IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1

advertisement
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga
Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4.
Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga mempunyai KTK yang
tergolong tinggi, kejenuhan basa dan P-tersedia yang digolongkan sangat rendah.
Basa-basa (Ca2+, Na+, Mg2+), N-total dan C-organik tergolong rendah, sedangkan
K+ tergolong sedang. Selain itu, tekstur tanah podsolik Jasinga tergolong liat
dengan kadar liat sebesar 77.89%. Tanah Podsolik Jasinga mempunyai, nilai pH
termasuk masam dan mempunyai potensi keracunan Aluminium yaitu dengan
kejenuhan Al sebesar 83.16%. Dengan karakteristik tersebut, Podsolik Jasinga
dapat digolongkan pada tanah masam yang miskin unsur hara dan dapat
menimbulkan keracunan Al pada tanaman.
Tabel 4. Sifat Kimia Tanah Awal Podsolik Jasinga
Sifat Kimia
N- Total (%)
P (ppm)
K (me/100g)
Na (me/100g)
Ca (me/100g)
Mg (me/100g)
KTK (me/100g)
KB (%)
Al (me/100g)
H (me/100g)
Fe (ppm)
Cu (ppm)
Zn (ppm)
Mn (ppm)
C-Org (%)
pH 1:1
pH 1:1
Tekstur
Pasir
Debu
Liat
Metode
PPT (1993)
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Rendah
N KCl
N KCl
0,05 N HCl
0,05 N HCl
0,05 N HCl
0,05 N HCl
Walkley & Black
H2O
KCl
Hasil
0.16
4.7
0.26
0.35
1.47
0.63
24.76
10.95
13.38
0.52
19.76
0.46
1.28
14.72
1.83
4.5
3.7
Liat
Pipet
13.15
8.96
77.89
Kjeldahl
Bray 1
N NH4OAc
N NH4OAc
N NH4Oac
N NH4Oac
N NH4Oac
Rendah
Masam
16
4.1.2 Bobot Segar dan kering Daun Caisin
Hasil analisis ragam (Lampiran 14 dan 15) menunjukkan bahwa perlakuan
Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata terhadap bobot segar daun Caisin,
sedangkan kapur berpengaruh nyata. Kombinasi antara kapur dan urea dan
Neutralizer dan urea tidak berpengaruh nyata. Hasil uji Duncan pengaruh Kaptan
terhadap bobot segar daun Caisin disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 menunjukkan pengaruh penambahan dosis Kaptan dari dosis K0
hingga dosis K2 nyata meningkatkan bobot segar daun Caisin. Peningkatan bobot
segar pada percobaan Kaptan dosis K0 ke K1 dan K1 ke K2 sebesar 202% dan 54%.
Meskipun tidak berpengaruh nyata secara rata-rata bobot daun caisin meningkat
dengan meningkatnya dosis Neutralizer. Peningkatan dosis Neutralizer dari N 0 ke
N1 meningkatkan bobot daun sebesar sebesar 18% dan menurun sedikit dari dosis
N1 ke N2.
Tabel 5. Pengaruh Kaptan dan Neutralizer terhadap Bobot Segar Daun
Caisin
Dosis
K0
K1
K2
Bobot Daun Segar
......g/polybag....
43.67c
132.08b
203.06a
Dosis
N0
N1
N2
Bobot Daun Segar
.....g/polybag....
48.17
56.60
56.45
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Hasil analisis ragam (Lampiran 16 dan 17) menunjukkan bahwa perlakuan
Neutralizer dan kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata terhadap
bobot kering daun Caisin. Untuk perlakuan kapur dan urea secara tunggal
berpengaruh nyata terhadap bobot kering daun Caisin namun kombinasi dari
keduanya tidak nyata. Tabel 6 merupakan hasil uji Duncan bobot kering daun.
Tabel 6 menunjukkan bahwa peningkatan dosis kaptan dari K0 ke K2 dapat
menurunkan bobot kering daun Caisin meskipun tidak nyata. Sedangkan pada
perlakuan neutralizer dari dosis N0 ke N1 meningkatkan bobot kering daun Caisin,
namun merurun kembali pada peningkatan dosis dari N1 ke N2.
