HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: ISNA RACHMAWATI F 100 110 180 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: ISNA RACHMAWATI F 100 110 180 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii I{T]BUIreAF{ AIYf,ARAII{IIRAIGI ffiALIB\GAI\i XffiAYAAI\t IXI PUBLIC SPEAKING Yang diajukan oleh: ISNARAIII1T4AWAf,I F100110 180 Telah disetuj ui untuk dipertahankan di depan dewan penguji ielah disetujui oleh P : Pembimbing Surakarta" 8 Juli 2015 DAIAIVI HT]BI]I\[GAT\ A}IIARAII\IMATGI g)SIALIM\GAI\I XMrcAYAAI\ DIRI DAAIVI PUBLIC SPEAKING Diajukan Oleh: NNAMOIMAWATI F100110 r80 TelahDisetujui u{*Dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal, 8 Juli 2015 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat. Penguji Utama Drs. SolehAmini MSi Penguji Pendamping I Achmad Dwitvanto. S.Psi. M.Si Penguji Pendamping II Ils. Moh.Amir.MSi Surakarta, 8 Juli 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta ffiruh ffi iv ., ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING Isna Rachmawati [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Drs. Soleh Amini, M.Si Abstrak Kepercayaan diri dalam public speaking adalah suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri dalam melakukan komunikasi di depan umum/publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan kepercayaan diri dalam public speaking pada mahasiswa angkatan 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta, untuk mengetahui tingkat perilaku kepercayaan diri, untuk mengetahui tingkat interaksi sosial, dan untuk mengetahui sumbangan efektif interaksi sosial terhadap kepercayaan diri dalam public speaking. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara interaksi sosial dengan kepercayaan diri dalam public speaking pada mahasiswa UMS angkatan 2014. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari 12 Fakultas yang berjumlah 125 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental nonrandom sampling. Penelitian ini menggunakan skala kepercayaan diri dalam public speaking dan skala interaksi sosial yang dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,723 dengan p value = 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi sosial dengan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel interaksi sosial mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 97,51 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 90 yang berarti interaksi sosial subjek penelitian tergolong sedang. Variabel kepercayaan diri mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 98,62 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 92,5 yang berarti kepercayaan diri dalam public speaking pada subjek penelitian tergolong sedang. Sumbangan efektif interaksi sosial terhadap kepercayaan diri sebesar 52,3%. Hal ini menunjukkan variable interaksi sosial mempengaruhi variabel kepercayaan diri. Kata kunci : kepercayaan diri, public speaking, interaksi sosial v Tampil berbicara di depan PENDAHULUAN Dunia kemahasiswaan umum (public speaking) sampai merupakan wilayah kehidupan baru sekarang tampaknya masih menjadi bagi remaja usia antara 18 hingga 21 momok bagi sebagian mahasiswa. tahun, terutama bagi siswa yang baru Bahkan di depan kelas saja tidak lulus dari pendidikan SMA dan semua memutuskan untuk melanjutkan studi keberanian di Perguruan Tinggi. Dimana awal Kepercayaan diri mahasiswa untuk kehidupan sebagai mahasiswa di tampil berbicara di depan umum perguruan tinggi, individu (remaja) (public dihadapkan pada banyak perubahan, kurang. Dalam dunia perkuliahan, salah satunya adalah perubahan yang kepercayaan diri dalam melakukan terkait dengan kehidupan mandiri public speaking sangat dibutuhkan dan keberanian untuk lebih berani oleh mahasiswa, khusunya dalam mengemukakan pendapat di hadapan melakukan tugas-tugas kuliah seperti publik. Mengapa hal ini terjadi, presentasi di depan kelas. Oleh sebab karena itu, perlu banyak latihan untuk metode atau model mahasiswa untuk