BAHAN AJAR TUGAS MATA KULIAH : PRODUKSI MEDIA Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Muh. Badiran, M.Pd O L E H Nama : Purnamawaty Sinuhaji NIM : 081188230091 Prog.studi : Teknologi Pendidikan Kelas : TP / Sem III / BI PROGRAM PASCA SARJANA UNIMED 2009/2010 KATA PENGANTAR Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan anugerahNya kepada penulis, sehingga dapat menyusun Bahan Ajar mata kuliah Pengantar Elektro untuk melengkapi tugas mata kuliah Produksi Media dan Prof. Dr. Moh. Badiran, M.Pd sebagai pengasuh mata kuliah Produksi Media. Buku ini disusun khusus sebagai mata kuliah Pengantar Elektro Teknik (PET) yang diperlukan bagi mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah pada semester satu jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Isi buku ini disusun sesuai dengan materi yang dibutuhkan untuk tercapainya kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah Pengantar Elektro Teknik. Bahan ajar ini dijadikan dapat dijadikan buku pegangan oleh dosen dan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini, baik secara teori maupun praktek. Dengan mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa akan dapat lebih mudah belajar dan sesuai dengan latihan soal yang ditugaskan dalam buku ini, akan memotivasi siswa untuk evaluasi. Demikianlah buku bahan ajar ini disusun, kiranya dapat bermanfaat dalam pembelajaran mata kuliah Pengantar Elektro Teknik. Penulis Purnamawaty Sinuhaji NIM : 081188230091 BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Pada bab ini memberikan pengetahuan Teori Arus Tegangan Listrik dan Arus Listrik Searah. Pembahasan dimulai dari sumber listrik serta penetapannya, kemudian dilanjutkan dengan uraian tentang bagaimana tegangan listrik dan juga memuat materi tentang arus listrik. Standar Kompetensi Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengetahui tentang hubungan teori arus dan tegangan listrik. Kompetensi Dasar Setelah mempelajari materi ini mahasiswa : 1. Mampu menjelaskan terjadinya arus listrik. 2. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor terjadinya arus listrik. 3. Mampu menghitung muatan dan arus listrik. 4. Mampu mengukur arus, tegangan dan tahanan listrik dengan AVO meter. Uraian Materi 1.1 Sumber Listrik Semua materi atau benda terdiri dari atom-atom kecil yang memiliki muatan. Masing-masing atom dari molekul-molekul terdiri dari inti (nucleus) dan elektron-elektron. Jelasnya atom terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan sebagai pusat serta beberapa elektron yang bermuatan negative mengelilinginya pada suatu orbit yang tetap. Jika jumlah proton dan elektron sebanding, maka dapat dikatakan bahwa atom tersebut berada dalam keadaan seimbang/stabil. Apabila atom kehilangan elektron akibat pengaruh dari luar, maka materi menjadi bermuatan positive. Sebaliknya jika mendapat penambahan elektron dari luar, maka materi atau benda itu akan bermuatan negative. Elektron yang mengorbit paling jauh mempunyai daya ikatan paling lemah sehingga terlepas dari orbit dan meninggalkan intinya. Proses ini dinamakan dengan emisi. Pengaruh luar yang mengakibatkan lepasnya elektron dari orbit (emisi) antara lain : - Panas Contoh : filamen pada tabung thermozuil (thermo element). - Gesekan Contoh : gelas digosok dengan kain sutera timbul muatan (listrik) positif. - Kimia Contoh : baterai (accu) - Cahaya Contoh : photocell - Tekanan Contoh : selisih potensial - Magnet Contoh : pembangkit (generator) listrik 1.2 Arus Listrik Benda bermuatan positive kekurangan elektron dan sebaliknya benda bermuatan negative kelebihan elektron. Jika kedua benda tersebut dihubungkan, maka elektron-elektron yang berlebih akan bergerak menuju benda yang kekurangan elektron, sehingga akan terjadi keadaan seimbang. Arus pergerakan elektron tersebut disebut dengan arus listrik. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb, yaitu sebesar q=1,6x10-19 coulomb. Arus Listrik (I) merupakan ukuran banyaknya elektron (muatan) yang dialirkan per satuan waktu. Jadi dapat dituliskan bahwa Arus Listrik (I) yang mengalir melalui suatu penghantar didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik (Q) setiap satuan waktu (t). Secara matematis dapat dituliskan : I Q t Keterangan : I = Arus listrik (dalam satuan Ampere) Q = Muatan listrik (dalam satuan Coulomb) t = Waktu (dalam satuan detik) Dalam konduktor logam, elektron bergerak ke segala arah. Pembawa muatan listrik adalah ion-ion positive dan ion-ion negative dalam suatu konduktor diberi muatan listrik, maka muatan positive akan bergerak searah dengan arah medan dan muatan negative berlawanan dengan arah medan. Perlu diketahui bahwa : 1 Coulomb = 6,24 x 1018 elektron 1 elektron = 1,602 x 10-19 Coulomb Dapat didefinisikan jika ∆Q muatan positive yang melalui penghantar dalam selang waktu ∆t maka Arus Listrik (I) : I Q t Keterangan : I = Kuat arus (dalam satuan Ampere) ∆Q = Perubahan muatan listrik (dalam satuan Coulomb) ∆t = Perubahan waktu (dalam satuan detik) Dapat juga diartikan bahwa arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron. “1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor” Formula arus listrik adalah: I = Q/t (ampere) dimana: I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere Q = Besarnya muatan listrik, coulomb t = waktu, detik 1.3 Kuat Arus Listrik Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”. Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu: Q=Ixt I = Q/t t = Q/I dimana : Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb I = Kuat Arus dalam satuan Amper. t = waktu dalam satuan detik. “Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik” “muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron 1,6x 10-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik” 1.4 Rapat Arus Difinisi : “Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”. Gambar 2. Kerapatan arus listrik. Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm2), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2 (12A/1,5 mm²). Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA). Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA) Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil. Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat: J = I/A I=JxA A = I/J dimana: J = Rapat arus [ A/mm²] I = Kuat arus [ Amp] A = luas penampang kawat [ mm²] 1.5 Tahanan dan Daya Hantar Penghantar Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan. Tahanan didefinisikan sebagai berikut : “1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C” Daya hantar didefinisikan sebagai berikut: “Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus : R = 1/G G = 1/R dimana : R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm] G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho] Gambar 3. Resistansi Konduktor Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm. luas “Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” : R = ρ x l/q dimana : R = tahanan kawat [ Ω/ohm] l = panjang kawat [meter/m] l ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter] q = penampang kawat [mm²] Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada : • panjang penghantar. • luas penampang konduktor. • jenis konduktor . • temperatur. “Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar”. 1.6 Tegangan Listrik Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Pada sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir dengan potensial diatur oleh Hukum Ohm. Ohm menggunakan rangkaian percobaan sederhana , dia menggunakan rangkaian sumber potensial secara seri, mengukur besarnya arus yang mengalir dan menemukan hubungan linier sederhana, dituliskan sebagai : V= I .R dimana V = Tegangan listrik (volt) I = Arus Listrik (Ampere) R = Hambatan listrik (ohm) Satuan SI untuk Tegangan adalah volt(V) R menjadi ukuran seberapa besar konduktor menahan laju aliran elektron. berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor tersebut berubah. Untuk materialmaterialatau piranti elektronika tertentu seperti diode dan transistor, hubungan I dan V tidak linear. Pada rangkaian tertutup besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan tahanan (R) atau dinyatakan dengan rumus : V R V = R. I I I= R= V I V R Rangkuman Dari uraian tentang arus, tegangan listrik dan arus searah serta hubungannya dalam rangkaian listrik dapat dirangkum beberapa konsep yang penting. 1. Kaitan antara muatan listrik, arus listrik dengan waktu dinyatakan dalam persamaan I Q , dimana berdasarkan persamaan tersebut disimpulkan t bahwa arus listrik yang mengalir melalui penghantar adalah jumlah muatan listrik (Q) yang mengalir per satuan waktu. 2. Besarnya hambatan atau tahanan berbanding lurus dengan tahanan jenis dan panjang penghantar, dan berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar R .l A . 3. Hambatan listrik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. 4. Penetapan Hukum Ohm yang berbunyi ”Kuat arus mengalir melalui sebuah penghantar yang berbanding lurus dengan beda potensial (V) dan berbanding terbalik dengan hambatan”. 5. Penetapan satuan-satuan listrik menurut SI (Satuan Internasional) bahwa : Q = Jumlah muatan dalam Coulomb t = Waktu dalam detik I = Arus dalam satuan Ampere V = Tegangan (beda potensial) dalam satuan Volt R = Tahanan (hambatan) dalam satuan Ohm Evaluasi 1. Jika arus listrik 3 Ampere mengalir pada rangkaian selama 120 millidetik. Hitunglah jumlah muatan listrik yang dipindahkan! 2. Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 Coulomb selama 0,5 menit. Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut! 3. Sebuah penghantar sepanjang 15,4m dengan diameter 14 mm, memiliki hambatan sebesar 1,58 x 10-3 Ω. Hitunglah hambatan jenis penghantar itu! 4. Jika diberi tegangan listrik sebesar 20 KV, maka listrik akan mengalir sebesar 50 x 1015 elektron selama 1 detik. Hitunglah : a. Arus listrik b. Tahanan listrik DAFTAR PUSTAKA Boylested R & Nashelshy L. Electrical. 1983. Electronic and Electromagnetic Principles and Applications Second Edition. NewYork. Printice Hall. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1983. Ilmu Listrik. Bandung. PEDC. Edminister, Joseph A. 1988. Rangkaian Listrik. Jakarta. Erlangga. Ichwan Hariadi. 1988. Dasar-Dasar Teknik Listrik Arus Searah. Jakarta. Erlangga. R. Soerasno Sosrodirjo. 1997. Teknik Listrik Jilid I. Yogyakarta. Menara Pengetahuan. S. Wasito. 1987. Teknik Listrik Arus Searah Jilid I. Jakarta. Karya Utama. Silaban Pantur. 1993. Dasar-Dasar Elektro Teknik. Jakarta. Erlangga. Theradja BL. 1979. A Text Book of Electrical Tecnology. New Delhi. S. Chand & Company Ltd. Tonnyloe’s Blog dalam : http::/file://localhost/teoridasarlistrik«Tonnyloe’sBlog.mht