17
Tabel 6. Pengaruh Kaptan, Neutralizer, dan Pupuk N terhadap Bobot
Kering Daun Caisin
Perlakuan
Dosis
K0
K1
K2
Bobot Kering Daun
g/polybag
10.25a
9.28a
6.90a
N0
N1
N2
Bobot Kering Daun
g/polybag
3.97
4.40
4.33
U1
U2
U3
9.55a
9.39a
7.49a
U1
U2
U3
3.54
4.04
5.11
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Pada percobaan Kaptan bobot kering daun Caisin pada dosis U3 lebih
rendah bila dibandingkan dengan dosis U1 dan U2, tetapi antara dosis U1, U2, dan
U3 tidak berbeda nyata. Sedangkan perlakuan neutralizer tidak berpengaruh nyata.
Pada percobaan Neutralizer bobot kering daun Caisin pada dosis U3 lebih tinggi
dibandingkan dengan dosis U1 dan U2.
4.1.3 Kadar N, P, K, dan Ca Daun Caisin
Hasil analisis ragam (Lampiran 24, 26, 28, dan 30) menunjukkan bahwa
perlakuan Neutralizer berpengaruh nyata pada kadar hara N dan P Caisin.
Perlakuan urea berpengaruh nyata pada kadar P dan Ca Caisin. Kombinasi
perlakuan urea dengan neutralizer berpengaruh nyata pada kadar P dan Ca Caisin.
Tabel 7 menyajikan hasil uji Duncan terhadap kadar N, P, dan Ca Caisin pada
percobaan Neutralizer dengan Urea.
Tabel 7 menunjukkan bahwa peningkatan dosis N0 hingga N2 tidak nyata
meningkatkan kadar N sedangkan untuk perbandingan serapan N, perlakuan N 1
(184.4 mg/pot) lebih tinggi dari perlakuan N0 (163.2mg/pot) dan N2 (149.8mg/pot)
meskipun N1 memiliki kadar N yang lebih rendah dari perlakuan N0 dan N2. Hal ini
karena perlakuan N1 memiliki bobot kering daun Caisin yang paling besar sehingga
mengubah urutan serapan N.
18
Tabel 7. Pengaruh Neutralizer dan Urea terhadap Kadar Hara Daun Caisin
Perlakuan
U1
N0
N1
N2
3.25
2.89
3.40
N0
N1
N2
0.82b
0.55d
0.61cd
N0
N1
N2
0.35d
0.55cd
1.39a
U2
Kadar N (%)
4.52
3.90
4.11
Kadar P (%)**)
0.76bc
0.83b
0.77bc
Kadar Ca (%)**)
0.63bcd
0.74bc
0.72bc
U3
Rata-rata*)
4.27
4.46
3.85
4.01a
3.75a
3.78a
0.60cd
0.61cd
1.06a
-
0.72bc
0.91b
0.53cd
-
Keterangan: *) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT)
**)Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak
berbeda nyata pada taraf 5 % dengan uji Duncan
Peningkatan kadar P pada perlakuan Neutralizer dan perlakuan Urea hanya
terlihat jelas pada dosis N2 dan U3. Untuk kombinasi Neutralizer dan Urea dari
dosis N0U1 hingga N0U3 nyata menurunkan kadar P Caisin. Pada perlakuan N1U1
ke N1U2 nyata meningkatkan kadar P sebesar 51% dan nyata menurun kembali
pada perlakuan N1U2 ke N1U3. Perlakuan N2U1 hingga N2U3 nyata meningkatkan
kadar P caisin, namun pada N2U1 ke N2U2 tidak berbeda nyata.
