Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. PT Saraswati Griya Lestari Tbk Laporan Tahunan 2012 i Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. HALAMAN DAFTAR ISI ii 1 PROFIL PERSEROAN 1 - Sekilas Perseroan 4 - Visi dan Misi 5 - Struktur Organisasi 6 - Dewan Komisaris 7 - Dewan Direksi 9 - Komposisi Pemegang Saham 9 - Kronologis Pencatatan Saham dan Waran 10 IKHTISAR DATA KEUANGAN 11 - Informasi Keuangan 11 - Informasi Saham 12 LAPORAN DEWAN KOMISARIS 13 LAPORAN DEWAN DIREKSI 15 DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 20 TATA KELOLA PERUSAHAAN 22 NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA ATAU PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 25 PERNYATAAN MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN 27 LAPORAN KEUANGAN Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. iii Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. PROFIL PERSEROAN Sekilas Perseroan Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 25 Maret 2006, yang diubah dengan Akta Perubahan No. 04 tanggal 10 Agustus 2006, keduanya dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Saraswati Griya Lestari. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH.2007 tanggal 21 Maret 2007, dan telah didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Magelang di bawah No. 26/BH.11-30/IV/2010 tanggal 14 April 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4547/2010. Seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 22 tanggal 29 Juli 2008, dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56269.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 28 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0076917.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyakbanyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan (vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan 1 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut: 1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari 2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028731.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No. AHU-AH.01.10-11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011. 2. Akta No. 04 tanggal 2 November 2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang Selatan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-38629 tanggal 29 November 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011. 3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo. Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan 2 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/ Penawaran Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan (vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Usaha Hotel; b. Usaha Pondok Wisata; c. Usaha Bumi Perkemahan; d. Usaha Persinggahan Karavan; e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium). Perseroan juga mendapatkan sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, yaitu antara lain sebagai berikut: - Sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur. - Certificate of Excellence for The Year 0f 2012, Saraswati Borobudur. 3 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. VISI - MISI VISI Menjadi yang terbaik di industri pariwisata dengan penggabungan strategi lokasi, desain yang spektakuler, keaneka ragaman budaya dengan konsep go green MISI Menciptakan sarana akomodasi dengan membangun hotel-hotel yang berkelas dengan jaringan operatoroperator hotel yang telah ternama didunia. 44 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. STRUKTUR ORGANISASI KOMISARIS KOMISARIS INDEPENDEN DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS PERUSAHAAN DIREKTUR DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI TIDAK TERAFILIASI DIREKTUR KEUANGAN & AKUNTANSI KEPALA OPERASIONAL (COO) GENERAL MANAGER HOTEL PROYEK PENGEMBANGAN USAHA PENJUALAN & MARKETING MANAJER KEUANGAN DIREKTUR FINANCE EAM EXT. CHEFF MANAJER SDM MANAJER SDM 5 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI Elly Salim Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Mendapat gelar Sarjana Teknik jurusan Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Komisaris di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Komisaris Utama di PT Alam Bali International (2012-sekarang) Komisaris di PT Alam Bali International (2011-2012), Direktur di PT Alam Bali Internaitional (20062011), Komisaris Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Komisaris di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Komisaris di PT Pratika Nugraha (2010-sekarang), Komisrars Utama di PT Tiara Realty (2010-sekarang), Komisaris Utama di PT Mitra Propertindo (2010-sekarang) Komisaris di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2009-sekarang), Direktur di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Komisaris di PT Pulau Kencana Raya (2007-sekarang), Direktur di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007-sekarang), Komisaris Utama di PT Seminyak Suite Development (2006-sekarang), Direktur di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Alto Lelang (2005-sekarang), Direktur di PT Tri Banyan Tirta Tbk (2003-sekarang), Direktur di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur di PT Fikasa Raya (2003-sekarang), dan Manager Kustodian di PT Inti Fikasa Securindo (1996-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011). Elizabeth Linandi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Mendapat gelar Master of Law dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2008, Master of Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1999 dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Senior Manager General Treasury di PT Omni Capital (2011-sekarang), Konselor di Trisakti School of Management (2001-sekarang), dan Dosen Luar Biasa di Trisakti School of Management (1999-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Senior Manager Corporate Finance/ Financial Controller di PT Omni Capital (2008-2011), Senior Manager Internal Audit/Corporate Finance di PT Omni Capital (2006-2007), Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan di PT Ramayana Makmur Sentosa (2006), GM Akuntansi dan Keuangan di Royal Standard Group (2005-2006), Manajer-Business Development di PT Mitra Investindo Multicorpora (20032005), Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT Gema Grahasarana Tbk (20012002), Konsultan Senior di DME Consulting, Management, Tax and Financial Consultant (2000-2001), Semi Senior Auditor di KAP Hans Tuanakotta & Mustofa (member of Deloitte Touche Tohmatsu International) (1996-1998), Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1997-2004). 6 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Frans Faizal Hasjim Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Mendapat gelar Master of Business Administration dari McGill University, Montreal, Canada pada tahun 19771979 dan Bachelor of Science (Hons) dari York University, Toronto, Canada pada tahun 1973-1976.Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Pratika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama PT. Mitra Propertindo (2010-sekarang), Komisaris Utama Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Realty (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Inti Mulia (2008-sekarang) dan Direktur di PT Kacemas (2001-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Tiara Realty (2010 – 2011), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2010 – 2011), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2008 – 2011), Marketing Coordinator di PT Seminyak Suites (2005-2008), General Manager (Marketing) di PT Gunung Agung (1985-1989), dan Deputy General Manager di PT Sayang Heulang (1982-1985). Bhakti Salim Direktur Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Mendapat gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Fikasa Raya (1998-sekarang), Komisaris di PT Inti Fikasa Securindo (1989-sekarang), Direktur Utama di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur Utama PT Tri Banyan Tirta Tbk (1997-sekarang), Direktur Utama di PT Alto Lelang (2005-sekarang), Komisaris Utama di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Seminyak Suite Development (2006-sekarang), Komisaris di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007-sekarang), Komisaris di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Direktur di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Mitra Propertindo (2010-sekarang), Direktur di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Direktur di Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Praktika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Realty (2011-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di Fikasa Raya (1988-1998) Direktur di PT Intiputra Fikasa (1994-2003), Direktur di PT Miwon Indonesia (1994-2000), Komisaris di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011). 7 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Ferry Setiawan Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Mendapat gelar S-2 Manajemen Marketing dari Universitas Atmajaya pada tahun 2007 dan S-1 Manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1995. Menjabat sebagai Human Resource & Legal Director. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Komisaris Independen di PT Kokoh Inti Arebama Tbk (2007-2011), Senior Store Plan and Franchise Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2010-2012), Senior Project Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2008-2010), Merchandising Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2007-2008), General Manager di Inspire Design (2005-2006), General Manager di PT Lensa Spektrum Infotainment (2004-2004), General Manager di PT Panca Selaras Mandiri (2001-2003), Marketing Manager di PT Indofinance Perkasa (1997-2001), Marketing Manager Assistant di PT Modern Photo Tbk (1997-1997), Bank Dagang Nasional Indonesia (1995-1997) Darmawan Kusnadi Sekretaris Perusahaan Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 00871/SGL/FH/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), Perseroan telah mengangkat Darmawan Kusnadi sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Penunjukan ini berlaku efektif sejak tanggal 16 Oktober 2012 8 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PERSENTASE KEPEMILIKAN PT Tiara realty 97.00% Tn. Bhakti Salim 1.50% Tn. Frans Hasjim 1.00% Tn. Agung Salim 0.50% KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN WARAN TANGGAL TINDAKAN KORPORASI Initial Public Offering (IPO) 28 Desember 2012 Go Public dengan menawarkan sejumlah 550.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 100,- perlembar saham Sebanyak 275.000.000 Waran Seri I menyertai Saham Biasa Atas Nama yang dikeluarkan dalam rangka IPO. 3-4 Januari 2013 Penawaran Umum dengan jumlah Rp. 101.750.000.000 10 Januari 2013 Pencatatan di BEI 9 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. IKHTISAR DATA KEUANGAN POSISI KEUANGAN (dalam Rupiah) Aset Lancar 2012 2011 51.056.230.374 48.924.887.082 705.675.496.984 414.128.780.470 86.885.217.248 82.669.858.933 Jumlah Aset 843.616.944.606 545.723.526.485 Liabilitas Lancar 146.665.705.246 240.607.982.237 422.911.382.916 223.279.790.845 Ekuitas 274.039.856.444 81.835.753.403 Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 843.616.944.606 545.723.526.485 Modal Kerja Bersih (95.609.474.872) (191.683.095.155) 126.596.502.987 12.537.647.348 Laba (Rugi) Kotor 76.394.358.555 6.991.431.859 Laba (Rugi) Usaha 31.564.252.527 (28.858.869.230) Laba (Rugi) Sebelum Pajak 23.058.591.497 (36.927.503.320) 17.125.821.349 (31.288.493.321) 16.960.927.499 (31.043.750.272) 1.920.000.000 1.101.916.667 8,83 (28,17) 42.944.954.894 (20.110.554.800) Laba (Rugi) Kotor 60,34 55,76 Laba (Rugi) Usaha 24,93 (230,18) Laba (Rugi) Bersih 13,53 (249,56) Laba (Rugi) Terhadap Aset 2,03 (5,73) Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas 6,25 (38,23) Aset Lancar Terhadap Liabilitas Lancar 34,81 20,33 Liabilitas Terhadap Asset 67,52 85,00 Liabilitas Tidak Lancar Terhadap Ekuitas 154,32 272,84 Pinjaman Terhadap Ekuitas 167,41 302,65 Aset Tetap-Net Aset Lain Lain Liabilitas Tidak Lancar LABA RUGI (dalam Rupiah, kecuali Laba Bersih per saham) Pendapatan Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) yang diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah Rata-rata tertimbang saham Laba (Rugi) Bersih Per Saham EBITDA RASIO-RASIO (dalam Persen) RASIO PERTUMBUHAN RASIO USAHA RASIO KEUANGAN 10 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. ASSET (dalam Milyaran Rupiah) LABA BERSIH (dalam Milyaran Rupiah) PENDAPATAN (dalam Milyaran Rupiah) LABA USAHA (dalam Milyaran Rupiah) 17,13 2012 2011 2012 2011 (28,86) (31,29) LABA BERSIH PER SAHAM 8,83 2012 EBITDA (dalam Milyaran Rupiah) 42,94 2011 2012 (28,17) 2011 (20,11) 11 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. LAPORAN DEWAN KOMISARIS ELLY SALIM - Komisaris Utama Para pemegang saham yang terhormat, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Dewan Direksi, kami menyampaikan bahwa Perseroan telah berhasil melewati tahun 2012 dan menyongsong tahun 2013 dengan lebih optimis, hal mana sudah tentu tidak terlepas dari semangat dan kemampuan Perseroan dalam usahanya untuk dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja usahanya, dimana dengan strategi yang tepat Direksi akan dapat mengoptimalkan kinerja Perseroan sepanjang tahun 2013. Perseroan secara resmi telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Januari 2013. Usaha membawa Perseroan ke lantai bursa merupakan salah satu langkah untuk dapat membentuk sebuah perusahaan yang fokus pada penyedia jasa akomodasi. Pada saat ini perseroan telah membangun dan mengoperasikan Hotel Saraswati Borobudur di Magelang, Hotel Best Western Kuta Beach di Kuta, Bali serta Hotel Anantara Uluwatu di Uluwatu, Bali. Dua hotel lainnya yaitu Westin Ubud di Ubud, Bali serta Luxury Collection Seminyak di Seminyak, Bali sedang dalam masa pembangunan dan diharapkan hotel-hotel ini akan sudah mulai beroperasi di tahun ini. Posisi keuangan perusahaan setelah melakukan penawaran saham perdana di bursa efek memperlihatkan posisi yang sangat baik guna menunjang terlaksananya penyelesaian proyekproyek tersebut serta pengembangan proyek-proyek baru dimasa-masa yang akan datang. Pada kesempatan yang baik ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan serta kepercayaan seluruh pemegang saham terhadap perseroan. Dukungan serta kepercayaan tersebut sudah tentu kami harapkan pula untuk dapat diteruskan dalam upaya Perseroan mewujudkan rencana-rencana yang telah dipersiapkannya. Jakarta, 22 April 2013. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, Elly Salim Komisaris Utama 12 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. LAPORAN DEWAN DIREKSI FRANS FAIZAL HASJIM - Direktur Utama Pemegang saham yang saya hormati, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena berkat rahmat dan kuasa-Nya PT Sarawasti Griya Lestari Tbk. telah berhasil melewati tahun 2012 dengan menunjukkan kinerja Perusahaan yang baik, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Kita patut bersyukur karena jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestic yang berkunjung ke Bali, lokasi dimana sebagian besar hotel-hotel Perseroan berada saat ini terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data-data yang diolah kembali dari Knight Frank, Feb 2012, Badan Pusat Statistik, 2012, serta Bali Tourism Board 2012, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahunnya. Berdasarkan data-data tersebut perkembangan jumlah wisatawan domestic adalah 2,05 juta (2008), 2,22 juta (2009), 2,67 juta (2010), 3,20 juta (2011), sedangkan perkembangan jumlah wisatawan mancanegara adalah 2,08 juta ( 2008), 2,38 juta (2009), 2,55 juta (2010), 2,79 juta (2011) dan diperkirakan pada tahun 2015 Bali akan kedatangan sampai 15 juta wisatawan. Kondisi ini merupakan kondisi yang sangat baik bagi Perseroan yang usahanya bergerak dibidang penyediaan jasa akomodasi. Pendapatan Perseroan pada tahun 2012 mencapai Rp 126.596.502.987.- , jauh meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2011, yang berjumlah Rp 12.537.647.348.Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh telah dibukukan pendapatan penjualan kondotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Uluwatu. Selain itu juga disebabkan karena adanya pendapatan tambahan karena telah dioperasikannya Hotel Anantara Uluwatu sejak September 2012, disamping pendapatan dari dua hotel lainnya yang telah beroperasi lebih dahulu yaitu Saraswati Borobudur di Magelang, Jawa Tengah serta Best Western Kuta Beach di Kuta, Bali. Peningkatan pendapatan tersebut mengakibatkan laba bersih Perusahaan tahun 2012 mencapai jumlah Rp 17.125.821.349.- , meningkat jauh bila dibandingkan dengan tahun 2011 dimana pada tahun tersebut perusahaan masih membukukan kerugian sebesar Rp 31.288.493.321.Pada tahun 2013, Perseroan akan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja hotel-hotel nya yang telah beroperasi yaitu, Saraswati Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Best Western 13 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Kuta Beach di Kuta, Bali serta Anantara Uluwatu di Uluwatu, Bali. Disamping itu Perseroan juga berkomitmen untuk dapat menyelesaikan pembangunan dua proyek hotel lainnya yang pada saat ini sedang dalam masa konstruksi yaitu Westin Ubud di Ubud, Bali serta Luxury Collection Sarasvati, di Seminyak, Bali. Dimasa depan Perseroan mempunyai rencana untuk membangun hotel-hotel diluar Bali, yaitu di kota-kota besar di Indonesia, dimana perseroan akan mengakuisisi lahanlahan potensial di lokasi-lokasi terbaik untuk pengembangan Perseroan di masa-masa yang akan datang, dimana pendanaannya akan menggunakan dana internal serta juga pinjaman dari pihak kreditur/bank. PT Saraswati Griya Lestari Tbk. sebagai sebuah perusahaan publik, berkomitmen penuh untuk selalu dapat mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik. Kami menyadari pentingnya prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai alat untuk meningkatkan kinerja Perusahaan dan akuntabilitas kepada publik. Prinsip tersebut menyangkut perwujudan akuntabilitas, keadilan, keterbukaan, independensi dan pemenuhan tanggung jawab kepada stakeholder. Akhir kata, pada kesempatan yang sangat baik ini, perkenankan kami untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang telah dan terus memberikan dukungan, pembinaan serta kepercayaannya. Serta tak lupa pula kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan atas dedikasi, kerja keras serta semangat pantang menyerah dalam memberikan yang terbaik bagi Perusahaan, serta kepada berbagai pihak lain atas kerjasama dan dukungannya. Kami yakin dengan dukungan penuh dari seluruh stakeholder, Perusahaan akan dapat memberikan nilai lebih bagi kita semua. Jakarta, 22 April 2013 Untuk dan atas nama Dewan Direksi, Frans Faizal Hasjim Direktur Utama 14 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Aset Aset Perseroan pada tahun 2012 meningkat sebesar 54,58 % atau Rp 297.893.418.121. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 545.723.526.485. diakhir tahun 2011 menjadi Rp 843.616.944.606. di akhir tahun 2012. Peningkatan jumlah asset tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor Bangunan Dalam Penyelesaian, yaitu pembangunan atas proyek-proyek hotel Entitas Anak yang pada tahun 2012 sedang dan masih dalam tahap pembangunan, yaitu PT Tiara Inti Mulia (Anantara Uluwatu Uluwatu, Bali), PT Bina Buana Sarana (Westin Ubud di Ubud, Bali) serta PT Pratika Nugraha (Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali). Kewajiban Kewajiban Perseroan pada tahun 2012 meningkat sebesar 22,78 % atau Rp 105.689.315.000. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 463.887.773.082. di akhir tahun 2011 menjadi Rp 569.577.088.162. di akhir tahun 2012. Peningkatan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan karena Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 115.000.000.000. untuk peningkatan modal disetor Entitas Anak. Ekuitas Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 meningkat sebesar 234,86 % atau Rp 192.204.103.041. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 81.835.753.403. di akhir tahun 2011 menjadi Rp 274.039.856.444. di akhir tahun 2012. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh karena factor penambahan jumlah modal disetor, yaitu dari Rp 126.000.000.000. di akhir tahun 2011 menjadi Rp 300.000.000.000. di akhir tahun 2012. 15 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Pendapatan Pendapatan Perseroan meningkat sebesar 909,73 % atau Rp 114.057.855.639. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 12.537.647.348. di tahun 2011 menjadi Rp 126.596.502.987. di tahun 2012. Kenaikan pendapatan Perseroan sebesar Rp 114.057.855.639. tersebut disebabkan oleh factor-faktor sbb : - Penjualan kondominium Kamar Lainnya Total Rp 82.143.069.686. Rp 23.514.827.151. Rp 8.400.958.802. Rp 114.058.855.639. - - Peningkatan jumlah penjualan kondominium disebabkan karena pengakuan pendapatan atas penjualan kondominium Best Western Kuta Beach serta Anantara Uluwatu dimana telah dilakukan serah terima atas unit yang terkait kepada investor. Peningkatan pendapatan dari kamar disebabkan antara lain karena sejak bulan September 2012 Hotel Anantara Uluwatu telah mulai dioperasikan, dimana pada tahun sebelumnya pendapatan Perseroan hanya diperoleh dari dua hotel lainnya yang telah beroperasi yaitu Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta Beach, ke dua hotel ini sendiri juga mengalami peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan dimulai beroperasinya Hotel Anantara Uluwatu dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta pendapatan departemental lainnya. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh enam) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 64.179.777.184., sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu Bali adalah sejumlah 19 (sembilan belas) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 64.179.777.184. Hotel Saraswati Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pendapatan Hotel Saraswati Borobudur di tahun 2012 meningkat 2,91 % atau Rp 182.043.244. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732. di tahun 2011 menjadi Rp 6.428.828.976. di tahun 2012. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena kenaikan tingkat hunian hotel yaitu dari 72 % di tahun 2011 menjadi 76 % di tahun 2012. Namun demikian kenaikan tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 8% atau Rp 151.221.263 yaitu dari Rp 1.800.921.182. di tahun 2011 menjadi Rp 1.649.699.919. di tahun 2012. Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta, Bali. Pendapatan Hotel Best Western Kuta Beach meningkat sebesar 319,27 % atau Rp 20.084.896.153. yaitu dari Rp 6.290.861.616. di tahun 2011 menjadi Rp 26.375.757.769. di tahun 2012. Peningkatan yang sangat signifikan tersebut disebabkan karena pada tahun 2011 Hotel Best Western Kuta Beach baru beroperasi sejak tanggal 15 Agustus. Disamping kenaikan tarif kamar rata-rata, tingkat hunian hotel juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 62% di tahun 2011 menjadi 83 % di tahun 2012. 16 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Hotel Anantara Uluwatu, Uluwatu, Bali. Hotel Anantara Uluwatu baru beroperasi sejak bulan September 2012, total pendapatan selama tahun 2012 sejak dibukanya adalah sebesar Rp 11.648.846.556. dengan tingkat hunian hotel sebesar 42,29 %. Beban Pokok Pendapatan Beban Pokok Pendapatan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 805,16 % atau Rp 44.655.928.943. yaitu dari Rp 5.546.215.489 di tahun 2011 menjadi Rp 50.202.144.432. di tahun 2012. Kenaikan beban pokok pendapatan ini berkorelasi dengan kenaikan pendapatan perseroan, terutama disebabkan karena penjualan unit kondominium. Laba Kotor Laba kotor meningkat sebesar 992,68 % atau Rp 69.402.926.696. yaitu dari Rp 6.991.431.859, di tahun 2011 menjadi Rp 76.394.358.555. di tahun 2012. Kenaikan laba kotor ini berkorelasi dengan peningkatan pendapatan usaha Perseroan selam tahun 2012. Beban Usaha Beban usaha mengalami peningkatan sebesar 25,04 % atau Rp 8.979.804.939 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 35.850.301.089. di tahun 2011 menjadi Rp 44.830.106.028. di tahun 2012. Kenaikan beban usaha ini berkaitan dengan kenaikan pendapatan hotel, diantaranya juga disebabkan karena mulai beroperasinya Hotel Anantara Uluwatu sejak bulan September 2012. Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan kenaikan beban sebesar 5,41 % atau Rp 437.026.940. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.068.634.090. di tahun 2011 menjadi Rp 8.505.661.030. di tahun 2012. Kenaikan (beban) sebesar Rp 437.026.940. tersebut disebabkan karena pos-pos berikut : - Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp 115.606.120 - Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non pengendali Rp 4.300.207.782 - Beban bunga (Rp 6.448.141.919) - Selisih kurs Rp 1.526.223.493 -Lain-lain Rp 69.077.584 - Total (Rp 437.026.940) Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non pengendali Penurunan beban penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non pengendali di tahun 2012 sebesar 100,57 % atau Rp 4.300.207.782 dari beban sebesar Rp 4.275.489.474. di tahun 2011 menjadi penghasilan sebesar Rp 24.718.308. di tahun 2012 terutama disebabkan karena terjadinya penyesuaian sehubungan dengan perubahan kepemilikan saham Perseroan di Entitas Anak, yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara dari semula sebesar 99,24 % di akhir tahun 2011 menjadi sebesar 99 % di akhir tahun 2012. 17 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Beban bunga Beban bunga ditahun 2012 naik sebesar 392,88 % atau Rp 6.448.141. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 1.641.243.458. di tahun 2011 menjadi Rp 8.089.385.377. di tahun 2012. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus 2011 dan September 2012, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT Cakrawala Usaha Nusantara (proyek Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang tersebut meningkat Rp 6.448.141.919. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selisih kurs Rugi selisih kurs mengalami penurunan sebesar 70,94 % atau Rp 1.526.223.493. bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 2.151.357.149. di tahun 2011 menjadi Rp 625.133.656. di tahun 2012. Penurunan rugi selisih kurs ini terutama disebabkan karena menurunnya kewajiban Perseroan dalam mata uang asing dimana uang muka pelanggan untuk pembelian unit-unit kondominium telah dicatat sebagai pendapatan usaha perseroan. Laba (Rugi) Komprehensif Laba (rugi) komprehensif mengalami kenaikan sebesar 154,73% atau Rp 48.414.314.670. yaitu dari rugi sebesar Rp 31.288.493.321. di tahun 2011 menjadi laba sebesar Rp 17.125.821.349. di tahun 2012. Laba komprehensif ini berkorelasi dengan pendapatan usaha perseroan di tahun 2012 yang jauh meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba komprehensif sebesar Rp 17.125.821.349. di tahun 2012 yang dapat diatribusikan adalah Rp 16.960.927.499 kepada pemilik entitas induk dan Rp 164.893.850. kepada kepentingan non pengendali. Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 365.688.940. yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 76.182.638.593. dan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 68.879.975.701. serta pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp 7.668.351.832. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 36.882.913.956. yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 43.884.565.029., pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 42.794.968.738 serta pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp 37.972.510.247. Dengan telah beroperasinya Hotel Best Western Kuta Beach secara penuh di tahun 2012 serta beroperasinya Hotel Anantara Uluwatu sejak September 2012, penerimaan kas dari pelanggan selama periode tahun 2012 lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 311.783.466.686. yang terutama disebabkan karena perolehan aset tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Tiara Inti Mulia, PT Bina Buana Sarana serta PT Pratika Nugraha, 18 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. masing-masing untuk proyek Anantara Uluwatu, Westin Ubud serta Luxury Collection Seminyak. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 221.804.026.436. yang terutama disebabkan karena perolehan asset tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud. Aktivitas Pendanaan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 321.247.636.511. yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesar Rp 174.000.000.000. serta penerimaan utang bank sebesar Rp 211.092.470.778. yang digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035 serta pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 256.352.105.106. yang terutama diperoleh dari peningkatan modal ditrempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesar Rp 124.000.000.000. serta penerimaan utang bank sebesar Rp 137.785.060.079., yang diantaranya digunakan untuk pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 4.633.401.109. serta untuk pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 799.553.864. 19 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. TATA KELOLA PERUSAHAAN DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertanggung jawab melakukan tugas-tugas pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sebagai kompensasi terhadap pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris berhak untuk mendapatkan gaji yang jumlah maksimum pertahunnya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. DEWAN DIREKSI Direktur Utama Direktur Utama dalam suatu Perusahaan memegang peranan penting, selaku Direktur Utama memiliki tugas untuk mengambil keputusan yang final dalam pengelolaan perusahaan, meneliti dan mempertimbangkan yang masuk dari semua anggota Direksi dan memberikan persetujuan atas semua langkah yang diambil masing-masing anggota Direksi dalam menjalankan roda perusahaan. Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan, dan terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko. Direktur Keuangan Dalam hal ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan operasional keuangan dari perusahaan, memberikan informasi langsung kepada Direktur Utama mengenai kondisi keuangan perusahaan, pengendali keuangan perusahaan dan bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan. 20 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. SEKRETARIS PERUSAHAN Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan perusahaan. Keberadaan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi perusahaan publik. KOMITE AUDIT Sesuai dengan ketentuan butir III.1.7 Peraturan No I-A, perusahaan membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan selambat-lambatnya dalam jangka 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham PT. Saraswati Griya Lestari Tbk di BAPEPAM-LK. 21 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Kantor Akuntan Publik KAP Tjahjadi & Tamara Gedung Jaya Lantai 4, Jl. M.H. Thamrin no. 12, Jakarta 10340 Telp. : 62-21 3917 166 Faks. : 62-21 2300 586 No. STTD Asosiasi profesi Standar profesi Surat Penunjukan : : : : 62/BL/STTD-AP/2009 atas nama Roy Tamara tanggal 20 Maret 2009 IAPI Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI No. 145/RT/VII/2012 tanggal 24 Juli 2012 Tugas pokok akuntan publik adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Konsultan Hukum SHM Partnership Plaza Great River Lt. 14, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.X-2 no. 1, Jakarta Selatan 12950 Telp. : 62-21 5793 8818 / 8819 Faks. : 62-21 5793 8820 No. STTD : 475/PM/STTD-KH/2003 atas nama Wahyudi Susanto, S.H. tanggal 3 Februari 2003 No. Anggota HKHPM : Wahyudi Susanto, S.H. – 200231 Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, lampiran keputusan HKHPM No. PTJ.PANKUM/544-/PH/1999 tanggal 2 Februari 1999. Surat Penunjukan : No. 267/VII/shmp/ltr/2012 tertanggal 31 Juli 2012 Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri. 22 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Penilai KJPP Herly, Ariawan & Rekan Jl. Hayam Wuruk No. 4P, Jakarta Pusat 10120 Telp. : 62-21 3448 348, 3840 250 Faks. : 62-21 3480 630 No. STTD : 12/BL/STTD-P/A/2006 atas nama Ir. Achmad Ariawan, MAPPI (Cert.) tanggal 22 Desember 2006 No. Asosiasi MAPPI : 96-S-00727 Pedoman Kerja : Standar Penilaian Indonesia (SPI – 2007) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). Surat Penunjukan : No. Pr.AV.394/HAR/SGL/VIII/12, Pr.AV.395/HAR/TIM/VIII/12, Pr.AV.396/ HAR/CN/VIII/12, Pr.AV.397/HAR/BBS/VIII/12, Pr.AV.398/ HAR/PN/VIII/12 dan Pr.AV.399/HAR/CMU/VIII/12 tanggal 03 Agustus 2012 Tugas utama dari Perusahaan Penilai dalam rangka Penawaran Umum ini sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan secara langsung pada lokasi-lokasi usaha Perseroan serta melakukan penilaian berdasarkan ”NILAI PASAR” atas aktiva tetap yang dimiliki dan atau dikuasai Perseroan per tanggal 30 Juni 2012 yang terdiri atas: tanah, bangunan-bangunan, sarana pelengkap, mesin pelengkap bangunan, peralatan hotel dan inventaris serta kendaraan yang terletak diberbagai wilayah di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan Nilai Pasar, perusahaan Penilai senantiasa mengacu pada Standar Penilaian Indonesia (SPI-2007) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. Ruko Crystal 2 No.38, Jl.Kelapa Gading Selatan Gading Serpong, Tangerang 15810 Telp. : 62-21 5420 0084 Faks. : 62-21 5420 0084 No. STTD : 319/BL/STTD-N/PM/2010 atas nama Dewi Sukardi, S.H., M.Kn tanggal 14 Juni 2010 No. Asosiasi : 013.001.74.071274 Pedoman Kerja : Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris Surat Penunjukan : No. 06/Not-DS/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012 Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam Penawaran Umum antara lain adalah menyiapkan dan membuatkan akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek. 23 Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII no. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210 Telp. : 62-21 4788 1515 Faks. : 62-21 4709 697 Asosiasi : Anggota Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI) berdasarkan Surat Keterangan No. ABI/VII/2010-003 Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Bapepam dan LK. Surat Penunjukan : Akta Pengelolaan Administrasi Saham No. 06 tanggal 12 November 2012 Pemberian izin usaha kepada PT Adimitra Transferindo berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1400/KMK.010/1990 tanggal 3 November 1990. Ruang lingkup tugas BAE dalam rangka Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan dan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Penjamin Pelaksana Emisi bersama-sama dengan BAE, memiliki hak untuk menolak pemesanan yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku. 24 Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk. Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Saraswati Griya Lestari, Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataaan ini dibuat dengan sebenarnya. Dewan Komisaris Elizabeth Linandi Komisaris Independen Elly Salim Komisaris Utama Dewan Direksi Frans Faizal Hasjim Presiden Direktur Bhakti Salim Direktur Ferry Setiawan Direktur Tidak Terafiliasi 25 Halaman ini sengaja di kosongkan Annual Report 2012 - PT Saraswati GriyaLestari Tbk. Laporan Tahunan 2012 PT Saraswati Griya Lestari Tbk. 27 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.............…….……………….……………..…………….………… 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian....................……………………………………………… 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas (Defisiensi Modal) Konsolidasian………………………………….…………. 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian..............……………………………………………………........................ 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian..............……………………………….............................. 8-73 Informasi Keuangan Tambahan...............................................................................................................74-78 ********************* PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dengan Angka Perbandingan Pada Tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 ) Halaman ini sengaja di kosongkan SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010) PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK Kami yang bertandatangan dibawah ini 1. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuai KTP Atau kartu identitas lain/ Nomor Telepon Jabatan 2. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuai KTP Atau kartu identitas lain/ Nomor Telepon Jabatan : Frans Faizal Hasjim : The Bellezza Shopping Arcade suite 130-131 Jl. Letjen. Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210 : Apt.Somerset Permata Hijau N 2902 Rt. 002/ 002 Kel. Grogol Utara Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan : (021) 25675505 : Direktur Utama : Bhakti Salim : Jl. Panjang No. 10 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 : Taman Kebun Jeruk QVI/4 Rt.006 Rw. 006 Srengseng-Kembangan, Jakarta barat : (021) 5300689 : Direktur Menyatakan bahwa : 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak; 2. Laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal PT Saraswati Griya Lestari Tbk dan Entitas Anak. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Atas nama dan mewakili Direksi Frans Faizal Hasjim Direktur Utama Bhakti Salim Direktur Jakarta, 22 Maret 2013 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dengan Angka Perbandingan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2012 1 Januari 2011/ 31 Desember 2011 31 Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e,2l,2q,4,29,34 Piutang usaha 2f,2l,5,34 Pihak ketiga Piutang non-usaha 2i,2l,6,34 Pihak ketiga Pihak berelasi 8a Persediaan 2g,3,7,18 Pajak dibayar di muka 2r,17a Uang muka dan biaya dibayar di muka 2h,9 12.246.854.685 3.148.373.800 5.483.209.086 5.170.378.020 771.899.462 53.076.718 104.049.453 11.781.397.114 20.485.784.398 1.267.766.704 11.973.004 26.721.634.071 17.205.163.586 1.065.843.159 3.895.919 9.385.027.664 9.107.043 2.296.632.840 679.583.484 51.056.230.374 48.924.887.082 17.910.532.754 705.675.496.984 742.645.218 79.701.636.478 6.440.935.552 414.128.780.470 1.622.614.057 80.333.098.516 714.146.360 136.640.173.818 671.980.017 54.684.345.000 - Jumlah Aset Tidak Lancar 792.560.714.232 496.798.639.403 191.996.498.835 JUMLAH ASET 843.616.944.606 545.723.526.485 209.907.031.589 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp16.335.354.952 dan Rp7.538.069.395 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Rp4.135.228.314 pada tanggal 31 Desember 2010 Aset pajak tangguhan Sewa hak atas tanah Aset lain-lain 3,10,25 2s,3,17d 2k,11 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dengan Angka Perbandingan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2012 1 Januari 2011/ 31 Desember 2011 31 Desember 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2l,2o,2q,12,29,34 Utang kontraktor dan usaha Pihak ketiga 2l,2n,13,34 Utang non-usaha 2l,2i,14,34 Pihak ketiga Pihak berelasi 8b Uang muka penjualan 2q,15,29 Biaya masih harus dibayar 2l,16,34 Utang pajak 2r,2s,17b Bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun 2l,2o,19,34 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2l,2o,18,34 1.844.673.534 1.870.907.646 72.776.653 62.292.547.335 68.919.607.500 11.605.334.207 11.153.984.648 10.574.414.698 11.463.300.555 7.328.134.623 14.938.063.932 63.497.908.035 56.589.800.534 5.823.055.806 1.348.949.900 1.134.175.000 68.131.309.144 24.524.060.109 553.885.796 581.163.372 1.058.639.700 1.069.911.458 771.336.480 40.950.010.153 26.549.777.426 1.300.000.008 146.665.705.246 240.607.982.237 108.674.040.769 2l,2o,18,34 415.970.118.999 219.251.646.836 108.514.495.168 2l,2o,19,34 2p,20 703.915.514 6.237.348.403 1.039.569.988 2.988.574.021 1.177.054.276 842.159.737 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 422.911.382.916 223.279.790.845 110.533.709.181 JUMLAH LIABILITAS 569.577.088.162 463.887.773.082 219.207.749.950 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dengan Angka Perbandingan 1 Januari 2011/31 Desember 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2012 1 Januari 2011/ 31 Desember 2011 31 Desember 2010 EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Rp500.000 pada 31 Desember 2010 Modal dasar – 12.000.000.000 saham dan 4.700.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta 16.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.000.000.000 saham dan 1.260.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta 4.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 21 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2d,31a Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2c Defisit 300.000.000.000 126.000.000.000 (12.521.821.068) (12.521.821.068) (16.157.362.049) (33.118.289.548) (5.705.357.866) (2.074.539.276) 271.320.816.883 80.359.889.384 (5.779.897.142) 2.719.039.561 1.475.864.019 (3.520.821.219) JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 274.039.856.444 81.835.753.403 (9.300.718.361) JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 843.616.944.606 545.723.526.485 Sub-jumlah KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2c,26 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 2.000.000.000 - 209.907.031.589 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN 2012 2011 2u,2w,22,30 126.596.502.987 12.537.647.348 2v,23 50.202.144.432 5.546.215.489 76.394.358.555 6.991.431.859 1.622.683.353 43.207.422.675 4.105.123.210 31.745.177.879 Jumlah Beban Usaha 44.830.106.028 35.850.301.089 LABA (RUGI) USAHA 31.564.252.527 (28.858.869.230) BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga deposito Pendapatan jasa giro Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Beban bunga Rugi selisih kurs - bersih Administrasi bank Lain-lain- bersih 2v 24 25 106.602.184 49.703.636 40.699.700 24.718.308 (8.089.385.377 ) (625.133.656 ) (37.531.450 ) 65.365.325 (4.275.489.474) (1.641.243.458) (2.151.357.149) (45.295.182) 4.051.473 Jumlah Beban Lain-Lain – Bersih (8.505.661.030) (8.068.634.090) LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 23.058.591.497 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Final Kini Tangguhan 2q 2r,2s,17c Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih (4.404.944.393 ) (647.856.917 ) (879.968.838 ) (59.148.430) 950.634.040 (5.932.770.148 ) 891.485.610 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 4 (36.927.503.320) PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2012 LABA (RUGI) SEBELUM RUGI ENTITAS ANAK PRA-AKUISISI DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI RUGI ENTITAS ANAK PRAAKUISISI DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI 31b LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali 2c,26 JUMLAH LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2t,27 2011 17.125.821.349 (36.036.017.710) - 4.747.524.389 17.125.821.349 (31.288.493.321) - - 17.125.821.349 (31.288.493.321) 16.960.927.499 164.893.850 (31.043.750.272) (244.743.049) 17.125.821.349 (31.288.493.321) 8,83 (28,17) Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 - (2.074.539.276) Defisit - (31.043.750.272) (12.521.821.068) 5.705.357.866 124.000.000.000 (5.779.897.142) Sub-Jumlah - 1.475.864.019 (244.743.049) (61.061.187) - 4.275.489.474 1.027.000.000 (3.520.821.219) (24.718.308) 175.103.000.000 81.835.753.403 (31.288.493.321) (12.582.882.255) 5.705.357.866 4.275.489.474 125.027.000.000 (9.300.718.361) Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) - - 80.359.889.384 1.103.000.000 17.125.821.349 Kepentingan NonPengendali 5.705.357.866 (31.043.750.272) 174.000.000.000 164.893.850 (24.718.308) Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali - - (33.118.289.548) - Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - - - - 16.960.927.499 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh - (12.521.821.068) - - 124.000.000.000 - (5.705.357.866) - - - 16.960.927.499 - - (12.521.821.068) - 2.000.000.000 126.000.000.000 - - - 174.000.000.000 - 271.320.816.883 274.039.856.444 - (16.157.362.049) 2.719.039.561 - 300.000.000.000 (12.521.821.068) - - PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 21 Saldo, 31 Desember 2010 Penambahan modal disetor 21 2d,31a 2d 26 dari transaksi entitas Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Proforma ekuitas restrukturisasi sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi komprehensif tahun 2011 Penambahan modal disetor 26 Saldo, 31 Desember 2011 Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Laba komprehensif tahun 2012 Saldo, 31 Desember 2012 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan 31 Desember 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran beban bunga dan keuangan 31 Desember 2011 76.182.638.593 43.884.565.029 (68.879.975.701 ) (42.794.968.738) (7.668.351.832 ) (37.972.510.247) Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (365.688.940 ) (36.882.913.956) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap (311.796.293.911 ) 12.827.225 (221.817.217.118) 13.190.682 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (311.783.466.686 ) (221.804.026.436) (63.497.908.035 ) (4.633.401.109) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan utang kepada pihak berelasi Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Penerimaan utang bank Pelunasan utang pembiayaan konsumen 174.000.000.000 211.092.470.778 (346.926.232 ) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 321.247.636.511 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 124.000.000.000 137.785.060.079 (799.553.864) 256.352.105.106 9.098.480.885 (2.334.835.286) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2e,4 3.148.373.800 5.483.209.086 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2e,4 12.246.854.685 3.148.373.800 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 7 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, No. 5 tanggal 23 Maret 2006, dan diubah berdasarkan akta perubahan dari Akta Notaris yang sama No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan, modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor penuh serta susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah kembali berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., No. 22 tanggal 29 Juli 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-56269.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 dan serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang No. 7 tanggal 22 Pebruari 2011 antara lain, mengenai: 1. Menyetujui pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa kepada PT Tiara Realty; 2. Menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp8.000.000.000 menjadi Rp470.000.000.000; 3. Menyetujui peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp2.000.000.000 menjadi Rp118.700.000.000, sebesar Rp116.700.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Tiara Realty sebesar Rp113.439.000.000, Tn. Bhakti Salim sebesar Rp1.555.500.000, Tn. Agung Salim sebesar Rp518.500.000 dan Tn. Frans Faizal Hasjim sebesar Rp1.187.000.000; 4. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp500.000 menjadi Rp100; 5. Menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-18030.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 11 April 2011, dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No.AHU-AH.01.10-11204 tanggal 14 April 2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan diubah kembali, berdasarkan Akta Notaris Dewi Maya Rachmandani Sobari, S.H., notaris di Tangerang Selatan No. 4 tanggal 2 Nopember 2011 sehubungan dengan peningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor yang semula Rp118.700.000.000 menjadi Rp126.000.000.000. Sebesar Rp7.300.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Tiara Realty. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-38629 tanggal 29 Nopember 2011. 8 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perubahan anggaran dasar Perusahaan diubah kembali, berdasarkan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Bekasi No. 11 tanggal 26 Juli 2012 sehubungan dengan peningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor yang semula Rp126.000.000.000 menjadi Rp216.000.000.000. Sebesar Rp90.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Tiara Realty, Tn. Bhakti Salim, Tn. Agung Salim dan Tn. Frans Faizal Hasjim. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.1033763 tanggal 17 September 2012. Perubahan anggaran dasar Perusahaan terakhir, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain, mengenai: (i). (ii). (iii). (iv). (v). (vi). (vii). (viii). Peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000; Peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000; Perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; Perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perusahaan; Perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 sehubungan dengan prinsip-prinsip Anggaran Dasar bagi Perusahaan yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas atas instrumen surat berharga dan Perusahaan Publik, lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 dan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, sehingga nama Perusahaan menjadi PT Saraswati Griya Lestari Tbk.; Penjualan saham baru dalam simpanan Perusahaan sebanyak 1.000.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portopel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100; Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Public Offering atau Penawaran Umum Perdana Saham); Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dan menyatakan akta notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum setelah Penawaran Umum selesai. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan akomodasi dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel dengan nama “Hotel & Restoran Saraswati Borobudur” yang berlokasi di Jl. Balaputradewa 9 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) No. 10 Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2006. Entitas induk Perusahaan dalam kelompok usaha adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 97,00% dan 97,17% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. TR berkedudukan di Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-14829/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp185 dan menerbitkan sejumlah 275.000.000 Waran Seri I yang diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap 2 lembar saham biasa berhak mendapatkan 1 Waran Seri I, yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp220. Pada tanggal 10 Januari 2013, seluruh saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan Penawaran Umum Efek Perusahaan tersebut diatas masa perdagangan saham perdana Perusahaan adalah dimulai sejak tanggal 10 Januari 2013 sedangkan masa perdagangan Waran Seri I berlaku sejak tanggal 10 Januari 2013 sampai dengan 4 Januari 2018. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2012 belum terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh atas penjualan saham perdana dan Waran Seri I tersebut. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Independen : Ny. Elly Salim : Ny. Elizabeth Linandi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Tn. Frans Faizal Hasjim : Tn. Bhakti Salim : Tn. Ferry Setiawan Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang No. 7 tanggal 22 Pebruari 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris : Ny. Elly Salim Direktur Utama Direktur : Tn. Frans Faizal Hasjim : Tn. Bhakti Salim Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masingmasing 259 dan 166 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 10 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari: Persentase Pemilikan Langsung Nama Perusahaan Kegiatan usaha Domisili Tahun Beroperasi 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1) PT Tiara Inti Mulia Properti Jakarta September 2012 99,00% 99,00% 352.378 230.011 2) PT Bina Buana Sarana Properti Jakarta Belum beroperasi 99,00% 99,00% 239.779 178.466 3) PT Cakrawala Usaha Nusantara Properti Jakarta 99,00% 99,25% 100.264 112.157 Properti Jakarta Belum beroperasi 99,00% 99,00% 130.712 16.081 Perhotelan Bali Agustus 2011 dan September 2012 99,00% 99,00% 15.791 4.267 4) PT Pratika Nugraha 5) PT Cakrawala Mitra Usaha Hotel Best Western dan Anantara Resort & Spa 1) Agustus 2011 PT Tiara Inti Mulia telah melakukan pembangunan kondominium di Uluwatu, Bali. 2) PT Bina Buana Sarana sedang melakukan pembangunan hotel di Ubud, Bali. 3) PT Cakrawala Usaha Nusantara telah melakukan pembangunan kondominium di Kuta, Bali. 4) PT Pratika Nugraha sedang melakukan pembangunan gedung hotel di Seminyak, Bali. 5) PT Cakrawala Mitra Usaha - Hotel Best Western dan Anantara Resort & Spa yang menyediakan akomodasi perhotelan. * Proforma persentase kepemilikan 1) PT Tiara Inti Mulia (TIM) TIM didirikan berdasarkan Akta Notaris Sugito Tedjakusuma S.H., No. 18 tanggal 11 Oktober 2004. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-01092.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008. Anggaran dasar TIM telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 11 tanggal 24 Pebruari 2011, Notaris di Jakarta sehubungan dengan : 1. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp800.000.000 kepada Perusahaan dan PT Kace Mas sebesar Rp450.000.000 kepada Tn. Bhakti Salim sebesar Rp300.000.000 dan Tn. Frans Faizal Hasjim sebesar Rp150.000.000. 2. Menyetujui peningkatan modal dasar TIM dari semula sebesar Rp5.000.000.000 menjadi sebesar Rp246.000.000.000. 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor TIM dari semula Rp1.250.000.000 menjadi Rp61.500.000.000. Sebesar Rp60.250.000.000 telah diambil bagian oleh seluruh pemegang saham TIM. 4. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp10.000 menjadi Rp1.000. 5. Menyetujui perubahan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Akta perubahan tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-18629.AH.01.02 tanggal 13 April 2011. Anggaran dasar diubah kembali dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. No.10 tanggal 26 Juli 2012 yang menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar TIM yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 10 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor TIM dari semula Rp61.500.000.000 menjadi Rp102.500.000.000. Sebesar Rp41.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham TIM. Akta penegasan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No.AHU-AH.01.10-31266 tanggal 27 Agustus 2012. 11 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 1) PT Tiara Inti Mulia (TIM) (lanjutan) Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 08 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor TIM dari semula Rp102.500.000.000 menjadi Rp158.500.000.000. Sebesar Rp56.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham TIM. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No.AHU-AH.01.10-38230 tanggal 24 Oktober 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha TIM adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. TIM beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjend Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 2) PT Bina Buana Sarana (BBS) BBS didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 06 April 2009 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 4. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-21690.AH.01.01 tanggal 19 Mei 2009. Anggaran dasar BBS telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 8 tanggal 23 Pebruari 2011 sehubungan dengan: 1. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp320.000.000 kepada Perusahaan dan PT Kace Mas sebesar Rp180.000.000 kepada Tn. Bhakti Salim sebesar Rp120.000.000 dan Tn. Frans Faizal Hasjim Rp60.000.000. 2. Menyetujui peningkatan modal dasar dari semula sebesar Rp1.000.000.000 menjadi Rp80.000.000.000. 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula Rp500.000.000 menjadi Rp20.000.000.000. Sebesar Rp19.500.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan dan Tn. Bhakti Salim masing-masing sebesar Rp.19.480.000.000 dan Rp20.000.000. 4. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp1.000. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-18569.AH.01.02 tanggal 12 April 2011. Anggaran dasar diubah kembali dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. No. 9 tanggal 26 Juli 2012 yang menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar BBS yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor BBS dari semula Rp20.000.000.000 menjadi Rp48.000.000.000. Sebesar Rp28.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham BBS. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-31172 tanggal 27 Agustus 2012. 12 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 2) PT Bina Buana Sarana (BBS) Ruang lingkup kegiatan usaha BBS adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. BBS beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210. 3) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) CUN didirikan berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 23 tanggal 26 Mei 2008 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-40045.AH.01.01, tanggal 10 Juli 2008. Berdasarkan Akta Notaris No. 09 tertanggal 23 Pebruari 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang, anggaran dasar CUN mengalami perubahan sehubungan dengan: a. Pemindahan saham-saham milik PT Intiputra Fikasa, sebanyak 320 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp320.000.000 kepada Perusahaan, pemindahan saham-saham milik PT Kace Mas, sebanyak 180 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp180.000.000 kepada Tn. Bhakti Salim sebanyak 120 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp120.000.000 dan Tn. Frans Faizal Hasjim sebanyak 60 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp60.000.000. b. Peningkatan modal dasar dari semula Rp1.000.000.000 menjadi Rp88.800.000.000. c. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula Rp500.000.000 menjadi Rp22.200.000.000. Sebesar Rp21.700.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. d. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp1.000. Anggaran dasar CUN telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Notaris Dewi Maya Rachmandani Sobari, S.H., M.Kn. No. 03 tanggal 2 Nopember 2011 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CUN dari semula Rp22.200.000.000 menjadi Rp29.500.000.000. Sebesar Rp7.300.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-38625 tanggal 29 Nopember 2011. Anggaran dasar diubah kembali dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. No. 06 tanggal 15 Agustus 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CUN dari semula Rp29.500.000.000 menjadi Rp38.100.000.000. Sebesar Rp8.600.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-35196 tanggal 28 September 2012. 13 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 3) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 07 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CUN dari semula Rp38.100.000.000 menjadi Rp42.500.000.000. Sebesar Rp4.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39478 tanggal 5 Nopember 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha CUN adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. CUN beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210. 4) PT Pratika Nugraha (PN) PN didirikan berdasarkan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H., No. 50 tanggal 26 Nopember 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-07342.AH.01.01, tanggal 11 Pebruari 2010. Anggaran dasar PN telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No.10 tanggal 24 Pebruari 2011 sehubungan dengan : 1. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp96.000.000 kepada PT Saraswati Griya Lestari dan PT Kace Mas sebesar Rp54.000.000 kepada Tn. Bhakti Salim sebesar Rp27.000.000 dan Tn. Frans Faizal Hasjim sebesar Rp27.000.000. 2. Menyetujui peningkatan modal dasar PN dari semula sebesar Rp300.000.000 menjadi sebesar Rp60.000.000.000. 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PN dari semula Rp150.000.000 menjadi Rp15.000.000.000. Sebesar Rp14.850.000.000 telah diambil bagian oleh seluruh pemegang saham PN. 4. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp100.000 menjadi Rp1.000. 5. Menyetujui perubahan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Akta perubahan tersebut diatas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-18046.AH.01.02 tanggal 11 April 2011. Anggaran dasar diubah kembali dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. No. 08 tanggal 26 Juli 2012 yang menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar PN yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari semula Rp15.000.000.000 menjadi Rp28.000.000.000. Sebesar Rp13.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham PN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-31265 tanggal 27 Agustus 2012. 14 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 4) PT Pratika Nugraha (lanjutan) Anggaran dasar diubah kembali dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. No. 07 tanggal 15 Agustus 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PN dari semula Rp28.000.000.000 menjadi Rp48.000.000.000. Sebesar Rp20.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham PN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-35125 tanggal 28 September 2012. Anggaran dasar diubah terakhir dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 09 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PN dari semula Rp48.000.000.000 menjadi Rp49.000.000.000. Sebesar Rp1.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham PN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39479 tanggal 5 Nopember 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha PN, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. Kantor pusat PN beralamat di The Bellezza Shopping Arcade suite 130-131. Jl. Letjen. Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta. 5) PT Cakrawala Mitra Usaha CMU didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 Juli 2010 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 06. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-37850.AH.01.01 tanggal 30 Juli 2010. Anggaran dasar CMU telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H. M.Kn., No. 20 pada tanggal 30 Mei 2011, Notaris di Jakarta sehubungan dengan : 1. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp100.000; 2. Menyetujui peningkatan modal dasar CMU dari semula sebesar Rp1.000.000.000 menjadi sebesar Rp2.000.000.000; 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CMU dari semula Rp600.000.000 menjadi Rp2.000.000.000. Sebesar Rp1.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh oleh PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas masingmasing sebesar Rp896.000.000 dan Rp504.000.000; 4. Pengalihan seluruh saham milik PT Kace Mas sebesar Rp720.000.000 kepada PN; 15 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 5) PT Cakrawala Mitra Usaha (lanjutan) 5. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp1.280.000.000 kepada Perusahaan, Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim masing-masing sebesar Rp1.260.000.000, Rp6.000.000 dan Rp14.000.000. 6. Menyetujui perubahan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan anggaran dasar CMU di atas telah ditegaskan kembali dengan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H. M.Kn., No. 7 tanggal 11 Juni 2012. Akta penegasan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-48948.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha CMU adalah dalam bidang penyediaan akomodasi berupa hotel, vila, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan akomodasi lainnya yang dapat digunakan untuk tujuan pariwisata. Saat ini, CMU menjalankan penyediaan akomodasi berupa hotel yaitu Hotel Best Western Kuta Beach, terletak di Kuta, Bali dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa, terletak di Uluwatu, Bali. Hotel Best Western Kuta Beach dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa sudah beroperasi secara komersial masing-masing sejak tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012. CMU beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210. e. Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 00836/SGL/FH/IPO/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Darmawan Kusnadi sebagai Sekretaris Perusahaan. f. Komite Audit Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota : Elizabeth Linandi (Komisaris Independen) : Tubagus Yudi Yuniardi 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal. Laporan keuangan konsolidasian yang disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-347BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. 16 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran arus kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas utang bank serta tidak dibatasi penggunaannya. Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, diungkapkan dalam Catatan 3. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. c. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a) b) c) d) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian. Laporan keuangan Entitas Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan yang serupa. 17 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi Perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok Perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests method). Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan dari Perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah Perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan tahun penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas (defisiensi modal). e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. f. Piutang Usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. g. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Grup menentukan penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. 18 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. i. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. b. c. d. e. f. g. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut; (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan ; suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; suatu pihak adalah anggota dari personel manajemen kunci Perusahaan atau kelompok Perusahaan; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Seluruh transaksi utama dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. j. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Bangunan dan prasarana Kendaraan Mesin (genset) Perabotan dan peralatan Tahun 20 4 8 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun berjalan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap atau persediaan yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. 19 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Aset Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. k. Sewa Hak atas Tanah Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah. l. Aset dan Liabilitas Keuangan i. Aset Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55, aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. ii. Liabilitas Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55, liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi dan biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup meliputi utang kontraktor dan usaha, utang non-usaha, utang pembiayaan konsumen, utang bank dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) yang diklasifikasikan sebagai kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi . Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 20 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) iii. Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). v. Biaya Perolehan Diamortisasi Dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. vi. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan Setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 21 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan (lanjutan) Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa pihak pelanggan mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran piutang, terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik Risiko yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. vii. Penghentian Pengakuan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Dalam transaksi dimana Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. 22 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian Pengakuan (lanjutan) Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Perusahaan dan Entitas Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan milik Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi. Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Penyisihan penurunan nilai yang diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan. Penyisihan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika penyisihan penurunan nilai tidak pernah diakui. Sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen tidak ada penurunan nilai aset non keuangan. n. Utang Kontraktor dan Usaha Utang kontraktor dan usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang kontraktor dan usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga perolehan diamortisasi. o. Pinjaman Yang Diterima Pinjaman yang diterima pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh liabilitas keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 23 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Pajak Penghasilan Tidak Final PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja” untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK No. 24, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir atas mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2012 1 Dolar Amerika Serikat/ Rupiah 1 EUR/Rupiah r. 9.670 12.810 2011 9.068 11.738 Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak kini atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. 24 Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan atas pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima. t. Laba (Rugi) Per Saham Laba (rugi) neto per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan. u. Pengakuan Pendapatan Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. 2. 3. 4. 5. Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku; Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut; Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. 25 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). w. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. x. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan relevan dengan Grup: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham” PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK No. 25 “Hak atas tanah”. Penerapan standar dan interprestasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan atau tahun sebelumnya. y. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Peristiwa setelah akhir tahun yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian apabila material. 26 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN a. Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang untuk mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Akun tertentu berupa provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan oleh Grup jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai. b. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 20. 27 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 34. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Cadangan Penurunan Nilai Pasar Dan Keusangan Persediaan Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penurunan nilai aset non-keuangan Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. 28 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. 4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2012 Kas Kas kecil Kas resto Sub-jumlah Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD121.318 pada tanggal 31 Desember 2012, dan USD62.589 pada tanggal 31 Desember 2011) PT Bank Central Asia Tbk (USD60.896 pada tanggal 31 Desember 2012, dan USD5.842 pada tanggal 31 Desember 2011) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD95 pada tanggal 31 Desember 2012) Sub-jumlah Deposito Berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 29 2011 229.602.940 110.666.730 128.321.500 165.866.650 340.269.670 294.188.150 7.116.056.350 2.126.799.088 155.820.014 111.804.464 2.300.000 1.690.631.524 514.303.634 29.112.641 - 1.173.146.704 567.166.675 588.862.579 52.971.176 915.652 - 11.275.704.851 2.854.185.650 630.880.164 - 12.246.854.685 3.148.373.800 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 seluruh kas dan setara kas tidak ada yang dijaminkan. Pada tanggal 31 Desember 2012, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,25%-6,00%. 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Piutang Agen Piutang Visa/ Master Card Lain-lain 2011 1.262.262.581 709.255.155 90.808.002 283.336.255 124.819.371 363.743.836 2.062.325.738 771.899.462 3.108.052.282 - Sub-jumlah 3.108.052.282 - Jumlah 5.170.378.020 771.899.462 Sub-jumlah Dolar Kondominium (USD321.412) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua piutang usaha memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 6. PIUTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari : 2012 Piutang supplier Lain-lain Jumlah 2011 96.520.164 7.529.289 11.973.004 104.049.453 11.973.004 Semua piutang non-usaha berasal dari pihak ketiga dan tidak memiliki syarat dan kondisi. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang non-usaha karena semua piutang non usaha dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 30 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 2012 2011 Bangunan Minuman Makanan Lain-lain 10.772.365.687 247.933.323 205.138.711 555.959.393 25.999.317.032 115.750.576 63.910.842 542.655.621 Jumlah 11.781.397.114 26.721.634.071 Rincian persediaan bangunan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Pemilik Nama Hotel PT Tiara Inti Mulia Anantara Uluwatu PT Cakrawala Usaha Nusantara Best Western Kuta Beach Jumlah Kondotel Jumlah Mutasi persediaan kondominium adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Reklasifikasi bangunan dalam penyelesaian (Catatan 10) Pembebanan beban pokok penjualan (Catatan 23) Saldo akhir tahun Nilai 4 5.698.904.835 17 5.073.460.852 21 10.772.365.687 2012 2011 25.999.317.032 11.428.920.512 (26.655.871.857 ) 25.999.317.032 - 10.772.365.687 25.999.317.032 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan bangunan hotel milik TIM dan CUN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh TIM dan CUN dari Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18). Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp8.996.352.968. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp27.395.414.087. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Villa dan Kondotel Anantara, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012. 31 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN (lanjutan) Persediaan bangunan dan bangunan dalam penyelesaian atas Villa dan Kondotel Anantara, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2011. Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Kondotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp72.500.000.000 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan yang dipertanggungkan. 8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian saldo dengan pihak berelasi: a. Piutang non-usaha kepada pihak berelasi Pada tanggal 1 Januari 2008, PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL) mengadakan perjanjian dengan PT Bukit Cinere Indah dimana SGL memberikan pinjaman dengan jumlah tidak melebihi Rp1.000.000.000 untuk keperluan modal kerja. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2012. Pemberian pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Pada tahun 2011, pinjaman tersebut telah dilunasi oleh PT Bukit Cinere Indah. b. Utang non-usaha kepada pihak berelasi 31 Desember 2012 Jumlah Persentase*) PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim 31 Desember 2011 Jumlah Persentase*) - - 61.590.937.513 13,28% - - 953.904.494 0,21% Tn. Frans Faizal Hasjim - - 635.586.968 0,14% Tn. Agung Salim - - 317.479.060 0,07% Jumlah - - 63.497.908.035 13,70% **) persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo atas utang non-usaha kepada pihak berelasi. Saldo utang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011, tidak diatur jadwal pembayaran yang tetap dan tidak dibebani bunga. Utang ini digunakan oleh Grup untuk membayar sewa tanah di Bali dan biaya-biaya operasional Grup. 32 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) c. Beban gaji dan tunjangan personil manajemen kunci Persentase terhadap jumlah beban usaha yang bersangkutan Saldo Beban gaji dan tunjangan Imbalan kerja jangka pendek Direksi Komisaris Imbalan kerja jangka panjang Direksi Komisaris Saldo beban gaji dan tunjangan 31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2012 31 Des 2011 6.991.599.602 2.563.736.739 4.340.443.570 2.244.629.389 15,60% 5,72% 12,11% 6,26% - - - - 9.555.336.341 6.585.072.959 21,32% 18,37% **) persentase terhadap jumlah beban usaha konsolidasian. Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”. Berikut ini adalah sifat dari pihak-pihak yang berelasi: Pihak Berelasi Tn. Frans Faizal Hasjim Hubungan Sifat Transaksi Utang pihak berelasi Tn. Bhakti Salim Direktur utama, pemegang saham Direktur, pemegang saham Tn. Agung Salim Pemegang saham Utang pihak berelasi PT Tiara Realty Pemegang saham Utang pihak berelasi PT Bukit Cinere Indah Memiliki manajemen kunci yang sama Piutang pihak berelasi 33 Utang pihak berelasi PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari : 2012 Uang muka Lain-lain Sub-jumlah Biaya dibayar di muka Asuransi Sewa Jamsostek Lisensi Lain-lain Sub-jumlah Jumlah 2011 626.525.126 717.956.908 626.525.126 717.956.908 424.140.244 3.000.000 1.394.500 22.495.001 190.211.833 108.231.551 234.654.700 5.000.000 641.241.578 347.886.251 1.267.766.704 1.065.843.159 Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset. 10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan Saldo Awal Penambahan Penyesuaian/ Reklasifikasi Saldo Akhir 280.614.320.202 - 4.819.250.000 368.062.292.949 150.000.000 3.777.647.162 5.025.608.628 - (292.043.240.714) 340.176.053.197 Pengurangan 4.102.250.000 86.674.298.748 150.000.000 3.581.677.614 3.853.708.628 717.000.000 773.673.999 219.340.876 1.171.900.000 Bangunan dalam penyelesaian 323.304.914.875 308.914.379.036 Jumlah biaya perolehan 421.666.849.865 311.796.293.911 23.371.328 (11.428.920.512) 722.010.851.936 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan 3.440.312.379 150.000.000 2.955.346.048 992.410.968 7.492.388.510 256.210.110 1.059.231.040 10.544.103 - - 10.932.700.889 150.000.000 3.201.012.055 2.051.642.008 Jumlah akumulasi penyusutan 7.538.069.395 8.807.829.660 10.544.103 - 16.335.354.952 Nilai Buku 414.128.780.470 23.371.328 - 705.675.496.984 34 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Saldo Awal Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan 4.102.250.000 4.748.829.316 150.000.000 3.204.652.811 2.755.180.015 391.614.803 1.099.415.340 14.590.000 886.727 81.925.469.432 - 4.102.250.000 86.674.298.748 150.000.000 3.581.677.614 3.853.708.628 Bangunan dalam penyelesaian 125.814.489.990 305.415.211.349 - (107.924.786.464) 323.304.914.875 Jumlah biaya perolehan 140.775.402.132 306.906.241.492 15.476.727 (25.999.317.032) 421.666.849.865 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan 949.765.870 120.000.000 2.720.295.329 345.167.115 2.490.546.509 30.000.000 237.336.761 647.243.853 2.286.042 - - 3.440.312.379 150.000.000 2.955.346.048 992.410.968 Jumlah akumulasi penyusutan 4.135.228.314 3.405.127.123 2.286.042 - 7.538.069.395 Nilai Buku Penambahan Penyesuaian/ Reklasifikasi 31 Desember 2011 Pengurangan Saldo Akhir 136.640.173.818 414.128.780.470 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Saldo Awal Biaya Perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan 861.750.000 4.748.829.316 150.000.000 2.801.351.829 176.024.591 3.240.500.000 403.300.982 2.579.155.424 - - 4.102.250.000 4.748.829.316 150.000.000 3.204.652.811 2.755.180.015 Bangunan dalam penyelesaian 1.816.807.806 123.997.682.184 - - 125.814.489.990 Jumlah biaya perolehan 10.554.763.542 130.220.638.590 - - 140.775.402.132 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan 712.324.402 90.000.000 2.071.051.426 105.614.750 237.441.468 30.000.000 649.243.903 239.552.365 - - 949.765.870 120.000.000 2.720.295.329 345.167.115 Jumlah akumulasi penyusutan 2.978.990.578 1.156.237.736 - - 4.135.228.314 Nilai Buku 7.575.772.964 Penambahan Pengurangan Penyesuaian/ Saldo Akhir Reklasifikasi 136.640.173.818 Biaya penyusutan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp8.807.829.660 dan Rp3.405.127.123 dibebankan pada beban umum dan administrasi (Catatan 25). Penurunan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 terutama disebabkan oleh penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2012 Harga jual Jumlah tercatat Keuntungan penjualan aset tetap 35 2011 12.827.225 12.827.225 13.190.682 13.190.682 - - PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, berdasarkan Sertifikat Hak 2 Milik No. 1437 dan No. 2137 serta Buku Tanah Hak Milik No. 1904, tanah dengan total luas 3.830 m , milik Perusahaan masih atas nama Agung Salim, S.H., pemegang saham. Tanah tersebut terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 6 Nopember 2012, tanah tersebut telah dibalik nama atas nama Perusahaan di Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Magelang, dimana biaya terkait untuk proses balik nama sebesar Rp717.000.000 dicatat sebagai bagian dari “Aset tetap-Tanah”. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap bangunan dan prasarana merupakan investasi pada bangunan berikut sarana penunjangnya pada Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta Bali, milik CUN dan Anantara Resort & Spa Uluwatu-Bali, milik TIM. Bangunan dan prasarana ini disewakan kepada PT Cakrawala Mitra Usaha, pihak berelasi, dimana pada tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012, Hotel Best Western dan Anantara Resort & Spa telah beroperasi secara komersial. Pada tanggal 31 Desember 2012, bangunan dalam penyelesaian merupakan proyek pembangunan kondotel milik PN dan BBS. Pada tanggal 31 Desember 2011, bangunan dalam penyelesaian merupakan proyek pembangunan kondotel milik TIM, PN dan BBS. Pada tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010, bangunan dalam penyelesaian merupakan proyek pembangunan kondotel milik CUN, TIM, PN dan BBS. Aset tetap bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan hotel milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp72.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan dan prasarana yang dipertanggungkan. Aset tetap berupa, bangunan dan prasarana atas Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta-Bali, milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD4.000.000 pada tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Aset tetap berupa kendaraan milik CMU, CUN, BBS dan TIM telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Jaya Proteksi, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp2.880.105.000, Rp3.320.120.000 dan Rp2.109.200.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, aset tetap milik Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp13.500.000.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Aset tetap berupa bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan atas Villa dan Kondotel Anantara Resort & Spa, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012. 36 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian dan persediaan bangunan atas Villa dan Kondotel Anantara Resort & Spa, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Aset tetap berupa, bangunan dalam penyelesaian atas Hotel Best Westin Ubud-Bali, milik BBS diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT MAA General Assurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp185.633.562.000 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik PN telah diasuransikan terhadap risiko konstruksi kepada PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Adira Dinamika, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp115.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal 1 Januari 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, aset tetap milik PN belum diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tahun 2010, BBS mengadakan Pengikatan Jual Beli tanah dengan rincian sebagai berikut: a. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Tanek, seluas 1.100 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp450.000.000. b. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 7 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Jiwa, seluas 1.500 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp553.500.000. c. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 9 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Peresta, seluas 900 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp424.000.000. d. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Kenak, seluas 1.000 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp328.500.000. e. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 13 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama Gst Ketut Enjar, seluas 900 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp382.000.000. 37 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) f. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 15 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Rekeg, seluas 1.400 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp682.500.000 g. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 17 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., Perusahaan membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Degdeg, seluas 1.000 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp420.000.000. Tanah dan bangunan milik Perusahaan, dijadikan jaminan atas pinjaman kredit kepada PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 12 dan 18). Aset tetap bangunan dan prasarana milik TIM dan CUN pada tanggal 31 Desember 2012 dan aset tetap bangunan dan prasarana milik CUN pada tanggal 31 Desember 2011 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18). Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik BBS dan PN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18). Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik TIM, BBS dan PN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18). Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik TIM dan CUN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 18). Estimasi nilai wajar aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp20.997.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp91.350.647.032. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp249.622.585.913. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp178.820.200.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp83.842.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap CMU pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp1.951.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. 38 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian dan progress bangunan dalam penyelesaian: 31 Desember 2012 Nilai Bangunan dalam Penyelesaian PT Bina Buana Sarana PT Pratika Nugraha 224.322.794.136 115.853.259.061 Persentase Penyelesaian Hotel Hotel Westin Ubud Hotel The Sarasvati Luxury Collection 93% 58% Tanggal Penyelesaian Pebruari 2013 Juni 2013 Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian: 2012 2011 PT Bina Buana Sarana PT Pratika Nugraha PT Tiara Inti Mulia PT Cakrawala Usaha Nusantara 13.589.391.333 4.352.354.402 - 6.821.000.000 7.532.000.000 6.158.000.000 Jumlah 17.941.745.735 20.511.000.000 Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. 11. SEWA HAK ATAS TANAH 2012 2011 Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Pengurangan selama tahun berjalan Amortisasi 80.333.098.516 54.684.345.000 - 25.799.700.000 Saldo akhir 79.701.636.478 (631.462.038 ) (150.946.484) 80.333.098.516 Mutasi Amortisasi: 2012 2011 Saldo awal Penambahan Pengurangan 150.946.484 631.462.038 - 150.946.484 - Saldo akhir 782.408.522 150.946.484 39 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Tiara Inti Mulia (TIM) Hak atas tanah milik TIM, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh TIM berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., No. 138 tanggal 27 Juli 2009, notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang berkedudukan di Kuta, yang disewa dari Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, 2 pihak ketiga. Berdasarkan akta tersebut tanah seluas 17.000 m merupakan bagian dari tanah SPPT 2 dan tanah SPPT No.51.03.050.001.006-0014.0 seluas kurang lebih 9.500m 2 No.51.30.050.001.006-0015.0 seluas kurang lebih 18.200m . Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 2 17.000 m yang terletak di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/ Kelurahan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Propinsi Bali yang akan berakhir tahun 2033. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 September 2009 untuk jangka waktu 45 tahun dan berakhir pada 1 September 2054. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp45.000.000.000. Biaya yang timbul secara keseluruhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp45.224.000.000. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah sebesar Rp269.190.476. Pada tanggal 31 Desember 2011, TIM belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan TIM belum beroperasi secara komersial. Estimasi nilai wajar hak atas tanah TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp90.100.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) a. Hak atas tanah milik CUN, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh CUN berdasarkan Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 1 tanggal 1 Pebruari 2010, notaris di Denpasar. Tanah tersebut disewa dari Tony Wijaya, pihak ketiga yaitu pihak yang lebih dahulu menyewa dari pemilik tanah, melalui perjanjian sewa menyewa tanggal 11 April 2007 No. 7 yang dibuat di hadapan Notaris J.S. Wibisono, S.H., untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Juli 2027. Berdasarkan akta tersebut, tanah yang disewa memiliki luas 1.915 m² dari luas seluruhnya 5.915 m² berdasarkan surat ukur tanggal 15 Desember 2004 No. 1772/Kuta/2004 dengan sertifikat Hak Milik No. 9581/Kuta. Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 1.850 m2 yang terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta yang akan berakhir tahun 2027. Jangka waktu sewa dimulai sejak tanggal 1 Pebruari 2010 untuk jangka waktu 17 tahun 6 bulan yang akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2027. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp6.000.000.000 dengan pembayaran awal sebesar Rp200.000.000 dan sebesar Rp300.000.000 dalam waktu 7 hari ketika memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada CUN dan sebesar Rp5.500.000.000 paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai di atas tanah Hak Milik kepada CUN. Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 26/ket/III/2010 tanggal 9 Maret 2010, notaris di Denpasar, bahwa setelah diadakan pengukuran dan pemecahan tanah yang disewa adalah seluas 1.850 m² dari luas yang sebelumnya 1.915m² berdasarkan surat ukur tanggal 17 Pebruari 2010 No. 02599/Kuta/2010. Biaya yang timbul secara keseluruhan pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp5.796.345.000. 40 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) (lanjutan) b. Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 12 tanggal 5 Mei 2010, notaris di Denpasar, CUN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Medi, pihak ketiga yaitu pihak pemegang hak atas sebidang tanah hak milik seluas 1.850 m2, yang terletak di Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan nomor identifikasi tanah (NIB) 22.03.04.04.05995, untuk jangka waktu 17 tahun 2 bulan dan 26 hari, sejak tanggal 1 Pebruari 2010 sampai dengan 31 Juli 2027, dengan nilai sewa sebesar Rp2.000.000.000 sebagai uang muka. Akta tersebut telah diperbaharui, berdasarkan surat keterangan dari Notaris Luh Putu Darmayanti, S.H., M.Kn No. 09 tanggal 8 April 2011, notaris di Denpasar, dimana telah dilakukan perjanjian perpanjangan diri untuk melakukan pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Tanah yang disewa memiliki luas 1.850 m² berdasarkan sertifikat hak guna hak guna bangunan No.982/kuta. Tanah tersebut terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan sertipikat Hak Milik No. 10312/Kuta. Tanah tersebut memiliki Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.04.04.05995. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2027 untuk jangka waktu 15 tahun sehingga berakhir pada tanggal 31 Juli 2042. Nilai sewa dengan jumlah sebesar Rp15.000.000.000 pembayaran dilakukan secara bertahap, dengan rincian imbalan atas tanah sebesar Rp2.000.000.000 dan imbalan untuk biaya keamanan hotel, upacara adat bali dan pembersihan Rp13.000.000.000 dan memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada Frans Faizal Hasjim. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, biaya secara keseluruhan untuk hak atas tanah diatas adalah sebesar Rp15.000.000.000 dimana masing-masing sebesar Rp8.750.000.00 dan Rp12.812.500.000 masih terutang dan dicatat sebagai bagian dari utang non-usaha (Catatan 14). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah masing-masing sebesar Rp362.271.562 dan Rp150.946.484. Akumulasi amortisasi hak atas tanah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp513.218.046 dan Rp150.946.484. Estimasi nilai wajar hak atas tanah CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp7.400.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. 41 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Bina Buana Sarana (BBS) a. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m² dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan I wayan Lantra. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp785.700.000. Periode perjanjian ini terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. b. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 2.750 m2 dan 3.230 m2 dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp1.794.000.000 dan terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 8.623 m2 yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh BBS untuk sewa hak-hak atas tanah tersebut di atas adalah sebesar Rp2.579.700.000 dan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp2.414.000.000. Selain biaya yang dikeluarkan untuk hak-hak atas tanah tersebut, BBS juga mengeluarkan biaya atas pengurusan tanah sebesar Rp250.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, BBS belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial. Estimasi nilai wajar hak atas tanah BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp10.572.800.