PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP
KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN RUMAH SAKIT
Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nama : Christian Susanto
NIM : 002214251
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 Maret 2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
 Kita belajar dari kegagalan bukan dari kesuksesan, tiada
keberhasilan tanpa kesungguhan
 Lembut dalam perkataan, tegas dalam tingkah laku
Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
 Orang tua dan saudara-sudariku tercinta yang selalu mendoakan
serta dengan kasih sayang, kesabaran, mencurahkan segala daya,
upaya dan kemampuannya
 Untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN
PASIEN DAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN RUMAH SAKIT
Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta
Christian Susanto
Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relationship marketing
terhadap kepuasan pasien dan keluarga pasien. Penelitian ini dilakukan pada pasien
dan keluarga pasien rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis linier berganda untuk menjawab tujuan
penelitian.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa: (1). Ada pengaruh signifikan
relationship marketing terhadap kepuasan pasien dan (2). Ada pengaruh signifikan
relationship marketing terhadap kepuasan keluarga pasien.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF RELATIONSHIP MARKETING TO THE
SATISFACTION OF PATIENT AND THEIR RELATIVES
A Study Case In Panti Rapih Hospital Yogyakarta
Christian Susanto
Sanata Dharma University
2007
The purpose of the research was to find out the influence of relationship
marketing to the satisfaction of patient and their relatives. The research conducted at
Panti Rapih Hospital Yogyakarta. The technique of data analysis was regression
multiple linier.
The result of the research indicated that: (1). There was significant influence
of relationship marketing to the satisfaction of patience and (2). There was significant
influence of relationship marketing to the satisfaction of patience relative.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : PENGARUH
RELATIONSHIP
MARKETING
TERHADAP
KEPUASAN
PASIEN
DAN
KELUARGA PASIEN RUMAH SAKIT, Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak akan dapat
terlaksana dengan baik tanpa bantuan moril dan materil dari semua pihak yang dengan
tulus dan ikhlas untuk membantu. Untuk itu, pada kesempatan ini izinkan penulis
untuk mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Bapak G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Kaprodi Manajemen
3. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA., selaku pembimbing I, yang telah
meluangkan waktunya dengan kesabaran memberikan bimbingan, arahan,
masukan dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu MT. Ernawati, SE, MA., selaku pembimbing II, yang telah meluangkan
waktunya dengan kesabaran memberikan bimbingan, arahan, masukan dalam
penyusunan skripsi.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi yang telah membantu
penulis selama menempuh kuliah.
6. Orang tua serta saudara-saudariku yang tercinta atas segala doa, perhatian,
dukungan dan kasih sayangnya.
7. Bpk. Thomas sek., Amang Gode sek., Papa Ti, Ansel, Heri, Jon, Tian dan
Beben.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Pa Jois sek., Pa Sil, Mas Retno, Oka, Pa No, Olan, No tan, Jero, Aston, Mas
Itong, Mas Ibon, Tata Besa Ipe (Alm), Pa Yono, Yoan, Dipo, Mba Yuyun dan
nona Jean.
9. Om Bino, Om andi, Mba Erna, Barto, dan Narsi.
10. Kalis, Osias, Faris, Wiliam, Berni, Sam, Piter, Polce dan Encik.
11. Amang Sil, Kim, Papa Fik, Riki, Icen, Flori, Bambang dan Pipo.
12. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan dorongan selama ini.
Penulis
menyadari
keterbatasan-keterbatasan
yang
ada,
sehingga
dalam
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata, dengan segala
hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini berguna atau
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………..
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………...........
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………
iv
ABSTRAK ..........................................................................................................
v
KATA PENGANTAR .......................................................................................
vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................
vii
BAB I
1
BAB II
: PENDAHULUAN……………………………………………….
A.
Latar Belakang ...................................................................
1
B.
Rumusan Masalah…...…………………………………...
3
C.
Batasan Masalah........…………………………….............
3
D.
Tujuan Penelitian…..……………………………………..
4
E.
Manfaat Penelitian………………………………………..
4
F.
Sistematika Penulisan…………………………………….
5
: LANDASAN TEORI....................................................................
7
A.
Pemasaran………………………………………………...
7
1. Pengertian Pemasaran…………………………….
7
2. Manajemen Pemasaran ………………………….
9
3. Konsep Pemasaran………………………………
10
B.
Perilaku Konsumen………………………………………
13
C.
Relationship Marketing…………………………………..
13
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pertalian..................................................................
15
2. Empati.....................................................................
15
3. Timbal balik............................................................
16
4. Kepercayaan...........................................................
17
D.
Pengertian Kepuasan Pelanggan.........................................
17
E.
Teori dan Model Kepuasan Pelanggan...............................
19
1. Teori Ekonomi Mikro.............................................
19
2. Perspektif Psikologi dari Kepuasan Pelanggan......
19
3. Konsep Kepuasan Pelanggan dari Perspektif
TQM.......................................................................
22
Pengukuran Kepuasan Pelanggan.......................................
22
1. Sistem Keluhan dan Saran......................................
22
2. Ghost shopping.......................................................
23
3. Lost Customer Survice............................................
23
4. Survey Kepuasan Pelanggan...................................
23
G.
Pengertian Pasien Rawat Inap dan Keluarga pasien...........
23
H.
Pengaruh
F.
Relationship
Marketing
dengan
Kepuasan konsumen……………………………………...
24
Hipotesis Penelitian………………………………………
24
: METODE PENELITIAN………………………………………
26
I.
BAB III
Antara
A.
Jenis Penelitian...................................................................
26
B.
Waktu dan lokasi penelitian...............................................
26
C.
Subyek dan Obyek Penelitian.............................................
26
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
BAB V
BABVI
D.
Variabel Penelitian.............................................................
27
E.
Populasi dan Sampel...........................................................
30
F.
Teknik Pengambilan Sampel..............................................
30
G.
Data yang Dibutuhkan........................................................
31
H.
Metode Pengumpulan Data................................................
32
I.
Teknik Pengujian Instrumen...............................................
32
J.
Teknik Analisis Data..........................................................
33
: GANBARAN UMUM PERUSAHAAN……………………….
38
A.
Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta….
38
B.
Profil Rumah Sakit Panti Rapih …………………………
43
C.
Visi dan Misi Rumah Sakit Panti Rapih…………………
47
D.
Manajemen Personalia dan SDM………………………..
48
E.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan…………………
55
: ANALISIS DATA dan PENBAHASAN………………………
56
A.
Persiapan Penelitian………………………………............
56
B.
Pelaksanaan Penelitian…………………………………...
59
C.
Hasil Penelitian…………………………………………...
59
D.
Pembahasan………………………………………………
67
: PENUTUP……………………………………………………….. 71
A.
Kesimpulan……………………………………....
71
B.
Saran…………………………………………….
73
C.
Keterbatasan…………………………………….
73
DAFTAR PUSTAKA
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian dari Perusahaan
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Tabulasi Data
Lampiran 4 : Data Uj Coba
Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5 : Hasil Regresi
Lampiran 6 : Tabel Uji Significant
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia mengalami proses perkembangan dan perubahan yang
sangat pesat dan hal ini dialami oleh seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu
dari aspek itu adalah dalam dunia perdagangan (pemasaran) yang juga mengalami
persaingan yang sangat ketat (hypercompetitive). Selain itu kondisi pasar juga
semakin terbagi-bagi, daur usia produk yang semakin pendek dan perilaku
konsumen yang selalu berubah-ubah menuntut peranan pemasaran yang sangat
penting. Keadaan seperti ini memberikan peluang bagi setiap konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya dengan begitu banyak pilihan sesuai dengan
keinginannya. Karena itu konsentrasi pemasaran tidak lagi sekedar bagaimana
produk itu telah sampai pada pelanggan tetapi lebih fokus kepada apakah produk
itu telah dapat memenuhi permintaan pelanggan (Prasasti, Chaniago, dan Sutarso,
2003: 127).
Untuk itu, begitu banyak alternatif pendukung yang dilancarkan perusahaan
atau organisasi, salah satunya adalah relationship marketing, yaitu prinsip
pemasaran yang menekankan dan berusaha untuk menarik dan menjaga hubungan
baik jangka panjang dengan pelanggan, supplier, dan distributor. Relationship
marketing dalam ilmu pemasaran relatif baru dan jarang dilakukan penelitian
mengenai pendekatan tersebut. Strategi pemasaran yang sering digunakan adalah
pemasaran transaksional. Kresnaya (2001), mengemukakan tentang evolusi
pemasaran dimana pada tahun 1970-an perusahaan atau organisasi lebih banyak
menggunakan pemasaran transaksional, yang menekankan pada direct marketing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu melalui katalog, iklan, penjualan langsung, dan lain-lain. Setelah itu, pada
tahun 1980-an banyak digunakan pendekatan customer relationship management
(CRM) yang merupakan pengembangan dari relationship marketing.
Dalam penelitian Yau et. Al (dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso, 2003), Yau
menentukan empat hal dalam relationship marketing yang harus dilakukan
perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan. Relationship marketing tersebut
mencakup variabel pertalian, empati, timbal balik, dan kepercayaan.
Pertalian merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi
untuk menciptakan pertalian konsumen dengan perusahaan dan usaha untuk
membangun hubungan yang erat dengan pelanggan. Menurut Golis (1993 : 3),
empati adalah sebuah pendekatan dengan memahami pelanggan secara baik
melalui kemampuan untuk menangkap atau memahami sudut pandang orang lain.
Timbal balik adalah salah satu dimensi relationship marketing yang menyebabkan
salah satu pihak memberikan timbal balik atau memberikan atas apa yang telah
didapat dan memberikan sepadan dengan yang diterima. Sedangkan menurut
Garbarino dan Johnson (1999), pengertian kepercayaan adalah sikap individu
yang mengacu pada keyakinan konsumen atas kualitas keandalan jasa yang
diterimanya.
Pada dunia rumah sakit yang ada sekarang ini juga mengalami persaingan
sangat ketat, maka dari itu kalangan rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
pelayanan demi kepuasan pasien dan keluarga pasien. Kepuasan pasien dan
keluarga pasien tersebut dapat dicapai bila kinerja suatu rumah sakit sangat baik.
Kinerja tersebut dapat diukur dengan menerapkan berbagai strategi. Salah satu
diantaranya dengan menerapkan relationship marketing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti
pasien yang menggunakan jasa rumah sakit dengan judul “ Pengaruh Relationship
Marketing Terhadap Kepuasan Pasien dan Keluarga pasien Rumah Sakit”.
Dengan mengambil studi kasus di Rumah sakit Panti Rapih.
B. Rumusan masalah
1. Apakah relationship marketing berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat
inap di rumah sakit Panti Rapih?
2. Apakah relationship marketing berpengaruh terhadap kepuasan keluarga
pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih?
C. Batasan Masalah
Kepuasan pasien dan keluarga pasien pada suatu rumah sakit dapat diukur
atau
diketahui
dengan
menerapkan
strategi-strategi
pemasaran
yang
mempengaruhinya. Strategi-strategi tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lain. Salah satu diantaranya adalah penerapan relationship marketing.
Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi permasalahan yang akan diteliti
ke dalam beberapa hal berikut :
1. Pasien yang akan diteliti adalah individu-individu yang mengalami rawat inap
di rumah sakit Panti Rapih sekurang-kurangnya 2 hari di kamar kelas II atau
kelas III yang berusia antara 18-50 tahun.
Pasien yang akan diteliti sesuai dengan waktu penelitian, yaitu: pada bulan
Januari 2007
2. Keluarga pasien yang akan diteliti adalah individu-individu yang merawat atau
menjaga pada saat pasien mengalami rawat inap di rumah sakit Panti Rapih.
Keluarga pasien yang akan diteliti sesuai dengan waktu penelitian, yaitu pada
bulan Januari 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Variabel-variabel relationship marketing yang akan diteliti adalah: pertalian,
empati, timbal balik, dan kepercayaan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah relationship marketing berpengaruh terhadap
kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih.
2. Untuk mengetahui apakah relationship marketing berpengaruh terhadap
kepuasan keluarga pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Rumah Sakit Panti Rapih
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan
pertimbangan bagi rumah sakit Panti rapih untuk meningkatkan pelayanan
terutama dalam penerapan strategi relationship marketing
2. Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan informasi untuk
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan relationship marketing dan juga
sebagai tambahan referensi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Penulis
Secara pribadi tentunya peneliti mendapatkan banyak manfaat dan
mempunyai kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh
selama mengikuti kuliah terutama mengenai relationship marketing dan
perilaku konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Sistematika penulisan
BAB. I Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB. II Landasan Teori
Dalam bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang
mendukung analisis masalah ini antara lain, pemasaran, perilaku
konsumen,
relationship
marketing,
kepuasan
pelanggan,
pengukuran kepuasan pelanggan, teori dan model kepuasan
pelanggan, hubungan antara relationship marketing dan kepuasan
pelanggan, pengertian pasien dan dan hipotesis penelitian.
BAB. III Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, data yang
dibutuhkan,
metode
pengumpulan
data,
teknik
pengujian
instrumen, dan metode analisis data.
BAB. IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini akan dibahas tentang sejarah singkat rumah sakit
Panti Rapih, profil rumah sakit Panti Rapih dan lokasi rumah sakit
Panti Rapih.
BAB. V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dibahas tentang deskripsi data, analisis data,
dan pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB. VI Penutup
Dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari hasil-hasil
penelitian pengolahan data dan memberikan saran-saran, kemudian
penulis juga memberikan keterbatasan dalam penulisan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penelitian relationship marketing ini penulis menggunakan beberapa teori
yang mendasarinya, yaitu:
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting di dalam
dunia bisnis dan perekonomian serta mempunyai aspek yang sangat penting
bagi perusahaan. Gambaran pemasaran secara luas dapat diketahui dari
definisi yang dikemukakan oleh Wiliam J. Stanton dibawah ini (Swasta, 1984:
10).
Pemasaran adalah Sistim yang menyeluruh dari suatu kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial.
“Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan
mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai” (Kotler, 1993:
4).
Definisi pemasaran tersebut bersumber pada konsep-konsep inti dibawah ini
(Kotler, 1997, 7-14):
1. Kebutuhan (needs)
Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan dasar. Contohnya
adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
2. Keinginan (wants)
Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang lebih spesifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Permintaan (demand)
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung
oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli.
4. Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan sesuatu
