Fosaprepitant Dosis Tunggal Kombinasi dengan Anti

advertisement
BERITA TERKINI
Fosaprepitant Dosis Tunggal Kombinasi dengan
Anti-emetik Lain Disetujui oleh US FDA
secara acak mendapat fosaprepitant 150
mg IV dosis tunggal, 30 menit sebelum
MEC atau plasebo dengan ondansetron
dan dexamethasone hari 1. Pada kelompok
kontrol, pasien mendapat ondansetron hari
ke-2 dan 3 setiap 12 jam sementara kelompok
fosaprepitant mendapat plasebo.
Endpoint primernya adalah respons komplit/
CR (tidak ada muntah dan tidak menggunakan
rescue medication) pada fase lambat (25-120
jam) dan keamanan. Hasilnya tampak pada
tabel: (n= 1000)
Tabel. Perbandingan hasil antar kelompok
Parameter
Kelompok
Fosaprepitant
Kelompok
Kontrol
Nilai p
CR (%)
Fase lambat
78,9
68,5
<0,001
Fase overall
77,1
66,9
<0,001
Fase akut
93,2
91,0
0,184
Pasien - tidak
muntah
82,7
72,9
<0,001
Pasien - tidak
mual
83,2
77,9
0,03
Fase Overall (%)
P
ada bulan Februari 2016, FDA
menyetujui supplemental new drug
application (sNDA) untuk injeksi
tunggal fosaprepitant dimeglumine, dalam
kombinasi dengan obat antiemetik lain
untuk pencegahan mual dan muntah tipe
lambat pada pasien dewasa yang mendapat
kemoterapi potensi emetogenik sedang inisial
dan berulang.
Fosaprepitant
dimeglumine
merupakan
phosphorylated analog aprepitant larut
air, formulasi prodrug antagonis reseptor
neurokinin-1 (NK1) oral aprepitant, yang
dikonversi secara cepat menjadi aprepitant
setelah pemberian intravena. Aprepitant
menghambat aktivitas substansi P pada
reseptor NK1 di otak, yang berperan dalam
gejala tipe lambat. Fosaprepitant (115 mg) telah
disetujui sebagai alternatif aprepitant oral 125
mg yang diberikan hari 1 pada regimen 3 hari.
Penggunaan formulasi intravena memberikan
potensi manfaat untuk pasien yang tidak
dapat menoleransi pemberian antiemetik oral
selama episode mual atau muntah.
Persetujuan oleh FDA didasarkan pada
temuan uji klinik fase III yang menunjukkan
perlindungan lebih besar dari mual dan
muntah tipe lambat setelah pemberian
kemoterapi potensi emetogenik sedang
dibandingkan regimen kontrol aktif. Pasien
yang mendapat ≥1 kemoterapi potensi
emetogenik sedang (MEC) non-AC hari 1
Efek samping (semua derajat) yang paling
sering dilaporkan adalah fatigue, diare, dan
konstipasi. Tidak dilaporkan kasus nyeri
pada tempat infus, eritema, atau indurasi.
Persetujuan injeksi fosaprepitant memberikan
pilihan intravena dosis tunggal yang baru,
dikombinasikan dengan obat anti-muntah
lain, untuk pencegahan mual dan muntah
tipe lambat.
Simpulan uji klinik ini adalah fosaprepitant dosis
tunggal yang ditambahkan pada antagonis
reseptor serotonin dan dexamethasone
ditoleransi dengan baik dan menunjukkan
kontrol CINV superior terkait dengan MEC
non-AC. (HLI)
REFERENSI :
1.
Hoffman J. Single-dose fosaprepitant approved for prevention of delayed CINV during MEC. Cancer Therapy Advisor [Internet]. 2016 Feb 4 [cited 2016 Feb 15].
Available from: http://www.cancertherapyadvisor.com/general-oncology/chemotherapy-nausea-cinv-fosaprepitant-prevention-treatment/article/471402/
2.
Weinstein C, Jordan K, Green S, Camacho E, Khanani S, Beckford-Brathwaite E, et al. Single-dose fosaprepitant for the prevention of chemotherapy-induced nausea
and vomiting associated with moderately emetogenic chemotherapy: Results of a randomized, double-blind phase III trial. Ann Oncol. 2015.
3.
Langford P, Chrisp P. Fosaprepitant and aprepitant: An update of the evidence for their place in the prevention of chemotherapy-induced nausea and vomiting.
Core evidence 2010;5:77-90.
456
CDK-241/ vol. 43 no. 6 th. 2016
Download