BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 New Media New Media terdiri dari

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
New Media
New Media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New yang berarti
baru dan Media yang berarti perantara. Jadi, New Media merupakan sarana
perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat,
produksi, dan distribusinya. New Media juga dapat disebut sebuah istilah yang
dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan
teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi
yang digambarakan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki
karakteristik dapat dimanupulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan
tidak memihak.22
Teknologi yang berkembang banyak membawa perubahan dalam hidup
manusia, misalnya saja gaya hidup serba praktis yang mengurangi waktu manusia
untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Gaya hidup penuh kemudahan yang
meningkatkan kemalasan, dalam contoh sederhana penggunaan remote televisi.
Namun dilain pihak, banyak juga keuntungan yang didapat dari perkembangan
teknologi yang pada dasarnya memang diciptakan untuk meringankan kerja
manusia.23 Daya tarik New Media dirasa sangat hebat, tawaran-tawaran seperti
kecepatan, interaktifitas, jaringan luas dan akses yang lebih bersifat pribadi
22
Staubhaar, J. & Larose, R. Media Now: Understanding Media, Culture, and Tecjnology. 5th
Edition. Thomson *Wadsworth, 2006.
23
Flew, Terry. New Media : an introduction, New York : Oxford University Press, 2005
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
membuatnya dapat berkembang dengan cepat. Perbandingan antara new media
dapat dilihat dari menurunnya angka data-data survey beberapa negara tentang
penggunaan atau penjualan old media.
Penjelasan karakteristik dari new media dari tulisan Sarah Kember
dapat digambarkan dengan hal-hal berikut: 24
a. Digital
Digital dimaksudkan bagaimana bentuk data digital ini dapat menjadi
lebih baik penggunaannya dari data analog dalam segi kecepatan dan kerealannya. Dan sudah jelas bahwa new media yang berbasis digital hanya
dapat dilakukan dengan media komputer. Meski saat ini new media juga
sudah dapat diakses dengan teknologi mobile seperti smartphone.
b. Interaktifitas
Karakteristik
Interaktifitas kemudian menjadi
karakterisik favorit.
Interaktif dapat memotong waktu, secara langsung dapat kita kendalikan
dan komunikasi dua arah dapat terjadi hanya dengan media komputer saja.
Pengaturan informasi yang kreatif dari karakter inilah yang juga menjadi
pilihan pengguna dalam teknologi media ini. Meski sebenarnya interaksi
tersebut terjadi antara manusia dan komputer.
c. Hypertextual
Hypertextual, mungkin karakter ini agak sulit dijelaskan. Namun
sebenarnya hypertextual adalah teks yang dapat mengijinkan user
mengakses teks-teks lain. Dengan hanya meng-klik satu teks saja yang
24
Ibid Hal 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
sudah terdapat link didalamnya maka user dapat terhubung dengan
halaman lain dengan isi teks yang berbeda.
d. Dispersal
New media bersifat Dispersal. Maksudnya adalah menyebar, dimana
produksi, distribusi dan konsumsi tidak terpusat. Karena setiap pengguna
internet dapat sesuka hati menjadi produsen, distributor atau hanya sekedar
konsumen (personal freedom). Inilah yang dinilai new media merupakan
media yang lebih bersifat pribadi (individually). Hingga dapat menjadi hal
biasa dalam kehidupan sehari-hari penggunanya.
e. Virtuality
Virtuality, karekter unik yang dimiliki new media. Ini adalah persepsi kita
terhadap objek-objek immaterial. Karena new media juga memiliki unsur
presence atau kehadiran meski tidak secara fisik, sering disebut dunia
maya. Karakter ini juga yang mendorong terbentuknya salah satu budaya
baru yakni budaya virtual.
2.1.1
Media Sosial
Media sosial atau juga disebut jejaring sosial merupakan perkembangan
dari media baru yang kontras dengan media tradisional atau industri seperti media
cetak dan media audio-visual. Media sosial merupakan platprom yang
memungkinkan para pengguna web berinteraksi dan berpartisipasi dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
pembuatan konten lalu berkomentar sesuai dengan keberadaan mereka maupun
masyarakat umum.25
Media sosial online turut mendukung terciptanya demokratisasi informasi
dan ilmu pengetahuan yang mengubah perilaku audiens dari yang sebelumnya
pengonsumsi konten beralih ke pemroduksi konten. Pesatnya perkembangan
media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.
Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya
dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan
media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah tentang
manusia. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerja sama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah
komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri
sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
25
Alo.Liliweri, Komunikasi antar-personal. Jakarta : Prenada media. 2015. Hal : 283
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
menciptakan personal branding.26
Keberadaan media sosial yang mampu menyajikan informasi yang banyak
dan beragam, mampu membuat pandangan masyarakat terhadap suatu peristiwa
berubah. Saat informasi yang disajikan tersebut dilakukan secara berulang-ulang,
secara tidak langsung logika masyarakat akan terpengaruh dan nantinya akan
mempengaruhi opini yang dilontarkan. Ketika banyak orang melontarkan opini
yang sama, maka fenomena tersebut dapat disebut sebagai opini publik.27 Aplikasi
sosial media tidak perlu dibingungkan lagi, Facebook, friendster dan Twitter telah
menjadi contoh yang nyata. Isi akun pribadi seseorang dapat diisi dengan apa saja
yang diinginkan olehnya. Bahkan tanpa rasa takut, melainkan dengan yakin dan
percaya diri sengaja mengunggah data yang mungkin orang lain tidak
mengetahuinya.
2.1.2
Instagram dan Instagram Stories
Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Setelah
facebook dan twitter menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak, kali ini
bermunculan banyak media sosial, seperti Blackberry Messenger, Instagram,
Line, Path, Snapchat, Bigo Live dan berbagai macam lainnya. Salah satunya yang
saat ini populer di kalangan anak muda utamanya adalah Instagram. Instagram
adalah sebuah aplikasi media sosial untuk berbagi foto yang memungkinkan
26
Pengertian Media Sosial Menurut para Ahli. Dikutip tanggal 7 April 2016 dari
http://www.gurupendidikan.com/21-ciri-pengertian-media-sosial-menurut-para-ahli
27
Fajar Junaedi dkk. Teori Komunikasi : Media, Teknologi dan Masyarakat. 2011 OP Cit. Hal 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.28
Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi
ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada
masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat
menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya.
Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja
telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan
cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal dari instantelegram.29
Kepopuleran Instagram tak dapat dilepaskan dari kedua nama pendirinya,
yaitu Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan CEO perusahaan Burbn,
Inc. Kedua orang tersebut merupakan tokoh di balik kesuksesan Instagram yang
telah mencapai ratusan juta pengguna aktif di seluruh dunia. Tentu saja hal itu
menarik bagi perusahaan lain yang lebih dahulu populer, yaitu Facebook, Inc
untuk mengambil alih kepemilikan Instagram.30
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti akun
pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian
28
Sejarah Asal Mula Media Sosial Instagram. Dikutip pada tanggal 21 Februari 2017 dari
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-asal-mula-media-sosial-Instagram
29
Ibid
30
Biteb Rans. Sejarah dan Perkembangan Media Sosial Instagram. Dikutip pada tanggal 21
Februari 2017 dari http://www.bitebrands.co/2015/01/sejarah-dan-perkembangan-mediasosial.html
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah
oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting,
dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto
tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan
teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat menggunakan temanteman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui jejaring sosial seperti
Twitter dan Facebook.
Instagram memiliki menu-menu dasar31, diantaranya :
a. Home
Di dalam menu home, pengguna dapat melihat postingan foto maupun
video dari akun yang telah pengguna ikuti. Biasanya banyak orang yang
banyak menghabiskan waktu hanya untuk stalking di fitur ini.
b. Search
Menu ini hadir untuk membantu penguna mencari sesuatu. Membantu
pengguna menemukan akun teman dan hashtags yang berkaitan dengan
sesuatu yang dicari serta mencari orang-orang yang pernah berada di
suatu tempat.
c. Foto
Tombol ini berfungsi untuk mengunggah gambar, foto dan juga video.
Menu ini mirip menu tweet kalau pada twitter dan mirip juga seperti
menu status pada facebook. Di Instagram pengguna tidak bisa membuat
31
Fitur-Fitur Dasar Instagram. Dikutip pada tanggal 22 Februari 2017 dari
http://rocketmanajemen.com/fitur-fitur-dasar-Instagram/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
status berupa teks. Sebab Instagram adalah media sosial yang berbasis
visual. Pengguna dapat menambahkan teks jika disertai dengan foto.
Karena Instagram adalah media sosial yang berbasis visual, Instagram
memiliki fitur edit foto. Filter-filter yang terdapat di dalam aplikasi
Instagram saat ini adalah Clarendon, Gingham, Moon, Lark, Reyes,
Juno, Slumber, Crema, Ludwig, Aden, Perpetua, Amaro, Mayfair, Rise,
Hudson, Valencia, X-pro II, Sierra, Willow, Lo-fi, Inkwell, Hefe, dan
Nashville. Pengguna dapat menggunakan filter-filter tersebut sesuai
dengan selera. Selain itu, dalam edit foto Instagram terdapat pengaturan
cahaya kontras. Pengguna dapat mengatur cahaya pada gambar sesuai
dengan yang diinginkan.
d. Notifikasi
Menu ini akan menampilkan pemberitahuan yang berkaitan dengan akun
pengguna. Ada dua jenis notifikasi yaitu notifikasi untuk akun pribadi
pengguna. Seperti orang yang meminta pertemanan, orang yang
menerima permintaan pertemanan. Bisa juga orang yang menyukai atau
yang komenar di foto pengguna dan juga orang yang menyebut
pengguna ( mention ) akun pengguna di status orang lain. Jenis
notifikasi yang kedua adalah notifikasi yang menampilkan aktivitas dari
following pengguna atau orang-orang yang pengguna ikuti. Jadi,
pengguna dapat mengetahui orang yang pengguna ikuti menyukai foto
siapa, komentar di foto siapa dan sedang berteman dengan siapa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
e. Profil.
Menu profil di gunakan untuk melihat akun pribadi pengguna. Di menu
ini pengguna dapat mengedit profilnya. Pengguna juga dapat melihat
foto-foto yang sudah diunggah dan juga foto-foto yang di-tag ke
pengguna.
Untuk mendorong pengguna agar membuat dan membagikan konten lebih
banyak pada platform, Instagram telah mengumumkan Instagram Stories pada
awal agustus 2016, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mengirim foto
dan video yang menghilang setelah 24 jam. Konten yang dibagikan ke stories juga
tidak akan muncul pada profil grid pengguna atau dalam Instagram feed. Diadopsi
dari fitur snapchat stories, kini Instagram stories telah merebut pengguna
snapchat stories.32
Instagram Stories muncul pada bar bagian atas feed beranda, dan semua
akun Instagram dapat membagikan stories mulai dari teman-teman pengguna
sampai akun popular. Untuk melihat story seseorang, pengguna cukup klik pada
foto profil yang ingin pengguna lihat. Story mereka akan muncul secara fullscreen, dan kemudian akan muncul semua konten yang diposting pengguna lain
dalam 24 jam terakhir. Konten yang di-klik mulai dari urutan yang terbaru ke
terlama. Setelah pengguna melihat sebuah story, pengguna dapat tap untuk
kembali dan maju atau menggeser untuk melompat ke story orang lain. Tidak
seperti postingan biasa, tidak ada like atau public comment, pengguna hanya bisa
mendapat komentar secara pribadi. Seperti halnya snapchat stories, pengguna
32
Nariswari. Pengguna Aktif Instagram Stories Capai 150 Juta. Dikutip pada tanggal 17 Februari
2017 dari https://www.tabloidpulsa.co.id/news/28420-pengguna-aktif-Instagram-stories-capai150-juta Opcit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
dapat melihat siapa saja yang telah menyaksikan konten yang dibuatnya.33
Instagram stories lebih privasi, karena pengguna dapat mengatur siapa saja yang
tidak boleh melihat postingannya.
Instagram
stories
memungkinkan
penggunanya
berkreasi
dalam
membagikan suatu cerita. Sampai saat ini, Instagram stories terus melakukan
perkembangan mengenai fitur-fiturnya. Di dalam Instagram stories, pengguna
dapat memposting foto maupun video dengan caption, karena terdapat fitur tulisan
pada Instagram stories. Pengguna juga dapat berkreasi mengenai postingannya
karena di Instagram stories terdapat brush tool yang memungkinkan penggunanya
menggambar apa saja. Berbagai macam stiker terbaru kini bisa menghiasi
postingan pengguna Instagram stories. Instagram menyiapkan stiker dengan tema
sesuai dengan momen tertentu.
