BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Arus Kas

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flows atau cash flow statement) adalah
laporan yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus kas masuk dan arus
kas keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode (IAI, 2007).
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara dengan kas. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan
selama suatu periode. Penyajian laporan arus kas harus diklasifikasikan
sesuai
dengan aktivitasnya masing-masing sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi
Keuangan
bahwa ” Laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama
periode tertentu .”
Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba-rugi dengan
neraca. (Subramanyam, 2010) Laporan arus kas dapat mengekspresikan laba bersih
perusahaan yang berkaitan dengan nilai perusahaan
sehingga jika arus kas
meningkat, maka laba perusahaan akan meningkat dan hal ini akan meningkatkan
nilai perusahaan dan selanjutnya juga akan menaikkan laba perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Laporan arus kas telah menjadi persyaratan bagi setiap perusahaan yang go
public untuk disajikan dalam laporan keuangan. Laporan arus kas menyajikan
informasi tentang aliran kas masuk dan keluar selama periode akuntansi yang terdiri
dari arus kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (operating) ,
aktivitas investasi (investing), dan aktivitas pendanaan (financing)
2.1.1.1 Arus Kas Operasi
Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan
dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih.
Arus Kas yang
berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi meliputi arus kas yang timbul karena
adanya pengiriman atau produksi barang untuk dijual dan penyediaan jasa , serta
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas yang mempengaruhi
pendapatan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas dari operasi :
1. Penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalti , fee, komisi , dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan.
7. Pembayaran dan penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha perdagangan
Universitas Sumatera Utara
Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden
dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor mengenai
kondisi perusahaan.
Livnat dan Zarowin (1990) telah melakukan kajian tentang hubungan arus kas
operasi dengan return saham, hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
komponen arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan dengan return saham demikian halnya dengan
penelitian Triyono dan
Jogiyanto (2000) menyatakan bahwa unexpected cash inflow and cash outflow dari
aktivitas operasi dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham melalui
pengaruhnya pada arus kas.Tetapi penelitian Clubb (1995) menyatakan data arus kas
diluar laba akuntansi hanya memberikan dukungan yang lemah bagi investor, hal ini
menunjukkan bahwa data arus kas tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
Demikian halnya dengan penelitian
yang dilakukan oleh Naimah (2000)
menunjukkan hasil bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian Ariadi (2009) menyatakan bahwa perubahan arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas operasi dapat digunakan
sebagai indikator untuk menilaii apakah dari aktivitas operasinya perusahaan dapat
menghasilkan
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, membayar deviden dan
melakukan investasi baru sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan tingkat
Universitas Sumatera Utara
pengembalian kepada pemegang saham. Hal ini menunjukkan arus kas operasi dapat
meningkatkan harga dan return saham
2.1.1.2 Arus Kas Investasi
Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan
dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkkan pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka
panjang. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007)
Arus Kas Investasi
(Investing Activities) meliputi aktivitas pemberian dan penagihan pinjaman, serta
perolehan dan pelepasan invetasi
dan peralatan.
(baik utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik
Arus kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
adalah arus kas yang disebabkan oleh adanya perolehan dari penjualan surat-surat
berharga bukan ekuivalen kas, asset produktif jangka panjang.
Hubungan antara arus kas aktivitas investasi dengan return saham telah diuji
oleh Miller dan Rock (1985)
yang
menemukan bahwa peningkatan investasi
berkaitan erat dengan arus kas dimasa yang akan datang, serta memiliki pengaruh
positif terhadap return saham. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kusno (2004) namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Wahyuni
(2002) serta Livnat dan Zarowin (1990) yang menemukan hubungan yang tidak
signifikan antara arus kas investasi dengan return saham. Demikian halnya dengan
hasil penelitian Naimah (2000) dimana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
arus kas investasi secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Adanya
Universitas Sumatera Utara
peningkatan arus dari aktivitas investasi akan menarik investor untuk melakukan aksi
belisaham yang akan meningkatkan harga saham yang pada akhirnya akan
meningkatkan return saham. Sehingga dapat dikatakan bahwa arus kasinvestasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.