keinginan atau kebutuhan.
5. Nilai, biaya dan kepuasan (value, cost and satisfaction)
Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai, biaya yang
terjangkau kepada konsumen atau pasar sasaran.
Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk
memuaskan kebutuhannya.
6. Pertukaran dan transaksi (change and transaction)
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang yang dikehendaki
dari seseorang dengan menawarkan sebuah imbalan. Transaksi adalah
perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih.
7. Pemasaran hubungan dan jaringan pemasaran (relationship marketing
and marketing network)
Pemasaran hubungan adalah praktek membangun hubungan jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci (pelanggan,
pemasok dan penyalur) untuk mempertahankan preferensi dan bisnis
jangka panjang.
Jaringan pemasaran adalah pengembangan unik aset perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Pasar (market)
Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan
keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu
melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
tersebut.
9. Pemasar dan calon pembeli (marketer and potential buyers)
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli
yang akan terlibat dalam pertukaran nilai.
Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar
sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam
pertukaran nilai.
Berdasarkan pengertian diatas sasaran dari setiap kegiatan pemasaran
adalah untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini orientasi
dari pemasaran sendiri adalah pemuasan kebutuhan dan keinginan akhir.
Seorang pemasar yang berhasil dalam persaingan selalu memperhatikan
apa yang menjadi kebutuhan pelanggan atau pasar sasaran.
2. Manajemen Pemasaran
Suatu perusahaan atau organisasi, dengan kiatnya akan merancang dan
memutuskan strategi yang baik untuk diterapkan dalam pencapaian
tujuannya, yakni laba yang maksimal dari penjualan barang dan jasa yang
diproduksi. Oleh karena itu, seorang manajer harus dapat memilih dan
memutuskan kegiatan pemasaran yang dapat membantu pencapaian tujuan
perusahaan serta dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Maka dari itu, diperlukan suatu manajemen pemasaran yang dikoordinasi
dan dikelola dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler: 13),
manajemen pemasaran adalah proses perancangan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta pengakuan gagasan, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran merupakan proses yang melibatkan analisis, perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, yang mencakup barang, jasa dan gagasan,
yang
tergantung
pada
proses
pertukaran
dengan
tujuan
untuk
menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3. Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan harus mempunyai konsep pemasaran yang baik dan
terencana agar berhasil dalam proses pencapaian tujuan dapat berhasil.
Konsep pemasaran yang baik tersebut diharapkan oleh perusahaan dapat
mengetahui dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
dari pasar sasaran (target market) dan dapat memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan
pesaing.
Wiliam J. Stanton mengartikan konsep pemasaran sebagai berikut
(Stanton, 1985: 7):
“Konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang menyatakan bahwa
kepuasan dan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran dari
ekonomi kehidupan suatu perusahaan”.
Philip Kotler dan Gari Amstrong mendefinisikan konsep pemasaran
sebagai berikut (Kotler, 1995: 15):
Konsep pemasaran adalah usaha pemasaran dimana suatu perusahaan
harus meneliti suatu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran yang telah
ditetapkan dengan baik dan memberikan kepuasan kepada pasar sasaran
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan konsep diatas maka konsep pemasaran mempunyai fokus
pada pasar, orientasi pada pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi dan
kemampulabaan organisasi.
Berikut ini pembahasan dari unsur-unsur konsep pemasaran menurut
Kotler (1999 : 20-26), yaitu:
1) Fokus pada pasar (target market)
Perusahaan akan berhasil apabila mereka dapat menetapkan secara
jelas dan cermat apa yang menjadi pasar sasaran dari produk mereka,
kemudian mereka dapat mempersiapkan program dengan baik pada
setiap pasar yang telah mereka pilih.
2) Fokus pada pelanggan (costumer needs)
Pelanggan merupakan aspek terpenting bagi perusahaan terutama bagi
produk yang telah mereka ciptakan atau produksi. Suatu pemikiran
yang berorientasi pada pelanggan mengharuskan perusahaan untuk
melihat secara cermat apa yang menjadi kebutuhan dari setiap
pelanggan terutama dari sudut pandang pelanggan itu sendiri. Oleh
sebab itu pihak manajemen perlu, bahkan harus lebih sering berbicara
pada pelanggan agar mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari
para pelanggan. Menurut Swastha (1985: 19), suatu perusahaan yang
ingin berfokus pada pelanggan harus membuat keputusan-keputusan
sebagai berikut:
a) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani.
b) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dari penjualan
produk.
c) Menentukan produk yang akan dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang paling
baik.
3) Fokus pada pemasaran terpadu (integrated marketing)
Pemasaran terpadu mengandung dua pengertian dimana diantara
keduanya saling bertautan atau berhubungan:
a. Makna pertama dari pemasaran terpadu yaitu berbagai fungsi
pemasaran armada penjualan, periklanan, sistem pembelian dan
lain-lain harus terkoordinasi, baik dari segi kepentingan pelanggan
maupun segi kepentingan perusahaan.
b. Makna kedua dari pemasaran terpadu adalah bagian pemasaran atau
pasar itu sendiri yang saling terkoordinasi secara baik dari bagianbagian lain perusahaan.
4) Fokus pada kemampulabaan (profitability)
Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama dalam dunia bisnis yakni
mencari keuntungan secara maksimal. Pada perusahaan swasta tujuan
utamanya adalah mendapatkan laba yang besar, sedangkan pada
organisasi
masyarakat
tujuannya,
yaitu
mempertahankan
dan
mempunyai cukup dana guna menyelenggarakan kegiatan. Hal ini
tentu saja juga dialami pada bagian tenaga kerja. Pada tenaga kerja
atau bagian penjualan berfokus pada pencapaian volume penjualan
yang maksimal sedangkan pada tenaga kerja atau karyawan bagian
pemasaran berfokus pada identifikasi setiap peluang pemasaran yang
dapat menghasilkan laba yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Perilaku Konsumen
Salah satu dari tujuan perusahaan adalah berusaha memahami perilaku
pembelian oleh konsumen. Konsumen sangat heterogen dilihat dari usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pandapatan, juga selera, sehingga perilaku
pasar perlu membeda-bedakan konsumen menjadi kelompok-kelompok dan
mengembangkan produk atau jasa yang sesuai dengan jasa mereka.
Pengertian Perilaku Konsumen
Secara definitif James F. Engel, Davia T. Kolket dan Roger D. Blackwell (dalam
Anwar Prabu, 1988:33), mengatakan bahwa:
”Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa, termasuk didalam
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan persiapan
tersebut”.
Menurut Enggel, James F, Blackwell, Roger dan Miniard, Paul W. (1994),
”Perilaku konsumen adalah kegiatan tindakan yang langsung terlihat dalam
mendapatkan,
menghabiskan
produk
atau
jasa
termasuk
dalam
usaha
menarik
proses
pengambilan keputusan sebelum keputusan itu dibuat”.
C. Relatioship marketing
Relationship
marketing
menekankan
pada
dan
mempertahankan pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan
pelanggan. Jadi dalam relationship marketing, menarik pelanggan baru hanyalah
salah satu langkah awal dari proses pemasaran. Selain itu mempertahankan
pelanggan jauh lebih mudah bagi perusahaan, dari pada mencari pelanggan baru.
Pengertian tersebut memberikan dua implikasi, yaitu: pertama, ada perubahan cara
pandang perusahaan dalam melihat hubungan dengan pelanggan. Penekanan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bergerak dari fokus pada transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan
pelanggan atau mempertahankan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Kedua, adanya pengakuan bahwa kualitas, customer service, dan aktivitas
pemasaran perlu dijalankan bersamaan. Relationship marketing memfokuskan
pada pemaduan ketiga elemen tersebut dan memastikan terciptanya kombinasi
sinergis diantara elemen ini (Lupiyoadi, 2001: 6).
Syafrudin Chan (2003: 6), mendefinisikan relationship marketing sebagai
pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi
dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antar
pelanggan perusahaan. Hal ini diperkuat oleh Kotler (1998: 194), menyatakan
bahwa relationship marketing adalah proses menciptakan, mempertahankan dan
meningkatkan hubungan yang kuat, bernilai tinggi dengan pelanggan dan pihak
yang berkepentingan lain. Relationship marketing berarti bahwa perusahaan atau
organisasi harus memfokuskan pada mengelola pelanggan, disamping produk.
Relationship marketing sendiri mendorong para marketer untuk selalu berpikir
dalam frame work jangka panjang. Pada saat yang sama walaupun banyak
perusahaan beralih ke relationship marketing, perusahaan tidak menginginkan
hubungan dengan setiap pelanggan. Tujuannya adalah menerapkan pelanggan
mana yang dapat dilayani perusahaan yang paling efektif dari pesaing.
Dalam penelitian Ya et al., 1999 (dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003)
dinyatakan bahwa filosofi pemasaran saat ini beralih dari pemasaran transaksional
menjadi relationship marketing, yang sering disebut sebagai relationship
marketing orientation (RMO). Dalam penelitian tersebut, Yau et al. (1999)
menetapkan empat variabel tersebut, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pertalian
Pertalian adalah dimensi suatu relationship marketing yang membagi
dua pihak (konsumen dan supplier) untuk bertindak dalam suatu aktivitas atau
cara yang sama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. (Yau et al., 1999
dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003). Jadi pertalian dapat diartikan dengan
usaha yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk menciptakan
kepercayaan konsumen pada perusahaan, dan usaha untuk membangun
hubungan yang erat dengan pelanggan.
Menurut Richard Cross et al., dalam Husein Umar (2001), pertalian
pelanggan didefinisikan sebagai suatu sistem yang berinisiatif untuk
mempertahankan hubungan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Proses
pertalian pelanggan dimulai dari proses penciptaan kesadaran terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan yang kemudian tumbuh menjadi ikatan yang
berkelanjutan sebagai dasar dari hubungan antara perusahaan dengan
konsumen bahkan dapat diperluas dengan pelanggan lainnya. Pada dasarnya
pertalian pelanggan merupakan suatu proses dimana pemasar berusaha
membangun atau mempertahankan kepercayaan pelanggannya sehingga satu
sama lain saling menguntungkan dalam hubungan tersebut.
2. Empati
Empati adalah suatu dimensi dari relationship marketing yang
digunakan untuk melihat situasi dari perspektif atau sudut pandang orang lain.
Hal ini diartikan dengan memahami berbagai keinginan dan tujuan orang lain,
termasuk kemampuan masing-masing individu untuk melihat situasi dari sudut
pandang orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.
Golis (1993: 3) menyatakan, “Didalam membangun komunikasi pada
saat berhadapan dengan pelanggan paling efektif dan manusiawi adalah
mengembangkan empati”. Empati merupakan sebuah pendekatan dengan
memahami pelanggan secara baik melalui kemampuan untuk menangkap atau
memahami sudut pandang orang lain. Simpelnya teknik empati adalah
mengenal kepribadian orang lain (pelanggan) guna menemukan keinginan
yang menonjol untuk memudahkan komunikasi dalam kegiatan menghadapi
pelanggan. Hal ini mengindikasikan bahwa empati adalah sebuah kondisi yang
diperlukan untuk menekan sebuah hubungan positif antara dua bagian tersebut
(konsumen dan supplier).
3. Timbal balik
Timbal balik adalah suatu dimensi dari relationship marketing yang
menyebabkan salah satu memberikan timbal balik atau mengembalikan atas
apa yang telah didapat atau sepadan dengan yang diterimanya. (Yau et al.,
1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003). Hal ini untuk melindungi
kedua belah pihak (konsumen dan supplier) agar mendapatkan keuntungan
yang sama dan salah satu pihak tidak merasa rugi. Timbal balik
mengindikasikan adanya suatu kerja sama atau hubungan dengan pihak lain.
Jadi ciri dari suatu relationship marketing, salah satunya adalah timbal balik.
Hal ini mencerminkan bahwa antara perusahaan dan konsumen memiliki
kewajiban yang sama. Perusahaan berkewajiban memberikan pelayanan yang
sesuai dengan apa yang ditawarkan dan kesesuaian antara harga dan
pelayanan. Variabel timbal balik meliputi kesesuaian antara harga dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kualitas, usaha memberikan kompensasi atas kerusakan atau pelayanan yang
buruk, dan kesesuaian produk dengan apa yang ditawarkan.
4. Kepercayaan
Kepercayaan dapat diartikan kepercayaan atau keyakinan suatu pihak
terhadap pihak lain atau terhadap suatu hubungan (relationship). Dalam
konteks relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dari
dimensi relationship marketing untuk menentukan sejauh mana apa yang
dirasakan suatu pihak atas intregitas dan janji yang ditawarkan pihak lain (Yau
et al., 1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003).
Menurut Garbarino dan Johnson (1999), pengertian kepercayaan dalam
pemasaran jasa lebih menekankan pada sikap individu yang mengacu pada
keyakinan konsumen atas kualitas dan keandalan jasa yang diterimanya.
Menurut Mowen dan Minor (2001: 312), kepercayaan konsumen
adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua
kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya.
Objek dapat berupa barang, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana
seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut adalah karakteristik dan
fitur yang mungkin dimiliki oleh objek.
D. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Perhatian mengenai kepuasan dan ketidakpuasan konsumen saat ini semakin
besar, sehingga banyak pihak yang menaruh perhatian pada hal ini, terutama
pihak-pihak yang mempunyai komitmen langsung tentang kepuasan pelanggan.
Beberapa pakar memberikan pengertian mengenai kepuasan pelanggan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Wilkie (Tjiptono,2000: 24), ”kepuasan pelanggan adalah suatu
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi atau produk”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2000: 546), ”kepuasan pelanggan adalah suatu
tingkatan dimana produk dirasakan sesuai dengan harapan pembeli”.
Kepuasan konsumen terhadap pembelian tergantung pada kinerja produk aktual,
sehingga sesuai dengan harapan pembeli. Konsumen memiliki berbagai macam
tingkat kepuasan. Jika keberadaan suatu produk berada dibawah harapan pembeli,
maka pembeli tersebut merasa tidak puas namun jika sesuai dengan harapan,
konsumen akan merasa puas. Kepuasan konsumen adalah tingkatan perasaan
konsumen setelah konsumen membandingkan kenyataan dengan harapannya.
Menurut Mowen dan Minor (2001: 89), ”kepuasan konsumen adalah
keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka
memperoleh dan menggunakannya”.
Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara umum
kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara layanan atau hasil
yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan konsumen atau bahkan
melebihinya. Dalam era kompetisi yang ketat seperti sekarang, kepuasan
pelanggan merupakan hal yang utama, pelanggan diibaratkan seorang raja yang
harus dilayani, namun bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada
pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara
menguntungkan atau bersifat “win-win situation”, yaitu keadaan dimana kedua
belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.
Kepuasan
konsumen
merupakan
hal
yang
sangat
berharga
demi
mempertahankan keberadaan konsumen tersebut untuk tetap berjalannya suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bisnis atau usaha. Layanan yang diberikan pada konsumen akan memacu puas
tidaknya seorang konsumen atas pelayanan yang diberikan.
Beberapa perusahaan telah menyadari bahwa produk yang hebat tidaklah cukup
untuk menarik pelanggan atau yang lebih lagi membuat para pelanggan kembali
membeli produk itu (Armsted dan Clark, 1996: 2). Pendapat lainnya dikemukakan
oleh Handi Irawan (1999: 84), yang mengemukakan bahwa terdapat lima faktor
utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan yaitu, kualitas produk,
kualitas pelayanan, faktor emosional, faktor harga, dan biaya untuk mendapatkan
produk atau jasa. Jadi total kepuasan pelanggan tergantung pada evaluasi
