Prasasti-Prasasti Sekitar Masa Pemerintahan Raja Airlangga

advertisement
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Laporan Penelitian
Prasasti-Prasasti Sekitar Masa Pemerintahan Raja Airlangga : Suatu
Kajian Analitis
Ninie Sosanti Yulianto
Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=76636&lokasi=06
-----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak
Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor periode 2001-2005 memiliki dampak positif pada
perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya pada industri perbankan. Hal tersebut dapat dilihat
dari terjadinya pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil di periode tersebut yang dirasa cukup signifikan. Oleh
karena itu, perbankan yang merupakan sektor yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
menyalurkan KPM kepada masyarakat. Perbankan sebagai salah satu financial intermediary institution
memiliki peranan yang penting dalam menghubungkan antara pihak yang memiliki dana (unit surplus)
dengan pihak yang membutuhkan dana tersebut (unit defisit). Dalam menjalankan peran penting sebagai
financial intermediary institution tersebut, maka perbankan harus menjalankan fungsi sebagai penanggung
risiko, yang mana seharusnya risiko tersebut ditanggung oleh unit surplus. Untuk menjalankan fungsi yang
dimilikinya seperti yang telah disebutkan diatas, maka salah satu aspek penting yang sangat berkaitan
dengan perbankan adalah mengenai manajemen risiko. Dalam melakukan aktivitas usahanya, perbankan
dihadapkan pada berbagai risiko yang harus dikelolanya dengan baik, dan salah satunya adalah risiko
operasional (operational risk). Ada beberapa aspek yang mendasari pentingnya pengelolaan risiko
operasional dengan baik antara lain karena kemajuan aktivitas perbankan dan kegiatan usaha yang
menyebabkan semakin kompleksnya aktivitas operasional yang harus dihadapi perbankan, sarana dan
prasarana aktivitas perbankan yang semakin membutuhkan teknologi yang tinggi dan kompleks, persaingan
bisnis perbankan yang sangat tinggi baik ditingkat nasional maupun internasional, serta adanya
perkembangan yang pesat atas terjadinya tingkat kejahatan perbankan. Untuk mengendalikan risiko
operasional tersebut, maka sebuah bank haruslah melaksanakan manajemen risiko operasional dengan baik.
Manajemen risiko operasional itu sendiri meliputi berbagai tahapan, yaitu mengidentifikasi risiko, mengukur
risiko, melakukan mitigasi terhadap dampak kerugian dari sebuah peristiwa, mengelola risiko, melakukan
pengawasan atas pelaksanaan proses manajemen risiko operasional yang telah dilakukan serta melakukan
pelaporan atas hasil pelaksanaan manajemen risiko operasional. Untuk dapat memberikan gambaran
mengenai penerapan manajemen risiko operasional, maka dalam skripsi ini akan diambil contoh penerapan
manajemen risiko operasional yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam proses
transaksi pemberian KPM pada periode 2001-2005. Kemudian, hasil penerapan manajemen risiko
operasional tersebut akan dievaluasi dengan membandingkannya dengan teori-teori dan peraturan-peraturan
yang ada mengenai penerapan manajemen risiko operasional. Selanjutnya pembahasan mengenai
manajemen risiko operasional ini akan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan evaluasi dan hal-hal yang
sebaiknya dilakukan dalam menerapkan manajemen risiko operasional pada trfansaksi pemberian KPM di
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk masa yang akan datang.
Download