Pada pengaruh kombinasi perlakuan Neutralizer dan Urea terlihat bahwa
peningkatan dosis Urea hanya meningkatkan kadar Ca pada perlakuan tanpa
neutralizer (N0) dan perlakuan N1, pada N2 kadar Ca menurun dengan
meningkatnya dosis Urea. Perlakuan N0U1 hingga N0U3 kadar Ca nyata meningkat,
meskipun pada N0U1 ke N0U2 tidak berbeda nyata. Hal serupa terjadi pada
perlakuan N1U1 hingga N1U2 yang mana kadar Ca meningkat sebesar 35%, N1U1
ke N1U2 tidak berbeda nyata dan N1U1 ke N1U3 meningkat sebesar 66%. Pada
perlakuan N2U1 hingga N2U3 kadar Ca menurun sebesar 26%.
Hasil sidik ragam (Lampiran 25, 27, 29, dan 31) menunjukkan bahwa
perlakuan kapur berpengaruh nyata terhadap kadar N, P, K daun Caisin, sedangkan
perlakuan urea berpengaruh nyata pada kadar N, P, K, Ca daun Caisin. Perlakuan
kombinasi kapur dan urea berpengaruh nyata pada kadar N. Tabel 8 menyajikan
19
hasil uji Duncan terhadap kadar N, P, K, dan Ca Caisin pada percobaan Kaptan
dengan Urea.
Tabel 8. Pengaruh Kaptan dan Urea terhadap Kadar Hara Daun Caisin
U1
U2
Kadar N (%)*)
U3
K0
K1
K2
3.43e
3.62de
3.27e
4.24bc
4.54ab
3.98cd
-
K0
K1
K2
Rata-rata***)
0.87
0.93
1.26
1.02a
0.52
0.63
0.72
0.63b
0.73b
0.76b
1.01a
-
K0
K1
K2
Rata-rata***)
4.46
5.51
4.86
4.94a
2.35
3.97
3.65
3.32b
3.65b
4.67a
4.27ab
-
K0
K1
K2
Rata-rata***)
0.32
1.34
1.63
1.09a
4.87a
4.11bcd
3.68de
Kadar P
0.79
0.73
1.06
0.86a
Kadar K
4.13
4.54
4.3
4.32a
Kadar Ca
0.33
1.31
1.86
1.17a
0.63
1.33
2.38
1.45a
-
Perlakuan
Rata-rata**)
Keterangan: *) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
**)Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak
berbeda nyata pada taraf 5 % dengan uji Duncan.
***) Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda
pada taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Tabel 8 menunjukkan bahwa pada pengaruh kombinasi Kapur dan Urea,
peningkatan dosis urea meningkatkan kadar N Caisin pada semua dosis kapur,
Sebaliknya secara umum peningkatan dosis kapur menurunkan kadar N pada
semua dosis urea. Untuk kombinasi Kaptan dan Urea dari dosis K0U1 hingga K0U3
nyata meningkatkan kadar N Caisin sebesar 24%. Perlakuan K1U2 meningkatkan
kadar N sebesar 13% dibandingkan K1U1 tetapi tidak berbeda nyata. Perlakuan
K2U3 nyata meningkatkan kadar N dibandingkan K2U1 tetapi juga tidak berbeda
nyata.
Peningkatan dosis kapur dari K0 ke K2 nyata meningkatkan kadar P Caisin.
Dari dosis K0 ke K1 kadar P tidak berbeda nyata, tetapi K1 ke K2 nyata meningkat
sebesar 33%. Untuk kadar K daun tanaman caisin pada perlakuan K0 ke K1 nyata
20
meningkat sebesar 28% meskipun peningkatan dosis dari K0 ke K2 tidak berbeda
nyata. Hal ini berbanding lurus terhadap serapan hara, dimana dengan
meningkatnya kadar hara maka serapan hara juga ikut meningkat. Perlakuan K0,
K1, dan K2 nyata meningkatkan serapan P dari 29.8 mg/pot, 76.8 mg/pot, dan 200.5
mg/pot. Hal yang sama pun terjadi pada perlakuan K0 (148.7 mg/pot), K1 (469.2
mg/pot), dan K2 (551.3 mg/pot) nyata meningkatkan serapan K daun Caisin.