Selain itu, Instagram stories juga memiliki fitur Instagram live, dalam
menu ini, pengguna Instagram dapat melakukan siaran secara langsung (live)
yang dapat dilihat oleh para pengikutnya. Instagram live adalah fitur yang sangat
baru di Instagram stories. Tidak jauh berbeda dengan media sosial bigo live,
pengguna yang menggunakan fitur Instagram live dapat melihat siapa saja yang
bergabung di dalam siaran langsungnya tersebut. Fitur boomerang juga termasuk
fitur terbaru di Instagram stories. Dalam fitur ini, pengguna dapat merekam
gerakannya kemudian akan terlihat rekaman gerakan secara berulang-ulang.
33
Social Media Instagram Meluncurkan Instagram Stories. Dikutip pada tanggal 22 Februari 2017
dari https://digitalmarketer.id/news/updatean-terbaru-social-media-Instagram-meluncurkanInstagram-stories/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.2
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi (Interpersonal Communication) adalah
suatu
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
maupun nonverbal. Secara sederhana komunikasi antar pribadi merupakan proses
penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (Sender) dengan
penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
dikatakan terjadi secara langsung (primer) apabila pihak-pihak yang terlibat
komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan
komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media
tertentu.34
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu action oriented, ialah suatu
tindakan yang beorientasi pada tujuan tertentu. Tujuan komunikasi interpersonal
itu bermacam-macam, diantaranya: 35
1) Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan cara menyapa,
tersenyum, melambaikan tangan, menanyakan kabar kesehatan partner
komunikasinya,
dan
sebagainya.
Pada
prinsipnya
komunikasi
interpersonal hanya dimaksudkan untuk menunjukkan adanya perhatian
kepada orang lain, dan untuk menghindari kesan dari orang lain sebagai
pribadi yang tertutup.
2) Menemukan diri sendiri
34
35
Suranto Aw. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2011 Hal : 5
Ibid Hal 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Seseorang melakukan komunikasi interpersonal karena ingin mengetahui
dan mengetahui karakteristik diri pribadi berdasarkan informasi dari
orang lain. Bila seseorang terlibat komunikasi interpersonal dengan orang
lain, maka terjadi proses belajar tentang diri maupun orang lain.
3) Menemukan dunia luar
Dengan
komunikasi
antar
pribadi
diperoleh
kesempatan
untuk
mendapatkan informasi dari orang lain, termasuk informasi penting dan
actual.
4) Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
Manusia adalah makhluk sosial, salah satu kebutuhan yang paling besar
adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.
Oleh karena itu, setiap orang telah menggunakan banyak waktu untuk
komunikasi interpersonal yang diabdikan untuk membangun dan
memelihara hubungan sosial dengan orang lain.
5) Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Komunikasi interpersonal ialah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik secara langsung maupun tidak langsung
(dengan menggunakan media). Dalam prinsip komunikasi, ketika pihak
komunikan menerima pesan atau informasi, berarti komunikan telah
mendapat pengaruh dari proses komunikasi. Sebab pada dasarnya,
komunikasi adalah sebuah fenomena. Setiap fenomena akan memberi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
makna pada situasi kehidupan manusia, termasuk memberi makna
tertentu terhadap kemungkinan terjadinya perubahan sikap.
6) Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
Komunikasi interpersonal dapat memberikan keseimbangan yang penting
dalam pikiran yang memerlukan suasana rileks, ringan, dan menghibur
dari semua keseriusan dalam kegiatan sehari-hari.
7) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
Komunikasi interpersonal dapat menghilangkan kerugian akibat salah
komunikasi dan salah interpretasi yang terjadi antara sumber dan
penerima pesan. Karena dengan pendekatan interpersonal dapat
dilakukan pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang
rawan menimbulkan kesalahan interpretasi.
8) Memberikan bantuan (konseling)
Komunikasi interpersonal dapat dipakai sebagai pemberian bantuan
(konseling) bagi orang lain yang memerlukan. Tanpa disadari setiap
orang ternyata sering bertindak sebagai konselor maupun konseli dalam
interaksi personal sehari-hari.
Pola hubungan antar pribadi ditunjukkan oleh adanya sikap keterbukaan di
antara sumber dan penerima pesan. Hubungan interpersonal juga ditandai oleh
pemahaman sifat-sifat pribadi di antara kedua belah pihak. Masing-masing saling
terbuka sehingga dapat menerima perbedaan sifat pribadi tersebut.36
36
Ibid Hal 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Sikap terbuka adalah sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang
keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya. Keterbukaan dalam komunikasi
akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurangan. Keakraban hubungan
interpersonal ditandai dengan adanya sikap terbuka, saling percaya, sehingga
seseorang dapat secara total mengungkapkan segala sesuatu tanpa resiko.37
Keterbukaan ialah kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang
biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri informasi ini tidak
bertentangan dengan asas kepatuhan.
2.2.1 Hubungan Interpersonal
Manusia hidup sebagai makhluk individu, sekaligus makhluk sosial.
Sebagai makhluk individu, artinya setiap manusia memiliki keunikan yang
membedakan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, artinya bahwa secara
kodrat sejak dilahirkan manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan
pertolongan orang lain dilingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial tidak
dapat hidup secara individu, melainkan selalu berkeinginan untuk
tinggal
bersama sekaligus menjalin hubungan dengan individu-individu lainnya dan
saling memerlukan satu sama lain.
Karakteristik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk
membangun sebuah relasi dengan orang lain, sehingga akan terjalin sebuah ikatan
perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi
37
Ibid Hal 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dalam
semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati
pada kedua belah pihak.
2.2.2 Pengungkapan Diri (Self-Disclosure)
Self disclosure adalah komunikasi yang menyatakan pengakuan diri
sendiri, karena self disclosure adalah jenis komunikasi yang tidak hanya
menyertakan pernyataan tetapi juga terdapat maksud dari bahasa non-verbal,
seperti halnya kita membuka rahasia kepada teman dekat kita dan melakukan
pengakuan kepada publik pada acara talkshow di televisi.38
Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi
perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang sesuai dan terdapat
dalam diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk
berinteraksi. Jika orang yang berinteraksi dengan kita menyenangkan dan
membuat kita merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka
kemungkinan bagi kita untuk membuka diri amatlah besar. Sebaliknya pada
beberapa orang tertentu kita dapat menutup diri karena merasa kurang percaya.