speaking) memiliki berbicara. masih pembelajaran dan metode pengajaran meningkatkan di Perguruan Tinggi sangat berbeda dalam public speaking. Salah satu dengan metode pengajaran di SMA faktor yang lebih bersifat satu arah, dari kepercayaan diri dalam melakukan guru kepada siswa. Sedangkan model public speaking adalah kemampuan pengajaran interaksi sosial yang rendah. Dalam di Perguruan Tinggi kepercayaan sangat penyebab kurangnya adalah menggunakan metode Belajar buku Aktif (active learning) dua arah. Rakhmat Oleh karena itu dalam proses belajar apabila orang merasa rendah diri, ia mengajar akan mengalami kesulitan untuk mahasiswa di Perguruan dituntut Tinggi untuk Psikologi diri (2005) mengkomunikasikan Komunikasi, mengemukakan gagasannya mempunyai kepercayaan diri public pada orang lain dan menghindar speaking yang baik. untuk berbicara di depan umum 1 karena takut orang lain akan pada mahasiswa UMS menyalahkannya. Hasil angkatan 2014, maka dilakukan survei awal penelitian yang terhadap sepuluh mahasiswa dilakukan oleh Darojah pada 34 Fakultas Psikologi dan 4 mahasiswa siswa kelas VIII A SMPN 12 Fakultas Ilmu Kesehatan angkatan Yogyakarta, bahwa 2014 Universitas Muhammadiyah kemampuan Surakarta. Dari hasil survei tersebut berbicara melaporkan di depan kelas diperoleh hasil bahwa 10 mahasiswa dibutuhkan 7 kali tes dan dilakukan menunjukkan bahwa masih adanya selama 1 bulan. rasa untuk menunjukkan meningkatkan Hal yang percaya diri saat juga berbicara di depan umum (public ditunjukkan dari penelitian yang speaking) pada diri mereka yang dilakukan (dalam ditunjukkan dari jawaban mereka Oktavia, 2010) menunjukkan hasil saat dilakukan survei oleh peneliti. bahwa kecemasan komunikasi lisan Salah pada siswa (kelas II SMF Bina adalah kurangnya interaksi sosial Farma Kota Madiun) cenderung dengan teman satu kelas/luar kelas berada pada kategori tinggi (65%). mereka. Mereka mengatakan ketika oleh Penelitian sama kurang Apollo faktor penyebabnya yang akan mempresentasikan tugas di (2010) depan kelas, mereka merasa kurang dengan melakukan observasi dan percaya diri karena takut jika apa interview yang dilakukan oleh pada lain satu Oktavia 10 mahasiswa dipresentasikan salah dan fakultas psikologi Unika Semarang belum akrab dengan teman satu pada bulan Maret-Mei 2012 di kelasnya. lingkungan kampus, diketahui bahwa terdapat tujuh mahasiswa Kepercayaan diri umumnya yang dipengaruhi oleh faktor fisik, faktor mengalami kecemasan berbicara di mental dan faktor sosial. Dimana depan kelas. dalam faktor sosial ini individu Dalam rangka mendapatkan gambaran fenomena berhubungan dengan orang lain atau mengenai orang di sekitarnya (interaksi sosial). kepercayaan diri public speaking Salah satu faktor yaitu interaksi 2 sosial merupakan faktor penting dari kelompok, pembicaraan dalam rapat faktor sosial yang mempengaruhi atau dalam suatu pertemuan lainnya. perkembangan Salah satu bentuk komunikasi yang kepercayaan diri individu terutama mahasiswa. Salah sering satu contoh yang diteliti dalam lingkungan penelitian ini yaitu interaksi sosial terutama mahasiswa 2014 tugas akademik adalah komunikasi Muhammadiyah atau berbicara di depan kelas, seperti angkatan Universitas Surakarta. Permasalahan dilakukan mahasiswa perguruan di tinggi yang berkaitan dengan terkait diskusi materi atau mempresentasika dengan interaksi sosial yang terjalin tugas. Selain itu bentuk komunikasi dengan mahasiswa satu kelas/luar lain adalah berbicara di depan umum kelas. Jika interaksi sosial tidak atau public speaking, seperti debat terjalin baik, maka tidak menutup terbuka atau pidato. kemungkinan mahasiswa angkatan Interaksi sosial yang baik 2014 UMS mengalami kurangnya dengan komunikasi yang baik selama kepercayaan diri berbicara di depan di kelas (perkuliahan) akan membuat umum atau public speaking. kepercayaan diri public speaking Interaksi sosial dapat terjadi mahasiswa tumbuh dengan baik. apabila dua individu atau kelompok Tetapi bagi mahasiswa baru untuk