IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga mempunyai KTK yang tergolong tinggi, kejenuhan basa dan P-tersedia yang digolongkan sangat rendah. Basa-basa (Ca2+, Na+, Mg2+), N-total dan C-organik tergolong rendah, sedangkan K+ tergolong sedang. Selain itu, tekstur tanah podsolik Jasinga tergolong liat dengan kadar liat sebesar 77.89%. Tanah Podsolik Jasinga mempunyai, nilai pH termasuk masam dan mempunyai potensi keracunan Aluminium yaitu dengan kejenuhan Al sebesar 83.16%. Dengan karakteristik tersebut, Podsolik Jasinga dapat digolongkan pada tanah masam yang miskin unsur hara dan dapat menimbulkan keracunan Al pada tanaman. Tabel 4. Sifat Kimia Tanah Awal Podsolik Jasinga Sifat Kimia N- Total (%) P (ppm) K (me/100g) Na (me/100g) Ca (me/100g) Mg (me/100g) KTK (me/100g) KB (%) Al (me/100g) H (me/100g) Fe (ppm) Cu (ppm) Zn (ppm) Mn (ppm) C-Org (%) pH 1:1 pH 1:1 Tekstur Pasir Debu Liat Metode PPT (1993) Rendah Sangat Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Sangat Rendah N KCl N KCl 0,05 N HCl 0,05 N HCl 0,05 N HCl 0,05 N HCl Walkley & Black H2O KCl Hasil 0.16 4.7 0.26 0.35 1.47 0.63 24.76 10.95 13.38 0.52 19.76 0.46 1.28 14.72 1.83 4.5 3.7 Liat Pipet 13.15 8.96 77.89 Kjeldahl Bray 1 N NH4OAc N NH4OAc N NH4Oac N NH4Oac N NH4Oac Rendah Masam 16 4.1.2 Bobot Segar dan kering Daun Caisin Hasil analisis ragam (Lampiran 14 dan 15) menunjukkan bahwa perlakuan Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata terhadap bobot segar daun Caisin, sedangkan kapur berpengaruh nyata. Kombinasi antara kapur dan urea dan Neutralizer dan urea tidak berpengaruh nyata. Hasil uji Duncan pengaruh Kaptan terhadap bobot segar daun Caisin disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan pengaruh penambahan dosis Kaptan dari dosis K0 hingga dosis K2 nyata meningkatkan bobot segar daun Caisin. Peningkatan bobot segar pada percobaan Kaptan dosis K0 ke K1 dan K1 ke K2 sebesar 202% dan 54%. Meskipun tidak berpengaruh nyata secara rata-rata bobot daun caisin meningkat dengan meningkatnya dosis Neutralizer. Peningkatan dosis Neutralizer dari N 0 ke N1 meningkatkan bobot daun sebesar sebesar 18% dan menurun sedikit dari dosis N1 ke N2. Tabel 5. Pengaruh Kaptan dan Neutralizer terhadap Bobot Segar Daun Caisin Dosis K0 K1 K2 Bobot Daun Segar ......g/polybag.... 43.67c 132.08b 203.06a Dosis N0 N1 N2 Bobot Daun Segar .....g/polybag.... 48.17 56.60 56.45 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Hasil analisis ragam (Lampiran 16 dan 17) menunjukkan bahwa perlakuan Neutralizer dan kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering daun Caisin. Untuk perlakuan kapur dan urea secara tunggal berpengaruh nyata terhadap bobot kering daun Caisin namun kombinasi dari keduanya tidak nyata. Tabel 6 merupakan hasil uji Duncan bobot kering daun. Tabel 6 menunjukkan bahwa peningkatan dosis kaptan dari K0 ke K2 dapat menurunkan bobot kering daun Caisin meskipun tidak nyata. Sedangkan pada perlakuan neutralizer dari dosis N0 ke N1 meningkatkan bobot kering daun Caisin, namun merurun kembali pada peningkatan dosis dari N1 ke N2. 17 Tabel 6. Pengaruh Kaptan, Neutralizer, dan Pupuk N terhadap Bobot Kering Daun Caisin Perlakuan Dosis K0 K1 K2 Bobot Kering Daun g/polybag 10.25a 9.28a 6.90a N0 N1 N2 Bobot Kering Daun g/polybag 3.97 4.40 4.33 U1 U2 U3 9.55a 9.39a 7.49a U1 U2 U3 3.54 4.04 5.11 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Pada percobaan Kaptan bobot kering daun Caisin pada dosis U3 lebih rendah bila dibandingkan dengan dosis U1 dan U2, tetapi antara dosis U1, U2, dan U3 tidak berbeda nyata. Sedangkan perlakuan neutralizer tidak berpengaruh nyata. Pada percobaan Neutralizer bobot kering daun Caisin pada dosis U3 lebih tinggi dibandingkan dengan dosis U1 dan U2. 