1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Para investor atau penanam modal merupakan pihak yang kelebihan dana
yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan
memiliki keuntungan pada masa yang akan datang. Investasi yang dilakukan
bertujuan agar memperoleh keuntungan (return) yang lebih dari dana yang telah
di investasikan ke perusahaan yang dipilihnya. Investor perlu memiliki tolok ukur
terhadap suatu perusahaan agar dapat mengetahui apakah jika dia akan
berinvestasi pada perusahaan akan mendapatkan keuntungan apabila sahamnya
dijual kembali. Para investor akan bersedia menanamkan dana pada perusahaan
dengan jaminan bahwa dana yang ditamankan dalam posisi aman akan investasi
dan tingkat return yang akan didapatkan. Dalam kegiatan investasi yang
dilakukan pasti membutuhkan informasi tentang perusahaan yang berguna untuk
memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan keuntungan
(return) yang menjadi tujuan utamanya. Return saham yang diperoleh investor
merupakan imbalan yang mereka peroleh dari perusahaan atas investasi yang
dilakukan (Ang, 2007).
Perusahaan yang menyampaikan informasi melalui laporan keuangan
antinya akan diterima oleh para investor sebagai suatu sinyal. Penyampaian
laporan keuangan tersebut berhubungan dengan signaling theory karena informasi
tersebut dibutuhkan investor sebagai suatu analisis tentang kondisi dan prospek
suatu perusahaan dimasa yang akan datang yang bermanfaat sebagai keputusan
1
2
berinvestasi serta memprediksi keuntungan atas investasi yang dilakukan. Dengan
melihat laporan keuangan perusahaan maka para investor mendapatkan informasi
yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan dan hasil kegiatan usaha
yang telah diperoleh perusahaan tersebut. Dari hasil analis tersebut investor dapat
menentukan apakah investasi yang dilakukan tepat pada perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan (return) yang mereka inginkan. Salah satu teknik yang
dapat dilakukan oleh para investor yaitu dengan melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio
keuangan dapat mempengaruhi return saham (Ulupui, 2006). Analisis rasio
keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
berguna
untuk
mengindikasikan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan.
Menurut Ghozali (2005) pelaporan keuangan merupakan tujuan
perusahaan
untuk
menyediakan
informasi
keuangan
bagi
pihak
yang
berkepentingan dan bermanfaat untuk membantu dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Informasi keuangan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan setiap tahunnya yang bertujuan untuk suatu keputusan
bisnis dan ekonomi baik oleh pihak internal maupun eksternal. Bagi pihak internal
dapat memudahkan untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian
control internal lainnya berdasarkan data laporan yang dimiliki perusahaan.
Sedangkan bagi pihak eksternal dan pemegang saham informasi tersebut akan
membantu mengambil keputusan apakah harus menambah modal, mengurangi
atau menjual sahamnya. Dan bagi pihak eksternal lainnya yaitu pemberi pinjaman
akan melihat laporan keuangan perusahaan apakah perusahaan bagus dalam
3
pembayaran kewajiban finansialnya dan tepat waktu dalam pembayarannya.
Selain itu analisis pada rasio-rasio keuangan perusahaan dapat menggali
lebih banyak informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal tersebut
sangat berpengaruh signifikan karena dalam hasil analisis yang didapatkan maka
para investor dapat menentukan apakah investasi akan dilakukan dalam jangka
pendek atau dalam jangka panjang. Dengan melakukan perhitungan menggunakan
rasio-rasio keuangan maka dapat diperoleh kondisi keuangan suatu perusahaan,
hasil yang diperoleh dari kegiatan operasional, kondisi keuangan perusahaan pada
masa yang akan datang (Tuasikal, 2001). Sedangkan menurut Sunarto (2001) para
investor dapat menggunakan laporan keuangan sebagai informasi untuk
memprediksi return, risiko, dan beberapa faktor yang berkaitan dengan aktivitas
investasi yang dilakukan di pasar modal.
Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan return yang
didapatkan investor. Karena merupakan hasil dari investasi yang dilakukan oleh
investor ke perusahaan yang menurutnya memiliki kriteria baik dalam melakukan
investasi. Dalam melakukan investasi di pasar modal dengan membeli saham
sendiri, investor memperoleh pendapatan yang berupa deviden dan capital gains.
Deviden merupakan pendapatan atau keuntungan yang diperoleh investor apabila
perusahaan menghasilkan laba dari hasil kegitan perusahaan yang dilakukan dan
diperoleh selama saham tersebut masih dimiliki oleh investor. Sedangkan capital
gains merupakan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh para investor karena
harga jual saham lebih tinggi dibandingkan harga belinya. Para investor
4
mendapatkan capital gains yang merupakan selisih antara harga beli saham dan
harga jual saham.
Kurangnya informasi yang didapatkan oleh para investor dalam
melakukan analisis maka akan menghasilkan keputusan yang tidak tepat dalam
mengambil
keputusan
berinvestasi.