Pada perlakuan K peningkatan dosis kapur dari K0 ke K3 tidak berpengaruh
nyata pada kadar Ca Caisin. Pada perlakuan Kapur ini peningkatan dosis Urea dari
U1 ke U3 meningkatkan kadar Ca Caisin meskipun secara statistik tidak berbeda
nyata.
4.1.4 Bobot Segar dan Kering Akar Caisin
Hasil sidik ragam (Lampiran 19 hingga 22) menunjukkan bahwa perlakuan
Neutralizer tidak berpengaruh nyata terhadap bobot segar dan kering akar Caisin.
Sebaliknya perlakuan Kaptan berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar Caisin
tetapi tidak tidak nyata terhadap bobot segar akar. Hasil uji lanjut bobot kering akar
dari percobaan kaptan disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Pengaruh Kaptan terhadap Bobot Segar dan Kering Akar Caisin
Perlakuan
K0
K1
K2
Bobot Segar
Bobot Kering
.......................................g/polybag........................................
3.44
0.60b
15.60
2.19a
13.51
3.44a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Tabel 9 menunjukkan bahwa peningkatan dosis kaptan dari K0 hingga K2
nyata meningkatkan bobot kering akar, tetapi peningkatan dosis dari K1 ke K2 tidak
berbeda nyata. Bobot segar akar meningkat pada peningkatan dosis perlakuan dari
K0 ke K1 tetapi pada dosis K1 ke K2 menurun kembali sebesar 13%. Perubahanperubahan tersebut terjadi karena terjadi perbaikan lingkungan tumbuh yang baik
seiring meningkatnya pH dan Aldd tanah sehingga akar tanaman dapat tumbuh
dengan baik.
21
4.1.5 Pengaruh Neutralizer, Kaptan, dan Urea terhadap Nilai pH, K dd, Cadd,
dan Aldd Tanah
Hasil sidik ragam (Lampiran 3 dan 5) menunjukkan bahwa perlakuan Urea
berpengaruh nyata terhadap Al dapat ditukar dan pH tanah setelah percobaan.
Perlakuan Neutralizer dan kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh
nyata. Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 4 dan 6), perlakuan Kaptan
berpengaruh nyata terhadap pH tanah dan Al dapat ditukar. Perlakuan Urea
berpengaruh nyata pada pH tanah. Kombinasi kapur dan urea tidak berpengaruh
nyata pada kedua variable tersebut. Hasil Uji Duncan Pengaruh Urea, Kaptan
terhadap Al dapat ditukar dan pH disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 11.
Tabel 10. Pengaruh Urea terhadap pH dan Al-dd Tanah
Perlakuan
U1
U2
U3
pH
4.9a
4.8a
5.1a
Al-dd (me/100 g)
16.07a
12.80b
12.13b
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Tabel 10 menunjukkan bahwa peningkatan dosis Urea dari U1 ke U3 tidak
nyata meningkatkan nilai pH tanah tetapi nyata menurun terhadap Al dapat ditukar
sebesar 24%.
Tabel 11 menunjukkan peningkatan dosis kapur dari K0 ke K2 nyata
meningkatkan pH tanah dan nyata menurunkan Al dapat ditukar dari 12.61
me/100g tanah sampai 3.44 me/100g tanah. Sedangkan peningkatan dosis
perlakuan dari U1 hingga U3 nyata meningkatkan pH tanah setelah percobaan,
tetapi tidak nyata menurunkan Al dapat ditukar. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
urea yang mengalami proses hidrolisis secara cepat dengan reaksi sebagai berikut
(Indranada, 1986):
NH3 + H2O
NH4+ + OH-
Pada proses ini konsentrasi OH- tinggi akan menggeser keseimbangan ke arah kiri
dan NH3 hilang sebagai gas sehingga menaikkan pH tanah.
