sistem reproduksi pada manusia

advertisement
SISTEMREPRODUKSI PADA MANUSIA
A. Sistem Reproduksi Pria
Pria memiliki sepasang tertis, yaitu organ penghasil sel kelamin pria yang disebut
sperma. Tertis terdapat dalam suatu kantong yang disebut skrotum, yang
menggantung di rongga perut.setelah diproduksi sperma disimpan dan dimatangkan di
dalam epididimis yang terletak disekitar testis. Sperma yang telah matang akan masuk
ke saluran sperma (vasa diferensia). Kedua saluran sperma dari terstis bergabung di
uretra yang terletak di bawah kantong kemih.
Sel Kelamin Pria
Sel kelamin pria (sperma) berukuran sangat kecil, lebih kurang 50µm. Sel sperma
terdiri dari kepala, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma berbentuk oval dan
merupakan inti sel yang mengandung DNA. Bagian tengah mengandung mitokondria
yang menyediakan energi. Ekor digunakan untuk bergerak.
B. Sistem Reproduksi Wanita
Wanita memiliki ovarium yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium
terletak di rongga perut. Saluran telur (oviduk= tuba fallopi ) tidak menyambung
dengan ovarium, tapi membentuk sepasang corong terbuka di dekat permukaan
ovarium. Dinding saluran telur mempunyai silia untuk membantu menggerakkan ovum.
Kedua saluran telur tersebut bermuara pada rahim (uterus). Di dasar rahim terdapat
lubang kecil yang disebut leher rahim (serviks). Leher rahim menyambung dengan
vagina, tempat keluarnya bayi pada kelahiran alami.
Sel Kelamin Wanita
Sel kelamin wanita (ovum) berukuran lebih besar dibandingkan dengan sperma.
Diameternya lebih kurang 145µm. Ovum mengandung cadangan makanan untuk
memberi makan embrio yang berkembang setelah pembuahan.
Pematangan sel telur dipengaruhi dan dikendalikan oleh kelenjar pituitari yang
menghasilkan hormon untuk merangsang pelepasan sel telur dari ovarium yaitu hormon
estrogen dan progesteron. Pada saat yang sama terjadi pula penebalan dinding rahim.
Terlepasnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Jika tidak ada pembuahan oleh
sperma, ovum akan mati dalam waktu 24 jam setelah ovulasi. Kemudian ovum akan
keluar bersama luruhnya dinding rahim, sehingga menimbulkan pendarahan yang
disebut menstruasi.
C. Pembuahan (Fertilisasi) dan Perkembangan Embrio
Sperma yang masuk ke vagina akan berenang menuju leher rahim, melewati rahim,
dan menuju saluran telur untuk membuahi ovum. Hanya kepala sperma yang masuk
menembus ovum, ekornya tetap berada di luar. Inti sperma kemudian bergabung
dengan inti ovum. Peristiwa ini disebut pembuahan atau fertilisasi. Jika telah ada
satu sperma yang berhasil masuk ke dalam ovum, membran ovum tidak dapat
ditembus oleh sperma yang lain.
Hasil pembuahan ovum oleh sperma disebut zigot . Zigot bergerak turun dari saluran
telur ke rahim. Saat menuju rahim, zigot membelah secara mitosis membentuk
kumpulan sel yang disebut embrio. Setelah embrio sampai di rahim, dalam dua hari
embrio akan menempel pada dinding rahim.
Mula-mula embrio menyerap makanan dan oksigen dari pembuluh darah di dinding
rahim. Kemudian fungsi ini digantikan oleh plasenta (ari-ari). Plasenta menghubungkan
embrio dengan dinding rahim melalui struktur yang disebut tali pusar.
Zat makanan dan oksigen diserang oleh embrio dari ibu melalui plasenta. Oksigen,
bahan makanan, dan antibodi di dalam darah ibu berdifusi ke darah embrio. Pada saat
yang bersamaan karbondioksida dan bahan sisa berdifusi ke arah yang sebaliknya dan
diangkut oleh darah ibu.
Embrio akan terus tumbuh dan berkembang menjadi janin. Waktu yang diperlukan
untuk perkembangan janin lebih kurang 40 minggu.
Download