Pinjaman Dalam Negeri dan data Belanja Hibah) dan
pengembangan sistem aplikasi Tahap I (meliputi dashboard dan sistem pelaporan
disesuaikan dengan kebutuhan user dan perubahan elemen data pada data warehouse).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
vii
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
13. Pencapaian SS pengelolaan anggaran yang optimal dengan indikator persentase
penyerapan DIPA (non belanja pegawai) dan persentase pencapaian penyerapan
anggaran dan kinerja output dapat tercapai dengan baik. Capaian IKU untuk SS
tersebut pada tahun 2011, adalah sebagai berikut:
a. Persentase penyerapan DIPA (non belanja pegawai) ditargetkan sebesar 80%
(Rp77,86 miliar) dari pagu tahun 2011 sebesar Rp97,32 miliar dengan realisasi
sebesar 95,57% (Rp93,02 miliar);
b. Persentase pencapaian penyerapan anggaran dan kinerja output ditargetkan
sebesar 100%, dengan realisasi sebesar 101,54%. Dengan rincian realisasi yaitu
target anggaran (seluruh belanja yang meliputi belanja pegawai, belanja barang,
dan belanja modal yang tercantum pada DIPA) sebesar 100% (Rp112,14 miliar)
dengan realisasi sebesar 95,78% (Rp107,41 miliar) dan target kinerja sebesar 100%
(4.406 output) dengan realisasi sebesar 107,29% (4.727 output).
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar target kinerja DJPU
pada tahun 2011 telah berhasil dicapai. Keberhasilan pencapaian tersebut diupayakan
untuk semakin ditingkatkan, sedangkan untuk beberapa kegiatan yang belum
terlaksana/terdapat permasalahan (pending matters) akan diupayakan untuk dapat
diselesaikan.
Dengan disusunnya LAKIP ini diharapkan dapat memberikan informasi secara
transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi DJPU dan menjadi
umpan balik peningkatan kinerja DJPU pada periode berikutnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
viii
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................................................
IKHTISAR EKSEKUTIF...........................................................................................................
Hal.
i
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................
ix
I.
PENDAHULUAN ........................................................................................................
A. Tugas, Fungsi, Organisasi, dan Sumber Daya Manusia …...............................
B. Mandat yang Diberikan kepada Instansi ............................................................
C. Peran Strategis Instansi .........................................................................................
D. Sistematika Penyajian ............................................................................................
1
1
8
10
13
II.
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA ...................................
A. Rencana Strategis 2010-2014 ...................................................................................
B. Penetapan Kinerja ...................................................................................................
14
14
20
III.
AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN ...........
A. Capaian IKU .............................................................................................................
B. Evaluasi dan Analisis Kinerja ................................................................................
C. Kinerja Lainnya ........................................................................................................
D. Perkembangan Pending Matters Renstra 2010-2014 ............................................
E. Akuntabilitas Keuangan...........................................................................................
24
24
27
104
120
122
IV.
PENUTUP ......................................................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................
124
124
127
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
ix
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Hal.
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1
Best Practise ………....……………………………………………….…...
Bagan 1.2
Proses Bisnis DJPU ……………………………………………………...
Bagan 2.1
Nilai-nilai Kementerian Keuangan ……………………………………
Bagan 2.2
Peta Strategi DJPU Tahun 2011 ………………………………………...
2
3
16
12
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1
Komposisi Pegawai Menurut Golongan……..………………………..
Grafik 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Unit Eselon II.……………………..…..
Grafik 1.3
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan……………..…………………..
Grafik 1.4
Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin………………………….
Grafik 3.1
Ikhtisar Capaian Kinerja DJPU ………………………………………...
Grafik 3.2
Perkembangan Penerbitan SBSN Seri IFR melalui metode lelang
Tahun 2009 – 2011 ……………………………………………………….
Grafik 3.3
Perkembangan Penerbitan SDHI Tahun 2009 – 2011 ………………..