22
Tabel 11. Pengaruh Kaptan dan Urea terhadap pH dan Al-dd Tanah
Perlakuan
Kaptan
K0
K1
K2
Urea
U1
U2
U3
pH
Al-dd (me/100 g)
4.8c
5.0b
5.1a
12.61a
6.62b
3.44c
4.9b
4.9b
5.1a
8.73
7.44
6.50
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Hasil analisis ragam (Lampiran 7 dan 11) menunjukkan bahwa perlakuan
Neutralizer berpengaruh nyata terhadap nilai K dapat ditukar (K dd) dan tidak
berpengaruh nyata pada nilai Ca dapat ditukar (Cadd) pada tanah setelah percobaan.
Untuk kombinasi Neutralizer dan Urea tidak berpengaruh nyata baik pada Kdd
maupun Cadd. Sedangkan perlakuan Kaptan (Lampiran 8 dan 12) berpengaruh
nyata terhadap Kdd. Perlakuan Urea berpengaruh nyata pada Kdd dan Cadd.
Kombinasi kapur dan urea tidak berpengaruh nyata pada kedua variable tersebut.
Hasil Uji Duncan pengaruh Neutralizer, Kaptan, dan Urea disajikan pada tabel 12
dan 13.
Tabel 12. Pengaruh Neutralizer dan Kaptan terhadap K-dd Tanah Podsolik
Jasinga
Dosis
N0
N1
N2
K-dd (me/100 g)
1.15a
1.04a
1.14a
Dosis
K0
K1
K2
K-dd (me/100 g)
1.10a
1.01a
0.80a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Tabel 12 menunjukkan nilai Kdd dalam tanah pada percobaan Neutralizer
dan Kaptan. Baik perlakuan Neutralizer maupun Kaptan tidak nyata menurunkan
Kdd dalam tanah. Peningkatan dosis Neutralizer dari N0 ke N1 menurun Kdd sebesar
10% dan meningkat kembali sebesar 10% pada peningkatan dosis Neutralizer dari
N1 ke N2. Peningkatan dosis kapur dari K0 ke K1 menurun Kdd sebesar 8% dan
peningkatan dosis kapur K1 ke K2 menurun lagi sebesar 21%.
23
Tabel 13. Pengaruh Urea terhadap K-dd dan Ca-dd Tanah Podsolik Jasinga
K-dd
Perlakuan
Ca-dd
(me/100 g)
U1
U2
U3
0.86a
0.93a
1.11a
12.49a
12.11a
11.95a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom atau baris yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5% dengan Uji Duncan (DMRT).
Tabel 13 menunjukkan bahwa kenaikan dosis Urea dari U1 ke U3 tidak
nyata menaikkan nilai Kdd dan menurunkan Cadd sebesar 4% dalam tanah setelah
percobaan.
4.2
Pembahasan Umum
Podsolik merupakan salah satu tanah masam yang miskin unsur hara dan
dapat menyebabkan keracunan Al pada tanaman. Untuk meningkatkan pH tanah
agar tanaman tumbuh dengan baik, maka tanah dipupuk dan diberi amelioran
seperti Neutralizer dan Kaptan. Tanah yang diberi perlakuan Kaptan dapat
menurunkan jumlah Aldd di dalam tanah dan meningkatkan pH. Pada perlakuan
Neutralizer dapat meningkatkan pH dan Aldd.
Kenaikan pH tanah pada perlakuan Kaptan dipengaruhi oleh karbonat yang
terdapat pada Kaptan. Senyawa karbonat tersebut dapat menetralkan ion H + yang
terdapat pada larutan tanah, sesuai dengan ilustrasi rekasi kimia CaCO 3 dalam air
berikut (Coleman et al., 1959a) :
CaCO3 + H2O
Ca2+ + HCO3- + OH-
Pada reaksi berlangsung seperti di atas, yaitu bergerak ke kanan maka
anion-anion HCO3- dan OH- yang dihasilkan dapat menetralkan ion H+ dalam
larutan tanah dan jumlah kalsium dalam larutan meningkat sehingga kemasaman
tanah menurun (Soepardi, 1983). Dengan menurunnya ion H + pada larutan tanah
maka terjadi pengendapan ion-ion Al3+ dan Fe3+ menjadi Al(OH)3 dan Fe(OH)3
(Coleman and Thomas., 1964). Lalu posisi mereka pada kompleks jerapan
digantikan oleh Ca dan/atau Mg (Tisdale et al., 1985). Tetapi, pada perlakuan
pupuk Neutralizer dengan dosis yang cukup tinggi ternyata menghasilkan Aldd
24
yang tinggi. Hal ini dapat diduga bahwa Neutralizer tidak mampu mengendapkan
Al dalam tanah (Lampiran 2).