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. PT Pratika Nugraha (PN) PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Tn. I Wayan Kanda, yang merupakan ahli waris dari alm. Ny. Ni Nyoman Rambeg. Berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah dengan 2 Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m , yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali. Dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) tersebut di atas tertanggal 19 Agustus 1991 yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Kabupaten Badung, tertera atas nama Ni Ketut Rimek dan Ni Nyoman Rambeg. Periode sewa menyewa dimulai pada tanggal 15 Oktober 2010 dengan jangka waktu selama 25 tahun. Dan telah diperpanjang kembali untuk jangka waktu 5 tahun, sehingga sewa menyewa seluruhnya berlaku selama 30 tahun yang berakhir pada tanggal 15 Oktober 2040. Nilai sewa menyewa adalah sebesar Rp11.634.000.000. Pemilik tanah berjanji akan memberikan Sertifikat hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa tanah tersebut. 42 Estimasi nilai wajar hak atas tanah PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp13.007.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : 2012 Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk: Pinjaman rekening koran 1.844.673.534 2011 1.870.907.646 Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 15 dan 16 masing-masing tertanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp250.000.000. Jangka waktu selambat-lambatnya 15 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun. Pinjaman ini kemudian diperpanjang berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No.15 Tanggal 16 Maret 2012. Berdasarkan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 19 tanggal 6 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk menambah plafon fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp1.750.000.000 sehingga menjadi setinggi-tingginya sebesar Rp2.000.000.000, dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi tanggal 15 Maret 2012. Pada tanggal 15 Maret 2012, Perusahaan memperoleh surat persetujuan dari Bank Victoria untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 15 Maret 2013. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% pertahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. 43 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Jaminan atas fasilitas kredit tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur 2 seluas 780 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 2 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 2 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan; - Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya; - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; - Jaminan pribadi dari Tn. Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan. Dalam perjanjian dengan Bank Victoria terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Victoria apabila akan melakukan merger, reverse merger, akuisisi, pengambilalihan usaha, perubahan anggaran dasar dan susunan struktur Perusahaan, merubah susunan pemegang saham utama, perolehan pinjaman dalam bentuk apapun, membagikan dividen kecuali untuk memenuhi persyaratan Bapepam, menjual, menyewakan, mengalihkan pendapatan atau aset tetap atau investasi Perusahaan, kecuali dalam rangka usaha sehari-hari. 13. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan nama supplier adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga PT Graha Cipta Aditama PT Tata Mulia Nusantara PT Hardi Agung Perkasa PT Jaya Kusuma Sarana CV Mahesa Company Group PT Bian Niaga Batuan PT Dharmamas Putra Bali PT Dapur Inspirasi PT Nettocyber PT Maktal CV Lembah Jati PT Duta Megah Matra PT Panca Usaha Palopo Plywood PT Sukses Kurnia Alam PT Great Stone Int PT Asta Anugerah PT Idea Mandiri PT Kobin Keramik Industri PT Duta Cermat Mandiri Zarade Bali Suite Grey PT Lodging PT Space Matrix PT Rotaryana PT Lelco Trindo PT Sinar Sejati CV Dwi Putu 14.499.472.622 8.833.236.349 6.222.734.808 5.135.402.321 2.518.251.400 2.147.348.546 1.184.693.486 1.037.500.000 1.037.107.500 1.007.435.081 985.814.550 901.756.422 851.180.113 798.694.600 793.627.065 765.800.000 706.525.185 650.011.818 645.975.000 562.123.850 461.136.000 435.150.000 427.602.152 367.921.915 354.814.380 298.597.350 293.349.000 44 2011 23.461.139.115 10.310.673.385 4.427.320.989 647.148.626 4.707.027.202 901.756.422 2.006.452.837 19.305.000 1.167.932.159 645.975.000 1.541.560.000 367.921.915 322.085.605 - PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA (lanjutan) 2012 Pihak ketiga (lanjutan) PT Batraco Raya PT Duta Abadi Primantara PT Kaison Prima Langgeng Loundry CV Hitakara PT Balicipendale Candra Basuki Green Design PT Space Matrix PT Duta Kreasi Bersama Realtindo PT Prima Surya Semen Serba Guna PT Majamakmur Sukses Mandiri PT Qulinary Lain-lain dibawah Rp150.000.000,Jumlah 2011 289.506.327 284.232.448 271.199.499 253.016.293 220.000.000 207.396.260 205.280.000 169.309.760 169.225.000 161.596.747 6.138.523.488 570.162.501 690.174.063 435.074.062 150.083.945 220.000.000 829.480.745 3.232.265.631 2.001.632.729 2.153.845.172 722.086.102 7.388.504.295 62.292.547.335 68.919.607.500 Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2012 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro 59.399.262.229 2.430.626.346 462.658.760 68.919.607.500 - Jumlah 62.292.547.335 68.919.607.500 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua usaha kontraktor merupakan utang dari pihak ketiga. 14. UTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari: 2012 Pihak ketiga: Sewa hak atas tanah (Catatan 11) Utang atas pengembalian investasi Service charge Komisi agen Lain-lain Sub-jumlah 45 2011 8.750.000.000 143.465.667 122.658.342 81.401.069 2.056.459.570 14.186.500.000 89.415.468 662.148.464 11.153.984.648 14.938.063.932 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG NON-USAHA (lanjutan) 2012 Pihak berelasi: PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agus Salim - 61.590.937.514 953.904.494 635.586.968 317.479.059 - 63.497.908.035 11.153.984.648 78.435.971.967 Sub-jumlah Jumlah 2011 Utang non-usaha pihak berelasi merupakan utang ke PT Tiara Realty sehubungan dengan kegiatan non-operasional Perusahaan. Utang tersebut tidak memiliki syarat dan kondisi. Pada tanggal 31 Desember 2012, utang non-usaha atas sewa tanah merupakan utang kepada I Wayan Medi atas sewa tanah di Provinsi Bali sebesar Rp8.750.000.000 (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2011, utang non-usaha atas sewa tanah merupakan utang kepada I Wayan Medi dan I Wayan Kanda atas sewa tanah di Provinsi Bali masing-masing sebesar Rp12.812.500.000 dan Rp1.374.000.000 (Catatan 11). 15. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik TIM dan BBS pada tanggal 31 Desember 2012 dan milik TIM, CUN, dan BBS pada tanggal 31 Desember 2011 dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai. TIM, CUN dan BBS akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan. Akun ini terdiri dari: 2012 Irwan Karim Djoko Gazali Budi Darmadi Agustinus Lumboan Amir Sambodo Dapen CIMB Niaga Hendrix Tee Alfred Tandra Harsono Andrew W. Bennet Lin Arifin Ulung Wijaya/Juliana Halim Ateng Suhendra Jean Gie Choi Bobby Dhanandjaja Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000) Jumlah 46 2011 2.857.045.402 2.857.045.402 2.123.357.940 1.418.637.350 1.318.328.604 - 4.154.792.727 1.114.704.509 1.330.316.818 12.071.090.778 9.016.883.602 2.596.456.927 2.381.586.567 2.059.614.840 2.187.770.411 2.349.436.364 2.286.784.727 1.632.240.000 1.083.374.569 12.324.747.695 10.574.414.698 56.589.800.534 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UANG MUKA PENJUALAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, semua uang muka penjualan milik TIM, CUN dan BBS merupakan uang muka dari pihak ketiga dalam mata uang asing. Saldo uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar USD1.093.528 dan USD6.240.604. 16. BIAYA MASIH HARUS DI BAYAR Akun ini terdiri dari: 2012 Tenaga ahli Bunga pinjaman Gaji Management fee Asuransi Service charge Pemasok Jamsostek Lain-lain Jumlah 2011 4.326.671.184 3.001.975.110 1.002.016.595 567.008.194 331.593.788 243.927.036 193.446.573 44.077.360 1.752.584.715 124.834.259 2.190.990.571 1.182.581.000 1.701.988.652 270.949.584 72.328.458 279.383.282 11.463.300.555 5.823.055.806 17. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Di Muka Akun ini terdiri dari : 2012 2011 Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 4 ayat 2 Pajak Pertambahan Nilai 5.447.994 20.480.336.404 2.378.511 185.249 249.300 17.202.350.526 Jumlah 20.485.784.398 17.205.163.586 47 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang Pajak Akun ini terdiri dari : 2012 2011 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4(2) Pasal 29 Pajak lainnya: Pajak pembangunan 1 Pajak Final 510.455.980 52.783.762 682.045.225 647.856.917 541.190.689 23.642.847 112.403.826 - 1.330.048.346 4.104.944.393 671.712.538 - Jumlah 7.328.134.623 1.348.949.900 c. Manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2012 2011 Pajak final - Entitas Anak Pajak kini - Entitas Anak (4.404.944.393 ) (647.856.917 ) (59.148.430) - Sub-jumlah (5.052.801.310 ) (59.148.430) Pajak tangguhan: Perusahaan Entitas anak (209.675.605 ) (670.293.233 ) (186.712.480) 1.137.346.520 Sub-jumlah (879.968.838 ) 950.634.040 (5.932.770.148 ) 891.485.610 Jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih 48 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Entitas Anak Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non pengendali Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Beda tetap: Jamuan Sumbangan Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Pendapatan jasa giro Pajak final atas jasa giro Penghasilan Kena Pajak 23.058.591.497 (36.927.503.320) (22.212.479.573 ) (33.437.447.919) (24.718.308 ) 4.275.489.474 821.393.616 785.434.073 154.122.941 (80.801.030 ) 77.345.516 (35.484.566) 17.385.500 - 15.512.250 1.800.000 (10.861.216 ) 2.195.454 903.435.265 (541.362) 77.919 844.143.830 Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan: Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 (156.550.386 ) (962.693.359 ) (402.477.447 ) (1.000.694.216) (962.693.359) (402.477.447) Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan pada akhir tahun (618.285.927 ) (1.521.721.192) Penghasilan kena pajak dan akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. 49 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Manfaat (beban) pajak penghasilan (lanjutan) Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan tahun 2012 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2012 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 rincian dari akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan milik Perusahaan terdiri dari: 2012 2011 Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal : 31 Desember 2007 31 Desember 2008 31 Desember 2009 (215.808.480 ) (402.477.447 ) (156.550.386) (962.693.359) (402.477.447) Jumlah (618.285.927 ) (1.521.721.192) Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009. Salah satu perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp100 juta. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut. Manfaat (beban) pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Liabilitas imbalan kerja karyawan Rugi fiskal Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya pra operasi Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya pra operasi 50 2011 34.304.485 (225.183.608 ) (18.796.481 ) - 19.336.379 (211.710.958) 5.662.099 - 302.769.616 18.129.547 (991.192.397 ) 140.867.557 5.286.566 991.192.397 (879.968.838 ) 950.634.040 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Perusahaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya pra operasi 154.571.689 83.401.674 37.618.569 379.755.298 49.097.189 56.415.050 443.637.173 23.416.113 - 140.867.557 5.286.566 991.192.397 Jumlah 742.645.218 1.622.614.057 Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui untuk kegiatan usaha Grup yang dikenai pajak penghasilan final (butir ”f” di bawah). e. Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Grup melaporkan atau menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. f. Lainnya Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP 81/2007) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. Pada tanggal 4 November 2008, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 yang mengatur bahwa penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009. 51 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2012 2011 Rupiah Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.424.999.978 115.000.000.000 10.724.999.986 - Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri Tbk 143.529.338.800 126.494.000.000 157.494.000.000 - Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk 62.471.790.374 77.582.424.276 456.920.129.152 245.801.424.262 1.300.000.008 1.300.000.008 Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri Tbk 16.388.888.880 3.000.000.000 6.249.996.010 - Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk 20.261.121.265 18.999.781.408 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun 40.950.010.153 26.549.777.426 415.970.118.999 219.251.646.836 Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Rupiah Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk Bagian jangka panjang a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan No.16 tanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit sebesar Rp13.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun (120 bulan) atau selambat-lambatnya 15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur 2 seluas 780 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan. - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 2 1.250 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan. - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 2 1.800 m atas nama Agung Salim S.H., salah satu pemegang saham Perusahaan. 52 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: (lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan) - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya. Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa dan Tn. Bhakti Salim berdasarkan akta Pemberian Jaminan Perusahaan No. 22 dan 23 dari Notaris Franscisca Susi Setiawati, S.H., Notaris di Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan surat Offering Letter atas Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Perusahaan atas pemberian fasilitas kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal 6 Nopember 2012, dan telah diaktakan berdasarkan akta notaris dan pejabat pembuat akta tanah No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) untuk keperluan pembiayaan modal disetor Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar Rp115.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun (dan bunga akan naik menjadi 12% apabila dalam quarter pertama 2013 pelaksanaan Penawaran Perdana Saham Perusahaan belum terlaksana). Provisi 0,5% dari jumlah maksimum fasilitas pinjaman dan dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama. Jadwal angsuran pembayaran cicilan dilakukan secara bulanan dengan rincian sebagai berikut: a. b. Bulan ke 6 sebesar Rp37.500.000.000 atau 30% dari nilai Penawaran Umum Perdana Saham, mana yang lebih besar Bulan ke 7 - 60 sebesar Rp1.435.185.185 per bulan (dengan asumsi pelunasan bulan ke 6 sebesar Rp37.500.000.000) Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama PT Tiara Inti Mulia 2 (TIM), Entitas Anak di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m sebesar Rp93.280.000.000; 2. Gadai saham atas saham non-publik Perusahaan dengan harga par sebesar Rp60.000.000.000; 3. Personal guarantee dari Tn. Frans Hasjim dan Tn. Bhakti Salim; 4. Assignment cash flow dari TIM, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Pratika Nugraha (PN), masing-masing merupakan Entitas Anak; 5. Cross company guarantee dari TIM, CUN, PN, PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) masingmasing merupakan Entitas Anak; dan PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; 6. Pengikatan ulang atas gadai saham CUN (Rp29.000.000.000), TIM (Rp38.000.000.000), PN (Rp13.000.000.000) yang dimiliki oleh Perusahaan dan berlaku assignment of voting rights untuk CIMB. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, Perusahaan, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membagikan dividen, dan mengubah jenis usaha. Menjaga posisi keuangan Perusahaan dan 30% dana dari Penawaran Umum Perdana Saham digunakan untuk pelunasan kredit. 53 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit PT Tiara Inti Mulia (TIM) atas pemberian fasilitas kredit No. 194/NH/LCBI/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel Anantara Uluwatu dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang setiap tahun. Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar USD9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama tujuh (7) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun. Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Uluwatu, Bali, jaminan Perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah saldo fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp102.471.790.374 (setara dengan USD6.460.371 dan Rp40.000.000.000), dan Rp77.582.424.276 (setara dengan USD8.555.627). Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan Tamanpuri Permata Hijau Town House Jl. Biduri 1 Kebayoran Lama atas SHGB No. 1888, 1893, 2979, 2029, 1899, 1896, 1959 Grogol utara dengan luas 14.965 m2 atas nama PT Intiputra Fikasa. 2. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No. 9678 (sewa) atas nama PT Tiara Inti Mulia di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2. 3. Personal guarantee dari Tn. Frans Hasjim, Tn. Bhakti Salim dan Tn. Agung Salim. 4. Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan PT Cakrawala Mitra Usaha. 5. Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondo dan vila, 6. Proceed of Insurance, 7. Gadai saham PT Tiara Inti Mulia, 8. Assignment Proceed cashflow dari PT Intiputra Fikasa. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, TIM, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas 5 milyar, mengubah jenis usaha, dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek. c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Persetujuan atas pemberian fasilitas kredit No. 858/NH/LCBI/XII/2010 tanggal 30 Desember 2010, BBS memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel Westin Ubud dengan jumlah maksimum sebesar Rp129.500.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas kredit tersebut. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 12% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo selama tujuh (7) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp106.494.000.000. 54 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari: (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Jaminan yang diberikan BBS atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, jaminan Perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas, personal guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, gadai saham milik Perusahaan, Proceed of Cashflow dari PT Intiputra Fikasa, PT Tiara Inti Mulia dan PT Cakrawala Usaha Nusantara, fidusia atas insurance proceed, proceed atas rekening koran di PT Bank CIMB Niaga Tbk dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian utang, BBS harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti: 1. Menjual dan atau dengan cara lain mengalihkan hak milik atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian kekayaan milik BBS baik barang bergerak maupun tidak bergerak. 2. Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan BBS kepada orang lain/pihak lain. 3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak ketiga, termasuk memberikan jaminan secara langsung maupun tidak langsung atas kewajiban pihak ketiga. 4. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain. 5. Mengubah susunan pengurus BBS. 6. Melakukan perubahan terhadap struktur permodalan BBS, antara lain peleburan, penggabungan dan pengambilalihan. 7. Membagikan dividen/saham bonus kepada pemegang saham. 8. Selama pinjaman belum lunas maka kerjasama dengan operator hotel tidak boleh dibatalkan. Berdasarkan surat keterangan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk tertanggal 25 September 2012 No. 353/NH/CBG I/IX/12 menyatakan bahwa seluruh kewajiban Perusahaan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk telah lunas. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli 2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Westin Ubud Resort & Spa dan take over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp129.500.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang setiap tahun. Jaminan fasilitas ini adalah 11 Bidang tanah total luas 15.104 m2 atas nama BBS berikut bangunan The Westin Ubud Resort & Spa di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali, jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL), pemegang saham, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masingmasing pihak yang berelasi, Personal Guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, Deficit Cashflow Notarial SGL, pemegang saham, CUN dan TIM, pihak yang berelasi, bagian bangunan Condotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. 55 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari: (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, BBS tidak diperkenankan untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi dan memindahkan barang agunan. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp126.494.000.000 d. Pinjaman yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), terdiri dari: Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7) tahun dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% pada saat CUN masih dalam tahap pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial, provisi sebesar 4% flat dibayar di muka pada saat setelah penandatanganan perjanjian dan 1% dari outstanding pinjaman pada saat ulang tahun perjanjian kredit. Jaminan yang diberikan atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali, jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas serta jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, CUN, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan perubahan struktur permodalan, dan mengubah rencana pembangunan/peruntukan proyek. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp46.500.000.000 dan Rp51.000.000.000. e. Pinjaman yang diperoleh PT Pratika Nugraha (PN), terdiri dari: Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel Saraswati Seminyak, Bali. Jumlah fasilitas kredit yang telah diterima Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp57.029.338.800. Pada tanggal 31 Desember 2011, PN belum melakukan penarikan atas fasilitas kredit tersebut. Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu selama 7 tahun. Utang bank ini di jaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa) tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m2, gadai saham PT Pratika Nugraha, jaminan pribadi dari Tuan Frans Faizal Hasjim dan Tuan Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, PT Cakrawala Mitra Usaha, dan PT Saraswati Griya Lestari, pemegang saham PN. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia, PT Bina Buana Sarana, PT Inti Fikasa Raya, PT Cakrawala Mitra Usaha, semuanya pihak-pihak yang berelasi atas utang bank kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu. 56 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman yang diperoleh PT Pratika Nugraha (PN), terdiri dari: (lanjutan) Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB Niaga, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada tahun 2017 tahun-tahun selanjutnya. 2. Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya. 3. Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan tahuntahun selanjutnya. 19. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan utang atas fasilitas pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: 2012 PT BCA Finance PT BII Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT CIMB Niaga Finance PT Balimor Finance 2011 554.022.086 512.507.738 454.616.647 214.103.822 27.304.921 1.253.275.735 47.143.946 680.762.653 128.299.112 Utang pembiayaan konsumen jangka panjang sebelum dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 1.762.555.214 2.109.481.446 Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun 1.058.639.700 1.069.911.458 703.915.514 1.039.569.988 Utang pembiayaan konsumen bagian jangka panjang a. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM): TIM mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dan PT BII Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp1.737.520.000 dan Rp131.200.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp436.863.638 dan Rp1.027.982.126, sedangkan dari PT BII Finance adalah masing-masing sebesar Rp3.626.457 dan Rp47.143.946. b. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN): CUN mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Balimor Finance dan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp280.000.000 dan Rp221.520.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT Balimor Finance adalah masing-masing sebesar Rp27.304.921 dan Rp128.299.112, sedangkan dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp72.455.480 dan Rp146.220.541. 57 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) c. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS): Pada tahun 2011, BBS mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima sebesar Rp106.080.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2014. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp44.702.968 dan Rp79.073.068. d. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU): CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima adalah sebesar Rp740.000.000. CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank International Indonesia Tbk dan PT CIMB Niaga Auto Finance, untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2015 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing adalah sebesar Rp602.000.000 dan Rp245.708.200. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT Mitsui Leasing Capital Indonesia adalah masing-masing Rp454.616.647 dan Rp680.762.653. Saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BII Finance pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp508.881.281, sedangkan saldo utang pembiayaan konsumen dari PT CIMB Niaga Finance adalah sebesar Rp214.103.822. 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya masing-masing bertanggal 28 Januari 2013 dan 24 Pebruari 2012. Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Perusahaan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Metode penilaian 6,77% 10% 55 tahun Projected Unit Credit 2011 7,00% 10% 55 Tahun Projected Unit Credit Pada tanggal 31 Desember 2012, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas Anak, dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya bertanggal 28 Januari 2013. Pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas Anak, kecuali PT Pratika Nugraha, dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya masing-masing bertanggal 24 Pebruari 2012. 58 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2011, PN belum mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan dikarenakan PN belum memiliki karyawan tetap. Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Entitas Anak dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat Diskonto PT Tiara Inti Mulia PT Cakrawala Usaha Nusantara PT Bina Buana Sarana PT Cakrawala Mitra Usaha PT Pratika Nugraha Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Metode penilaian 5,87% 6,03% 6,24% 6,35% 5,77% 10,00% 55 Tahun 100 % TMI2011 Projected Unit Credit 2011 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 10,00% 55 Tahun 100 % TMI99 Projected Unit Credit Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut: 2012 2011 Liabilitas pada awal tahun Beban liabilitas diestimasi (Catatan 25) Pembayaran imbalan 2.988.574.021 3.265.679.382 (16.905.000 ) 842.159.737 2.146.414.284 - Liabilitas akhir tahun 6.237.348.403 2.988.574.021 Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 2011 Biaya jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria 3.047.668.526 217.843.334 167.522 2.063.842.598 80.902.621 1.669.065 Jumlah beban imbalan kerja 3.265.679.382 2.146.414.284 Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui 6.162.093.193 75.255.210 3.012.099.700 (23.525.679) Liabilitas akhir tahun 6.237.348.403 2.988.574.021 59 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Pemilikan Jumlah PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 97,00% 1,50% 1,00% 0,50% 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 Jumlah 3.000.000.000 100,00% 300.000.000.000 31 Desember 2011 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh Persentase Pemilikan Jumlah PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim 1.224.390.000 17.805.000 11.870.000 5.935.000 97,17% 1,41% 0,94% 0,48% 122.439.000.000 1.780.500.000 1.187.000.000 593.500.000 Jumlah 1.260.000.000 100,00% 126.000.000.000 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 28 Januari 2011, yang telah diakta berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang Selatan No. 7 tanggal 22 Pebruari 2011, para pemegang saham menyetujui antara lain: a. Menyetujui pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sejumlah 3.400 lembar saham atau sebesar Rp1.700.000.000 kepada PT Tiara Realty. b. Menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp8.000.000.000 menjadi Rp470.000.000.000. c. Menyetujui peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan Perusahaan yang semula Rp2.000.000.000 menjadi Rp118.700.000.000, peningkatan modal sebesar Rp116.700.000.000 telah diambil bagian dan disetor secara penuh sebesar Rp113.439.000.000 oleh PT Tiara Realty, sebesar Rp1.555.500.000 oleh Tn. Bhakti Salim, sebesar Rp518.500.000 oleh Tn. Agung Salim, dan sebesar Rp1.187.000.000 oleh Tn. Frans Faizal Hasjim. d. Perubahan nilai nominal saham yang semula Rp500.000 menjadi Rp100. Akta perubahan di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02.TAHUN 2011 tanggal 11 April 2011. Berdasarkan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 25 Oktober 2011, yang telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Dewi Maya Rachmandani Sobari, S.H., notaris di Tangerang Selatan No. 4 tanggal 2 Nopember 2011, para pemegang saham menyetujui antara lain: a. Peningkatkan modal di tempatkan dan modal disetor Perusahaan yang semula Rp118.700.000.000 yang terbagi atas 1.187.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 menjadi Rp126.000.000.000, yang terbagi atas 1.260.000.000 lembar saham dengan nilai nominal yang sama; b. Penambahan saham baru sebesar Rp7.300.000.000 diambil secara penuh oleh PT Tiara Realty. 60 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-38629 tanggal 29 Nopember 2011. Berdasarkan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., No. 11 tanggal 26 Juni 2012 menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar Perusahaan yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 tanggal 26 Juli 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar Rp126.000.000.000 menjadi Rp216.000.000.000 dimana peningkatan sebesar Rp90.000.000.000 telah diambil bagian oleh seluruh pemegang saham Perusahaan. Akta penegasan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012. Berdasarkan akta notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain, mengenai peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012. 22. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2012 Penjualan kondominium Kamar Makanan dan minuman Departemental lainnya Jumlah 2011 82.143.069.686 32.791.548.522 10.168.187.290 1.493.697.489 9.276.721.371 2.581.219.105 679.706.872 126.596.502.987 12.537.647.348 Tidak terdapat pendapatan dari pihak berelasi pada tahun 2012 dan 2011. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada transaksi pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 23. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2012 Bangunan (Catatan 7) Makanan dan minuman Kamar 26.955.871.857 7.611.058.409 7.112.417.044 61 2011 1.766.495.970 1.671.734.175 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) Listrik, air, dan telekomunikasi Tanah Departemental lainnya Jumlah 2012 2011 2.669.291.653 631.462.038 5.222.043.431 667.228.602 150.946.484 1.289.810.258 50.202.144.432 5.546.215.489 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak ada transaksi pembelian kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 24. BEBAN USAHA - PEMASARAN Akun ini terdiri dari: 2012 Iklan Gaji dan tunjangan Komisi penjualan Perjalanan dinas Keamanan dan kebersihan Jamuan dan sumbangan Listrik dan air Lain-lain (dibawah Rp20juta) Jumlah 2011 645.602.225 452.854.878 251.158.192 140.755.622 50.760.000 34.926.903 23.539.874 23.085.659 2.375.420.923 691.083.829 452.740.829 374.068.666 52.478.601 83.160.922 29.638.107 46.531.333 1.622.683.353 4.105.123.210 25. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 2012 2011 Gaji dan tunjangan Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Imbalan kerja karyawan (Catatan 20) Biaya pra operasi Jasa manajemen Tenaga ahli Perjalanan dinas Sewa Pajak dan perijinan Perbaikan dan pemeliharaan Cadangan pembelian aset tetap Jamuan Biaya jasa alih daya Asuransi Listrik, air dan telepon Alat perlengkapan kantor Keamanan dan kebersihan Lain-lain (di bawah Rp50Juta) 14.973.696.742 8.807.829.660 3.265.679.382 2.572.872.707 2.566.523.525 2.259.483.600 1.429.167.618 1.415.375.313 736.667.915 729.787.390 658.692.529 497.895.361 476.286.933 439.058.711 220.779.517 126.251.251 90.485.601 1.940.888.920 11.148.111.341 3.405.127.123 2.146.414.284 5.256.064.450 3.157.416.168 1.430.106.025 1.254.594.073 1.010.228.308 84.822.619 277.657.197 518.226.003 348.404.312 246.105.281 130.102.032 285.198.526 1.046.600.137 Jumlah 43.207.422.675 31.745.177.879 62 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Perhitungan kepentingan non pengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Kepentingan non pengendali pada awal tahun Penambahan uang muka setoran modal Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Bagian kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih tahun berjalan Selisih nilai transaksi Restrukturisasi entitas sepengendali 2011 1.475.864.019 (3.520.821.219) 1.103.000.000 1.027.000.000 (24.718.308 ) Kepentingan non pengendali 4.275.489.474 164.893.850 (244.743.049) - (61.061.187) 2.719.039.561 1.475.864.019 27. LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR Laba (rugi) neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 2012 Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba (rugi) neto per saham dasar 2011 16.960.927.499 1.920.000.000 (31.043.750.272) 1.101.916.667 8,83 (28,17) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN Perikatan dan perjanjian dengan Perusahaan dan Entitas Anak sebagai berikut : Dalam rangka pembangunan kondominium hotel di Uluwatu, Bali PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perikatan dan perjanjian dengan beberapa kontraktor/pemasok sebagai berikut : a. Pada tanggal 11 Januari 2010, TIM telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 001/BAU-TATA/I/2010 dengan PT Tatamulia Nusantara Indah, pihak ketiga untuk pekerjaan pembangunan vila dan kondominium serta lobby, public facility di Labuan Sait, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp157.000.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 15 bulan sejak serah terima lapangan. 63 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) b. Perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) mengemukakan bahwa LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor, dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturutturut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Anantara bali Uluwatu, Resort & Spa belum beroperasi, sehingga TIM belum membayar biaya manajemen dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel. c. Perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) memberikan TIM ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa Uluwatu belum beroperasi, sehingga TIM belum membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel. Dalam rangka pembangunan kondominium hotel di Kuta, Bali, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) mengadakan perikatan dan perjanjian dengan beberapa kontraktor/pemasok sebagai berikut : a. Pada tanggal 5 Agustus 2010, CUN telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 011/CU-ASH/JKS/VIII/10 dengan PT Jaya Kusuma Sarana untuk melaksanakan pembangunan pekerjaan struktur - Proyek All Season di Kuta, Bali. Harga Paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp5.577.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 6 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2010. b. Pada tanggal 27 Agustus 2010, CUN telah menandatangani Surat perintah Kerja No. 002/CUN-ASH/SMI/VIII/10 dengan PT Synergy Media Informasi, pihak ketiga untuk melaksanakan pembangunan pekerjaan mekanik electrical plumbing - proyek All Season di Kuta, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp13.070.180.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 5 bulan terhitung sejak tanggal 1 September 2010. c. Pada tanggal 4 Oktober 2010, CUN telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 003/CUN-ASH/X/2010 dengan PT Tiara Cipta Nirwana, pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan penyambungan listrik dengan daya 555.000 VA - Proyek All Season di Kuta, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp950.280.870. Jangka waktu pelaksanaan adalah 90 hari terhitung sejak dikeluarkannya Surat Ijin Penyambungan dari PT PLN (Persero). d. Pada tanggal 1 Desember 2010, CUN telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 005/CUN-ASH/DD/XII/10 dengan PT Dharma Djati, pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan sumur bor beserta pengadaan dan pemasangan pompa submersible Proyek All Season di Kuta, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp569.030.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 50 hari terhitung sejak Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan dan penandatanganan kontrak kerja. e. Pada tanggal 2 Desember 2010, CUN telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 004/CUN-ASH/JKS/XII/10 dengan PT Jaya Kusuma Sarana, pihak ketiga untuk melaksanakan pembangunan pekerjaan arsitektur - Proyek All Season di Kuta, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp14.684.