2.1.1.3 Arus Kas Pendanaan
Arus Kas Pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos kewajiban dan
ekuitas pemilik. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan
meliputi:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan pinjaman
lainnya.
4. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial
lease)
Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena adanya
kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik
perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan (Naimah,
2000). Arus Kas aktivitaspendanaan dapat mempertahankan proporsi kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
saham perusahaan. Pasar akan memberikan reaksi positif dan reaksi yang positif
akan mempengaruhi nilai perusahaan. Adanya peningkatan arus kas dari aktivitas
investasi akan menarik investor untuk melakukan aksi beli sahamdan dapat
meningkatkan harga saham yang pada akhirnya juga meningkatkan return saham.
Hubungan antara arus kas pendanaan dengan return saham umumnya
dijelaskan dengan menggunakan signalling theory . bahwa makin meningkatnya arus
kas pendanaan akan meningkatkan return saham. Investor akan sangat berminat pada
peningkatan arus kas pendanaan karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu
meningkatkan pendapatan dimasa mendatang.
Berdasarkan asumsi tentang
informasi asimetris antara pemilik perusahaan dan investor Ross (1977) memiliki
argumen bahwa penerbitan hutang merupakan sinyal yang baik untuk menaksir arus
kas karena pemilik dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya daripada
menerbitkan saham. Ariadi (2009) menemukan bahwaArus Kas Pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Octavia (2008)
dan Naimah (2000) yang menyatakan hubungan yang signifikan antara arus kas
pendanaan terhadap return saham.
2.1.2
Laba Akuntansi
Laporan Laba – rugi (income statement) atau sering disebut statement of
income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan selama periode waktu tertentu (SAK, 2007). Komunitas bisnis
Universitas Sumatera Utara
dan investasi menggunakan laporan laba – rugi dalam menentukan profitabilitas, nilai
investasi dan kelayakan kredit atau kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
segala pinjaman perusahaan (Kieso, 2002). Laporan laba rugi dapat membantu para
investor untuk memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidak pastian dari arus
kas masa depan. Laporan laba rugi berguna sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja
masa lalu perusahaan, dan memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa
depan.
Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh laba terhadap return telah
dilakukan oleh Ball dan Brown (1968) yang mengindikasikan adanya hubungan
antara laba tahunan dengan return saham hal ini sejalan dengan penelitian Triyono
dan Jogiyanto (2000)yang menghasilkan hubungan antara laba akuntasi dengan return
saham Hal ini menunjukan bahwa laba menjadi pertimbangan investor dalam
berinvestasi di pasar modal.
Hasil penelitian yang tidak sejalan ditemukan oleh Naimah (2000) yang
menunjukkan bahwa laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham, hal yang sama juga ditemukan Kusno (2004) Octavia (2008) dan
Wahyuni (2002). Sementara Ariadi (2009) menemukan pengaruh yang negatif antara
laba akuntansi dengan return saham. Hal ini dikarenakan terdapat fenomena dimana
manajemen melakukan earnings manajemen untuk meningkatkan laba akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2
Profitabilitas (Profitability )
Profitabilitas dapat mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan profit.
Menurut Van Horne dan Wachowic (2005) Profitabilitas dapat diukur melalui dua hal
yaitu dalam kaitannya dengan penjualan dan dalam kaitannya dengan investasi .
Profitabilitas yang dikaitkan dengan penjualan terdiri atas margin laba kotor (gross
profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin). Profitabilitas yang
dikaitkan dengan investasi terdiri atas tingkat pengembalian atas asset (return on
total asset)dan pengembalian atas ekuitas (return on equity)
Rasio profitabilitas (profitability ratio) merupakan rasio yang memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen.
memperhatikan
kemampuan
perusahaan
Investor di pasar modal sangat
dalam
menghasilkan
profit.