terdapat dan menjalin interaksi sosial tersebut sosial terkadang terasa sulit karena mereka dari harus menyesuaikan diri dengan kontak komunikasi. merupakan sosial Kontak tahap terjadinya pertama hubungan sosial. lingkungan belajar baru. Sedangkan komunikasi merupakan Penyesuaian penyampaian suatu informasi dan kemampuan mahasiswa untuk hidup pemberian dan bergaul secara wajar terhadap tafsiran terhadap serta reaksi informasi diri yang yang lingkungan juga diri yang persyaratan penting bagi terciptanya dilakukan manusia dalam berbagai kesehatan jiwa dan mental individu. situasi Penyesuaian disampaikan. merupakan Komunikasi kegiatan baik dalam rutin kegiatan 3 barunya. menuntut Penyesuaian juga merupakan salah satu diri inilah yang membuat mahasiswa baru terkadang mengetahui tingkat interaksi sosial, sulit dan untuk mengetahui sumbangan untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sekelas/luar efektif kelasnya sehingga bagi sebagian kepercayaan mahasiswa akan sulit untuk memiliki speaking. kepercayaan diri public speaking. Dalam penelitian interaksi sosial diri terhadap dalam public METODE PENELITIAN ini Kepercayaan diri berbicara didepan Penelitian ini menggunakan umum atau public speaking lebih dua variabel, yaitu kepercayaan diri difokuskan pada kegiatan presentasi dalam maupun diskusi yang melibatkan variabel tergantung dan interaksi dosen maupun sosial sebagai variabel bebas. Subjek mahasiswa dengan mahasiswa dalam penelitian yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Perlu di penelitian sadari angkatan dan mahasiswa bahwa kepercayaan diri public speaking ini adalah 2014 sebagai mahasiswa Universitas berbicara di depan umum dalam hal Muhammadiyah ini saat menyampaikan informasi terdiri kepada orang lain baik itu dengan berjumlah melakukan maupun pengambilan sampel yang digunakan diskusi di depan kelas masih banyak dalam penelitian ini adalah incidental mahasiswa nonrandom presentasi yang mengalami dari 12 125 Surakarta yang Fakultas yang orang. sampling, Teknik hal ini kurangnya kepercayaan diri saat akan dikarenakan sampel yang diambil melakukan hal tersebut. secara kebetulan dan memenuhi Tujuan dari penelitian ini syarat sebagai sampel dari populasi adalah untuk mengetahui hubungan tertentu. Penelitian ini menggunakan antara dengan skala kepercayaan diri dalam public public speaking dan skala interaksi sosial speaking pada mahasiswa angkatan yang dianalisis dengan menggunakan 2014 Universitas Muhammadiyah korelasi product moment Pearson. Surakarta, untuk mengetahui tingkat Skala kepercayaan diri dalam public perilaku kepercayaan diri, untuk speaking yang di gunakan dalam interaksi kepercayaan diri sosial dalam 4 penelitian ini menggunakan skala HASIL DAN PEMBAHASAN kepercayaan diri yang di susun oleh Berdasarkan peneliti berdasarkan aspek – aspek yang dari menggunakan Lauster (1997), yaitu : telah hasil analisis dilakukan dengan teknik korelasi kemampuan pribadi yang dimiliki product individu, interaksi sosial, dan konsep diperoleh diri. Terdapat 37 aitem valid dan 5 korelasi (r) sebesar 0,723 dengan p aitem yang gugur. Aitem valid value = 0,000 < 0,01 yang berarti ada mempunyai hubungan correlation sampai corrected bergerak 0,685 item-total dari dan 0,188 koefisien dengan hasil nilai positif maka koefisien yang sangat kepercayaan diri dalam public speaking. Hal ini berarti Skala interaksi sosial yang di dalam Pearson signifikan antara interaksi sosial reliabilitas alpha (α) = 0,929. gunakan moment penelitian bahwa hipotesis ada hubungan positif ini antara interaksi sosial dengan menggunakan skala interaksi sosial kepercayaan yang peneliti speaking diterima. Artinya bahwa berdasarkan aspek – aspek dari Huky semakin tinggi interaksi sosial maka dalam Wibowo (2011), yaitu: adanya semakin tinggi pula kepercayaan diri komunikasi dalam public speaking, begitu pula di susun oleh atau kontak sosial, adanya kerjasama, adanya persaingan diri dalam public sebaliknya. dan adanya konflik. Terdapat 