Pengungkapan diri adalah proses menghadirkan diri dalam kegiatan berupa
berbagai topik seperti informasi yang akrab, informasi pelaku, sikap, membagi
perasaan, keinginan, motivasi, dan ide.
38
Joseph A. Devito. The Communication Handbook: a dictionary. Universitas Michigan: Hapher
dan Row, Publisher, Incoporated, 1986.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Proses self-disclosure seperti yang dijelaskan oleh Sidney M Jourard
(seorang psikiater yang banyak melakukan penelitian terhadap self-disclosure),
berpendapat bahwa hanya dengan self disclosure maka kita dapat menjadi tahu
tentang diri kita yang sesungguhnya. Jika kita tidak terbuka dan bersifat
transparan terhadap orang lain, maka kita tidak akan terbuka dan transparan
terhadap diri sendiri.39
Seseorang dapat mengetahui jenis informasi mengenai diri orang lain
(keluasan), atau seseorang mungkin bisa mendapat informasi detail dan mendalam
mengenai satu atau dua aspek dari diri orang itu (kedalaman). Ketika hubungan di
antara
dua
individu
berkembang,
maka
masing-masing
individu
akan
mendapatkan lebih banyak informasi yang akan semakin menambah keluasan dan
kedalaman mereka satu sama lainnya.40 Topik pengungkapan diri individu tidak
hanya yang bersifat pribadi atau rahasia saja, tetapi juga melibatkan hal-hal
umum, seperti kesukaan atau hobi, sikap terhadap pekerjaan, dan sebagainya.
Menurut Altman & Tailor (1973) ada dua dimensi dari self disclosure41:
1. Keluasan
Merupakan informasi yang disampaikan kepada pihak lain di mana
informasi yang disampaikan tersebut menyangkut hal-hal secara umum
dari individu yang mengungkapkan diri. Meliputi informasi diri, cita-cita
dan minatnya, berbagai isu yang berkembang disekitarnya.
39
Sidney M Jourard, Self Disclosurea: An Experimental Analysis of The Transparent (United
States, Wiley Interscience, 1971) Hal:211
40
Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal
Relationship, Rinehart dan Winston, 1973.
41
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2. Kedalaman
Merupakan penyampaian informasi kepada pihak lain di mana tingkat
kerahasiaannya berbeda. Semakin dalam hubungan berarti semakin dalam
pula informasi yang disampaikan. Meliputi kekurangan yang dimiliki
individu, sifat/karakter diri, keadaan emosional.
Dalam istilah di Indonesia, self-disclosure juga disebut sebagai membuka
diri atau penyingkapan diri. Penyingkapan diri adalah membeberkan informasi
tentang diri sendiri. Banyak hal yang dapat diungkapkan tentang diri kita melalui
ekspresi wajah, sikap tubuh, pakaian, nada suara, dan melalui isyarat-isyarat non
verbal lainnya yang tidak terhitung jumlahnya, meskipun banyak di antara
perilaku tersebut tidak disengaja, namun penyingkapan diri yang sesungguhnya
adalah perilaku yang disengaja.
Self disclosure seringkali merupakan suatu usaha untuk memasukkan
otentisitas ke dalam hubungan sosial. Ada saatnya hubungan self disclosure lebih
merupakan usaha untuk menekankan bagaimana kita memainkan peranan kita
daripada bagaimana orang lain mengharapkan kita memainkan peranan tersebut.
Menggambarkan beberapa peranan self disclosure yang tepat, yaitu42:
1. Merupakan fungsi dari suatu hubungan sedang berlangsung.
2. Dilakukan oleh kedua belah pihak.
3. Disesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung.
4. Berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini pada dan antara orang-orang yang
terlibat.
42
Irwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration: The Devlopment of Interpersonal
Relantionship, Rinehart & Winston, 1973. OpCit. Hal 76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
5. Ada peningkatan dalam penyingkapan, sedikit demi sedikit.
Ada orang yang terlalu membuka diri disebut sebagai over disclosure,
yakni menginformasikan segala hal tentang dirinya kepada siapapun. Terdapat
juga orang yang terlalu menutup diri atau under disclosure, yaitu jarang sekali
membicarakan tentang dirinya kepada orang lain. Pada umumnya orang lebih
banyak berada diantara kedua ekstrim tersebut, mereka memilih topik-topik mana
yang diungkapkan dan kepada siapa mereka mengungkapkannya. Bagian awal
dari penelitian ini dilakukan bahwa melalui self disclosure seorang individu akan
lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan
baru, lebih cenderung menghindari sikap defensive, dan lebih cermat memandang
dirinya dan orang lain.
Adapun kegunaan atau manfaat dari self-disclosure menurut Ronald B
Adler dan Neil Towne, adalah43 :
1. Self – Clarification : yaitu individu dapat memperjelas keyakinan,
pendapat,
pemikiran,
sikap,
dan
perasaan-perasaan
dengan
memperbincangkan dengan orang lain. Membicarakan persoalan ini dapat
dilakukan pada terapi psikologis, tetapi bisa juga pada situasi biasa
misalkan dengan teman yang baik.
2. Self – Validation : yaitu bila kita mengungkapkan suatu informasi dengan
harapan persetujuan pendengar, berarti kita mencari “validitas” atau
pengakuan dari perilaku, yaitu konfirmasi tentang keyakinan yang kita
pegang. Pada level yang lebih dalam, self-validating disclosure ini
43
Ronald B Adler dan Neil Towne “Looking out/Looking In Interpersonal Communication.” 5th.
Edition : New York.Inc. 1987. Hal:133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
bermaksud mencari konfirmasi tentang hal penting dari penilaian kita
tentang diri sendiri (self concept).
3. Reciprocity.
Suatu
Lasakouw,1958).
kesimpulan
Menyatakan
dari
bahwa
penilaian
perilaku
(Journal
self
dan
disclosure
menimbulkan perilaku yang sama dari orang lain. Oleh karena itu, jika
seseorang mengungkapkan tentang dirinya, maka ia akan mengharapkan
orang lain melakukan hal yang sama terhadap dirinya.