pelanggan terhadap masing-masing komponen tersebut. Selain itu, pelanggan juga
memberikan bobot yang berbeda pada satu komponen. Dalam hal ini perusahaan
perlu lebih jeli melihat komponen manakah yang perlu lebih ditingkatkan dan
mengatur kinerja kelima komponen tersebut.
E. Teori dan Model Kepuasan Pelanggan
Berikut beberapa konsep atau model kepuasan pelanggan yang dikemukakan
oleh Pawitra, antara lain (Tjiptono, 2000: 30):
1. Teori ekonomi mikro
Dalam teori ekonomi, dasar yang digunakan oleh seorang konsumen dalam
melakukan alokasi sumber daya yang langkah adalah dimana perbandingan
antara kegunaan marginal (marginal utility) dan harga masing-masing produk
akan menjadi sama.
2. Perspektif psikologi dari kepuasan pelanggan
Ada dua model kepuasan pelanggan, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Model kognitif
Model ini menilai pelanggan berdasarkan pada perbedaan suatu kumpulan
dari kombinasi atribut yang dipandang ideal untuk individu dan
persepsinya tentang kombinasi dari atribut yang sebenarnya.
Beberapa model kognitif yang dijumpai, antara lain:
(1). The Expectancy Disconfirmation Model
Berdasarkan model yang dikemukakan oleh Oliver ini (Tjiptono, 1997:24),
kepuasan konsumen ditentukan oleh dua variabel kognitif, yaitu:
1.
Harapan pra pembelian, yaitu: keyakinan kinerja yang diantisipasi dari
produksi.
2. Disconfirmation, yaitu: perbedaan antara pra pembelian dan persepsi
purnabeli.
Para
pakar
mengidentifikasi
tiga
pendekatan
dalam
mengkonseptulisasikan harapan prapembelian atas kinerja produk.
(Tse dan Wilton, 1998; Engel et al.,1990) yaitu:
(a) Equitable performance (normative performance), yaitu penilaian
normatif yang mencerminkan kinerja yang seharusnya diterima
seseorang atas biaya dan usaha yang telah dicurahkan untuk
membeli dan menggunakan produk atau jasa.
(b) Ideal performance, yaitu tingkat kinerja optimum atau ideal yang
diharapkan oleh seorang konsumen.
(c) Expected performance, yaitu tingkat kinerja yang diperkirakan dan
yang paling diharapkan atau disukai konsumen. Tipe ini yang
paling banyak digunakan dalam penelitian kepuasan pelanggan.
Penelitian
kepuasan
berdasarkan
model
expentancy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disconfirmation ada tiga jenis, yaitu: positive disconfirmation (bila
kinerja melebihi yang diharapkan), simple diconfirmation (bila
keduanya sama), dan negative disconfirmation (bila kinerja lebih
buruk dari pada yang diharapkan).
(2). Equity Theory
Menurut Oliver de Sarbo (Tjiptono, 2003: 31), seseorang akan puas
bila rasio hasil yang diperoleh dibandingkan dengan input yang
digunakan dan dirasakan fair atau adil. Dengan kata lain kepuasan
terjadi bila rasio hasil dan input setiap pihak dalam pertukaran barang
kurang lebih sama.
(3). Attributive Theory
Teori ini dikembangkan dari hasil karya Weiner (Tjiptono, 1997:32).
Teori ini menyatakan bahwa ada tiga dimensi (penyebab) yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu hasil (income),
sehingga dapat ditentukan apakah suatu pembelian memuaskan. Ketiga
dimensi itu, adalah:
(a) Stabilitas dan variabilitas. Apakah faktor penyebabnya sementara
atau permanen?
(b) Locus of causality. Apakah penyebabnya berhubungan dengan
konsumen atau dengan pemasar? Pemasar sering kali dikaitkan
dengan kemampuan dan usaha yang dilakukannya. Sedangkan
konsumen dihubungkan dengan berbagai faktor seperti tingkat
kesulitan suatu tugas dan faktor keberuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(c) Controllability. Apakah penyebab tersebut berada dalam kendali
kemauannya sendiri ataukah dihambat oleh faktor luar yang tak
dapat dipengaruhi.
b. Model afektif
Model ini menilai pelanggan individual terhadap suatu produk atau jasa
tidak semata-mata berdasarkan perhitungan rasional, namun juga
berdasarkan hubungan subyektif, aspirasi, dan pengalaman. Fokus model
efektif lebih dititikberatkan pada tingkat aspirasi, perilaku belajar, emosi
perasaan spesifik (apresiasi, kepuasan, keengganan, dan lain-lain), suasana
hati dan lain-lain. Maksud dan fokus dari model ini adalah agar dapat
dijalankan dan diukur tingkat kepuasan dalam suatu kurun waktu
(longitudinal).
3. Konsep kepuasan pelanggan dari perspektif TQM
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan bisnis yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungannya. Sistem manajemen TQM berlandaskan
pada usaha dan mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi
pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
F. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Kotler (Tjiptono, 2003: 34) mengidentifikasikan empat metode mengukur
kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan perlu
memberikan kesempatan yang luas pada pelanggannya untuk menyampaikan
saran, pendapat dan keluhan mereka.
2. Ghost shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah dengan mempekerjakan seseorang atau beberapa orang (gost shopper)
untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk
perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan-temuannya
mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam melakukan pembelian produk-produk
tersebut.
3. Lost Customer Service
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti atau
yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi agar
dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
4. Survey kepuasan pelanggan
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
(feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda
(signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian pada pelanggan.
G. Pengertian Pasien Rawat Inap dan Keluarga Pasien
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pasien adalah orang sakit. Dalam
hal ini, penulis memberikan batasan definisi mengenai pasien rawat inap dan
keluarga pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasien rawat inap adalah orang sakit yang mengalami rawat inap pada suatu
rumah sakit. Sedangkan keluarga pasien adalah individu atau kelompok yang
memiliki hubungan pertalian atau kekerabatan dengan pasien yang turut menjaga
atau merawat pada saat pasien mengalami rawat inap pada suatu rumah sakit.
Keluarga pasien tersebut secara langsung
ikut menjaga dan memperhatikan
keadaan pasien dan produk atau jasa yang diberikan oleh rumah sakit.
H. Pengaruh Antara Relationship Marketing dengan Kepuasan Konsumen
Dengan adanya relationship marketing yang dilakukan oleh perusahaan atau
organisasi diharapkan akan tercipta kepuasan konsumen. Sekalipun hanya untuk
sementara waktu, upaya perbaikan dan penyempurnaan kepuasan dapat dilakukan
dengan berbagai strategi.
Strategi-strategi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, baik produk barang
maupun jasa mempunyai berbagai macam tujuan antara lain: kepuasan konsumen.
Salah satu strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan
kepuasan konsumen adalah relationship marketing.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Frerdi Rangkuty (2002: 146), dimana
hubungan antara pemasok, produsen, distributor dan konsumen (sebagai end user)
merupakan hubungan vertikal yang terjadi pada relationship marketing.
Hubungan end user customer nantinya akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
kepuasan konsumen meliputi penentuan keseluruhan mengenai produk dan jasa
yang mampu menciptakan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Untuk itu
sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk menciptakan kesetiaan konsumen
terhadap suatu merk atau jasa dan juga memberikan keuntungan bagi perusahaan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Relationship marketing yang meliputi empat variabel, yaitu: pertalian, empati,
timbal balik dan kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
2. Relationship marketing yang meliputi empat variabel, yaitu: pertalian, empati,
timbal balik, dan kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan keluarga
pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan membahas tentang:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu:
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek
yang diteliti terdiri atas satu unit (satu kesatuan) yang dipandang sebagai suatu
kasus, karena sifat yang mendalam mendetail.
Studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang “longitudinal” yaitu: hasil
pengumpulan dan analisis data kasus dalam jangka waktu tertentu dan kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada obyek yang diteliti (Winarno Surakhmad,
1982: 143).
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian:
Bulan Jauari 2007
2. Lokasi Penelitian:
Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Sakit Panti Rapih
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek dalam penelitian ini adalah individu-individu yang dimintai keterangan
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Subyek dalam
penelitian ini adalah: Pasien rawat inap dan Keluarga pasien rawat inap pada
ruma sakit Panti Rapih.
2. Obyek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang menunjang dalam
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Obyek dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
daftar mengenai kepuasan yang diperoleh dari responden tentang variabelvariabel relationship marketing, yaitu: pertalian, empati, timbal balik, dan
kepercayaan.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diteliti oleh penulis adalah:
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel-variabel yang tidak tergantung
pada variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
relationship marketing yang terdiri dari empat variabel, yaitu: pertalian,
empati, timbal balik, dan kepercayaan. Keempat variabel tersebut akan
menunjang dalam penelitian ini yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
untuk dijawab oleh responden.
Berikut penjelasan mengenai keempat variabel tersebut:
a. Pertalian
Pertalian adalah usaha untuk menciptakan kepercayaan pada perusahaan
atau organisasi dan usaha untuk membangun hubungan yang erat dengan
pihak lain. (Yau, et al., 1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003).
Pertalian meliputi cara perusahaan membangun hubungan dengan pihak
lain, cara perusahaan meciptakan keprcayaan, dan usaha untuk menjaga
hubungan. Pengukuran dari variabel ini terdiri dari tiga item pertanyaan
(Yau, et al.,1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003).
Penulis menggunakan teknik pengukuran variabel dengan skala likert,
yang merentang dari “sangat tidak setuju” dengan skor satu, sampai
dengan “sangat setuju” dengan skor lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Empati
Empati merupakan pendekatan untuk memahami pelanggan secara baik
melalui kemampuan untuk menangkap atau memahami sudut pandang
orang lain. (Golis, 1993: 3). Empati meliputi bagaimana memahami
kebutuhan orang lain dan keinginan orang lain, bagaimana menjaga
perasaan orang lain, dan upaya melihat segala situasi dari sudut pandang
orang lain. Pengukuran dalam variabel ini terdiri dari tiga item pertanyaan
(Yau, et al., 1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003).
Penulis menggunakan teknik pengukuran variabel dengan skala likert,
yang merentang dari “sangat tidak setuju” dengan skor satu, sampai
dengan “sangat setuju” dengan skor lima.
c. Timbal balik
Timbal balik merupakan usaha untuk memberikan kompensasi atau timbal
balik atas apa yang telah diberikan atau yang diterima perusahaan (Yau et
al., 1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003). Variabel timbal balik
meliputi kualitas harga, usaha memberikan kompensasi atas kerusakan
atau pelayanan yang buruk, dan kesesuaian produk dengan apa yang
ditawarkan perusahaan. Pengukuran variabel ini terdiri dari tiga item
pertanyaan (Yau, et al., 1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003).
Penulis menggunakan teknik pengukuran variabel dengan skala likert,
yang merentang dari “sangat tidak setuju” dengan skor satu, sampai
dengan “sangat setuju” dengan skor lima.
d. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan keyakinan konsumen atas kualitas dan keandalan
pihak tertentu. Kepercayaan meliputi kepercayaan seseorang pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan, pengetahuan konsumen mengenai produk dan perusahaan,
serta keyakinan seseorang akan manfaat dan kualitas produk (Yau, et al.,
1999 dalam Prasasti, Chaniago, Sutarso 2003) yang menggunakan tiga
item pertanyaan.
Penulis menggunakan teknik pengukuran variabel dengan skala likert,
yang merentang dari “sangat tidak setuju” dengan skor satu, sampai
dengan “sangat setuju” dengan skor lima.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pasien dan kepuasan
keluarga pasien.
1. Kepuasan Pasien.
Kepuasan pasien yang dapat juga diartikan dalam kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen dioperasionalisasikan sebagai keseluruhan sikap
konsumen yang ditujukan atas barang atau jasa setelah mereka
membandingkan (Mowen dan Minor, 2001: 89). Dalam penelitian ini
penulis akan menggunakan tiga item pertanyaan untuk mengukur kepuasan
pasien dengan skala variabel dengan meggunakan skala likert, yang
merentang dari “sangat tidak setuju” dengan skor satu, sampai dengan
“sangat setuju” dengan skor lima.
2. Kepuasan keluarga pasien
Kepuasan keluarga pasien yang dapat juga diartikan dalam kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen dioperasionalisasikan sebagai keseluruhan
sikap konsumen yang ditujukan atas barang atau jasa setelah mereka
membandingkan (Mowen dan Minor, 2001: 89). Dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulis menggunakan tiga item pertanyaan untuk mengukur kepuasan
keluarga pasien dengan skala variabel menggunakan skala likert, yang
merentang dari “sangat tidak setuju “ dengan skor satu, sampai dengan
“sangat setuju” dengan skor lima.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang dapat terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1990: 141).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini, adalah seluruh pasien dan
keluarga pasien pada rumah sakit Panti Rapih pada kelas II atau kelas III.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili populasi (Nawawi, 1983:
30). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: pasien dan keluarga
pasien pada rumah sakit Panti Rapih pada kelas II atau kelas III yang mampu
mewakili seluruh pasien dan keluarga pasien yang ada. Penulis mengambil
sampel sebanyak 100 responden kepada masing-masing populasi untuk
diberikan kuesioner.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan metode Purposive
Sampling, yaitu: mengambil orang-orang yang benar-benar terpilih oleh peneliti
yang memenuhi ciri khusus dalam sampel tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ciri khusus ini adalah:
1. Pasien yang mengalami rawat inap sekurang-kurangnya 2 hari di kamar kelas
II atau kelas III dan berumur antara 18-50 tahun. Pasien yang akan diteliti
sesuai dengan waktu penelitian, yaitu pada bulan Januari 2007
2. Keluarga pasien yang memiliki hubungan pertalian atau kekerabatan dengan
pasien yang turut menjaga atau merawat pada saat pasien mengalami rawat
inap. Keluarga pasien tersebut secara langsung turut menjaga dan
memperhatikan keadaan pasien dan jasa atau produk yang diberikan. Keluarga
pasien yang akan diteliti sesuai dengan waktu penelitian, yaitu pada bulan
Januari 2007
Penulis menggunakan 100 responden sebagai sampel. Pengambilan sampel dibagi
dalam dua tahap, masing-masing tahap dalam 5 hari (Senin-Jumat), tiap harinya
akan diambil sebanyak 10 sampel, kemudian waktu pengambilan sampel dibagi
lagi menjadi siang dan sore, masing-masing berjumlah 5 responden.
G. Data yang dibutuhkan
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perorangan seperti wawancara atau hasil kuesioner yang biasa dilakukan
oleh peneliti (Umar, 1997:43). Dalam penelitian ini data primer adalah data
yang diperoleh dari responden.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan, baik dari pengumpul data primer atau pihak luar (Umar, 1997: 43).
Dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari website rumah sakit Panti
Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yaitu metode
pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang
dibagikan kepada responden. Pada metode kuesioner daftar pertanyaan memiliki
beberapa item sebagai variasi jawaban tiap variabel. Untuk pertanyaan yang
berhubungan dengan variabel penelitian atau pertanyaan inti diberi alternatif
jawaban lima kategori dengan skor jawaban disesuaikan dengan skala likert, yaitu:
a) Sangat Setuju
(SS)
Dengan skor 5
b) Setuju
(S)
Dengan skor 4
c) Ragu-ragu
(RR)
Dengan skor 3
d) Tidak Setuju
(TS)
Dengan skor 2
e) Sangat Tidak Setuju
(STS)
Dengan skor 1
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
suatu alat ukur memiliki ketepatan atau kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment.
rxy 
N x
N  xy -  x  y 
2

