pendahuluan

advertisement
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang dapat
memberikan pengaruh positif kepada inangnya saat dikonsumsi dalam
jumlah yang memadai (FAO/WHO, 2002). Kebutuhan pangan fungsional
yang mengandung probiotik secara konsisten terus meningkat karena
kesadaran masyarakat tentang manfaat makanan yang baik bagi kesehatan
pencernaan, pencegahan penyakit dan pengobatan (Chapman et al., 2011;
Cimperman et al., 2011; Rook and Brunet, 2005). Strain bakteri dari
golongan bakteri asam laktat merupakan kelompok mikrobia yang sering
dikembangkan menjadi probiotik (Young Ng et al., 2015).
Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri gram positif yang
diklasifikasikan ke dalam ordo Lactobacillales. Kelompok ini dicirikan
sebagai mikrobia obligat fermentatif yang mampu memproduksi asam laktat
sebagai produk utama. Bakteri asam laktat membutuhkan nutrien khusus
untuk dapat hidup. Kelompok bakteri ini sering ditemukan berasosiasi
dengan lingkungan yang mengandung nutrien untuk tumbuh baik tubuh
hewan, tumbuhan, dan berbagai jenis makanan. Beberapa strain bakteri
asam laktat yang mampu berkoloni di dalam sistem pencernaan manusia dan
hewan banyak digunakan sebagai probiotik (Dunne et al., 1999; Ouwehand
et al., 2002).
Kelompok bakteri asam laktat yang diisolasi dari makanan
fermentasi di berbagai wilayah negara diketahui memiliki potensi sebagai
probiotik dan memiliki kemampuan untuk memproduksi kandungan yang
bermanfaat bagi kesehatan dalam suatu makanan serta sediaan bidang
farmasi
(Bautista-Gallego et al., 2013; Monteagudo-Mera et al., 2012;
Tham et al, 2012). Konsumsi probiotik membawa manfaat baik bagi
kesehatan sistem pencernaan seperti meringankan gejala diare dan
meningkatkan sindrom iritasi pada usus besar, lactose intolerance, serta
memiliki sifat- sifat antibakteria (Lye et al., 2009). Hasil studi sebelumnya
juga menyebutkan bahwa konsumsi probiotik dari Lactobacillus casei 2W
1
yang merupakan kultur murni dari Technology Center of Bright Dairy and
Food Co., Ltd., Shanghai, China) dan L. rhamnosus Z7 yang diisolasi dari
feses manusia dapat mengkontrol diabetes dan mengurangi kadar gula darah
(Chen et al., 2014).
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui potensi
probiotik bagi kesehatan. Dari hasil penelitian Rahmawati (2015) dan
Suryani (2016) diketahui bahwa bakteri asam laktat yang diisolasi dari
Ganoderma lucidum (Curt. Ex Fr.) Karst. dan Muntingia calabura mampu
menghasilkan senyawa penghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Senyawa
tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu mengontrol kadar gula bagi
penderita diabetes. Untuk dapat beraksi sebagai inhibitor enzim αglukosidase, maka bakteri asam laktat harus mampu mencapai bagian usus
halus di dalam sistem pencernaan. Oleh karena itu, bakteri asam laktat harus
memiliki kemampuan dan memenuhi syarat-syarat sebagai probiotik agar
dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor enzim α-glukosidase.
Untuk dapat dikembangkan menjadi probiotik, bakteri asam laktat
harus dapat bertahan dalam kondisi asam dan enzim-enzim pencernaan di
dalam lambung serta tahan terhadap garam-garam empedu pada usus kecil
(Hyronimus et al., 2000; Argyri et al., 2013). Tingkat keasaman yang tinggi
di dalam lambung dan konsentrasi komponen empedu yang tinggi di dalam
usus menjadi faktor utama yang mempengaruhi seleksi strain di dalam
sistem pencernaan inang (Hyronimus et al., 2000). Kask et al (2003)
melaporkan bahwa kondisi pada saluran pencernaan mengandung sekitar
0,3% garam- garam empedu, 10 mg/ 10 mL pepsin, dan 10 mg/ mL tripsin.
Kondisi tersebut menjadi kriteria dalam pre-seleksi ketahanan suatu strain
untuk dijadikan probiotik. Karakteristik tersebut dapat diamati melalui
penelitian secara in vitro sebagai tahap seleksi strain (Salminem et al.,
1996). Penelitian secara in vitro telah banyak dikembangkan dan
diaplikasikan untuk seleksi strain yang berpotensi sebagai probiotik. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui potensi
strain bakteri asam laktat yang telah diisolasi dari Ganoderma lucidum
2
(Curt. Ex Fr.) Karst. dan Muntingia calabura sebagai probiotik melalui
pengujian ketahanan di dalam sistem pencernaan.
A.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang di
atas adalah bagaimana ketahanan strain bakteri asam laktat yang telah
diisolasi dari Ganoderma lucidum (Curt. Ex Fr.) Karst. dan Muntingia
calabura terhadap aktivitas gastric juice, duodenal juice, dan intestinal juice
di dalam saluran pencernaan melalui pengujian secara in vitro?
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketahanan strain bakteri
asam laktat yang telah diisolasi dari Ganoderma lucidum (Curt. Ex Fr.)
Karst. dan Muntingia calabura terhadap aktivitas gastric juice, duodenal
juice, dan intestinal juice di dalam saluran pencernaan secara in vitro.
C.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
ketahanan bakteri asam laktat yang telah diisolasi dari Ganoderma lucidum
(Curt. Ex Fr.) Karst. dan Muntingia calabura terhadap gastric juice,
duodenal juice, dan intestinal juice di dalam saluran pencernaan. Seleksi
ketahanan bakteri asam laktat dapat digunakan untuk menentukan apakah
bakteri asam laktat yang telah diisolasi dari Ganoderma lucidum (Curt. Ex
Fr.) Karst. dan Muntingia calabura perlu diteliti lebih lanjut sehingga dapat
dikembangkan sebagai probiotik. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dikaji sebagai alternatif mengontrol penyakit diabetes
melitus tipe 2 dengan jumlah penderita yang cukup tinggi di negara
Indonesia.
3
Download