4. Impression Formation. Pada beberapa situasi, kita melakukan self
disclosure diperhitungkan sedemikian rupa untuk membentuk kesan
tertentu agar tampak baik, sehingga terkadang individu sengaja memilih
informasi yang akan diungkapkan, terlepas dari informasi tersebut benar
atau tidak.
5. Manipulating.
Dalam
beberapa
kasus
perilaku
self
disclosure
diperhitungkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Namun, tentu saja bila motivasi yang tersembunyi itu diketahui oleh
komunikan hasilnya tidak tercapai seperti yang diharapkan.
Menurut Miller dan Steinberg, self-disclosure memiliki kegunaan yang
sangat penting, yaitu44:
1. Katarsis, yaitu memberikan kelegaan hati.
2. Memperjelas situasi yang memusingkan dan membingungkan.
3. Meningkatkan hubungan.
44
Gerald R Miller and Mark Steinberg, Between People “A New Analysis of Interpersonal
Communication.” Chocago: Science Research Associates Inc. 1975. Hal:97.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Untuk melepaskan perasaan bersalah Disamping adanya keuntungan
dengan melakukan self disclosure terhadap seseorang, terdapat pula kerugian yang
dapat diperoleh seseorang dengan melakukan self disclosure. Kerugiankerugiannya antara lain45:
1. Penolakan pribadi dan sosial
Bila seseorang melakukan pengungkapan diri biasanya melakukannya
pada orang yang dipercaya. Manusia melakukan pengungkapan diri
agar komunikannya besikap mendukung pengungkapan dirinya,
namun ternyata menolak.
2. Kerugian material.
Jika seseorang melakukan pengungkapan diri kemudian dapat dijauhi
orang lain, itu akan menyebabkan seseorang mengalami kerugian
material.
3. Kesulitan Intrapribadi.
Bila reaksi orang lain tidak seperti yang diduga, maka kesulitan
intrapribadi dapat terjadi. Tak seorangpun senang ditolak, dan mereka
yang egonya rapuh perlu memikirkan kerusakan yang dapat
disebabkan oleh penolakan tersebut.
A. Tingkatan Self-Disclosure
Proses hubungan interpersonal dibagi menjadi tingkatan yang berbeda
dalam self-disclosure. Menurut Powell tingkatan-tingkatan tersebut adalah46:
45
Devito, J.A. 1997. Komunikasi Antar Manusia :Kuliah Dasar, Edisi Kelima, Terjemahan
Maulana, Jakarta: Karisma Publishing Group hal-69
46
Tri Dayakisni dan Hudaniah, Psikologi Sosial Cet.5 (Malang: UMM Press, 2009) Hal: 82-83.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
1. Basa-basi
Merupakan taraf self disclosure yang paling lemah atau dangkal.
Walaupun terdapat keterbukaan diantara individu, tetapi tidak terjadi
hubungan antarpribadi. Masing-masing individu berkomunikasi basa-basi
sekedar kesopanan.
2. Membicarakan orang lain
Dalam taraf ini yang diungkapkan dalam komunikasi hanyalah tentang
orang lain atau hal-hal yang di luar dirinya. Walaupun pada tingkat ini isi
komunikasi lebih mendalam, tetapi pada tingkat ini individu tidak
mengungkapkan diri.
3. Menyatakan gagasan atau pendapat
Taraf ini sudah mulai terjalin hubungan yang erat. Individu mulai
mengungkapkan dirinya kepada individu lain. Individu mulai menyatakan
pendapatnya terhadap orang lain.
4. Pengungkapan isi hati yang disertai perasaan dan emosi
Di tingkat ini, setiap individu dapat memiliki gagasan atau pendapat yang
sama tetapi perasaan atau emosi yang menyertai gagasan atau pendapat
setiap individu dapat berbeda-beda. Setiap hubungan yang menginginkan
pertemuan antarindividu yang sungguh-sungguh, haruslah didasarkan atas
hubungan yang jujur, terbuka, dan menyarankan perasaan-perasaan yang
mendalam.
5. Hubungan puncak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Self disclosure telah dilakukan secara mendalam, individu akan mencapai
hubungan puncak, di mana yang menjalin hubungan antarindividu dapat
menghayati perasaan yang dialami individu lainnya. Segala persahabatan
yang mendalam dan sejati haruslah berdasarkan pada pengungkapan diri
dan kejujuran yang mutlak.
B. Faktor-faktor Self-Disclosure
Menurut Mesch & Beker, faktor yang mempengaruhi self- disclosure
yaitu47:
1. Perbedaan Gender
Gender merupakan variabel penting yang berkaitan dengan pengungkapan
diri. Diantara orang dewasa, beberapa penelitian menunjukkan tingkat
pengungkapan diri yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.
Dalam konteks self-disclosure pada remaja menunjukan bukti pengaruh
perbedaan gender, baik secara kuantitas dan kualitas. Dalam studi yang
membandingkan
pengungkapan
diri
secara
langsung
(FTF)
dan
komunikasi online, remaja perempuan dilaporkan cenderung memiliki
skor pengungkapan diri lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penjelasan
untuk perbedaan gender dalam pengungkapan diri, dihubungkan dengan
variasi dalam sosialisasi gender. Dimana laki-laki secara tradisional
diajarkan untuk menahan diri dalam berbagi perasaan mereka, sedangkan
perempuan diharapkan untuk menjadi lebih ekspresif dan terbuka dalam
47
Debra Anne Jonson. Self-disclosure Pattern of Early Adolescents. California: Fresno. 1978
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
berkomunikasi. Perempuan lebih mudah dalam membentuk rasa percaya
ketika melakukan komunikasi online dibandingkan laki-laki, dan untuk
alasan ini, pengungkapan diri pada perempuan lebih tinggi.48
2.
Usia
Usia seseorang merupakan salah satu indikator atas perilakunya, selama
masa remaja, keterlibatan secara sosial mengalami peningkatan, disertai
dengan
kecenderungan
untuk
mengungkapkan
informasi
pribadi.
Penelitian menunjukan, bahwa selama masa remaja, seorang remaja
membangun kemampuan untuk membina kedekatan berdasarkan tingkat
keterbukaan, kejujuran, dan pengungkapan diri. Remaja memiliki
kecenderungan melakukan self-disclosure kepada teman sebaya, daripada
kepada orang tua mereka, hal tersebut memainkan peran penting dalam
pembangunan hubungan, memberikan kaum muda sumber daya sosial
yang membantu mereka menangani isu-isu yang menjadi perhatian mereka
pada setiap titik dalam kehidupan mereka.