Pada parameter Kdd dan Cadd dalam tanah, percobaan Kaptan menunjukkan
bahwa Kdd menurun dan Cadd dalam tanah meningkat pada dosis semakin tinggi.
Pengapuran dapat meningkatkan ketersediaan hara fosfor, molidenum, kalsium,
dan magnesium yang bisa diserap oleh tanaman. Ketersediaan hara kalium dan
natrium dapat meningkat ataupun menurun tergantung ion Ca atau Mg dalam
larutan tanah (Tisdale et al., 1985). Sebaliknya, dengan menggunakan pupuk
Neutralizer menurunkan Kdd dan Cadd.
Pengapuran dapat menurunkan kadar N-total dengan dosis tinggi dalam
tanah. Ini disebabkan oleh pengapuran dapat menstimulasi nitrifikasi dalam tanah
mineral yang bersifat masam sehingga hara N dalam tanah pun akan menurun
(Buckman and Brady, 1990). Sedangkan pemberian pupuk Neutralizer ternyata
dapat meningkat kadar N-total.
Bobot segar tanaman merupakan bobot tanaman pada saat tanaman masih
hidup dan ditimbang secara langsung setelah panen, sebelum tanaman menjadi layu
akibat kehilangan air (Lakitan, 1996). Bobot segar tanaman dipengaruhi oleh tinggi
tanaman dan jumlah daun, semakin tinggi tanaman dan semakin banyak jumlah
daunnya maka bobot segar tanaman akan semakin tinggi (Prasetya, 2009).
Sedangkan Bobot kering tanaman merupakan resultan dari tiga proses yaitu
penumpukan asimilat melalui melalui fotosintesis, penurunan asimilat akibat
respirasi dan akumulasi ke bagian cadangan makanan (Parman, 2007). Banyak
sedikitnya daun pada tanaman caisin dipengaruhi oleh pupuk urea yang banyak
mengandung nitrogen. Dalam tanaman, nitrogen sangat diperlukan untuk
pembentukan dan pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun,
batang, dan akar (Sarief, 1985). Dengan pemberian Kaptan menghasilkan bobot
segar dan bobot kering daun tanaman caisin yang lebih tinggi dibanding dengan
pupuk Neutralizer. Hal ini sudah diungkapkan sebelumnya bahwa pada tanah
dengan perlakuan pupuk Neutralizer masih banyak mengandung Aldd sehingga
pertumbuhan tanaman pun terganggu.
25
Rata-rata bobot segar dan kering akar caisin pada perlakuan Kaptan lebih
tinggi daripada perlakuan penggunaan pupuk Neutralizer. Hal tersebut diduga
karena pada percobaan Kaptan tercipta lingkungan tumbuh yang baik sehingga
akar berkembang dengan baik. Menurut Leiwakabessy et al. (2003), tanaman
sendiri memang memiliki kemampuan dalam menyerap air dalam kadar yang
berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kadar kalium yang mendorong
pembentukkan dan perkembangan akar lebih bercabang dan banyak akar lateral
yang terbentuk.
Pengaruh pemberian Kaptan terlihat sangat nyata terhadap kadar hara N, P,
K, dan Ca pada daun tanaman caisin. Sedangkan pemberian pupuk Neutralizer
tidak nyata. Kaptan dapat meningkatkan kadar hara P, K, dan Ca tetapi dapat
menurunkan N. Pada pemberian pupuk Neutralizer dapat meningkatkan Ca saja
dan menurunkan N, P, dan K.
Download