36 Hal ini sesuai dengan apa aitem valid dan 4 aitem yang gugur. yang dikemukakan oleh Martani dan Aitem valid mempunyai corrected Adiyati (dalam Alsa, 2006) bahwa item-total correlation bergerak dari interaksi sosial dan proses belajar 0,073 sampai 0,710 dan koefisien seseorang baik secara individual reliabilitas alpha (α) = 0,869. maupun sosial dapat membentuk Penelitian ini kepercayaan diri seseorang, karena menggunakan analisis statistik teknik korelasi product moment untuk menguji kepercayaan diri seseorang bukan sesuatu yang bersifat bawaan. Seseorang belajar mengenal diri hipotesis. sendiri melalui interaksi langsung 5 dan komparasi sosial. Dari interaksi dinamis, yang menyangkut hubungan langsung akan diperoleh informasi orang perorang (antar pribadi), antara tentang kelompok–kelompok diri komparasi sendiri, sosial mengevaluasi individu diri melalui dapat maupun dan antara dengan manusia, orang–perorangan kelompok–kelompok membandingkan dengan orang lain. manusia, dimana kelakuan individu Evaluasi diri ini akan membuat yang satu mempengaruhi, mengubah seseorang paham dan tahu siapa dan memperbaiki kelakuan individu dirinya, yang kemudian berkembang yang lain atau sebaliknya sehingga menjadi kepercayaan diri. hubungan tersebut menimbulkan Hal senada dikemukakan oleh tingkah laku yang saling tergantung. Burns (dalam Wibowo, 2010) bahwa Dalam melakukan interaksi sosial, dalam situasi sosial terjadi hubungan dibutuhkan komunikasi yang baik antara individu dengan individu lain antar individu (Gerungan, 1988). yang disebut dengan interaksi sosial, Berdasarkan dimana dalam situasi sosial ini skala memberikan kesempatan bahwa membentuk rerata empirik (RE) sebesar 97,51 berkompetisi untuk kepercayaan diri. Menurut interaksi kategorisasi interaksi sosial diketahui sosial memiliki dan rerata hipotetik (RH) sebesar 90 (2007), dengan rincian, subjek yang berada individu yang mampu berinteraksi di kategori sangat rendah sebesar lebih intensif dengan individu lain, 0%, subjek yang termasuk kategori akan berorientasi positif pada setiap rendah sebesar 0,8 (1 orang), subjek kegiatan yang dilakukannya dan dalam kategori sedang sebesar 52% kemampuan berkomunikasinya akan (65 orang), sedangkan untuk kategori semakin tinggi. Sedangkan individu tinggi sebesar 47,2% (59 siswa), dan yang memiliki intensitas rendah, siswa yang interaksi sosialnya berada maka kemampuan komunikatifnya di kategori sangat tinggi sebesar 0%. kurang bahkan rendah. Hasil Interaksi Walgito sosial penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa interaksi sosial hubungan – hubungan sosial yang mahasiswa sebagian besar termasuk 6 dalam kategori Tingkat interaksi, melakukan interaksi yang tergolong mendalam dengan individu lain dan sedang dalam kondisi ini dapat banyaknya teman yang dimiliki pada diinterpretasikan bahwa mahasiswa individu (populer) akan membuat angkatan individu interaksi sedang. sosial yang 2014 Universitas memiliki kemampuan Muhammadiyah Surakarta kurang berinteraksi mampu menjalin kerjasama dengan individu lainnya (Walgito, 2007). mahasiswa cenderung lain. Subjek memiliki juga yang baik dengan Arismunandar Sa’diyah, kemampuan 2005) (dalam mengemukakan dalam menyampaikan informasi dan bahwa komunikasi dan interaksi di mengemukakan dalam pendapat yang kelas sangat menentukan sedang, hal itu ditunjukkan dengan efektivitas dan mutu pendidikan. kurang senang berbincang – bincang Menurut Cannor (dalam Nuraeni, dan bertukar informasi dengan teman 2010) di dalam kelas, komunikasi sekelas. mahasiswa dalam Universitas dilakukan antara dosen dan antar Selain angkatan itu, 2014 proses belajar Muhammadiyah Surakarta cenderung mahasiswa kurang dalam berkompetisi secara secara verbal dan non verbal. Proses sehat dengan teman kuliah sehingga tersebutlah muncul konflik dalam pertemanan. terbentuknya keyakinan pada diri Hasil penelitian tersebut mahasiswa. baik mengajar berkomunikasi yang Dari mendukung keyakinan diri dapat dikatakan bahwa mahasiwa inilah yang mendorong mahasiswa angkatan mempunyai kepercayaan diri. 