BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada
bab IV, yaitu persepsi guru terhadap kegiatan supervisi pengawas dalam
meningkatkan aspek kompetensi profesionalnya di SMA Negeri se-Pokja 3
Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Persepsi terhadap kegiatan supervisi yang diberikan pengawas dalam
membantu menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan
dirasakan membantu guru, dengan rata-rata persentase sebesar 64,81%.
2.
Persepsi terhadap kegiatan supervisi pengawas dalam membantu menguasai
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu
dirasakan cukup membantu guru, dengan rata-rata persentase sebesar
58,33%.
3.
Persepsi terhadap kegiatan supervisi yang diberikan pengawas dalam
mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dirasakan cukup
membantu guru, dengan persentase sebesar 43,82%.
4.
Persepsi terhadap kegiatan supervisi pengawas dalam mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
dirasakan kurang membantu guru, dengan rata-rata persentase sebesar
23,94%.
5.
Persepsi guru terhadap kegiatan supervisi yang diberikan pengawas dalam
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan
88
diri dirasakan kurang membantu guru, dengan rata-rata persentase sebesar
25%.
B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah
dilakukan, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:
1.
Pengawas lebih mengintensifkan melakukan supervisi terhadap guru yang
memiliki kekurangan serta keterbatasan dalam penguasaan materi dan
struktur konsep. Pelaksanaan supervisi secara intensif dilakukan dengan
pemantauan dan pemberian koreksi terhadap cara guru mengajarkan materi
di kelas.
2.
Pengawas dalam membantu guru menguasai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar diharapkan mampu memberi bimbingan bagaimana
memahami tujuan serta metode pembelajaran yang berkaitan dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar secara tepat. Bimbingan dari pengawas
tidak sebatas menganjurkan, melainkan dengan cara memberi contoh nyata
penggunaan metode serta pemahaman tujuan pembelajaran guna memahami
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar secara benar.
3.
Supervisi dari pengawas dalam melakukan pendampingan dan bimbingan
memanfaatkan laboratorium, perpustakaan, serta lingkungan belajar tidak
hanya berupa anjuran, tetapi action secara langsung. Action dari pengawas
dapat diwujudkan dari kunjungan penggunaan lingkungan belajar oleh guru
serta pemberian contoh secara langsung dalam menerapkannya.
89
4.
Pengawas
diharapkan
untuk
mampu
membantu
mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan, selain dari usaha guru itu sendiri.
Bantuan peningkatan keprofesionalan yang dibutuhkan guru adalah
mengembangkan penelitian tindakan kelas. PTK dibutuhkan guru untuk
pengembangan keprofesionalan dengan melakukan penelitian dan refleksi
terhadap kondisi pembelajaran di kelas.
5.
Pengawas sebaiknya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi secara baik. Kemampuan pengawas yang baik akan membantu
guru mengembangkan diri melalui TI dalam pembelajaran. Pengawas dapat
melatih kemampuan penguasaan TI melalui berbagai cara, antara lain:
kursus, diskusi dengan teman sejawat, belajar dari buku, serta seminar yang
berkaitan dengan kompetensi ini.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2006). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Rosdakarya.
Enco Mulyasa. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
_________. (2005). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,
Implementasi. Bandung: Rosdakarya.
_________. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung:
Rosdakarya.
_________. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Rosdakarya.
Harsono dan Sofyan Arif. (2010). Pengembangan Profesionalisme Guru.
Surakarta: FKIP-UMS.
Kemendiknas. (2003). UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Jakarta:
Redaksi Sinar Grafika.
_________. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Diakses dari http://www.ipdn.ac.id/pp-no19-2005.pdf pada tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
_________. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006
tentang
Standar
Isi
Pendidikan.
Diakses
dari
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/permendiknas-no-22tahun-2006.pdf pada tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
_________. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Jakarta: BP. Cipta Jaya
_________. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun
2007
tentang
Standar
Pengawas
Sekolah.
Diakses
dari
http://litbang.kemdiknas.go.id/content/permen_no_12_2007.pdf
pada tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
_________. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun
2007
tentang
Standar
Guru.
Diakses
dari
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2012/01/nomor-16-2007-danlampiran.pdf pada tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
91
_________. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun
2007
tentang
Standar
Proses
Pendidikan.
Diakses
dari
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/standar-prosespermen-41-2007-pdf pada tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
_________. (2008). Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Diakses dari http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/2008.pdf pada
tanggal 20 Maret 2012, Jam 11.30 WIB.
_________. (2011). Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan.
Kemenpan. (1996). Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
No. 118 Tahun 1996 tentang Pengawas Sekolah. Diakses dari
http://kemenpan.go.id/file/dokumen/2000 pada tanggal 20 Maret 2012,
Jam 11.30 WIB.
Lexy. J. Moleong. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Miftah Thoha. (1995). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
_________. (1996). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moh. Uzer Usman. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Ngalim Purwanto. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
_________. (2010). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2003). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saifuddin Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Soetjipto & Raflis Kosasi. (2004). Profesi Keguruan. Jakarta: PT. Asdi Satya.
92
Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan
Profesional Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
_________. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_________. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
_________. (2006). Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
_________. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
_________. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Sistem
Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suparlan. (2006). Guru sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Suprayekti. (2003). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan
Tulus Winarsunu. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan
Pendidikan. Malang: UMM Press.
Wjs. Purwadarminto. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Bandung: Hasta.
93
Download