Rasio
Profitabilitas diproksikan melalui Return on Asset, Return on Equity, dan Net Profit
Margin. Profitabilitas perusahaan
menunjukkan kemampuan
beroperasi secara
efektif, dan ini akan menarik minat investor dalam melakukan investasinya dan hal
ini akan berkaitan dengan return saham.
2.1.2.1 Return on Asset (ROA)
Return On Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menghubungkan
laba dengan asset perusahaan (Weston dan Brigham, 1999). Jika ROA suatu
perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif
dan ini akan meningkatkan daya tarik investor. Meningkatnya daya tarik investor
Universitas Sumatera Utara
akan berdampak pula pada kenaikan harga saham dan meningkatkan return saham
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Suhairy (2006) menemukan bahwa variabel
fundamental Return On Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap return
saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayat (2009) yang
menghasilkan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham .
Dari hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa para investor mulai
beralih dari deviden oriented ke capital gain oriented. Return On Asset yang tinggi
mengindikasikan perusahaan efektif dalam memanfaatkan asset untuk menghasilkan
laba. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan menunjukkan kinerja suatu perusahaan
semakin efektif sehingga investor akan berminat untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut sehingga harga dan return saham perusahaan akan meningkat.
2.1.2.2 Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE)
merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh profit
berdasarkan modal (Weston dan Brigham, 1999). Semakin besar rasio ini maka
semakin besar kenaikan laba bersih perusahaan yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikkan harga saham perusahaan dan semakin besar pula deviden yang diterima
investor.
ROE merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan
calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
Universitas Sumatera Utara
bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Menurut Payamta (2006), ROE
adalah perbandingan antara laba perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini banyak
diminati oleh para pemegang saham perusahaan serta para investor di pasar modal
yang ingin membeli saham perusahaan yang bersangkutan
Penelitian yang dilakukan
Hidayat (2009) menemukan bahwa ROE
berpengaruh terhadap return saham , tetapi tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Suhairy (2006) yang menemukan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap
return saham.
Kenaikan dalam rasio ROE berarti terjadi kenaikan dalam laba bersih
perusahaan yang bersangkutan sehingga akan menyebabkan kenaikan harga saham.
ROE yang tinggi akan menunjuk pada tingkat efisiensi manajemen modal
perusahaan, begitu pula sebaliknya rasio yang rendah akan menunjuk pada rendahnya
tingkat inefisiensi manajemen modal perusahaan.
2.1.2.3 Net Profit Margin (NPM)
Kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan (profit) yang
dibandingkan dengan penjualan bersih
yang diukur melalui
Net
Profit
Margin(Weston dan Brigham, 1999). Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
tinggi diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern)
Hidayat (2009) menemukan bahwa Net Profit Margin ( NPM) berpengaruh
positif terhadap return saham Dari sudut rasio profitabilitas, investor akan tertarik
pada
perusahaan yang
memiliki
rasio NPM tinggi, karena perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki rasio NPM tinggi mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar
(Helfert, 2000) Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan bahwa hubungan net profit
margin dengan return saham adalah positif
2.1.3
Return Saham
Return saham disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan
perubahan nilai harga saham, yang berarti bahwa semakin tinggi perubahan harga
saham
maka
semakin
tinggi
return
yang
dihasilkan.
Return adalah kuntungan yang dinikmati pemodal atas investasnya. Dengan adanya
keuntungan yang dapat dinikmati seorang investor akan tertarik untuk melakukan
investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Jogiyanto (2003), return dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi berupa capital gain.
2.
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa yang akan datang yang berupa deviden.