3.
Efek Diadik
Dalam proses self disclosure nampaknya individu-individu yang terlibat
memiliki kecenderungan mengikuti norma resiprok (timbal balik). Bila
seseorang menceritakan sesuatu yang bersifat pribadi, maka akan
cenderung
48
memberikan
reaksi
yang
sepadan.
Ibid Hal 97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada
umumnya
34
mengharapkan orang lain memperlakukan sama seperti memperlakukan
mereka.49
4.
Ukuran Khalayak
Self disclosure lebih besar kemungkinannya terjadi dalam komunikasi
dengan khalayak kecil, misalnya dalam komunikasi antarpribadi atau
komunikasi kelompok kecil. Jika khalayak komunikasi itu besar
jumlahnya maka kita akan sulit mengontrol dan menerima umpan balik
dari lawan komunikasi kita. Apabila khalayaknya kecil saja maka kita bisa
mengontrol situasi komunikasi dan bisa melihat umpan balik itu.
5.
Topik Bahasan
Pada awalnya orang akan selalu berbicara hal-hal yang umum saja. Makin
akrab maka akan makin mendalam topik pembicaraan kita. Tidak mungkin
kita berbicara soal-soal yang sangat pribadi, pada orang yang baru kita
kenal atau orang yang tidak akrab. Kita akan lebih memilih topik
percakapan yang umum, seperti soal cuaca, politik secara umum, kondisi
keuangan negara atau kondisi sosial.
6.
Valensi
Ini terkait dengan sifat positif atau negatif self disclosure. Pada umumnya,
manusia cenderung lebih menyukai valensi positif atau self disclosure
positif dibandingkan dengan self disclosure negatif.
7.
Kepribadian
Orang-orang yang pandai bergaul (sociable) dan ekstrovert melakukan self
49
Devito, J.A. 1997. Komunikasi Antar Manusia :Kuliah Dasar, Edisi Kelima, Terjemahan
Maulana, OP.Cit hal-66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
disclosure lebih banyak daripada mereka yang kurang pandai bergaul dan
lebih introvert. Perasaan gelisah juga mempengaruhi derajat self
disclosure. Rasa gelisah adakalanya meningkatkan self disclosure kita dan
kali lain mengulanginya sampai batas minimum. Individu yang kurang
berani bicara pada umumnya juga kurang mengungkapkan diri ketimbang
mereka yang merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi.
8.
Mitra dalam Hubungan
Dengan mengingat tingkat keakraban sebagai penentu kedalaman self
disclosure maka lawan komunikasi atau mitra dalam hubungan akan
menentukan self disclosure itu. Kita melakukan self disclosure kepada
mereka yang kita anggap sebagai orang yang dekat misalnya teman dekat
atau sesama anggota keluarga. Di samping itu, kita juga akan memandang
bagaimana respon mereka. Apabila kita pandang mereka itu orang yang
hangat dan penuh perhatian maka kita akan melakukan self disclosure,
apabila sebaliknya yang terjadi maka kita akan lebih memilih untuk
menutup diri. Self-disclosure merupakan kegiatan memberikan informasi
tentang perasaan dan pikiran kepada orang lain yang disampaikan secara
verbal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
C. Fungsi Self-Disclosure
Selain untuk meningkatkan komunikasi, self disclosure memiliki beberapa
fungsi lainnya. Menurut Derlega dan Grzelak ada lima fungsi self
disclosure, yaitu50:
1. Ekspresi (expression)
Dalam
kehidupan
ini
kadang-kadang
manusia
mengalami
suatu
kekecewaan atau kekesalan, baik itu yang menyangkut pekerjaan ataupun
yang lainnya. Untuk membuang semua kekesalan ini biasanya akan
merasa senang bila bercerita pada seorang teman yang sudah dipercaya.
Dengan pengungkapan diri semacam ini manusia mendapat kesempatan
untuk mengekspresikan perasaan kita.
2. Penjernihan diri (self-clarification)
Dengan saling berbagi rasa serta menceritakan perasaan dan masalah yang
sedang dihadapi kepada orang lain, manusia berharap agar dapat
memperoleh penjelasan dan pemahaman orang lain akan masalah yang
dihadapi sehingga pikiran akan menjadi lebih jernih dan dapat melihat
duduk persoalannya dengan lebih baik.
3. Keabsahan sosial (social validation)
Setelah selesai membicarakan masalah yang sedang dihadapi, biasanya
pendengar akan memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut
sehingga dengan demikian, akan mendapatkan suatu informasi yang
50
David O. Sears, Jonathan L. Freedman, & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial Jilid Pertama Edisi
Kelima. Terjemahan Michael Adryanto & Saviti Soekrisno, S.H, (Jakarta: Erlangga, 1994), 254.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
bermanfaat tentang kebenaran akan pandangan kita. Kita dapat
memperoleh dukungan atau sebaliknya.
4. Kendali sosial (sosial control)
Seseorang dapat mengemukakan atau menyembunyikan informasi tentang
keadaan dirinya yang dimaksudkan untuk mengadakan kontrol sosial,
misalnya orang akan mengatakan sesuatu yang dapat menimbulkan kesan
baik tentang dirinya.
5. Perkembangan hubungan (relationship development)
Saling berbagi rasa dan informasi tentang diri kita kepada orang lain serta
saling mempercayai merupakan saran yang paling penting dalam usaha
merintis suatu hubungan sehingga akan semakin meningkatkan derajat
keakraban.51
Joseph Luft dan Harrington Ingham menciptakan sebuah diagram
tentang proses pengungkapan diri sebagai alat mengembangkan pengetahuan diri.