Grafik 3.4
Sebaran Investor Global Sukuk SNI18 Berdasarkan Tipe Investor…
Grafik 3.5
Sebaran Investor Global Sukuk SNI18 Berdasarkan Wilayah ………
Grafik 3.6
Perkembangan penyerapan DIPA (non belanja pegawai) Tahun
2008-2011………………………………………………………………….
Grafik 3.7
Realisasi Penyerapan Anggaran dan Kinerja Output ……………….
Grafik 3.8
Rasio Utang terhadap PDB 2007-2011 ………………………………...
Grafik 3.9
Rasio Utang terhadap PDB di berbagai Negara 2011 dan
Perubahannya 2003-2011………………………………………………
Grafik 3.10 Rasio Defisit APBN terhadap PDB ……………………………………
Grafik 3.11 Penurunan Biaya Utang Indonesia dibandingkan Peer Country……
Grafik 3.12 Penurunan biaya utang (2009-2011) …………………………………..
Grafik 3.13 Volume Perdagangan SBN (2006-2011) ………………………………
Grafik 3.14 Debt Maturity Profile ……………………………………………………..
7
7
8
8
26
37
39
43
43
101
103
106
107
107
111
111
112
113
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Posisi Utang Pemerintah (2006-2011) ...……………………………….
Tabel 2.1
Target Indikator Kinerja Utama Kemenkeu-One Tahun 2011 ……...
Tabel 3.1
Capaian IKU Kemenkeu-One Tahun 2011 ……………………………
Tabel 3.2
Sumber, Target, dan Realisasi Pinjaman Program Tahun 2011 ……
Tabel 3.3
Target dan Realisasi SBN Tahun 2011 ………………………………...
Tabel 3.4
Perbandingan Distribusi Investor Sukuk Ritel Berdasarkan
Wilayah …………………………………………………………………..
Tabel 3.5
Perbandingan Distribusi Investor Sukuk Ritel Berdasarkan
Profesi……………………………………………………………………..
Tabel 3.6
Realisasi Publikasi Tahun 2011…………………………………………
Tabel 3.7
Indeks kepuasan pengguna berdasarkan unsur/dimensi layanan...
Tabel 3.8
Realisasi Pembayaran Utang antara Tahun Anggaran 2006 – 2011...
Tabel 3.9
Realisasi peraturan dan keputusan yang mendukung pengelolaan
utang………………………………………………………………………
Tabel 3.10
Efektifitas edukasi dan komunikasi dalam Sosialisasi Surat Utang
Negara Tahun 2011 …………………………………………………….
Tabel 3.11
Efektifitas edukasi dan komunikasi dalam Sosialisasi Surat
12
22
24
30
31
41
41
51
58
60
63
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
x
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Berharga Syariah Negara Tahun 2011………………………………...
Target dan realisasi pembayaran bunga dan rata-rata
outstanding.................................................................................................
Outstanding Utang, 2006-2011 …………………………………………
Hasil Pengukuran Tingkat Kepatuhan Tahun 2011 ………………….
Hasil Pengukuran Rata-rata persentase realisasi janji layanan
unggulan Tahun 2011 …………………………………………………...
Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi
jabatannya Tahun 2011…………………………………………………..
Realisasi pengembangan Database Utang yang terintegrasi Tahun
2011 ………………………………………………………………………..
Penyerapan DIPA (non belanja pegawai) DJPU Tahun 2011………..
Perkembangan Pembiayaan melalui Utang 2007-2011 ………………
Perkembangan Stok Utang Luar Negeri berdasarkan Mata Uang
(2006-2011) ………………………………………………………………..
Perkembangan Credit Rating Indonesia (2006-2011) ………………...
Pagu dan Realiasi Anggaran Tahun 2011 (per belanja) ……………...
Pagu dan Realiasi Anggaran Tahun 2011 (per programkegiatan)…………………………………………………………………..
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
xi
70
76
77
86
88
90
99
100
105
109
110
122
123
Download