Investor yang melakukan investasi akan mengharapkan suatu pengembalian
atau yang sering dikenal dengan return. Pada dasarnya return yang diterima dari
investasi saham terdiri atas dua jenis, yaitu keuntungan atau kerugian yang terjadi
karena kenaikan atau penurunan harga atas asset yang dimiliki, serta pendapatan yang
berasal dari komponen yang dinamakan deviden. Return merupakan tingkat
pengembalian dari nilai investasi yang diserahkan oleh investor
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wahyudi (2003), returnsaham adalah keuntungan yang dinikmati
investor atas investasi saham yang dilakukannya. Return tersebut memiliki dua
komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income berupa
keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa
dividen sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkancapital gain berupa
keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli saham.
Besarnya capital gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang
dimiliki lebih tinggi dari harga belinya. Sedangkan return saham yang berupa deviden
bukanlah hal yang mudah untuk diprediksi karena kebijakan deviden merupakan
kebijakan yang sulit bagi manajemen perusahaan. Return dapat berupa capital gain
ataupun deviden untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi
pada surat hutang. Return menjadi indikator untuk meningkatkan wealthpara investor,
termasuk para pemgang saham.
Pengertian return dalam penelitian adalah return realisasi atau capital gain,
yaitu keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham. Return saham inilah
yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini, yang dihitung
dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode
sebelumnya dengan mengabaikan deviden .
Return saham dapat dihitung dengan rumus(Jogiyanto, 2003)
Ri =
Pt  Pt  1
Pt  1
Universitas Sumatera Utara
dimana:
Ri = Return Saham
Pt= Harga saham periode t
Pt-1=Harga saham periode t-1
2.2
Review Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Laporan Keuangan arus kas telah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya antara lain Triyono dan Jogiyanto (2000) dalam penelitiannya
yang berjudul “ Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan
Laba Akuntansi dengan Harga
atau
Return Saham”,Hasil pengujiannya
tidak
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara total arus kas, maupun
komponenya yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendaanaan
terhadap return saham.
Irinti (2008) kembali meneliti tentang pengaruh kandungan informasi arus
kas, komponen arus kas terhadap harga dan return saham, danhasilnya menunjukkan
hanya arus kas dari kegiatan operasi yang berpengaruh terhadap return saham.
Kusno (2004) memilih judul “ Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan
Laba Akntansi terhadap Return Saham “ dan hasil penelitiannya menunjukkan laba
akuntansi tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan variabel arus kas
operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return
saham.
Universitas Sumatera Utara
Wahyuni (2002) memilih judul “ Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus
Kas di Bursa Efek Jakarta “ dan hasil penelitiannya menunjukkanlaba akuntansi ,
arus kas dan komponenya tidak berpengaruh terhadap return saham.
Suhairy (2006) meneliti Pengaruh Rasio Profitabilitasdan Leverage terhadap
Return Saham dengan variable ROA, ROE dan DER sebagai variabelindependen dan
Return Saham sebagai variabelDependen, menemukan bahwaROA dan DER
berpengaruh terhadap return saham, sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap
return saham.
Hidayat (2009) meneliti tentang Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return
Saham dengan variabel independenya adalah Current Ratio (CR), Debt To Equity
Ratio (DER), Leverage Ratio (LEV) , Net Profit Margin (NPM), Earnings Per Share
(EPS) , Total Asset Turn Over (TATO), Price To Earning Ratio (PER) dan Price To
Book Value (PBV)
dan Return Saham sebagai variabel Dependenya dan hasil
pengujiannya menunjukkan ROA, ROE, dan NPM berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
NO
1
2
3
Nama
Peneliti
Ariadi
(2009)
Tjiptowati
Endang
Irianti
(2008)
Vicki
Octavia
(2008)
Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
Analisis Pengaruh
Laba Akuntansi ,
Arus Kas Operasi,
Arus Kas Pendanaan,
Debt To Equity Ratio,
Current Ratio, Dan
Koefisien Variasi
Terhadap Return
Saham ( Studi
Kasus Perusahaan
yang Terdaftar dalam
LQ 45 Periode 20032007 )
VariabelIndependent
LabaAkuntansi ( LAK )
, Arus Kas Operasi
( AKO ) , Arus Kas
Pendanaan (AKP ),
Debt To Equity Ratio
(DER) Current Ratio
(CR , Koefisien Variasi
( KV )
Variabel Dependent
Return Saham
1.