Diagram tersebut dikenal dengan sebutan Johari Window. Sebutan window
merujuk pada empat bidang yang diasosiasikan sebagai jendela atau wilayah diri
yang ada pada tiap-tiap individu.52
51
52
Ibid
Yayu sriwartini dan Dwi Kartikawati, Komunikasi Antar Pribadi, : Mitra Sejati, 2009
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
1
2
Open Area
Blind Area
3
4
Hidden Area
Unknown Area
Tabel 2.1 Jendela Johari Window
a. Wilayah Terbuka (Open Area)
Open Area berisikan semua informasi, sikap, perilaku, perasaan, keinginan,
motivasi, gagasan, dan sebagainya yang diketahui oleh diri sendiri dan
orang lain. Wilayah terbuka masing-masing orang akan berbeda-beda
besarnya bergantung pada siapa orang ini berkomunikasi. Ada orang yang
membuat seseorang nyaman, sehingga terhadap mereka kita membuka diri
selebarnya. Menurut Luft, semakin kecil kuadran pertama, semakin buruk
komunikasi. Hal ini karena disebabkan komunikasi bergantung pada sejauh
mana seseorang membuka diri kepada orang lain dan kepada diri orang itu
sendiri. Jika kita tidak membiarkan orang lain mengenal kita, maka
komunikasi menjadi sangat sukar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
b. Wilayah Buta (Blind Area)
Blind area berisikan informasi tentang diri seseorang yang diketahui orang
lain tetapi orang itu sendiri tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, menurut
Weaver II bahwa seseorang perlu menggali informasi dari orang lain tentang
sifat-sifat diri yang tidak diketahui oleh orang tersebut. Karena semakin
sering seseorang memahami dirinya sendiri, maka semakin bisa orang
tersebut mengontrol kesan terhadap orang lain.
c. Wilayah Tersembunyi (Hidden Area)
Hidden area berisikan informasi seseorang yang hanya orang itu sendiri
yang mengetahuinya tanpa orang lain ketahui. Wilayah ini meliputi segala
bentuk perilaku, perasaan, serta motivasi yang kita tutup-tutupi. Setiap
orang memang berhak untuk memiliki sebuah rahasia, terutama tentang
sesuatu yang dianggap akan berdampak negatif bagi diri dan kehidupannya
bila rahasia tersebut diceritakan kepada orang lain.
d. Wilayah Gelap (Unknown Area)
Unknown area adalah wilayah yang orang itu sendiri tidak ketahui dan
orang lainpun tidak mengetahuinya. Misalnya tentang potensi, dengan
melakukan komunikasi antar pribadi, luas wilayah ini akan terkurangi.
Keempat wilayah dalam Johari Window tersebut saling bergantung satu
sama lain. Perubahan ukuran satu wilayah tertentu akan mempengaruhi yang
lainnya. Weaver II (1993) mencontohkan jika melalui komunikasi dengan orang
lain kita menemukan sesuatu tentang seseorang yang sebelumnya tidak diketahui,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
maka hal ini akan memperlebar wilayah terbuka dan mengurangi ukuran wilayah
buta. Penemuan tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi hubungan
selanjutnya.53
2.2.3
Penetrasi Sosial
Teori penetrasi sosial berupaya mengidentifikasi proses peningkatan
keterbukaan dan keintiman seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang
lain.54 Teori penetrasi sosial berperan penting dalam memusatkan perhatian kita
pada perkembangan hubungan. Gagasan yang menyatakan bahwa interaksi
bergerak meningkat mulai dari tahap umum hingga tahap pribadi dalam suatu
garis lurus (liner fashion) saat ini sudah menjadi terlalu sederhana.
Penetrasi sosial merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan dimana
individu- individu bergerak dari komunikasi superficial ataupun komunikasi yang
tidak akrab menjadi komunikasi yang lebih intim. Penetrasi sosial memiliki
tahapan proses penetrasi sosial. Orientasi membuka sedikit demi sedikit, Menuju
pertukaran penjajakan afektif: Munculnya diri, Pertukaran penjajakan afektif:
Komitmen dan Kenyamanan dan Pertukaran Stabil.55
Sikap seseorang untuk terbuka atau tertutup merupakan suatu siklus dan
siklus keterbukaan dan ketertutupan suatu pasangan memiliki pola perubahan
regular, atau perubahan yang dapat diperkirakan. Pada hubungan yang sydag
53
Ibid Hal 73
lrwin Altman dan Dalmas Taylor, Social Penetration:The Devlopment of Interpersonal
Relationship, Rinehart & Wintson, 1973 OpCit 87
55
Disa Nurdania. Path dan Pengungkapan Diri. Op CIt hal 4
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
sangat berkembang, siklus berlangsung dalam periode waktu yang lebih panjang
daripada hubungan tahap awal (kurang berkembang).56
2.3 Fenomenologi
Kata fenomenologi berasal dari kata phenomenom, yang berarti
kemunculan suatu objek, peristiwa atau kondisi dalam persepsi seorang individu.
Fenomenologi (phenomenology) menggunakan pengalaman langsung sebagai cara
untuk memahami dunia. Fenomenologi menjadikan pengalaman sebenarnya
sebagai data utama dalam memahami realitas.57
Setiap orang mempunyai sudut pandang tersendiri terhadap sesuatu.
Pandangan tersebut bersifat subyektif. Peneliti fenomenologis meneliti reaksi
subjektif dari masyarakat terhadap suatu subjek atau fenomena. Peneliti tidak
membuat kesimpulan yang benar atau salah, tetapi berupaya memahami apa yang
dipikirkan oleh masyarakat terhadap suatu objek atau fenomena.
Fenomenologi merupakan studi tentang bagaimana peneliti memahami
pengalaman orang lain, bagaimana mempelajari struktur pengalaman yang sadar
dari orang lain, baik individu maupun kelompok dalam masyarakat. Fokus
fenomenologi terletak pada bagaimana peneliti memberikan makna terhadap
pengalaman.
Menurut James A. Anderson, teori-teori dalam tradisi fenomenologis
berasumsi bahwa orang-orang secara aktif menginterpretasi pengalaman-
56
Morissan, Teori Komunikasi. Komunikator, Pesan, Percakapan, dan hubungan (Interpersonal).
Ghalia Indonesia. 2013. Hal:188
57
Ibid Hal: 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
pengalamannya dan coba memahami dunia dengan pengalaman pribadinya.
Tradisi ini memperhatikan pada pengalaman sadar seseorang.58
Perkembangan fenomenologi adalah studi yang mempelajari fenomena,
seperti penampakan, segala yang muncul dalam pengalaman seseorang, cara
seseorang mengalami sesuatu, serta makna yang seseorang miliki dalam
pengalamannya.
