BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu komoditi yang banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia baik ikan air tawar atau ikan air laut. Masyarakat mulai mengembangkan
budidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Tingginya
permintaan ikan di masyarakat karena dapat diperoleh dengan harga yang relatif
terjangkau dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Peningkatan permintaan ikan
lele tidak diimbangi dengan penyediaan bibit lele yang berkualitas unggul. Kualitas
Lele Dumbo di masyarakat yang ada saat ini telah jauh menurun dibanding ketika
pertama kali diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1985. Penurunan kualitas
tersebut terindikasi dari lele Dumbo yang kini mudah terserang penyakit, survival
rate benih rendah dan laju pertumbuhannya yang lambat. Program seleksi induk dan
persilangan merupakan usaha untuk memperbaiki mutu genetik ikan lele, sehingga
mendapatkan ikan hasil persilangan yang memiliki performa unggul dalam segi
morfologis dan genetiknya. Menurut Gjedrem (1993) hibridisasi merupakan
persilangan antara 2 individu yang berbeda dan bertujuan untuk mendapatkan
keturunan yang lebih baik.
Persilangan antar induk (parental) berkualitas unggul yaitu lele Dumbo,
Masamo dan Sangkuriang yang dikembangkan di UPTD (Unit Pelaksana Teknis
Dinas) Wonocatur, Sleman, Yogyakarta. Ketiga populasi dikawinsilangkan, sehingga
1
diharapkan ditemukan bibit unggul yang menjadi primadona baru yang memiliki
kualitas terbaik dari segi morfologis dan genetiknya untuk pengembangan budidaya.
Kehadiran lele Sangkuriang sangat menguntungkan karena ikan lele tersebut
memiliki fekunditas dan laju pertumbuhan yang tinggi. Ikan lele Sangkuriang
memiliki tingkat konversi pakan lebih rendah bila dibandingkan dengan ikan lele
Dumbo. Berdasarkan hasil pengamatan fenotip dari ikan lele Sangkuriang saat ini
telah mengalami variasi molekular. Belum banyak diketahui apakah variasi tersebut
terkait dengan variasi yang terjadi pada susunan genetiknya. Variasi molekular
merupakan salah satu informasi penting yang diperlukan untuk menunjang upaya
konservasi spesies. Spesies membutuhkan cadangan genetik yang bervariasi agar
mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu dapat berubah
(Sunarma, 2004). Lele Masamo merupakan perkawinan antara lele Afrika dengan lele
Asia Tenggara. Keunggulan lele Masamo yaitu cepat pertumbuhannya (± 2 bulan
panen), daging sangat gurih, tahan terhadap berbagai macam penyakit, bisa hidup di
dataran tinggi, dan mempunyai produktifitas telur yang tinggi (Anonimc, 2013).
Penentuan variasi molekular pada ikan dapat dilakukan berdasarkan karakter
morfologis dan genotipnya. Karakter morfologis meliputi morfologi, morfometri dan
meristik. Karakter morfologis berhubungan langsung dengan produksi sehingga
merupakan karakter penting untuk dikembangkan dalam meningkatkan produktifitas
sehigga menguntungkan secara ekonomi (Tave, 1992). Secara genotip, variasi
molekular dapat dilakukan melalui pendekatan molekular dengan berbagai macam
analisis antara lain adalah alozim/isozim, DNA mitokondria, Restrictrion Fragment
2
Length Polymorphism (RLFP), Random Amplified Polymorphism DNA (RAPD),
DNA mikrosatelit dan lain-lain. Random Amplified Polimorphism DNA (RAPD)
merupakan salah satu metode analisis untuk menentukan keragaman genetik dan
membuat peta hubungan genetik dari banyak spesies dengan memanfaatkan teknik
PCR dalam proses analisisnya (Sembiring et al., 2013). Marker ISSR memperbaiki
kekurangan teknik RAPD, dimana ISSR lebih sensitif mendeteksi diversitas genetik
pada tingkat rendah namun relatif mudah dan sama ekonomisnya dengan teknik
RAPD (Bradford, 2008). Tingkat polimorfisme yang tinggi pada ISSR diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai keragaman genetik yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian mengenai variasi
molekular ikan lele berdasarkan karakter morfologis dan molekular diharapkan dapat
mendukung upaya budidaya ikan lele secara intensif.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana variasi karakter morfologis hasil persilangan antara ikan lele
Dumbo, Masamo, dan Sangkuriang?
2.
Bagaimana variasi karakter molekular hasil persilangan antara ikan lele
Dumbo, Masamo dan Sangkuriang berdasarkan penanda ISSR?
3
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui dan mempelajari variasi karakter morfologis hasil persilangan
antara ikan lele Dumbo, Masamo dan Sangkuriang.
2.
Mempelajari variasi karakter molekular hasil persilangan antara ikan lele
Dumbo, Masamo dan Sangkuriang berdasarkan penanda ISSR.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah menyajikan informasi variasi molekular
ikan lele hasil persilangan antara lele Dumbo, lele Masamo dan lele Sangkuriang
sebagai data pendukung bagi pengembangan bibit unggul dan budidaya.
4
Download