  x   N  y 2   y
2

2
Dimana:
X
: Nilai masing-masing butir per item
Y
: Nilai seluruh per item
N
: Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rxy
: Koefesien korelasi product moment
Jika rhitung > rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan
valid.
Jika rhitung  rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan
tidak valid.
Untuk uji validitas dan reliabilitas uji coba kuesioner sebanyak 50 responden.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjuk sejauh mana alat ukur dapat dipercaya diandalkan.
Rumus reliabilitas yang digunakan adalah rumus Sperman Brown:
rxx 
2 rxy
1  rxy
rxx : Koefesien reliabilitas
rxy
: Koefesien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item bernomor
genap
Jika rhitung > rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen dikatakan
reliabel.
Jika rhitung  rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka intrumen dikatakan
tidak reliabel.
J. Teknik Analisis Data
Untuk memecahkan masalah yang ada, yaitu untuk mengetahui pengaruh
relationship marketing (pertalian, empati, timbal balik, dan kepercayaan) sebagai
variabel bebas terhadap kepuasan pasien dan keluarga pasien sebagai variabel
terikat, penulis menggunakan analisis regresi linier berganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Y΄ = a + b1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4
Dimana:
Y΄
A
: Kepuasan pasien atau kepuasan keluarga pasien
: Konstanta
b1 , b 2 , b 3 , b 4 : Koefesien regresi
X1
: Pertalian
X2
: Empati
X3
: Timbal balik
X4
: Kepercayaan
Persamaan regresi diatas diperoleh dengan menggunakan metode SPSS.
1. Analisis regresi
a. agar dapat menjawab masalah yang pertama, penulis melakukan langkahlangkah berikut:
1) Menentukan Ho dan Hi
a) Ho (Hipotesis Nol)
Ho: bi = 0, berarti relationship marketing tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pasien.
b) Ho (Hipotesis Alternatif)
Hi: bi ≠ 0, berarti relationship marketing berpengaruh terhadap
kepuasan pasien.
2) Menentukan Ftabel
Dipilih level of sicnificant (α) = 5%, artinya taraf kesalahan atau
kekeliruan hanya 5% saja.
Ftabel  F(α; k,n-k-1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
df = n-k-1
k = jumlah variabel bebas atau prediktor
n = banyak sampel
3) Mencari nilai statistik uji
F
R 2 n k 1
k 1 R2


Nilai R 2 diperoleh dengan metode SPSS. R 2 adalah Koefesien
determinasi.
Menurut Nugroho Budiyuono (1987:263), “Koefesien determinasi
adalah suatu alat utama untuk mengetahui sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel X dan Y”.
Koefesien deterninasi dirumuskan sebagai berikut:
 Y  Y 
' 2
R
2
=1-
_


Y

Y

 

2
R 2 = Koefesien determinasi
4) Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
a)
Ho diterima bila: Fhitung  Ftabel berarti, relationship marketing
tidak berpengaruh tehadap kepuasan pasien
b) Ho ditolak bila: Fhitung > Ftabel berarti, relationship marketing
berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Agar dapat menjawab masalah yang kedua, penulis melakukan langkahlangkah berikut:
1) Menentukan Ho dan Hi
a) Ho (Hipotesis Nol)
Ho: bi = 0, berarti relationship marketing tidak berpengaruh
terhadap kepuasan keluarga pasien.
b) Ho (Hipotesis Alternatif)
Hi: bi ≠ 0, berarti relationship marketing berpengaruh terhadap
kepuasan keluarga pasien.
2) Menentukan Ftabel
Dipilih level of sicnificant (α) = 5%, artinya taraf kesalahan atau
kekeliruan hanya 5% saja.
Ftabel  F(α; k,n-k-1)
Keterangan:
df = n-k-1
k = jumlah variabel bebas atau prediktor
n = banyak sampel
3) Mencari nilai statistik uji
F
R 2 n k 1
k 1 R2


Nilai R 2 diperoleh dengan metode SPSS. R 2 adalah Koefesien
determinasi.
Menurut Nugroho Budiyuono (1987:263), “Koefesien determinasi
adalah suatu alat utama untuk mengetahui sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel X dan Y”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Koefesien determinasi dirumuskan sebagai berikut:
 Y  Y 
' 2
R
2
=1-
_