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki Berdasarkan kategorisasi taraf interaksi sosial yang sedang skala kepercayaan diri dalam public sehingga perlu menambah intensitas speaking diketahui bahwa interaksi sosial mereka. kepercayaan diri public Baik atau burunya interaksi dalam speaking memiliki rerata empirik sosial dapat memberikan dampak (RE) bagi hipotetik (RH) sebesar 92,5 dengan setiap individu. Apabila individu semakin sering mengadakan sebesar rincian, 7 subjek 98,62 yang dan rerata berada di kategori sangat rendah sebesar 0%, menilai diri sendiri sehingga tidak subjek memiliki dorongan berprestasi yang yang termasuk kategori rendah sebesar 17,6 (22 orang), kuat. subjek dalam kategori sedang sebesar Lauster (dalam Alsa, 2006) 39,2% (49 orang), sedangkan untuk menyatakan kategori tinggi sebesar 42,4% (53 merupakan suatu sikap atau perasaan siswa), dan siswa yang interaksi yakin sosialnya berada di kategori sangat sehingga individu yang bersangkutan tinggi sebesar 0,8% (1 orang). tidak terlalu cemas dalam setiap Hasil penelitian atas kepercayaan kemampuan diri sendiri tersebut tindakan, dapat bebas melakukan kepercayaan hal-hal yang disukai dan bertanggung speaking jawab atas segala perbuatan yang mahasiswa sebagian besar termasuk dilakukan, hangat dan sopan dalam dalam Tingkat berinteraksi dengan orang lain, dapat public menerima dan menghargai orang speaking yang tergolong sedang, lain, memiliki dorongan berprestasi dalam serta dapat mengenal kelebihan dan menunjukkan bahwa diri dalam public kategori kepercayaan sedang. diri kondisi dalam ini dapat diinterpretasikan bahwa mahasiswa kekurangan angkatan menyatakan 2014 Universitas diri. Lauster bahwa juga rendahnya Muhammadiyah Surakarta memiliki kepercayaan diri pada seseorang keyakinan yang sedang terhadap menyebabkan orang menjadi ragu – kemampuan dalam ragu, pesimis dalam menghadapi mengerjakan tugas dan masih ada rintangan, kurang tanggung jawab, perasaan ragu dalam melakukan dan cemas dalam mengungkapkan tindakan. Subjek juga cenderung pendapat/gagasan. diri sendiri kurang berani dalam mengemukakan Setiap orang memang pendapat, hal itu ditunjukkan dengan memiliki kemampuan berbicara di memilih diam saat diskusi kelompok. depan umum dalam derajat dan Selain itu, mahasiswa angkatan 2014 bentuk yang berbeda – beda, namun Universitas kemampuan ini harus diasah dan Muhammadiyah Surakarta cenderung kurang dalam dilatih 8 apalagi dengan seiring ketatnya persaingan kerja pula, interaksi sosial antara lain yaitu, di depan faktor fisik seperti kegemukan dan umum menjadi salah satu nilai difable. Yanag kedua adalah faktor tersendiri bagi seseorang (Nuraeni, mental seperti bakat atau keahlian 2010). khusus. kemampuan berbicara Rakhmat mengemukakan apabila merasa diri, rendah mengalami ia Berdasarkan hasil penelitian orang dapat disimpulkan bahwa interaksi akan kesulitan mengkomunikasikan (2005) sosial untuk memberikan kontribusi terhadap kepercayaan diri dalam gagasannya public speaking dapat ukur dalam dalam public pada orang lain dan menghindar dijadikan untuk berbicara di depan umum kepercayaan karena speaking, meskipun masih ada faktor takut orang lain menyalahkannya. lain Berdasarkan hasil analisis tolak sehingga diri yang kepercayaan diri mempengaruhi dalam public yang menunjukkan bahwa variabel speaking selain variabel interaksi interaksi memberikan sosial, tetapi tidak bisa dipungkiri sumbangan efektif sebesar 52,3% dalam hal ini peneliti tidak terlepas yang di tunjukkan oleh R Square dari kesulitan dan kendala dalam sebesar variabel melakukan penelitian. Penelitian ini public terdapat beberapa kelemahan seperti, menunjukkan lebih berhati-hati terhadap skala yang sosial akan digunakan sebagai alat ukur. diri Peneliti tidak mengetahui kondisi dalam public speaking sebesar 52,3% subjek yang sesungguhnya sehingga sehingga terdapat 47,7% faktor lain dalam