4.1.3 Kadar N, P, K, dan Ca Daun Caisin Hasil analisis ragam (Lampiran 24, 26, 28, dan 30) menunjukkan bahwa perlakuan Neutralizer berpengaruh nyata pada kadar hara N dan P Caisin. Perlakuan urea berpengaruh nyata pada kadar P dan Ca Caisin. Kombinasi perlakuan urea dengan neutralizer berpengaruh nyata pada kadar P dan Ca Caisin. Tabel 7 menyajikan hasil uji Duncan terhadap kadar N, P, dan Ca Caisin pada percobaan Neutralizer dengan Urea. Tabel 7 menunjukkan bahwa peningkatan dosis N0 hingga N2 tidak nyata meningkatkan kadar N sedangkan untuk perbandingan serapan N, perlakuan N 1 (184.4 mg/pot) lebih tinggi dari perlakuan N0 (163.2mg/pot) dan N2 (149.8mg/pot) meskipun N1 memiliki kadar N yang lebih rendah dari perlakuan N0 dan N2. Hal ini karena perlakuan N1 memiliki bobot kering daun Caisin yang paling besar sehingga mengubah urutan serapan N. 18 Tabel 7. Pengaruh Neutralizer dan Urea terhadap Kadar Hara Daun Caisin Perlakuan U1 N0 N1 N2 3.25 2.89 3.40 N0 N1 N2 0.82b 0.55d 0.61cd N0 N1 N2 0.35d 0.55cd 1.39a U2 Kadar N (%) 4.52 3.90 4.11 Kadar P (%)**) 0.76bc 0.83b 0.77bc Kadar Ca (%)**) 0.63bcd 0.74bc 0.72bc U3 Rata-rata*) 4.27 4.46 3.85 4.01a 3.75a 3.78a 0.60cd 0.61cd 1.06a - 0.72bc 0.91b 0.53cd - Keterangan: *) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT) **)Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan uji Duncan Peningkatan kadar P pada perlakuan Neutralizer dan perlakuan Urea hanya terlihat jelas pada dosis N2 dan U3. Untuk kombinasi Neutralizer dan Urea dari dosis N0U1 hingga N0U3 nyata menurunkan kadar P Caisin. Pada perlakuan N1U1 ke N1U2 nyata meningkatkan kadar P sebesar 51% dan nyata menurun kembali pada perlakuan N1U2 ke N1U3. Perlakuan N2U1 hingga N2U3 nyata meningkatkan kadar P caisin, namun pada N2U1 ke N2U2 tidak berbeda nyata. Pada pengaruh kombinasi perlakuan Neutralizer dan Urea terlihat bahwa peningkatan dosis Urea hanya meningkatkan kadar Ca pada perlakuan tanpa neutralizer (N0) dan perlakuan N1, pada N2 kadar Ca menurun dengan meningkatnya dosis Urea. Perlakuan N0U1 hingga N0U3 kadar Ca nyata meningkat, meskipun pada N0U1 ke N0U2 tidak berbeda nyata. Hal serupa terjadi pada perlakuan N1U1 hingga N1U2 yang mana kadar Ca meningkat sebesar 35%, N1U1 ke N1U2 tidak berbeda nyata dan N1U1 ke N1U3 meningkat sebesar 66%. Pada perlakuan N2U1 hingga N2U3 kadar Ca menurun sebesar 26%. Hasil sidik ragam (Lampiran 25, 27, 29, dan 31) menunjukkan bahwa perlakuan kapur berpengaruh nyata terhadap kadar N, P, K daun Caisin, sedangkan perlakuan urea berpengaruh nyata pada kadar N, P, K, Ca daun Caisin. Perlakuan kombinasi kapur dan urea berpengaruh nyata pada kadar N. Tabel 8 menyajikan 19 hasil uji Duncan terhadap kadar N, P, K, dan Ca Caisin pada percobaan Kaptan dengan Urea. Tabel 8. Pengaruh Kaptan dan Urea terhadap Kadar Hara Daun Caisin U1 U2 Kadar N (%)*) U3 K0 K1 K2 3.43e 3.62de 3.27e 4.24bc 4.54ab 3.98cd - K0 K1 K2 Rata-rata***) 0.87 0.93 1.26 1.02a 0.52 0.63 0.72 0.63b 0.73b 0.76b 1.01a - K0 K1 K2 Rata-rata***) 4.46 5.51 4.86 4.94a 2.35 3.97 3.65 3.32b 3.65b 4.67a 4.27ab - K0 K1 K2 Rata-rata***) 0.32 1.34 1.63 1.09a 4.87a 4.11bcd 3.68de Kadar P 0.79 0.73 1.06 0.86a Kadar K 4.13 4.54 4.3 4.32a Kadar Ca 0.33 1.31 1.86 1.17a 0.63 1.33 2.38 1.45a - Perlakuan Rata-rata**) Keterangan: *) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). **)Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan uji Duncan. ***) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Tabel 8 menunjukkan bahwa pada pengaruh kombinasi Kapur dan Urea, peningkatan dosis urea meningkatkan kadar N Caisin pada semua dosis kapur, Sebaliknya secara umum peningkatan dosis kapur menurunkan kadar N pada semua dosis urea. Untuk kombinasi Kaptan dan Urea dari dosis K0U1 hingga K0U3 nyata meningkatkan kadar N Caisin sebesar 24%. Perlakuan K1U2 meningkatkan kadar N sebesar 13% dibandingkan K1U1 tetapi tidak berbeda nyata. Perlakuan K2U3 nyata meningkatkan kadar N dibandingkan K2U1 tetapi juga tidak berbeda nyata. Peningkatan dosis kapur dari K0 ke K2 nyata meningkatkan kadar P Caisin. Dari dosis K0 ke K1 kadar P tidak berbeda nyata, tetapi K1 ke K2 nyata meningkat sebesar 33%. Untuk kadar K daun tanaman caisin pada perlakuan K0 ke K1 nyata 20 meningkat sebesar 28% meskipun peningkatan dosis dari K0 ke K2 tidak berbeda nyata. Hal ini berbanding lurus terhadap serapan hara, dimana dengan meningkatnya kadar hara maka serapan hara juga ikut meningkat. Perlakuan K0, K1, dan K2 nyata meningkatkan serapan P dari 29.8 mg/pot, 76.8 mg/pot, dan 200.5 mg/pot. Hal yang sama pun terjadi pada perlakuan K0 (148.7 mg/pot), K1 (469.2 mg/pot), dan K2 (551.3 mg/pot) nyata meningkatkan serapan K daun Caisin. Pada perlakuan K peningkatan dosis kapur dari K0 ke K3 tidak berpengaruh nyata pada kadar Ca Caisin. Pada perlakuan Kapur ini peningkatan dosis Urea dari U1 ke U3 meningkatkan kadar Ca Caisin meskipun secara statistik tidak berbeda nyata. 4.1.4 Bobot Segar dan Kering Akar Caisin Hasil sidik ragam (Lampiran 19 hingga 22) menunjukkan bahwa perlakuan Neutralizer tidak berpengaruh nyata terhadap bobot segar dan kering akar Caisin. Sebaliknya perlakuan Kaptan berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar Caisin tetapi tidak tidak nyata terhadap bobot segar akar. Hasil uji lanjut bobot kering akar dari percobaan kaptan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Pengaruh Kaptan terhadap Bobot Segar dan Kering Akar Caisin Perlakuan K0 K1 K2 Bobot Segar Bobot Kering .......................................g/polybag........................................ 3.44 0.60b 15.60 2.19a 13.51 3.44a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Tabel 9 menunjukkan bahwa peningkatan dosis kaptan dari K0 hingga K2 nyata meningkatkan bobot kering akar, tetapi peningkatan dosis dari K1 ke K2 tidak berbeda nyata. Bobot segar akar meningkat pada peningkatan dosis perlakuan dari K0 ke K1 tetapi pada dosis K1 ke K2 menurun kembali sebesar 13%. Perubahanperubahan tersebut terjadi karena terjadi perbaikan lingkungan tumbuh yang baik seiring meningkatnya pH dan Aldd tanah sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. 21 4.1.5 Pengaruh Neutralizer, Kaptan, dan Urea terhadap Nilai pH, K dd, Cadd, dan Aldd Tanah Hasil sidik ragam (Lampiran 3 dan 5) menunjukkan bahwa perlakuan Urea berpengaruh nyata terhadap Al dapat ditukar dan pH tanah setelah percobaan. Perlakuan Neutralizer dan kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 4 dan 6), perlakuan Kaptan berpengaruh nyata terhadap pH tanah dan Al dapat ditukar. Perlakuan Urea berpengaruh nyata pada pH tanah. Kombinasi kapur dan urea tidak berpengaruh nyata pada kedua variable tersebut. Hasil Uji Duncan Pengaruh Urea, Kaptan terhadap Al dapat ditukar dan pH disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10. Pengaruh Urea terhadap pH dan Al-dd