Pada dasarnya fenomenologi mempelajari struktur-struktur tipe-tipe
kesadaran, yang terentang dari persepsi, gagasan, memori, imajinasi, emosi,
hasrat, kemauan, sampai tindakan, baik itu tindakan sosial maupun dalam bentuk
bahasa. Struktur bentuk kesadaran inilah yang oleh Edmund Husserl (1859-1938)
dinamakan “kesengajaan”, banyak dipengaruhi oleh Franz Brentano (1889). Franz
Brentano juga berpendapat bahwa subjek dan objek menjadi satu secara dialektis.
Manusia menampakkan dirinya sebagai hal yang transcendental, sintesis dari
objek dan subjek. Sehingga manusia menjadi satu dengan alamnya.59
Berikut adalah bentuk-bentuk laporan yang dapat dibangun melalui
pendekatan fenomenologi60:
1. Kesadaran temporal
2. Ruang kesadaran
3. Perhatian (misalnya kegiatan memfokuskan sesuatu dari hal kecil atau
umum yang ada disekelilingnya)
58
W.Littkejohn dan Karen A.Foss, Teori Komunikasi, Terj. Mohammad Yusuf Hamdan, Salemba
Humanika, Jakarta, 2009, hal 57
59
Ali Mgwan, Pengantar Filsafat-Dari Makna Klasik Hingga Postmodernisme. Ar-Ruz Media,
Yogyakarta. 2009. Hal:368
60
Engkus Kuswanto, Metodologi Penelitian Komunikasi. Widya Padjajaran, Bandung. 2009 Hal
22-23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
4. Kesadaran dari seseorang
5. Pengalaman sadar seseorang
6. “diri” dalam peranan yang berbeda-beda (ketika berfikir atau bertindak)
7. Kesadaran akan gerakan dan kehadiran orang lain
8. Tujuan dan kesengajaan dari tindakan
9. Kesadaran akan orang lain (dalam bentuk empati, intersubjektif, dan
kolektifitas)
10. Aktivitas berbahasa (memahami makna orang lain dalam komunikasi)
11. Interaksi sosial dan aktivitas sehari-hari dalam lingkungan budaya
tertentu.
Menurut Moleong (1999) menjelaskan bahwa : Fenomenologi tidak
berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang
diteliti oleh mereka. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam
merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti.
Mereka berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang
ditelitinya sedemikian rupa. Sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu
pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari.61
Yang ditekankan oleh kaum fenomenologis ialah aspek subjektif dari
perilaku budaya. Mereka berusaha masuk ke dalam dunia subyek yang ditelitinya
sedemikian rupa sehingga peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
61
Ibid Hal 127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Subyek penelitian dipercaya mengembangkan kemampuan untuk
menafsirkan pengalamannya melalui interaksi. Peneliti fenomenologis tidak
menggarap data secara mentah. Peneliti cukup arif dengan cara memberikan
“tekanan” pada subyek untuk memaknai tindak budayanya, tanpa mengabaikan
realitas. Fenomenologi pada dasarnya berpandangan bahwa apa yang tampak
dipermukaan, termasuk pola perilaku manusia sehari-hari hanyalah sesuatu
fenomena dari apa yang tersembunyi di “kepala” sang pelaku. Perilaku apapun
yang tampak ditingkat permukaan baru bisa dipahami atau dijelaskan manakala
bisa mengungkap atau membongkar apa yang tersembunyi dalam dunia kesadaran
atau dunia pengetahuan manusia. Karenanya, proses penghayatan menjadi sangat
diperlukan untuk bisa memahami berbagai fenomena sosial sehari-hari.62
Fenomenologi diartikan sebagai:
1. Pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenological
2. Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang
(Husserl). Istilah fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum
untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe
subjek yang ditemui.63
Alfred Schutz dikenal sebagai ahli fenomenologi yang paling menonjol
dan membawa fenomenologi ke dalam ilmu sosial. Bagi Schutz tugas
fenomenologi
adalah
menggabungkan antara
pengaturan ilmiah dengan
62
Burham Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2003.
Hal 9-10
63
Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT. Remaja RosdaKarya.
Bandung, 2005. Hal 14-15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
pengalaman sehari-hari, dan kegiatan dimana pengalaman dan pengetahuan itu
berasal. Dengan kata lain mendasar tindakan sosial, pada pengalaman, makna dan
kesadaran. Menurut Edmund Husserl (1859-1938) tokoh yang penting dalam
fenomenologi menegaskan bahwa hubungan antara persepsi dengan objeknya
tidak bersifat pasif. Alasan yang dia kemukakan bahwa watak kesadaran manusia
itu aktif setelah menerima kehadiran obyek masuk dalam kesadarannya.64
Dari pandangan Husserl itu, Schutz mengembangkan bahwa para anggota
masyarakat yang hidup di dalam realitas sosial secara terus menerus membentuk
dunia kehidupan mereka sehari-hari. Mereka ikut turut serta memberi warna
didalam kehidupan sosial sebagai realitas intersubjektif. Untuk dapat mengetahui
hakikat dibalik suatu objek itu dari pandangan-pandangan lain dan mencermati
gejala-gejalanya, maka objek itu dapat berbicara sendiri tentang hakikatnya. Dan
peneliti memahami hal tersebut dari intuisi.
Pada intinya, dalam pemikiran Schutz adalah bagaimana memahami
tindakan sosial melalui penafsiran, dan menggunakan proses tersebut untuk
memperjelas atau memeriksa makna yang sesungguhnya, agar dapat memberikan
konsep kepekaan yang implicit. Menurut Schutz fenomenologi adalah studi
tentang pengetahuan yang datang dari kesadaran atau cara kita memahami sebuah
objek atau peristiwa tersebut. Sebuah fenomena adalah penampilan sebuah objek,
peristiwa atau kondisi dalam persepsi seseorang, jadi persifat subjektif. Bagi
Schutz dan pemahaman kaum fenomenologis adalah merekontruksi dunia
kehidupan manusia sebenarnya dalam bentuk yang mereka sendiri alami. Realitas
64
Drs.Alex Sobur. Filsafat Komunikasi. Tradisi dan Metode Fenomenologi.Op.Cit Hal:49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
dunia tersebut bersifat intersubjektif dalam arti bahwa setiap anggota masyarakat
berbagai persepsi dasar mengenai dunia yang mereka internalisasikan melalui
sosialisasi dan memungkinkan mereka melakukan interaksi atau komunikasi.65
65
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya, PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2008. Hal 63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download