Sehingga
para
investor
harus
mempertimbangkan dan memahami laporan keuangan perusahaan dan rasio-rasio
yang dapat membantu kemudahan dalam melakukan investasi. Antara lain rasiorasio keuangan yang menghitung return yang diharapkan. Dalam hal ini para
investor akan lebih mudah memahami laporan keuangan yang mencerminkan
kondisi perusahaan dimasa yang akan datang. Para investor dapat menggunakan
perhitungan rasio-rasio seperti rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio
pasar yang dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam memprediksi
keuntungan (return).
Dalam rasio profitabilitas dapat digunakan untuk menilai apakah suatu
perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memiliki kemampuan dalam mencari
keuntungan. Rasio profitabilitas juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memprediksi harga saham yang berpengaruh terhadap return saham. Informasi
yang diperoleh dari analisis ini dapat memberikan gambaran seberapa tingkat
ukuran efektifitas manajemen perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan besarnya laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili
oleh Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).
5
Menurut Ang (1997) Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
terpenting yang digunakan untuk memprediksi return saham. Return On Asset
(ROA) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total
asset. Return On Asset (ROA) mencerminkan kemampuan suatu perusahaan
dalam memperoleh laba bersih suatu perusahaan dari total aset yang digunakan
untuk operasional perusahan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan bahwa perusahan semakin efektif dalam memanfaatkan aset
perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasinya (Stella, 2009).
Rasio profitabilitas lainnya yaitu Return On Equity (ROE) merupakan
rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri.
Return On Equity (ROE) merupakan ukuran perusahaan untuk menghasilkan
tingkat pengembalian bagi investor dalam menghasilkan keuntungan dengan
menggunakan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang
saham maka berpengaruh terhadap saham tersebut untuk dibeli oleh para investor.
Semakin banyak minat investor untuk membeli suatu saham perusahaan yang
menyebabkan harga saham juga akan mengalami kenaikan maka return yang
diharapkan juga akan semakin tinggi (Ang, 1997).
Rasio solvabilitas yang sering digunakan dalam mengukur return saham
adalah Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) dapat
menggambarkan bagaimana suatu perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannyan dengan menggunakan kekayaan perusahaan atau modal sendiri
untuk membayar hutang perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) dapat
6
mempengaruhi kinerja perusahaan dan mengakibatkan apresiasi dan depresiasi
terhadap harga saham dan diikuti dengan perubahan return saham. Dengan
menghasilkan nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang semakin besar dalam suatu
perusahaan maka menandakan bahwa suatu perusahaan dalam struktur
permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap
ekuitas. Rasio ini mencerminkan perusahaan dalam memanfaatkan dana pinjaman
atau hutang yang besar dengan kendali perusahaan yang dipegang oleh pemilik
usaha. Perusahaan yang memanfatkan hutang dalam menjalankan kegiatan usaha
dan mengalami keuntungan maka para investor juga akan mengalami peningkatan
return saham karena perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi
dibandingkan dengan hutang perusahaan.
Diantara rasio-rasio keuangan para investor juga dapat menggunakan
rasio pasar atau saham yang merupakan rasio keuangan yang dapat diapakai
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Rasio pasar atau rasio
saham merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur nilai saham (Cahyo,
2000). Rasio pasar yang berkaitan dengan pengembalian investasi adalah Earning
Per Share (EPS) dan Price Earning ratio (PER). Laba suatu perusahaan bisa
digunakan sebagai dasar penentuan pembiayaan dividen atas kenaikan nilai saham
suatu perusahaan di masa yang akan datang. Maka dari itu para investor selalu
memperhatikan angka Earning Per Share (EPS) pada laporan keuangan
perusahaan. Karena pendapatan per saham atau Earning Per Share (EPS) suatu
perusahaan biasanya selalu menjadi perhatian para investor dan manajemen
karena Earning Per Share (EPS) menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan atau
7
keuntungan (return) di setiap lembar saham suatu perusahaan. Earning Per Share
(EPS) merupakan suatu perbandingan antara laba bersih atau pendapatan yang
dihasilkan dengan jumlah saham yang beredar. Dengan menggunakan rasio
Earning Per Share (EPS) dapat mengukur berapa besar dividen per lembar saham
yang akan dibagi kepada para investor setelah dikurangi dengan dividen bagi para
pemilik saham (Alwi, 2003). Semakin tinggi Earning Per Share (EPS) suatu
perusahaan maka para investor yang akan membeli saham perusahaan tersebut
yang menyebabkan harga saham tinggi dan menghasilkan return atau keuntungan
yang besar pula. Dan apabila Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan
mengalami penurunan maka harga saham akan ikut menurun dan hal tersebut akan
diikuti dengan perubahan return sahamnya.