  Y  Y 
2
R 2 = Koefesien determinasi
4) Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
a) Ho diterima bila: Fhitung  Ftabel berarti, relationship marketing
tidak berpengaruh tehadap kepuasan keluarga pasien
b)
Ho ditolak bila: Fhitung > Ftabel berarti, relationship marketing
berpengaruh terhadap kepuasan keluarga pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Awal berdirinya rumah sakit Panti Rapih merupakan pemikiran dari para
misionaris SJ yang berkarya di Indonesia (pada tahun 1864-1926), setelah
mendirikan Xaverius college atas prakarsa Romo Frans Van Lith. Beliau berhasil
membangun jaringan rasul awam yang memiliki semangat tinggi dalam
menyebarkan warta gembira tentang kerajaan Allah kepada masyarakat di
Yogyakarta, yang merupakan cikal bakal penyebaran agama katholik di
Yogyakarta.
Dalam perkembangan selanjutnya para misionaris ini memperluas karya
misinya. Tingkat pendidikan rendah yang dialami oleh masyarakat sekitar pada
saat itu mendorong para misionaris untuk berkarya di bidang pendidikan. Atas
permintaan masyarakat pada tahun 1917 mereka mendirikan standard school pada
tanggal 1 Agustus 1918 juga dibuka dua buah HIS yang dapat digunakan oleh
masyarakat secara umum.
Dari perkembangan karya misionaris yang menggembirakan ini, para
misionaris berkeinginan mengembangkan karyanya bagi masyarakat pribumi
dengan membangun sebuah rumah sakit. Disamping sangat bermanfaat bagi para
misionaris yang perhatiannya sangat besar sekali dalam hal kesehatan, rumah sakit
juga dapat dijadikan sarana yang penting dalam pelayanan terhadap masyarakat
dan juga sebagai salah satu cara untuk mewujudkan kasih Allah ditengah umatNya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk merealisasi gagasan mendirikan rumah sakit misi ini pengurus gereja
Yogyakarta kemudian kemudian menjalin hubungan dengan para suster dari
Konggregasi Carrolus Borromeus (CB) yang berpusat di Maastricht, Belanda.
Setelah melalui beberapa tahap persiapan maka pada tanggal 17 September 1928
diadakan upacara peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Nyonya C.T.M.
Schmutzer sebagai penghormatan atas jasa besarnya merealisasikan pendirian
rumah sakit tersebut dan kerja keras dari Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer
sebagai penyandang dana. Beliau juga merancang bentuk bangunan rumah sakit
onder de bogen yang terinspirasi oleh bentuk bangunan biara induk Konggregasi
CB di Maastricht, Belanda.
Pengurus gereja Yogyakarta setuju untuk menamakan rumah sakit tersebut onder
de bogen atau dalam bahasa Belanda onder de bogen sthiching. Dewan Gereja
sengaja memilih nama ini untuk menghargai kesediaan para suster CB yang
mengelola rumah sakit misi di Yogyakarta, karena onder de bogen sebetulnya
merupakan nama gedung biara pusat, konggregasi CB di Maastricht, Belanda.
Pada bulan Januari 1929 konggregasi susteran CB mengirim lima orang suster
CB untuk memenuhi permintaan pihak Gereja Yoyakarta untuk mengelola rumah
sakit tersebut. Kelima suster tersebut, adalah:
1. Sr. Moeder Gaudentia Brand
2. Sr. Yudith de Laat
3. Sr. Ignatia Lemmens
4. Sr. Ludolpha de Groot
5. Sr. Simonia
Pada bulan Agustus 1929 pembangunan fisik rumah sakit onder de bogen
dapat diselesaikan. Kompleks bangunan rumah sakit terdiri dari dua bangsal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perawatan, satu unit kamar bedah, satu unit dapur, sebuah kapel dan sebuah rumah
biara para suster CB. Dengan selesainya pembangunan fisik maka pada tanggal 26
Agustus1929 diadakan upacara pemberkatan yang dipimpin oleh Mgr. A.P.F. Van
Valsen, SJ. Pembukaan rumah sakit onder de bogen secara resmi dilakukan pada
tanggal
14
September 1929
peresmiannya
dilakukan
oleh
Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII. Bahwa Sri Sultan berkenan meresmikan pembukaan
rumah sakit onder de bogen, dapat dipahami bahwa kehadiran rumah sakit misi ini
disambut baik oleh masyarakat Yoyakarta.
Perkembangan
rumah
sakit
ini belum memuaskan
hal
ini
karena
perekonomian pada awal dasa warsa tiga puluhan sedang krisis dengan terjadinya
malaise. Keprihatinan rumah sakit ini terjawab oleh bantuan yang diberikan para
bruder dari konggregasi FIC mereka memberi bantuan berupa pembangunan
bangsal Theresia yang diperuntukan khusus untuk orang-orang miskin. Bangsal
baru ini berkapasitas 45 tempat tidur.
Untuk melayani para pasien dibutuhkan juga tenaga perawat yang memadai,
kebutuhan tenaga perawat ini tidak mungkin dicari dengan membuka pendaftaran
pegawai, karena pada saat itu sangat jarang lembaga pendidikan yang
menghasilkan tenaga perawat. Dengan pertimbangan untuk mencukupi kebutuhan
peraawat bagi rumah sakit onder de bogen maka pada tahun 1939 dibuka sekolah
pendidikan tenaga perawat kesehatan untuk anak-anak lulusan sekolah dasar.
1. Periode pendudukan Jepang
Situasi politik dunia semakin memanas dan meletus setelah perang
dunia II, ditinjau dari wilayah peperangan sebetulnya letak Indonesia relatif
aman. Akan tetapi pada tahun 1942 bangsa Jepang datang dengan impian
persemakmuran Asia Timur Raya. Periode pendudukan Jepang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masa yang sangat sulit bagi bangsa Indonesia, hal ini juga dialami oleh para
misionaris di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada khususnya.
Rumah sakit onder de bogen yang memperkerjakan tenaga dokter dan
perawat yang berkebangsaan Belanda ditangkap dan di internir alasannya
karena dianggap sebagai kaki tangan imperialisme barat di Asia. Tampaknya
sikap tidak simpatik terhadap para misionaris tidak hanya berhenti pada di
internir, berbagai bentuk karya mereka yang sebenarnya bermanfaat bagi
masyarakat banyak ditutup dan diambil alih oleh pemerintah Jepang.
Kebencian Jepang terhadap karya misi juga termanifestasikan pada tindakan
mereka terhadap rumah sakit onder de bogen mereka memaksa untuk
menggantikan nama rumah sakit onder de bogen dengan bahasa melayu
(karena
penggunaan
bahasa
Belanda
dilarang)
kemudian
Mgr.
A.
Soegijapranata SJ, memberikan nama Panti Rapih (rumah penyembuhan)
menggantikan nama onder de bogen, akan tetapi pemerintah Jepang tidak
merasa puas sehingga untuk waktu selanjutnya pengelolaan rumah sakit Panti
Rapih diserahkan pada pemerintah dengan tujuan dijadikan rumah sakit
negara.
Tahun 1945 sebagai lanjutan dari perang dunia II bangsa Jepang mengalami
kekalahan dari para sekutu, kondisi ini membuka jalan bagi suster-suster
konggregasi CB dan dewan Gereja Yogyakarta serta pengurus rumah sakit
Panti Rapih untuk mengaktifkan kembali rumah sakit Panti Rapih.
2. Periode perang kemerdekaan
Perubahan politik di Indonesia akibat kekalahan Jepang membawa
perubahan dalam suasana kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai akibat
dari kekalahan Jepang atas Sekutu, para pejuang kemerdekaan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memproklamirkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya
pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta memproklamirkan
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rakyat Indonesia dengan semangat berkobar-kobar berjuang mempertahankan
kemerdekaannya dari usaha penjajahan kembali oleh sekutu yang ingin
menguasai lagi wilayah Indonesia setelah mengalahkan Jepang. Dalam usaha
mempertahankan kemerdekaan tersebut semua lapisan masyarakat ikut terlibat
tidak terkecuali rumah sakit Panti Rapih.
Pada awalnya tidak mudah bagi rumah sakit Panti Rapih dalam usaha
mendukung perjuangan rakyat Indonesia selama perang kemerdekaan, hal ini
disebabkan dalam perkembangan rumah sakit Panti Rapih mendapat bantuan
dana dari pemerintah Belanda disamping itu sebagian besar dari suster-suster
konggregasi CB berkebangsaan Belanda. Kedua hal inilah yang memberatkan
rumah sakit Panti Rapih dalam usaha membantu para pejuang terutama dalam
meyakinkan masyarakat pribumi mengenai sikap rumah sakit Panti Rapih
selama perang kemerdekaan. Tetapi dalam perkembangannya peran serta
rumah sakit Panti Rapih membantu perang kemerdekaan dapat diterima oleh
masyarakat umum yang melihat karya misi rumah sakit Panti Rapih lebih
sebagai untuk membantu masyarakat umum dari pada lembaga lain yang
didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Totalitas rumah sakit Panti Rapih dalam membantu perang kemerdekaan
semakin terasa setelah mendengar pernyataan yang disampaikan oleh
pimpinan Gereja Katholik Jawa Tengah yakni Mgr. A. Soepranata, SJ. Beliau
dengan tegas menyatakan sangat mencintai kebebasan dan kemerdekaan
Tanah Air Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk melanjutkan perkembangan rumah sakit Panti Rapih mengalami
pasang surut yang datang silih berganti, baik selama masa pendudukan
kembali oleh bangsa Belanda maupun selama masa awal-awal kemerdekaan.
Dalam menghadapi masa perkembangannya pada awal transisi kekuasaan,
rumah sakit Panti Rapih berpegang teguh pada empat prinsip pokok yang
selalu dihayati dan diyakini oleh para suster CB dan pengurus rumah sakit
Panti Rapih, Yaitu: Sikap iman untuk memuliakan Allah dan mengabdi
kepada sesama, Kesadaran yang tinggi akan profesi karyawan rumah sakit
Panti Rapih, Sikap penuh pengabdian tanpa pamrih, Selalu bersikap
bersahabat. (G.P Sindhunata, S.J. 1999: 27-62).
B. Profil Rumah Sakit Panti Rapih
Rumah sakit Panti Rapih berada dalam naungan Keuskupan Agung Semarang,
dikelola bersama suster-suster tarekat cinta kasih Santo Carolus Borromeus (CB)
dan sebagai pelaksanaannya adalah yayasan Panti Rapih Yogyakarta.
Predikat yang lebih esensial dari rumah sakit Panti Rapih adalah lembaga karya
sosial di bawah naungan yayasan. Predikat dasarnya yang telah dituangkan dalam
didalam rumusan-rumusan tertulis mensyarakatkan prioritas perkembangan aspekaspek layanan sosial tanpa membatasi pada kelompok sosial tertentu.
Alamat
: Jln. Cik Di Tiro 30 Yogyakarta 55223
Telp.
: 0274-514014, 514845, 563333 (hunting)
Faksimile
: 0274-564583
Email dan Home Page : Info @pantirapih.or.id / www.pantirapih.or.id
1. Kapasitas rawat inap
Layanan rawat inap dengan BOR 91,40% rata-rata pada seluruh
ruangan perawatan, hal ini memberikan gambaran bahwa rumah sakit Panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rapih dapat memposisikan dirinya sebagai rumah sakit pilihan dan sekaligus
rumah sakit rujukan.
Unit rawat inap sendiri memiliki beberapa fasilitas standar kesehatan yang
mendukung kegiatan operasionalnya, seperti:
a. Unit-unit perawatan dan karyawan
1. Tempat tidur dibagi dalam:

VIP

Kelas utama

Kelas satu

Kelas dua

Kelas tiga

Puspita
2. Karyawan terdiri atas:

Dokter tetap

Dokter tamu

Apoteker

Perawat

Tenaga lain
b. Pelayanan Medik
Waktu pelayanan pasien di rumah sakit Panti Rapih adalah:

IGD 24 jam

Farmasi 24 jam

Laboraturium 24 jam

Klinik umum 24 jam

Poliklinik spesialis atau sub spesialis 07.00-21.00 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Administrasi keuangan 24 jam
c. Unit Rawat Jalan
Jenis-jenis pelayanan medik rawat jalan adalah:
1. Poliklinik penyakit dalam, meliputi:

Sub spesialis endokrinologi

Sub spesialis hematologi

Sub spesialis infeksi

Sub spesialis kardiologi

Sub spesialis gastroenteropologi
2. Poliklinik kesehatan anak, meliputi:

Sub spesialis neo/perinatologi

Sub spesialis hematologi anak
3. Poliklinik bedah, meliputi:

Bedah umum

Bedah saraf

Bedah digesif

Bedah anak

Bedah mulut

Bedah laparoskopik

Bedah urologi

Bedah ortopedik

Bedah plastik

Bedah ankologi atau tumor

Bedah toraks dan vaskuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Poliklinik pendukung, meliputi:

Klinik gizi

Klinik penyakit mata

Klinik radio terapi

Klinik penyakit saraf

Klinik penyakit asma dan alergi

Klinik penyakit kosmetik dan kulit

Klinik kebidanan dan kandungan

Klinik penyakit jiwa

Klinik psikologi

Klinik penyakit paruh

Klinik rehabilitasi medik

Klinik penyakit kulit dan kelamin

Klinik pelayanan pengobatan alternatif, akulpuntur dan jamu
5. Poliklinik gigi, meliputi:

Spesialis orthodonsi

Spesialis bedah mulut

Spesilis bedah protesa
6. Layanan endokopik, meliputi:

Gastroscopy

Colonocopy

Bronchoscopy
2. Tujuan Pelayanan Rumah Sakit Panti Rapih
Rumah sakit Panti Rapih sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang
berorientasi sosial tentunya memiliki beberapa tujuan dalam menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatannya baik itu yang berorientasi pada profit (keuntungan) maupun
sebagai lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat dengan berusaha sebisa mungkin tidak membebankan masyarakat,
tetapi mengutamakan pengembangan aspek-aspek layanan sosial.
Tujuan pelayanan kesehatan rumah sakit Panti Rapih adalah:
1. Mengantar masyarakat mencapai status kesehatan yang optimal
melalui pendekatan layanan holistik (menyeluruh) yang melipiti aspek
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan intelektual.
2. Menciptakan budaya kerja yang dipenuhi buah penghayatan iman
sejati guna mewujudkan pengabdian yang penuh kasih, saling
menghargai, membela hak hidup setiap insan dan sekaligus
mewujudkan kesejahteraan umum bagi karyawan secara wajar.
3. Mengupayakan
pelayanan
kesehatan
yang
sesuai
dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran bagi seluruh lapisan
masyarakat.
C. Visi dan Misi Rumah Sakit Panti Rapih
1. Visi
Rumah sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang
memandang pasien sumber inspirsai dan motifasi kerja dengan memberikan
pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana
syukur kepada Tuhan.
2. Misi
a.
Rumah sakit Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan
menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas dan hormat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
naungan iman katholik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak
kepada yang berkekurangan.
b.
Rumah sakit Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya
dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi
kepuasan pasien dan keluarganya, dan dengan mewajibkan diri dengan
menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka, proporsional,
adil dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan.
D. Manajemen Personalia dan SDM
Rumah sakit Panti Rapih sebagai unit usaha yang memiliki begitu banyak
tenaga kerja tentunya sangat membutuhkan manajemen personalia dan sumber
daya manusia yang mampu mengorganisir semua sumber daya yang dimiliki agar
bermanfaat sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Dengan organisasi
yang membawahi begitu besar tenaga kerja dengan latar belakang pribadi,
pendidikan dan profesi yang beraneka ragam tentunya berharap bahwa organisasi
ini dapat mengembangkan kemampuan masing-masing individu sehingga
mencapai dan mempertahankan tingkat optimal prestasi yang diukur berdasarkan
efisiensi dan efektifitas kerja.
Manajemen personalia dan sumber daya manusia di rumah sakit Panti Rapih
mengorganisir perusahaan dengan berbagai macam aktifitas, seperti:
1. Disain pekerjaan.
2. Perencanaan sumber daya manusia.
3. Penarikan sumber daya manusia.
4. Latihan dan pengembangan sumber daya manusia.
5. Penilaian prestasi kerja.
6. Penentuan kompensasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Serikat pekerja.
a. Disain pekerjaan
Fungsi disain sistem pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen personalia
dan sumber daya manusia di rumah sakit Panti Rapih adalah menetapkan
kegiatan-kegiatan
kerja
individu
atau
kelompok
karyawan
secara
organisasional, tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja
yang
memenuhi
kebutuhan
organisasi.
Hal
ini
perlu
agar
dapat
mengintegrasikan kemampuan karyawan dengan karakteristik-karakteristik,
standar dan kemampuan karyawan dengan pekerjaan.
Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam mendisain pekerjaan,
yaitu:
1. Elemen-elemen organisasial.
2. Elemen lingkungan.
3. Elemen keprilakuan.
b. Perencanaan sumber daya manusia
Fungsi perencanaan sumber daya manusia adalah mendisain kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan
serta perusahaan di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut.
Ada empat kondisi yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sistem
pemberdayaan sumber daya manusia, yakni:
1. Inventarisasi persediaan sumber daya manusia saat ini, bermanfaat
untuk menilai sumber daya yang ada (ketrampilan, kemampuan atau
kecakapan, potensi pengembangan dan lain-lain), serta menganalisis
sumber daya manusia yang ada dengan spesialisasi kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Peramalan suplai dan permintaan sumber daya manusia saat ini, untuk
memadukan permintaan dan penawaran tenaga kerja sehingga
memperoleh tenaga kerja yang berkualitas melalui penarikan, seleksi,
latihan, penempatan, transfer, promosi dan pengembangan.
3. Prosedur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik
kepada sistem, bertujuan untuk memantau sejauh mana tenaga kerja
atau
karyawan
mencapai
tujuan-tujuan
yang
ditetapkan
oleh
perusahaan.
4. Rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu-individu yang
qualified, untuk memprediksi permintaan dan penawaran karyawan di
waktu yang akan datang baik kuantitas dan kualitasnya.
Secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia di rumah sakit
Panti
Rapih
berarti
mengestimasikan
secara
sistematik
permintaan
(kebutuhan) dan suplai tenaga kerja perusahaan di waktu yang akan datang
sehingga memungkinkan penyediaan tenaga kerja secara lebih tepat sesuai
dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.
c. Penarikan dan pemberhentian karyawan
1. Penarikan karyawan
Sistem penarikan sumber daya manusia yang diterapkan oleh
departemen pesonalia dan sumber daya manusia di rumah sakit Panti
Rapih terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Perencanaan sumber daya manusia.
2. Permintaan penambahan sumber daya manusia.
3. Lowongan pekerjaan yang tersedia.
4. Analisis informasi jabatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Persyaratan-persyaratan jabatan.
6. Metode-metode penarikan.
7. Seleksi calon tenaga kerja, beberapa tahapan yang harus dilakukan
oleh calon tenaga kerja Panti Rapih, Yakni:
a. Pengisian formulir, untuk mengetahui dengan pasti identitas
calon tenaga kerja
b. Psikotes, pengukuran tingkat kecakapan, kemampuan,
kepribadian, dan penyelusuran minat dan bakat.
c. Wawancara, dialog langsung calon tenaga kerja dengan
manajemen tenaga kerja dengan manajemen personalia
berkaitan dengan pekerjaan dan kebijakan perusahaan.
d. Tes kesehatan, pemeriksaan terhadap kondisi fisik dan
psikis calon tenaga kerja, sehingga tidak menghambat
pekerjaan.
e. Masa percobaan, tenaga kerja yang sudah melalui seleksi
calon tenaga kerja diberikan masa percobaan untuk
kemudian dievaluasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya penarikan tenaga
kerja, yaitu:
1. Kebijakan promosi, maksudnya untuk memberikan informasi
kepada karyawan mengenai kesempatan promosi yang berkaitan
dengan prestasi kerja.
2. kebijakan kompensasi, besar kecilnya kompensasi yang ditawarkan
perusahaan akan mempengaruhi tingkat perekrutan karyawan.
3. Kebijakan status karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kebijakan penerimaan tenaga lokal, kebijakan perusahaan untuk
menarik tenaga lokal sangat berpengaruh pada pandangan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut.
2. Pemberhentian karyawan
Pemberhentian karyawan adalah pemutusan hubungan kerja antara
karyawan dengan perusahaan karena beberapa alasan tertentu.
Bentuk-bentuk pemberhentian:
a. Pemberhentian dengan hormat disebabkan oleh:
1. Karyawan meninggal dunia.
2. Permintaan karyawan sendiri atas persetujuan manajer.
3. Cacat yang dialami selama masa tugas sehingga tidak dapat
bekerja secara maksimal lagi.
4. Usia masa kerja, untuk pria 30 tahun masa kerja dan untuk
wanita 20 tahun masa kerja.
b. Pemberhentian tidak dengan hormat disebabkan oleh:
1. Merugikan rumah sakit Panti Rapih.
2. Dihukum karena tindakan kejahatan di luar perusahaan.
3. Pelanggaran terhadap tata susila dan tata tertib perusahaan.
4. Pencurian dan penggelapan aset rumah sakit.
5. Membocorkan rahasia perusahaan (rumah sakit).
d. Penilaian prestasi kerja
Penilaian ini bertujuan untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawan sehigga departemen personalia dan sumber daya manusia dapat
memberikan informasi kepada karyawan berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Manfaat dari penilaian prestasi kerja ini, adalah:
1. Perbaikan kualitas kerja.
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi atau tingkat upah.
3. Keputusan-keputusan penempatan atau mutasi kerja.
4. Kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
5. Perencanaan dan pengembangan karier.
6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
7. Kesalahan-kesalahan disain pekerjaan.
8. Kesempatan kerja yang adil.
e. Pemberian kompensasi
Salah satu cara departemen personalia dan sumber daya manusia
meningkatkan prestasi kerja, memotifasi dan kepuasan kerja karyawan adalah
dengan kompensasi. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu,
karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka.
Tujuan utama dari pemberian kompensasi yang seimbang kepada karyawan
berdasarkan penilaian prestasi kerjanya, adalah:
1. Memperoleh tenaga kerja yang berkualitas.
2. Mempertahankan efektifitas dan efisiensi karyawan.
3. Menjamin keadilan, tenaga kerja memperoleh jasa yang seimbang
dengan jasa yang dikorbankan.
4. Menghargai prilaku yang diinginkan.
5. Mengendalikan biaya-biaya.
6. Memenuhi peraturan-peraturan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan berupa:
1. Gaji pokok
2. Tunjangan Jabatan
3. Jaminan kasehatan
4. Upah lembur
f. Penentuan jam kerja
Hari kerja efektif bagi seluruh karyawan rumah sakit Panti Rapih adalah
pada hari senin sampai hari sabtu dengan lama jam kerja dari jam 7:30-14:00
WIB.
Pembagian jam kerja karyawan, sebagai berikut:
1. Shift I jam 06:30 bbwi-13:30 bbwi
2. Shift II jam 13:30 bbwi-12:30 bbwi
3. Shift III jam 12:30 bbwi-06:30 bbwi
g. Jenis karyawan
Karyawan rumah sakit Panti Rapih dibagi dalam dua kategori, yaitu:
1. Karyawan tetap, terdiri dari:
a. Dokter tetap
b. Apoteker
c. Perawat
d. Karyawan lain
2. Karyawan tidak tetap, terdiri dari:
a. Dokter tamu
b. Karyawan tidak tetap, adalah:

Karyawan percobaan

Karyawan kontrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karyawan musiman
Hal pertama yang juga dilakukan oleh departemen personalia dan sumber
daya manusia di rumah sakit Panti Rapih adalah menyusun sistem pengupahan
yang adil dan manajemen perlu menetapkan suatu hubungan konsisten dan
sistematik diantara tingkat-tingkat kompensasi bagi semua pekerja didalam
perusahaan. Manajemen personalia dan sumber daya manusia merupakan
suatu sub sistem utama dari rumah sakit Panti Rapih.
Efektifitas sub sistem ini dapat dievaluasi dalam pengertian kontribusinya
terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi, terutama dalam mengorganisir
sumber daya yang ada.
E. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Rumah sakit Panti Rapih tentunya memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap lingkungan yang ada disekitarnya terutama yang berkaitan dengan efek
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah produksi zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh obat-obatan.
Menyadari hal ini pihak manajemen rumah sakit Panti Rapih sudah
menyediakan unit pengolahan limbah industri, dengan tujuan agar limbah industri
yang dihasilkan oleh rumah sakit Panti Rapih akan diolah terlebih dahulu oleh unit
pengolahan limbah sehingga tidak berakibat buruk bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Subyek
penelitian adalah pasien dan keluarga pasien yang mengalami rawat inap di rumah
sakit Panti Rapih sekurang-kurangnya dua hari di kamar kelas II dan kelas III dan
berumur antara 18-50 tahun. Mengingat jumlah populasi pasien dan keluarga
pasien yang memenuhi syarat sangat banyak dan tidak mungkin diteliti semua
maka penelitian diputuskan untuk menggunakan sampel masing-masing 100 orang
pasien dan 100 orang keluarga pasien, suatu jumlah yang dianggap cukup untuk
mewakili populasi secara keseluruhan.
Persiapan penelitian dimulai dengan menyusun alat ukur yang akan digunakan
dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh penulis.
Kuesioner yang disebarkan bertujuan untuk mengetahui apakah relationship
marketing berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan kepuasan keluarga pasien
rawat inap di rumah sakit Panti Rapih.
Namun sebelum alat ukur tersebut digunakan terlebih dahulu dilakukan uji
coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang disiapkan
tersebut. Uji coba dilakukan terhadap 50 orang pasien rawat inap dan 50 orang
keluarga pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih.
Hasil uji coba serta uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
Dari 15 item pernyataan yang diujicobakan pada pasien semua memenuhi syarat
validitas dan reliabilitas, sebagaimana diperlihatkan pada tabel V.1. Demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pula 15 item pernyataan yang diujicobakan pada keluarga pasien memenuhi syarat
validitas dan reliabilitas sebagaimana diperlihatkan pada tabel V.2.
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas (pasien)
Dimensi/variabel
Item
rxy
rtabel
Keterangan
Kepuasan
1
0,4778
0,195
Valid / Relibel
Spearman-Brown= 0,7719
2
0,5817
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Pertalian
3
1
0,6286
0,3771
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,6300
2
0,3982
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Empati
3
1
0,45 98
0,4094
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,5488
2
0,4068
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
3
0,3782
0,195
Valid / Reliabel
Timbal Balik
1
0,3884
0,195
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,5330
2
0,3284
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Kepercayaan
3
1
0,3634
0,5521
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,5399
2
0,3958
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
3
0,3698
0,195
Valid / Reliabel
Sumber: Data primer yang sudah diolah.
Tabel V.1 memperlihatkan bahwa untuk semua item, koefesien korelasinya atau
nilai rxy ( rhitung ) dan nilai Spearman-Brown semuanya lebih besar dari rtabel .
Menurut Sutrisno Hadi (1991), bila koefesien korelasi ( rxy ) lebih besar dari rtabel
berarti item tersebut dinyatakan valid, dan bila koefesien korelasi SpearmanBrown lebih besar dari rtabel berarti item tersebut dinyatakan reliabel. Ini
menunjukkan semua item valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ( keluarga pasien)
Dimensi/variabel
Item
rxy
rtabel
Keterangan
Kepuasan
1
0,4380
0,195
Valid / Relibel
Spearman-Brown= 0,5573
2
0,4727
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Pertalian
3
1
0,3863
0,4556
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,5497
2
0,3594
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Empati
3
1
0,3790
0,4269
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,6159
2
0,4395
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
3
0,4449
0,195
Valid / Reliabel
Timbal Balik
1
0,3794
0,195
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,5798
2
0,3919
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
Kepercayaan
3
1
0,4082
0,7977
0,195
0,195
Valid / Reliabel
Valid / Reliabel
Spearman-Brown= 0,7366
2
0,7040
0,195
Valid / Reliabel
(reliabel)
3
0,5630
0,195
Valid / Reliabel
Sumber: Data primer yang sudah diolah.
Tabel V.2 memperlihatkan bahwa untuk semua item, koefesien korelasinya atau
nilai rxy ( rhitung ) dan nilai Spearman-Brown, semuanya lebih besar dari rtabel berarti
semua item tersebut dinyatakan valid, dan bila semua koefesien korelasi
Spearman-Brown lebih besar dari rtabel berarti item tersebut dinyatakan reliabel.
Ini menunjukkan semua item valid dan reliabel.
B. Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah instruman dinyatakan valid dan reliabel, penelitian dilanjutkan
kembali pada rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Dalam penyebaran kuesioner
dan pemanduan pengisian kuesioner tersebut peneliti dibantu oleh tiga orang
relawan yang direkrut dari teman-teman mahasiswa, yang sebelum bertugas diberi
pelatihan bagaimana memandu pengisian kuesioner tersebut.
Subyek penelitian ini adalah para pasien dan keluarga pasien rawat inap yang
mengalami rawat inap di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta, sekurangkurangnya dua hari, dikamar kelas II dan III, dan berusia 18-50 tahun. Tugas
peneliti dan ketiga relawan selama periode penelitian adalah berupaya mendekati
pasien dan keluarga pasien, meminta kesediaan mereka untuk mengisi kuesioner
yang telah disiapkan. Jika bersedia dan secara kriteria memenuhi persyaratan,
mereka diminta mengisi kuesioner yang telah disiapkan.
Tidak semua subyek penelitian yang didekati bersedia mengisi kuesioner. Jumlah
100 pasien dan 100 keluarga pasien yang bersedia dan berhasil mengisi kuesioner
ini tercapai pada tanggal 25 Januari 2007. Setelah diteliti kelengkapan dan
keakuratannya semua kuesioner (pasien dan keluarga pasien) layak untuk
dianalisis. Selanjutnya data dari kuesioner-kuesioner tersebut direkapitulasi dan
diolah menggunakan komputer dengan metode SPSS.
C. Hasil Penelitian
1. Profil Responden
a. Pasien
Dari 100 orang pasien yang dijadikan responden dalam penelitian ini
bila ditinjau dari jenis kelamin, usia, kelas dan pekerjaan dapat diketahui
penyebarannya sebagaimana diperlihatkan pada tabel V.3.
Tabel V.3
Profil Pasien Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
1.
2.
3.
Karakteristik
Prosentase
Jenis Kelamin
 Pria
56 orang
56%
 Wanita
44 orang
44%
 18-25 tahun
18 orang
18%
 26-33 tahun
25 orang
25%
 34-41 tahun
21 orang
21%
 42-50 tahun
36 orang
36%
64 orang
64%
36 orang
36%
 Pelajar / Mahasiswa
24 orang
24%
 Wiraswasta
32 orang
32%
 Pegawai Negeri
12 orang
12%
 Pegawai Swasta
17 orang
17%
 Lainnya
15 orang
15%
Usia
Kelas
 Kelas II
4.
Jumlah
 Kelas III
Pekerjaan
Sumber: Data primer yang sudah diolah.
Tabel V.3 memperlihatkan dari 100 orang pasien yang diteliti dan ditinjau
dari jenis kelamin, pria 56 orang (56%) jauh lebih banyak dibandingkan
perempuan 44 orang (44%). Ditinjau dari usia yang paling banyak berusia
42-50 tahun sebanyak 36 orang (36%), disusul 26-33 tahun sebanyak 25
orang (25%), 34-41 tahun sebanyak 21 orang (21%) dan 18-21 tahun
sebanyak 18 orang (18%). Ditinjau dari kelas perawatan yang dipilih, kelas
II sebanyak 64 orang (64%) jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
III sebanyak 34 orang (34%). Sedangkan ditinjau dari segi pekerjaan
pasien yang terbanyak merupakan wiraswasta sebanyak 32 orang (32%),
disusul pelajar/mahasiswa sebanyak 24 orang (24%), Pegawai swasta
sebanyak 17 orang (17%), Pegawai Negeri dan lainnya sebanyak 15 orang
(15%). Jadi profil pasien yang dijadikan responden didominasi pria,
berusia 42-50 tahun, dirawat dikelas II dan profesinya sebagai wiraswasta.
b. Keluarga Pasien
Dari 100 orang keluarga pasien yang dijadikan responden penelitian ini
bila ditinjau dari jenis kelamin, usia, kelas, dan pekerjaan dapat diketahui
penyebarannya sebagaimana diperlihatkan pada tabel V. 4.
Tabel V.4
Profil Keluarga Pasien Rumah Sakit Panti Rapih
No.
1.
2.
3.
Karakteristik
Prosentase
Jenis Kelamin
 Pria
41 orang
41%
 Wanita
59 orang
59%
 18-25 tahun
24 orang
24%
 26-33 tshun
11 orang
11%
 34-41 tahun
17 orang
17%
 42-50 tahun
48 orang
48%
64 orang
64%
36 orang
36%
19 orang
19%
Usia
Kelas
 Kelas II
4.
Jumlah
 Kelas III
Pekerjaan
 Pelajar / Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 Wiraswasta
24 orang
24%
 Pegawai Negeri
4 orang
4%
 Pegawai Swasta
26 orang
26%
 Lainnya
27 orang
27%
Sumber: Data primer yang sudah diolah.
Tabel V.4 memperlihatkan bahwa profil keluarga pasien yang diteliti dan
ditinjau dari jenis kelamin wanita 59 orang (59%) lebih banyak dibanding
pria sebanyak 41 orang (41%). Ditinjau dari usia didominasi oleh usia 4250 tahun sebanyak 48 orang (48%), disusul 18-25 tahun sebanyak 24 orang
(24%), 34-41 tahun sebanyak 17 orang (17%), 26-33 tahun sebanyak 11
orang (11%). Ditinjau dari kelas perawatan yang dipakai, kelas II sebanyak
64 orang (64%) lebih banyak dibanding kelas II sebanyak 46 orang (46%).
Sedangkan ditinjau dari pekerjaannya paling banyak lainnya 27 orang
(27%) hampir sama dengan pegawai swasta sebanyak 26 orang (26%),
wiraswasta 24 orang (24%), pelajar/mahasiswa 19 orang (19%) dan
pegawai negeri 4 orang (4%).
Jadi profil keluarga pasien yang dijadikan responden didominasi oleh
wanita, berusia 42-50 tahun, keluarga yang ditungguinya dirawat di kelas
II, dan berprofesi sebagai “lainnya” atau pegawai swasta.
2. Pengujian Hipotesis
A. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Pasien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk mengetahui dan mengukur pengaruh variabel relationship
marketing yang terdiri dari variabel pertalian, empati, timbal balik dan
kepercayaan terhadap kepuasan pasien digunakan analisis regresi
berganda.
Berdasarkan
hasil
pengolahan
data
semua
variabel
independen
(pertalian/ x1 , empati/ x 2 , timbal balik/ x3 dan kepercayaan/ x 4 ) mempunyai
pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan pasien
(semua bernilai positif). Dari hasil olah data tersebut diperoleh persamaan
regresi berganda sebagai berikut:

Y= a  b1 x1  b2 x 2  b3 x3  b4 x 4

Y=  3,681  0,378 x1  0,306 x 2  0,200 x3  0,385 x 4
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan beberapa, yaitu:
1. Koefisien Regresi
a. Koefisien regresi untuk konstanta sebesar -3,681. Artinya jika
x1 , x 2 , x3 , x 4 = 0 maka nilai kepuasan pasien adalah negatif.
Koefesien regresi untuk x1 sebesar 0,378. Artinya jika variabel
pertalian mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan pasien
akan berubah sebesar 0,378 satuan, dengan asumsi variabel lainnya
konstan. Setiap kenaikan satu satuan pertalian akan meningkatkan
kepuasan pasien sebesar 0,378 dan sebaliknya.
b. Koefisien regresi untuk x 2 sebesar 0,306. Artinya jika variabel
empati mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan pasien
akan berubah sebesar 0,306 satuan, dengan asumsi variabel lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konstan. Setiap kenaikan satu satuan empati akan meningkatkan
kepuasan pasien sebesar 0,306 dan sebaliknya.
c. Koefisien regresi untuk x3 sebesar 0,200. Artinya jika variabel
timbal balik mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan
pasien akan berubah sebesar 0,200 satuan, dengan asumsi variabel
lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan timbal balik akan
meningkatkan kepuasan pasien sebesar 0,200 dan sebaliknya.
d. Koefisien regresi untuk x 4 sebesar 0,385. Artinya jika variabel
kepercayaan mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan
pasien akan berubah sebesar 0,385 satuan, dengan asumsi variabel
lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan kepercayaan akan
meningkatkan kepuasan pasien sebesar 0,385 dan sebaliknya.
2. Fhitung
Hasil olah data memperlihatkan nilai F hitung sebesar 51,226.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% df (derajat kebebasan)
(k-1) (n-k) = (5-1) (100-5) maka F tabel sebesar 2,47. Mengingat nilai
F hitung (51,226) > F tabel (2,47) berarti variabel-variabel x1 , x 2 , x3 , x 4
(relationship marketing) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel kepuasan pasien. Dengan kata lain x adalah faktor penjelas
yang nyata bagi variasi perubahan dalam variabel Y.
4. Koefisien Determinasi ( R 2 )
Hasil olah data memperlihatkan nilai R 2 = 0,683. Hal ini berarti
bahwa 0,683 atau 68,3% perubahan pada variabel Y disebabkan oleh
perubahan
variabel
independen
x1 , x 2 , x3 , x 4 .
Sisanya
(31,7%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disebabkan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk dalam
model.
B. Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien
Untuk mengetahui dan mengukur pengaruh variabel relationship
marketing yang terdiri dari variabel pertalian, empati, timbal balik dan
kepercayaan terhadap kepuasan keluarga pasien digunakan analisis regresi
berganda.
Berdasarkan hasil olah data semua variabel independen (pertalian/ x1 ,
empati/ x 2 , timbal balik/ x3 dan kepercayaan/ x 4 ) mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan keluarga pasien
(semua bernilai positif). Dari hasil olah data tersebut diperoleh persamaan
regresi berganda sebagai berikut:

Y= a  b1 x1  b2 x 2  b3 x3  b4 x 4

Y=  0,347  0,293 x1  0,214 x 2  0,280 x3  0,254 x 4
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan beberapa, yaitu:
1. Koefisien Regresi
a. Koefisien regresi untuk konstanta sebesar -0,347. Artinya jika
x1 , x 2 , x3 , x 4 = 0 maka nilai kepuasan keluarga pasien adalah
negatif.
b. Koefisien regresi untuk x1 sebesar 0,293. Artinya jika variabel
pertalian mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan
keluarga pasien akan berubah sebesar 0,293 satuan, dengan asumsi
variabel lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan pertalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan meningkatkan kepuasan keluarga pasien sebesar 0,293 dan
sebaliknya.
c. Koefisien regresi untuk x 2 sebesar 0,214. Artinya jika variabel
empati mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan keluarga
pasien akan berubah sebesar 0,214 satuan, dengan asumsi variabel
lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan empati akan
meningkatkan kepuasan keluarga pasien sebesar 0,214 dan
sebaliknya.
d. Koefisien regresi untuk x3 sebesar 0,280. Artinya jika variabel
timbal balik mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan
keluarga pasien akan berubah sebesar 0,280 satuan, dengan asumsi
variabel lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan timbal balik
akan meningkatkan kepuasan keluarga pasien sebesar 0,280 dan
sebaliknya.
e. Koefesien regresi untuk x 4 sebesar 0,254. Artinya jika variabel
kepercayaan mengalami perubahan satu satuan maka kepuasan
keluarga pasien akan berubah sebesar 0,254 satuan, dengan asumsi
variabel lainnya konstan. Setiap kenaikan satu satuan kepercayaan
akan meningkatkan kepuasan keluarga pasien sebesar 0,254 dan
sebaliknya.
2. Fhitung
Hasil olah data memperlihatkan nilai F hitung sebesar 28,989.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% df (derajat kebebasan)
(k-1) (n-k) = (5-1) (100-5) maka F tabel sebesar 2,47. Mengingat nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F hitung (28,989) > F tabel (2,47) berarti variabel-variabel x1 , x 2 , x3 , x 4
(relationship marketing) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel kepuasan keluarga pasien. Dengan kata lain x adalah faktor
penjelas yang nyata bagi variasi perubahan dalam variabel Y.
4. Koefisien Determinasi ( R 2 )
Hasil olah data memperlihatkan nilai R 2 = 0,550. Hal ini berarti
bahwa 0,550 atau 55% perubahan pada variabel Y disebabkan oleh
perubahan
variabel
independen
x1 , x 2 , x3 , x 4 .
Sisanya
(45%)
disebabkan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk dalam
model.
D. Pembahasan
Dalam pembahasan ini perlu peneliti menegaskan bahwa penelitian ini
berkaitan dengan dua persoalan pokok, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh relationship marketing (pertalian, empati, timbal balik
dan kepercayaan) terhadap kepuasan pasien.
2. Bagaimana pengaruh relationship marketing (pertalian, empati, timbal balik
dan kepercayaan) terhadap kepuasan keluarga pasien.
Dua pokok persoalan ini dianalisis secara terpisah dan tidak dipersoalkan
mengapa pasien sangat puas misalnya tetapi keluarga pasien hanya puas bahkan
kurang puas. Tapi yang pasti diteliti adalah pasangan pasien dan keluarga pasien
tersebut, tidak mengherankan karena ditinjau dari kelas kamar perawatan pasien
baik dari sudut pasien maupun keluarga pasien sama.
Sedangkan adanya perbedaan profil pasien dan keluarga pasien ditinjau dari usia,
jenis kelamin dan pekerjaan karena bisa terjadi yang menjaga atau menunggui
pasien pria oleh wanita atau sebaliknya, suami oleh istrinya atau sebaliknya, anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh orang tuanya atau sebaliknya, dan sebagainya. Tidak mengherankan bila
pasien didominasi oleh pria (56%) tetapi keluarga pasien didominasi oleh wanita
(59%), kalau pasien didominasi oleh mereka yang berusia 42-50 tahun (36%),
keluarga pasien walaupun dengan usia yang sama tetapi mencapai 48%, dan
sebagainya.
Untuk mengukur pengaruh relationship marketing terhadap kepuasan pasien
dan keluarga pasien, dilakukan secara bersama-sama (semua variabel) terhadap
kepuasan pasien dan kepuasan keluarga pasien dengan regresi berganda, dimana
pengaruh pengaruhnya dilihat dari nilai regresi. Dengan menggunakan metode ini
hasilnya memperlihatkan bahwa secara substansial relationship marketing yang
terdiri dari variabel pertalian, empati, timbal balik dan kepercayaan baik secara
keseluruhan variabel berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pasien dan
keluarga pasien.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa relationship marketing telah
dijalankan dengan baik oleh rumah sakit Panti Rapih dan hal itu telah memuaskan
pasien dan keluarga pasien.
Sebagai perusahaan jasa yang mengandalkan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, rumah sakit Panti Rapih tentu saja
berupaya agar dengan pelayanan yang dilakukannya ia dapat menarik pelanggan
baru tetapi terutama mempertahankan pelanggan yang sudah ada melalui
peningkatan relasi perusahaan dan pelanggan. Inilah yang menurut Kotler
merupakan relationship marketing, yaitu:”Proses menciptakan, mempertahankan
dan meningkatkan hubungan yang kuat dan bernilai tinggi dengan pelanggan”. (
Kotler, 1998:194).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil oservasi peneliti di lokasi penelitian memperlihat bahwa pada saat penelitian
pasien yang dirawat di rumah sakit Panti Rapih tersebut, baik pasien, keluarganya
atau kenalan yang pernah dirawat di rumah sakit Panti Rapih mengakui kalau
mereka menjadi pelanggan rumah sakit Panti Rapih karena mereka percaya dan
merasa puas, senang dengan pelayanan di rumah sakit Panti Rapih. Mengapa
konsumen puas diantaranya karena rumah sakit Panti Rapih melaksanakan
relationship marketing.
Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa kepuasan pasien dan keluarga
pasien rawat inap di rumah sakit Panti Rapih terjadi karena rumah sakit Panti
Rapih melaksanakan relationship marketing, yang oleh Yau et. Al (1999)
dikelompokkan atas pertalian, empati, timbal balik dan kepercayaan (dalam
Prasasti, Chaniago, Sutarso; 2003). Jawaban responden baik kelompok pasien
maupun keluarga pasien bahwa mereka puas, berarti rumah sakit Panti Rapih
sejauh ini sejauh ini selalu berupaya menciptakan kepercayaan masyarakat pada
perusahaan dan membangun hubungan atau relasi yang erat dengan pelanggan,
selalu berusaha memahami kebutuhan pasien dan keluarga pasien, menjaga
perasaan orang lain dan mencoba memahami segala situasi dari sudut pandang
pasien dan keluarganya, ada kesesuaian antara produk yang ditawarkan dengan
kenyataannya, sehingga konsumen yakin bahwa rumah sakit Panti Rapih memang
layak dijadikan pilihan.
Selanjutnya dari hasil penelitian ini terlihat bahwa untuk kepuasan pasien yang
disebabkan oleh relationship marketing hanya 68,3% sedangkan untuk kepuasan
keluarga pasien hanya 55%. Ini menunjukkan masih banyak faktor lain yang ikut
mempengaruhi kepuasan pasien dan keluarga pasien. Hal ini sangat wajar karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepuasan pasien dan keluarga pasien tidak hanya dipengaruhi oleh relationship
marketing tetapi masih banyak faktor atau variabel lain yang ikut mempengaruhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bersadarkan hasil analisis mengenai pengaruh relationship marketing
kepuasan pasien dan keluarga pasien rumah sakit pada rumah sakit Panti Rapih
Yogyakarta, maka ada beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Retionship marketing yang terdiri dari empat variabel, yaitu: pertalian, empati,
timbal balik dan kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Dengan
demikian maka pembuktian pada hipotesis pertama diterima dan terbukti
kebenarannya.
2.
Relationship marketing yang terdiri dari empat variabel, yaitu: pertalian,
empati, timbal balik dan kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan keluarga
pasien. Dengan demikian pembuktian pada hipotesis kedua diterima dan
terbukti kebenarannya.
2. Berdasarkan perhitungan koefesien deteminasi ( R 2 ) besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh relationship marketing (pertalian, empati, timbal balik dan
kepercayaan) terhadap kepuasan pasien sebesar 0,683% atau 68,3%. Sisanya
sebesar 0,317 atau 31,7% disebabkan oleh faktor-faktor lain.
4. Berdasarkan perhitungan koefesien determinasi ( R 2 ) besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh relationship marketing (pertalian, empati, timbal balik dan
kepercayaan) terhadap kepuasan keluarga pasien sebesar 0,550 atau 55%.
Sisanya sebesar 0,45 atau 45% disebabkan oleh faktor-faktor lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat penulis dari hasil penelitian ini, maka
ada beberapa saran yang dapat dikemukakan, yaitu:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relationship marketing (pertalian, empati,
timbal balik dan kepercayaan) berpengaruh terhadap kepuasan pasien, maka
diharapkan kepada rumah sakit Panti Rapih agar tetap menjaga atau
mempertahankan bila perlu ditingkatkan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relationship marketing (pertalian, empati,
timbal balik dan kepercayaan) berpengaruh terhadap kepuasan keluarga
pasien, maka diharapkan kepada rumah sakit Panti Rapih agar tetap menjaga
atau mempertahankan bila perlu ditingkatkan.
C. Keterbatasan
1. Penelitian ini bersifat studi kasus sehingga hasil penelitiannya hanya berlaku
pada pasien dan keluarga pasien rawat inap rumah sakit Panti Rapih di kelas II
dan III.
2. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas dan meneliti empat variabel saja
dalam relationship marketing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Armestead C. G. (1996). Customer Service and Support ( Layanan dan Dukungan
Kepada Pelanggan). PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Chan, Syafrudin. Relationship Marketing : Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut.
Jakarta, Gramedia.
Enggel, James F, Blackwell, Rogerd and Miniard, Paul W. (1994). Perilaku
Konsumen, Jilid I, edisi keenam. Jakarta:Bina Aksara.
Golis Christoper (1993). Menjual Dengan Empati. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 2- cetakan 4, Jakarta: Balai Pustaka.
Kotler, P. dan Gari Amstrong (1994). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Intermedia
Kotler, P. (1995). Manajemen Pemasaran : Analisis Pemasaran, Implikasi dan
Pengendalian. Edisi kedelapan. Jakarta;Erlangga.
Mowen, J. C. dan M. Minor (2001). Perilaku Konsumen. Jilid I. Penerbit Erlangga
Prasasti, Chaniago, Sutarso (2003). Pengaruh relationship marketing terhadap
kepuasan pelanggan dalam industri jasa asuransi jiwa, Ventura vol.6 No.2
Stanton,W. J. (1985). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I (Edisi 3) Jakarta: Erlangga
Sugiono, Dr. (1994). Metode Penelitian Administrasi, Albeta Bandung, hal.73
Swasta, Basu (1994). Asaz-Asaz Marketing. Edisi ketujuh, Jilid satu, Jakarta:
Erlangga, hal.7.
Tjiptono, F. (2000). Perspektif Manajemen dan Pemasaran Komtemporer.
Yogyakarta. Andi Offset.
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran Jasa. Yogyakarta. Andi Offset.
Umar, H. (197). Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran (cetakan 1), Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lumenta,
Benyamin (1989). Pelayanan Medis, Citra, Konflik dan Harapan.
Yogyakarta: Kanisius.
Budiyuwono, Nugroho, Drs. (1987). Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan.
Jilid I. BPFE – Yoyakarta.
Engel, F. James, dkk. (1998). Perilaku Konsumen. Jilid I. Jakarta: Binasura Aksara.
Sutrisno Hadi (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
G.P. Sindhunata SJ. (1999). Dari Onder de Bogen Sampai Panti Rapih. Yogyakarta.
Humas Rumah Sakit Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner Bagian II
Pendapat Responden Mengenai Kepuasan Keluarga Pasien
Petunjuk
: Berilah tanda (√) atau (×) Pada salah satu kolom jawaban yang anda
pilih
Keterangan : Sangat Setuju
SS
Setuju
S
Ragu-ragu
RR
Tidak Setuju
TS
Sangat Tidak Setuju
STS
NO
Pernyataan
A. Kepuasan Keluarga pasien
1.
Anda turut merasa puas terhadap pelayanan RS
Panti Rapih kepada saudara anda sebagai pasien
rawat inap.
2.
Kinerja dari produk atau jasa dari RS Panti Rapih
yang diberikan kepada saudara anda sebagai
pasien rawat inap sesuai dengan harapan anda.
3.
Kebutuhan dan keinginan saudara anda sebagai
pasien rawat inap di RS Panti Rapih sudah
terpenuhi.
B. Pertalian
1.
Pihak RS Panti Rapih berusaha membina
hubungan yang baik dengan anda dan saudara
anda sebagai pasien rawat inap.
2.
Pihak RS Panti Rapih berusaha menciptakan
kepercayaan kepada anda dan saudara anda
sebagai pasien rawat inap.
3.
Pihak RS Panti Rapih berusaha menjaga
hubungan dan kerja sama dengan anda dan
saudara anda sebagai pasien rawat inap.
SS
S
RR
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO
Pernyataan
C. Empati
1.
Pihak RS Panti Rapih dapat memahami
kebutuhan dan keinginan saudara anda sebagai
pasien rawat inap.
2.
Pihak RS Panti Rapih dapat memenuhi setelah
memahami kebutuhan dan keinginan saudara
anda sebagai pasien rawat inap.
3.
Pihak RS Panti Rapih selalu mendengarkan
keluhan-keluhan anda dan saudara anda sebagai
pasien rawat inap.
D. Timbal balik
SS
S
RR
TS
STS
Download