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 5 bulan terhitung sejak tanggal 1 Nopember 2010. 64 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) f. Pada tanggal 12 Desember 2010, CUN telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 1210/CY/CUN/751 dengan PT Supranusa Sindata, pihak ketiga untuk pengadaan dan implementasi software komputer Visual Hotel Program (VHP) – Proyek All Season di Kuta, Bali. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp219.032.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 12 hari kerja setelah Perusahaan telah memberikan data-data statis hotel seperti: data kamar, departemen, artikel penjualan/pembayaran, daftar pemasok, Chart of Account. Dalam rangka pembangunan kondominium hotel di Ubud, Bali, PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perikatan dan perjanjian dengan beberapa kontraktor/pemasok sebagai berikut : a. Pada tanggal 14 Januari 2011, BBS telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 001/WU/PR/I/2011 dengan PT Tatamulia Nusantara Indah, pihak ketiga untuk pekerjaan pembangunan vila dan kondominium serta lobby, public facility Proyek Westin Ubud. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp185.000.000.000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 10 bulan sejak serah terima lapangan. b. Pada tanggal 14 April 2011, BBS telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 009/WU/GCA/IV/2011 dengan PT Graha Cipta Aditama, pihak ketiga untuk pekerjaan pembangunan vila dan kondominium serta lobby, public facility Proyek Westin Ubud. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp28.860.000.0000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 12 bulan sejak 24 April 2011. c. Pada tanggal 7 September 2011, BBS telah menandatangani Surat Perintah Kerja No. 006/BBS/WU/TATA/IX/2011 dengan PT Tatamulia Nusantara Indah, pihak ketiga untuk pekerjaan pembangunan vila dan kondominium serta lobby, public facility Proyek Westin Ubud. Harga paket pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp2.120.000.0000. Jangka waktu pelaksanaan adalah 3 bulan sejak 5 September 2011. d. Perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) mengemukakan bahwa Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor, dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sebagai operator hotel PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perikatan dan perjanjian untuk kegiatan operasionalnya antara lain: Perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) mengemukakan bahwa BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor, dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya jasa manajemen yang dibebankan pada operasional hotel adalah masing-masing sebesar Rp1.655.580.585 dan Rp373.069.090 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi-Jasa Manajemen” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 65 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Aset keuangan IDR Ekuivalen Mata uang asing 31 Desember 2011 Ekuivalen Mata uang asing IDR Kas dan setara kas 1.762.924.935 USD182.309 620.137.851 USD68.431 Piutang usaha 3.108.052.282 USD 321.412 - - Jumlah Aset 4.870.977.217 620.137.851 Liabilitas Utang kontraktor dan usaha 2.430.626.346 USD251.357 - - 462.658.760 EUR36.117 - - Utang bank 62.471.790.374 USD6.460.371 77.582.424.276 USD8.555.627 Uang muka penjualan 10.574.414.698 USD1.093.528 56.589.800.534 USD6.240.604 Jumlah Liabilitas Liabilitas dalam mata uang asing bersih 75.939.490.178 134.172.224.810 (71.068.512.961) (133.552.086.959) Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 22 Maret 2013 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), yaitu Rp9.743 untuk 1 Dollar AS dan Rp12.580 untuk 1 Euro, liabilitas neto moneter Grup akan meningkat sebesar Rp524.694.404. 30. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5, “Segmen Operasi”, informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. a. Segmen operasi Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan (Catatan 1a), Perusahaan dan Entitas Anak memiliki usaha bidang penyediaan akomodasi dibidang perhotelan dan properti. 66 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi menurut segmen operasi Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian Pendapatan Pihak eksternal 44.453.433.301 85.143.069.686 129.596.502.987 (3.000.000.000) 126.596.502.987 Hasil segmen 18.538.622.764 57.855.735.791 76.394.358.555 - 76.394.358.555 Beban usaha 13.507.852.863 31.322.253.165 44.830.106.028 - 44.830.106.028 Hasil Laba usaha Beban lain-lain, bersih Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba sebelum rugi entitas anak praakusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi entitas anak pra-akusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah Laba komprehensif 5.030.769.901 26.533.482.626 31.564.252.527 - 31.564.252.527 (2.102.487.114) (6.427.892.224) (8.530.379.338) (24.718.308) (8.505.661.030) 2.928.282.787 20.105.590.402 23.033.873.189 24.718.308 23.058.591.497 (1.527.825.755) (4.404.944.393) (5.932.770.148) - (5.932.770.148) 1.400.457.032 15.700.646.009 17.101.103.041 24.718.308 17.125.821.349 - - - - - 1.400.457.032 15.700.646.009 17.101.103.041 24.718.308 17.125.821.349 - - - - - 1.400.457.032 15.700.646.009 17.101.103.041 24.718.308 17.125.821.349 452.164.478.400 823.133.710.937 1.275.298.189.337 (431.681.244.731) 843.616.944.606 154.307.659.567 549.950.673.326 704.258.332.893 (134.681.244.731) 569.577.088.162 Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen 67 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi menurut segmen operasi (lanjutan) 31 Desember 2011 Hotel Properti Jumlah Eliminasi Konsolidasian Pendapatan Pihak eksternal 12.537.647.348 591.484.298 13.129.131.646 (591.484.298) 12.537.647.348 Hasil segmen 6.550.894.045 440.537.814 6.991.431.859 - 6.991.431.859 Beban usaha 9.493.805.784 26.356.495.305 35.850.301.089 - 35.850.301.089 Rugi usaha (2.942.911.739) (25.915.957.491) (28.858.869.230) - (28.858.869.230) Beban lain-lain, bersih (1.446.526.225) (2.346.618.391) (3.793.144.616) (4.275.489.474) (8.068.634.090) Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan (4.389.437.964) (28.262.575.882) (32.652.013.846) (4.275.489.474) (36.927.503.320) Manfaat (beban) pajak penghasilan 950.634.040 (59.148.430) 891.485.610 - 891.485.610 Rugi sebelum rugi entitas anak praakusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (3.438.803.924) (28.321.724.312) (31.760.528.236) (4.275.489.474) (36.036.017.710) - - - 4.747.524.389 4.747.524.389 (3.438.803.924) (28.321.724.312) (31.760.528.236) 472.034.915 (31.288.493.321) - - - - - (3.438.803.924) (28.321.724.312) (31.760.528.236) 472.034.915 (31.288.493.321) 205.516.844.687 536.716.058.980 742.232.903.667 (196.509.377.182) 545.723.526.485 83.060.482.887 382.233.667.377 465.294.150.264 (1.406.377.182) 463.887.773.082 Hasil Rugi entitas anak pra-akusisi dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Rugi komprehensif Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen 68 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan membeli 64% kepemilikan PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Tiara Inti Mulia (TIM) dan PT Pratika Nugraha (PN) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.536.000.000. Kemudian pada bulan yang sama, Perusahaan melakukan setoran modal kepada BBS, CUN, TIM dan PN sebesar Rp19.480.000.000, Rp28.958.000.000, Rp60.085.000.000 dan Rp14.754.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,25% kepemilikan saham pada CUN dan 99,00% kepemilikan saham pada BBS, TIM dan PN. Total aset bersih semua Entitas Anak yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar (Rp9.290.349.742). Selisih antara nilai pembelian dengan total aset bersih atas penyertaan saham Perusahaan di Entitas Anak tersebut sebesar Rp10.826.349.742 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas (Defisiensi Modal) di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Pada bulan Mei 2011, Perusahaan membeli 99,00% kepemilikan PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF) dan PT Kace Mas (KM), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.980.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,00% kepemilikan saham pada CMU. Total aset bersih CMU yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar Rp284.528.674. Selisih antara nilai pembelian dengan total aset bersih atas penyertaan saham Perusahaan di CMU tersebut sebesar Rp1.695.471.326 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas (Defisiensi Modal) di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. PT Tiara Inti Mulia (TIM) Net Aset Bersih Harga Akuisisi Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Seepengendali PT Bina Buana Sarana (BBS) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) PT Pratika Nugraha (PN) PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) Jumlah (6.400.569.469) (596.057.258) (2.318.601.155) 24.878.140 284.528.674 (9.005.821.068) 800.000.000 320.000.000 320.000.000 96.000.000 1.980.000.000 3.516.000.000 (7.200.569.469) (916.057.258) (2.638.601.155) (71.121.860) (1.695.471.326) (12.521.821.068) b. Rugi Anak Perusahaan Pra Akuisisi Pada bulan Pebruari dan Mei 2011, Perusahaan melakukan akuisisi saham dan penyertaan modal atas saham BBS, CUN, CMU, TIM dan PN. Rugi Entitas Anak tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebelum tanggal akuisisi tidak diperhitungkan sebagai bagian laba komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 2011 CMU TIM CUN BBS PN 1.682.302.299 1.450.254.339 799.977.714 791.190.928 23.799.109 Jumlah 4.747.524.389 69 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. CADANGAN UMUM Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut, dikarenakan Perusahaan masih mengalami saldo defisit. 33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereview dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Grup, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan. a. Risiko kredit Aset keuangan Grup yang memiliki potensi konsentrasi secara signifikan risiko kredit pada dasarnya terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Grup memiliki kebijakan kredit dan prosedur untuk memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara aktif. Risiko kredit Grup timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan risiko maksimum sama dengan jumlah tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, tidak terdapat konsentrasi risiko kredit secara signifikan. Risiko kredit pelanggan dikelola dengan cara melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian. b. Risiko mata uang asing Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika Serikat pada liabilitas yang timbul dari utang bank dan uang muka penjualan. Manajemen telah membuat kebijakan untuk mengelola risiko mata uang asing terhadap mata uang fungsional Grup. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Grup hanya bertransaksi dengan institusi keuangan terkemuka. c. Risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Grup menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya. 70 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko likuiditas (lanjutan) Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang bank panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank. d. Manajemen modal Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian. Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga, utang non-usaha dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek, utang jangka panjang berupa utang bank dan utang pembiayaan konsumen, mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau perusahaan pembiayaan. 3. Nilai wajar piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang dan utang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen Perusahaan. 71 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga 31 Desember 2011 Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar 12.246.854.685 12.246.854.685 3.148.373.800 3.148.373.800 5.170.378.020 5.170.378.020 771.899.462 771.899.462 104.049.453 104.049.453 11.973.004 11.973.004 - - - - 1.844.673.534 1.844.673.534 1.870.907.646 1.870.907.646 62.292.547.335 62.292.547.335 68.919.607.500 68.919.607.500 11.153.984.648 11.153.984.648 14.938.063.932 14.938.063.932 - - 63.497.908.035 63.497.908.035 1.762.555.214 1.762.555.214 2.109.481.446 2.109.481.446 456.920.129.152 456.920.129.152 245.801.424.262 245.801.424.262 3.001.975.110 3.001.975.110 2.190.990.571 2.190.990.571 Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen Utang bank Biaya masih harus dibayar- utang bunga 35. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perusahaan dalam Penawaran Umum pada tanggal 10 Januari 2013, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perusahaan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. 2. 3. 4. 5. PT Tiara Realty Bhakti Salim Frans Faizal Hasjim Agung Salim Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Sebelum Penawaran Umum Nilai nominal (Rp) % Setelah Penawaran Umum Nilai nominal Jumlah Saham (Rp) % 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 - 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 - 97,00 1,50 1,00 0,50 - 2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 550.000.000 291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 55.000.000.000 81,97 1,27 0,85 0,42 15,49 3.000.000.000 300.000.000.000 100,00 3.550.000.000 355.000.000.000 100,00 Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen Perusahaan, akta perubahan susunan modal saham dan pemegang saham Perusahaan sedang dalam proses penyelesaian. 72 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. REKLASIFIKASI AKUN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2011 Akun-akun tertentu dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011 Sebelum Reklasifikasi Sesudah Reklasifikasi Sesudah Reklasifikasi Sebelum Reklasifikasi Laporan posisi keuangan Aset Aset Tetap Properti Investasi 334.456.416.079 414.128.780.470 - - 79.672.364.391 - - - 37. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS BERSYARAT Perusahaan tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan. 38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2013. 73 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan induk Perusahaan berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak disajikan sebesar harga perolehan. 2012 ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka dan biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar 2011 3.839.436.901 260.105.969 104.998.870 22.433.355 2.991.890 123.784.070.691 11.599.608 2.827.914 207.520.339 7.888.500 127.743.097.960 500.776.077 297.000.000.000 68.310.000.000 126.793.000.000 4.913.990.448 275.591.932 6.440.935.552 4.446.299.924 485.267.537 714.146.360 Jumlah Aset Tidak Lancar 308.630.517.932 200.748.713.821 JUMLAH ASET 436.373.615.892 201.249.489.898 ASET TIDAK LANCAR Uang muka penyertaan saham Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp4.465.199.538 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp4.215.890.062 pada tanggal 31 Desember 2011 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 74 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Utang bank jangka pendek Utang kontraktor Pihak ketiga Utang non-usaha Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang pajak Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 5.704.857.558 1.844.673.534 1.870.907.6463 - - 102.564.187 4.734.826.767 92.186.844 101.930.427 312.821.4104 22.447.4887 1.300.000.008 1.300.000.0088 13.779.108.898 3.608.106.9793 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang kepada pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan 123.124.999.970 333.606.696 9.424.999.9786 63.495.811.869 196.388.7559 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 123.458.606.666 73.117.200.6025 Jumlah Liabilitas 137.237.715.564 76.725.307.5818 EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 pada 31 Desember 2012 dan 2011 Modal dasar - 12.000.000.000 dan 4.700.000.000 saham pada 31 Desember 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.000.000.000 dan1.260.000.000 saham pada 31 Desember 2012 dan 2011 Defisit 300.000.000.000 (864.099.672) 126.000.000.000 (1.475.817.683) Jumlah Ekuitas 299.135.900.328 124.524.182.317 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 436.373.615.892 201.249.489.898 75 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 PENDAPATAN 6.428.828.976 6.246.785.732 BEBAN POKOK PENDAPATAN 1.817.649.869 2.232.472.737 LABA BRUTO 4.611.179.107 4.014.312.995 BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi 1.712.671.721 1.703.500 1.817.574.669 Jumlah Beban Usaha 1.712.671.721 1.819.278.169 LABA USAHA 2.898.507.386 2.195.034.826 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Pendapatan jasa giro Beban bunga Administrasi bank Lain-lain- bersih 94.488.442 10.861.216 (2.168.952.024) (3.647.445) (9.863.958) 541.362 (1.386.709.549) (21.835.368) (1.597.198) Jumlah Beban Lain-lain Bersih (2.077.113.769) (1.409.600.753) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH Pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH 76 821.393.617 785.434.073 (209.675.606) (186.712.480) 611.718.011 598.721.593 - - 611.718.011 598.721.593 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran beban bunga dan keuangan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 2011 6.346.263.461 6.277.429.095 1.284.538.454 (2.038.874.642) 2.306.027.912 (1.355.815.885) 5.591.927.273 7.227.641.122 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap (717.000.000) (5.163.000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (717.000.000) (5.163.000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) utang kepada pihak berelasi Kenaikan (penurunan) piutang kepada pihak berelasi Investasi kepada entitas anak Uang muka investasi Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Penerimaan utang bank Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (63.495.811.869) 63.495.811.869 (123.576.550.352) (170.207.000.000) 68.310.000.000 (126.793.000.000) (68.310.000.000) 174.000.000.000 113.673.765.880 124.000.000.000 498.130.985 (1.295.596.341) KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK (7.109.057.146 ) 3.579.330.932 113.420.976 KAS DAN BANK AWAL TAHUN 260.105.969 146.684.993 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 3.839.436.901 260.105.969 77 PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) Defisit Saldo, 31 Desember 2010 2.000.000.000 (2.074.539.276) (74.539.276) Penambahan modal disetor 124.000.000.000 - 124.000.000.000 - 598.721.593 598.721.593 Saldo, 31 Desember 2011 126.000.000.000 (1.475.817.683) 124.524.182.317 Penambahan modal disetor 174.000.000.000 - 174.000.000.000 - 611.718.011 611.718.011 300.000.000.000 (864.099.672) 299.135.900.328 Laba komprehensif tahun 2011 Laba komprehensif tahun 2012 Saldo, 31 Desember 2012 78 PT. Saraswati Griya Lestari Tbk. The Bellezza Shopping Arcade Suite GF No. 30-31 Jl. Letjen Soepeno Kav. 34 Arteri Permata Hijau Jakarta Selatan 12210