Tanah Perlakuan U1 U2 U3 pH 4.9a 4.8a 5.1a Al-dd (me/100 g) 16.07a 12.80b 12.13b Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Tabel 10 menunjukkan bahwa peningkatan dosis Urea dari U1 ke U3 tidak nyata meningkatkan nilai pH tanah tetapi nyata menurun terhadap Al dapat ditukar sebesar 24%. Tabel 11 menunjukkan peningkatan dosis kapur dari K0 ke K2 nyata meningkatkan pH tanah dan nyata menurunkan Al dapat ditukar dari 12.61 me/100g tanah sampai 3.44 me/100g tanah. Sedangkan peningkatan dosis perlakuan dari U1 hingga U3 nyata meningkatkan pH tanah setelah percobaan, tetapi tidak nyata menurunkan Al dapat ditukar. Hal ini disebabkan oleh pengaruh urea yang mengalami proses hidrolisis secara cepat dengan reaksi sebagai berikut (Indranada, 1986): NH3 + H2O NH4+ + OH- Pada proses ini konsentrasi OH- tinggi akan menggeser keseimbangan ke arah kiri dan NH3 hilang sebagai gas sehingga menaikkan pH tanah. 22 Tabel 11. Pengaruh Kaptan dan Urea terhadap pH dan Al-dd Tanah Perlakuan Kaptan K0 K1 K2 Urea U1 U2 U3 pH Al-dd (me/100 g) 4.8c 5.0b 5.1a 12.61a 6.62b 3.44c 4.9b 4.9b 5.1a 8.73 7.44 6.50 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Hasil analisis ragam (Lampiran 7 dan 11) menunjukkan bahwa perlakuan Neutralizer berpengaruh nyata terhadap nilai K dapat ditukar (K dd) dan tidak berpengaruh nyata pada nilai Ca dapat ditukar (Cadd) pada tanah setelah percobaan. Untuk kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata baik pada Kdd maupun Cadd. Sedangkan perlakuan Kaptan (Lampiran 8 dan 12) berpengaruh nyata terhadap Kdd. Perlakuan Urea berpengaruh nyata pada Kdd dan Cadd. Kombinasi kapur dan urea tidak berpengaruh nyata pada kedua variable tersebut. Hasil Uji Duncan pengaruh Neutralizer, Kaptan, dan Urea disajikan pada tabel 12 dan 13. Tabel 12. Pengaruh Neutralizer dan Kaptan terhadap K-dd Tanah Podsolik Jasinga Dosis N0 N1 N2 K-dd (me/100 g) 1.15a 1.04a 1.14a Dosis K0 K1 K2 K-dd (me/100 g) 1.10a 1.01a 0.80a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Tabel 12 menunjukkan nilai Kdd dalam tanah pada percobaan Neutralizer dan Kaptan. Baik perlakuan Neutralizer maupun Kaptan tidak nyata menurunkan Kdd dalam tanah. Peningkatan dosis Neutralizer dari N0 ke N1 menurun Kdd sebesar 10% dan meningkat kembali sebesar 10% pada peningkatan dosis Neutralizer dari N1 ke N2. Peningkatan dosis kapur dari K0 ke K1 menurun Kdd sebesar 8% dan peningkatan dosis kapur K1 ke K2 menurun lagi sebesar 21%. 23 Tabel 13. Pengaruh Urea terhadap K-dd dan Ca-dd Tanah Podsolik Jasinga K-dd Perlakuan Ca-dd (me/100 g) U1 U2 U3 0.86a 0.93a 1.11a 12.49a 12.11a 11.95a Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT). Tabel 13 menunjukkan bahwa kenaikan dosis Urea dari U1 ke U3 tidak nyata menaikkan nilai Kdd dan menurunkan Cadd sebesar 4% dalam tanah setelah percobaan. 4.2 Pembahasan Umum Podsolik merupakan salah satu tanah masam yang miskin unsur hara dan dapat menyebabkan keracunan Al pada tanaman. Untuk meningkatkan pH tanah agar tanaman tumbuh dengan baik, maka tanah dipupuk dan diberi amelioran seperti Neutralizer dan Kaptan. Tanah yang diberi perlakuan Kaptan dapat menurunkan jumlah Aldd di dalam tanah dan meningkatkan pH. Pada perlakuan Neutralizer dapat meningkatkan pH dan Aldd. Kenaikan pH tanah pada perlakuan Kaptan dipengaruhi oleh karbonat yang terdapat pada Kaptan. Senyawa karbonat tersebut dapat menetralkan ion H + yang terdapat pada larutan tanah, sesuai dengan ilustrasi rekasi kimia CaCO 3 dalam air berikut (Coleman et al., 1959a) : CaCO3 + H2O Ca2+ + HCO3- + OH- Pada reaksi berlangsung seperti di atas, yaitu bergerak ke kanan maka anion-anion HCO3- dan OH- yang dihasilkan dapat menetralkan ion H+ dalam larutan tanah dan jumlah kalsium dalam larutan meningkat sehingga kemasaman tanah menurun (Soepardi, 1983). Dengan menurunnya ion H + pada larutan tanah maka terjadi pengendapan ion-ion Al3+ dan Fe3+ menjadi Al(OH)3 dan Fe(OH)3 (Coleman and Thomas., 1964). Lalu posisi mereka pada kompleks jerapan digantikan oleh Ca dan/atau Mg (Tisdale et al., 1985). Tetapi, pada perlakuan pupuk Neutralizer dengan dosis yang cukup tinggi ternyata menghasilkan Aldd 24 yang tinggi. Hal ini dapat diduga bahwa Neutralizer tidak mampu mengendapkan Al dalam tanah (Lampiran 2). Pada parameter Kdd dan Cadd dalam tanah, percobaan Kaptan menunjukkan bahwa Kdd menurun dan Cadd dalam tanah meningkat pada dosis semakin tinggi. Pengapuran dapat meningkatkan ketersediaan hara fosfor, molidenum, kalsium, dan magnesium yang bisa diserap oleh tanaman. Ketersediaan hara kalium dan natrium dapat meningkat ataupun menurun tergantung ion Ca atau Mg dalam larutan tanah (Tisdale et al., 1985). Sebaliknya, dengan menggunakan pupuk Neutralizer menurunkan Kdd dan Cadd. Pengapuran dapat menurunkan kadar N-total dengan dosis tinggi dalam tanah. Ini disebabkan oleh pengapuran dapat menstimulasi nitrifikasi dalam tanah mineral yang bersifat masam sehingga hara N dalam tanah pun akan menurun (Buckman and Brady, 1990). Sedangkan pemberian pupuk Neutralizer ternyata dapat meningkat kadar N-total. Bobot segar tanaman merupakan bobot tanaman pada saat tanaman masih hidup dan ditimbang secara langsung setelah panen, sebelum tanaman menjadi layu akibat kehilangan air (Lakitan, 1996). Bobot segar tanaman dipengaruhi oleh tinggi tanaman dan jumlah daun, semakin tinggi tanaman dan semakin banyak jumlah daunnya maka bobot segar tanaman akan semakin tinggi (Prasetya, 2009). Sedangkan Bobot kering tanaman merupakan resultan dari tiga proses yaitu penumpukan asimilat melalui melalui fotosintesis, penurunan asimilat akibat respirasi dan akumulasi ke bagian cadangan makanan (Parman, 2007). Banyak sedikitnya daun pada tanaman caisin dipengaruhi oleh pupuk urea yang banyak mengandung nitrogen. Dalam tanaman, nitrogen sangat diperlukan untuk pembentukan dan pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar (Sarief, 1985). Dengan pemberian Kaptan menghasilkan bobot segar dan bobot kering daun tanaman caisin yang lebih tinggi dibanding dengan pupuk Neutralizer. Hal ini sudah diungkapkan sebelumnya bahwa pada tanah dengan perlakuan pupuk Neutralizer masih banyak mengandung Aldd sehingga pertumbuhan tanaman pun terganggu. 25 Rata-rata bobot segar dan kering akar caisin pada perlakuan Kaptan lebih tinggi daripada perlakuan penggunaan pupuk Neutralizer. Hal tersebut diduga karena pada percobaan Kaptan tercipta lingkungan tumbuh yang baik sehingga akar berkembang dengan baik. Menurut Leiwakabessy et al. (2003), tanaman sendiri memang memiliki kemampuan dalam menyerap air dalam kadar yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar kalium yang mendorong pembentukkan dan perkembangan akar lebih bercabang dan banyak akar lateral yang terbentuk. Pengaruh pemberian Kaptan terlihat sangat nyata terhadap kadar hara N, P, K, dan Ca pada daun tanaman caisin. Sedangkan pemberian pupuk Neutralizer tidak nyata. Kaptan dapat meningkatkan kadar hara P, K, dan Ca tetapi dapat menurunkan N. Pada pemberian pupuk Neutralizer dapat meningkatkan Ca saja dan menurunkan N, P, dan K.