Pengaruh Kandungan
Informasi Arus Kas ,
Komponen Arus Kas
dan Laba Akuntansi
Terhadap Harga dan
Return Saham
Variabel Independent
Laba Akuntansi( LAK )
,Total Arus Kas ( TAK )
, Komponen Arus Kas
( KAK )
Variabel Dependent
Harga Saham
Return Saham
1.
Analisis Pengaruh
Total Arus Kas ,
Komponen Arus Kas
dan Laba Akuntansi
terhadap Harga
Saham di BEJ
(periode 2002 –2004 )
Variabel Independent
Laba Akuntansi( LAK )
, Total Arus Kas (TAK )
, Arus Kas Operasi
( AKO ) Arus Kas
Investasi ( AKI ) Arus
Kas Pendanaan (AKP )
Variabel Dependent
Harga Saham
1.
2.
3.
2.
2.
Laba Akuntasi(LAK )
tidak berpengaruh
terhadap return saham.
AKO, AKP
berpengaruh signifikan
terhadap return saham
DER dan CR
berpengaruh terhadap
return saham.
TAK, KAK dan LAK
tidak berpengaruh
terhadap ReturnSaham
kecuali AKO LAK ,.
TAK dan Komponen
nya berpengaruh
terhadap harga saham
LAK, TAK tidak
berpengaruh terhadap
Harga Saham
AKO, AKI, AKP
berpengaruh terhadap
Harga Saham
4
Sri Wahyuni
(2002)
Analisis Kandungan
Informasi Arus Kas di
Bursa Efek Jakarta
Variabel Independent
Arus Kas dan Laba
Akuntansi ( LAK )
Variabel Dependent
Return Saham
1.
LAK dan Arus Kas
dan komponennya
tidak ada hubungan
terhadap Return Saham
5
Joko Kusno
(2004)
Analisis Pengaruh
Perubahan Arus Kas
dan Laba Akuntansi
terhadap Return
Saham
Variabel Independent
Arus Kas Operasi
( AKO ) , Arus Kas
Investasi ( AKI ),
Arus Kas Pendanaan
( AKP ) LabaAkuntansi
( LAK )
Variabel Dependent
Return Saham
1.
LAK tidak berpengaruh
terhadap return saham
AKO, AKI, AKP
berpengaruh terhadap
Return Saham
2.
Universitas Sumatera Utara
6
Triyono dan
Jogiyanto
(2000)
Hubungan Kandungan
Informasi Arus Kas ,
Komponen Arus Kas ,
dan Laba Akuntansi
dengan harga atau
Return Saham
Variabel Independen
Laba Akuntansi (LAK )
, Total Arus Kas (TAK )
, Arus Kas Operasi (
AKO ) , Arus Kas
Investasi ( AKI ) , Arus
Kas Pendanaan (AKP )
Variabel Dependen
Return Saham
Harga Saham
1.
2.
LAK, AKO, AKI ,
AKP berpengaruh
terhadap harga saham
AKO, AKI, AKP tidak
berpengaruh terhadap
return saham (model
return tidak didukang
data , Data 31 Des 95 –
31 Des 96)
7
Taufik
Hidayat
(2009)
Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap
Return Saham pada
Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Variabel Independen
CR, DER, LR, NPM,
ROE, ROA, EPS,
TATO, PER , PBV
Variabel Dependen
Return Saham
1.
NPM, ROE, ROA
berpengaruh terhadap
return saham
8
Hapci
Suhairy
(2006)
Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan
Leverage terhadap
Return Saham
Variabel Independent
ROA, ROE, DER
Variabel Dependent
Return Saham
2.
ROA dan DER
berpengaruh terhadap
Return Saham
ROE tidak berpengaruh
terhadap Return Saham
3.
Universitas Sumatera Utara
Download