Rasio pasar lain yang dapat digunakan adalah Price Earning Ratio (PER)
yang mengukur rasio harga saham terhadap laba bersih per lembar sahamnya.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2007) semakin tinggi rasio Price Earning Ratio
(PER) maka semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh pemodal atau
investor. Karena dalam Price Earning Ratio (PER) dapat diketahui bagaimana
pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
Dengan melakukan analisis Price Earning Ratio (PER) dapat diketahui apakah
harga saham suatu perusahaan termasuk harga saham yang murah, wajar atau
mahal. Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga pasar
suatu saham (market price) dengan laba per lembar saham atau Earning Per Share
(EPS). Price Earning Ratio (PER) sangat penting karena nilai yang dihasilkan
oleh Price Earning Ratio (PER) menunjukkan harga saham perusahaan bernilai
8
berapa kali dari laba per lembar saham atau eraning per share (EPS). Saham
Price Earning Ratio (PER) yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tumbuh
pesat secara efektif (Cahyo, 2000).
Dalam melakukan analisis dalam pemilihan perusahaan mana yang
mampu memberikan return
yang diinginkan oleh para investor, maka rasio
keuangan yang telah dijabarkan diatas mampu memberikan informasi mengenai
kondisi
keuangan
perusahaan.
Menurut
Tendelilin
(2001:13)
investasi
memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor paling produktif yang ada di
pasar. Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property dan real
estate dengan alasan dalam sektor ini merupakan sektor yang memiliki
pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dalam perkembangan investasi
saat ini. Sektor property dan real estate sangat booming karena prospek bisnis
properti dan real estate yang menjanjikan di masa yang akan datang. Hal tersebut
dapat dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk yang semakin bertambah yang
ditandai dengan semakin maraknya pembangunan perumahan, apartemen,
perkantoran dan perhotelan. Hal ini yang membuat perusahaan property dan real
estate sebagai salah satu sektor yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang
tinggi dalam berinvestasi. Karena dengan keuntungan yang diperoleh dari para
investor maka perusahaan juga dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan
dan dapat menaikkan harga saham, maka semakin tinggi harga saham suatu
perusahaan semakin tinggi pula return saham yang diperoleh investor.
Dengan menggunakan perhitungan menggunakan rasio-rasio keuangan
sebagai alternatif yang bermanfaat dan berpengaruh penting bagi perusahaan dan
9
bagi investor dalam memprediksi return saham dengan menghubungkan kegiatan
operasional perusahaan, maka hasil analisis dapat digunakan oleh para investor
sebagai acuan dalam menentukan keputusan bisnis. Oleh karena itu peneliti
melakukan
penelitian
dalam
bentuk
skripsi
dengan
judul
“Pengaruh
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham ”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham perusahaan
yang go publik di Bursa Efek Indonesia ?
2.
Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang
go publik di Bursa Efek Indonesia ?
3.
Apakah rasio pasar berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang
go publik di Bursa Efek Indonesia ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap return saham perusahaan
property dan real estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20112013.
2.
Untuk menguji pengaruh solvabilitas terhadap return saham perusahaan
property dan real estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20112013.
10
3.
Untuk menguji pengaruh rasio pasar terhadap return saham perusahaan
property dan real estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20112013.
1.4
Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dinyatakan
dalam penelitian ini mengenai temuan empiris tentang pengaruh rasio
profitabilitas, solvabilitas, dan rasio pasar yang dapat membantu investor untuk
memprediksi return saham suatu perusahaan. Maka diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain:
1.
Kontribusi Praktis
Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang perkembangan suatu perusahaan dan masukan kepada para pemodal atau
para investor dalam mebuat keputusan untuk melakukan investasi dengan baik
kepada perusahaan yang akan dipilihnya, serta dalam mengelola portofolio saham
yang dimiliki melalui analisis laporan keuangan yang dilakukan.
2.
Kontribusi Teoretis
Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan tambahan
masukan dan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
selanjutnya. Serta dapat memperluas teori-teori dan analisis lain tentang Pengaruh
Profitabilitas,Solvabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham.
3.
Kontribusi Kebijakan
Dalam hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para investor
dan perusahaan. Dengan melihat hasil pengamatan dan penelitian ini diharapkan
11
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dan calon
investor dalam keputusan bisnis yaitu pada saat akan melakukan pembelian saham
perusahaan, apakah tetap mempertahankan atau menjual saham perusahaan
dengan pertimbangan analisis yang dilakukan guna mendapatkan return saham
yang diinginkan. Bagi perusahaan penelitian ini dapat digunakan sebagai saran
oleh pihak manajemen perusahaan agar lebih menjaga dan memperhatikan rasiorasio keuangan perusahaan terutama yang berhubungan dengan return perusahaan.
Hal tersebut akan membuat perusahaan akan lebih berkembang karena dapat
mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis laporan
keuangan yang digunakan sebagai acuan suatu informasi yaitu menggunakan
analisis rasio keuangan seperti rasio profitabilitas (Return On Asset dan Return On
Equity), rasio solvabilitas (Debt to Equity ratio), dan rasio pasar (Earning Per
Share dan Price Earning Ratio) terhadap Retur saham perusahaan property dan
real estate yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011, 2012, 2013.
Download