pengisian skala dimungkinkan yang terjadi pengisian yang tidak jujur sosial 0,523 kepercayaan speaking. bahwa terhadap diri Hal dalam ini interaksi mempengaruhi kepercayaan mempengaruhi kepercayaan diri dalam public speaking selain dengan variabel interaksi sosial. Faktor lain sesungguhnya sehingga cenderung yang menutup-nutupi informasi. mempengaruhi kepercayaan diri dalam public speaking selain 9 kondisi subjek yang dalam public speaking selain KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data faktor interaksi sosial yang dan pembahasan dapat disimpulkan diantaranya faktor fisik seperti bahwa: kegemukan dan difable. Yang 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi kedua adalah seperti bakat dalam public speaking. Semakin Berdasarkan kesimpulan tinggi kepercayaan diri dalam yang telah dikemukakan di atas, public speaking pada mahasiswa maka peneliti memberikan beberapa angkatan saran 2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: begitu juga sebaliknya. 1. Bagi peneliti lain yang akan Tingkat kepercayaan diri dalam melakukan public speaking pada mahasiswa tema angkatan Universitas mampu memperbaiki kelemahan Surakarta yang terdapat dalam penelitian 2014 Muhammadiyah yang penelitian sama dengan diharapkan termasuk dalam kategori sedang. ini Tingkat interaksi sosial pada dalam membuat skala penelitian mahasiswa 2014 (membuat pernyatan aitem) dan Muhammadiyah dapat mengaitkan dengan faktor angkatan Universitas Surakarta temasuk dalam Sumbangan yaitu dengan berhati-hati lain selain interaksi sosial. kategori sedang. 4. keahlian SARAN tinggi interaksi sosial semakin 3. atau mental khusus. sosial dengan kepercayaan diri 2. faktor 2. Bagi mahasiswa yang interaksi efektif interaksi sosialnya dalam kategori sedang sosial terhadap kepercayaan diri hendaknya dalam public speaking adalah interaksi 52,3%, yang berarti masih ada mahasiswa lain melalui kegiatan 47,7% belajar faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri meningkatkan sosial kelompok dengan atau bisa dengan mengikuti kegiatan UKM 10 Lauster, P. (1997). Test Kepribadian (terjemahan Cecilia, G. Sumekto). Yokyakarta : Kanisius (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang sesuai dengan bakat atau minat mahasiswa. 3. Bagi dosen diharapkan lebih memantau Mar’at. perkembangan mahasiswa dan mahasiswa untuk mendorong lebih aktif Martani, W. dan Adiyanti, M.G. (1991). Kompetensi Sosial Dan Kepercayaan Diri Remaja. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. dalam proses perkuliahan, bisa melalui diskusi terbuka atau active learning. DAFTAR PUSTAKA Alsa, Asmadi. (2006). Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Remaja Penyandang Cacat Fisik. Jurnal Psikologi No.1. 4748. Semarang. Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Jogjakarta: Andi Offset. Nuraeni, Diah. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Siswa kelas VII & VIII Di SLTPN 1 Lumbung. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Azwar, Saefudin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darojah, Ridan Umi. (2011). Peningkatan Kemampuan Berbicara Melaporkan Dengan Media Film Animasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Yogyakarta. Skipsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Junita, (2008). Sikap Manusia, Perubahan, Serta Pengukuran. Ghalia Indonesia : Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya. Sa’diyah, Khalimatus. (2005). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Penyendang Cacat Tunarungu. Skripsi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Rina. (2012). Hubungan Interaksi Sosial Dalam Kelas Lintas Fakultas Dengan Identitas Mahasiswa Regular Angkatan 2009. Skripsi. FIK Universitas Indonesia. 11 Wibowo, Arief. (2011). Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Alumni Pondok Pesantren Desa Kalirejo Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Skripsi. Fakultas Usluhudin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 12